Anda di halaman 1dari 35

BAB II: FUNGSI MANAJEMEN TEKNOLOGI 2.1. Perencanaan (Planning) 1. Dasar dan prinsip perencanaan 2. Konsep-konsep perencanaan 3.

Forecasting 4. Strategi dalam mengelola teknologi 2.2. Pengambilan Keputusan (Decision Making) 1. Prinsip pengambilan keputusan 2. Management science 3. Instrumen untuk pengambilan keputusan 2.3. Pengorganisasian (Organizing) 1. Prinsip dasar organisasi 2. Teori organisasi tradisional 3. Struktur organisasi modern dan teknologi 4. Bekerja dalam Tim 2.4. Memimpin manusia teknik Kekuasaan Pendelegasian Teori Kepemimpinan (Leadership) Memotivasi dan memimpin profesi enjinering dan keteknikan 2.5. Pengontrolan (Controllig) Proses pengawasan Pengontrolan Keuangan

BAB II: FUNGSI MANAJEMEN TEKNOLOGI


2.1. Perencanaan

Fungsi dasar dari manajemen menurut Henry Fayol adalah Planning , Organizing , Leading atau Directing, dan Controlling.

Gambar 2.1. Siklus Manajemen 2.1.1. Proses Perencanaan/Pengambilan Keputusan

Untuk menyelesaikan masalah ada beberapa metoda atau proses seperti: proses perencanaan, proses pengambilan keputusan, atau metoda ilmiah (scientific method) Salah satu diagram yang menggambarkan proses tersebut dapat dilihat pada gambar 3.2.

Gambar 2.2. Proses perencanaan/pengambilan keputusan

2.1.2. Dasar Perencanaan Perencanaan Strategis Suatu perusahaan yang berhasil harus memiliki strategi yang efektif untuk mencapai misinya dan perencanaan strategis adalah proses yang terorganisir untuk memilih strategi strategi tersebut. Salah satu pendekatan yang digunakan korporasi dalam perencanaan strategis adalah dengan mengidentifikasi dimana bisnis mereka berada saat ini dan kemana mereka akan menuju di masa yang akan datang, serta mendefinisikan strategi yang digunakan mulai dari langkah pertama ke langkah ke dua dan seterusnya. Salah satu cara yang sering digunakan adalah
analisis SWOT (Stregths, Weaknesses, Opportunities, and Threats). Kekuatan (Stregths) dan kelemahan ( weaknesses) merupakan kondisi internal dari organisasi seperti: Manajemen, marketing, Teknologi, Riset, Keuangan, dan Sistim yang ada. Sedangkan peluang (opportunities) dan ancaman (threats) merupakan factor eksternal seperti: pelanggan, kompetisi dalam industry, teknologi baru, dan kebijakan

pemerintah . Gambar 2.3 menunjukan bagan alir penyusunan strategi, sasaran, tujuan, serta perencanaan terkait.

Gambar 2.3. Diagram Perencanaan Strategis Contoh Visi: Eastman Chemical Company: To be the Worlds Preferred Chemical Company (Sumber: http//www.eastman.com) Microsoft: At Microsoft, we work to help people and businesses throughout the world realize their full potential. This is our mission. Everything we do reflects this mission and the values that make it possible (Sumber: http://www.microsoft.com)

Gambar 2.4 berikut menunjukkan proses pengelolaan strategi untuk mencapai komitmen

Seek Commitment

Specify Objective

Generate Strategies

Evaluate Strategies

Monitor Results

Sumber: Armstrong, J Scott, Strategic Planning and Forecasting Fundamentals

Gambar 2.4. Proses penyusunan rencana strategis

Management by Objectives (MBO) MBO dapat diterapkan diantara atasan dan bawahan di setiap level organisasi Atasan dan bawahan harus mempunyai pengertian mengenai sasaran dan tujuan organisasi dan juga sasaran dan tujuan dari grupnya. Atasan dan bawahan harus mengadakan rapat untuk menyusun sasaran (objectives) yang harus dicapai oleh bawahan dalam 6 bulan atau setahun ke depan yang konsisten dengan sasaran dari grup. Selanjutnya bawahan harus berusahan untuk melaksanakan tugas dalam rangka mencapai sasaran tersebut biasanya dalam periode 6 bulan atau setahun Di akhir periode, atasan dan bawahan bertemu kembali untuk melakukan evaluasi hasil yang bisa dicapai oleh bawahannya sesuai dengan kesepakatan di awal periode.

Peter Drucker menegaskan bahwa ada delapan area kunci keberhasilan yaitu: 1. Market share 2. Innovation 3. Productivity and quality 4. Physical and financial resources 5. Manager performance and development 6. Worker performance and attitude 7. Profitability 8. Social responsibility

Beberapa contoh konsep perencanaan


Responsibility for planning Planning premises Planning horizon Systems of plan Tabel 3.1. Sistim perencanaan untuk proyek yang kompleks Uraian pekerjaan proyek Struktur rincian pekerjaan (work breakdown structure) Jadwal proyek Anggaran proyek Spesifikasi Rencana manajemen Rencana konfigurasi manajemen Rencana pengamanan Rencana pengujian sistim Rencana produksi Rencana peralatan (tooling plan) Rencana buat atau beli Rencana penjaminan kualitas Rencana fasilitas Rencana training Rencana dukungan logistik Rencana keandalan Rencana transportasi

Kebijakan dan Prosedur Kebijakan adalah petunjuk untuk mengambil keputusan dalam mengimplementasikan sasaran dari manajemen di atas, dengan memberi ruang untuk interpretasi dan kebebasan bagi bawahan untuk memilih cara penyelesaian Prosedur adalah uraian dari urut urutan aktifitas yang harus diikuti untuk mencapai tujuan yang diinginkan . Procedures tell you if you want to do this, do it this way. 2.1.3. Peramalan (Forecasting)

