Anda di halaman 1dari 19

1

I.

PENDAHULUAN

1. Definisi dan pengertian

Ekonomi Manajerial adalah aplikasi prinsip-prinsip ekonomi dan metodologi-metodelogi untuk proses pengambilan keputusan perusahaan atau organisasi (Evan J. Douglas, 1995). Ekonomi Manajerial merupakan teori dan metodologi Ekonomi dalam pembuatan keputusan di dunia bisnis, yang secara khusus menggunakan alat dan teknik analisis ekonomi untuk menganalisis dan memecahkan masalah-masalah manajerial (Lincolin Arsyad, 1998). Ekonomi Manajerial adalah studi tentang bagaimana mengatur sumberdaya yang terbatas sehingga secara efektif memenuhi suatu tujuan manajerial (Michail R. Bey, 2000). Michail R. Bey melandasi definisinya pada definisi manajer dan definisi ilmu ekonomi. Menurut dia Manajer adalah siapa yang mengatur sumberdaya untuk mencapai sebuah tujuan yang ditetapkan. Sedangkan ilmu ekonomi adalah ilmu pengetahuan membuat keputusan yang berkenaan dengan penggunaan sumberdaya-sumberdaya yang terbatas. Sumberdaya sendiri adalah segala sesuatu yang digunakan untuk memproduksi barang atau jasa, lebih umum lagi segala sesuatu yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan. Menurut Michail R. Bey seorang Manajer yang efektif haruslah: (1) mengidenfifikasi berbagai tujuan dan kendala, (2) mengenal sifat-sifat dasar laba, (3) memahami insentif, (4) memahami pasar, (5) menghargai nilai waktu dan uang, dan (6) menggunakan analisis marginal. 2. Ruang Lingkup Pokok masalah yang menjadi sasaran pembelajaran Ekonomi Manajerial adalah konsep laba. Laba adalah ekses penerimaan di atas biaya (TR > TC), yang untuk lembaga nonprofit disebut surplus. Dalam menganalisis laba tsb., Ekonomi Manajerial menggunakan Ilmu Ekonomi (Mikro maupun Makro), Ilmu Pengambilan Keputusan, Matematika, Statistika, Ekonometrika, dan Administrasi Bisnis sebagai ilmu pendukung.

Penggunaan Ekonomi Mikro cukup dominan, terutama sisi praktisnya. Ilmu Ekonomi Mikro memberikan pemahaman tentang bagaimana terbentuknya Penerimaan Total (TR), Biaya Total (TC), dan laba ( ) sebagai kelebihan TR dari TC. Atau tentang harga Pasar (P) dan Biaya Rata-rata (AC). Hampir seluruh pokok bahasan Ekonomi Mikro terlibat dalam Ekonomi Manajerial, seperti: Teori Permintaan dan Penawaran, Teori Perilaku Konsumen, Teori Produksi, Teori Biaya Produksi, Teori Keseimbangan Perusahaan, Struktur Pasar, dan Game Theory. Keterlibatan Ilmu pengambilan keputusan adalah dalam rangka menghubungkan tujuan yang ingin dicapai perusahaan, atau untuk lembaga nonprofit, atau organisasi dengan data dan model sebagai dasar membuat keputusan. Berbagai data yang meliputi informasi internal dan eksternal diperlukan. Dalam perjalanan waktu data tersebut mungkin sekali berubah. Oleh karena itu perlu dilakukan studi-studi untuk membuat prediksi-prediksi. Data tersebut ada yang pasti (Certainty) ada yang tidak pasti (Uncertainty). Oleh karena itu diperlukan pula ilmu, metoda, dan model-model peramalan (Ekonomika dan Statistika). Keterlibatan ilmu-ilmu alat (Matematika, Statistika, dan Ekonometrika) adalah dalam rangka membantu merumuskan formula-formula praktis dari suatu permasalahan, memprediksi, mengekspektasi, dan mencari hubungan di antara berbagai variable yang berinteraksi dalam permasalahan tersebut. Menghitung besarnya pengaruh variabel-variabel tersebut masing-masing, maupun secara bersama-sama. Misalnya: permintaan pasar terhadap suatu barang dipengaruhi oleh harga barang itu sendiri, harga barang lain, pendapatan bebas pajak, lain-lain variable ditambah dengan factor kesalahan. Ilmu Ekonomi dibedakan di antara ilmu ekonomi positif dan ilmu ekonomi normatif. Ilmu ekonomi positif ditekankan kepada diskriptif (gambaran), yang menjelaskan bagaimana kekuatan-kekuatan ekonomi bekerja pada lembaga-lembaga atau sistem-sistem ekonomi apa adanya. Sedangkan ilmu ekonomi normatif ditekankan pada perspektif, yang memberikan petunjuk dengan ketetapan-ketetapan dan ketentuanketentuan, bagaimana lembaga-lembaga atau sistem-sistem ekonomi dapat dioperasikan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Ekonomi manajerial adalah ilmu ekonomi normatif, terutama dalam mencoba menerapkan prinsip-prinsip dan hukum-hukum yang harus diterapkan di
2

