Anda di halaman 1dari 3

Pendahuluan Pengertian taksonomi Taksonomi berasal dari bahasa Yunani, tassein berarti mengelompokkan, nomos berarti aturan Taksonomi

i dapat diartikan sebagai cabang ilmu yang mempelajari pengelompokan makhluk hidup berdasarkan hirarki (tingkatan) tertentu. Tujuan taksonomi Unsur utama yang menjadi ruang lingkup dan tujuan taksonomi adalah pengenalan (identifikasi), pemberian nama dan penggolongan atau klasifikasi suatu makhluk hidup. Tujuan dari mempelajari taksonomi tumbuhan adalah untuk : 1. 2. 3. 4. 5. Menginventarisasi flora di muka bumi Memberikan metoda untuk identifikasi dan komunikasi Menghasilkan system klasifikasi universal dan terpadu Menunjukkan implikasi evolusi dan keanekaragaman tumbuhan Memberikan nama ilmiah tunggal dalam bahasa latin untuk setiap kelompok tumbuhan di muka bumi, baik yang masih hidup ataupun yang sudah mati menjadi fosil.

Dasar-dasar taksonomi tumbuhan Dasar dasar dalam taksonomi tumbuhan ada empat, yaitu, Identifikasi Klasifikasi Nomenclature Deskripsi

Identifikasi Identifikasi tumbuhan adalah menentukan nama yang benar dan tempat tumbuhan yang tepat dalam system klasifikasi. Penentuan nama baru dan penentuan tingkat-tingkat takson harus mengikuti aturan yang ada dalam Kode Internasiolnal Tata nama Tumbuh-tumbuhan (KITT). Klasifikasi Klasifikasi tumbuhan adalah pembentukan kelompok-kelompok dari seluruh tumbuhan yang ada di bumi ini hingga dapat disusun takson-takson secara teratur mengikuti suatu hierarki. Ada tiga sistem klasifikasi dalam taksonomi tumbuhan yaitu sistem klasifikasi buatan, sistem klasifikasi alam, dan sistem klasifikasi filogenetik.

Nomenclature Nomenclature merupakan tata carar (system) pemberian nama atau tata nama tumbuhan secara ilmiah berdasarkan KITT. Untk nama ilmiah tumbuhan dikenal dengan system binominal yaitu sistem penamaan makhluk hidup dengan dua sebutan. Sistem ini diusulkan oleh Carl von Linne atau dalam bahasa latin Carolus Linneaus. Beliau merupakan naturalis berkebangsaan Swedia . Linneaus memperkenalkan enam tingkatan yaitu, - Divisio (tumbuhan) / filum (hewan) - kelas - spesies - ordo - genus - family Dalam system penamaan ini, cara penulisannya adalah menyebutkan nama marga (genus) yang diawali huruf besar lalu diikuti oleh nama jenis (spesies). Semuanya harus di cetak miring atau di beri garis bawah. Contoh : Allium cepa atau Allium cepa , pilih salah satunya. Deskripsi Keanekaragaman Keanekaragaman hayati atau biodiversitas adalah suatu istilah pembahasan yang mencakup semua bentuk kehidupan, yang secara ilmiah dapat dikelompokkan menurut skala organisasi biologisnya, yaitu mencakup gen, spesies tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme serta ekosistem dan proses-proses ekologi dimana bentuk kehidupan ini merupakan bagiannya. Tingkat keanekaragaman hayati : 1. Keanekaragaman Gen Keanekaragaman gen adalah keanekaragaman individu dalam satu jenis makhluk hidup. Gen adalah substansi terkecil/unit dasr yang membawa faktor keturunan. 2. Keanekaragaman Jenis Keanakaragaman jenis menunjukkan seluruh variasi yang terdapat pada makhluk hidup antar jenis (interspesies) dalam satu marga. Keanekaragaman jenis lebih mudah diamati daripada keanekaragaman gen perbedaan antarspesies makhluk hidup dalams atu marga atau genus lebih mencolok sehingga lebih mudah diamati daripada perbedaan antar individu dalam satu spesies. Misalnya nangka, keluwih, dan sukun ketiganya termasuk dalam genus yang sama, yaitu Arthocarpus.

3. Keanekaragaman Ekosistem Ekosistem adalah komunitas organik yang terdiri atas tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme bersama lingkungan fisik dan kimia tempat hidup atau habitatnya. Antara komunitas organik, habitat, serta factorfaktor fisik dan kimia dalam suatu ekosistem selalu berinteraksi. Faktor fisik meliputi iklim, air, tanah, udara, cahaya, suhu, dan kelembapan. Faktor kimia meliputi tingkat keasaman, kandungan mineral, dan salinitas. Factor fisik dan kimia disbut komponen abiotik. Contoh keanekaragaman ekosistem antara lain ekosistem pantai, ekosistem sawah, ekosistem terumbu karang, dan ekosistem hutan. Perkembangan klasifikasi tumbuhan tak berbunga Perkembangan klasifikasi tumbuhan adalah sebagai berikut : a. Periode tertua didasarkan pada ada atau tidaknya manfaat dari tumbuhan. Periode ini juga di kenal dengan periode manfaat

b. Periode system habitus dipelopori oleh Theophrastes (370-285 S.M). Pengklasifikasian didasarkan atas perawakan (habitus).

c. Periode artificial berkembang kira-kira pada abad ke 18 dan dipelopori oleh Carolus Linneaus. Pengelompokannya didasarkan pada jumlah alat kelamin. Dan linneaus juga-lah yang mempelopori system nama ganda.

d. Periode system alam system kalsifikasi ini didasarkan atas kesamaan bentuk . disebut system alam karena semua golongan-golongan yang terbentuk terjadi karena kehendak alam (natural).

e. Periode system filogenetik periode ini terjadi dari pertengahan abad ke-19 hingga sekarang. Dasar system pengklasifikasian ini adalah filogeni. Yaitu menggolongkan tumbuhan sekaligus mencerminkan urutanurutan golongan itu dalam sejarah perkembangan filogenetiknya dan juga menunjukkan jauh dekatnya hubungan kekerabatan antara golongan satu dengan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai