PENDAHULUAN
[1]
1.4 Rigkasan Buku
BAB I
PENDAHULUAN
[2]
Pilihan terhadap solusi terbaik yang konsisten dengan tujuan perusahaan.
Ekonomi manajerial menerapkan teori dan metode ekoomi dalam bisnis dan
pengambilan keputusan administrative, karena menggunakan alat – alat, dan
teknis analisis ekonomi untuk memecahkan masalah manajerial. Pada sisi lain,
ekonomi manajerial menjelaskan aturan main dalam penetapan harga dan output
yang harus dicapai agar tercapai output yang optimal ( artinya biaya minimum dan
keuntungan tertinggi) agar perusahaan mencapai tujuan pertumbuhannya.
[3]
b. Perusahaan dan Lingkungan
1. Permintaan
Fungsi Permintaan
Qx = f (Px’Ps’Pk’Y,S,Pdd,H)
M ˸ Jumlah pendapatan
[4]
2. Penawaran
Fungsi Penawaran
Dalam ilmu ekonomi Pasar diartikan tidak harus dikaitkan dengan suatu
tempat yang dinamakan pasar dalam pengertian sehari – hari. Wujud fisik pasar
boleh tidak ada atau tidak kelihatan. Suatu pasar dalam ilmu ekonomi adalah
dimana saja terjadi transaksi (antara penjual dan pembeli) mengenai harga
transaksi dan volume transaksi bagi barang/jasa tersebut.
4. Keseimbangan Pasar
Transaksi pasar terjadi apabila kedua belah pihak di pasar telah mencapai suatu
persetujuan mengenai tingkat harga dan volume dari transaksi tersebut. Secara
grafis, persetujuan ini tercapai apabila kurva permintaan berpotongan dengan
kurva penawaran, persetujuan ini tercapai apabila kurva permintaan berpotongan
dengan kurva penawaran, sebab hanya pada posisi inilah apa yang dikehendaki
oleh pembeli persis sama dengan apa yang dikehendaki oleh penjual.
[5]
[6]
BAB I
A. Pelaku Ekonomi
1. Masyarakat
a. Masyarakat sebagai produsen
Peran ini dapat terwujud jika masyarakat menjadi penyalur bahan produks
konsumen ke konsumen.
[7]
2. Perusahaan
Perusahaan adalah suatu badan usaha yang menjalankan suatu kegiatan yang
menghasilkan produk dan jasa yang bertujuan memperoleh keuntungan.
Perusahaan sering dikaitkan dengan rumah tangga, Tetapi banyak perbedaan
didalamnya, yaitu dari segi tujuannya. Tujuan utama Rumah tangga keluarga
adalah memenuhi kebutuhan hidupnya, sedangkan tujuan utama perusahaan
adalah mmperoleh keuntungan. Peran perusahaan dalam kegiatan ekonomi adalah
sebagai berikut :
3. Pemerintahan
[8]
oleh negara. Sedangkan pelaksanaannya sebagai produsen diwujudkan hampir
dalam seluruh bidang perekonomian. Sebagai pelaksana kegiatan produksi
pemerintah membuat Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
1. Ilmu ekonomi
a. Mikro ekonomi
Mikro ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku ekonomis secara
individual sebagai unit pengambil keputusan, seperti konsumen individu, pemilik
sumberdaya, dan perusahaan bisnis, didalam sistem perdagangan bebas.
[9]
b. Makro ekonomi
2. Ilmu keputusan
BAB II
OPTIMASI EKONOMI
[10]
Teori perusahaan menyatakan bahwa para manajer memaksimumkan nilai
perusahaan dengan dikenakan batassan – batasan sumber daya,
teknologi,masyarakat, dan lainnya. Proses keputusan, baik berkaitan dengan
masalah optimasi yang sepenuhnya terintegrasi maupun optimasi parsial, terjadi
dalam dua langkah. Pertama, hubungan ekonomi harus diekspresikan dalam
bentuk yang sesuai untuk dianalisis. Pada umumnya, hal ini berarti
mengekspresikan masalah dalam bentuk analisis. Kedua,berbagai teknik
diterapkan untuk mengevaluasi alternative dan menetapkan pemecahan yang
optimal untuk masalah yang ada tersebut.
