Anda di halaman 1dari 23

Rangkuman Materi

dan Pembelajaran IPA


SD
PDGK 4503 (MODUL 3)
LATIFA NUR SABILLAH – NIM 857555518
KEGIATAN BELAJAR 1
Klasifikasi dan Adaptasi Makhluk
Hidup
Setiap makhluk hidup selalu berusaha untuk mempertahankan kelangsungan hidup
jenisnya dengan berusaha menambah jumlah populasinya agar tidak mengalami kepunahan.
Oleh sebab itu untuk dapat melestarikan kehidupan jenisnya makhluk hidup harus mampu
menyesuaikan diri terhadap lingkungannya yang disebut adaptasi.

Pada satu spesies terdapat adannya perbedaan-perbedaan. Demikian pula pada


kelompok makhluk hidup yang berbeda spesies, terdapat lebih banyak lagi perbedaan-
perbedaan yang akan didapat Perbedaan antara berbagai jenis makhluk hidup inilah yang
menimbulkan keanekaragaman hayati atau keanekaragaman makhluk hidup. Keanekaragaman
makhluk hidup tampak dari adannya perbedaan bentuk ukuran struktur,warna dan fungsi organ
tubuh.
Beberapa ahli biologi mencoba menciptakan suatu sistem untuk mempermudah mengenal dan
mempelajari organisme melalui pengelompokkan berdasarkan ciri tertentu makhluk hidup.
Pengelompokkan makhluk hidup berdasarkan ciri tersebut disebut sistem klasifikasi. Pada sistem
klasifikasi, makhluk hidup dikelompokkan secara sistematis dan bertahap. Cabang ilmu biologi yang
mengkaji pengelompokkan makhluk hidup disebut taksonomi.

Klasifikasi yang dilakukakan oleh para ahli bertujuan untuk:

1. Mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup untuk membedakan tiap-tiap jenis,agar mudah dikenal
2. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-cirinya
3. Mengetahui hubungan kekerabatan antara makhluk hidup
4. Mempelajari evolusi makhuk hidup atas dasar kekerabatannya
Klasifikasi memiliki manfaat penting yang dapat langsung diterapkan bagi kehidupan
manusia, yaitu sebagai berikut:

1. Pengelompokkan memudahkan kita mempelajari organisme yang beraneka ragam


2. Klasifikasi dapat digunakan untuk melihat hubungan kekreabatan antara makhluk hidup yang
satu dengan yang lainnya.
1. Macam-macam Klasifikasi
a. Klasifikasi sistem alami
Klasifikasi sistem alami ditemukan oleh Aristoteles. Aristoteles membagi makhluk
hidupmenjadi dua kingdom yaitu hewan dan tumbuhan. Aristoteles membagi hewan menjadi
beberapa kelompok berdasarkan habitat dan perilakunya sedangkan tumbuhan dibagi
berdasarkan ukurannya dan struktur.
b. Klasifikasi sitem buatan
Klasifikasi ini diperkenalkan oleh Caralus Linneasus,seorang ahli ilmu pengetahuan dari
swedia pada sistem buatan ini kategori organisme didasarkan pada sejumlah kecil sifat-sifat
morfologi tanpa memandang kesamaan struktur yang mungkin memperlihatkan kekrabatan.

c. Klasifikasi sistem flogenetik


Pada tahun-tahun sesudah Charles Darwin menerbitkan publikasinya The Origin Of Species
pada tahun 1859, doktrin evolusi berangsur-angsur berubah dari doktrin penciptaan khusus ke
doktirn yang menyatakan bahwa antarorganisme terdapat kekerabatan. Klasifikasi yang didasarkan
filogenetik mengalami berbagai perkembangan Klasifikasi ini diakui dan dipakai secara
internasional.
Ada beberapa klasifikasi yang diperkenalkan oleh para ahli taksonomi
yaitu sebagai berikut:
a. Sistem dua kingdom
Sistem dua kingdom adalah sistem klasifikasi yang pertama dan ditemukan oleh Aristoteles
(seorang bangsa Yunani ). Dalam sistem organisme dikelompokkan dalam dua kelompok besar
yaitu sebagai berikut:
a) Kingdom plantae (dunia tumbuhan)
b) Kingdom Animalia (dunia hewan)
b. Sistem tiga kingdom
Klasifikasi sistem tiga kingdom ditemukkan oleh Ernst Hachel seorang bangsa jerman pada tahun
1886 Klasifikasi ini mencul setelah ditemukan mikroskop yang mengungkapkan adanya makhluk
renik (mikroorganisme) bersel satu (uniseluler) atau bersel banyak (multiseluler).
Dalam klasifikasi tiga kingdom makhluk hidup dibagi menjadi tiga kingdom sebagai berikut.
1. Kingdom Protista: dengan ciri-ciri tubuh tersusun atas satu sel atau banyak sel yang belum
terdiferensiasi.
2. Kingdom plantea: terdiri dari organisme yang bersifat autotroph eukariotik multiseluler, dan
bereproduksi dengan spora seperti jamur, tumbuhan paku lumut dan tumbuhan berbiji.
3. Kingdom Animalia: terdiri dari organisme yang bersifat heterotroph dan eukariota
multiseluler anggotanya dimulai dari protozoa sampai chordate.
c. Sistem empat kingdom
Orang yang pertama mengemukakan sistem empat kingdom adalah Hebert Copelend sitem
empat kingdom muncul setelah dikembangkannya mikroskop electron
Sistem tiga kingdom berkembang menjadi empat kingdom yaitu sebagai berikut:
1. Kingdom monera c. Kingdom plantea
2. Kingdom Protista d. Kingdom Animalia

