Anda di halaman 1dari 7

RESUME BAB I BUKU EKONOMI MANAJERIAL

OLEH KELOMPOK I :
1. HASBULLAH AHIRI (000401542021)
2. ALFAUZAN AGUS (000501542021)
3. RANDI ARIADY SUWARDI (000601542021)

RUANG LINGKUP EKONOMI MANAJERIAL


Untuk memahami pengertian dan konsep ekonomi managerial secara lebih jelas yaitu
melihat hubungan antara; pertama, Ilmu Ekonomi. Kedua, Ilmu pengambilan keputusan. Ketiga,
Hal-hal yang berkaitan dengan yang berpengaruh terhadap terhadap keputusan managerial. Disini
saya membahas hal ini juga diperkuat oleh Elisabet Pali dkk Uraian mengenai hal ini
diperlukan agar Anda dapat menjelaskan dasar-dasar pengambilan keputusan manajerial. Secara
terinci uraian tersebut akan mencakup:

1. Pengertian dan ruang lingkup ekonomi manajerial


2. Ekonomi positif dan ekonomi normative
3. Kondisi kepastian dan ketidakpastian
4. Model pengambilan keputusan

A. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP EKONOMI MANAJERIAL

1. Menurut Elisabet Pali dkk (2001), mengatakan bahwa Ekonomi manajerial merupakan suatu
teori dan metodologi ekonomi dalam pembuatan keputusan di dunia bisnis dan administrasi.
Berdasarkan kalimat tersebut, dapat dikatakan bahwa ekonomi manajerial menggunakan.
Alat dan teknis analisis.
2. Menurut Dominic Salvatore (1996), ekonomi manajerial merupakan wawasan yang
menunjukkan adanya teori ekonomi dan analisis pengambilan keputusan untuk menganalisis
apakah bisnis dapat mencapai tujuan secara efektif efisien.
3. Menurut Hirschey (2003), ekonomi manajerial merupakan penerapan ilmu ekonomi sebagai
cara untuk mengambil keputusan administrasi dan manajemen.

Ekonomi manajerial memberitahukan kepada kita semua hal- hal yang harus dilakukan untuk
mencapai tujuan organisasi secara efisien. Selain itu, ekonomi manajerial membantu para manajer
untuk mengenali bagaimana kekuatan-kekuatan ekonomi mempengaruhi organisasi dan
menjabarkan. Konseku-ensi ekonomi dari perilaku manajerial dan dapat dipergunakan untuk
mengidentifikasi cara-cara efisien untuk mencapai setiap sasaran perusahaan. Sebagai contoh, kita
anggap sebuah perusahaan kecil mengusahakan pertumbuhan yang cepat untuk mencapai ukuran
yang mengijinkan penggunaan periklanan media nasional yang efisien. Pimpinan perusahaan
tersebut dapat menggunakan ekonomi manajerial untuk mengidentifikasi strategi penetapan
harga dan produksi yang akan membantu memenuhi tujuan jangka pendek ini secara cepat dan
efektif, yaitu tujuan pertumbuhan perusahaan yang cepat
Teori atau konsep Ekonomi

Teori ekonomi menjadi salah satu dasar dalam pengambilan keputusan di dalam ekonomi
manajerial. Ilmu ekonomi terbagi menjadi dua area utama, yaitu ekonomi makro dan ekonomi mikro.
Ekonomi mikro berkaitan erat dengan perilaku ekonomi, seperti sistem perdagangan, sumber daya,
dan perilaku individu. Sedangkan ekonomi makro lebih berkaitan dengan investasi, pendapatan,
agregat, output, dan lapangan kerja.

Teknik Pengambilan Keputusan

Dalam ekonomi manajerial diperlukan teknik pengambilan keputusan yang tepat.


Pengambilan keputusan dapat dilakukan berdasarkan pada ketersediaan sumber daya seperti “man,
material, money, methode”. Ilmu ekonomi dan prinsip ekonomi perlu dikombinasikan dalam
pengambilan keputusan agar mencapai hasil yang optimal.

Ilmu Keputusan

Ekonometrika dan ilmu penunjang seperti matematika dan statistika dapat digunakan untuk
menunjang pengambilan keputusan agar bisnis dapat mencapai tujuan secara efektif, efisien, dan
optimal.

Ilmu Administrasi Bisnis

Ilmu administrasi bisnis merupakan salah satu ilmu penting yang dapat menunjang
pengambilan keputusan yang berkaitan erat dengan keuangan, pengelolaan sumber daya manusia dan
material, serta akuntansi.

