*
Materi pada handout ini merupakan bahasan
dasar untuk dikembangkan dalam
pelaksanaan perkuliahan online pada mata
kuliah Ekonomi Manajerial di Sekolah Tinggi
Manajemen IMMI
Disusun Oleh
Dr. H. KEMAL TAUFIK, MM, MSE
1. PENDAHULUAN
5. Mc. Connel (1993): alat analisis yang paling penting untuk manajer dalam
menetapkan atau mengambil suatu keputusan yang berkaitan dengan bisnis.
Ekonomi Manajerial adalah aplikasi dari teori ekonomi dan perangkat analisis
ilmu keputusan untuk membahas bagaimana suatu organisasi dapat mencapai
tujuannya dengan cara yang paling efisien. Ekonomi manajerial adalah aplikasi
teori dan metode ekonomi dalam proses pengambilan keputusan manajerial dan
administratif ( Hirschey,M.,2003).
Dengan demikian ekonomi manajerial mengkaji dan mengembangkan
prinsip-prinsip keilmuan yang dapat digunakan sebagai rujukan untuk
meningkatkan kualitas dan efektivitas pengambilan keputusan manajerial.
Ekonomi manajerial akan sangat membantu para manajer untuk memahami
bagaimana determinan ekonomi mempengaruhi kinerja organisasi dan perilaku
manajerial. Dalam konteks pembelajaran yang ekstensif, ekonomi manajerial
memanfaatkan sejumlah alat analisis seperti metode kuantitatif, statistik atau
ekonometrika dan konsep-konsep manajemen strategik serta analisis keuangan.
Ekonomi manajerial sendiri adalah gabungan atau hasil persilangan
antara ilmu ekonomi dan ilmu manajerial. Dilihat dari katanya saja kita dapat
menyimpulkannya dari ilmu-ilmu tersebut. Ekonomi sendiri adalah kegiatan
produksi, distribusi, dan konsumsi yang melibatkan banyak orang untuk saling
berinteraksi dalam pemenuhan kebutuhan. Sedangkan manajerial lebih kepada
tujuan untuk pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan yang dimaksud
adalah pengambilan keputusan dalam masalah bisnis perekonomian.
Masalah pengambilan keputusan timbul pada tiap organisasi, baik
bermotif laba atau nirlaba, ketika organisasi itu berusaha mencapai tujuannya
dalam menghadapi kendala. Contoh, bagaimana sebuah rumah sakit berusaha
mengobati pasiennya sebanyak mungkin dengan standar kesehatan yang cukup
dengan keterbatasan sumberdaya (dokter, fasilitas, perawat, dll). Dalam
penerapannya, terdapat ruang lingkup ekonomi manajerial, yaitu:
1. Teori Ekonomi: Dengan adanya teori ekonomi bisa dijadikan sebagai acuan
untuk penetapkan atau mengambil suatu keputusan. Yang mana teori
ekonomi sendiri tersusun atas teori ekonomi makro dan ekonomi juga
mikro. Ekonomi mikro meliputi serangkaian teori yang menerangkan
mengenai penetapan suatu keputusan dengan berdasarkan perilaku
ekonomis misalnya seperti pemilik sumber daya, sistem perdagangan bebas
dan konsumen individu. Sedangkan teori makro yang dalam hal ini
menerangkan mengenai sistem dalam penetapan suatu keputusan yang
berdasarkan output, pendapatan, investasi, konsumsi, pekerjaan dan agregat
ekonomi.
2. Pengambilan Keputusan: Prinsip ekonomi manajerial dalam hal ini
didasarkan dari alokasi terhadap berbagai sumber daya yang langka
misalnya seperti prinsip “Man, Money, Material, Methode”. Selain itu
terhadap peranan ekonomi manajerial dalam menetapkan suatu keputusan
manajerial harus sesuai dengan teori dan metode ekonomi. Kemudian dari
Page |4
keduanya disatu padukan dengan sejumlah alat dan teknik analisis ekonomi
guna pemecahan perkara mengenai manajerial secara optimal.
3. Ilmu Keputusan: Dengan ilmu Matematika dan ekonometri atau statistika
bisa digunakan sebagai model keputusan yang mempunyai tujuan untuk
menentukan bagaimana langkah optimal bagi perusahaan atau bisnis agar
dapat mencapai tujuan.
4. Ilmu Administrasi Bisnis: Ilmu administrasi dalam bisnis dapat dijadikan
sebagai latar belakang teori dalam mengambil suatu keputusan yang di
dalamnya meliputi keuangan, akuntansi, manajemen sumber daya manusia
dan juga manajemen pemasaran serta produksi.
Nilai waktu uang (Time Value of Money) adalah konsep bahwa uang yang
tersedia pada saat ini bernilai lebih dari jumlah yang sama di masa depan karena
potensi kapasitas penghasilannya. Nilai waktu uang diambil dari gagasan bahwa
investor rasional lebih suka menerima uang hari ini daripada jumlah uang yang
sama di masa mendatang karena potensi uang untuk tumbuh dalam nilai selama
jangka waktu tertentu.
Investasi yang dilakukan saat ini tidak serta merta menghasilkan
peningkatan pendapatan hari ini juga. Dibutuhkan tenggang waktu. Makin
tinggi jumlah dan kualitas investasi, biasanya tenggang waktunya makin
panjang. Sebuah restoran yang ingin memperbesar usahanya dengan membeli
gedung baru, meja makan dan peralatan yang baru, membutuhkan tempo kurang
dari satu tahun untuk menghasilkan. Tetapi investasi dalam bentuk pendirian
pabrik mobil, mungkin membutuhkan tenggang waktu lima tahun. Karena itu,
pertimbangan pokok dari keputusan investasi adalah berapa nilai sekarang
(present value) dari uang yang akan kita peroleh dimasa mendatang atau berapa
nilai uang masa mendatang (future value) dari jumlah yang kita investasikan
saat ini.
Nilai waktu uang diperlukan oleh manajer keuangan dalam mengambil
keputusan ketika akan melakukan kegiatan investasi pada suatu aktiva dan
pengambilan keputusan ketika akan menentukan sumber dana pinjaman yang
akan dipilih. Disini akan dibahas tentang pengertian serta contoh dari konsep
nilai waktu uang. Konsep nilai waktu uang adalah suatu konsep yang berkaitan
dengan waktu dalam menghitung nilai uang. Maksudnya, uang yang dimiliki
seseorang pada hari ini tidak akan sama nilainya dengan satu tahun yang akan
datang.
Uang yang diterima sekarang nilainya lebih besar daripada uang yang
akan diterima dimasa mendatang. Nilai waktu dari uang berhubungan dengan
nilai saat ini dan nilai yang akan datang. Nilai waktu dari uang menunjukkan
perubahan nilai uang akibat dari berjalannya waktu. Uang 10 juta saat ini akan
berubah nilainya setelah satu tahun berjalan. Di sini secara tidak langsung
Page |6
menunjukkan waktu menjadi fungsi dari uang, atau waktu merupakan salah satu
variabel yang mempengaruhi perubahan suatu nilai uang.
Seorang pedagang meminjam uang di bank sebesar Rp. 1.000.000 untuk
jangka pengambilan satu tahun. Bunga pinjaman bank sebesar 10%. Maka pada
akhir tahun, pedagang tersebut harus mengembalikan uang kepada bank sebesar
Rp. 1.100.000. pengambilan uang tersebut terdiri dari pembayaran pokok
pinjaman sebesar Rp. 100.000. Dalam hal ini menunjukkan bahwa pedagang
dan pihak bank sepakat untuk memberikan penilaian terhadap uang sebesar Rp.
1.100.000 untuk satu tahun ke depan sama dengan Rp. 1.000.000 pada saat ini.
Dengan kata lain, uang Rp. 1.000.000 yang dipegang saat ini memiliki nilai
yang lebih besar dibanding dengan nilai Rp. 1.000.000 dikemudian hari. Jika
saat ini uang sebesar Rp. 1.000.000 dapat di belanjakan untuk membeli
sembako 100kg beras, maka pada tahun depan akan memperoleh beras kurang
dari 100kg.
Dari contoh diatas, maka dapat disimpulkan bahwa uang saat ini lebih
berharga daripada nanti dan konsep yang mendasarinya adalah nilai waktu
uang. Sejauh tingkat bunga yang merupakan cerminan harga dana tidak pernah
negatif, maka uang saat ini selalu lebih berharga daripada nanti. Semakin tinggi
tingkat bunga yang dipandang relevan, maka semakin besar perbedaan antara
nilai sekarang dengan nilai yang akan diterima di kemudian hari. Tinggi
rendahnya tingkat bunga ini dipengaruhi antara lain oleh risiko investai.
Semakin tinggi risiko investasi, semakin tinggi tingkat bunga yang dipandang
relevan.
- Teknik Analisis Risiko: Risiko adalah hal yang tidak akan pernah dapat
dihindari pada suatu kegiatan/aktivitas yang idlakukan manusia, termasuk
aktivitas proyek pembangunan dan proyek konstruksi. Karena dalam setiap
kegiatan, seperti kegiatan konstruksi, pasti ada berbagai ketidakpastian
(uncertainty). Faktor ketidakpastian inilah yang akhirnya menyebabkan
Page |8
timbulnya risiko pada suatu kegiatan. Para ahli mendefinisikan risiko sebagai
berikut :
• Risiko adalah suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi selama periode
tertentu pada kondisi tertentu (William & Heins, 1985).
• Risiko adalah sebuah potensi variasi sebuah hasil (William, Smith, Young,
1995).
• Risiko adalah kombinasi probabilita suatu kejadian dengan konsekuensi
atau akibatnya (Siahaan, 2007).
Risiko adalah buah dari ketidakpastian, dan tentunya ada banyak sekali
faktor – faktor ketidakpastian pada sebuah proyek yang tentunya dapat
menghasilkan berbagai macam risiko. Risiko dapat dikelompokkan menjadi
beberapa macam menurut karakteristiknya, yaitu antara lain:
1. Risiko berdasarkan sifat:
✓ Risiko Spekulatif (Speculative Risk), yaitu risiko yang memang sengaja
diadakan, agar dilain pihak dapat diharapkan hal – hal yang
menguntungkan. Contoh: Risiko yang disebabkan dalam hutang
piutang, membangun proyek, perjudian, menjual produk, dan
sebagainya.
✓ Risiko Murni (Pure Risk), yaitu risiko yang tidak disengaja, yang jika
terjadi dapat menimbulkan kerugian secara tiba – tiba. Contoh : Risiko
kebakaran, perampokan, pencurian, dan sebagainya.
2. Risiko berdasarkan dapat tidaknya dialihkan:
✓ Risiko yang dapat dialihkan, yaitu risiko yang dapat dipertanggungkan
sebagai obyek yang terkena risiko kepada perusahaan asuransi dengan
membayar sejumlah premi. Dengan demikian kerugian tersebut menjadi
tanggungan (beban) perusahaan asuransi.
✓ Risiko yang tidak dapat dialihkan, yaitu semua risiko yang termasuk
dalam risiko spekulatif yang tidak dapat dipertanggungkan pada
perusahaan asuransi.
Gambar 1
Keterangan: pergerakan dari A ke B disebabkan karena penurunan harga yang menyebabkan
kuantitas meningkat.
Gambar 2
Keterangan: peningkatan selera berakibat pada pergeseran kurva ke kanan atas, sehingga dengan
kuantitas yang sama, seseorang akan membayar dengan jumlah yang lebih tinggi untuk barang/jasa
yang diminta.
P a g e | 12
Gambar 3
Keterangan: peningkatan harga menyebabkan penawaran meningkat dari A ke B
Gambar 4
Keterangan: Perkiraan peningkatan harga di masa mendatang mengurangi jumlah yang
ditawarkan saat ini (dari A ke B).
P a g e | 14
Perilaku Konsumen ialah suatu proses atau kegiatan saat seseorang melakukan
pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta mengevaluasi suatu produk
“barang atau jasa” untuk memenuhi kebutuhan atau keinginannya. Atau Menurut
Schiffman dan Kanuk [2000] adalah proses yang dilalui oleh seseorang dalam
mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, & bertindak pasca konsumsi
produk, jasa maupun ide yang diharapkan bisa memenuhi kebutuhannya. Setiap
pembeli biasanya memiliki pertimbangan sebelum memutuskan untuk melakukan
transaksi pembelian terhadap suatu produk. Consumer behavior inilah yang
menjadi dasar bagi seorang konsumen dalam mengambil keputusan pembelian
terhadap produk tertentu “barang atau jasa”.
Harga merupakan salah satu faktor penentu keputusan konsumen, dimana
poduk dengan harga jual rendah proses pengambilan keputusan dilakukan
konsumen lebih mudah dibanding dengan produk berharga jual tinggi. Selain itu
kualitas produk, kegunaan dan berbagai hal lainnya juga menjadi bahan
pertimbangan bagi seorang konsumen sebelum memutuskan untuk membeli.
Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang atau
organisasi. Konsumen dapat merupakan seorang individu maupun suatu organisasi,
mereka memiliki peran yang berbeda dalam perilaku konsumsi. Perilaku konsumen
akan diperlihatkan dalam beberapa tahap diantaranya tahap sebelum pembelian,
pembelian, dan tahap setelah pembelian barang atau jasa. Pada tahap sebelum
pembelian konsumen biasanya melakukan pencarian informasi mengenai produk
dan jasa tersebut.
Lalu pada tahap pembelian, konsumen melakukan pembelian produk atau
jasa. Dan pada tahap setelah pembelian, konsumen akan melakukan konsumsi atau
penggunaan produk, evaluasi kinerja produk atau jasa tersebut, dan pada akhirnya
akan membuang produk atau jasa tersebut setelah digunakannya.
Memahami konsumen dan proeses konsumsinya memberikan berbagai
keuntungan antara lain: membantu manager dalam membuat keputusan,
memberikan dasar teoritis bagi peneliti dalam menganalisa konsumen, membantu
legislatif dan pemerintah dalam menyusun undang-undang dan membuat
keputusan, dan membantu konsumen untuk membuat keputusan yang lebih baik.
Lebih dari itu studi tentang konsumen dapat membantu kita untuk lebih memahami
tentang faktor-faktor psikologi, sosiologi, dan ekonomi yang mempengaruhi
perilaku manusia.
Analisis konsumen merupakan dasar dari managemen pemasaran.