Mendapatkan turunan dari suatu fungsi bukanlah merupakan pekerjaan yang sulit.
Kaidah – kaidah dasar untuk derivasi akan diilustrasikan dalam beberapa contoh
berikut ˸
Kaidah Konstanta, turunan dari sebuah konstanta selalu nol, oleh karena
itu jika Y = konstanta ˸ Misal Y= 50, makaa ˸
dy
=0
dx
Kaidah Pangkat, jika suatu fungsi adalah fngsi pangkat seperti berikut ˸
Y = aXb
[11]
Contoh jika fungsi adalah ˸
dy
=4 .3 X ❑3−1=12 X ❑2
dx
Kaidah Perkalian
Kaidah Pembagian
BAB 2
OPTIMASI
A. Optimasi
[12]
Metode Dalam Menggambarkan Hubungan Ekonomi Hubungan Ekonomi
dapat digambarkan dalam bentuk persamaan, tabel, atau grafik. Bila hubungannya
sederhana, tabel atau grafik dapat mencukupi, namun bila hubungannya rumit,
menggambarkan hubungan ekonomi dalam bentuk persamaan mungkin
diperlukan. Menggambarkan hubungan ekonomi dalam bentuk persamaan juga
berguna, karena bisa menggunakan teknik yang kuat dari kalkulus diferensial
dalam menentukan solusi optimal dari suatu masalah.
B. Analisis Optimasi
Analisis optimisasi dapat dilakukan lebih efisien dan tepat, dengan kalkulus
diferensiasi yang didasarkan pada konsep turunan.
1. Konsep Turunan
Rumus
MR = TR
Nilai ini merupakan kemiringan dari busur BC pada kurva penerimaan total.
Namun demikian, bila jumlahnyasangat kecil (bila ΔQ diasumsikan memiliki nilaiQ diasumsikan memiliki nilai
yang lebih kecil dan bahkan mendekati nol)
[13]
Diferensiasi adalah proses menentukan turunan suatu fungsi, yang
menentukan perubahan y untuk perubahan X, pada saat perubahan X mendekati
nol. Aturan untuk fungsi konstan (Constant Function Rule). Turunan dari fungsi
konstan Y = F(X) = a, adalah nol untuk semua nilai a (konstantanya). Jadi untuk
fungsi,sebagai contoh: Y = F(X) = a
Dalam hal ini menentukan atau membedakan antara maksimum dan minimum
Turunan kedua adalah turunan dan diperoleh dari penerapan kembali aturan
turunan (pertama) dari diferensial, contoh :
Y = x³
dy/dx = 3x²
d²(TR)/dQ² = – 20Q
E. Optimasi Multivariat
[14]
dampak variabel terikat, misalkan laba total yang diakibatkan karena perubahan
kuantitas setiap variabel secara individu, misalkan jumlah komoditas x dan y yang
dijual, dan yang dianalisis secara terpisah.
Turuna parsial dari variabel terikat atau variabel disisi sebelah kiri tanda sama
dengan setiap variabel bebas atau variabel disebelah kanan tanda sama dengan
diperoleh dengan aturan diferensial, kecuali bahwa semua variabel bebas selain
variabel yang dicari turunan parsialnya dianggap tetap.Memaksimalkan Fungsi
dengan Banyak Variabel.
F. Optimasi Terkendala
[15]
G. Peralatan Manajemen Baru Untuk Optimasi
1. Perbandingan(Benchmarking)
[16]
H. Hubungan Penerimaan
Hubungan Antara Nilai Total, Rata-Rata, dan Marginal sangat berguna dalam
analisis optimisasi. Hubungan Marginal adalah perubahan variable dependen dari
suatu fungsi yang disebabkan oleh perubahan salah satu variable independen
sebesar satu unit.