Perencanaan menyajikan strategi dengan mengacu pada peramalan tertentu, dan peramalan memperkirakan hasil yang bisa dicapai sesuai dengan perencanaan tersebut.
Metoda Kualitatif Jury of exexutive Opinion Sales force composite Users expectation Choice of method

Metoda Kuantitatif Simple Moving Average:

Fn+1 =

Contoh: bila penjualan listrik pada tahun 2008, 2007, 2006, 2005 (n=4) adalah berturutturut: 1600, 1200, 1300, dan 1100. Maka perkiraan penjualan pada tahun 2009 adalah: F2009 = (1600+1200+1300+1100)/4 = 1300
Weight Moving Average

Fn+1 =

dimana

= 1.0

Dengan menggunakan bobot 0,4; 0,3; 0,2; dan 0,1 untuk tahun terakhir (n=4) maka

F2009

= 0,4 A2008 + 0,3 A2007 + 0,2A2006 +0,1A2005 = 0,4. 1600 + 0,3.1200 + 0,2.1300 + 0,1.1100 = 1370

Exponential Smoothing Dengan menguraikan lebih lanjut ruas kanan dari persamaan menggunakan Fn, Fn-1, dan seterusnya, maka didapat:

Fn+1 = An + (1- )* An-1 + (1-)Fn-1] = An + (1- ) An-1 + (1- )2 An-2 + (1- )3 An-3 +.
Model Regresi

Gambar 3.4. Model regresi sederhana

Multiple Regression

Technological Forecasting

Gambar 3. 5. Technology S-Curve


Sumber: Frederick Betz, Managing Technology: Competing through new ventures, innovation, and corporate research, Prentice Hall, Inc. Englewood

2.1.4. Strategi untuk Mengelola teknologi

a) Penemuan baru (invention) dan inovasi Perkenalan kepada pasar atas suatu produk baru, proses, dan jasa yang dilandasi oleh teknologi baru. Tanpa inovasi, penemuan baru hanya menghasilkan sedikit keuntungan b) Kewirausahaan (Entrepreneurship) Pada awalnya konsep entrepreneurship atau kewiraswastaan adalah terkait dengan seorang yang menciptakan bisnis baru untuk keuntungan pribadi yang bersangkutan . Konsep ini dikembangkan pada korporasi yang sudah berdiri yang memerlukan aktifitas kewiraswastaan yang berkelanjutan untuk menciptakan produk baru dan bisnis baru yang dapat menjamin pertumbuhan perusahaan di masa mendatang. Untuk perusahaan, terminologi yang digunakan untuk adalah intrapreneurship
Mengelola Perubahan Teknologi

Manajemen puncak dalam perusahaan teknologi harus secara konstan mewaspadai perkembangan dan perubahan teknologi yang terkait dengan bisnisnya
Peraturan Pemerintah

Peraturan pemerintah merupakankunci pendorong dalam enjiniring. Teknologi selalu meningkat secara konstan dan memberikan cara cara yang lebih baik bagi kita untuk mengamati lingkungan, meningkatkan keselamatan (safety), dan membuat proses yang sedang berlangsung sekarang lebih efisien. Contoh: Kemampuan kita mengukur polutan udara atau kejernihan air minum atau airl buangan saat ini lebih baik dari masa y ang lalu Teknologi baru dalam keselamatan penerbangan dengan memberikan informasi yang lebih tepat dan cepat dari sistim pengawas udara kepada pilot GPS membuat kita dapat secara tepat dan cepat menemukan pengguna telepon seluler yang menghubungi polisi 911

2.2. Pengambilan Keputusan


Sasaran pembelajaran Mendiskusikan bagaimana hubungan antara pengambilan keputusan dan perencanaan Menjelaskan proses penyelesaian masalah enjinering Menyelesaikan masalah menggunakan beberapa alat pengambilan keputusan Mendiskusikan perbedaan antara pengambilan keputusan under certainty, risk, and uncertainty Menjelaskan dasar dasar dari teknik pengambilan keputusan lainnya
2.2.1. Sifat-sifat Pengambilan Keputusan Terkait dengan perencanaan Pengambilan keputusan manajerial adalah suatu proses penentuan pilihan diantara dua atau lebih alternative rasional untuk memilih satu alternative yang dapat menghasilkan manfaat yang diinginkan lebih besar dari biayanya Saat pengambilan keputusan Momentum pengambilan keputusan yang timbul dari inisiatif eksekutif adalah ujian terpenting bagi seorang eksekutif Jenis-jenis keputusan Keputusan rutin dan non rutin Objektif vs rasional terbatas (bounded rationality) Tingkat kepastian

2.2.2. Ilmu sains manajemen (Management Science) Asal usul Teknik kuantitatif telah digunakan bertahun tahun di dalam dunia bisnis seperti return on invesment, inventory turnover, dan teori sampling statistik Perbedaan utama antara Ilmu sains manajemen dari ilmu lainnya adalah karakteristik sebagai berikut: 1. Cara melihat masalah- titik perhatian meliputi semua variable signifikan yang saling terkait yang ada dalam permasalahan tersebut saling terkait . 2. Pendekatan tim- orang-orang dengan berbagai ragam latar belakang dan pendidikan bekerja bersama sama pada problem problem yang spesifik 3. Penekanan pada penggunaan model matematika formal dan statistic dan kuantitatif Sistim Enjinering Enjinering sistim adalah pendekatan lintas disiplin dan menjadi alat untuk merealisasikan sistim yang sukses. Fokusnya adalah pada pendefinisian kebutuhan konsumen dan dibutuhkan secarIt focuses on defining customer needs and required functionality early in

the development cycle, documenting requirements, then proceeding with design synthesis and system validation while considering the complete problem Model dan Analisis A model is an abstracion or simplification of reality, designed to include only the essential features that determine the behavior of a real system. Most of the models of managements science are mathematical models . This can be simple as the common equation representing the financial operations of a company : Net income=revenue-expenses-taxes On the other hand, they may involve a very complex set of equations. For example, the Urban dynamics model by Jay Forrester to simulate the growth and decay of cities. This model consisted of 154 equations representing relationships between the factors that he believed were essential: 3 economic classes of workers 3 corresponding classes of housing 3 types of industry The values of these factors evolved through 250 simulated years to model the changing characteristics of a city It still proved too simplistic to provide any reliable guide to 2.2.3. Model Konseptual untuk proses yang lebih Kompleks Dunia nyata 1. Formulasikan masalah (definisikan sasaran, variable dan konstrain) Model Simulasi