dalam mengambil keputusan untuk mencapai tujuan yang diinginkan, namun tetap bertolak dari perspektif positif. Hubungan antara ekonomi dengan ilmu pengambilan keputusan dalam ilmu ekonomi manajerial adalah, dimana ilmu ekonomi memberikan kerangka teoritis dalam menganalisis masalah-masalah pengambilan keputusan manajerial. Ilmu pengambilan keputusan merupakan seperangkat alat dalam pembentukan model-model dalam mengambil keputusan, menganalisis pengaruh serangkaian tindakan alternatif, dan mengevaluasi hasil-hasil yang diperoleh dari analisis dengan menggunakan model-model tersebut. Terakhir, hubungan antara ilmu ekonomi manajerial dengan administrasi bisnis, yang secara umum dikelompokkan ke dalam empat cabang utama, yaitu (1) cabang fungsional (yang meliputi: akuntansi, keuangan, pemasaran, dan produksi), (2) cabang alat (meliputi: akuntansi, sistem informasi manajemen, ekonomi manajerial, perilaku organisasi, riset operasi, dan statistik), (3) cabang khusus (meliputi: perbankan, assuransi, bisnis internasional, real estate, dan regulasi), dan (4) mata kuliah terpadu (meliputi: kebijakan perusahaan, dan ekonomi manajerial). Jadi, Ekonomi Manajerial memiliki dua tempat dalam studi administrasi perusahaan, yaitu: pertama sebagai mata kuliah alat (Tool Course) dan kedua sebagai mata kuliah pemandu (Intergrating Course). Mata kuliah alat mencakup teori, metode, dan bentuk-bentuk analisis ekonomi yang selanjutnya digunakan sebagai cabang-cabang fungsional. Sedangkan mata kuliah pemandu menggabungkan berbagai cabang fungsional dan tidak hanya menunjukkan bagaimana Cabang-cabang tersebut berintegrasi satu sama lain dalam pencapaian tujuan perusahaan, tetapi juga bagaimana perusahaan berintegrasi dengan lingkungan di mana perusahaan tersebut berlokasi. 3. Penggunaan Model-model dalam Ekonomi Manajerial Model adalah representasi sederhana dari sebuah system atau keadaan yang kompleks, atau bentuk abstrak dari suatu realitas. Kadang-kadang disertai anggapan bahwa bagian-bagian yang lebih detil tidak penting, tergantung tujuannya. Konsepsinya tergantung pada variabel-variabel yang dominant dan hubungan-hubungan diantara variable-variabel tersebut. Bagian-bagian yang lebih detil, yang dianggap tidak penting, tidak memberikan gambaran hubungan yang jelas.
3

Model-model simbolis adalah menggunakan istilah-istilah bahasa tertentu untuk mewakili realitas-realitas tertentu. Ekonomi Manajerial penuh dengan istilah-istilah bahasa (model-model simbolist), seperti: Utility (Kegunaan), Cost (Biaya), Revenue (Penerimaan), Profit (Laba, atau Keuntungan), Labor (Pekerja), Risk (Risiko), dan sebagainya. Istilah-istilah tersebut memiliki banyak kesamaan dengan istilah-istilah ekonomi mikro. Setiap istilah memiliki definisi tertentu yang jelas yang bersifat abstrak. Misalnya: Utility adalah kata istilah yang tepat untuk menyatakan ukuran kepuasan fisik yang diperoleh dari mengkonsumsi suatu produk. Maksud dan tujuan penggunaan model-model tersebut ada tiga, yaitu: (1) untuk tujuan pendidikan, (2) untuk tujuan yang bersifat menjelaskan, dan (3) untuk tujuan peramalan/perkiraan (prediksi). Misalnya, kalau sebuah model untuk tujuan pendidikan maka model tersebut harus dievaluasi pada basisnya sendiri. Contohnya: Oligopoli jangan hendaknya diterapkan begitu saja untuk perusahaan-perusaan yang secara nyata bersaing di masyarakat. Model Oligopoli dimaksudkan untuk menjelaskan tentang saling tergantung dan mempengaruhi diantara beberapa perusahaan saja di tengah masyarakat yang menghasikan barang yang sama. Model-model seperti ini dimaksudkan untuk menjelaskan konsep-konsep perusahaan. Model seperti itu sering dikritik, karena tidak dapat diterapkan, dan tidak dapat memprediksi. Oleh karena itu maksud dan tujuan penggunaan model tidak dapat diperluas begitu saja dari disain tujuannya masing-masing. (3) untuk tujuan prediksi harus dievaluasi sesuai dengan ketepatan di dalam membuat prediksi. Model terbaik dalam model jenis ini adalah model yang telah terbukti paling tepat (akurat) hasil prediksinya di masa-masa lalu yang panjang. Jadi, model adalah gambaran umum dari suatu kenyataan, bukan gamabaran khusus dari sesuatu yang khusus. Dia bersifat abstraks, atau berada dalam pikiran. 4. Teori Perusahaan Satu cara yang paling bermanfaat dalam mempelajari Ekonomi Manajerial adalah memperkuat pengetahuan tentang teori perilaku perusahaan. Teori ini digunakan dalam analisis proses pembuatan keputusan manajerial. Perusahaan bisnis merupakan kombinasi manusia, alat-alat fisik, dan informasi. Manusia yang terlibat langsung di dalam
4

perusahaan bisnis adalah pemegang saham, manajemen, pemasok, dan para langganan. Perusahaan-perusahaan dapat berdiri karena mereka dapat memanfaatkan sumberdaya, menghasilkan sesuatu yang berguna, dan mendistribusikannya kepada yang membutuhkan. Model dasar sebuah perusahaan bisnis diperoleh dari teori perusahaan. Dalam fersinya yang paling tradisional, sebuah perusahaan bertujuan memaksimalkan laba jangka pendek. Jika tujuan tersebut diperluas, menyangkut dimensi waktu dan ketidakpastian, maka tujuan pokoknya berubah menjadi memaksimalisasi nilai kekayaan perusahaan. Di dalam literatur ekonomi, nilai memiliki pengertian yang bermacammacam. Misalnya kita mengenal: nilai buku, nilai pasar, nilai liquiditas, dan lain-lain. Nilai perusahaan mendefinisikan nilai sekarang (Present Value) dari aliran kas (Cash Flows) suatu perusahaan yang diharapkan diterima di masa yang akan datang. Nilai perusahaan sekarang adalah nilai dari laba yang diharapkan akan diperoleh di masa yang akan datang, yang dihitung dengan cara mendiskontonya dengan tingkat bunga tertentu. Formulanya: Nilai Perusahaan = PV dari laba yang diharapkan di masa yang akan datang.
n 1 2 PV = (1 + i )1 + (1 + i) 2 + .... + (1 + i ) n

