Anda di halaman 1dari 18

BOTANI TUMBUHAN

RENDAH
Pendahuluan
Cara
pengelompokk Sistem
Indonesia
an makhluk klasifikasi
hidup

Sebagian
Keanekaragam belum Taksonomi/
an hayati diketahui nama Sistematik
& sifatnya

± 300.000 s/d
Taksonomi
Flora & Fauna 400.000 jenis
tumbuhan
flora
 Taksonomi (Yunani)
• Taxis : susunan (arrangement)
• Nomos : aturan/hukum
Susunan berdasarkan aturan tertentu

 Lawrence (Taxonomy of Vascular Plants) → taksonomi merupakan


ilmu pengetahuan yang mencakup identifikasi, tatanama, dan
klasifikasi pada obyek biologi yang bila dibatasi pada tumbuhan
saja sering disebut dengan taksonomi tumbuhan.
Unsur Utama dalam Ruang Lingkup Taksonomi
Identifikasi (Pengenalan)
 mengungkapkan atau menetapkan identitas (jati diri) suatu
tumbuhan (meliputi: menentukan nama yang benar, tempat
yang tepat dalam sistem klasifikasi)
 mengikuti aturan yang ada dalam KITT (Kode Internasional
Tatanama Tumbuhan).
 memerlukan sarana antara lain bantuan orang, spesimen
acuan, buku-buku flora dan monografi, kunci identifikasi dan
lembar identifikasi jenis.
Contoh
kunci
determinasi
tumbuhan
Unsur Utama dalam Ruang Lingkup Taksonomi
Tatanama
 Pada awalnya nama suatu tumbuhan menggunakan bahasa
induk orang yang memberi nama, dengan demikian satu jenis
tumbuhan dapat mempunyai nama yang berbeda-beda
sesuai dengan bahasa orang yang memberikannya.
 Berkembangnya ilmu taksonomi tumbuhan, memunculkan
suatu sistem pemberian nama dengan menggunakan nama
ilmiah (scientific name)
 Sistem pemberian nama ilmiah bersifat netral dan dapat
diterima semua pihak, dimana setiap jenis tumbuhan memiliki
satu nama ilmiah dan bahasa ilmiah yang dilatinkan sehingga
dapat diterima dan digunakan oleh seluruh ilmu taksonomi di
seluruh dunia.
BEBERAPA PERBEDAAN NAMA BIASA DAN NAMA ILMIAH

NAMA BIASA NAMA ILMIAH


1. Tdk mengikuti ketentuan 1. Melalui kesepakatan
manapun Internasional ICBN
2. Bahasa sehari2 yg bersifat lokal 2. Bahasa Latin/diperlakukan sbg
3. Berlaku lokal, dimengerti bhs Latin
penduduk setempat 3. Berlaku Internasional
4. Mudah dieja/dilafalkan 4. Kadang2 sulit dieja/dilafalkan
5. Tdk jelas kategori mana nama 5. Jelas kategori mana nama itu
itu diperuntukkan dimaksud
6. Satu takson dapat mempunyai 6. Suatu takson pd tingkat
nama yg berbeda menurut tertentu hanya memp satu
bahasa yg digunakan, sering nama yg benar.
banyak sinonima & homonima
Sistem Penamaan Binomial Nomenklatur
 Aturan penamaan baku bagi semua organisme (makhluk hidup)
yang terdiri dari dua kata dari sistem taksonomi (biologi), dengan
mengambil nama genus dan nama spesies.
 Aturan penulisan:
 Menempatkan nama genus di awal dan nama spesies mengikutinya.
 Nama genus SELALU diawali dengan huruf kapital dan nama spesies SELALU
diawali dengan huruf kecil.
 Pada teks dengan huruf tegak (huruf latin), nama ilmiah ditulis dengan huruf
miring (italik). Contoh: Cyprinus carpio, Marsilea crenata
 Pada teks tulisan tangan, nama ilmiah diberi garis bawah yang terpisah untuk
nama genus dan nama spesies.
 Nama lengkap (untuk hewan) atau singkatan (untuk tumbuhan) dari deskriptor
boleh diberikan di belakang nama spesies, dan ditulis dengan huruf tegak
(latin) atau tanpa garis bawah (jika tulisan tangan). Contoh: Glycine max Merr.,
Felis catus Linnaeus
 Pada penulisan teks yang menyertakan nama umum/trivial,
nama ilmiah biasanya menyusul dan diletakkan dalam tanda
kurung. Contoh : PENGUJIAN AKTIVITAS PROTEIN ANTIMIKROBIA
DARI BIJI MELINJO (Gnetum gnemon L.) TERHADAP BEBERAPA
MIKROBIA PATOGENIK TANAMAN.
 Nama ilmiah ditulis lengkap apabila disebutkan pertama kali.
Penyebutan selanjutnya cukup dengan mengambil huruf awal
nama genus dan diberi titik lalu nama spesies secara lengkap.
Contoh: salah satu penyebab penyakit penting pada tanaman
cabai adalah Fusarium oxysporum, karena menyebabkan
rendahnya produksi. Kehilangan produksi akibat F. oxysporum ini
berkisar 5-30%.
 Singkatan "sp." (zoologi) atau "spec." (botani) digunakan jika
nama spesies tidak dapat atau tidak perlu dijelaskan. Singkatan
"spp.“ (zoologi dan botani) merupakan bentuk jamak. Contoh :
Canis sp., berarti satu jenis dari genus Canis; Adiantum spp.,
berarti jenis-jenis Adiantum
 Klasifikasi
 Klasifikasi tumbuhan adalah pembentukan kelompok-kelompok dari seluruh
tumbuhan yang ada di bumi ini hingga dapat disusun takson-takson secara
teratur mengikuti suatu hierarki.
 Sistem klasifikasi:
 Sistem klasifikasi alami: dipelopori oleh Theophrastus (370SM-285SM). Sistem
ini didasarkan pada bentuk yang dapat dilihat dengan mata biasa
(morfologi). Theophrastus menggolongkan tumbuhan menjadi 4 kelompok:
pohon, semak, perdu dan herba.
 Sistem klasifikasi buatan: diciptakan oleh Carolus Linnaeus (1707-1778)
Dasar yang digunakan adalah alat reproduksi seksual dan morfologi. Sistem
klasifikasi buatan ini merupakan penggolongan MH berdasarkan
pengaruhnya terhadap manusia, misalnya : beracun atau berguna, piaraan
atau liar, gulma atau sayuran.
 Sistem klasifikasi filogenetik: diciptakan oleh Charles Darwin 1859,
menyatakan bahwa persamaan struktur tubuh menunjukkan hubungan
kekerabatan yang lebih dekat. Sistem ini didasarkan pada urutan
perkembangan MH (filogeni) serta mengetahui hubungan kekerabatan
antara satu dengan yang lainnya.
Carolus Linnaeus membagi tingkatan taksonomi
menjadi tujuh takson, yaitu:
o Kingdom/regnum (Dunia/kerajaan)
o Filum/divisi (Hewan/tumbuhan)
o Classis (Kelas)
o Ordo (bangsa)
o Familia (suku)
o Genus (marga)
o Spesies (jenis)
Sejarah Klasifikasi Makhluk Hidup