Tujuan dari analisis ini adalah untuk menentukan nilai dari variabel-variabel
independen yang bisa mengoptimalkan fungsi tujuan dari para pembuat
keputusan..
Biaya atau ongkos pengertian secara ekonomis merupakan beban yang harus
dibayar produsen untuk menghasilkan barang dan jasa sampai barang tersebut
siap untuk dikonsumsi. Biaya merupakan fungsi dari jumlah produksi, dengan
notasi C = f(Q).
C = biaya total
Q = jumlah produksi.
Fungsi biaya merupakan hubungan antara biaya dengan jumlah produksi yang
dihasilkan, fungsi biaya dapat digambarkan ke dalam kurva dan kurva biaya
menggambarkan titik-titik kemungkinan bsarnya biaya di berbagai tingkat
produksi. Dalam membicarakan biaya ada beberapa macam biaya, yaitu:
Rumus:
[17]
1. C = AC x Q atau C = FC + VC
2. FC = AFC X Q
3. VC = AVC X Q
BAB III
[18]
Pendekatan utilitas kardinal, dianggap bahwa manfaat atau kepuasan yang
diperoleh secara kuantitatif dan dapat diukur secara pasti. Dalam teori nilai guna
total ( Total Utility – TU) dan nilai guna marginal (Marginal Utility – MU.
Nilai guna total berkenaan dengan jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dari
mengkonsumsi sejumlah komoditas tertentu.
5. Marginal Utility (MU) dari setiap unit tambahan barang yang dikonsumsi
akan menurun.
[19]
daripada mengonsumsi satu komoditas, tetapi beberapa nilai kepuasannya tidak
dapat diketahui dengan pasti.
Jika konsumen dapat menukar kombinasi X dan Y satu utility yang sama,
maka dalam hal ini sebenarnya konsumen menukar utility dari barang X dan Y.
Menambah atau mengurangi konsumsibarang X berarti menambah atau
mengurangi total utility (MU)-nya. Jadi perubahan jumlah barang X dan Y sama
dengan perubahan marginal utility. Perubahan konsumsi dari satu kombinasi ke
kombinasi lainnya menunjukkan slope (kemiringan) dari kurvanya.
[20]
Kemiringan dari kurva indifererns selalu bernilai negatif dan mengukur
pertukaran trade – off dua barang pada kondisi utility konsumen yang tidak
berubah. MRS akan menurun sepanjang suatu kurva indiferens, dan nilai
absolutnya akan positif, karena prinsip inilah maka suatu kurva indiferens
mempunyai kecenderungan cembung terhadap titik asal convex to origin.
Px = harga barang X
Py = harga barang Y
1. Berslope negatif.
4. Garis anggaran akan bergeser jika terjadi perubahan anggaran atau harga.
[21]
3.5 Keseimbangan Konsumen
2. Keadaan tersebut akan terjadi pada titik singgung antara kurva indiferens
tertinggi dengan garis anggaran.
BAB IV
TEORI PERMINTAAN
[22]
menggunakan pengukuran ordinal dalam menganalisis pilihan dan
menurunkan fungsi permintaan. Kurva indiferens akan bergeser ke kiri atau ke
kanan disebabkan oleh ˸
[23]
kurva garis anggaran baru (garis terputus – putus). Kurva permintaan ini
sering juga disebut sebagai The Compensated Demand untuk x bila harga
adalah px1.
[24]
1) Pegahasilan atau income riil kosmen. Kenaikan pendapatan riil konsumen,
yang dicerminkan oleh kenaikan M bila harga – harga barang dianggap
tetap, biasanya menaikkan permintaan konsumen.