B. EKONOMI POSITIF DAN EKONOMI NORMATIF


Tekanan ekonomi manajerial tentu saja pada teori normatif. Dengan kata lain, ekonomi
manajerial ini memberikan aturan- aturan dalam pembuatan keputusan untuk membantu para
manajer mencapai tujuan-tujuan perusahaan atau organisasi mereka. Namun demikian, jika
para manajer akan menetapkan aturan- aturan pengambilan keputusan yang valid, maka mereka
harus memahami lingkungan bisnis di mana mereka bekerja. Untuk alasan inilah ekonomi
positif dan ekonomi normatif menjadi penting.
Dari penjelasan di atas, apa yang dimaksud dengan ekonomi positif dan ekonomi normatif?
Ekonomi positif ditekankan pada diskripsi, yaitu menjelaskan bagaimana kekuatan-kekuatan
ekonomi bekerja apa adanya tanpa memperhatikan bagaimana seyogyanya kekuatan tersebut
bekerja. Sedangkan ekonomi normatif pada dasarnya ditekankan pada pernyataan-pernyataan yang
bersifat prospektif, yaitu dengan menetapkan aturan-aturan untuk mencapai tujuan tertentu
tersebut.
Baik ekonomi positif maupun normatif memiliki definisi tersendiri. Ekonomi positif adalah
studi ekonomi berdasarkan analisis fakta dan obyektif. Pendekatan ini banyak diaplikasikan oleh
sebagian besar ekonom dengan menggunakan informasi historis dan kondisi saat ini sebagai dasar
pernyataan apapun tentang masa depan. Sebaliknya normatif, pendekatan ini menggunakan
penilaian normatif dan bersifat subjektif.
Dari definisi tersebut tampak perbedaan antara ekonomi positif dan normatif. Perbedaan lain
juga terlihat dari beberapa hal berikut ini:

1. Validasi pernyataan berbeda

Dalam ekonomi positif, pernyataan atau analisis ekonomi bersifat fakta dalam dunia ekonomi yang
sedang dan atau akan terjadi. Jadi, data yang disajikan dapat diverifikasi dengan valid. Lain halnya
dengan ekonomi normatif, pendekatan ini merupakan analisis ekonomi yang bertumpu pada norma
dan tidak mengedepankan fakta, melainkan realita ideal yang seharusnya terjadi untuk mewujudkan
kesejahteraan masyarakat luas.

2. Objek yang menjadi kajian berbeda

Ekonomi positif menggunakan hubungan sebab akibat dalam perekonomian, di imana sebab tersebut
mengakibatkan terjadinya suatu hal secara nyata. Sementara itu, ekonomi normatif memberikan
penjabaran mengenai nilai, norma dan etika dalam perekonomian. Pendekatan ini biasanya
menyelesaikan masalah dengan debat ideal guna menghasilkan rekomendasi kebijakan terbaik.

3. Perspektif Pernyataan yang berbeda

Hal ini terkait dengan definisi dari keduanya. Pada ekonomi positif, perspektif yang diarahkan
bersifat objektif, yang mana terdapat bukti empiris dimana kebenaran pernyataan dapat langsung
dibuktikan. Sedangkan pada ekonomi normatif, perspektifnya bersifat subjektif, lebih sulit dibuktikan
karena fakta belum dapat diverifikasi.

4. Tujuan yang ingin dicapai tidak sama

Dalam ekonomi positif, suatu kondisi dipaparkan secara faktual dan empiris. Sedangkan pada
ekonomi normatif, lebih mengarah pada perencanaan guna mewujudkan perekonomian yang
dianggap ideal. Kondisi yang ideal tentu bisa berbeda berdasarkan individu atau kelompok yang
menyampaikan gagasan ekonomi tersebut.

5. Memberi pengaruh yang berbeda

Perbedaan ekonomi positif dan normatif yang terakhir adalah tidak adanya pengaruh ekonomi positif
terhadap ekonomi normatif karena penyampaian data ekonomi dilakukan secara nyata. Disisi lain,
ekonomi normatif dapat berubah bentuk dan tujuannya berdasarkan data dari ekonomi positif karena
data ekonomi yang ada hanya berdasarkan kondisi ideal yang tidak nyata.

B. KONDISI KEPASTIAN DAN KETIDAKPASTIAN

Ekonomi manajerial merupakan wawasan gabungan antara teori ekonomi dan pengambilan
keputusan yang dapat digunakan untuk melakukan analisis dan pengambilan keputusan yang
menguntungkan bagi perusahaan. Fungsinya antara lain sebagai alat analisis dan pengambilan
keputusan yang tepat bagi kemajuan perusahaan.
D. MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Ekonomi manajerial membantu manajer dalam pengambilan keputusan bisnis dengan
memberitahukar, hal-hal yang harus dilakukan melalui analisis mikro ekonomi maupun
matematika eonomi. Oleh sebab itu ruang lingkup dari ekonomi manajerial ini meliputi teori
permintaan, teori perilaku konsumen, teori produksi, teori biaya, ramalan dan perkiraan permintaan
dan biaya serta metode penetapan harga dan output pada berbagai bentuk pasar. Sedangkan untuk
mempermudan analisa, dapat digunakan model, baik yang berbentuk diagram maupun matematik.
Untuk keperluan itu anda dapat meng- gunakan model analisa seperti grafik/kurva dan matematik.
Apa sebenarnya yang dimaksud dengan model analisa? Model analisa adalah suatu
presentasi dari situasi atau sistem yang kompleks. Konsep-konsep yang jika diuraikan secara verbal
bisa berkepanjangan, bertele-tele dan membingungkan, dengan menggunakan diagram atau
grafik/kurva akan dapat disarikan lebih efisien, singkat, padat dan mudah dicerna. Misalnya
grafik dapat digunakan untuk menggambarkan biaya produksi, laba perusahaan, permintaan
konsumen, penawaran, dan resiko.
Tujuan dari digunakannya model analisa ini adalah;
a. Untuk memudahkan pembelajaran, artinya dengan digunakannya model tersebut
akan mempermudah seseorang untuk mempelajari suatu sistem yang kompleks.
b. Untuk menjelaskan suatu hubungan secara keseluruhan, artinya dengan menggunakan
model, kita dapat meng- gambarkan secara keseluruhan hubungan antara variabel pada
suatu kejadian yang logis.
c. Untuk memprediksi, artinya sebuah model dapat digunakan sebagai dasar untuk
memprediksi kejadian yang akan datang berdasarkan data sebelumnya, dan dapat
digunakan untuk menghubungkan perilaku yang telah lalu dengan akan datang.

