Anda di halaman 1dari 144

MANAGERIAL ECONOMICS

OLEH:
LA HATANI

DISAMPAIKAN PADA KULIAH MANAJERIAL


EKONOMI UHO
POKOK BAHASAN

1. Pengertian & Ruang Lingkup Ekonomi


Manajerial
2. Teknik Optimisasi Dan Peralatan
Manajemen Baru
3. Costumer Behavior
4. Estimasi Permintaan
5. Peramalan Permintaan
6. Teori Produksi Dan Estimasi
7. Teori Dan Estimasi Biaya
8. Pemrograman Linier
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP
EKONOMI MANAJERIAL
DEFINISI MANAGERIAL EKONOMI
Business Economics And Managerial Decision Making
didefinisikan sebagai aplikasi prinsip-prinsip ekonomi dan
metodologinya untuk pengambilan keputusan manajerial
dalam perusahaan atau organisasi (Evan J. Douglas, 2003)

Ekonomi Manajerial adalah aplikasi dari teori


ekonomi dan perangkat analisis ilmu keputusan
untuk membahas bagaimana suatu organisasi
dapat mencapai tujuan atau maksudnya dengan
cara yang paling efisien (Dominic
( Salvatore, 2009).
EKONOMI BISNIS DAN PENGAMBILAN
KEPUTUSAN MANAJERIAL
Ada beberapa pertanyaan penting yang
mendasari perlunya mempelajari aplikasi
teori ekonomi dan pengambilan
keputusan manajerial dalam dunia
bisnis.
• Apa yang dimaksud dengan pengambilan
keputusan dan ekonomika manajerial?
• Mengapa bidang ini kian mendapat
pengakuan sebagai disiplin akademik dan
bidang penelitian?
• Mengapa pula matakuliah teori pengambilan
keputusan dan ekonomi manajerial penting
Ekonomi Positif vs Ekonomi
Normatif
Ilmu ekonomi dibagi menjadi dua bidang
penekanan yaitu :
 Ekonomi positip ditekankan kepada deskriptif,
yaitu menjalankan cara bagaimana kekuatan-
kekuatan ekonomi bekerja tanpa memperhatikan
bagaimana seyogyanya mereka bekerja.
 Ekonomi normatif ditekankan kepada
pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan, yaitu
menetapkan aturan-aturan untuk membantu
dalam pencapaian tujuan tertentu.
Pemakaian Model dalam Keputusan
Manajerial
 Model adalah bentuk sederhana dari
fenomena (kenyataan).
 Tujuan dibuat model adalah :
 Untuk mempelajari bekerjanya system

yang kompleks,
 Model digunakan untuk maksud
menjelaskan.
 Model digunakan untuk maksud
pemrakiraan.
Apakah pengambilan keputusan itu?
 Pengambilan keputusan adalah pemilihan
alternatif perilaku (kelakuan) tertentu dari dua
atau lebih alternatif yang ada (George R. Terry).
 Pengambilan keputusan adalah pendekatan
yang sistematis terhadap hakikat alternative
yang dihadapi dan mengambil tindakan yang
menurut perhitungan merupakan tindakan
yang paling tepat (Siagian, 1988).
 Pengambilan keputusan didefinisikan sebagai
proses yang digunakan untuk memilih suatu
tindakan sebagai cara pemecahan masalah
.
(Stoner, 1978)
Fungsi Pengambilan Keputusan
1.Pangkal permulaan dari semua aktivitas
manusia yang sadar dan terarah baik
secara individual maupun secara kelompok,
baik secara institusional maupun secara
organisasional.
2.Sesuatu yang bersifat futuristic, artinya
bersangkut paut dengan hari depan, masa
yang akan dating, dimana efeknya atau
pengaruhnya berlangsung cukup lama.
UNSUR-UNSUR PENGAMBILAN
KEPUTUSAN

 Tujuan dari pengambilan keputusan


 Identifikasi alternatif-alternatif keputusan
untuk memecahkan masalah
 Perhitungan mengenai faktor-faktor yang
tidak dapat diketahui sebelumnya / di luar
jangkauan manusia.
 Sarana atau alat untuk mengevaluasi
atau mengukur hasil dari suatu
pengambilan keputusan.
DASAR-DASAR PENDEKATAN
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Intuisi
Pengalaman
Fakta
Wewenang
Logika
TIPE-TIPE KEPUTUSAN

1. Keputusan yang diprogram


(programmed decisions)
2. Keputusan yang tidak diprogram
(non-programmed decisions)
3. Keputusan dengan kepastian,
risiko, dan ketidakpastian.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
 Keadaan intern organisasi (dana yang
tersedia, keadaan sumberdaya manusia,
kemampuan karyawan, kelengkapan dari
peralatan organisasi, struktur organisasi).
 Keadaan ekstern organisasi (keadaan
ekonomi, sosial, politik, hukum, budaya, dan
sebagainya).
 Tersedianya informasi yang diperlukan.
 Kepribadian dan kecakapan pengambil
keputusan.
(bandingkan pula pendapat para ahli)
PROSES PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
Tahap 1: Pemahaman dan perumusan masalah
melalui identifikasi dan diagnosa
masalah.
Tahap 2: Pengumpulan & analisis data yang relevan
Tahap 3: Pengembangan alternatif-alternatif.
Tahap 4: Evaluasi alternatif melalui penilaian
berbagai alternative penyelesaian.
Tahap 5: Pemilihan alternative terbaik.
Tahap 6: Implementasi keputusan. Setelah
alternative terbaik terpilih, para manajer
harus membuat rencana-rencana
tindakan untuk mengatasi berbagai
persyaratan dan masalah yang mungkin
dijumpai dalam penerapan keputusan.
METODA KUANTITATIF DALAM
PENGAMBILAN KEPUTUSAN

 Programasi linear (linear programming)


 Teori antrian (Queuing theory) atau model garis
tunggu (waiting line model)
 Analisis network:
• PERT (Program Evaluation and Review Techniques): digunakan
untuk merencanakan dan mengawasi program penelitian dan
pengembangan.
• CPM (Critical Path Method): digunakan terutama dalam proyek
konstruksi.
 Teori permainan (game theory)
 Model-model rantai Markov (Markov Chains)
 Programasi dinamik (dynamic programming)
 Simulasi (simulation)
TEORI-TEORI (ALIRAN) DALAM
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
 Aliran Birokratik (Bureaucratic School).
Teori ini memberi tekanan yang cukup besar pada
arus dan jalannya pekerjaan dalam struktur
organisasi.
 Aliran Manajemen Saintifik (Scientific
Management School)
Teori ini menekankan pada pandangan bahwa tugas-
tugas itu dapat dijabarkan ke dalam elemen-elemen
logis, yang dapat digambarkan secara saintifik.
 Aliran Hubungan Kemanusiaan (Human Relation
School)
Teori ini menganggap bahwa oraganisasi dapat
berbuat lebih baik apabila lebih banyak perhatian
diberikan kepada manusia dalam organisasi itu
Ruang Linkup Ekonomi Manajerial

Masalah keputusan manajemen

Teori Ekonomi: Ilmu keputusan:

Ekonomi mikro Matematika ekonomi


Ekonomi makro Ekonometrika

EKONOMI MANAJERIAL:

Aplikasi teori ekonomi dan perangkat ilmu


keputusan untuk memecahkan masalah
keputusan manajerial

SOLUSI OPTIMAL UNTUK MASALAH


KEPUTUSAN MANAJERIAL
Keterkaitan dengan Teori Ekonomi
 Ekonomi mikro
Adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku
ekonomi secara individual sebagai unit
pengambil keputusan, seperti konsumen
individu, pemilik sumber daya, dan perusahaan
bisnis, di dalam sistem perdagangan bebas.

 Ekonomi makro
Adalah ilmu yang membahas tentang output,
pendapatan, pekerjaan, konsumsi, investasi,
dan harga secara total atau agregat di
perekonomian dilihat secara keseluruhan.
Keterkaitan dengan Ilmu Keputusan
(Decision Science)
 Matematika ekonomi
Dipergunakan untuk memformalkan (yaitu,
menggambarkan dalam bentuk persamaan)
model ekonomi yang dipostulatkan oleh teori
ekonomi.

 Ekonometrika
Menerapkan peralatan statistik (terutama
analisis regresi) pada data dunia nyata untuk
mengestimasi model yang dipostulatkan oleh
teori ekonomi dan untuk peramalan.
Contoh:
 Teori ekonomi mempostulatkan bahwa jumlah yang
diminta (Q) untuk suatu komoditi adalah fungsi atau
tergantung kepada harga komoditi tersebut (P),
pendapatan konsumen (Y), dan harga komoditi lain yang
berhubungan (yaitu, komoditi substitusi dan
komplementer), (secara berturut-turut, Pc dan Ps). Bila
diasumsikan bahwa selera tidak berubah, kita dapat
mempostulatkan model formal (model matematika)
sebagai berikut:

Q = f (P, Y, Pc, Ps )
Keterkaitan dengan Berbagai Area Fungsional
dari Ilmu Administrasi Bisnis

 Area fungsional tersebut meliputi akuntansi, keuangan,


pemasaran, manajemen sumber daya manusia atau
personalia dan produksi.

 Disiplin ilmu ini mempelajari lingkungan bisnis dimana


perusahaan beroperasi, dan dengan demikian, menyediakan
latar belakang bagi pengembilan keputusan manajerial.