= Diketahui

(1 + i)
i =1

t = TR t TC t ,

maka nilai Perusahaan =

TR t TC t (1 + i ) t i =1
n

Analisis Present Value dan Perjalanan Perusahaan Jangka Panjang Present Value (PV) dan Future Value (FV) Formulanya: FV = PV + r (PV )
= PV (1 + r )

Contoh Perhitungan: misalkan FV dari PV = $1 dan Tingkat bunga (r) = 10%. Maka untuk jangka waktu satu tahun:
F =$1(1 +0,1) =1,1 V

Untuk jangka waktu dua tahun:

FV = $1,1(1 + 0,1) = $1,21

Untuk jangka waktu tiga tahun: Dengan demikian rumus FV:

FV = $1,21 (1 + 0,1) = $1,331

6
FV = PV (1 + i )1 Untuk satu tahun: FV = PV (1 + i ) 2 Untuk dua tahun : FV = PV (1 + i ) n Untuk n tahun : Contoh perhitungan: Jika kita meminjam uang $2.500 untuk jangka waktu lima tahun dengan tingkat bunga (i) 8,5% pertahun, hitung FV. FV = $2.500 (1 + 0,085 ) 5 Untuk lima tahun: = $2.500 (1,085 ) 5 = $2.500 (1,5037 ) =$3.7 9 ,1 5 5

Sebaliknya, jika yang diketahui FV sebesar $3.759,15, yang dicari adalah PV-nya, maka: PV
FV (1 + i ) n $3.759 ,15 = (1 + 0,085 ) 5 $3.7 ,15 59 = 1,50 37 =

= $2.500

Tabel 1.1: Berbagai Tingkat Diskon Opportunitas (Tingkat Bunga Yang Berbeda) dan Jangka Waktu Yang Berbeda-beda Jumla Tingkat Bunga Opportunitas h 5% 10% 15% 20% Tahun 0 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 1 0,9524 0,9091 0,8696 0,8333 2 0,9070 0,8264 0,7561 0,6944 3 0,8638 0,7513 0,6575 0,5787 4 0,8227 0,6830 0,5718 0,4832 5 0,7835 0,6209 0,4972 0,4019 10 0,6139 0,3855 0,2472 0,1615 15 0,4810 0,2394 0,1229 0,0649 20 0,3969 0,1486 0,0611 0,0261 25 0,2953 0,0923 0,0304 0,0105 Tingkat Diskon Opportunitas (Opportunity Discount Rate = ODR) Definisi: Tingkat diskon opportunitas (ODR) adalah tingkat bunga atau pengembalian si pembuat keputusan yang akan diterima dalam alternatif penggunaan terbaik dari dana dengan resiko yang sama. Contoh: Sebuah Perusahaan bermaksud menginvestasi $10.000 untuk suatu perluasan. Jika tidak diinvestasi dana tsb. dapat ditanam dalam surat obligasi dengan

resiko yang sama, pada tingkat bunga 12% pertahun. Tingkat diskon opportunitas = 12% pertahun ini sebagai dasar yang harus digunakan pada waktu mengevaluasi pengembalian dari investasi proyek tersebut di masa yang akan datang. Contoh penggunaan table 1.1: Misalnya mana yang diinginkan, sekarang $5.000, atau 10 tahun yang akan datang $20.000, atau 25 tahun yang akan dating $ 100.000? Kalau tingkat diskon oppotunitas 10% dengan PV alternatif $5.000, $7.710 (yaitu: $ 20.000 x 0,3855), dan $9.230 (yaitu: $ 100.000 x 0,0923). Jadi yang diinginkan adalah $100.000 di 25 tahun yang akan datang. Tetapi jika tingkat diskon opportunitasnya 15% per tahun PV alternative menjadi $5.000, $4.944 (yaitu: $20.000 x 0,2472), dan $3.040 (yaitu: $100.000 x 0,0304). Dalam kasus terkhir ini yang dipilih adalah $5.000 sekarang. Ini menunjukkan pengaruh yang kuat dari tingkat diskon yang lebih tinggi terhadap aliran kas, dan juga memperlihatkan pilihan tingkat diskon yang tepat penting untuk evaluasi yang efektif dari keputusan alternative. Analisis Net Present Value (NPV) Tahun 0 1 2 3 4 5 Tabel 1.2: Net Present Value dari Keputusan Analysis Penerimaan Biaya Laba Faktor NPV ($000) ($000) ($000) Diskon ($000) 744,85 -774,85 1,0000 -744,85 400,00 224,62 175,38 0,8475 148,63 1.095,00 464,22 438,78 0,7195 313,70 872,50 456,98 415,52 0,6086 253,89 220,00 131,43 88,57 0,5158 45,68 380,00 58,35 321,65 0,4371 140,59 Net Present Value (NPV) 150,64

Contoh: sebuah perusahaan mempertimbangkan pemasangan peralatan untuk mengolah produk baru, mengantisipasi arus biaya dan penerimaan sebagai mana diperlihatkan dalam tabel 1.2. FORMULA NPV: NPV =
i =1 n

FVi (1 + r ) i C 0

NPV = Net Present Value = Nilai Sisa Sekarang; FV = Futute Value (laba), C0 = Biaya Proyek atau Keputusan awal periode sekarang (Initial

Cost of the Project or Decision), = Penjumlahan Future Value dari i = 0 s/d i = n; i = 1, 2, 3, ,n tahun. Anuitas (Annuities) Suatu penyederhanaan dapat diterapkan pada arus kas (Cash Flow) secara teratur dan sama untuk sejumlah periode. Arus kas yang sama setelah periode yang berurutan adalah anuitas. Berdasarkan konsep anuitas, kehilangan tabungan dapat digunakan untuk pembelian yang dibayar pemilik dengan sejumlah uang setiap tahun, atau setiap bulan, untuk beberapa tahun yang ditentukan. Setiap aliran yang teratur dan sama dari pembayaran-pembayaran dapat diperlakukan sebagai anuitas. Contoh, sebuah perusahaan mengharapkan menerima $50.000 setiap tahun untuk lima tahun sebagai hasil keputusan tertentu, diharapkan pengaruhnya di dalam anuitas. Nilai tersebut dapat diperlihatkan sebagai PV anuitas, dapat dihitung sebagai jumlah yang dicadangkan setiap periode, sebagai penjumlahan diskon factor setiap periode.
3 n 1 2 Formulanya: PV = (1 + r )1 + (1 + r ) 2 + (1 + r ) 3 + ... + (1 + r ) n

FV

FV

FV

FV

FV i i i =1 (1 + r ) n 1 = FV i i =1 (1 + r ) =
n

Contoh dalam angka-angka: Sebuah perusahaan diharapkan mencadangkan $50.00 setiap tahun selama lima tahun sebagai penerapan hasil keputusan. Tingkat diskon 16%. Ingin diketahui PV Anuitasnya. Jawabannya diperlihatkan dalam tabel 1.3 berikut ini: Tahun Penerimaan Faktor Diskon NPV ($000) (a 16%) ($000) 1 50.000 0,8621 43.015 2 50.000 0,7432 37.160 3 50.000 0,6407 32.035 4 50.000 0,5523 27.615 5 50.000 0,4761 23.805 Jumlah 163.720 Perhitungan Diskon Dengan Menggunakan Tingkat Bunga Harian

Umumnya arus kas dibayar dan dicadangkan perusahaan tidak berbentuk lump-sum di akhir tahun, tetapi berbentuk frekuensi yang banyak dalam interval waktu tersebut. Penerimaan kas dari para nasabah mungkin juga berlangsung secara harian, mingguan, dsb. Pembayaran kepada para pemasok, pembayaran gaji dilakukan secara bulanan. Keadaan tersebut membuat perbedaan yang signifikan terhadap PV. Formula PV mudah dimodifikasi untuk disesuaikan dengan periode penerimaan dan pengeluaran. Katakan saja m adalah jumlah waktu periode pembayaran yang sesuai di tahun itu. m =365/d, dimana d adalah jumlah hari di dalam periode pembayaran. m = 365 hari cash flows, m = 52 minggu cash flows, m = 4 kuartal cash flows. Maka rumus PV dapat dimodifikasi menjadi: FV FV FV FV m + m + m = ... + m PV = 1 2 3 (1 + r / m) (1 + r / m) (1 + r / m) (1 + r / m) i
=
i =1 n

m (1 + r / m) i

FV

Dimana FV juga mewakili jumlah penerimaan yang akan datang, yang diterima sepanjang tahun, tetapi penerimaan tersebut berlangsung dalam serangkaian pembayaran, dalam setiap kesamaan FV/m. Kenyataannya, penerimaan perusahaan tersebut adalah suatu anuitas 1/m dari PV setiaphari sepanjang tahun. Untuk kasus bunga harian, dan dengan asumsi FV $1, dolar tersebut diperkirakan dalam 365 hari berdasarkan serangkaian ansuran, setiap ansuran 1/365 x $1, sebagai mana diperlihatkan dalam tabel 1.4 berikut ini. Tabel 1.4: NPV Dengan Menggunakan Faktor Diskon Harian Tahun Laba Faktor Diskon NPV ($000) (a 18%) ($000) 0 -744,85 1,000 -744,850 1 175,38 0,9150 160,473 2 436,78 0,7643 333,831 3 415,52 0,6384 365,268 4 88,57 0,5333 47,234 5 321,65 0,4454 143,263 Net Present Value 205,219 5. Periode Perencanaan Perusahaan dan Cakrawala Waktu
9