Perencanaan dan strategi pemasaran harus disusun berdasarkan pemahaman akan
konsumen yang menjadi target pasar bagi perusahaan. Pentingnya pemahaman
mengenai konsumen dapat dijumpai dalam definisi pemasaran. Pemasaran adalah
aktivitas manusia yang diarahkan untuk memeuni kebutuhan dan keinginan melalui
proses pertukaran.
Dari definisi tersebut ada dua hal penting. Pertama pemasar berusaha
memuaskan kebutuhan dan keinginan orang lain. Kedua, pemasaran melibatkan
studi tentang pertukaran dalam mana orang saling menyerahkan sumber daya. Agar
menjadi pemasar yang berhasil mereka harus memahami faktor-faktor yang
mempengaruhi keinginan dan kebutuhan konsumen.
P a g e | 15
Secara umum ada dua jenis konsumen yaitu konsumen rasional dan konsumen
irasional, keduanya memiliki ciri-ciri tertentu yang membuat keduanya mudah
dikenali.
Syarat Keseimbangan :
Keterangan :
MU = marginal utility
P = harga
M = pendapatan konsumen
akan melakukan pencarian informasi yang terkait produk dan jasa. Pada tahap
pembelian, konsumen akan melakukan pembelian produk, dan pada tahap
setelah pembelian, konsumen melakukan konsumsi (penggunaan produk),
evaluasi kinerja produk, dan akhirnya membuang produk setelah digunakan.
Konsumen dapat merupakan seorang individu ataupun organisasi,
mereka memiliki peran yang berbeda dalam perilaku konsumsi, mereka
mungkin berperan sebagai initiator, influencer, buyer, payer atau user. Dalam
upaya untuk lebih memahami konsumennya sehingga dapat memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen, perusahaan dapat menggolongkan
konsumennya ke dalam kelompok yang memiliki kemiripan tertentu, yaitu
pengelompokan pengelompokan menurut geografi, demografi, psikografi, dan
perilaku.
Analisis permintaan pasar merupakan suatu komponen yang sangat penting dalam
hal perencanaan pemasaran sebuah produk. Dengan melakukan analisis permintaan
P a g e | 19
Secara matematik dan grafik hal ini ditunjukkan oleh kesamaan Qd = Qs, yakni
pada perpotongan kurva permintaan dengan kurva penawaran. Pada posisi
keseimbangan pasar ini tercipta harga keseimbangan (equilibrium price) dan jumlah
keseimbangan (equilibrium quantity) seperti tergambar pada gambar berikut:
Keseimbangan pasar :
Qd = Qs
Qd : jumlah permintaan
Qs : jumlah penawaran
E : titik keseimbangan
Pe : Harga keseimbangan
Qe : jumlah keseimbangan
Keterangan:
ΔQ : perubahan jumlah permintaan
ΔP : perubahan harga barang
P : harga mula-mula
Q : jumlah permintaan mula-mula
Ed: elastisitas permintaan
Misalkan contoh saat harga Rp. 400,00 jumlah barang yang diminta 30 unit,
kemudian harga turun menjadi Rp360,00 jumlah barang yang diminta 60 unit, maka
besar koefisien elastisitasnya adalah:
Keterangan:
% ΔQd = Persentase perubahan jumlah barang yang diminta
% ΔPd = Persentase perubahan harga barang
P a g e | 24
P a g e | 25
Biaya produksi adalah total biaya yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan dalam
proses produksi yang bertujuan untuk menghasilkan suatu barang atau produk yang
siap dipasarkan. Ada juga yang menyebutkan pengertian biaya produksi adalah
akumulasi biaya yang diperlukan dalam proses produksi, mencakup biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.
Secara umum, production cost dapat dibedakan menjadi lima jenis. Adapun
beberapa jenis biaya produksi adalah sebagai berikut:
1. Biaya Tetap (Fixed Cost/ FC), yaitu biaya pada periode tertentu dengan
jumlah yang tetap dan tidak tergantung pada hasil produksi. Contoh, sewa
gedung, pajak perusahaan, biaya administrasi, dan lain-lain.
2. Biaya Variabel (Variable Cost/ VC), yaitu biaya yang besarannya dapat
berubah-ubah sesuai dengan hasil produksi. Artinya, semakin besar hasil
produksi maka semakin besar biaya variabelnya. Contoh, biaya upaya pekerja,
biaya bahan baku yang dikeluarkan berdasarkan jumlah produksi.
3. Biaya Total (Total Cost/ TC), yaitu total seluruh biaya tetap dan biaya variabel
yang digunakan suatu perusahaan untuk menghasilkan barang jadi dalam satu
periode tertentu.
4. Biaya Rata-Rata (Average Cost/ AC), yaitu besarnya biaya produksi per unit
yang dihasilkan. Besar biaya rata-rata ini dihitung dengan cara membagikan
total biaya dengan jumlah produk yang dihasilkan.
5. Biaya Marjinal (Marginal Cost/ MC), yaitu biaya tambahan yang dibutuhkan
untuk menghasilkan satu unit barang jadi. Biaya ini muncul ketika dilakukan
perluasan produksi dalam rangka menambah jumlah barang yang dihasilkannya
Antara faktor produksi (input) dan hasil produksi (output) ini terdapat
hubungan teknik yang disebut sebagai fungsi produksi. Fungsi produksi adalah
sebuah rumusan yang menunjukkan jumlah barang produksi yang tergantung pada
jumlah faktor produksi yang digunakan. Dengan kata lain, fungsi produksi ini
menunjukkan adanya hubungan di antara input dan output yang dapat dihasilkan
dari kombinasi input tersebut. Dari pengertian ini, dapat diperoleh rumus faktor
produksi. Rumus faktor produksi tersebut yakni :
Q = f (R, L, C, T)
Keterangan :
Q = Quantity / jumlah barang yang dihasilkan
f = function / simbol persamaan
R = Resources / kekayaan alam
L = Labour / tenaga kerja
C = Capital / modal
T = Technology / teknologi
Rumus ini dapat diterjemahkan dalam sebuah contoh produksi tas. Proses produksi
tas bisa dilakukan dengan berbagai cara, tapi masih dengan kombinasi input yang sama.
P a g e | 27
Apabila kombinasi input diubah, maka secara otomatis hasil yang diperoleh juga akan
berubah.
Berbeda bila kombinasi inputnya yag diubah dan diganti dengan kombinasi input
yang lain. Jika demikian, outputnya bisa tetap sama. Misalnya, penambahan tenaga kerja
dan penurunan mesin atau hal lain. Agar lebih jelas, bisa dilihat dalam tabel kombinasi
input berikut. Berikut adalah tabel untuk menghasilkan 100 unit tas.
Dari persamaan fungsi produksi di atas, dapat diketahui bahwa pada dasarnya,
besar atau kecilnya tingkat produksi suatu barang tergantung dari jumlah modal, tenaga
kerja, kekayaan alam serta teknologi yang digunakan. Untuk jumlah produksi berbeda,
tentu juga memerlukan faktor produksi yang berbeda pula. Akan tetapi, ada juga jumlah
produksi yang tidak sama yang dihasilkan oleh faktor produksi yang dianggap tetap. Faktor
tetap itu adalah mesin, peralatan, serta bangunan perusahaan. Sedangkan faktor produksi
yang mengalami perubahan adalah tenaga kerja.