 Ekonomi manajerial dapat dianggap sebagai pelajaran yang


ruang lingkupnya luas yang menggabungkan teori ekonomi,
ilmu pengambilan keputusan dan area fungsional dari ilmu
administrasi bisnis; dan membahas bagaimana hal tersebut
berinteraksi satu sama lain pada saat perusahaan berusaha
untuk mencapai tujuannya dengan cara yang paling efisien.
Beberapa alasan adanya perusahaan
dan fungsinya

 Perusahaan (firm) adalah suatu organisasi yang


mengkombinasikan dan mengorganisir berbagai sumber
daya yang bertujuan untuk memproduksi barang dan/atau
jasaa untuk dijual.

 Fungsi dari perusahaan adalah untuk membeli sumber


daya atau input berupa tenaga kerja, modal dan bahan
mentah untuk diubah menjadi barang dan jasa untuk dijual.
Pemilik sumber daya kemudian mempergunakan
pendapatan yang diperoleh dari penjualan jasa atau
sumber daya yang lain tersebut untuk membeli barang dan
jasa yang diproduksi oleh perusahaan.
Tujuan dan Nilai Perusahaan
 Ekonomi manajerial mulai dengan mempostulatkan teori
perusahaan, yang kemudian dipergunakan untuk
menganalisis pengambilan keputusan manajerial.

 Semula, teori perusahaan didasarkan kepada asumsi


bahwa maksud atau tujuan perusahaan adalah
memaksimumkan laba sekarang atau jangka pendek.
Akan tetapi berdasarkan pengamatan, perusahaan
seringkali mengorbankan laba jangka pendek untuk
meningkatkan laba jangka panjang.
 Kekayaan atau nilai perusahaan diberikan oleh
rumus sebagai berikut:
Nilai perusahaan =

Laba adalah sama dengan penerimaan total (TR) dikurangi


biaya total (TC).

Secara spesifik, TR tergantung kepada penjualan atau


permintaan atas output perusahaan dan keputusan
penentuan harga oleh perusahaan.
Kendala-kendala dalam Operasi
Perusahaan
 Perusahaan tidak mampu menyewa pekerja ahli sebanyak
yang diinginkan, terutama dalam jangka pendek.
 Perusahaan tidak mampu memperoleh semua bahan mentah
tertentu sebanyak yang diminta.
 Perusahaan menghadapi keterbatasan ruang pabrik atau
gudang dan jumlah dana modal yang tersedia untuk suatu
proyek atau keperluan tertentu.
 Perusahaan menghadapi banyak kendala hukum, seperti
mengenai upah minimum, standar kesehatan dan
keselamatan, standar emisi polusi, sebagaimana pula hukum
dan peraturen yang mencegah perusahaan untuk melakukan
praktek-praktek bisnis yang tidak jujur.
Keterbatasan Teori Perusahaan
 Teori perusahaan, yang mempostulatkan bahwa maksud
atau tujuan perusahaan adalah memaksimumkan
kekayaan atau nilai perusahaan telah dikritik karena
terlalu sempit dan tidak realistis. Sebagai gantinya,
beberapa teori yang lebih luas tentang perusahaan telah
dikemukakan. Yang paling menonjol adalah model yang
mempostulatkan bahwa tujuan utama perusahaan
adalah maksimisasi penjualan, maksimisasi utilitas
manajemen, dan perilaku pemuasan.
Laba Bisnis versus Laba Ekonomi
 Laba bisnis mengacu pada penerimaan perusahaan
dikurangi biaya eksplisit atau biaya akuntansi perusahaan.
 Biaya eksplisit adalah biaya yang benar-benar
dikeluarkan dari kantong perusahaan untuk membeli atau
menyewa input yang dibutuhkan dalam produksi.
Pengeluaran ini meliputiupah untuk menyewa tenaga kerja,
bunga untuk modal yang dipinjam, sewa tanah dan
gedung, dan pengeluaran untuk bahan mentah.
 Laba ekonomi adalah sama dengan penerimaan
perusahaan dikurangi biaya eksplisit dan biaya implisit.
 Biaya implisit mengacu kepada nilai input yang dimiliki
dan dipergunakan perusahaan untuk proses produksinya
sendiri.
Teori Laba (Theories of Profit)
 Teori laba dalam menghadapi resiko
Hasil di atas normal (yaitu laba ekonomi) dibutuhkan oleh
perusahaan untuk masuk dan bertahan di beberapa bidang
seperti eksplorasi minyak yang memiliki risiko di atas rata-rata.

 Teori laba karena gesekan


Teori ini menekankan bahwa laba timbul sebagai hasil
gesekan atau gangguan dari keseimbagan persaingan
sempurna. Jadi, dalam jangka panjang, pada keseimbangan
sempurna, perusahaan cenderung menghasilkan laba normal
saja (yang telah disesuaikan dengan risiko) atau laba
(ekonomi) nol dari investasinya.
Teori Laba (Theories of Profit)
 Teori laba monopoli
Bahwa perusahaan dengan kekuatan monopoli dapat
mambatasi output dan mengenakan harga tinggi
dibandingkan pada persaingan sempurna, oleh karena
itu, menghasilkan laba. Karena adanya halangan masuk
ke indsutri, perusahaan-perusahaan ini dapat terus
menghasilkan laba meskipun dalam jangka panjang.

 Teori laba inovasi


Teori laba inovasi mempostulatkan bahwa laba
(ekonomi) adalah ganjaran dari pengenalan inovasi yang
berhasil.
Teori Laba (Theories of Profit)
 Teori laba efisiensi manajerial
Teori ini didasarkan pada pengamatan
bahwa bila rata-rata perusahaan
cenderung hanya memperoleh hasil normal
dari investasi jangka panjang, perusahaan
yang lebih efisien dari rata-rata perusahaan
tersebut akan memperoleh hasil dan laba
(ekonomi) di atas normal.
Fungsi Laba
 Laba memiliki fungsi yang penting dalam
suatu perekonomian perdagangan bebas
seperti yang kita miliki. Laba yang tinggi
merupakan tanda bahwa konsumen
menginginkan output industri lebih banyak.
Laba yang tinggi memberikan insentif bagi
perusahaan untuk meningkatkan output
dan lebih banyak perusahaan yang akan
masuk ke industri dalam jangka panjang.
Etika Bisnis
 Etika bisnis berusaha untuk melarang perilaku
bisnis, manajer perusahaan, dan pekerja yang
seharusnya tidak dilakukan.

 Hal ini jelas dan tidak perlu diperdebatkan


bahwa perusahaan dan pekerjanya seharusnya
tidak ikut serta dalam tindakan yang melawan
hukum, seperti menjual produk yang berbahaya
atau rusak, dan ketidakacuhan terhadap hukum
tidak dapat dipergunakan sebagai pembenaran
terhadap berbagai tindakan melawan hukum.
Kerangka Kerja Internasional dari
Ekonomi Manajerial

 Banyak dari komoditi yang kita konsumsi diimpor, dan


berbagai perusahaan Amerika membeli banyak input
dari luar negeri, menjual output yang semakin banyak ke
negara-negara lain, dan menghadapi persaingan yang
semakin meningkat dari perusahan asing yang
beroperasi di Amerika Serikat. Lebih jauh, aliran modal
internasional, teknologi, dan tenaga ahli telah mencapai
dimensi yang tidak dibayangkan sebelumnya. Dalam
melihat globalisasi dari aktivitas ekonomi seperti itu,
penting untuk memperkenalkan dimensi global ke dalam
pelajaran ekonomi manajerial.
Ekonomi Manajerial dan Internet
 Tempat yang baik untuk mulai mencari informasi
tentang topik apa pun, termasuk ekonomi
manajerial, adalah Internet. Internet adalah
kumpulan lebih dari 100.000 komputer di mana lebih
dari 140 juta orang yang tersebar di seluruh dunia
terhubung dalam semacam jalur cepat informasi. Di
sana Anda dapat menemukan informasi tentang
kecenderungan ekonomi makro seperti inflasi,
pertumbuhan pengangguran, dan banyak topik lain,
seperti juga informasi ekonomi mikro untuk sektor
tertentu, industri, dan perusahaan.
Pemrograman linier dan logistik
dalam ekonomi global
 Manajemen logistik merujuk pada penggabungan di tingkat
perusahaan fungsi-fungsi pembelian, transportasi, pergudangan,
distribusi, dan layanan konsumen, dibandingkan dengan
mengurus masing-masing fungsi tersebut secara terpisah pada
tingkat divisi. Hal ini meningkatkan efisiensi dan profitabilitas dari
perusahaan. Manajemen logistik membutuhkan penyusunan dan
penyelesaian masalah pemrograman linier yang sangat besar.
Peningkatan penggunaan dari manajemen inventory tepat waktu
(just-in-time inventory) dan meningkatnya tren menuju globalisasi
produksi dan distribusi di dunia saat ini kemungkinan besar
membawa kita kepada penggunaan manajemen logistik yang
semakin menyebar di masa depan.
BERBAGAI TEKNIK OPTIMISASI DAN
PERALATAN MANAJERIAL EKONOMI

OLEH:
LA HATANI

DISAMPAIKAN PADA KULIAH


MANAJERIAL UHO
Metode dalam Menggambarkan
Hubungan Ekonomi
 Hubungan ekonomi dapat digambarkan dalam bentuk
persamaan, tabel, atau grafik. Bila hubungannya
sederhana, tabel dan/atau grafik dapat mencukupi, namun
bila hubungannya rumit, menggambarkan hubungan dalam
bentuk persamaan mungkin diperlukan.

 Sebagai contoh, misalkan hubungan antara penerimaan


total (TR) perusahaan dan kuantitas (Q) barang atau jasa
yang dijual perusahaan pada jangka waktu tertentu,
misalkan satu tahun, diberikan dalam fungsi:

TR = 100Q – 10Q2
Skedul Penerimaan Total Perusahaan

Q 100Q – 10Q2 Penerimaan Total (TR)


0 100 (0) – 10 (0)2 $ 0

1 100 (1) – 10 (1)2 90

2 100 (2) – 10 (2)2 160

3 100 (3) – 10 (3)2 210

4 100 (4) – 10 (4)2 240

5 100 (5) – 10 (5)2 250

6 100 (6) – 10 (6)2 240


Gambar 1. Kurva Penerimaan Total Perusahaan
TR ($)
250
240

210

160

90

0 Q
0 1 2 3 4 5 6

Kurva penerimaan total menunjukkan penerimaan total (TR) perusahaan untuk setiap kuantitas
yang terjual (Q). Kurva diperoleh dengan menggambarkan skedul penerimaan total pada tabel.
Harap diperhatikan bahwa TR naik sampai Q=5 dan kemudian turun.
Hubungan Total, Rata-rata, dan Marjinal

Kuantitas (Q) Biaya Total (TC) Biaya rata-rata (AC) Biaya Marjinal (MC)

0 $ 20 ---- ----

1 140 $ 140 $ 120

2 160 80 20

3 180 60 20

4 240 60 60

5 480 96 240
2. Kurva Biaya Total, Rata-Rata, dan Marjinal serta Hubungannya
TC ($) TC
240

(203) (203)
N C K
180
160
H B
140
• AC ditunjukkan oleh
kemiringan garis dari titik
120 awal yang menuju ke kurva
TC. Jadi, AC turun sampai
ke titik K (Q=3,5) dan
kemudian naik.
60
G • MC ditunjukkan oleh
20 kemiringan kurva TC. Jadi,
MC turun sampai ke titik B
0 (di titik belok Q=2) dan
0 1 2 3 (3,5) 4 Q kemudian naik.

AC, MC ($) • Bila MC lebih rendah dari


MC
140 H’ AC, AC turun; bila MC lebih
D* besar dari AC, AC naik;
120
MC=AC pada titik terendah
AC.
B’ AC
80 H*
C’ K’
60
D’
58 (58)
40 C*
20 B*
15
0
0 1 2 3 (3,5) 4 Q
Analisis Optimisasi
 Analisis optimisasi dapat dengan sangat baik dijelaskan
dengan mempelajari proses maksimisasi laba oleh
perusahaan. Perusahaan memaksimumkan laba total
pada tingkat output di mana perbedaan positif antara
penerimaan total dan biaya total terbesar, dan
penerimaan marjinalnya sama dengan biaya marjinal.
Lebih umum, menurut analisis marjinal, optimisasi terjadi
di mana keuntungan marjinal suatu aktivitas sama
dengan biaya marjinal.
Gambar 3. Maksimisasi Laba sebagai Contoh Optimisasi
($)
TC E
250
240
D
C TR
210
K
180
J • Perusahaan
160
H MC memaksimumkan
140 B keuntungan total pada
D* Q=3, di mana perbedaan
120
positif antara TR dan TC
90 A
H* terbesar, MR=MC, dan
80
fungsi π berada pada titik
60 tertinggi.
50 G C*

20 B*
15 E’’
0
0 1 2 3 4 Q
5
MR

π ($)
C’’
30

1 D’’
0
B’’
G” 2 3 4 5 Q
-20
π
-50
H”
Kalkulus Differensial: Turunan dan
Aturan Diferensiasi
 Konsep Turunan
Konsep turunan berhubungan erat dengan konsep
marjin. Dalam subbab sebelumnya, kita mendefinisikan
penerimaan marjinal sebagai perubahan dalam
penerimaan total per unit perubahan output.

 Sebagai contoh, bila keluaran naik dari 2 menjadi 3 unit,


penerimaan total dari $160 menjadi $210. jadi:

MR = ΔTR/ ΔQ = ($210-$160)/(3-2) = $50/1 = $50


Gambar 4. Konsep Turunan

TR ($) (Y)
E
D TR
250
240

K • Turunan TR terhadap Q
220
210 mengukur limit ΔTR/ΔQ,
C untuk ΔQ mendekati nol.
Secara geometris, hal ini
terdapat pada kemiringan
160 kurva TR, atau MR, pada
B titik di mana kita ingin
mencari turunannya.
Secara lebih umum, bila
TR=Y dan Q=X, turunan
90 dari Y terhadap X, dY/dX =
A
lim ΔX  0 ΔY/ΔX.

(X)
0
0 1 2 3 4 5
Q
Kalkulus Differensial: Turunan dan
Aturan Diferensiasi
 Aturan-aturan Diferensiasi
Diferensiasi adalah proses menentukan turunan suatu
fungsi, yaitu menemukan perubahan Y untuk perubahan
X, pada saat perubahan X mendekati nol. Dalam subbab
ini, disajikan aturan-aturan diferensiasi.
Aturan-aturan untuk mendiferensiasi
berbagai fungsi
Fungsi Turunan
1. Fungsi konstan
Y=a dY/dX = 0
2. Fungsi pangkat
Y = aXb dY/dX = b.a.X(b-1)
3. Fungsi penjumlahan dan pengurangan
Y=U±V dY/dX = dU/dX ± dV/dX
4. Pembagian dua fungsi
Y=U.V dY/dX = U. dV/dX + V. dU/dX
5. Pembagian dua Fungsi
Y=U/V dY/dX = [V(dU/dX) – U (dV/dX) ] / V2
6. Fungsi dan fungsi
Y = f (U), dimana U = g (X) dY/dX = dY/dU . dU/dX
Gambar 5. Mendiferensiasi Fungsi Konstan dan fungsi
Pangkat

Y Y Y

4 4 Y = 2X 4 Y = X2

3 3 3

2 Y=2 2 2

1 1 1

0 0
X X X
0 1 2 3 0 1 2 -1 -2 0 1 2

Turunan (kemiringan) fungsi konstan Y = 2 adalah nol. Turunan (kemiringan)


fungsi pangkat Y = 2X. Jadi, dY/dX (kemiringan) berubah untuk setiap nilai X dan
negatif untuk X < 0, nol untuk X = 0, dan positif untuk X > 0.
Optimisasi dengan Kalkulus
 Menentukan maksimum atau minimum dengan kalkulus
TR = 100Q – 10Q2
d(TR)/dQ = 100 – 20Q
Dengan menetapkan d(TR)/dQ = 0, kita peroleh
100 – 20Q = 0
Q=5

Jadi untuk fungsi penerimaan total (2-1), d(TR)/dQ=0


(kemiringannya adalah nol) dan penerimaan total mencapai
maksimum pada tingkat output 5 unit (lihat gambar 1). Dengan cara
serupa, turunan atau kemiringan dari kurva biaya marjinal dan kurva
biaya rata-rata pada gambar 2 secara berturut-turut adalah nol pada
Q=2 dan Q=3,5, di mana fungsi-fungsi (kurva-kurva) ini adalah
minimum.
Optimisasi dengan Kalkulus
 Membedakan antara maksimum dan minimum: turunan kedua
Secara geometris, turunan mengacu kepada kemiringan dari
suatu fungsi, sedang turunan kedua mengacu kepada
perubahan dari kemiringan fungsi tersebut. Sehingga nilai dari
turunan kedua dapat dipergunakan untuk menentukan
apakah kita mempunyai maksimum atau minimum pada titik di
mana turunan pertamanya (kemiringannya) nol. Aturannya
adalah bila turunan kedua positif, kita mempunyai minimum,
dan jika turunan kedua negatif, kita mempunyai maksimum.
Optimisasi Multivariat
 Turunan Parsial
π = f(X,Y) = 80X – 2X2 –XY – 3Y2 + 100Y
untuk mencari turunan parsial dari π terhadap X, δπ/ δX, kita
membuat Y tetap dan memperoleh
δπ/ δX = 80 – 4X – Y

 Memaksimumkan fungsi dengan banyak variabel


Untuk memaksimumkan atau meminimumkan suatu fungsi dengan
banyak variabel, kita harus membuat setiap turunan parsial sama
dengan nol dan memecahkan beberapa persamaan tersebut secara
bersamaan untuk memperoleh nilai optimal dari variabel bebas
atau variabel di sisi sebelah kanan.
Optimisasi Terkendala
 Optimisasi terkendala dengan substitusi
Masalah optimisasi terkendala dapat dipecahkan mula-mula dengan
memecahkan persamaan kendala untuk satu dari variabel keputusan, dan
kemudian mensubstitusikan nilai variabel ini ke dalam fungsi tujuan yang
dicari perusahaan untuk dimaksimumkan atau diminimumkan.

 Optimisasi terkendala dengan metode pengali Lagrange


Bila persamaan kendala sangat rumit atau tidak dapat dipecahkan dengan
mempergunakan satu variabel keputusan sebagai fungsi eksplisit variabel
yang lain, teknik substitusi untuk memecahkan masalah optimisasi
terkendala dapat menyulitkan atau tidak mungkin. Dalam kasus demikian,
kita dapat mempergunakan metode pengali Lagrange. Tahap pertama
dalam metode ini adalah membentuk fungsi Lagrange. Fungsi ini
ditunjukkan oleh fungsi tujuan awal yang berusaha dimaksimumkan atau
diminimumkan oleh perusahaan di tambah λ dikali fungsi tujuan yang dibuat
sama dengan nol. Karena hal ini mengandung fungsi kendala yang dibuat
sama dengan nol, fungsi Lagrange dapat pula diperlakukan sebagai
masalah optimisasi tanpa kendala, dan pemecahannya akan selalu sama
dengan masalah terkendala mula-mula.
Peralatan Manajemen Baru untuk
Optimisasi
 Perbandingan
 Manajemen mutu terpadu
 Rekayasa ulang
 Organisasi pembelajar
 Berbagai peralatan manajemen baru yang lain
1. Perluasan pembatasan (broadbanding)
2. Model bisnis langsung (direct business model)
3. Membuat jaringan kerja (networking)
4. Kekuatan menentukan harga (pricing power)
5. Model dunia kecil (small-world model)
6. Integrasi maya (virtual integration)
7. Manajemen maya (virtual management)

 Peralatan manajemen baru dan spesialisasi fungsional dalam


ekonomi manajerial
COSTUMER BEHAVIOR

OLEH:
LA HATANI

DISAMPAIKAN PADA KULIAH MANAJERIAL


EKONOMI UHO
ANALISIS UTILITAS
PADA PERILAKU KONSUMEN
“kepuasan seseorang
terhadap barang atau
jasa yang di beli
sebenarnya bukan
terletak pada barang
Rp itu sendiri tetapi
¥
dari karakteristik
$ atau atribut yang
melekat pada barang
yang bersangkutan”
Perilaku Konsumen
 Tujuan untuk mempelajari perilaku konsumen
adalah untuk mengetahui dan menentukan
bagaimana respon atau tanggapan konsumen
terhadap perubahan-perubahan yang akan terjadi
pada faktor atau variable-variabel yang dapat
dikontrol oleh produsen.
 Harga barang yang akan dipasarkan kepada
masyarakat konsumen penentuan nilai jualnya
tidak hanya dilihat dari faktor biaya dan juga
tingkat keuntungan yang diinginkan, tetapi faktor
lain yang tak kalah pentingnya dari kedua faktor
tersebut adalah daya beli dari individu atau
masyarakat dimana barang tersebut akan dijual.
Pendekatan Terhadap Perilaku
Konsumen
 Pendekatan tradisional, yang mendasarkan
pada asumsi bahwa konsumen akan berusaha
mendapatkan nilai guna atau kegunaan dari
barang atau jasa yang dikonsumsi.
 Pendekatan atribut, adalah pendekatan yang
berdasarkan pada asumsi bahwa nilai guna
atau kegunaan dari barang atau jasa bukan
hanya dari barang yang dikonsumsi dalam
satuan unit, tetapi semua atribut atau
karakteristik yang melekat pada barang yang
bersangkutan, masing-masing dianggap
mempunyai nilai guna.
ANALISIS KURVA INDIFFERENCE
DALAM PERILAKU KONSUMEN
 Kurva Indifference adalah model prediktif dari
perilaku konsumen dan bukan merupakan
model yang dapat menjelaskan bagaimana
perilaku konsumen yang sebenarnya.
 Kurva indifference seolah-olah memberikan
suatu gambaran atau ukuran terhadap
manusia, yang sebenarnya sulit untuk diamati
yaitu sesuatu yang menyentuh batin atau jiwa
seseorang dan bahkan sangat subyektip
sekali.
Permintaan terhadap suatu komoditi
 Permintaan Individual terhadap suatu Komoditi
Teori permintaan konsumen (consumer demand theory)
mempostulatkan bahwa jumlah komoditi yang diminta
merupakan suatu fungsi dari, atau bergantung pada harga
komoditi tersebut, pendapatan konsumen, harga komoditi yang
berhubungan (komplementer atau substitusi), dan selera
konsumen.

QdX = f (PX, I, PY, T)


dimana
QdX = kuantitas komoditi X yang diminta oleh individu per periode waktu
(tahun, bulan, minggu, hari, atau satuan unit waktu yang lainnya)
PX = harga per unit dari komoditi X
I = pendapatan konsumen
PY = harga dari komoditi yang berhubungan (substitusi atau komplementer)
T = selera konsumen
Skedul Permintaan Individu terhadap Komoditi X

Harga per unit (PX) dari komoditi X $ 2 $ 1 $ 0,50

Kuantitas X yang diminta per satuan waktuv(Qd X) 1 3 4,5


Kurva Permintaan Individu terhadap Komoditi X
PX ($)

2,00

1,00

0,50
dX ‘‘ dX dX ‘

0
QdX
0 1 2 3 4,5 6

Pada harga $ 2, individu membeli 1 unit komoditi per satuan waktu. Pada P X = $1, individu membeli 3 unit X;
dan pada PX = $0,5, QdX= 4,5. hubungan yang terbalik antara PX dan QdX (kemiringan negatif untuk dX)
disebut sebagai “hukum permintaan”. dX bergeser ke kanan, menjadi d’X, dengan adanya peningkatan
pendapatan konsumen, peningkatan harga barang substitusi, peningkatan selera terhadap komoditi dan
penurunan harga komoditi-komoditi komplementer. d X bergeser ke kiri, menjadi d’’X dengan perubahan-
perubahan sebaliknya.
Permintaan terhadap suatu komoditi
 Dari permintaan individual menjadi permintaan pasar
Kurva permintaan pasar (market demand curve) untuk
suatu komoditi secara sederhana merupakan
penjumlahan secara horizontal dari kurva-kurva
permintaan semua konsumen dalam suatu pasar.

Fungsi permintaan pasar:

QDX = F (PX, N, I, PY, T)


Dari Permintaan Individual ke Permintaan Pasar

Individual 1 Individual 2 Pasar


PX ($) PX ($) PX ($)

2,00 2,00

1,50

1,00 1,00 1,00

0,50 0,50 0,50


d1 d2 QDX =d1+d2
0 0 0
Qd1 2 3,5 Qd2 2 5 8 QDX
0 1 3 4,5 0 1 0

Gambar ini memperlihatkan bahwa kurva permintaan pasar untuk komoditi, D X,


dihasilkan dari penjumlahan secara horizontal kurva permintaan individu 1 (d 1) dan
individu 2 (d2).
Dari Permintaan Individual ke Permintaan Pasar

PX ($) Individual PX ($) Pasar

6 6

5 5

4 4

3 3

2 2
dX DX
1 1

0 0
0 QDX 0 QDX
1 2 3 4 5 6 100 200 300 400 500 600

Gambar ini menunjukkan kurva permintaan individu, d X, dan kurva permintaan pasar, DX,
dengan asumsi bahwa terdapat 100 individu di dalam pasar dengan kurva permintaan
yang identik dengan dX.
Permintaan terhadap suatu komoditi
 Permintaan yang dihadapi oleh Perusahaan
Permintaan dari suatu komoditi yang dihadapi oleh perusahaan
bergantung kepada permintaan pasar atau industri terhadap
komoditi tersebut, yang merupakan jumlah dari seluruh permintaan
individual dari komoditi tersebut dalam suatu pasar. Permintaan
akan suatu komoditi yang dihadapi oleh perusahaan bergantung
kepada harga dari komoditi, ukuran (jumlah konsumen dalam
pasar), pendapatan konsumen, harga komoditi yang berhubungan,
selera, harapan akan harga, usaha promosi dari perusahaan, dan
kebijakan promosi serta penentuan harga dari perusahaan pesaing.

Fungsi permintaan yang dihadapi oleh suatu perusahaan:

QX = a0 + a1PX + a2N + a3I + a4PY + a5T + ……


Elastisitas Permintaan Terhadap Harga
 Elastisitas permintaan titik terhadap harga
Elastisitas permintaan terhadap harga (Ep) (price
elasticity of demand) diberikan oleh persentase
perubahan kuantitas komoditi yang diminta dibagi
dengan persentase perubahan harganya, dengan
menjaga semua variabel yang lainnya dalam fungsi
permintaan konstan. Yaitu,

Ep =

Ep = a1 . P/Q
Elastisitas Titik dari Harga Permintaan
PX ($)

6 A

B
5

C
4

F
3
G
2
H DX
1
I
0
QX
0 100 200 300 400 500 600

Pada titik B di kurva DX,


EP = ΔQ/ΔP . P/Q = -100/$1 . $5/100 = -1(5/1) = -5
Pada titik C, EP = -1 (4/2) = -2; pada titik F, EP = -1(3/2) = -1; pada titik G,
EP = -1(2/4) = -1/2; dan pada titik H, EP = -1(1/5) = - 1/5.
Elastisitas Permintaan Terhadap Harga
 Elastisitas permintaan busur terhadap harga
Elastisitas permintaan busur terhadap harga (EP) (arc price
elasticity of demand) atau elastisitas permintaan terhadap harga
antara dua titik dalam suatu kurva permintaan, di dunia nyata.
Elastisitas Permintaan Terhadap Harga
 Elastisitas terhadap harga, penerimaan total, dan
penerimaan marjinal

TR = P . Q

MR = ΔTR/ΔQ

Dengan penurunan dalam harga, penerimaan total


meningkat jika permintaanya elastis (jika IEpI > 1); TR
tidak berubah jika permintaannya elastis uniter dan TR
menurun jika permintaannya inelastis.
Elastisitas Harga, Penerimaan Total, dan
Penerimaan Marjinal

(1) (2) (3) (4) (5)


P Q EP TR = P.Q MR = ΔTR/ΔQ
$6 0 -∞ $0 --
5 100 -5 500 $5
4 200 -2 800 3
3 300 -1 900 1
2 400 -½ 800 -1
1 500 - 1/5 500 -3
0 600 0 0 -5
Permintaan, Penerimaan Total, Penerimaan Marjinal, dan Elastisitas terhadap Harga
TR ($)

900
800
TR = 6Q – (Q2/100)

500
TRX

0
0 100 200 300 400 500 600 QX

P, MR ($) A
6 IEpI > 1
5
B
4 IEpI = 1
C
3 F IEpI < 1
2 G
1 DX H
E’’ J
0
100 200 300 400 500 600 QX
-1 Q = 600 – 100P
-2 MRX MR = 6 – (Q/50)

Selama permintaan elastis terhadap harga (sampai 300 unit output), pengurangan harga meningkatkan
penerimaan total (TR), dan penerimaan marjinal (MR) positif. Pada saat Q=300, permintaan adalah
elastis uniter, TR maksimum dan MR=0. pada saat permintaan inelastis terhadap harga (untuk output
lebih besar dari 300 unit), pengurangan harga mengurangi TR dan MR negatif.
Kurva Permintaan yang dihadapi oleh Perusahaan Persaingan
Sempurna

PX ($)

dX
4 D = MR

0
QX
0 1 2 3 4 5

Kurva permintaan untuk output bagi perusahaan persaingan sempurna merupakan garis
horisontal atau elastis sempurna. Maka, P = MR, dan kurva permintaan serta kurva
penerimaan marjinalnya berimpit.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
permintaan terhadap harga
 Elastisitas permintaan terhadap harga pada suatu
komoditi sangat bergantung dari ketersediaan substitusi
untuk komoditi yang diminta untuk memberikan
responnya terhadap perubahan harga. Ukuran elastisitas
permintaan terhadap harga makin besar jika makin dekat
atau makin banyak jumlah komoditi yang mampu
mensubstitusinya.
Elastisitas permintaan terhadap
pendapatan
 Elastisitas terhadap pendapatan (EI) mengukur
persentase perubahan dalam permintaan dari suatu
komoditi dibagi perubahan dalam pendapatan
konsumen, dengan memegang variabel lain dalam
fungsi permintaan konstan, termasuk harga.

 Elastisitas permintaan titik terhadap pendapatan (point


income elasticity of demand) ditunjukkan oleh:
EI = (ΔQ/Q) / (ΔI/I) = (ΔQ/ΔI) . (I/Q)
Elastisitas permintaan silang
terhadap harga
 Elastisitas terhadap pendapatan (EI) mengukur persentase
perubahan dalam permintaan dari suatu komoditi dibagi
perubahan dalam pendapatan konsumen, dengan
memegang variabel lain dalam fungsi permintaan konstan,
termasuk harga.

 Elastisitas permintaan silang titik terhadap harga (point


cross price elasticity of demand) dirumuskan sebagai:
EXY = (ΔQX/QX) / (ΔPY/PY) = (ΔQX/ ΔPY) . (PY/QX)

EXY = a4 . (PY/QX)
Penggunaan elastisitas dalam
pengambilan keputusan manajerial
 Analisis dari kekuatan atau variabel-variabel yang
mempengaruhi permintaan dan estimasi yang dapat
dipercaya terhadap dampaknya secara kuantitatif
terhadap penjualan adalah sangat penting bagi
perusahaan untuk membuat keputusan produksi yang
terbaik dan rencananya untuk pertumbuhan.
Konvergensi selera secara
internasional
 Terdapat tren yang meningkat tentang pemusatan selera
di seluruh dunia. Selera di Amerika Serikat
mempengaruhi selera di seluruh dunia, dan selera dunia
juga mempengaruhi selera di Amerika Serikat secara
kuat. Sementara beberapa perbedaan secara nasional
akan tetap ada, revolusi informasi dan perkawinan
budaya secara silang dapat diharapkan mempercepat
konvergensi selera secara global. Ini mempunyai
implikasi yang sangat penting bagi semua perusahaan.
Electronic commerce
 E-commerce mengacu kepada produksi, iklan, penjualan, dan
distribusi dari barang dan jasa dari perusahaan ke
perusahaan atau dari perusahaan ke konsumen melalui
internet. Daya tarik yang paling besar dari e-commerce bagi
konsumen adalah kenikmatan mempunyai akses tanpa batas
waktu terhadap toko maya dan kemampuan untuk melakukan
belanja dan membanding-bandingkan dengan biaya dan
usaha yang minimal. Melalui e-commerce, penjual dapat
secara tajam mengurangi biaya penjualannya dan
meyediakan input, menata ulang rantai pasok dan logistik,
dan mendefinisikan kembali manajemen hubungan
pelanggan.
OLEH:
LA HATANI

DISAMPAIKAN PADA KULIAH MANAJERIAL


EKONOMI UHO
Pengertian Estimasi Permintaan
Permintaan diartikan sebagai jumlah unit barang dan
jasa yang akan dibeli oleh para konsumen pada
periode waktu dan keadaan tertentu.
Permintaan pasar biasanya disebut sebagai suatu
kekuatan dalam sistem ekonomi, sebab dengan
penadapatan tertentu, para pelanggan
mengharapkan dapat membelanjakan uangnya
hingga tingkat utilitas yang maksimum.
Estimasi permintaan merupakan proses menentukan
nilai-nilai masa kini bagi koefisien-koefisien fungsi
permintaan untuk produk tertentu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
permintaan
Variabel-variabel independent pada fungsi permintaan meliputi:
 Harga, (ingat hukum permintaan : “jika harga naik, maka jumlah
barang yang diminta berkurang dan sebaliknya jika harga turun
maka jumlah barang yang diminta akan naik”).
 Harga dari barang substitusi dan barang komplementer,
 Iklan dan usaha promosi,
 Kwalitas produksi dan design,
 Distribusi keluar dan tempat dari penjualan,
 Pendapatan konsumen,
 Selera konsumen,
 Dugaan (ekspektasi) bahwa pada masa yang akan datang harga
akan berubah
 Faktor-faktor lain seperti iklim, komisi dan lain-lain.
Persamaan Fungsi Permintaan

Q = α + β1P + β2A + β3Y + … + β5N

 Fungsi permintaan tersebut di atas dapat dibaca


sebagai : jumlah barang yang diminta (Q) akan
berubah (meningkat atau menurun) jika terjadi
perubahan pada variabel harga (P), advertensi
(A), pendapatan konsumen (Y), harga produk lain
(T) atau faktor lain (N).
Model Matematis Persamaan Fungsi
Permintaan

 Qx=  + b1Px + b2Py + b3Ax + b4Ay + b5Yt +


b6Tt + b7Et +b8N+……+ bnXn
 Untuk tujuan dan pertimbangan tertentu,
model persamaan regresinya dapat
dibentuk suatu persamaan perkalian
sebagai berikut :
b1 b2 b3
Q x  P N O
x x
Kurva permintaan
Gambar 5.1. : Kurve Permintaan Pasar untuk produk x

20
Px (Price per unit of x dollar)
PX = 14.011 – 0,26273 QX
15

10
M
8

5
N

10 20 30 40 50

Qx (Quantity Demanded of X1 per period of time in thousands)


Perubahan jumlah barang yg diminta vs.
perubahan permintaan
Perubahan jumlah barang yang diminta Perubahan permintaan
 Terjadi karena adanya perubahan  Terjadi karena adanya perubahan
harga barang yang bersangkutan faktor-faktor di luar harga,
 Perubahannya disepanjang kurva misalnya income, harga barang
permintaan lainnya, selera, dan lain-lain
 Perubahannya pada pergeseran
kurva permintaan
Gambar 5.1. : Kurve Permintaan Pasar untuk produk x Price
(S/Q)
20
Px (Price per unit of x dollar)

PX = 14.011 – 0,26273 QX
15
A’’ A A’
P1
10
M
8

5
N
D’
D
D’’
10 20 30 40 50 Q’’ Q1 Q’
Qx (Quantity Demanded of X1 per period of time in thousands)

Gambar 5.2. Pergeseran kurva permintaan Produk x


HUBUNGAN ANTARA HARGA, TOTAL REVENUE
DAN MARGINAL REVENUE

 Marginal revenue dapat didefinisikan sebagai


perubahan pada total revenue dari hasil pertambahan
satu unit pada kuantitas permintaan.
Tabel 5.2 : Implikasi pada Hasil Penjualan (revenue) atas berlakunya hukum
permintaan
Prises Quantity Demanded Total Revenue Marginal Revenue
( $ / Unit) (Unit) ($) ($/Unit)
10 1,000 10,000.00 -
9 2,000 18,000.00 8,000.00
8 3,000 24,000.00 6,000.00
7 4,000 28,000.00 4,000.00
6 5,000 30,000.00 2,000.00
5 6,000 30,000.00 0.00
4 7,000 28,000.00 (2,000.00)
3 8,000 24,000.00 (4,000.00)
2 9,000 18,000.00 (6,000.00)
1 10,000 10,000.00 (8,000.00)
Kurva D, TR & MR
Price
TRx = Px . Qx
Marginal Revenue

Px = a + bQx

0 1 10 D TRx = aQx + bQx2


MR

30 MRx = a + 2 bQx
Total Revenue
($000)

10 TR

0 1 10
Quantity (000)
ELASTISITAS HARGA
DARI PERMINTAAN
Elastisitas harga dari %change.inQ x
permintaan didefinisikan e
sebagai persentase %change.inPx
perubahan dalam kuantitas Q x 100
permintaan dibagi dengan .
Q x 100
persentase perubahan harga e
yang menyebabkan Px 100
.
perubahan dalam kuantitas Px 100
permintaan.
Qx Px
e .
Px Qx
Hubungan antara Elastisitas Harga
dan Total Revenue

Nilai elastisitas Harga Bertambah Harga Berkurang


 1 TR berkurang TR bertambah
 1 TR konstan TR konstan
 1 TR bertambah TR berkurang
Elastisitas pendapatan dan
elastisitas silang
 Elastisitas pendapatan didefinisikan
sebagai persentase perubahan %Q X
kuantitas permintaan dibagi dengan
persentase perubahan pada 
pendapatan konsumen, ceteris %B
peribus.

 elastisitas silang didefinisikan


sebagai persentase atau
%Q X
perubahan dalam kuantitas
permintaan dari produk X dibagi 
dengan persentase atau
proporsional perubahan dalam
%PY
harga dari beberapa produk Y
Masalah Identifikasi
 Kurva permintaan untuk suatu komoditi biasanya
diestimasi dari data yang ada di pasar tentang kuantitas
yang dibeli dari suatu komoditi pada berbagai tingkat
harga dalam jangka waktu tertentu (menggunakan data
deret-waktu) atau berbagai unit konsumsi atau pasar
pada satu waktu (menggunakan data kerat-lintang).
Gambar 4-1. Titik-titik harga kuantitas dan masalah identifikasi
S4
P
E4
P4 D4 S3

E3
P3 D3 S2

E2 S1
P2
E’2
E1 D2
P1
D1

0
0 Q1 Q2 Q3 Q4 Q

Titik-titik observasi harga kuantitas E 1, E2, E3, dan E4 dihasilkan dari perpotongan antara kurva permintaan
dan penawaran yang tak terobservasi D 1 dan S1, D2 dan S2, D3 dan S3, dan D4 dan S4. Maka dari itu,
garis putus-putus yang menghubungkan titik-titik E 1, E2, E3 dan E4 bukan merupakan kurva permintaan
dari komoditi. Untuk menurunkan kurva permintaan dari komoditi, katakan D 2, kita membuat penawaran
bergeser atau menjadi berbeda dan benar melalui analisis regresi, terhadap kekuatan yang menyebabkan
kurva permintaan D2 untuk bergeser atau menjadi berbeda (lihat titik E 2 dan E’2).
Pendekatan penelitian pemasaran
untuk estimasi permintaan
 Sementara analisis regresi sejauh ini merupakan metode
yang sangat penting dan berguna untuk mengestimasi
permintaan, pendekatan penelitian pemasaran juga
sering digunakan.

 Yang paling penting disini adalah:


 survey konsumen,

 klinik konsumen, dan

 percobaan pasar.
Survey konsumen dan penelitian
observasi
 Survei konsumen (consumer surveys) melibatkan
sejumlah sampel konsumen tentang bagaimana mereka
akan bereaksi terhadap perubahan tertentu dalam harga
suatu komoditi, pendapatan, harga dari komoditi yang
berhubungan, pengeluaran iklan, insentif kredit, dan
determinanyang lainnya.

 Survey ini dapat dilakukan dengan mencegat dan


menanyai orang-orang pada suatu pusat perbelanjaan
atau dengan mengatur daftar pertanyaan (kuesioner)
yang canggih untuk dibagikan kepada sampel konsumen
tertentu oleh para penanya yang terlatih.
Klinik konsumen
 Ini merupakan percobaan laboratorium di mana sejumlah
partisipan diberikan sejumlah uang tertentu dan diminta untuk
membelanjakannya di dalam suatu toko simulasi dan melihat
bagaimana mereka memberikan reaksi terhadap perubahan dalam
harga komoditi, pengemasan produk, pemajangan, harga produk
pesaing, dan faktor lainnya yang mempengaruhi permintaan.

 Partisipan dalam percobaan ini dapat dipilih sedekat mungkin


yang mewakili karakteristik sosio ekonomi dari pasar yang dituju.
Partisipan mempunyai insentif dalam membeli komoditi yang
mereka inginkan karena biasanya mereka diizinkan untuk tetap
membeli barang tersebut. Sehingga klinik konsumen lebih realistik
dibandingkan survei konsumen. Dengan kemampuan untuk
mengontrol lingkungan, klinik konsumen juga menghindari
kekurangan dari percobaan pasar, yang dapat merusak kejadian
yang sesungguhnya.
Percobaan pasar
 Percobaan pasar (market experiments) diadakan di
pasar yang sesungguhnya.

 Terdapat banyak cara untuk melakukan percobaan ini.


Salah satu metodenya adalah dengan memilih beberapa
pasar dengan karakteristik sosio ekonomi yang mirip dan
merubah harga komoditi di dalam beberapa toko atau
pasar, merubah bungkus di pasar atau toko yang lain,
dan merubah jumlah serta tipe promosi di pasar atau
toko lainnya, lalu merekam respon (pembelian) yang
dilakukan oleh konsumen di beberapa pasar tersebut.
Pengenalan terhadap regresi
 Untuk memperkenalkan analisis regresi, misalkan bahwa seorang
manajer ingin menentukan hubungan antara pengeluaran biaya
iklan perusahaan dengan penerimaan penjualannya. Manajer ini
ingin menguji hipotesis yang mengatakan bahwa makin tinggi
biaya untuk iklan maka akan makin tinggi pula penerimaan
penjualan untuk perusahaan, dan seterusnya, dia ingin
mengestimasi kekuatan dari hubungan tersebut (berapa banyak
peningkatan penjualan setiap dolar kenaikan biaya iklan). Sampai
akhirnya, manajer tersebut mengumpulkan data pengeluaran iklan
dan penerimaan penjualan perusahaan tersebut untuk 10 tahun
yang lalu. Dalam hal ini, tingkat pengeluaran iklan (X) merupakan
variabel bebas atau variabel penjelas, sementara penerimaan
penjualan (Y) merupakan variabel terikat yang ingin dijelaskan oleh
manajer. Misalkan bahwa data pengeluaran iklan-penjualan untuk
perusahaan tersebut dalam 10 tahun terakhir yang telah
dikumpulkan tersebut disajikan dalam Tabel 4-1.
Pengeluaran iklan dan penerimaan penjualan suatu
perusahaan (jutaan dolar)

Tahun (t) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Pengeluaran iklan (X) 10 9 11 12 11 12 13 13 14 15

Penerimaan penjualan (Y) 44 40 42 46 48 52 54 58 56 60


Pengeluaran iklan dan penerimaan perusahaan
Dalam 10 tahun-an
Y
60 (15,60)
Penerimaan penjualan (jutaan dolar)

(13,58)
(14,56)
55
(13,54)

(12,52)
50
(11,48)
(12,46)
45 (10,44)
(11,42)
40 (9,40)

0
0 9 10 11 12 13 14 15 X
Pengeluaran iklan (jutaan dolar)

Pengeluaran iklan perusahaan (X) variabel bebas, diukur sepanjang sumbu horisontal,
sementara penerimaan penjualan (Y), variabel terikat, diukur sepanjang sumbu vertikal.
Setiap titik (dot) dalam gambar mewakili satu kombinasi pengeluaran iklan-penjualan yang
ada dalam Tabel 4-1.
Menggambarkan garis regresi
Penjualan Y Ŷt = 7,60 + 3,35 Xt

e10
60
e8

55 e9
e7

e6
50 e5

e4
45 e1
e3

40 e2 Y1
Ŷ1
0
9 10 11 12 13 14 15 Iklan (X)

Garis regresi yang diperlihatkan pada gambar ini merupakan garis yang paling baik dan
cocok yang dapat mewakili titik-titik data dalam arti kata jumlah simpangan kuadrat pada
sumbu vertikal dari titik-titik garis adalah minimum.
Analisis regresi sederhana
Analisi regresi sederhana membahas bagaimana:
1. Menghitung nilai a (titik potong vertikal) dan nilai
b (koefisien kemiringan) dari garis regresi
2. Mengadakan uji keberartian dari estimasi-
estimasi parameter
3. Membuat interval keyakinan untuk parameter
yang sebenarnya
4. Menguji kekuatan penjelas secara keseluruhan
dari regresi
Metode kuadrat terkecil biasa
 Tujuan analisis regresi adalah untuk menghasilkan estimasi nilai a (titik potong vertikal) dan b (kemiringan) dari
garis regresi:

 Deviasi dari galat (et) dari setiap observasi penerimaan penjualan


(Yt) dari nilainya yang berhubungan yang berasal dari garis regresi
(Ŷt), yaitu:

 Jumlah dari simpangan kuadrat atau galat ini dapat dituliskan


sebagai:
Metode kuadrat terkecil biasa
 Estimasi dari nilai a dan b (yaitu a^ dab b^) diperoleh dengan
meminimumkan jumlah dari simpangan kuadrat. Nilai b^ diberikan oleh

 Dimana Y dan X merupakan nilai rata-rata dari Yt dan Xt. Nilai a^


dihasilkan dari
Perhitungan untuk mengestimasi garis regresi pada
masalah iklan penjualan

t Xt Yt
Tahun Iklan Penjualan Xt - X Yt – Y (Xt – X)(Yt – Y) (Xt – X)2
1 10 44 -2 -6 12 4
2 9 40 -3 -10 30 9
3 11 42 -1 -8 8 1
4 12 46 0 -4 0 0
5 11 48 -1 -2 2 1
6 12 52 0 2 0 0
7 13 54 1 4 4 1
8 13 58 1 8 8 1
9 14 56 2 6 12 4
10 15 60 3 10 30 9
ΣXt = 120 ΣYt = 500 Σ (Xt – X) Σ (Yt – Y) Σ(Xt – X)(Yt – Y) Σ(Xt – X)2
n = 10
X = 12 Y = 12 =0 =0 = 106 =30
Uji keberartian estimasi parameter
 Tujuan analisis regresi adalah untuk menghasilkan estimasi nilai a (titik potong vertikal) dan b (kemiringan) dari
garis regresi:
Analisis regresi berganda
 Model regresi berganda
 Koefisien determinasi dan R2 yang disesuaikan

 Analisis varians

 Estimasi titik dan interval22


Masalah dalam analisis regresi
 Multikolinieritas (multicollinearity)
Muncul pada saat dua atau lebih variabel penjelas dalam
regresi mempunyai hubungan yang tinggi. Ini membuat
banyak koefisien yang tidak signifikan walaupun nilai R2 bisa
jadi sangat tinggi. Hal ini dapat dihilangkan dengan
meningkatkan jumlah sampel, menggunakan informasi apriori,
melakukan transformasi terhadap fungsi, atau membuang
satu variabel yang mempunyai hubungan tinggi tersebut.
Masalah dalam analisis regresi
 Heteroskedastisitas (heterocedasticity)
Muncul dalam data kerat-lintang pada saat faktor galat tidak
konstan. Ini membuat galat baku yang bias dan uji statistik yang
tidak benar. Hal ini dapat dikoreksi dengan menggunakan log dari
variabel yang menyebabkan masalah tersebut atau dengan kuadrat
terkecil tertimbang (weighted least square).

 Otokorelasi (autocorrelation)
Sering muncul dalam data deret waktu, pada saat terjadi galat yang
berurutan memiliki tanda yang sama atau berganti tanda setiap
saat. Ini menimbulkan statistik t yang sangat besar dan nilai statistik
F serta R2 yang tidak dapat dipercaya. Otokorelasi dapat dideteksi
dengan menggunakan uji Durbin-Watson dan dapat diperbaiki
dengan memasukkan tren waktu atau variabel yang penting yang
tadinya dihilangkan dalam regresi dengan menggunakan turunan
pertama dari semua variabel yang ada, atau dengan teknik-teknik
lainnya yang lebih rumit.
Gambar 4-4. Gangguan Heteroskedastisitas dan Otokorelasi

Gangguan Heteroskedastisitas (error)

Ŷ = a + bX Ŷ = a + bX
Y Y

0 0
X X

(a) (b)

Bagian (a) menunjukkan gangguan heteroskedastik, di mana ukuran dari galat atau residual
meningkat sejalan dengan ukuran dari nilai X. Bagian (b) menunjukkan pola yang berlawanan
dari gangguan heteroskedastik (yang tidak begitu umum)
Gangguan Heteroskedastisitas dan Otokorelasi

Otokorelasi positif Otokorelasi negatif

et et
e1 e5
+ +
e3

3
0 0
1 2 4 5 6 7 t t

- e1 - e2
e4

(c) (d)

Bagian (c) memperlihatkan otokorelasi positif (error yang positif atau negatif dalam satu
periode diikuti oleh galat lainnya yang positif atau negatif secara berturut-turut, pada periode
berikutnya). Bagian (d) menunjukkan otokorelasi negatif (yang tidak begitu umum).
Estimasi permintaan dengan
analisis regresi
 Spesifikasi model
QX = f (PX, I, N, PY, T, …..)

 Mengumpulkan data dari variabel-variabel


 Menspesifikasi bentuk persamaan permintaan
QX = a0+ a1 PX+ a2 I + a3 N + a1 PX + ……. + e
QX = a(Pb1X) (Ib2)
ln QX = ln a+ b1 ln PX+ b2 ln I

 Menguji hasil ekonometrik


Mengestimasi permintaan ekspor dan
impor Amerika Serikat
 Seperti dalam kasus barang dan jasa yang murni
domestik, kita dapat mengestimasi permintaan untuk
ekspor dan impor dan menghasilkan elastisitas terhadap
harga dan pendapatan. Perbedaannya adalah bahwa
harga dalam mata uang domestik dari impor bergantung
kepada harga dalam mata uang luar negeri serta nilai
tukarnya. Kemampuan untuk melakukan substitusi
antara domestik dan barang atau jasa luar negeri adalah
sangat tinggi dan terus meningkat dalam dunia sekarang
ini.
Mengestimasi permintaan ekspor dan
impor Amerika Serikat
 Permintaan akan impor di Amerika serikat (QM)
merupakan fungsi dari harga dalam dolar dari komoditi
atau jasa yang diimpor (PM), pendapatan konsumen
Amerika Serikat (I), jumlah konsumen Amerika Serikat
(N), harga dalam dolar dari barang atau jasa yang
berhubungan (komplementer atau substitusi) di Amerika
Serikat (PY), selera dari konsumen di Amerika Serikat (T),
dan semua variabel lainnya yang dianggap penting
sebagai determinan dari permintaan atas komoditi atau
jasa impor tertentu.

QM = f (PM, I, N, PY, T, …..)


PERAMALAN PERMINTAAN

OLEH:
LA HATANI

DISAMPAIKAN PADA KULIAH MANAJERIAL


EKONOMI UHO
Pengetian & Tujuan Peramalan
Permintaan
Peramalan permintaan diartikan sebagai
proses menentukan nilai-nilai permintaan
untuk periode waktu yang akan datang.

Tujuannya untuk mengurangi risiko atau


ketidak pastian yang dihadapi suatu
perusahaan dalam pengambilan keputusan
operasional jangka pendeknya dan dalam
merencanakan pertumbuhan jangka
What is Forecasting?

 Sering terjadi senjang waktu (time lag) antara


kebutuhan mendatang dengan peristiwa itu sendiri
merupakan alasan utama pentingnya peramalan &
perencanaan.
 Jangka Waktu Peramalan
 Pengaruh dari Product Life Cycle
Peramalan merupakan alat bantu dalam membuat
perencanaan yang efektif dan efisien. Mis : Penjadwalan
produksi, masalah transportasi, penanaman modal, dll.
Situasi peramalan sangat ditentukan oleh horizon waktu,
tipe pola data (Constant; Trend; Musiman & Kombinasi)
dan berbagi aspek lainnya.
Metode-Metode Yang Dikembangkan Dalam
Peramalan :

1. Kualitatif a.Causal
2. Kuantitaif 1. Naïve approach
b.Time 2. Moving averages
Exponential smoothing
Series 3.
4. Trend projection

Seven Steps in Forecasting


1. Tentukan Pemakai/Pengguna
2. Pemilihan Pernyataan
3. Penentuan Jangka Waktu
4. Pemilihan Model
5. Pengumpulan Data
6. Buat Peramalan
7. Validiti & Penerapan Hasil Peramalan
Peramalan kualitatif
 Teknik Survei
 Survei tentang pabrik dari para eksekutif bisnis dan

rencana pengeluaran untuk perlengkapan.


 Survei tentang rencana perubahan inventori dan

harapan penjualan.
 Survei tentang rencana pengeluaran konsumen.

 Jajak pendapat
 Jajak pendapat eksekutif

 Jajak pendapat tenaga penjual

 Jajak pendapat tentang keinginan konsumen.

 Meminta perspektif luar negeri


Analisis deret waktu
 Analisis deret waktu mencoba meramalkan nilai-
nilai masa depan dari deret waktu dengan
mengkaji beberapa observasi data yang telah
lalu saja.
 Asumsinya adalah bahwa deret waktu itu akan
terus bergerak seperti di waktu yang lalu
(artinya, pola yang lalu akan tetap tidak berubah
atau akan sama di waktu yang akan datang).
Karena alasana itu maka analisis deret waktu
sering disebut sebagai “peramalan yang naif”.
Sebab-sebab terjadinya fluktuasi dalam
data deret waktu
 Tren sekular (secular trend) berhubungan dengan peningkatan atau
penurunan seri data dalam jangka panjang.
 Fluktuasi siklis (cyclical fluctuation) adalah ekspansi dan konstruksi
yang utama dalam banyak deret waktu ekonomi yang kelihatan
berulang kembali setiap beberapa tahun.
 Variasi musiman (seasonal variation) merujuk kepada fluktuasi yang
secara teratur berulang kembali dalam kegiatan ekonomi tiap-tiap
tahun.
 Pengaruh tak teratur atau acak (irregular or random influence)
adalah variasi-variasi dalam seri data disebabkan oleh perang,
bencana alam, pemogokan, atau peristiwa-peristiwa lain yang
istimewa.
Tren, Siklis, Musiman, dan Variasi Acak dalam Data
Deret-Waktu

Penjualan ($)

Tren
sekular

Fluktuasi
siklis

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Tahun

Panel ini memperlihatkan tren sekuler yang menanjak dalam penjualan (garis lurus tak
terputus) dan juga fluktuasi siklis di atas dan di bawah tren selama beberapa tahun (garis
gelombang putus-putus).
Tren, Siklis, Musiman, dan Variasi Acak dalam
Data Deret-Waktu

Penjualan ($)

Variasi
musiman

Pengaruh
acak

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Per Empat
1 2 3 Tahun

Panel ini memperlihatkan variasi musiman dalam data setiap tahun (garis bergelombang
putus-putus) dan pengaruh-pengaruh tak teratur dan acak (garis tak terputus). Variasi total
dalam deret-waktu adalah hasil kerja sama dari keempat kekuatan ini.
Tabel 5.1 Permintaan Musiman untuk (Penjualan dari)
Listrik (dalam juta KWH) di suatu kota di
Amerika Serikat, tahun 1997-2000

Periode Waktu 1997,1 1997,2 1997,3 1997,4 1998,1 1998,2 1998,3 1998,4

Kuantitas 11 15 12 14 12 17 13 16

Periode Waktu 1999,1 1999,2 1999,3 1999,4 2000,1 2000,2 2000,3 2000,4

Kuantitas 14 18 15 17 15 20 16 19
Peramalan melalui Proyeksi Tren

22

20
Penjualan listrik (juta kw-jam)

18

16

14

12

10

0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Kuartal
1997 1998 1999 2000 2001 Tahun

Penjualan listrik untuk kuartal pertama, kedua, ketiga, dan keempat tahun 2001 dapat
dibaca terpisah dari garis regresi (tren) yang diperpanjang (titik-titik pada bagian yang
terputus dari garis tren) untuk kuartal-kuartal 17, 18, 19, dan 20 berturut-turut.
Proyeksi Tren
 Bentuk paling sederhana dari analisis deret-waktu adalah
memproyeksikan tren masa lalu dengan meletakkan suatu
garis lurus pada data, baik secara visual atau, lebih persis
lagi, dengan analisis regresi.
 Model regresi linier akan mengambil bentuk:

S t = S0 + b t

dimana St adalah nilai dari deret-waktu yang akan


diramalkan untuk periode t, S0 adalah nilai deret-waktu
yang diperkirakan (konstanta dari regresi) dalam periode
dasar (yaitu, pada periode waktu t=0), b adalah jumlah
absolut dari pertumbuhan setiap periode, dan t adalah
periode waktu yang di dalamnya akan diramalkan deret-
waktu tersebut.
Teknik-teknik penghalusan
Teknik penghalusan bermanfaat apabila deret-waktu
menunjukkan sedikit tren atau variasi musiman tetapi
memperlihatkan banyak variasi tak teratur atau acak.
 Rata-rata bergerak

Disini nilai yang diramalkan dari suatu deret-waktu


dalam periode tertentu (bulan, kuartal, tahun, dsb)
sama dengan nilai rata-rata dari deret waktu dalam
sejumlah periode terdahulu.
Teknik-teknik penghalusan
 Penghalusan eksponensial
Dengan penghalusan eksponensial, peramalan untuk
periode t + 1 (yakni Ft + 1) adalah suatu rata-rata
tertimbang dari nilai-nilai aktual dan nilai-nilai yang
diramalkan dari deret-waktu dalam periode t. Nilai dari
deret-waktu pada periode t (yaitu At) diberi bobot (w)
antara 0 dan 1 inklusif, dan ramalan untuk periode t
(yaitu Ft) diberi bobot 1-w.

Ft + 1 = w At + (1 – w) Ft
Metode-metode barometrik
 Salah satu cara untuk meramalkan atau mengantisipasi
perubahan jangka pendek dalam aktivitas ekonomi atau
titik balik dalam siklus bisnis adalah dengan
menggunakan indeks dari indikator-indikator ekonomi
utama. Ini adalah deret-waktu yang cenderung
mengawali (mendahului) perubahan dalam tingkat
aktivitas ekonomi secara umum, sama seperti
perubahan dalam merkuri yang ada dalam suatu
barometer yang mendahului perubahan kondisi cuaca
(sehingga dinamakan “metode barometrik”).
Model ekonometrika
 Model ini bertujuan menerangkan hubungan yang akan diramal
dan penting untuk menentukan kebijakan yang optimal.
 Model persamaan tunggal

Ramalan dengan model persamaan tunggal melibatkan


pensubstitusian ke dalam persamaan permintaan, nilai-nilai
variabel penjelas atau bebas hasil prediksi untuk periode
yang akan diramalkan dan memecahkan nilai ramalan dari
variabel terikat.
Model ekonometrika
 Model persamaan berganda
Dalam model persamaan berganda, nilai estimasi dari
variabel eksogen (yang ditentukan di luar sistem) harus
disubstitusikan ke dalam model yang diestimasi untuk
menghasilkan ramalan bagi variabel endogen.

Dimana C = pengeluaran konsumsi


GNP = produk nasional bruto untuk tahun t
I = investasi
π = keuntungan atau profit
G = pengeluaran pemerintah
U = gangguan stokastik (faktor error acak)
t = tahun berjalan
t – 1 = tahun lalu
FUNGSI PRODUKSI
DAN KURVA BIAYA

OLEH:
LA HATANI

DISAMPAIKAN PADA KULIAH MANAJERIAL


EKONOMI UHO
Bahasan

1. Organisasi Produksi
2. Fungsi Produksi
3. Persamaan Fungsi Produksi
4. Produk Total, Marginal, dan Rata-rata
5. Elastisitas Output
6. The Law of Deminishing Returns
7. Marginal Revenue Product
8. Kombinasi Optimal dari Input
9. Fungsi Produk Empiris
PENGERTIAN PRODUKSI
 Produksi
adalah suatu kegiatan yang dapat
menciptakan guna baik guna waktu, bentuk
maupun tempat dalam rangka memenuhi
kebutuhan manusia.
 Fungsi produksi adalah suatu schedule
atau tabel atau persamaan matematis yang
menggambarkan jumlah out put maksimum
yang dapat dihasilkan dari satu set faktor
produksi tertentu, dan pada tingkat
teknologi tertentu.
suatu persamaan, tabel atau grafik yang
Fungsi menunjukkan output maksimum yang
Produksi bisa diproduksi oleh suatu perusahaan
pada setiap kombinasi input dalam
jangka waktu tertentu.
6 10 24 31 36 40 39

5 12 28 36 40 42 40

4 12 28 36 40 40 36

3 10 23 33 36 36 33
2 7 18 28 30 30 28

1 3 8 12 14 14 12
K
1 2 3 4 5 6

L Tenaga Kerja (L)


Q C
E

K2 D
F
Output

d al
Mo

K1
B

0 L1 L2 L
Tenaga Kerja

Sumbu horisontal dan sumbu miring, mencerminkan input tenaga kerja dan modal, sementara sumbu vertikal
mengukur tinggi permukaan atau tingkat maksimum output yang dihasilkan dari masing-masing kombinasi
input seluruhnya diasumsikan bisa dibagi secara kontinyu. Output yang dihasilkan dengan menetapkan modal
konstan pada K1, dan meningkatkan tenaga kerja dari 0 ke L2 unit ditunjukkan oleh tinggi persilangan antara
K1AB (dengan dasar paralel terhadapsumbu tenaga kerja).
Produk Marjinal MPL = ΔTP/ΔL

Produk
Rata-rata APL = TP/L

EL = %ΔQ / %ΔL
Elastisitas EL = [ΔQ/Q] / [ΔL/L]
Output
EL = [ΔQ/ΔL] / [Q/L]
EL = MPL / APL
6
Produk marjinal dan rata-rata

5 C’
4 D’
B’ E’
tenaga kerja

3 F’
A’
2 APL
1
5
0
Tenaga Kerja
-1 1 2 3 4 6
-2 MPL

Panel paling atas menunjukkan kurva produk total dari tenaga kerja. TP tertinggi terletak pada 4L dan 5L.
Panel yang bawah menunjukkan kurva produk marjinal dan rata-rata dari tenaga kerja. MP L diplot di tengah-
tengah antara unit tenaga kerja berurutan yang digunakan. Kurva MP L meningkat sampai 1,5L dan kemudian
menurun, dan menjadi negatif setelah melewati 4,5L. Kurva tertinggi antara 2L dan 3L.
The Law of Diminishing Return
70 -

60 -

Output Unit (Q)


TP

“Bila faktor produksi 50 -


A

ditambah terus
40 -
(Point Infection)
30 -

menerus, sedang 20 -

jumlah faktor 10 -

produksi tertentu 0 1 2 3 4 5
Labor Unit (L)
6 7 8 9

tetap jumlahnya, 14 -

maka mulai titik 12 -

tertentu marginal Output Unit (Q)


10 -

8 - AP

product (MP) dari 6 -

faktor produksi 4 -

variabel tersebut 2 - MP

semakin kecil”. 0 1 2 3 4 5

Labor Unit (L)


6 7 8 9
Isokuan menunjukkan berbagai kombinasi dari dua input yang
dapat digunakan untuk memproduksi output pada tingkat tertentu.
Kemiringan absolut dari isokuan disebut dengan “tingkat marjinal
dari substitusi teknikal (marginal rate of technical substitution)”
(MRTS).
Apabila isokuan merupakan garis lurus (sehingga kemiringan
absolut atau MRTS konstan), input-input saling bersubstitusi
sempurna.
Isokuan yang mempunyai sudut siku-siku, input dapat
dikombinasikan hanya pada proporsi yang tetap (tidak ada
substitusi antarinput dalam produksi).

Anda mungkin juga menyukai