10

(The Firms Planning Period and Time Horizon) Definisi: Periode perencanaan perusahaan yaitu periode waktu dimana perusahaan menghitung implikasi biaya dan pendapatan berdasarkan keputusan. Sedangkan cakrawala waktu perusahaan adalah titik di masa yang akan datang dimana perusahaan mempertimbangkan tidak lebih lama implikasi biaya dan penerimaan dari keputusannya. Karena itu cakrawala waktu adalah berakhirnya periode perencanaan perusahaan. Contoh: sebuah perusahaan menginvestasi dalam bentuk sebuah gedung baru dan PV dihitung dari biaya semula (Initial Cost) serta biaya pemeliharaan di masa yang akan datang selama 15 tahun dan perkiraan PV dirangkaikan juga dengan penerimaan gedung selama 15 tahun itu. Periode perencanaan perusahaan adalah 15 tahun, karena sudah diterima dalam implikasi perkiraan biaya dan penerimaan dari keputusan membeli gedung baru tersebut sampai meliputi 15 tahun di masa yang akan datang. Tahun ke 16 dan tahun-tahun berikutnya biaya dan penerimaan diabaikan. Perusahaan mendasarkannya kepada apa yang terjadi di masa yang akan datang tidak signifikan terhadap keputusan. Karena itu, cakrawala waktu perusahaan, atau lama periode perencanaan tersebut kemungkinan besar berbeda-beda, tergantung alasannya masingmasing. Perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam persaingan sengit untuk kelangsungan hidupnya sehari-hari tidak begitu khawatir terhadap implikasi biaya dan penerimaan jangka panjang atas keputusannya. Biaya dan pendapatan langsung (untuk jangka pendek) mungkin diberikan bobot penuh dalam keputusan yang diambil, sehingga mengabaikan seluruh dampak terhadap keuntungan jangka panjang. Sebaliknya perusahaan yang telah mapan dan aman dalam pasarnya, tanpa tekanan yang terus menerus dari persaingan harga dari hari ke hari, dapat memperoleh keberuntungan, yaitu memperhitungkan dampak keuntungan di masa yang akan datang dari keputusan saat ini. Contoh: sebuah perusahaan mengoperasikan cakrawala waktu 15 tahun, ketika diskon opportunitas 10%, mungkin jangka waktu perencanaannya lebih pendek dari 10 tahun saja kalau tingkat diskon opportunitasnya 15%. Oleh karena PV dari $1 hampir 0,25 diantara dua kasus cakrawala tersebut (Tabel 1.1). Alasan sebuah perusahaan mengambil prosedur pemotongan waktu seperti ini adalah berkaitan dengan biaya informasi dan biaya mencari informasi. Dia akan cukup puas dengan menyatakan
10

11

bahwa apabila sebuah perusahaan diharapkan membayar $ 0,25 sekarang untuk mendapatkan $1 di dalam 10 tahun, ini adalah maksimasi laba untuk menunda setiap kegiatan pada titik tersebut apabila PV dari $1 adalah kurang dari $0,25. 6. Analisis Nilai dengan Perkiraan Hasil yang Tidak Pasti (Expected Value analysis of Uncertainty Outcome) Analisis ini didasarkan kepada adanya factor resiko dan ketidakpastian. Tujuannya untuk mendapatkan metode evaluasi keputusan alternative kalau pengambilan keputusan dihadapkan pada resiko dan ketidakpastian. Pertama-tama diklarifikasikan apa yang dimaksud dengan resiko dan ketidakpastian, dengan catatan bahwa Expected Value dari distribusi kemungkinan hasil adalah yang terkait dengan setiap pilihan keputusan. Analisis Expected-Present-Value (EPV) Analisis Expected-Present-Value (EPV) adalah analisis yang memperkenalkan penyatuan dari setiap distribusi kemungkinan ke dalam satu jumlah tertentu dari setiap alternative keputusan, sehingga berbagai alternative keputusan dapat diperbandingkan dan alternative keputusan yang optimal dapat dipilih. Definisi : Kepastian terjadi jika hasil dari setiap keputusan diketahui secara pasti pada tingkat keyakinan tinggi, tanpa ada bayangan keraguan. Dengan kondisi tertentu, keputusan didasari pada suatu kemungkinan hasil yang pasti, yang diramalkan secara sempurna. Sedangkan ketidakpastian adalah apabila suatu keputusan yang dapat diperankan dari sejumlah kemungkinan hasil, dan tidak diketahui secara pasti pada tingkat kepercayaan yang tinggi. Di sana akan menjadi sebuah distribusi kemungkinan dari hasil yang mungkin tedrjadi, dimana pengambilan keputusan perlu diidentifikasi. Distribusi Kemungkinan dari Hasil Hasil yang Mungkin. Resiko dapat dipandang sebagai subkategori ketidakpastian. Dengan demikian kemungkinan dari setiap hasil dapat digunakan di atas dasar yang objektif. Sebuah mata uang yang dilemparkan kemungkinan keluar salah satu permukaan adalah , karena uang hanya memiliki 2 permukaan. Sama juga dengan apabila seseorang melempar 2 buah dadu, kemungkinan keluarnya 2 permukaan yang sama =1/6 x 1/6 =1/36.
11

12

Kemungkinan mendapat Royal Flush dalam permainan poker, atau setiap kombinasi kartu dapat dihitung seperti itu. Nilai Yang Diharapkan dari Sebuah Keputusan (The Expected Value a Decision) Definisi : Nilai yang diharapkan dari suatu hasil (EV) adalah nilai dari hasil tersebut dikalikan dengan kemungkinan hasil tersebut terjadi. Karena beberapa hasil kemungkinan berada pada risiko dan ketidak pastian, maka hasil yang diharapkan dari sebuah keputusan adalah jumlah nilai yang diharapkan dari semua hasil yang mungkin yang dapat mengikuti keputusan. Secara formal definisi Expected value tersebut sebagai berikut:
EV = Ri Pi Ri = Pengembalian hasil, dimana i = 1,2,3,,n; Pi = Probabilitas hasil yang terjadi ; n = Jumlah kemungkinan hasil yang mungkin.
= jumlah;
i =1 n

Tabel : 1-5 The Expected Value of a Decision Kemungkinan Tingkat Probabilitas dari Tiap Expected Value (EP) Laba ($) Kejadian (P) ($) -50000 0,05 -2500 0 0,10 0 50000 0,15 7500 100000 0,20 20000 150000 0,25 37500 200000 0,15 30000 250000 0,10 25000 Jumlah 1,00 117500 Kolom-1 menunjukan tingkat laba yang mungkin, yang berkisar dari kerugian $50000 sampai keuntungan $250000. Kolom-2 menunjukan kemungkinan tingkat keuntungan/kerugian masing-masing, yang diperkirakan pembuat keputusan. Dianggap ada 5% kemungkinan rugi $50000, 10% kemungkinan impas, 15% kemungkinan laba $50000, 20% kemungkinan laba $100000, 25% kemungkinan laba $150000, 15% kemungkinan laba $200000, 10% kemungkinan laba $250000. Jumlah kemungkinan (probabilitas) harus = 1,00. Karena kalau semua hasil