Untuk menentukan gabungan faktor produksi yang paling ekonomis, maka perlu
dibandingkan berbagai gabungan dari faktor -faktor produksi untuk menghasilkan sejumlah
barang tertentu. Dalam kegiatan produksi ini, dikenal pula suatu teori produksi. Teori
produksi yang paling banyak dikenal adalah “Hukum Tambahan Hasil yang Semakin
Berkurang” atau Law of Diminishing Return. Teori produksi ini dikemukakan David
Ricardo yang tertulis di dalam bukunya yang berjudul “Principle of Political Economic
and Taxation”. Di dalam Hukum Tambahan Hasil yang Semakin Berkurang tersebut,
dijelaskan mengenai sifat pokok dari hubungan antara tingkat poduksi dan tenaga kerja
yang digunakan utnuk mewujudkan produksi tersebut.
Teori Produksi Hukum Hasil Lebih yang Semakin Berkurang ini menyatakan
“Apabila faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya (tenaga kerja) terus menerus
ditambah sebanyak satu unit, pada mulanya produksi total akan semakin banyak
pertambahannya. Akan tetapi sesudah mencapai suatu tingkat tertentu, maka produksi
tambahan akan semakin berkurang dan akhirnya mencapai nilai negatif.” Dalam teori
produksinya ini, David Ricardo menyatakan bahwa ketika kita menambah terus menerus
salah satu unit input dalam jumlah yang sama, sementara input yang lain tetap maka mula
-mula akan terjadi tambahan output yang lebih dari proporsional (increasing returns). Akan
tetapi, di titik tertentu, hasil yang kita peroleh justru akan semakin berkurang (diminishing
returns). Contohnya, di dalam suat perluasan produksi pertanian, dapat dilakukan dengan
menambah faktor produksi tenaga kerja untuk menggarap sebidang tanah. Dengan begitu,
hasil yang diperoleh akan meningkat.
Peningkatan hasil ini akan berjalan terus hingga mencapai kombinasi faktor -faktor
produksi yang paling tepat, yakni pada waktu diperoleh tambahan hasil yang tertinggi. Jika
hal ini sudah tercapai, maka penambahan tenaga kerja selanjutnya justru akan
mengakibatkan penambahan hasilnya jadi semakin menurun atau bahkan tidak
memberikan hasil sama sekali dan akhirnya menjadi negatif. Lebih jelasnya, bisa dilihat
dalam tabel berikut ini.
P a g e | 28
Dari angka -angka yang ditunjukan pada tabel di atas, dapat diketahui
bahwa jumlah output (total product) memang mengalami pertambahan sebagai
akibat dari bertambahnya jumlah tenaga kerja. Akan tetapi, hasil lebihnya
(marginal product) tidak selalu sebanding. Berlakunya the law of diminishing
returns ini perlu dipahami dengan beberapa asumsi, yakni:
• Salah satu faktor produksi, misalnya tanah pada pertanian atau mesin pada industri,
harus tetap sehingga perbandingannya saja yang mengalami perubahan.
• Teknik produksi yang ditetapkan dalam suaut proses produksi tetap. Apabila tingkat
teknik produksi yang diterapkan lebih canggih, maka dapat mempertinggi
produktivitas setiap tenaga kerja, dan artinya hukum tersebut tidak berlaku.
• Daya kerja (productivity) faktor produksi yang diubah, harus sebanding (sama). Jika
faktor produksi yang diubah adalah jumlah tenaga kerjanya, maka tingkat pengetahuan
dan keterampilan tenaga kerja tersebut harus sama dengan pekerjaan yan dimaksudkan.
7. STRUKTUR PASAR
Struktur Pasar merupakan penggolongan pasar berdasarkan strukturnya. Di dalam pasar
banyak sekali kegiatan ekonomi yang berlangsung, baik itu jual beli barang atau jasa.
Bahkan, disini juga terjadi gejolak permintaan dan penawaran. Untuk itu, agar wawasan
Anda lebih jauh lagi, maka Anda harus mempelajari mengenai struktur pasar kali ini.
Dimulai dari pengertian struktur pasar, ciri-ciri struktur pasar dan lain sebagainya
Secara ekonomi pengertian pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli yang
melakukan transaksi untuk menentukan nilai harga dari barang atau jasa. Pasar yang tidak
mempertemukan penjual dan pembeli secara langsung disebut dengan pasar saham. Jadi,
pasar adalah sebuah proses interaksi antara penjual dan pembeli untuk menetapkan harga
keseimbangan pasar.
P a g e | 29
Dari kedua penjelasan yang ada di atas, pasar adalah proses bertemunya penjual dan
pembeli baik secara langsung maupun tidak langsung untuk bertransaksi barang/jasa dan
menetapkan harga yang disepakati. Berdasarkan banyaknya perusahaan dalam industri,
mudah tidaknya keluar atau masuk ke dalam industri dan peranan iklan dalam kegiatan
industri, maka dalam analisa ekonomi dibedakan menjadi pasar persaingan sempurna dan
pasar persaingan tidak sempurna (yang meliputi monopoli, oligopoli, monopolistik,
monopsoni, dan oligopsoni).
Adapun untuk pemahaman mengenai ciri-ciri pasar adalah sebagai berikut ini:
- Adanya penjual dan pembeli.
- Adanya jasa atau barang yang akan diperjualbelikan.
- Adanya permintaan dan penawaran.
- Adanya interaksi antara penjual dan pembeli.
- Terjadi kesepakatan antara penjual dan pembeli.
Selain ciri-ciri pasar, pasar sendiri mempunyai beberapa fungsi yang sangat penting bagi
perputaran perekonomian di dalam suatu Negara. Terdapat 3 (tiga) fungsi utama pasar,
yaitu:
- Fungsi Pembentukan Harga: Fungsi pembentukan harga adalah pasar sebagai
tempat dalam menentukan harga atau nilai suatu barang, karena adanya interaksi atau
saling tawar-menawar sehingga munculah kesepakatan harga.
- Fungsi Distribusi: Fungsi distribusi adalah memudahkan produsen dalam
mendistribusikan barangnya terhadap konsumen secara langsung.
- Fungsi Promosi: Fungsi promosi adalah pasar merupakan tempat yang paling cocok
bagi para produsen untuk memperkenalkan barang secara langsung dengan
konsumennya.
Pengertian struktur pasar adalah karakteristik organisasi pasar yang mempengaruhi sifat
kompetisi dan harga di dalam pasar. Struktur Pasar memiliki pengertian penggolongan
produsen kepada beberapa bentuk pasar berdasarkan pada ciri-ciri seperti jenis produk yang
dihasilkan, banyaknya perusahaan dalam industri, mudah tidaknya keluar atau masuk ke
dalam industri dan peranan iklan dalam kegiatan industri. Analisa ekonomi membedakan
struktur pasar menjadi 2 jenis yaitu : Pasar Persaingan Sempurna dan Pasar Persaingan
Tidak Sempurna.
Persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal, karena dianggap
sistem pasar ini adalah struktur pasar yang akan menjamin terwujudnya kegiatan
P a g e | 30
memproduksi barang atau jasa yang tinggi (optimal) efisiensinya. Dalam analisis
ekonomi sering dimisalkan bahwa perekonomian merupakan pasar persaingan
sempurna. Akan tetapi dalam prakteknya tidaklah mudah untuk menentukan jenis
industri yang struktur organisasinya digolongkan kepada persaingan sempurna yang
murni, yaitu yang ciri-cirinya sepenuhnya bersamaan dengan dalam teori. Yang ada
adalah yang mendekati ciri-cirinya, yaitu struktur pasar dari berbagai kegiatan di sektor
pertanian.
Namun demikian, walaupun pasar persaingan sempurna yang murni tidak wujud
didalam praktek, adalah sangat penting untuk mempelajari tentang corak kegiatan
perusahaan dalam persaingan sempurna. Pengetahuan mengenai keadaan persaingan
sempurna dapat dijadikan landasan di dalam membuat perbandingan dengan ketiga
jenis struktur pasar lainnya. Di samping itu analisis ke atas pasar persaingan sempurna
adalah suatu permulaan yang baik dalam mempelajari cara-cara perusahaan
menentukan harga dan produksi di dalam usaha mereka untuk mencari keuntungan
yang maksimum. Dalam pasar bersaing sempurna, secara teoritis penjual tidak dapat
menentukan harga atau disebut price taker, dimna penjual akan menjual barangnya
sesuai harga yang berlaku di pasar. Adapun cirri-ciri pasar persaingan sempurna adalah
sebagai berikut:
- Perusahaan adalah price taker: Price taker atau Pengambil harga artinya suatu
perusahaan yang ada di dalam pasar tidak dapat menentukan atau mengubah harga
pasar. Apa pun tindakan perusahaan di dalam pasar tidak akan menimbulkan
perubahan ke atas harga pasar yang berlaku. Harga pasar ditentukan oleh interaksi
antara keseluruhan pembeli dan keseluruhan penjual.
- Tiap perusahaan mudah keluar atau masuk: Sekiranya perusahaan rugi,dan ingin
meninggalkan industri tersebut,maka langkah ini dengan mudah dilakukan.
Sebaliknya apabila ada perusahaan yang ingin melakukan kegiatan di industri
itu,produsen dengan mudah melakukan kegiatan yang diinginkannya.
- Menghasilkan barang homogeny: Maksudnya adalah tidak terdapat perbedaan
yang nyata diantara barang-barang yang dihasilkan suatu perusahaan dengan
perusahaan lainnya. Sehingga barang-barang ini tidak mudah dibeda-bedakan.
Karenanya,pembeli tidak dapat membedakan manakah produksi dari perusahaan
A dan manakah produksi dari perusahaan B.
- Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai pasar: Dalam pasar
persaingan sempurna ini dimisalkan bahwa jumlah pembeli adalah sangat banyak.
Tapi dimisalkan juga kalau mereka memiliki pengetahuan yang sama mengenai
keadaan pasar,yaitu mereka mengetahui tingkat harga yang berlaku dan
perubahan-perubahan ke atas harga tersebut. Dampaknya,para produsen tidak bisa
menjual produknya dengan harga yang lebih tinggi dari harga pasar.
- Harga tidak ditentukan oleh satu penjual atau oleh satu pembeli. Harga di pasar
persaingan sempurna ditentukan oleh hasil transaksi tawar-menawar di pasar.
Pasar persaingan tidak sempurna bisa juga disebut sebagai bentuk pasar yang
kehilangan satu atau lebih ciri-ciri yang dimiliki oleh pasar persaingan sempurna.
Karena, dalam pasar persaingan tidak sempurna peran dari pembeli dan penjual hilang.
Mereka tidak memiliki keleluasaan untuk menetapkan atau menentukan harga suatu
produk. Untuk memudahkan kita membedakan antara pasar sempurna dan pasar tidak
sempurna, kita perlu tahu ciri-cirinya. Pasar persaingan tidak sempurna memiliki
beberapa ciri, antara lain :
• Jumlah penjual yang ada sangatlah terbatas
• Jumlah pembeli di dalamnya banyak
• Sulit untuk masuk ke dalam pasar karena banyak hambatan dan gangguan di
dalamnya
• Produk yang beredar di pasar atau yang diperjualbelikan bersifat homogen atau
satu jenis saja, serta tidak adanya produk pengganti atau substitusi
• Pihak yang berkuasa bebas dan leluasa memainkan harga dan pihak lain hanya bisa
menuruti dan mengikuti ketetapan yang ada.
Dalam pasar persaingan tidak sempurna terdapat lima bentuk pasar, yaitu pasar
monopoli, pasar monopolistik, pasar oligopoli, pasar monopsoni dan pasar oligopsoni.
a. Pasar Monopoli
Monopoli adalah suatu situasi dalam pasar dimana hanya ada satu atau segelintir
perusahaan yang menjual produk atau komoditas tertentu yang tidak punya pengganti
yang mirip dan ada hambatan bagi perusahaan atau pengusaha lain untuk masuk dalam
bidan industri atau bisnis tersebut. Dengan kata lain, pasar dikuasai oleh satu atau
segelintir perusahaan, sementara pihak lain sulit masuk di dalamnya. Karena itu,
hampir tidak ada persaingan berarti.
Pasar monopoli adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dan penawaran di
mana hanya ada satu penjual/produsen yang berhadapan dengan banyak pembeli atau
konsumen. Secara umum perusahaan monopoli menyandang predikat jelek karena di
konotasikan dengan perolehan keuntungan yang melebihi normal dan penawaran
komoditas yang lebih sedikit bagi masyarakat, meskipun dalam praktiknya tidak selalu
demikian.Dalam ilmu ekonomi dikatakan ada monopoli jika seluruh hasil industri
diproduksi dan dijual oleh satu perusahaan yang disebut monopolis atau perusahaan
monopoli.
ilmu ekonomi dikatakan ada monopoli jika seluruh hasil industri diproduksi dan dijual
oleh satu perusahaan yang disebut monopolis atau perusahaan monopoli.
Ada dua macam monopoli yaitu monopoli alamiah dan yang kedua adalah monopoli
artifisial.
• Monopoli Alamiah: Monopoli alamiah lahir karena mekanisme murni dalam
pasar. Monopoli ini lahir secara wajar dan alamiah karena kondisi objektif yang
dimiliki oleh suatu perusahaan, yang menyebabkan perusahaan ini unggul dalam
pasar tanpa bisa ditandingi dan dikalahkan secara memadai oleh perusahaan lain.
Dalam jenis monopoli ini, sesungguhnya pasar bersifat terbuka. Karena itu,
perusahaan ain sesungguhnya bebas masuk dalam jenis industri yang sama. Hanya
saja, perusahaan lain tidak mampu menandingi perusahaan monopolistis tadi
sehingga perusahaan yang unggul tadi relatif menguasasi pasar dalam jenis industri
tersebut.