 Sistem Dua Kingdom


 Linnaeus (1735) → Kingdom Plantae/Vegetabilia (kerajaan
tumbuhan) & Kingdom Animalia (kerajaan hewan)
 Didasarkan pada:
Bahwa pada kenyataannya kelompok tumbuhan memiliki
dinding sel yang tersusun dari selulosa; memiliki klorofil yang
berfungsi untuk membuat makanan sendiri melalui proses
fotosintesis; dan tidak bisa bergerak dan berpindah tempat.
Hewan tidak memiliki dinding sel; tidak memiliki klorofil sehingga
tidak bisa membuat makanannya sendiri; dan bisa bergerak
serta berpindah tempat.
Sistem Tiga Kingdom
 Ernst Haeckel (1866) → Kingdom Protista,
Kingdom Plantae & Kingdom Animalia
 Didasarkan pada:
adanya organisme-organisme yang memiliki ciri
tumbuhan (berklorofil) sekaligus memiliki ciri
hewan (dapat bergerak). Ex: Protozoa dan
ganggang bersel satu
Sistem Empat Kingdom
 Copeland (1938) → Kingdom Monera, Kingdom Protista,
Kingdom Plantae & Kingdom Animalia
 Didasarkan pada ada tidaknya membran inti sel, dimana sel
yang tidak mempunyai membran inti disebut prokariotik dan
sel yang memiliki membran inti disebut eukariotik.
 Monera merupakan golongan organisme yang bersifat
prokariotik. Ex: bakteri & ganggang biru.
Sistem Lima Kingdom
 Robert H. Wittaker (1969) → Kingdom Monera, Kingdom
Protista, Kingdom Fungi (jamur), Kingdom Plantae & Kingdom
Animalia
 Berdasarkan pada susunan sel, cara MH memenuhi
makanannya dan tingkatan-tingkatan MH.

Sistem Enam Kingdom


 Carl Woese et al. (1977) → Kingdom Eubacteria, Kingdom
Archaebacteria, Kingdom Protista, Kingdom Fungi, Kingdom
Plantae & Kingdom Animalia
 Didasarkan pada perbedaan struktur dinding sel dan lipid
membran serta perbedaan materi genetik antara Eubacteria
dan Archaebacteria
Tujuan & Manfaat Klasifikasi
 Menyederhanakan obyek studi makhluk hidup yang sangat
beranekaragam sehingga mudah untuk dipelajari
 Pengelompokan makhluk hidup untuk menghasilkan kelompok-
kelompok takson
 Persamaan dan perbedaan ciri suatu makhluk hidup akan
menentukan jenjang takson dan juga kekerabatannya
 Jenjang takson menunjukkan bahwa setiap kelompok kecil
makhluk hidup dengan kesamaan ciri tertentu membentuk
kelompok makhluk hidup yang lebih besar
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai