OLEH:
LA HATANI
yang kompleks,
Model digunakan untuk maksud
menjelaskan.
Model digunakan untuk maksud
pemrakiraan.
Apakah pengambilan keputusan itu?
Pengambilan keputusan adalah pemilihan
alternatif perilaku (kelakuan) tertentu dari dua
atau lebih alternatif yang ada (George R. Terry).
Pengambilan keputusan adalah pendekatan
yang sistematis terhadap hakikat alternative
yang dihadapi dan mengambil tindakan yang
menurut perhitungan merupakan tindakan
yang paling tepat (Siagian, 1988).
Pengambilan keputusan didefinisikan sebagai
proses yang digunakan untuk memilih suatu
tindakan sebagai cara pemecahan masalah
.
(Stoner, 1978)
Fungsi Pengambilan Keputusan
1.Pangkal permulaan dari semua aktivitas
manusia yang sadar dan terarah baik
secara individual maupun secara kelompok,
baik secara institusional maupun secara
organisasional.
2.Sesuatu yang bersifat futuristic, artinya
bersangkut paut dengan hari depan, masa
yang akan dating, dimana efeknya atau
pengaruhnya berlangsung cukup lama.
UNSUR-UNSUR PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
EKONOMI MANAJERIAL:
Ekonomi makro
Adalah ilmu yang membahas tentang output,
pendapatan, pekerjaan, konsumsi, investasi,
dan harga secara total atau agregat di
perekonomian dilihat secara keseluruhan.
Keterkaitan dengan Ilmu Keputusan
(Decision Science)
Matematika ekonomi
Dipergunakan untuk memformalkan (yaitu,
menggambarkan dalam bentuk persamaan)
model ekonomi yang dipostulatkan oleh teori
ekonomi.
Ekonometrika
Menerapkan peralatan statistik (terutama
analisis regresi) pada data dunia nyata untuk
mengestimasi model yang dipostulatkan oleh
teori ekonomi dan untuk peramalan.
Contoh:
Teori ekonomi mempostulatkan bahwa jumlah yang
diminta (Q) untuk suatu komoditi adalah fungsi atau
tergantung kepada harga komoditi tersebut (P),
pendapatan konsumen (Y), dan harga komoditi lain yang
berhubungan (yaitu, komoditi substitusi dan
komplementer), (secara berturut-turut, Pc dan Ps). Bila
diasumsikan bahwa selera tidak berubah, kita dapat
mempostulatkan model formal (model matematika)
sebagai berikut:
Q = f (P, Y, Pc, Ps )
Keterkaitan dengan Berbagai Area Fungsional
dari Ilmu Administrasi Bisnis
OLEH:
LA HATANI
TR = 100Q – 10Q2
Skedul Penerimaan Total Perusahaan
210
160
90
0 Q
0 1 2 3 4 5 6
Kurva penerimaan total menunjukkan penerimaan total (TR) perusahaan untuk setiap kuantitas
yang terjual (Q). Kurva diperoleh dengan menggambarkan skedul penerimaan total pada tabel.
Harap diperhatikan bahwa TR naik sampai Q=5 dan kemudian turun.
Hubungan Total, Rata-rata, dan Marjinal
Kuantitas (Q) Biaya Total (TC) Biaya rata-rata (AC) Biaya Marjinal (MC)
0 $ 20 ---- ----
2 160 80 20
3 180 60 20
4 240 60 60
5 480 96 240
2. Kurva Biaya Total, Rata-Rata, dan Marjinal serta Hubungannya
TC ($) TC
240
(203) (203)
N C K
180
160
H B
140
• AC ditunjukkan oleh
kemiringan garis dari titik
120 awal yang menuju ke kurva
TC. Jadi, AC turun sampai
ke titik K (Q=3,5) dan
kemudian naik.
60
G • MC ditunjukkan oleh
20 kemiringan kurva TC. Jadi,
MC turun sampai ke titik B
0 (di titik belok Q=2) dan
0 1 2 3 (3,5) 4 Q kemudian naik.
20 B*
15 E’’
0
0 1 2 3 4 Q
5
MR
π ($)
C’’
30
1 D’’
0
B’’
G” 2 3 4 5 Q
-20
π
-50
H”
Kalkulus Differensial: Turunan dan
Aturan Diferensiasi
Konsep Turunan
Konsep turunan berhubungan erat dengan konsep
marjin. Dalam subbab sebelumnya, kita mendefinisikan
penerimaan marjinal sebagai perubahan dalam
penerimaan total per unit perubahan output.