• Monopoli Artifisial: Yang menjadi masalah adalah jenis monopoli yang kedua,
yaitu monopoli artifisial. Monopoli ini lahir karena persekongkolan atau kolusi
politis dan ekonomi antara pengusaha dan penguasa demi melindungi kepentingan
kelompok pengusaha tersebut. Monopoli semacam ini bisa lahir karena
pertimbangan rasional maupun irasional. Pertimbangan rasional misalnya demi
melindungi industri industri dalam negeri, demi memenuhi economic of scale, dan
seterusnya. Pertimbangan yang irasional bisa sangat pribadi sifatnya dan bisa dari
yang samar-samar dan besar muatan ideologisnya sampai pada yang kasar dan
terang-terangan. Monopoli ini merupakan suatu rekayasa sadar yang pada akhirnya
akan menguntungkan kelompok yang mendapat monopoli dan merugikan
kepentingan kelompok lain, bahkan kepentingan mayoritas masyarakat.
3. Tidak terdapat kemungkinan untuk masuk kedalam industri. Sifat ini merupakan
sebab utama yang menimbulkan perusahaan yang mempunyai kekuasaan
monopoli. Keuntungan perusahaan monopoli tidak akan menyebabkan
perusahaan-perusahaan lain memasuki industri tersebut.
4. Dapat mempengaruhi penentuan harga. Oleh karena perusahaan monopoli
merupakan satu-satunya penjual didalam pasar, maka penentuan harga dapat
dikuasainya. Oleh sebab itu perusahaan monopoli dipandang sebagai penentu
harga.
5. Promosi iklan kurang diperlukan. Oleh karena perusahaan monopoli adalah satu-
satunya perusahaan didalam industri, iklan tidak lagi bertujuan untuk menarik
pembeli, melainkan untuk memelihara hubungan baik dengan masyarakat.
Terlepas dari kenyataan bahwa dalam situasi tertentu kita membutuhkan perusahaan
besar dengan kekuatan ekonomi yang besar, dalam banyak hal praktik monopoli,
oligopoli, suap, harus dibatasi dan dikendalikan, karena bila tidak, dapat merugikan
kepentingan masyarakat pada umumnya dan kelompok-kelompok tertentu dalam
masyarakat. Strategi yang paling ampuh untuk itu, sebagaimana juga ditempuh oleh
Negara maju semacam Amerika, adalah melalui undang-undang anti-monopoli.
Pengertian Praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat menurut UU no.5 Tahun
1999 tentang Praktek monopoli adalah pemusatan kekuatan ekonomi oleh satu atau
lebih pelaku usaha yang mengakibatkan dikuasainya produksi dan atau pemasaran atas
barang dan atau jasa tertentu sehingga menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan
dapat merugikan kepentingan umum.
b. Pasar Monopolistik
Pasar monopolistik adalah suatu pasar yang didalamnya terdapat banyak produsen
dalam menghasilkan barang yang sama tetapi masing-masing pada barang tersebut
mempunyai perbedaan pada beberapa aspek. Produsen atau penjual di pasar ini
jumlahnya sangat tidak terbatas tetapi barang atau produk yang dihasilkan setiap
produsen memiliki karakter tersendiri yang membedakannya pada barang lainnya.
Pasar Monopolistik dapat disebut sebagai pasar persaingan monopolistik yang
merupakan salah satu bentuk pada pasar persaingan tidak sempurna, maksudnya yaitu
pasar yang tidak terorganisir secara baik. Didalam pasar Monopolistik, harga tidak
menjadi faktor utama dalam penentu angka penjualan namun bagaimana persepsi
konsumen terhadap produk yang dijual. Dalam hal ini, perusahaan yang ada di pasar
monopolistik harus selalu aktif dalam melakukan promosi terhadap produk sekaligus
yang dijual untuk menjaga citra perusahaan.
Pada pasar monopolistik terdapat suatu diferensi produk, hal ini dapat memberikan
kebebasan kepada konsumen dalam mencari produk yang akan dibeli, pada umumnya
konsumen tidak mudah berpindah pada produk lain walaupun banyak sekali produk
baru yang telah tersedia. Didalam pasar monopolistik dapat ditemukan didalam
kehidupan sehari-hari, seperti sabun, sampo, sepatu, air mineral, dan lain sebagainya.
Masing-masing produk memiliki merek, desain, keunikan, dan kualitas yang berbeda.
Konsumen dapat memilih sebuah produk sesuai dengan preferensi, harga dan pastinya
kualitas yang baik.
Berikut beberapa ciri-ciri pasar monopolistik:
1. Terdapat Banyak Produsen/Penjual: Pada pasar monopolistik terdapat banyak
sekali produsen atau penjual didalamnya. Setiap produsen mempunyai skala
produksi sama pada produsen yang lainnya.
2. Terdapat Diferensiasi Produk: Pasar monopolistik terdapat banyak produk yang
sama, tetapi memiliki perbedaan pada pengemasan, bentuk, corak, dan kualitasnya.
Dalam hal ini, perbedaan produk pada masing-masing produsen akan membuat
produk tersebut mempunyai sifat pengganti yang dekat (close substitute) tetapi
bukan pengganti yang sempurna.
3. Produsen Dapat Menentukan Harga: Produsen yang memproduksi barang
berkualitas dan keistimewaan tersendiri akan membuat produsen bisa menentukan
harga sendiri. Contohnya pada industri Shampo, produsen yang pertama membuat
Shampo dengan mempunyai manfaat menguatkan akar rambut, untuk produsen
yang kedua membuat Shampo dengan mempunyai manfaat anti ketombe.
4. Produsen Mudah Keluar Masuk Pasar: Didalam pasar monopolistik, produsen bisa
masuk dan keluar pasar dengan mudah sesuai pada kebutuhannya. Disaat produsen
masih sedikit, biasanya akan membuat keuntungan yang lebih tinggi. Tetapi
produsen yang banyak, keuntungan akan menjadi berkurang.
5. Produsen Harus Melakukan Promosi: Salah satu yang sering dilakukan dalam
pasar monopolistik yaitu membentuk persepsi konsumen pada produk yang dijual.
Maksudnya yaitu dengan cara berpromosi atau beriklan secara rutin pada produk
yang dijual.
Seperti halnya struktur pasar lainnya, struktur pasar monopolistic memiliki kelebihan
dan kekurangannya. Adapun kelebihan pasar monopolistic adalah sebagai berikut:
- Jumlah produsen atau penjual tidak terbatas pada pasar monopolistik dan
persaingan bisnis antar produsen dapat memberikan keuntungan terhadap
konsumen.
- Produsen bisa masuk dan keluar pasar dengan sangat mudah untuk terus
mendorong produsen dalam berinovasi membuat produk yang berkualitas.
- Konsumen menjadi semakin selektif saat membeli produk sesuai yang dicari
konsumen.
P a g e | 35
c. Pasar Oligopoli
Pasar Oligopoli secara etimologis diartikan sebagai pasar yang hanya terdiri dari
beberapa penjual atau produsen saja. Jadi pada pasar oligopoli pada umumnya antara
2 sampai dengan 10 penjual yang menguasai seluruh permintaan pasar. Namun, jika 2
perusahaan saja, bentuk pasar tersebut dikenal sebagai pasar duopoli.
Setelah tadi kita membahas tentang kelebihan, tentu terdapat kekurangan atau
kelemahan yang dimiliki dari struktur pasar oligopoli ini seperti diantaranya:
- Terjadi Persaingan Harga yang Ketat: Persaingan harga pada pasar oligopoli
akan terjadi jika terdapat produk baru yang masuk ke pasar, mengapa bisa terjadi
demikian? Karena disaat produk masuk ke dalam pasar supaya dapat menguasai
pasar lazimnya seorang produsen baru akan menurunkan harga supaya produk
yang sudah lama bisa tergeser. Tentu hal ini akan merugikan pihak produsen lama.