2. Buat (Construct) model matematika (simplifikasi tapi merepresentasikan sistim ) 3. Uji kemampuan model untuk memprediksi kondisi sekarang berdasarkan data masa lalu dan perbaiki terus sampai memuaskan 4. Turunkan solusi dari model 5. Aplikasikan solusi model ke sistim yang sebenarnya, dokumentasikan keefektifannya, dan perbaiki lebih lanjut sesuai kebutuhan

2.2.4 Scientific Method


Metoda saintific (scientific method) atau proses saintific merupakan dasar dari investigasi saintific dan untukk mengakuisisi pengetahuan baru yang berasala dari bukti fisik yang ditemukan oleh komunitas saintific. Para saintis menggunakan observasi dan alasan (reasoning) untuk mengusulkan penjelasan awal dari fenomena alami, yang disebut hipoteses. Sementara pemecahan masalah enjinering

(engineering problem solving) sedikit berbeda pengertiannya dari metoda sains dalam hal lebih kepada terapan seperti berikut:

Scientific method Define the problem Collect data Develop hypotheses Test hypotheses Analyze results Draw conclusion

Engineering problem solving Define the problem Collect and analyze the data Search for solutions Evaluate alternatives Select solution and evaluate the impact

2.2.5. Analis dan Manajer To be effective, the management science analyst cannot just crate models in an ivory tower. Tim problem-solving harus menyertakan manajer dan pihak departemen lain atau sistim yang dipelajari untuk menyususn sasaran, menjelaskan sistim operasi, mengkaji ulang model yang dikembangkan dari perspektif operasi, dan membantu pengujian model. Pihak pengguna yang menjadi bagian dari pengembangan model, telah memiliki pengertian dan meyakininya, dan mempunyai rasa memiliki dan dapat memanfaatkannya secara efektif. Manajer tidak berarti harus mengetahui pengetahuan rinci dari teknik management science techniques maupun waktu untuk pengembangan proyek melainkan dia harus mengerti sifat sifat dasar dari management science tools dan tipe tipe dari situasi manajemen yang dapat dimanfaatkan

2.3 Beberapa Alat untuk Pengambilan Keputusan


Kategorisasi pengambilan keputusan: 1. Pengambilan keputusan dengan kepastian: Linear programming 2. Pengambilan keputusan dengan resiko 3. Pengambilan keputusan dengan ketidak pastian (under uncertainty) 2.3.1. Pengambilan keputusan dengan kepastian Linear programming Linear programming atau programa linier adalah suatu proses untuk mencari nilai tertinggi dari suatu kondisi yang ditentukan oleh berbagai persamaan linier yang menggambarkan suatu situasi. Contoh umum adalah menghitung berapa banyak produksi tertinggi bila jumlah buruh dan mumlah bahan terbatas

Dalam kehidupan sehari hari program linier merupakan bagian penting dari ilmu matematik yang disebut teknik optimasi. Metoda ini bisa diaplikasikan dalam ilmu manajemen khususnya untuk mengendalikan alokasi sumber daya. Dalam kenyataannya, jumlah variable yang berpengaruh bisa puluhan bahkan ratusan, tapi dalam menyelesaikan problem ini dengan cara aljabar dibatasi dengan dua variable linier. Metoda yang umum digunakan untuk menjawab soal programa linier adalah dengan mengggunakan grafik dari ketidak samaan linier yang disebut constraints atau batasan sehingga membentuk garis pembatas dari suatu bidang yang disebut "feasibility region". Selanjutnya, kita bisa menentukan kordinat dari sudut sudut bidang tersebut atau perpotongan antara dua pasangan garis yang ada dan mentest titik titik kordinat tersebut dengan menggunakan formula yang disebut "optimization equation" sehingga didapat nilai tertinggi atau terendahnya.
Contoh 1: Mencari nilai minimum dari: 4a + 5b + 6c bila diketahui: a + b >= 11 a - b <= 5 c-a-b=0 7a >= 35 - 12b a >= 0 b >= 0 c >= 0 Solusi: c-a-b=0 jadi c=a+b (>= 0 as a >= 0 and b >= 0) sehingga: 4a + 5b + 6(a + b) = 10a + 11b dengan catatan a + b >= 11 a - b <= 5 7a + 12b >= 35 a >= 0 b >= 0

Dari grafik berikut dapaat dilihat bahwa titik minimum terjadi pada perpotongan a - b = 5 and a + b = 11 sehingga didapat a = 8 dan b = 3 dengan c (= a + b) = 11 dan nilai dari fungsi objektif 10a + 11b = 80 + 33 = 113.