TR ($) (Y)
E
D TR
250
240
K • Turunan TR terhadap Q
220
210 mengukur limit ΔTR/ΔQ,
C untuk ΔQ mendekati nol.
Secara geometris, hal ini
terdapat pada kemiringan
160 kurva TR, atau MR, pada
B titik di mana kita ingin
mencari turunannya.
Secara lebih umum, bila
TR=Y dan Q=X, turunan
90 dari Y terhadap X, dY/dX =
A
lim ΔX 0 ΔY/ΔX.
(X)
0
0 1 2 3 4 5
Q
Kalkulus Differensial: Turunan dan
Aturan Diferensiasi
Aturan-aturan Diferensiasi
Diferensiasi adalah proses menentukan turunan suatu
fungsi, yaitu menemukan perubahan Y untuk perubahan
X, pada saat perubahan X mendekati nol. Dalam subbab
ini, disajikan aturan-aturan diferensiasi.
Aturan-aturan untuk mendiferensiasi
berbagai fungsi
Fungsi Turunan
1. Fungsi konstan
Y=a dY/dX = 0
2. Fungsi pangkat
Y = aXb dY/dX = b.a.X(b-1)
3. Fungsi penjumlahan dan pengurangan
Y=U±V dY/dX = dU/dX ± dV/dX
4. Pembagian dua fungsi
Y=U.V dY/dX = U. dV/dX + V. dU/dX
5. Pembagian dua Fungsi
Y=U/V dY/dX = [V(dU/dX) – U (dV/dX) ] / V2
6. Fungsi dan fungsi
Y = f (U), dimana U = g (X) dY/dX = dY/dU . dU/dX
Gambar 5. Mendiferensiasi Fungsi Konstan dan fungsi
Pangkat
Y Y Y
4 4 Y = 2X 4 Y = X2
3 3 3
2 Y=2 2 2
1 1 1
0 0
X X X
0 1 2 3 0 1 2 -1 -2 0 1 2
OLEH:
LA HATANI
2,00
1,00
0,50
dX ‘‘ dX dX ‘
0
QdX
0 1 2 3 4,5 6
Pada harga $ 2, individu membeli 1 unit komoditi per satuan waktu. Pada P X = $1, individu membeli 3 unit X;
dan pada PX = $0,5, QdX= 4,5. hubungan yang terbalik antara PX dan QdX (kemiringan negatif untuk dX)
disebut sebagai “hukum permintaan”. dX bergeser ke kanan, menjadi d’X, dengan adanya peningkatan
pendapatan konsumen, peningkatan harga barang substitusi, peningkatan selera terhadap komoditi dan
penurunan harga komoditi-komoditi komplementer. d X bergeser ke kiri, menjadi d’’X dengan perubahan-
perubahan sebaliknya.
Permintaan terhadap suatu komoditi
Dari permintaan individual menjadi permintaan pasar
Kurva permintaan pasar (market demand curve) untuk
suatu komoditi secara sederhana merupakan
penjumlahan secara horizontal dari kurva-kurva
permintaan semua konsumen dalam suatu pasar.
2,00 2,00
1,50
6 6
5 5
4 4
3 3
2 2
dX DX
1 1
0 0
0 QDX 0 QDX
1 2 3 4 5 6 100 200 300 400 500 600
Gambar ini menunjukkan kurva permintaan individu, d X, dan kurva permintaan pasar, DX,
dengan asumsi bahwa terdapat 100 individu di dalam pasar dengan kurva permintaan
yang identik dengan dX.
Permintaan terhadap suatu komoditi
Permintaan yang dihadapi oleh Perusahaan
Permintaan dari suatu komoditi yang dihadapi oleh perusahaan
bergantung kepada permintaan pasar atau industri terhadap
komoditi tersebut, yang merupakan jumlah dari seluruh permintaan
individual dari komoditi tersebut dalam suatu pasar. Permintaan
akan suatu komoditi yang dihadapi oleh perusahaan bergantung
kepada harga dari komoditi, ukuran (jumlah konsumen dalam
pasar), pendapatan konsumen, harga komoditi yang berhubungan,
selera, harapan akan harga, usaha promosi dari perusahaan, dan
kebijakan promosi serta penentuan harga dari perusahaan pesaing.