Permitaan diartikan sebagai jumlah barang dan jasa yang akan dibeli oleh
konsumen pada harga, periode waktu dan keadaan tertentu. Harga tertentu ˸ harga
barang sendiri, harga – harga barang saingan/ komplementer, dan harapan akan
terjadinya perubahan harga. Periode waktu tertetu ˸ satu hari, minggu, bulan,
semester, tahunan, dan lain – lain. Keadaan tertentu ˸ perubahan pendapatan
konsumen, selera, dan preferensi konsumen, biaya iklan, dan lain – lain.
[25]
Variable konsumen, adalah tingkat pendapatan, selera konsumen, dan
harapan konsumen terhadap harga di masa yang akan datang.
BAB 3
PERMINTAAN
A. Hukum Permintaan
Misalnya pada Saat ini handphone yang sedang trend dan banyak di beli oleh
konsumen, terutama para muda - mudi adalah handphone merk blackberry. Akan
[26]
tetapi beberapa tahun mendatang mungkin blackberry sudah dianggap kuno. Ini
bisa terjadi karena adanya perubahan dan perkembangan teknologi dari waktu ke
waktu yang semakin pesat.
Misalnya jika roti tawar tidak ada atau harganya sangat mahal maka meises,
selai dan margarin akan turun permintaannya.
Orang yang punya gaji dan tunjangan besar dia dapat membeli banyak barang
yang dia inginkan, akan tetapi jika pendapatan orang tersebut rendah maka orang
tersebut mungkin akan menghemat pemakaian barang yang dibelinya, agar jarang
membeli barang tersebut.
Barang yang harganya diperkirakan akan naik, maka orang akan menimbun
atau membeli ketika harganya masih rendah misalnya seperti perhiasan emas dan
bahan bakar minyak (BBM).
Ketika pencemaran atau polusi udara akibat asap atau debu yang ditimbulkan
dari kebakaran hutan atau meletusnya gunung berapi, maka produk masker
pelindung akan sangat laris dan di beli oleh masyarakat. Ini dikarenakan fungsi
atau kegunaan dari barang tersebut sangatlah penting untuk kesehatan tubuh agar
terhindar dari polusi udara dan infeksi pernafasan .
C. Kurva Permintaan
[27]
Kurva permintaan adalah kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara
harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang yang diminta pembeli. Dengan
menggunakan skedul permintaan, besarnya permintaan barang dan jasa pada
berbagai tingkat harga dapat diketahui dengan mudah.
D. Elastisitas Permintaan
Elasstisitas permintaan adalah suatu alat atau konsep yang digunakan untuk
mengukur derajat kepekaan atau respon perubahan jumlah atau kualitas barang
yang dibeli sebagai akibat perubahan factor yang mempengaruhi. Dalam hal ini
pada dasarnya ada tiga variable pertama yang mempengaruhi, maka dikenal tiga
elastisitas permintaan, yaitu: “Elastisitas Harga Permintaan, Elastisitas Silang,
Dan Elastisitas Pendapatan”.
[28]
harga yang ditawarkan, kuantitas barang/jasa tetap tidak berubah.
Contoh barang yang permintaannya tidak elastis sempurna adalah tanah
(meskipun harganya naik terus, kuantitas yang tersedia tetap terbatas).
Permintaan tidak elastis : elastisitas < 1. Prosentase perubahan kuantitas
permintaan < dari prosentase perubahan harga. Contoh permintaan tidak
elastis ini dapat dilihat diantaranya pada produk kebutuhan. Misalnya
beras, meskipun harganya naik, orang akan tetap membutuhkan konsumsi
beras sebagai makanan pokok. Karenanya, meskipun mungkin dapat
dihemat penggunaannya, namun cenderung tidakakan sebesar kenaikan
harga yang terjadi. Sebaliknya pula, jika harga beras turun konsumen tidak
akan menambah konsumsinya sebesar penurunan harga. Ini karena
konsumsi beras memiliki keterbatasan (misalnya rasa kenyang).