d. Sistem lima kingdom


Dikembangkan oleh R.H.Whittaker pada tahun 1969, dengan menyusun klasifikasi
berdasarkan ciri struktural sel dan cara memperoleh makanannya (nutrient). Sistem lima
kingdom terdiri atas
1. Kingdom monera 4. Kingdom plantae
2. Kingdom protista 5. Kingdom Animalia
3. Kingdom fungi jamur
e. Sistem enam kingdom Archaebacteria
Lebih mendekati eukariota yaitu dalam hal proses transkripsi dan translasi
genetiknya. Perbedaan karakteristik ini Pada tahun 1977, Carl Woese memecah kingdom
bakteri menjadi dua kingdom,yaitu Eubakteria dan Archaebacteria Sehingga terbentuk
dengan sistem dengan enam kingdom antara lain sebagai berikut:
1. Kingdom plantae
2. Kingdom Animalia
3. Kingdom Euchaecbacteria
4. Kingdom Archaebacteria
5. Kingdom Protista
6. Kingdom Fungi
2. Sistem Klasifikasi Makhluk hidup
Sistem klasifkasi makhluk hidup pertama kali dipelopori oleh Carolus Linnaeus Pada Abad
18 Prinsip klasifikasi yang digunakan Corolus Linneaus adalah pengelompokkan makhluk
hidup berdasarkan persamaan ciri dan pemberian nama dengan sistem tata nama ganda atau
system Nomenkultural Binomial.
Didalam melakukan klasifikasi Linnaeus mengelompokkan makhluk hidup menjadi
kelompok besar hingga menjadi kelompok kecil. Dari kelompok besar hingga terkecil
masing-masing diberikan istilah khusus untuk membedakan satu tingkat lainnya Tingkatan
Takson yang digunakan oleh Linneaus adalah sebagai berikut:
a. Kingdom (kerajan dunia) d. Ordo (bangsa)
b. Phylum/division (filum/division/keluarga besar) e. Familia (suku)
c. Class (kelas) f. Genus (marga)
d. Ordo (bangsa) g. Spesies (jenis)
Berikut ini adalah pengertian dari urutan tingkat takson dalam klasifikasi :