Ep =
Ep = a1 . P/Q
Elastisitas Titik dari Harga Permintaan
PX ($)
6 A
B
5
C
4
F
3
G
2
H DX
1
I
0
QX
0 100 200 300 400 500 600
TR = P . Q
MR = ΔTR/ΔQ
900
800
TR = 6Q – (Q2/100)
500
TRX
0
0 100 200 300 400 500 600 QX
P, MR ($) A
6 IEpI > 1
5
B
4 IEpI = 1
C
3 F IEpI < 1
2 G
1 DX H
E’’ J
0
100 200 300 400 500 600 QX
-1 Q = 600 – 100P
-2 MRX MR = 6 – (Q/50)
Selama permintaan elastis terhadap harga (sampai 300 unit output), pengurangan harga meningkatkan
penerimaan total (TR), dan penerimaan marjinal (MR) positif. Pada saat Q=300, permintaan adalah
elastis uniter, TR maksimum dan MR=0. pada saat permintaan inelastis terhadap harga (untuk output
lebih besar dari 300 unit), pengurangan harga mengurangi TR dan MR negatif.
Kurva Permintaan yang dihadapi oleh Perusahaan Persaingan
Sempurna
PX ($)
dX
4 D = MR
0
QX
0 1 2 3 4 5
Kurva permintaan untuk output bagi perusahaan persaingan sempurna merupakan garis
horisontal atau elastis sempurna. Maka, P = MR, dan kurva permintaan serta kurva
penerimaan marjinalnya berimpit.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
permintaan terhadap harga
Elastisitas permintaan terhadap harga pada suatu
komoditi sangat bergantung dari ketersediaan substitusi
untuk komoditi yang diminta untuk memberikan
responnya terhadap perubahan harga. Ukuran elastisitas
permintaan terhadap harga makin besar jika makin dekat
atau makin banyak jumlah komoditi yang mampu
mensubstitusinya.
Elastisitas permintaan terhadap
pendapatan
Elastisitas terhadap pendapatan (EI) mengukur
persentase perubahan dalam permintaan dari suatu
komoditi dibagi perubahan dalam pendapatan
konsumen, dengan memegang variabel lain dalam
fungsi permintaan konstan, termasuk harga.
EXY = a4 . (PY/QX)
Penggunaan elastisitas dalam
pengambilan keputusan manajerial
Analisis dari kekuatan atau variabel-variabel yang
mempengaruhi permintaan dan estimasi yang dapat
dipercaya terhadap dampaknya secara kuantitatif
terhadap penjualan adalah sangat penting bagi
perusahaan untuk membuat keputusan produksi yang
terbaik dan rencananya untuk pertumbuhan.
Konvergensi selera secara
internasional
Terdapat tren yang meningkat tentang pemusatan selera
di seluruh dunia. Selera di Amerika Serikat
mempengaruhi selera di seluruh dunia, dan selera dunia
juga mempengaruhi selera di Amerika Serikat secara
kuat. Sementara beberapa perbedaan secara nasional
akan tetap ada, revolusi informasi dan perkawinan
budaya secara silang dapat diharapkan mempercepat
konvergensi selera secara global. Ini mempunyai
implikasi yang sangat penting bagi semua perusahaan.
Electronic commerce
E-commerce mengacu kepada produksi, iklan, penjualan, dan
distribusi dari barang dan jasa dari perusahaan ke
perusahaan atau dari perusahaan ke konsumen melalui
internet. Daya tarik yang paling besar dari e-commerce bagi
konsumen adalah kenikmatan mempunyai akses tanpa batas
waktu terhadap toko maya dan kemampuan untuk melakukan
belanja dan membanding-bandingkan dengan biaya dan
usaha yang minimal. Melalui e-commerce, penjual dapat
secara tajam mengurangi biaya penjualannya dan
meyediakan input, menata ulang rantai pasok dan logistik,
dan mendefinisikan kembali manajemen hubungan
pelanggan.
OLEH:
LA HATANI
20
Px (Price per unit of x dollar)
PX = 14.011 – 0,26273 QX
15
10
M
8
5
N
10 20 30 40 50
PX = 14.011 – 0,26273 QX
15
A’’ A A’
P1
10
M
8
5
N
D’
D
D’’
10 20 30 40 50 Q’’ Q1 Q’
Qx (Quantity Demanded of X1 per period of time in thousands)
Px = a + bQx
30 MRx = a + 2 bQx
Total Revenue
($000)
10 TR
0 1 10
Quantity (000)
ELASTISITAS HARGA
DARI PERMINTAAN
Elastisitas harga dari %change.inQ x
permintaan didefinisikan e
sebagai persentase %change.inPx
perubahan dalam kuantitas Q x 100
permintaan dibagi dengan .