Permintaan uniter elastis : elastisitas = 1. Prosentase perubahan kuantitas
permintaan = prosentase perubahan harga. Contoh produk yang
elastisitasnya uniter tidak dapat disebutkan secara spesifik. Jenis
permintaan ini sebenarnya lebih sebagai pembatas antara permintaan
elastis dan tidak elastis, sehingga belum tentu ada produk yang dapat
dikatakan memiliki permintaan uniter elastis.
Permintaan elastis : elastisitas > 1. Prosentase perubahan kuantitas
permintaan > prosentase perubahan harga. Ini sering terjadi pada produk
yang mudah dicari substitusinya. Misalnya saja pakaian, makanan ringan,
dan lain sebagainya. Ketika harganya naik, konsumen akan dengan mudah
menemukan barang penggantinya.
Permintaan elastis sempurna : elastisitas tak terhingga. Dimana pada suatu
harga tertentu pasar sanggup membeli semua barang yang ada di pasar.
Namun, kenaikan harga sedikit saja akan menjatuhkan permintaan menjadi
0. Dengan demikian, kurvanya berbentuk horisontal. Contoh produk yang
permintaannya bersifat tidak elastis sempurna diantaranya barang/jasa
yang bersifat komoditi, yaitu barang/jasa yang memiliki karakteristik dan
fungsi sama meskipun dijual di tempat yang berbeda atau diproduksi oleh
produsen yang berbeda.
BAB V
[29]
TEORI PRODUKSI
Semuanya
diputuskan
dengan menganggap
bahwa
produsen/ pengusaha
selalu berusaha
mencapai keuntungan
yang maksimum.
Asumsi dasar lainnya
adalah bahwa produsen beroperasi dalam pasar persaingan sempurna.
Dalam pasar persaingan tidak sempurna dan pasar monopoli, ada satu
keputusan lagi yang harus diambil produsen yaitu menentukan harga outputnya.
Dasar pasar persaingan sempurna harga output (atau input) ditentukan oleh pasar.
[30]
Produsen tidak punya kekuasaan untuk memengaruhi pasar. (ini berlainan dengan
produsen dalam pasar persaingan tidak sempurna dan monopoli.
Q = f(X1,X2,X3,…,Xn)
[31]
Kuantitas output yang diproduksi (Q)
Produk rata – rata (average product – AP) dari setiap input yang mengukur
rata – rata output per unit input yang digunakan, diukur sebagai : AP =
Q/I. Produk rata – rata input sering digunakan untuk mengukur
produktivitas rata – rata input tersebut.
EI = (% ∆ Q¿ /(% ∆ I )
EI = (∆ Q /Q ¿/(∆ I /I )
[32]
Masalah yang dihadapi, dan harus diputuskan, produsen adalah berapa
tingkat penggunaan input X (tidak sekaligus dapat ditetapkan tingkat output Q)
yang menghasilkan keuntungan maksimum baginya. Ambil contoh seorang
produsen mempunyai fungsi produksi ( atau fungsi TPP).
Jika Total Physical Product (TPP) adalah fungsi dari tenaga kerja (atau
hanya modal), Marginal Physical Product (MPP) dari tenaga kerja (MPP L) adalah
perubahan dari total produk atau output ekstra per unit perubahan dalam
penggunaan tenaga kerja. Average Physical Product (APP) dari tenaga kerja
(APPL) sama dengan total produk dibagi dengan kuantitas dari labor yang
digunakan.
Isocost
C = wL + Rk
Kesimbangan Produsen
[33]
Kesimbangan produsen (kondisi optimal) diartikan sebagai tingkat output
maksimal yang dapat dihasilkan dengan sejumlah biaya tertentuatau jumlah dana
minimal yang diperlukan untuk menghasilkan sejumlah output tertentu. Kegunaan
dari isocost dan isoquant adalah untuk menentukan cost combination yakni
kombinasi penggunaan input – input untuk menghasilkan suatu tingkat output
tertentu dengan ongkos total minimum.