E. TOTAL UTILITY (TU) DAN MARGINAL UTILITY (MU)

Beberapa istilah yang harus dipahami sebelum melangkah lebih jauh dalam
memahami teori kepuasan konsumen:
1. Utility /utilitas/kepuasan/nilai guna adalah kepuasan yang diperoleh dalam
mengkosumsi barang dan jasa. Jadi utilitas menunjukkan kepuasan relatif yang diperoleh
seorang konsumen dari penggunaan berbagai komoditas
2. Total Utility /total utilitas/total kepuasan/total nilai guna adalah kepuasan total
dalam mengkonsumsi sejumlah barang dan jasa.
3. Marginal utility (MU) /utilitas marginal/tambahan kepuasan/tambahan nilai guna
dalah tambahan kepuasan yang diperoleh dalam menambah satu satuan barang/jasa yang
dikonsumsi. Jadi utilitas marginal menunjukkan utilitas tambahan yang diperoleh dari
suatu unit tambahan konsumsi dari suatu komoditas Ma rginal Utility dapat juga diartikan
dengan kepuasaN yang dihasilkan oleh unit berikutnya. Marginal Utility untuk setiap
pertambahan unit barang yang dikonsumsi dipastikan akan selalu menurun dan menurun terus.
Dari sinilah lahir Hukum Pertambahan kepuasan yang semakin menurun Hukum “The Law
of Diminishing Marginal Utility”.
F. PENGERTIAN THE LAW OF DIMINISHING MARGINAL UTILITY

Hukum yang menyatakan bahwa Marginal Utility atau Utilitas Marginal suatu barang yang
dikonsumsi secara terus menerus akan cenderung menurun. Hukum ini akan lebih mudah dipahami
apabila kita memperhatikan persyaratan agar Hukum ini dapat diterima oleh logika yaitu
Barang/jasa yang dikonsumsi sama dan Interval waktu mengkonsumsi relatif pendek.

Sebagai contoh, anda membeli bakso mangkok kedua. Hukum ini menyatakan bahwa kepuasan yang
anda dapatkan dari mangkok kedua adalah lebih kecil dari mangkok pertama. Begitu juga, ketika anda
membeli mangkok ketiga. Kepuasan mangkok ketiga akan lebih rendah daripada mangkok kedua atau
pertama. Hukum yang diajukan oleh Carl Menger (1840–1921) ini penting untuk menjelaskan
beberapa konsep ekonomi, terutama tentang alasan di balik slope negatif dari kurva permintaan. Istilah
ini juga sering disebut dengan hukum utilitas yang semakin berkurang.

G. KONSEP KURVA KEPUASAN SAMA (INDIFFERENT CURVE)


Kurva Kepuasan Sama atau Indifferent Curve adalah sebuah kurva atau garis yang
menyatakan tempat kombinasi beberapa barang/jasa "2 buah barang/ jasa" yang memberikan
kepuasan yang sama.

Cara memahami definisi:


a. Kombinasi menyatakan bahwa dalam kehidupan sehari- hari kebutuhan manusia bukan
hanya pada satu jenis barang/jasa. Akan tetapi beragam jenis nya.
b. Penggunaan kata "2 buah barang/jasa" adalah untuk
memudahkan kita melihatnya pada tampilan grafik 2 (dua) dimensi.
c. Sehingga dimanapun letak kombinasi itu, selama masih pada kurva atau garis yang
sama, maka nilai kepuasan yang diberikan adalah sama.

Kurva kepuasan sama menggambarkan keinginan konsumen untuk memperoleh barang-


barang dan kepuasan yang akan dinikmatinya dari mengkonsumsi barang-barang
tersebut. Dalam kenyataannya, konsumen tidak dapat memperoleh semua barang yang
diinginkannya, sebab dibatasi oleh pendapatan yang dapat dibelanjakannya. Bagaimana konsumen
harus membelanjakan pendapatannya sehingga pengeluaran tersebut menciptakan kepuasan
yang paling maksimum? Analisis yang digunakan dengan menggambarkan garis anggaran
pengeluaran (budget line) yang menunjukkan berbagai gabungan barang-barang yang dapat
dibeli oleh sejumlah pendapatan tertentu.

Anda mungkin juga menyukai