Q x 100
persentase perubahan harga e
yang menyebabkan Px 100
.
perubahan dalam kuantitas Px 100
permintaan.
Qx Px
e .
Px Qx
Hubungan antara Elastisitas Harga
dan Total Revenue
E3
P3 D3 S2
E2 S1
P2
E’2
E1 D2
P1
D1
0
0 Q1 Q2 Q3 Q4 Q
Titik-titik observasi harga kuantitas E 1, E2, E3, dan E4 dihasilkan dari perpotongan antara kurva permintaan
dan penawaran yang tak terobservasi D 1 dan S1, D2 dan S2, D3 dan S3, dan D4 dan S4. Maka dari itu,
garis putus-putus yang menghubungkan titik-titik E 1, E2, E3 dan E4 bukan merupakan kurva permintaan
dari komoditi. Untuk menurunkan kurva permintaan dari komoditi, katakan D 2, kita membuat penawaran
bergeser atau menjadi berbeda dan benar melalui analisis regresi, terhadap kekuatan yang menyebabkan
kurva permintaan D2 untuk bergeser atau menjadi berbeda (lihat titik E 2 dan E’2).
Pendekatan penelitian pemasaran
untuk estimasi permintaan
Sementara analisis regresi sejauh ini merupakan metode
yang sangat penting dan berguna untuk mengestimasi
permintaan, pendekatan penelitian pemasaran juga
sering digunakan.
percobaan pasar.
Survey konsumen dan penelitian
observasi
Survei konsumen (consumer surveys) melibatkan
sejumlah sampel konsumen tentang bagaimana mereka
akan bereaksi terhadap perubahan tertentu dalam harga
suatu komoditi, pendapatan, harga dari komoditi yang
berhubungan, pengeluaran iklan, insentif kredit, dan
determinanyang lainnya.
Tahun (t) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
(13,58)
(14,56)
55
(13,54)
(12,52)
50
(11,48)
(12,46)
45 (10,44)
(11,42)
40 (9,40)
0
0 9 10 11 12 13 14 15 X
Pengeluaran iklan (jutaan dolar)
Pengeluaran iklan perusahaan (X) variabel bebas, diukur sepanjang sumbu horisontal,
sementara penerimaan penjualan (Y), variabel terikat, diukur sepanjang sumbu vertikal.
Setiap titik (dot) dalam gambar mewakili satu kombinasi pengeluaran iklan-penjualan yang
ada dalam Tabel 4-1.
Menggambarkan garis regresi
Penjualan Y Ŷt = 7,60 + 3,35 Xt
e10
60
e8
55 e9
e7
e6
50 e5
e4
45 e1
e3
40 e2 Y1
Ŷ1
0
9 10 11 12 13 14 15 Iklan (X)
Garis regresi yang diperlihatkan pada gambar ini merupakan garis yang paling baik dan
cocok yang dapat mewakili titik-titik data dalam arti kata jumlah simpangan kuadrat pada
sumbu vertikal dari titik-titik garis adalah minimum.
Analisis regresi sederhana
Analisi regresi sederhana membahas bagaimana:
1. Menghitung nilai a (titik potong vertikal) dan nilai
b (koefisien kemiringan) dari garis regresi
2. Mengadakan uji keberartian dari estimasi-
estimasi parameter
3. Membuat interval keyakinan untuk parameter
yang sebenarnya
4. Menguji kekuatan penjelas secara keseluruhan
dari regresi
Metode kuadrat terkecil biasa
Tujuan analisis regresi adalah untuk menghasilkan estimasi nilai a (titik potong vertikal) dan b (kemiringan) dari
garis regresi:
t Xt Yt
Tahun Iklan Penjualan Xt - X Yt – Y (Xt – X)(Yt – Y) (Xt – X)2
1 10 44 -2 -6 12 4
2 9 40 -3 -10 30 9
3 11 42 -1 -8 8 1
4 12 46 0 -4 0 0
5 11 48 -1 -2 2 1
6 12 52 0 2 0 0
7 13 54 1 4 4 1
8 13 58 1 8 8 1
9 14 56 2 6 12 4
10 15 60 3 10 30 9
ΣXt = 120 ΣYt = 500 Σ (Xt – X) Σ (Yt – Y) Σ(Xt – X)(Yt – Y) Σ(Xt – X)2
n = 10
X = 12 Y = 12 =0 =0 = 106 =30
Uji keberartian estimasi parameter
Tujuan analisis regresi adalah untuk menghasilkan estimasi nilai a (titik potong vertikal) dan b (kemiringan) dari
garis regresi:
Analisis regresi berganda
Model regresi berganda
Koefisien determinasi dan R2 yang disesuaikan
Analisis varians
Otokorelasi (autocorrelation)
Sering muncul dalam data deret waktu, pada saat terjadi galat yang
berurutan memiliki tanda yang sama atau berganti tanda setiap
saat. Ini menimbulkan statistik t yang sangat besar dan nilai statistik
F serta R2 yang tidak dapat dipercaya. Otokorelasi dapat dideteksi
dengan menggunakan uji Durbin-Watson dan dapat diperbaiki
dengan memasukkan tren waktu atau variabel yang penting yang
tadinya dihilangkan dalam regresi dengan menggunakan turunan
pertama dari semua variabel yang ada, atau dengan teknik-teknik
lainnya yang lebih rumit.