Contoh 2 Hitunglah nilai maksimal dan minimal dari z = 3x + 4y yang dibatasi oleh constraint berikut:

BIdang yang dibatasi oleh ke tiga garis tersebut merupakan feasibility region. Dan formula "z = 3x + 4y" adalah optimization equation. Selanjutnya kita akan menentukan kordinat (x, y) yaitu titik sudut dari feasibility region yang menghasilkan nilai z terkecil dan terbesar . Langkah pertama adalah merubah ketidak samaan agar memudahkan membuat graafik sbb:

Untuk menemukan titik titik sudut yang tidak selalu dapat jelas dilihat pada grafik , kita harus membuat pasangan garis yang dapat membentuk sistim persamaan linier yang akan diselesaikan sebagai berikut:

y = ( 1/2 )x + 7 y = 3x ( 1/2 )x + 7 = 3x x + 14 = 6x 14 = 7x 2=x y = 3(2) = 6


corner point at

y = ( 1/2 )x + 7 y=x2 ( 1/2 )x + 7 = x 2 x + 14 = 2x 4 18 = 3x 6=x y = (6) 2 = 4


corner point at

y = 3x y=x2 3x = x 2 2x = 2 x = 1 y = 3(1) = 3
corner pt. at

(2, 6)

(6, 4)

(1, 3)

Sehingga kordinat kordinat sudut tersebut adalah:

(2, 6), (6, 4), and (1, 3).

Untuk mencari nilai maximum and minimum dari optimization equation yang tidak lain adalah sudut dari feasibility region, masukkan kordinat kordinat tersebut ke persamaan optimasi "z = 3x + 4y".

(2, 6): z = 3(2) + 4(6) = 6 + 24 = 30 (6, 4): z = 3(6) + 4(4) = 18 + 16 = 34 (1, 3): z = 3(1) + 4(3) = 3 12 = 15
Jadi nilai maksimum dari dan nilai minimum dari z

z = 34 terjadi pada kordinat (6, 4), = 15 terjadi pada kordinat (1, 3).

Contoh 3: Suatu perusahaan membuat dua barang (X and Y) dengan menggunakan dua mesin (A and B). Untuk membuat satu unit barang X diperlukan waktu 50 menit bila menggunakan mesin A dan 30 menit bila menggunakan mesin B. Sedangkan untuk membuat satu unit Y diperlukan waktu 24 menit bila memakai mesin A dan 33 menit bila menggunakan mesin B. Pada awal minggu di gudang ada persediaan 30 unit X dan 90 unit Y . Waktu yang tersedia untuk mesin A adalah 40 jam dan mesin B adalah 35 jam Permintaan barang X dalam minggu ini diramalkan sebanyak 75 unit dan untuk barang Y adalah 95 unit. Perusahaan ingin memaksimalkan kombinasi persediaan X dan Y di akhir minggu. 1. Buatlah formulasi program linier yang menunjukan berapa banyak produksi masing masing barang dalam minggu ini 2. Selesaikan program linier ini secara grafis Jawaban Misalkan: x adalah jumlah barang X yang diproduksi dalam minggu ini y adalah jumlah barang Y yang diproduksi dlam minggu ini Persamaan linier: 50x + 24y <= 40(60) waktu mesin A 30x + 33y <= 35(60) waktu mesin B

x >= 75 - 30 ; i.e. x >= 45 jadi produksi X >= demand (75) persedian awal (30), artinya dapat memenuhi permintaan y >= 95 - 90 ; i.e. y >= 5 jadi produksi Y >= demand (95) persediaan awal (90), artinya dapat memenuhi permintaan pasar

Sasaran perusahaan adalah memaksimalkan (x+30-75) + (y+90-95) = (x+y-50) artinya untuk memaksimalkan jumlah unit yang ada dalam persediaan pada akhir mingu Hal ini dpaat dilihat pada diagram di bawah ini bahwa produksi maksimum terjadi pada perpotongan dari x=45 dan 50x + 24y = 2400

Secara simultan dengan menyelesaikan persamaan di atas, maka didapat olving x=45 dan y=6.25 dengan nilai dari sasaran adalah 1.25 Contoh 4: Maksimumkan 5x1 + 6x2 Dengan kondisi sebagai berikut: x1 + x2 <= 10 x1 - x2 >= 3 5x1 + 4x2 <= 35 x1 >= 0 x2 >= 0

Solusi Dari diagram di bawah dapat dilihat bahwa titik maksimum terjadi pada perpotongan antara dua garis berikut: 5x1 + 4x2 = 35 and x1 - x2 = 3 Dengan menyelesaikan persamaan diatas berikut ini: 5(3 + x2) + 4x2 = 35

i.e. 15 + 9x2 = 35 i.e. x2 = (20/9) = 2.222 dan x1 = 3 + x2 = (47/9) = 5.222 maka didapat nilai maksimumnya: 5(47/9) + 6(20/9) = (355/9) = 39.444

Contoh 5 Tukang kayu membuat meja dan kursi. Masing masing meja yang terjual akan memberikan keuntungan Rp. 30 ribu sedangkan kursi 10 ribu rupiah. Tukang kayu tersebut memiliki 40 jam seminggu dan diperlukan 6 jam untuk membuat meja daan 3 jam untuk membuat kursi. Permintaan pelanggan untuk kursi adalah tiga kali jumlah meja. Meja membutuhkan ruang gudang empat kali lipat dibandingkan kursi sedangkan ruangan yang tersedia dapat menampung paling banyak untuk empat meja setiap minggu. Formulasikan persoalan di atas dengan program linier dan selesaikan secara grafik. Jawaban: Variabel Misalkan: xT = jumlah meja yang dibuat setiap minggu; xC = jumlah kursi yang dibuat setiap minggu Batasan Jumlah waktu tersedia: 6xT + 3xC <= 40 Permintaan pelangga: xC >= 3xT Ruangan gudang yang tersedia: (xC/4) + xT <= 4 Semua variabel >= 0 Tujuan Memaksimumkan 30xT + 10xC