12

13

dimaksimalkan dari hasil ini semuanya saling bebas (Mutually Exclusive). Kolom-3 adalah kolom 2 kali kolom 3. Nilai yang diharapkan dari setiap hasil yang mungkin adalah sama dengan kemungkinan laba atau rugi dari setiap kemungkinan hasil dikalikan dengan kemungkinan terjadinya hasil tersebut. Jumlah harga yang diharapkan dari semua kemungkinan hasil adalah $117500. Ini adalah harga yang diperkirakan dari keputusan investasi. 7. Penentuan Kemungkinan dalam Praktik Misalkan suatu perusahaan akan memasuki pasar dengan suatu produk yang akan bersaing dengan produk lain yang telah ada. Perusahaan tersebut mendisain sebuah produk yang sama kualitasnya, dan berencana menjualnya pada harga yang sama dengan produk yang telah ada. Perlu diketahui berapa banyak unit produk yang diharapkan dapat dijual untuk keputusan yang berkaitan dengan tingkat produksi, pengangkutan pekerja tambahan, pembelian bahan mentah, dan lain-lain komponen. Untuk mendapat perkiraan harga dari volume penjualan, perusahaan perlu memperkirakan kemungkinan penjualan pada tingkat yang berbedabeda. Pada situasi yang telah dijalankan di atas ada 6 hasil yang telah ditentukan, tetapi jelas bahwa ini hanya titik representasi dari spectrum hasil antara titik minimum dan maksimun. Dalam praktek cukup memilih 3 hasil representative, yang dikenal dengan hasil rendah, sedang dan tinggi. Untuk mengidentifikasi harga dari hasil ini akan dimulai dengan 3 skenario: Kasus terburuk, kasus yang paling mungkin terjadi, dan kasus terbaik. Kasus terburuk = Tingkat minimum yang diperkirakan, misalnya semuanya berjalan salah. Kasus terbaik adalah mengasumsikan keberuntungan berjalan seperti yang diinginkan. Kasus yang paling mungkin terjadi adalah perkiraan pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman, intuisi, dan pertimbangan pengambilan keputusan. Bedasarkan perkiraan nilai minimum, maksimum dan modus (frekuensi terbesar). Dari tingkat penjualan dan kemungkinan mendapat nilai modus, maka secara efektif diperkirakan bentuk dan distribusi kemungkinan. Jika modus ada di tengah range yang ditunjukkan nilai maksimum dan minimum, maka dapat diperkirakan distribusi tersebut kurang-lebih simetris terhadap nilai modal, seperti gambar 1-1a. Alternatif lain, modus lebih dekat ke maksimum atau minimum, bisa diperkirakan distribusi berat ke kiri atau ke kanan seperti gambar 1-2a.

13

14

Setelah memperkirakan (ditebak berdasarkan informasi) range, tinggi dan bentuk distribusi kemungkinan, kita siap mereduksinya menjadi beberapa hasil representatif yang memungkinkan kalkulasi yang lebih mudah untuk nilai perkiraan (expected value). Cara yang mudah yaitu dengan membagi range menjadi 3 bagian yang sama dan memilih titik tengah dari bagian ini sebagai hasil yang rendah, medium, dan tinggi. Sebagaimana kemungkinan hasil adalah jumlah dari kemungkinan terjadi pada semua bagian dari ketiga range (atau sama dengan luas area di bawah kurva) dalam tiap range. Kita dapat menggunakan jumlah kemungkinan dalam tiap bagian sebagai jumlah kemungkinan yang diberikan kepada hasil yang dipilih untuk mewakili bagian tersebut.

(a)

(b)
Range Rendah 16% Range Sedang 68%

Frekuensi Relatif

Range Tinggi 16%

-3 -2 -1 +1 +2 +3 SD SD SD SD SD SD -500 (Min) 1000 (Mode) 2500 (Max)


0 1000 1500 2000 Nilai Nilai 2500 500 Nilai Rendah Sedang Tinggi

-500

Gambar 1-1 Distribusi Kemungkinan Formal Dari Hasil-hasil Yang Mungkin Sebagai panduan untuk memperkirakan jumlah dari kemungkinan dalam reng: rendah, medium dan tinggi, cukup berguna untuk memulai dengan sifat-sifat distribusi normal. Sebagaimana diketahui, distribusi normal adalah simetris terhadap hasil modal (yang juga merupakan rata) dan memiliki sifat sbb. : 68% hasil pengamatan berada dalam standar deviasi +1 atau -1 dari rata 95% pengamatan berada dalam standar deviasi +2 atau -2 dari rata 99,7% pengamatan berada dalam standar deviasi +3 atau -3 dari data. Maka 68% dari pengamatan berada dalam bagian tengah dari

14

15

distribusi, dan 16% berada dalam range rendah dan 16% dalam range tinggi, karena distribusinya simetris. Pada gambar 1-1b nilai rendah, medium dan tinggi dinilai sebagai 0, 1000 dan 2000, berurutan, dan kemungkinan kemungkinannya dinilai sebagai 16%, 68% dan 16% berurutan.
(a) (b)
Range Rendah 10% Range Sedang 40%