- Terdapat Rintangan yang Kuat untuk Masuk ke Pasar Oligopoli: Produsen
baru yang ingin memasuki pasar ini akan mengalami kesulitan dikarenakan
membutuhkan investasi yang tinggi.
Contoh pasar oligopoli murni bisa kita temui pada industri baja, perusahaan semen,
alumunium dan produk lain yang distandardisasi. Contoh pasar oligopoli yang
terideferensi adalah industri-industri yang memproduksi komputer pribadi (PC),
rokok, mobil dan sebagian peralatan elektronik yang biasanya di dominasi oleh tiga
atau empat perusahaan besar. Adapun beberapa sistem harga Pasar Oligopoli
diantaranya adalah seperti berikut ini:
1. Pada kasus deferensiasi yang cukup kuat maka produsen akan berhati-hati dan
menganggap kurve permintaan paling rendah (D1) sehingga ia bisa menentukan
posisi optimum pada tingkat output Q* dan harga P*.
2. Kasus Kinked Demand (kurve permintaan yang patah). Asumsinya adalah apabila
podusen menurunkan harga akan diikuti produsen lain dan apabila harga dinaikkan
tidak diikuti perusahaan lainnya. Dengan demikian berarti perilaku produsen
dipengaruhi oleh produsen lain sehingga menimbulkan implikasi seperti berikut:
- Tendensi bagi produsen oligopoli untuk bekerjasama di bidang penentuan
harga.
- Tendensi bargi para produsen untuk bersaing tidak dalam bentuk persaingan
harga, namun dalam persaingan mutu atau persaingan lainnya.
- Kurva permintaan perusahaan dimisalkan berapa persen (%) tertentu misalnya
30% dari kurve permintan pasar.
d. Pasar Monopsoni
Pasar Monopsoni adalah bentuk pasar yang di dalamnya terdapat satu konsumen
(biasanya pelaku usaha) yang menjadi pembeli tunggal dan menguasai pasar
komoditas. Pasar monopsoni adalah kebalikan dari pasar monopoli yang dikuasai oleh
satu penjual besar. Pasar Monopsoni biasanya terbentuk di daerah-daerah industri
ternak potong dan perkebunan dimana petani tidak berada pada posisi yang baik dalam
hal tawar menawar. Adapun beberapa faktor yang membuat pasar monopsoni
terbentuk adalah sebagai berikut:
• Tidak ada pembeli yang antusias pada pasar tersebut.
P a g e | 37
Seperti halnya jenis pasar lainnya, pasar ini memiliki beberapa kelebihan dan
kekurangan tersendiri.adapun kelebihan Pasar Monopsoni adalah sebagai berikut:
• Kualitas hasil produksi pada pasar ini terjamin karena pembeli hanya mau
menerima produk berkualitas.
• Kreatifitas para produsen di pasar ini akan terasah karena selalu berusaha
melakukan inovasi dan kreatifitas dalam memproduksi barang berkualitas dengan
biaya murah agar tidak sampai gulung tikar.
• Pada pasar ini pembentukan harga dilakukan oleh pembeli tanpa
mempertimbangkan kondisi inflasi atau deflasi. Dengan kata lain, penentuan harga
di pasar ini cenderung lebih mudah.
• Pada pasar ini penjual tidak perlu melakukan promosi karena pembeli akan mudah
menemukan mereka. Satu pembeli tersebut akan menampung semua produk dari
banyak produsen lainnya.
P a g e | 38
• Alur penjualan di pasar lebih mudah diatur karena pembelinya hanya ada satu
pihak dan pembayaran langsung dilakukan tanpa harus menunggu produk terjual
ke konsumen akhir
e. Pasar Oligopsoni
Pasar Oligopsoni merupakan salha satu bentuk pasar yang di dalamnya terdapat dua
atau juga lebih pembeli (umumnya pelaku usaha) yang menguasai pasar dalam hal
penerimaan pasokan, atau juga berperan sebagai pembeli tunggal atas suatu barang atau
jasa di dalam suatu pasar komoditas. Pasar Oligopsoni ialah salah satu bentuk dari
Pasar Persaingan Tidak Sempurna, yaitu salah satu pasar yang belum terorganisir
dengan sangat baik dan sering timbul ketidakadilan di dalam pasar. Adapun cirri-ciri
Pasar Oligopsoni adalah:
1. Terdapat Beberapa Pembeli: Di dalam pasar Oligopsoni ini terdapat beberapa
pembeli yang menguasai pasar dimana tugasnya adalah membeli berbagai produk-
produk yang dihasilkan oleh para produsen. Di dalam pasar Oligopsoni ini terdapat
beberapa pembeli yang menguasai pasar dimana tugasnya adalah membeli
berbagai produk-produk yang dihasilkan oleh para produsen.Meskipun menguasai
pasar, para pembeli juga tidak bias bertindak semaunya karena akan merigikan
dirinya sendiri. Jika pembeli melakukan kesalahan, produsen bias saja memilih
pembeli lain yang punya jaringan dan juga dana yang lebih baik.
2. Umumnya Pembeli Adalah Distributor: Pada pasar ini, sebagian besar para
konsumennya ialah distributor. Mereka yang membeli suatu produk dapat
dihasilkan produsen untuk dijual kembali ke para konsumen akhir.
3. Produknya Adalah Bahan Mentah: Semua produk yang dijual di pasar ini adalah
produk mentah atau bahan setengah jadi yang harus diolah agar dapat digunakan.
Para pembeli kemudian mengolah bahan mentah tersebut dan menjualnya ke
konsumen akhir.
4. Harga Produk Cenderung Stabil: Di dalam pasar Oligopsoni, para produsen dan
konsumen saling memiliki ketergantungan satu sama lain. Sehingga, ketika para
produsen menaikkan suatu harga maka konsumen akan berpindah ke para produsen
lain yang menawarkan harga lebih murah. Saat terjadi masalah perekonomian,
misalnya terjadi suatu inflasi atau deflasi, maka para pihak produsen dan konsumen
akan sama-sama menanggungnya.
5. Jenis Barang Sedikit: Produk di pasar Oligopsoni ini biasanya adalah komoditas,
misalnya cengkeh, padi, susu sapi, dan lain-lain. Namun, pasar ini terbentuk
berdasarkan potensi yang ada di suatu daerah. Misalnya saja potensi di suatu
daerah ialah cengkeh, maka pasar Oligopsoni di daerah tersebut dapat dikuasai oleh
cengkeh saja.
P a g e | 39
Harga produk merupakan salah satu faktor yang penting bagi perusahaan karena
terkait strategi perusahaan untuk dapat bertahan hidup dan untuk dapat bersaing
dengan perusahaan yang lain. Dari sudut pandang permintaan, penentuan harga
produk akan mempengaruhi jumlah produk yang diminta oleh masyarakat. Dari
sudut penawaran (sudut pandang produsen), penentuan harga produk akan
mempengaruhi jumlah produk yang ditawarkan oleh perusahaan. penetapan harga
suatu produk juga akan mempengaruhi pendapatan total dan biaya total perusahaan,
yang pada akhirnya akan mempengaruhi laba perusahaan.