Dari grafik didapat bahwa jawaban terletak pada perpotongan (xC/4) + xT = 4 and 6xT + 3xC = 40 Dengan menyelesaikan dua persamaan linier tersebut, maka didapat xC = 10.667, xT = 1.333 dan keuntungan sebesar Rp.146.667,Contoh 6 Untuk memproduksi barang X dan Y dilakukan dengan mesin otomatis untuk proses dasar dan oleh tukang untuk finishing dengan waktu yang diperlukan sebagai berikut: Waktu mesin Waktu tukang Item X 13 20 Y 19 29 Untuk minggu berikut, Waktu maksimum untuk mesin adalah 40 jam sedangkan untuk tukang. Biaya untuk mesin adalah 10 ribu per jam sedangkan untuk tukang 2 ribu per jam kerja. Waktu mesin dan tukang yang idle tidak memerlukan biaya. Pendapatan dari setiap item yang diproduksi dengan asumsi semua produksi terjual adalah untuk X 20 ribu dan untuk Y 30 ribu. Kontrak kerja dari seorang pelanggan memesan 10 item X per minggu The company has a Formulasikan permasalahan untuk menghitung berapa produksi per minggu di atas dengan program linier Selesaikan program linier tersebut secara grafik. Solusi: Misalkan x adalah jumlah item X y adalah jumlah item Y maka program liniernya adalah memaksimalkan : 20x + 30y - 10(machine time worked) - 2(craftsman time worked) Tergantung pada kondisi seperti persamaan berikut 13x + 19y <= 40(60) waktu mesin 20x + 29y <= 35(60) waktu tukang x >= 10 contract

x,y >= 0

sehingga sasaran dari fungsi tersebut adalah memaksimalkan: 20x + 30y - 10(13x + 19y)/60 - 2(20x + 29y)/60 Atau memaksimalkan 17.1667x + 25.8667y Yang tergantung kepada: 13x + 19y <= 2400 20x + 29y <= 2100 x >= 10 x,y >= 0 Dari diagram dapat dilihat bahwa titik maksimum terjadi pada perpotongan x=10 dan 20x + 29y <= 2100 Dengan menyelesaikan persamaan secara simultan maka didapat x=10 dan y=65.52 dengan nilai sasaran dari fungsi diatas adalah 1866,5 ribu

Contoh 6 Sebuah pabrik membuat dua barang (A and B) dan keuntungan per unit terjual adalah Rp 3 ribu untuk A dan 5 ribu rupiah untuk B. Setiap produk harus diasembling di mesin terpisah, setiap unit A membutuhkan waktu 12 menit dan unit B 25 menit waktu assembling. Perusahaan memperkirakan bahwa waktu mesin untuk assembling yang efektif hanya 30 jam karena pemeliharaan atau gangguan.

Batasan tekniknya adalah setiap lima unit A yang diproduksi diperlukan paling sedikit dua unit B yang diproduksi.

Formulasikan problem diatas dengan programa linier Selesaikan program linier tersebut secara grafik Perusahaan telah ditawarkan kesempatan untuk menyewa mesin tambahan, sehingga waktu asemblingnya bisa dua kali lipat dari waktu assembling efektif. . Berapa jumlah uang yang harus dipersiapkan setiap minggu untuk menyewa mesin tersebut

Solusi: Misalkan xA = jumlah produksi unit A xB = jumlah produksi unit B dan batasannya adalah : 12xA + 25xB <= 30(60) (assembling) xB >= 2(xA/5) i.e. xB - 0.4xA >= 0 i.e. 5xB >= 2xA (teknologi) dimana xA, xB >= 0 dan sasarannya adalah memaksimalkan 3xA + 5xB Diagram di bawah menunjukkan bahwa titik maksimum terjadi pada perpotongan 12xA + 25xB = 1800 and xB - 0.4xA = 0

Dengan menyelesaikan secara aljabar didapat xA= (1800/22) = 81.8

xB= 0.4xA = 32.7 dan nilai dari fungsi objektif adalah 408.9 ribu Mendobelkan waktu assembling yang ada artinya batasan waktu nya berubah dari 12xA + 25xB <= 1800) menjadi 12xA + 25xB <= 2(1800) Batasan yang baru ini akan diparalelkan dengan batasan waktu assembling yang ada sehingga solusi optimal yang baru akan terletak pada perpotongan 12xA + 25xB = 3600 and xB - 0.4xA = 0 i.e. at xA = (3600/22) = 163.6 xB= 0.4xA = 65.4 dengan nilai fungsi objektifnya adalah 817.8 ribu Artinya kita telah mendatangkan keuntungan tambahan sebesar Rp(817.8-408.9) = Rp 408.9 tibu dan kalau ada kelebihan akan digunakan untuk membayar sewa mesin dan assembly time. Hal ini dikarenakan jika kita membayar lebih dari angka ini maka kita akan mengurangi keuntungan maksimum sebesar 408.9 yang kita hasilkan tanpa mesin baru. 2.3.2 Pengambilan Keputusan dengan Risiko

2.3.2.1 Sifat Risiko: Dalam pengambilan keputusan dibawah risiko kita harus mengasumsikan bahwa ada sejumlah kemungkinan di masa mendatang dengan jumlah Nj seperti terlihat pada table berikut . Masing-masing Nj memiliki probabilitas untuk terjadi Pj, dan tidak aka nada satupun kondisi yang merupakan hasil terbaik untuk semua alternative. Contoh:
o

Alternative cuaca (N1 = hujan, N2= cuaca baik) akan mempengaruhi nilai keuntungan dari alternative jadwal konstruksi; dalam hal ini probabilitas Pj untuk hujan p1 dan p2 untuk cuaca baik dapat diperkirakan dari data historis Alternatif ekonomi di masa mendatang (meningkat atau melorot) menjelaskan profitabilitas dari madzhab konservatif vs. strategi investasi beresiko tinggi; dalam hal ini, probabilitas dari perbedaan ekonomi di masa datang dapat diambil berdasarkan pada pendapat pakar ekonomi