a. Spesies (jenis)
Spesies atau jenis merupakan takson yang menjadi satuan terdiri atas unit dasar
klasifikasi. Dua organisme atau lebih dimasukkan dalam satu spesies yang sama jika
organisme- organiseme tersebut dapat melakukan perkawinan alami dan menghasilkan
keturunan yang fertil. Keturunan yang fertile artiya keturunan (anak-anak) yang dihasilkan
dapat dikawinkan dengan sesamanya dan dapat menghasilkan anak.
Didalam satu spesies sering trdapat berbagai macam makhluk hidup yang memiliki ciri
yang khusus yang disebut varieties atau ras. Varietes biasanya digunakan untuk menyebutkan
variasi dalam satu spesies tumbuhan,sedangkan ras dipakai dalam menyebut variasi dalam
satu spesies hewan.
b. Genus (marga)
Beberapa jenis atau spesies yang meiliki kesamaan ciri dimasukkan dalam genus yang sama
Genus adalah tingkatan takson yang dimiliki bebrapa spesies sebagai anggotanya.
c. Familia (suku)
Familia adalah tingkatan takson yang anggotanya terdiri dari beberapa gunus (marga). Genus
Solanum (marga kentang) bersama-sama dengan genus Capsicum (marga cabai) dimasukkan
dalam suku Solanaceae (suku terung-terungan)
d. Ondo (Bangsa)
Ordo adalah tingkatan takson yang menghimpun beberapa familia Famili Canidae (Kelompok
serigala).
e. Kelas
Beberapa ordo yang memiliki kesamaan dimasukkan dalm satu kelas Misalnya ordo
Chelonia(bangsa penyu,kura-kura).
f. Filum atau diviso
Filum atau Divisio merupakan tingkatan takson yang menghimpun beberapa kelas
yang dimiliki persaman ciri-ciri Pada umumnya filum digunakan untuk menunjukan
takson hewan dan sebaliknya division digunakan untuk menunjukan takson
tumbuhan
g. Kingdom
Diatas filum atau division terdapat tingkatan yang tertinggi yaitu kingdom (kerajaan)
atau regnum (dunia). semua hewan dimasukkan ke dalam kingdom Animalia,semua
tumbuhan dimasukkkan dalam kingdom plantea.
3. Kunci determinasi
Dalam melakukan klasifikasi makhluk hidup baik tumbuhan ataupun hewan para ahli biologi
menggunakan alat bantu untuk mempermudah mengamati persamaan dan perbedaan ciri-ciri
makhluk hidup yang akan dikelompokkan. Alat bantu tersebut berupa kunci identifikasi Kunci
identifikasi disebut juga determinasi yaitu daftar yang membuat sejumlah keterangan tentang
suatu makhluk hidup untuk menetukan suatu makhluk hidup masuk ke dalam kelompok tertentu.
Format pada kunci determinasi biasanya dikotom atau kunci dikotomi.
4. Cara penggunaan kunci Determinasi
5. Penerapan Konsep Klasifikasi Makhluk Hidup dalam Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar
Menerapkan konsep klasifikasi makhluk hidup di Sekolah Dasar tentunya tidak sedetail yang
telah dipelajari. Dalam kurikulum IPA di SD klasifikasi makhluk hidup diterapkan dengan topik
penggolongan Makhluk hidup
Penggolongan makhluk hidup di SD dilakukan berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya Agar
siswa termotivasi dan tertarik terhadap materi yang mereka pelajari maka hendaknya kita perlu
merancang strategi pembelajaran yang melibatkan siswa baik secara intelektual maupun mental
dalam proses pembelajaran tersebut.
6. Permainan kartu
Bila anda menerapkan konsep penggolongan makhluk hidup anda dapat melakukan permainan
kartu dengan menggunakan kartu-kartu dengan gambar berbagai hewan dan tumbuhan. Kartu-
kartu tersebut dapat diperoleh dengan meminta siswa anda untuk menggumpulkan kartu-kartu
bergambar hewab dan tumbuhan
7. Berburu daun
Siswa ditugaskan untuk melakukan mengelompokkan sederhana terhadap 20 buah
daun yang bervariasi.Tugas dapat dilakukan secara individual maupun kelompok.

8. Melengkapi tabel
Untuk mengajari penggolongan makhluk hidup anda dapat meminta siswa untuk
mengamati hewan dan tumbuhan yang ada dilingkungan sekolah. Apabila hal ini
tidak memungkinkan dapat digunakan gambar-gambar hewan dan tumbuhan
KEGIATAN BELAJAR 2
Adaptasi Makhluk Hidup terhadap
Lingkungannya
Adaptasi adalah kemampuan organisme untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan tempat
hidupnya yang memungkinkan tetap hidup (survive) dan berkembang biak dilingkungan alaminya. Adaptasi
terlihat dari adannya perubahan bentuk tubuh luar atau dalam organisme sesuai dengan situasi dan kondisi
lingkungan tempat hidupnya Perubahan bentuk tubuh organisme bersifat tetap dan khas untuk setiap jenis
sehingga dapat diwariskan kepada keturunannya. Selain itu habitat organisme sangat beraneka
ragam,sehingga bentuk adaptasi yang ada menjadi beraneka ragam. Bentuk dan tingkah laku organisme
memungkinkan dapat bertahan hidup didalam lingkunga dan melangsungkan proses hidupnya,disebut
bentuk adaptasi dan tingkah laku adaptif Dalam perjalanan waktu yang panjang.organisme yang tetap
bertahan hidup di habitatnya akan memiliki bentuk dan fungsi tubuh sesuai dengan lingkungannya. Hal ini
disebut bentuk adaptif.
A. Macam-Macam Adaptasi
Selama proses.adaptasiterjadi perubahan-perubahan pada organisme Perubahan yang terjadi akibat
adaptasi ini dapat berupa perubahan bentuk struktur tubuh,fungsi fisiologi alat-alat tubuh dan perubahan
tingkah laku Berdasarkan perubahn-perubahan yang terjadi adaptasi dibedakan menjadi tiga macam,
yaitu adaptasi morfologiadaptasi fisiologi dan adaptasi tingkah laku.
1. Adaptasi Morfologi
Adaptasi Morfologi merupakan suatu penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungannya berkaitan
dengan bentuk dan struktur organ tubuh yang tampak dari luar dan mudah diamati,sehingga adaptasi
tersebut paling mudah dikenal dan ditemukkan.
Contoh adaptasi morfologi adalah sebagai berikut:
a. Bentuk kaki atau cakar yang adaptif
b. Bantuk paruh yang adaptif
c. Bentuk mulut
d. Tumbuhan darat yang adaptif pada lingkungan yang kurang air (kering) disebut xerotil
e. Tumbuhan darat yang adaptif pada lingkungan yang lembab disebut higrofit
f. Tumbuhan yang adaptif pada lingkungan air disebut hidrofit
2. Adaptasi Fisiologi
Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian fungsi fisiologi alat-alat atau organ-organ tubuh terhadap
lingkungannya.
Contoh lain adaptasi fisiologi adalah sebagai berikut:
a. Tubuh manusia mengeluarkan keringat ketika panas Dengan keluarnya keringat tubuh akan
dingin Hal ini karena panas tubuh diambil untuk penguapan keringan di permukaan tubuh
manusia.
b. Ketajaman indra penglihatan burung hantu di malam hari