Gambar 4-4. Gangguan Heteroskedastisitas dan Otokorelasi
Ŷ = a + bX Ŷ = a + bX
Y Y
0 0
X X
(a) (b)
Bagian (a) menunjukkan gangguan heteroskedastik, di mana ukuran dari galat atau residual
meningkat sejalan dengan ukuran dari nilai X. Bagian (b) menunjukkan pola yang berlawanan
dari gangguan heteroskedastik (yang tidak begitu umum)
Gangguan Heteroskedastisitas dan Otokorelasi
et et
e1 e5
+ +
e3
3
0 0
1 2 4 5 6 7 t t
- e1 - e2
e4
(c) (d)
Bagian (c) memperlihatkan otokorelasi positif (error yang positif atau negatif dalam satu
periode diikuti oleh galat lainnya yang positif atau negatif secara berturut-turut, pada periode
berikutnya). Bagian (d) menunjukkan otokorelasi negatif (yang tidak begitu umum).
Estimasi permintaan dengan
analisis regresi
Spesifikasi model
QX = f (PX, I, N, PY, T, …..)
OLEH:
LA HATANI
1. Kualitatif a.Causal
2. Kuantitaif 1. Naïve approach
b.Time 2. Moving averages
Exponential smoothing
Series 3.
4. Trend projection
harapan penjualan.
Survei tentang rencana pengeluaran konsumen.
Jajak pendapat
Jajak pendapat eksekutif
Penjualan ($)
Tren
sekular
Fluktuasi
siklis
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Tahun
Panel ini memperlihatkan tren sekuler yang menanjak dalam penjualan (garis lurus tak
terputus) dan juga fluktuasi siklis di atas dan di bawah tren selama beberapa tahun (garis
gelombang putus-putus).
Tren, Siklis, Musiman, dan Variasi Acak dalam
Data Deret-Waktu
Penjualan ($)
Variasi
musiman
Pengaruh
acak
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Per Empat
1 2 3 Tahun
Panel ini memperlihatkan variasi musiman dalam data setiap tahun (garis bergelombang
putus-putus) dan pengaruh-pengaruh tak teratur dan acak (garis tak terputus). Variasi total
dalam deret-waktu adalah hasil kerja sama dari keempat kekuatan ini.
Tabel 5.1 Permintaan Musiman untuk (Penjualan dari)
Listrik (dalam juta KWH) di suatu kota di
Amerika Serikat, tahun 1997-2000
Periode Waktu 1997,1 1997,2 1997,3 1997,4 1998,1 1998,2 1998,3 1998,4
Kuantitas 11 15 12 14 12 17 13 16
Periode Waktu 1999,1 1999,2 1999,3 1999,4 2000,1 2000,2 2000,3 2000,4
Kuantitas 14 18 15 17 15 20 16 19
Peramalan melalui Proyeksi Tren
22
20
Penjualan listrik (juta kw-jam)
18
16
14
12
10
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Kuartal
1997 1998 1999 2000 2001 Tahun
Penjualan listrik untuk kuartal pertama, kedua, ketiga, dan keempat tahun 2001 dapat
dibaca terpisah dari garis regresi (tren) yang diperpanjang (titik-titik pada bagian yang
terputus dari garis tren) untuk kuartal-kuartal 17, 18, 19, dan 20 berturut-turut.
Proyeksi Tren
Bentuk paling sederhana dari analisis deret-waktu adalah
memproyeksikan tren masa lalu dengan meletakkan suatu
garis lurus pada data, baik secara visual atau, lebih persis
lagi, dengan analisis regresi.