Frekuensi Relatif

Range Tinggi 50%

300 (Min)

1000 1200 (Mode) (Max)

300

450 1000 1500 2000 2500 Nilai Nilai 500 Nilai Rendah Sedang Tinggi

Gambar 1-2 Distribusi Kemungkinan Yang Tidak Semetris Dari Hasil-hasil Yang Mungkin Dari titik awal ini, kita dapat menyesuaikan kemungkinan yang diberikan pada hasil rendah, medium dan tinggi, jika kita percaya distribusi kemungkinan dicondongkan kesalah satu sisi. Contohnya jika kita percaya distribusi akan dicondongkan kepada hasil yang lebih tinggi seperti gambar 1-2, kemungkinannya bias kita katakan 10%, 40% dan 50% untuk hasil rendah, medium dan tinggi untuk 450, 750 dan 1050 berurutan. 7. Tujuan Perusahaan Setiap masalah keputusan harus dikembalikan kepada tujuan perusahaan secara jelas dalam pemikiran, sehingga pembuatan keputusan akan memenuhi tujuan perusahaan dengan sebaik-baiknya. Apakah tujuan perusahaan ini? Apakah perusahaan mengejar maksimalisasi keuntungan, ataukah perusahaan akan mengorbankan keuntungan sekarang untuk memperbesar pangsa pasar? Apakah perusahaan akan memaksimalkan pertumbuhannya, atau manajemennya untuk memperoleh keuntungan,
15

16

pangsa pasar, dan target pertumbuhan, keuntungannya sendiri dan kualitas hidupnya.

sambil

memaksimalkan

Definisi : Nilai bersih (Net worth), yang juga dikenal sebagai kekayaan pemilik, diukur sebagai akses dari asset perusahaan itu (kas, surat-surat berharga, tanah, gedung, pabrik, peralatan, dll.). Ada tiga jenis pos dalam neraca, yaitu yang disebut asset, liabilities, dan owners equity. Aset = jumlah dari dua yang lain. Jadi maksimalisasi saldo kekayaan perusahaan membutuhkan maksimalisasi antara asset dan utang, atau maksimalisasi kekayaan pemilik. Pernyataan sebelumnya tentang fungsi tujuan perusahaan berdampak sedikit kritik kepada keputusan yang berada untuk masing-masing scenario yang berbeda, di mana suatu perusahaan dapat menemukannya sendiri. Sebelumnya kita telah membangun dua dikhotomi yang terpisah, satu berdasarkan horizon waktu (periode sekarang versus periode mendatang) dan yang kedua berdasarkan keadaan informasi (pasti versus tidak pasti). Ada 4 kombinasi dan 4 aturan yang akan memungkinkan meksimalisasi nilai bersih dalam tiap resiko. Pengaturan berbeda untuk scenario yang berbeda 1. Periode sekarang dengan kepastian. Skenario yang paling sederhana adalah dimana horizon perusahaan ada dalam periode sekarang dan perusahaan menikmati informasi penuh, atau kepastian, tentang hasil dari semua keputusan. 2. Periode mendatang dengan kepastian. Apabila perusahaan mempunyai informasi penuh mengenai penerimaan dan biaya tetapi horizon waktunya berbeda di masa yang akan datang. Perusahaan harus menggunakan analisis present value untuk mengevaluasi alternative keputusan dengan baik. 3. Periode sekarang dengan ketidakpastian. Ketidakpastian berarti keputusan mempunyai lebih dari satu hasil yang mungkin diramalkan, dan keputusan harus dibuat berdasarkan distribusi kemungkinan hasil. 4. Periode mendatang dengan ketidakpastian. Dalam scenario ini, horizon waktu jatuh di masa dating, perusahaan tidak memiliki informasi yang penuh tentang biaya dan pendapatan yang potensial. Tabel 1-6; Empat Kriteria Keputusan untuk Maksimalisasi Nilai Bersih Kondisi Informasi Cakrawala Waktu Perusahaan Jatuh dalam Periode Sekarang Masa YangAkan Datang Ada Kepastian Maksimalisasi Laba Memaksimumkan
16

17

Tidak Ada Kepastian

Memaksimumkan Expected Value Laba

Present Value Laba Memaksimumkan Expected Present Value Laba

8. Masalah Prinsipal-Agen Sebaimana diketahui bahwa tujuan perusahaan adalah untuk memaksimalkan nilai bersihnya dalam bentuk present value yang diperkirakan. Dengan kata lain perusahaan sebenarnya adalah wujud dari pemilik, atau pemegang saham, yang interestnya diasumsikan untuk memaksimalkan nilai bersih kekayaannya. Namun, untuk perusahaan modern, yang dimiliki oleh ribuan pemegang saham, pemilik perusahaan biasanya tidak terlibat dalam proses pengambilan keputusan sehari-hari. Karena telah mewakilkannya kepada manajer yang terampil yang bertugas mengambil keputusan. Pemilik (pemegang saham) tidak bisa hadir sehari-hari di perusahaan, tidak dapat melihat apakah keputusan manajer sesuai atau tidak dengan mereka. Akibatnya, manajer mungkin mengejar tujuannya sendiri, selain memaksimalkan kekayaan perusahaan. Hanya pada kasus manajemen oleh pemilik, diperkirakan tidak ada bias antara tujuan perusahaan (pemilik) dengan manajernya, artinya bisa sesuai secara sempurna. Kesulitan ini disebut masalah principal-agen (Principal-Agent Problem). Manajer adalah agen dari pemilik saham (Principal). Walaupun principal bisa memonitor tindakan agen, tetapi mengundang adanya biaya pencarian informasi, dan hal itu biasanya tidak dijalankan sepenuhnya, sehingga hasilnya informasi tetap ada ketidakeimbangan, sehingga tindakan agen tidak dapat sepenuhnya diamati oleh principal. Oleh karena itu manajer mungkin saja dapat membuat keputusan yang tidak menunjang sasaran perusahaan (pemilik). Manajer tidak dapat memilih alternative keputusan yang memaksimalkan harga bersih jika ada alternative lain yang menunjang tujuan manajer sendiri. Hal ini bisa berupa promosi yang cepat (misalkan keputusan yang terlihat jelas yang membuat pengambil keputusan terlihat baik), penambahan kekayaan pribadi (misalkan mengalokasikan kontrak ke supplier yang mahal namun memiliki jalur belakang, atau dengan memberikan bisnis kepada anggota keluarga) atau menghindari stress dan konflik kompetitif dalam perusahaan maupun dalam pasar produk (misalkan dengan menghindari alternative keputusan yang mungkin mengakibatkan konflik atau mengancam keamanan jabatan).
17