Terdapat 3 (tiga) jenis metode penetapan harga, yaitu (1) metode biaya ditambah
dengan laba yang diinginkan, (2) metode keseimbangan antara harga permintaan
dan harga penawaran, dan (3) metode marginalis pricing pada keadaan ketidak
pastian.
Metode ini dikenal sebagai cost plus pricing method, yang mana metode ini
merupakan metode yang paling sederhana yaitu produsen di dalam menetapkan
harga produknya dengan cara biaya per unit ditambah dengan labayang
diinginkan. Secara matematis, metode ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
Variasi lainnya dari cost plus pricing method adalah mark-up pricing method.
Berbeda dengan cost plus pricing method yang banyak dipakai oleh produsen,
metode mark-up pricing method ini pada umumnya banyak dipakai oleh
pedagang. Secara matematis, metode ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
Berikut ini merupakan contoh yang dapat digunakan untuk memperjelas konsep
cost plus pricing method dan mark-up pricing method, yaitu:
Contoh 1: Diketahui bahwa biaya produk per unit sebesar Rp.10.000 dan laba
yang diinginkan sebesar 20% dari biaya produk, maka harga jualnya adalah:
Contoh 2: Diketahui bahwa harga beli produk sebesar Rp.150.000 dan laba
yang diinginkan sebesar 50% dari harga beli produk, maka harga jualnya:
= 150.000 + (50% x 150.000)
= 150.000 + 75.000
= 225.000
Berikut ini merupakan contoh yang dapat digunakan untuk memperjelas konsep
penentuan harga didasarkan pada keseimbangan antara harga permintaan dan
harga penawaran produk di pasar.
Diketahui:
Harga Jumlah Penawaran Jumlah Permintaan (P)
(S)
P a g e | 41
1. Fungsi Permintaan:
Slope = ∆Q/∆P maka slope untuk data diatas adalah:
250 - 190 60
-------------------- = --------- = - 0,03
8000 - 10.000 - 2000
2. Fungsi Penawaran
Slope = ∆Q/∆S maka slope untuk data diatas adalah:
170 - 200 -30
-------------------- = --------- = 0,015
8000 - 10.000 - 2000
Qd = Qs
Qp
0,015P
489,9999999 – 0,03P = 49,99999999 + 0,015S
-0,03P – 0,015P = 49,99999999 - 489,9999999
-0,045P = -439,9999999
P = -439,9999999 : -0,045
P = 9.777,777776 atau dibulatkan 9.800
Qp = 489,9999999 – 0,03P
= 489,9999999 – 0,03 (9.777,777776)
= 196,6666666 atau 197 unit (pembulatan)
Qs = 49,99999999 + 0,015S
= 49,99999999 + 0,015 (9.800)
= 196,6666666 atau 197 unit (pembulatan)
Jika diasumsikan biaya perunit produk adalah Rp. 5000,- maka laba yang
diperoleh adalah:
Secara matematik dan grafik hal ini ditunjukkan oleh kesamaan Qd = Qs, yakni
pada perpotongan kurva permintaan dengan kurva penawaran. Pada posisi
keseimbangan pasar ini tercipta harga keseimbangan (equilibrium price) dan jumlah
keseimbangan (equilibrium quantity) seperti pada gambar berikut:
Keseimbangan pasar :
Qd = Qs
Qd : jumlah permintaan
Qs : jumlah penawaran
E : titik keseimbangan
Pe : Harga keseimbangan
Qe : jumlah keseimbangan
Diketahui: Q = -0,5P + 70
TC = 2Q2 – 35Q + 250
Hitung Jumlah Produk dan Harga Produk
Jawaban:
Q = -0,5P + 70 TR = P x Q MR = MC
0,5P = 70 – Q = (140 – 2Q) x Q 140 - 4Q = 4Q -35
P = 140 – 2Q = 140Q – 2Q2 -4Q -4Q = -140 -35
MR = 140 – 4Q -8Q = -175
TC = 2Q2 – 35Q + 250 Q = 21,875
MC = 4Q – 35 Q = 22 unit (dibulatkan)
P = 140 – 2Q
= 140 - 2 (22)
= 140 – 44
= 96
Pada saat harga produk sebesar 96 dengan jumlah produknya sebanyak 22 unit maka laba
yang didapatkan perusahaan sebesar 1,664
(40 – 20): 20
Elastisitas = ------------------------
(70 – 100} : 100
= 1 : (-0,3)
= -3,333
P – P1 Q – Q1 P – 100 Q – 20 P – 100 Q – 20
----------- = --------- ----------- = --------- ----------- = ---------
P2 – P1 Q2 – Q1 70 – 100 40 – 20 –30 20
P a g e | 45
Berdasarkan perhitungan diatas, maka dapat diketahui pada tingkat elastisitas sebesar -
3,333, maka penentuan harga produknya sebesar 94 dengan jumlah produk sebanyak 24
unit. Laba yang diperoleh oleh perusahaan jika tingkat elastisitas sebesar -3,333 adalah
sebesar 1.808.
Harga produk di pasar yang mapan merupakan harga yang telah memenuhi
keinginan perusahaan yaitu harga produk yang ditawarkan mencapai tingkat harga
yang maksimal, terdapat beberapa metode pentapan harga produk pada pasar yang
telah mapan antara lain :
merasa harga reservasi suatu produk lebih tinggi dibandingkan harga jualnya,
maka ia akan cenderung untuk membeli produk tersebut. Contoh : Di pasar
komputer ada berbagai macam komputer dengan berbagai variasi tingkat harga
ada yang mempunyai memori lebih besar dan mempunyai reputasi kualitas dan
pelayanan pasca jual yang lebih baik, tetapi dengan harga yang lebih mahal,
sebaliknya ada juga yang mempunyai memori lebih kecil tetapi memberikan
potongan harga akan tergantung pada apresiasi terhadap nilai paket keseluruhan
dari atribut-atribut yang terkandung dalam atribut tersebut dibandingkan
dengan paket yang ditawarkan atau harga-harga dari produk-produk saingan
5. Potongan Kuantitas
Penetapan harga pada metode ini lebih menenkankan pada kuantitas produk
yang ditawarkan. Tujuan praktek penentuan harga ini adalah untuk
meningkatkan laba yang akan diperoleh perusahaan. Pada umumnya
perusahaan akan meningkatkan harga produknya jika konsumen membeli
produk dalam jumlah yang sedikit dan akan menawarkan harga yang lebih
rendah jika konsumen membeli produk dalam jumlah yang tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Jabatan dalam dunia pendidikan yang pernah dijabat selain sebagai dosen tetap pada
Universitas Borobudur Jakarta dan Sekolah Tinggi Manajemen IMMI adalah:
1. Pembantu Direktur II dan Pembantu Direktur III Akademi Bahasa Asing Borobudur
2. Pembantu Rektor III Universitas Borobudur Jakarta
3. Asisten Direktur II Program Pascasarjana Universitas Borobudur
4. Wakil Ketua/ Pembantu Ketua I Sekolah Tinggi Manajemen IMMI Jakarta
5. Ketua STIE Pelita Bangsa/ Universitas Pelita Bangsa Bekasi
6. Ketua Sekolah Tinggi Keguruan & Ilmu Pendidikan Pelita Bangsa Medan