BAB VI
Organisasi Perusahaan
[34]
Input : berbagai sumber daya yang digunakan dalam memproduksi barang
dan jasa
Input Tetap : input yang tidak dapat berubah dengan mudah selama
periode waktu tertentu, kecuali dengan mengeluarkan biaya yang besar.
Misalnya pabrik.
Input Variabel : input yang dapat divariasikan atau diubah secara mudah
dan cepat.
Periode Jangka Pendek : periode waktu dimana paling tidak ada satu input
tetap.
Periode Jangka Panjang : periode waktu dimana seluruh input adalah
variable.
Fungsi Produksi
Q = f(K L R T)
[35]
Tahap pertama, pada tahap ini terjadi produksi total yang mengalami
pertambahan yang semakin cepat. Tahap ini dimulai dari titik orgin
semakin kesatu titik pada kurva total produk dimana AP (produksi rata –
rata)maksimum , dan pada titik ini AP = MP (marginal prodk).
Tahap kedua, pada tahap ini terjadi produksi total yang mengalami
pertambahan semakin lama semakin kecil. Tahap ini dimulai dari titk AP
maksimum sampai titik dimana MP = 0, atau TP maksimum.
Tahap ketiga, tahap ini terjadi produksi total yang mengalami pertambahan
semakin lama menurun. Tahap ini meliputi dimana daerah MP negative.
Skala hasil (return to scale) adalah derajat sejauh mana output berubah
akibat perubahan tertentu dalam kuantitas semua input yang dipakai dalam
produksi.
Skala hasil tetap, jika kuantitas semua input yang digunakan dalam
produksi ditingkatkan secara proposional.
Skala hasil meningkat, jika output meningkat dalam proporsi yang lebih
besar.
Skala hasil menurun, jika output menurun dalam proporsi yang kecil.
BAB VI
TEORI BIAYA
[36]
(Ekonomi Manajerial dengan Pendekatan Matematis, Prof. DR. H. Aulia
Tasman, SE, MSc.dan Prof. DR. H. M. Havidz Aima, M.S.)
[37]
6.1 Biaya Produksi Jangka Pendek
Biaya Tetap (fixed cost), biaya – biaya yang tidak tergantung pada tingkat
output disebut biaya tetap, termasuk dalam biaya tetap ini adalah bunga
pinjaman modal, biaya sewa peralatan dan pabrik, tingkat depresiasi yang
ditetapkan, pajak kekayaan, dan gaji para manajer eksekutif.
Biaya Variabel (variable cost, biaya yang berubah – ubah sesuai dengan
perubahan output. Jadi biaya VC ini merupakan fungsi dari tingkat output.
Yang termasuk dari biaya variabel ini adalah pengeluaran bahan baku,
depresiasi yang dibebankan oleh penggunaan peralatan, biaya tenaga kerja,
komisi – komisi penjualan dan semua biaya input lainnya yang berubah –
ubah sesuai dengan tingkat output.
ΔTC Δ T VC
sehingga dapat ditulis : MC = =
ΔQ ΔQ
Biaya Tetap Rata – rata (average fixed cost – AFC ), AFC adalah rata –
rata biaya tetap yang dikeluarkan untuk membuat satu satuan output. AFC
diperoleh dari membagi biaya tetap total dengan jumlah output. Karena TFC
konstan maka nilai AFC akan semakin kecil jika output yang dihasilkan
TFC
semakin bertambah : AFC =
Q
[38]
Biaya Variabel Rata – rata (average variable cost – AVC ), AVC adalah
rata – rata biaya variabel yang dikeluarkan untuk membuat satu – satu output.