Payoff table or Decision matrix consists of m alternatives (A1, A2, ..Am); n states of nature ( N1, N2..Nj) with each probability (p1, p2,..pj)
2.3.2.2 Expected Value Expected value adalah jumlah dari perkalian dari setiap outcome Oij dengan probabilitas pj pada kondisi Nj: Ei= (Pj Oij); Dengan j = 1 sampai n Contoh sederhana: Alternative 1 biayanya konstan 200 Alternative 2 biayanya 100 000 kalau terjadi Expected value E(A2)= 0.999x0 0.001x100000= -100, tapi hal itu tidak akan terjadi karena pilihannya hanya rugi 100 000 kalau terjadi atau 0 kalau tidak terjadi Jadi expected value -100 dipilih kalau kejadian yang sama merupakan event yang berulang, contoh asuransi kebakaran N1 (P1= 0.999) A1 A2 $ - 200 0 N2 (P2= 0,001) $-200 -100.000

2.3.

Decision Tree

Contoh

2.4.

Queueing Queuing (Waiting-Line) Theory Most organizations have situations where a class of people or objects arrive at a facility of some type for service. The times between arrivals (and often the time required for serving each arrival) are not constant, but they can usually be approximated by a probability distribution.

Tabel 2.4: Jenis jenis situasi antrian Organization Airport College Court system Hospitals Personnel offices Supermarket Toll bridges Tool rooms Activity Landing Registrations Trials Medical services Job interviews Checkout Taking tolls Tool issues Arrivals airplanes students Cases Patients applicants customers vehicles machinists Servers runway registrars judges Rooms/doctors interviewers Checkout clerks Toll takers Toolrooms clerks

4.

Pengambilan Keputusan dalam kondisi ketidak pastian (under uncertainty) If probability pj of each future state of nature (Nj) is not known Differents approaches to decision making under uncertainty include the following : The optimistic decision maker may choose the alternative that offers the highest possible outcome (the maximaxsolution). The pessimist decision maker may choose the alternative whose worst outcome is least bad(themaximix solution). The third decision maker may choose a position somewhere betwen optimism and pesimism(Hurwiczapproach) Another decision maker may simply assume that all states of nature are equally likely (the calledprinciple of insufficient reason), set all Pj values equal to 1.0/n, and maximize excpected value based on that assumption

The fifth decision maker may choose the alternative that has the smallest difference betwenthe best and worst outcomes (theminimaxsolution) Maximum Minimum Hurwicz (a=0.2) Equally likely

Alternative

A2 A3

9.300.000 1.250.000

-500.000 0

1.460.000 250.000

30.33.333 458333

2.3.3. Sistim Informasi Berbasis Komputer Integrated databases Until recent years, each part of an organization maintained separate file and developed separate information forms for its spesific purpose, often requiring the same information to be entered again and again.

Management information/decision suport systems As one rises from front line supervisior through middle management to top management, the nature of decisions and the information needed to make the changes.

Expert systems These expert systems are created by reviewing step by step with the experts the reasoning methods they use in a particular application and reducing these to an inference engine that, combined with a knowledge base of facts and rules and use interface, may be consulted by someone newer to the field who wants guidances.

2.3. PENGORGANISASIAN

2.3.1. Nature of Organizing 1. Bentuk bentuk legal organisasi: Sole proprietorship: suatu usaha yang dimiliki dan dioperasikan oleh satu orang Partnership: suatu asosiasi dari dua atau lebih partner untuk menjalankan bisnis sebagai pemilik bersama suatu usaha untuk mendapatkan keuntungan Limited Liability Company (LLC): Perseroan Terbatas (PT) yaitu suatu struktur bisnis baru yang pemilik atau anggotanya memiliki kewajiban terbatas termasuk hutang dan berbagai kewajiban perusahaan Corporation atau korporasi adalah suatu entitas legal yang dimiliki oleh pemegang saham yang secara umum tidak memiliki kewajiban diluar kerugian yang disebabkan oleh nilai saham mereka Cooperatives adalah jenis organisasi khusus yang dimiliki oleh pemakai atau konsumen yang pendapatannya (bebas pajak) dibagikan sesuai dengan pola yang ada 2. Definisi organisasi: The identification and classification of required activities The grouping of activities necessary to attain objectives The assignment of each grouping to a manager with the authority necessary to supervise it

The provision for coordination horizontally

3. Organisasi menurut aktivitas kunci In what area is excellence required to obtain the companys objectives? In what areas would lack of performance endanger the results, if not the survival, or the enterprise? What are the values that are truly important to us in this company

2.3.2. Traditional Organizing Theory 1. Pola departementalisasi: Organisasi dasar Basic organization Departemen atas dasar fungsi Functional departmentation Divisi atas dasar geografis atau territorial Geographic or teritorial divisions Jenis konsumen Type of customer Proses peralatan Process of equipment 2. Rentang kendali Span of Control Faktor factor yang menentukan rentang kendali yang efektif: Jumlah orang yang melapor langsung kepada masing masing manajer Jumlah hubungan antara manajer dan bawahan baik secara individu maupun dalam berbagai cara lainnya, dan diantara sesama bawahan Jumlah hubungan dengan sejumlah n bawahan: n (2(n-1) + n -1) Kecenderungan rentang kendali saat ini semakin lebar dengan dukungan IT sehingga jumlah hierarki vertikal dalam organisasi semakin pendek 3. Fungsi dan hubungan lini dan staff (Line and Staff functions and relationships) Hunbungan lini adalah hubungan antara atasan dan bawahan yang dapat diurut dari rantai komando dari pimpinan tertinggi menurun sesuai dengan tingkatan manajer Hubungan staff adalah advisori : atau memberikan masukan atas dasar permintaan , rekomendasi, konsultasi baik secara consulting authority atau concurring authority