3. Adaptasi Tingkah Laku


Adaptasi tingkah laku adalah cara penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungannya melalui
tingkah laku Adaptasi tingkah laku juga ditunjukkan oleh tumbuhan
Contoh adaptasi tingkah laku adalah sebagai berikut:
a. Bunglon merubah wama tubuhnya sesuai dengan warna lingkungannya untuk
mengaburkan pandangan musuh. Perubahan ini disebut mimikri
b. Daun jagung menggulung apabila udara sangat panas
Bentuk adaptasi makhluk hidup sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan tempat hidupnya
Bentuk adaptasi makhluk hidup dilingkungan darat dipengaruhi oleh faktor- faktor
berikut:
a. Keadaan tanah
b. Topografi daratan
c. Suhu lingkungan
d. Intensitas Cahaya
Proses adaptasi makhluk hidup yang tinggal dilingkungan air dipengaruhi oleh faktor-
faktor berikut:
e. Kadar garam atau mineral
Jika kadar garam pada air lebih tinggi dari pada cairan tubuh,maka ikan beradaptasi dengan
banyak minum air dan sedikit mengeluarkan urine sehingga lebih pekat Jika kadar garam pada
air lebih rendah dari pada cairan tubuh,maka ikan beradaptasi dengan sedikit meminum air dan
banyak mengeluarkan urine.
b. Kedalaman air
Pada kedalaman yang berbeda berbeda pula tekanannya. Makin dalam air makin
besar pula tekanannya. Pada setiap kedalaman tertentu dihuni oleh berbagai jenis ikan
tertentu.

c. Intesitas Cahaya
Makin dalam makin sedikit intesitas cahaya.Pada daerah kedalaman 200 meter (fotik)
adalah daerah yang masih dapat ditembus oleh sinar matahri. Pada daerah ini banyak
hidup produsen,sehingga jenis hewan yang banyak hidup adalah yang bersifat
herbivora.

d. Kadar oksigen
Pada daerah permukaan intensitas cahaya lebih besar dibandingkan daerah yang lebih
dalam. Hal ini menyebabkan jumlah produsen lebih banyak sehingga kadar oksigen
di daerah permukaan lebih banyak dibandingkan dengan daerah yang lebih dalam...
e. Arus air
Di daerah yang deras arus airnya banyak dihuni oleh ikan-ikan yang berukuran kecil dan
ramping Hal ini sebagai adaptasi dengan cara melakukan gerakan- gerakan yang lincah.

4. Penerapan Konsep Adaptasi Makhluk Hidup dalam Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar
Pembelajaran yang strategis harus melibatkan siswa baik secara intelektual maupun mental
dalam proses pembelajaran tersebut. Contoh kegiatan pembelajaran yang dapat digunakan
dalam menerapkan konsep adaptasi makhluk hidup terhadap lingkungannya.
5. Apa yang akan saya lakukan?
6. Apa yang dilakukan hewan untuk melindungi diri?
7. Apa yang dilakukan tumbuhan untuk melindungi diri?
Terimakasi
h

Anda mungkin juga menyukai