18

Suatu cara untuk menjamin usaha-usaha manajer mendukung sasaran perusahaan adalah dengan menawarkan kontrak insentif kepada manajer atau mengaitkan imbalan bagi manajer dengan pemberian bonus yang sebanding dengan keuntungan perusahaan yang dihasilkannya. Untuk mendukung keputusan yang menunjang perkiraan laba bersih sekarang, bonus tahun sekarang kadang-kadang juga dihubungkan dengan keuntungan beberapa tahun sebelumnya. Tetapi kontrak insentif seperti itu tidak menjamin manajer akan mengejar sasaran pemilik perusahaan karena problem ketidaksimetrisan informasi tetap ada. Manajer mungkin berusaha secara tidak maksimal (lalai) dan mengambil keuntungan nonmoneter, sehingga nilai bersih hasilnya tidak maksimal. Pemegang saham mungkin tidak sadar terhadap problem-problem semacam ini. Pada teks ini kita akan melanjutkan membahas sasaran perusahaan sebagai maksimalisasi nilai bersih, tapi harus diingat bahwa sasaran manajer mungkin berbeda dengan sasaran perusahaan dan keputusankeputusan manajer mungkin dibuat tidak memaksimalkan nilai bersih perusahaan, sampai suatu titik dimana pemegang saham tetap tidak sadar akan perbedaan ini, dan/atau tidak mampu mendisiplinkan manajemen secara efektif (melalui pertemuan dengan direksi), dan/atau tidak mampu memunculkan sikap kooperatif melalui system-sistem insentif yang tepat. 9. Kesimpulan Pada bab ini kita telah memperkenalkan masalah ekonomi manajerial dan menuju ke arah membuat kerangka kerja untuk bisnis dan pengambilan keputusan. Ekonomi manajerial didefinisikan sebagai aplikasi prinsipprinsip dan metodologi-metodologi ekonomi kepada proses pengambilan keputusan dalam perusahaan yang memungkinkan perusahaan mengejar fungsi tujuannya dengan cara yang sebaik-baiknya. Penggunaan model model dalam ekonomi manajerial dipelajari dan kita mencatat bahwa kegunaan model mungkin berupa pelajaran, penjelasan atau ramalan. Dalam pelajaran ini kita akan memakai model-model simbolik termasuk ekspresi-ekspresi verbal, grafis dan matematis. Analisis nilai sekarang dan nilai perkiraan diperkenalkan dan dipelajari secara detail. Yang pertama melibatkan pemotongan cash flow di masa yang akan dating sehingga akan sesuai bila dibandingkan dengan cash flow sekarang untuk pengambilan keputusan. Tingkat pemotongan yang
18

19

sesuai adalah tingkat bunga yang mungkin, didefinisikan sebagai rate-ofreturn yang tersedia di tempat lain dengan resiko yang sama. Analisis nilai perkiraan memungkinkan penjumlahan distribusi kemungkinan dan hasil sebagai suatu nilai, yang kemudian bias dibandingkan dengan nilai perkiraan dari alternative keputusan yang lain. Nilai perkiraan dari keputusan adalah nilai rata-rata yang diberi bobot sesuai kemungkinan terjadinya (teori kemungkinan). Analisis nilai perkiraan sekarang memerlukan pemotongan dari nilai perkiraan keuntungan di masa yang akan datang, menjadi nilainya sekarang sebelum disatukan untuk menemukan nilai perkiraan sekarang dari tiap alternative keputusan. Jika periode perencanaan perusahaan cukup pendek sehingga horizon waktunya jatuh dalam periode sekarang, perusahaan harus memaksimalkan keuntungannya dalam periode sekarang (jika memiliki informasi penuh) atau memaksimalkan nilai-nilai keuntungannya (jika ia beroprasi dalam ketidakpastian). Jika periode perencanaan perusahaan lebih panjang, sehingga horizon waktunya berada dalam periode di masa yang akan datang, perusahaan harus memaksimalkan nilai sekarang dari arus keuntungan (pada kepastian) atau nilai perkiraan sekarang dari arus keuntungan (dalam ketidakpastian). BUKU-BUKU RUJUKAN Evan J Douglas (1995), Managerial Economics: Analysis and Strategy, 4th. Ed., Prentice Hall International Edition, 1995. Lincolin Arsyad (1998), Ekonomi Manajerial, Edisi I, BPIE Yogyakarta. Dominick Salvatore (2001), Managerial Economics in A Global Economy, 4th. Ed, Harcout In., Michael R. Bey (2000), Managerial Economics and Business Strategy, 5th Ed, Irwin McGraw-Hill

19

Anda mungkin juga menyukai