2.3.3. Teknologi dan Struktur Organisasi Modern 1. 1.The Woodward and Aston studies a. Unit: production of units to customers orders, prototypes, large equipment in stages, or small batches to customers orders (job-shop operation)-24 firms b. Mass: production of large batches often on an assembly line, and mass production- 31 firms c. Process: continuous process production systems such as those used in the petroleum and chemical industries 2.3.4. Teams Team telah menjadi bagian integral dari tenaga kerja, dan teamwork menjadi hal yang penting dalam industry modern

Team didefinisikan sebagai sekumpulan kecil manusia yang memiliki komitmen untuk mencapai tujuan, sasaran bersama dan memiliki akuntabilitas bersama untuk mencapainya Virtual teams adalah tim yang tak dibatasi oleh lokasi dan dalam mencapai sasaran bersama dilakukan dengan bekerja masing masing must accomplish their objectives by working across distance by using technology to facilitate collaboration, so that it must have a clearer purpose than traditional team The crossing boundaries related to time, distance, and organization The communication and collaboration, using technology

2.3.5. Impact of the information revolution Lund and Hansen believe that the time horizons between design and production are collapsing because the design database, once created, is available for design analysis and evaluation, creating prototypes, control of ultimate production, and even planning and control of quality inspection Quicker start-ups and product changes reduce the optimal size of production runs, reducing the resources tied up in in-process and finished-goods inventory Product life cycles will be shortened in many industries. The successful firms will be those evidencing the flexibility, adaptability, and quick response that computer-based technologies can provide IT is making many changes in the organization structure of companies

2.3.6. The skill needed by factory workers in IT era

1. Visualization (ability to manipulate mental patterns) 2. Conceptual thinking (or abstract reasoning) 3. Understanding of process phenomena (machine fundamentals and machine/material interactions) 4. Statistical inference (appreciation of trends, limits, and the meaning of data) 5. Oral and visual communication 6. Attentiveness 7. Individual responsibility 2.3.7. Rethinking Work Virtual disappearance of job security, replaced by shared responsibility Increasing demand for well paid professional and technical workers; decreasing demand for operators, laborers, craftsmen, clerical staff, and farm workers

Reduced real wages (purchasing power down from 1973 to 1993 by 23% for HS dropouts, 15% for HS graduates, 8% for college grad, and 5% for those of 2 yr grad work) Continuing downsizing of staff, with the surviving personnel working longer hours under higher stress Increases in part-time , contract, and self-employed workers who are paid only when needed Thomas Friedman in the World is Flat describes that organization structure will start to become flatter as the ability to move information from the top to the front line and back becomes quicker and cheaper and business structure will migrate more and more toward partnership/outsource models for non-core related activities

2.4. Some Human Aspects of Organizing


2.4.1 Staffing Technical Organization

1. Perencanaan tenaga kerja (HR Planning) a. Hiring technical professionals b. Hiring managers c. Job requisition/description d. Proses melamar pekerjaan Job application process-employee viewpoint i. Resume and cover letter ii. Employment application iii. Campuss interview iv. Reference checks v. Site visit vi. Starting salary vii. Job offer e. Proses melamar pekerjaan Job application process-employer viewpoint i. Orientation and training ii. Appraising performance Cover Letter: Should be addressed to the appropriate individual by name, not Personnel Director or To Whom it may concern Resume: Name, address, and telephone Current job position and/or status (e.g. graduating senior) Current and longer-term employment objectives Summary of education (formal degrees and continuing education)

Employment experience, with the most recent employment first, emphasizing accomplishment (the longer you are out of college, the more likely this is to precede education in a resume) Publications, significant presentations, and patent Significant honors and awards Professional affiliations References available on request speciality and degree, table 6.2. page 122

2.4.2. Authority and Power 1. Nature of Authority Formal authority: legitimate power, the right based on ones position in organization Acceptance theory : authority originates when subordinates choose to accept the directives of superiors 2. Sources of Power Legitimate or position power (authority),berakar dari penunjukkan atau terpilihnya seseorang menjabat pada suatu posisi Reward power, power to reward others for cooperation Coercive or punishment power, berakar dari rasa takut dihukum Expert power, stemming from a persons capability and reputation Referent power , based on attraction to or identification with another individual that makes the follower want to behave or believe as the other does-charisma 3. Status and Culture Functional status derives from ones type of work or profession Scalar status is derived from ones level in the organization . For example, an engineer may begin in the bullpen (a sea of desks0, share a head-high enclosure with one other person as a senior engineer, get a private office with a desk and table as a supervisor, and as a higher manager have both an adjoining conference room and a secretary

2.4.3. Delegation 1. Assignment of duties, delegation of authority, and exaction of accountability 2. Reason for delegation: relieves the manager of work the subordinate is capable of doing, substituting the need to assure that the work is actually done 3. Barriers to delegation for engineers: insecure managers load themselves with their subordinates problems through inadequate delegation 4. Decentralization 2.4.4. Committees and Meetings

1. Reasons for using committees - Policy making and administration - Representation - Sharing knowledge and expertise - Securing cooperation in execution - Pooling of authority - Training of participation 2. Making Committees Effective - Committee purpose and chair - Committee size and membership - Preparation for the meeting - Conduct of the meeting - Meeting follow up 2.4.5. Team Team is defined as a small number of people who are committed to a common goal, objectives, and approach to this goal that they are mutually accountable to reaching A group in itself does not necessarily constitute a team. Teams normally have members with complementary skills and generate synergy through a coordinated effort which allows each member to maximize his or her strengths and minimize his or her weakness

2.5

LEADING TECHNICAL PEOPLE

Leadership is the third of four management functions Leadership is the ability to get men to do what they dont want to do and like it (Harry S. Truman) 2.5.1. Leaderhsip 1. Leadership and management Managers Administer Ask how and when Focus on systems Do things right Maintain Short term perspective Imitate Are a copy