Model regresi linier akan mengambil bentuk:
S t = S0 + b t
Ft + 1 = w At + (1 – w) Ft
Metode-metode barometrik
Salah satu cara untuk meramalkan atau mengantisipasi
perubahan jangka pendek dalam aktivitas ekonomi atau
titik balik dalam siklus bisnis adalah dengan
menggunakan indeks dari indikator-indikator ekonomi
utama. Ini adalah deret-waktu yang cenderung
mengawali (mendahului) perubahan dalam tingkat
aktivitas ekonomi secara umum, sama seperti
perubahan dalam merkuri yang ada dalam suatu
barometer yang mendahului perubahan kondisi cuaca
(sehingga dinamakan “metode barometrik”).
Model ekonometrika
Model ini bertujuan menerangkan hubungan yang akan diramal
dan penting untuk menentukan kebijakan yang optimal.
Model persamaan tunggal
OLEH:
LA HATANI
1. Organisasi Produksi
2. Fungsi Produksi
3. Persamaan Fungsi Produksi
4. Produk Total, Marginal, dan Rata-rata
5. Elastisitas Output
6. The Law of Deminishing Returns
7. Marginal Revenue Product
8. Kombinasi Optimal dari Input
9. Fungsi Produk Empiris
PENGERTIAN PRODUKSI
Produksi
adalah suatu kegiatan yang dapat
menciptakan guna baik guna waktu, bentuk
maupun tempat dalam rangka memenuhi
kebutuhan manusia.
Fungsi produksi adalah suatu schedule
atau tabel atau persamaan matematis yang
menggambarkan jumlah out put maksimum
yang dapat dihasilkan dari satu set faktor
produksi tertentu, dan pada tingkat
teknologi tertentu.
suatu persamaan, tabel atau grafik yang
Fungsi menunjukkan output maksimum yang
Produksi bisa diproduksi oleh suatu perusahaan
pada setiap kombinasi input dalam
jangka waktu tertentu.
6 10 24 31 36 40 39
5 12 28 36 40 42 40
4 12 28 36 40 40 36
3 10 23 33 36 36 33
2 7 18 28 30 30 28
1 3 8 12 14 14 12
K
1 2 3 4 5 6
K2 D
F
Output
d al
Mo
K1
B
0 L1 L2 L
Tenaga Kerja
Sumbu horisontal dan sumbu miring, mencerminkan input tenaga kerja dan modal, sementara sumbu vertikal
mengukur tinggi permukaan atau tingkat maksimum output yang dihasilkan dari masing-masing kombinasi
input seluruhnya diasumsikan bisa dibagi secara kontinyu. Output yang dihasilkan dengan menetapkan modal
konstan pada K1, dan meningkatkan tenaga kerja dari 0 ke L2 unit ditunjukkan oleh tinggi persilangan antara
K1AB (dengan dasar paralel terhadapsumbu tenaga kerja).
Produk Marjinal MPL = ΔTP/ΔL
Produk
Rata-rata APL = TP/L
EL = %ΔQ / %ΔL
Elastisitas EL = [ΔQ/Q] / [ΔL/L]
Output
EL = [ΔQ/ΔL] / [Q/L]
EL = MPL / APL
6
Produk marjinal dan rata-rata
5 C’
4 D’
B’ E’
tenaga kerja
3 F’
A’
2 APL
1
5
0
Tenaga Kerja
-1 1 2 3 4 6
-2 MPL
Panel paling atas menunjukkan kurva produk total dari tenaga kerja. TP tertinggi terletak pada 4L dan 5L.
Panel yang bawah menunjukkan kurva produk marjinal dan rata-rata dari tenaga kerja. MP L diplot di tengah-
tengah antara unit tenaga kerja berurutan yang digunakan. Kurva MP L meningkat sampai 1,5L dan kemudian
menurun, dan menjadi negatif setelah melewati 4,5L. Kurva tertinggi antara 2L dan 3L.
The Law of Diminishing Return
70 -
60 -
ditambah terus
40 -
(Point Infection)
30 -
menerus, sedang 20 -
jumlah faktor 10 -
produksi tertentu 0 1 2 3 4 5
Labor Unit (L)
6 7 8 9
tetap jumlahnya, 14 -
8 - AP
faktor produksi 4 -
variabel tersebut 2 - MP
semakin kecil”. 0 1 2 3 4 5