Leaders Innovative Ask what and why Focus on people Do the right things Develop Longer term perspectiv Originate Are original

2. Nature of Leadershipleadership secrets 3. Leadership traits: a. Physical qualities of health, vitality, and endurance b. Personal attributes of personal magnetism, cooperativeness, enthusiasm, ability to inspire, persuasiveness,forcefulness, and tact c. Character attributes of integrity, humanism, self-discipline, stability, and industry d. Intellectual qualities of mental capacity, ability to teach others, and a scientific approach to problem 4. Myers-Briggs preferences a. Extroversion (E) versus Introversion (I) b. Intuition (N) versus Sensing (S) c. Thinking (T) versus Feeling (F) d. Judging (J) versus Perceiving (P) 5. People/Task Matrix approaches - The Leadership Grid of Blake and Mouton

HIGH Concern for peop

1,9 Country-Club Management

9.9. Team Management

1,1
Impoverished management

9,1
Authoritycompliance management
HIGH

LOW

Concern for production

- Michigan and Ohio State studies: Consideration vs Initiating Structure - Hersey an Blanchard life cycle teory 6. Situational Approach 7. Leadership continuum a. Autocratic (Telling b. Diplomatic (selling) c. Consultative (Consulting) d. Participative (Joining) 8. Servant leadership a. Devote themselvesto serving the needsof the organization members b. Focus on meeting the need of those that hey lead c. Developemployees and facilitate personal growth d. Coach others and encourage self expression e. Listen and build a sense of community 2.5.2. Motivation Motivation is the willingness to exert high levels of effort to reach organizational goals,conditioned by the efforts ability to satisfy some individual need (Robbins) Campbell motivational measurement 1. The direction of an individuals behavior 2. The strength of that behavior 3. The persistence of that behavior

a) McGregors theory X and theory Y Theory X: The average person is by nature indolent-he works as little as possible Theory Y: People are not by nature passive or resistant to organizational needs. They have become so as a result of experience in organization

b) Content theories Maslows hierarchy of needs i. Physiological needs ii. Security/safety need iii. Affiliation needs iv. Esteem needs v. Self actualization needs Herzbergs two factor theory Hygine Factors Salary Working conditions Company policies Relationship with boss Relationship with peers

Motivator Factors Recognition Work itself Responsibility Advancement Achievement

McClellands trio of needs Need for achievement Need for power Need for affiliation c) Process of Theories Equity theory: belief that people want to be treated fairly relative to the treatment of others Expectancy theory: relates the effort a person puts forth to the expectation of achieving some desired goal: effort to performance expectancy (perception of the probability that his effort will lead to high performance) , performance to outcome expectancy or instrumentality (perception that attaining the performance just described willlead to intrinsic and extrinsicrewards) ,valence (thestrength of a personsdesirefor the outcome The Porter-Lawler extention -Personal effort,abilities and traits, androle perceptions determineperformance -Performance,in turn leadsto intrinsicandextrinsic rewards -The perceived equity of these rewards determines the atisfaction the employee gains from the work -this satisfaction colors the value placed on the rewards anticipated for future cycles of work, and it influences future effort d) Behavior modification 1. Positive reinforcement 2. Negative reinforcement 3. Punishment 4. Extinction 2.5.3. Motivating and Leading Technical Professionals 1. General Nature of the technical profession

- Havinga high need for achievement - Desiring authonomy - Tending to identify first with their profession and secondary with their company - Seeking to maintain their expertise 2. Differences among technical professionals a. Scientist vs. Engineers - Scientist place higher value on independence and learning for its own sake - Scientist is commonly assumed to have a doctorate while engineers begins with Bachelor - Scientist puts value on professional autonomy and publication of results - Scientist depends heavily on reputation with peers outside the company - Science grows through evolutianory additions to the literature, to which the scientist wants to be free to add b. Field of technical employment - Research - Development - Design - Operation - Production - Administration management - Salses 3. Leading technical professional a. Dimensions of technical leadership - Coach forpeak performance - Run organizational interference - Orchestrate professional development - Expand individual productivity through teamwork - Facilitate self-management b. Leading as orchestration; McCallidentifies forus general areas where the leader can make a difference: - Technical competence - Controlled freedom - Leader as metronome - Work challenge c. Breakpoint leadership For many professionals the first break-point leadership role is that of project manager 4. Use of Motivational theories by engineers See Table 7.6 page168: Familiarity and use of motivational theories by engineering managers

2.6. CONTROLLING
2.6.1. The Process of Control 1. Steps in the Control Process - Establish standards - Measure actual performance - Compare performance with standards - Take corrective action 2. Mechanical Process Control - Closed-loop v - open loop 3. Three Perspective on the timing of control Feedback control Screening or concurrent control Feedforward or preliminary or steering control 4. Characteristics of Effective Control Systems Effective Efficient Timely Flexible Understandable Tailored Highlight deviations Lead to corrective actions 5. Delegation requires effective control systems to assure that delegated power is not used unwisely 2.6.2. Financial Control 1. Budgets and budgeting process 2. Cost accounting 3. Financial Statements a. Assets b. Liabilities c. Income statement d. cashflow 4. Ratio Analysis - Liquidity ratios o Current ratio: current assets/current liabilities

o Acid test ratio: (current assets inventory)/current liabilities - Leverage ratios o Debt to assets ratio: total debt/total assets - Activity ratios o Inventory turnover: cost of goods sold/inventory o Asset turnover: net sales/total assets o Accounts receivable turnover: net sales/acconts receivable - Profitability ration o Profit margin: net income/net sales 5. Audits of financial data a. External audit b. Internal audit 6. Human Resource Controls a. Management audits b. Human resource accounting c. Social controls 7. Other nonfinancial controls

Anda mungkin juga menyukai