AVC diperoleh dari membagi biaya variabel total dengan jumlah output :
TVC
AVC =
Q
Biaya Total Rata – rata (average cost – AC), AC adalah biaya rata – rata
yang dikeluarkan untuk membuat satu – satuan output. AC dapat diperoleh
dengan membagi biaya total dengan output :
TC
ATC = AC = = AFC + AVC
Q
Q = f ( Kβ
´ , L)
Dimana :
[39]
6.3 Biaya Produksi Jangka Panjang
TU = f (X,Y)
Dimana :
[40]
TU = menunjukkan total kepuasan
V = v (Px,Py,U)
Dimana :
Px = harga barang X
Py = harga barang Y
∂V /∂ Px ∂V /∂ Py
X= dan Y =
∂ V /∂ M ∂ V /∂ M
X = f (PX,Py,M)
X = f (Px.PyU)
[41]
dapat dicari dari fungsi pengeluaran konsumsi.
E = e (Px,Py,U)
∂E
X = f (Px, Py,U) = dan
∂ Px
∂E
Y = f (Px, Py,U) =
∂ Py
BAB VII
Karakteristik Biaya
[42]
Biaya Terbenam, biaya – biaya yang tidak termasuk karakteristik biaya
diatas (biaya tidak relevan).
Kurva biaya total jangka panjang (long run total cost/ LTC) diturunkan
dari pada ekspansi perusahaan dan menunjukkan biaya total jangka panjang
minimal dalam berbagai tingkat output. Kurva LTC dapat menurunkan kurva
biaya rata – rata jangka panjang (long run average cost/ LAC).
Total Biaya Jangka Panjang (long run total cost/ LTC), LTC = f(Q).
Biaya Rata – rata Jangka Panjang (long run average cost/ LAC), LAC =
LTC/Q.
Biaya Marginal Jangka Panjang (long run marginal cost/ LMC), LMC =
∆ LβTC
∆Q
[43]
Alsan Teknologi, peningkatan skala operasi, pembagian kerja dan
spesialisasi, dan lebih banyak mesin yang diproduksi dan terspesialisasi.
Alasan Keuangan, besar kecilnya jumlah pembelian, penerimaan pinjaman
dan bunga yang lebih besar bila perusahaan besar, biaya iklan dan promosi
yang besar dapat menekan biaya.
BAB VII
7.1 Pengertian
Pasar adalah suatu institusi atau badan yang menjalankan aktiivitas jual
beli barang atau jasa: untuk selanjutnya akan disebut komoditas atau produk.
Pasar tidak selalu harus merupakan tempat atau bangunan tertentu. Pengertian
pasar dibatasi oleh komoditas homogeny, sehingga akan banyak sekali dijumpai
pasar. Pasar tida.klah selalu harus merupakan tempat atau bangunan tertentu.
Pasar persaingan sempurna dibuat atas dasar dua asumsi penting yang
berkenaan dengan perilaku perusahaan individual dan yang berkenaan dengan
industry. Dalam kaitan ini, perusahaan diasumsikan hanya sebagai penerima harga
(price taker).
[44]
ditawarkan oleh si pengusaha monopoli. Pengusaha tunggal tersebut menetapkan
kebijakan harga jual, kuantitas produksi serta kebijakan lainnya. Dalam pasar
monopoli pengusahanya adalah tunggal, tetapi penjual dari komoditas monopoli
bisa saja banyak.
Pasar Oligopoli
Pasar oligopoly adalah pasar yang terdiri dari beberapa produsen yang
menghasilkan seluruh atau sebagian besar total output dipasar. Dengan kata lain
bahwa pasar oligopoly terdiri dari sekelompok kecil perusahaan besar yang
memiliki market share sekitar 70 % ssampai 80% dan disamping itu terdapat pula
perusahaan dengan pangsa yang lebih kecil. Pasar Oligopoli lebih menyerupai
pasar monopoli murni yang dicirikan oleh sejumlah kecil perusahaan besar yang
menghasilkan komoditas homogeny seperti baja atau komoditas yang berbeda
corak seperti mobil.
[45]
Dalam pasar persaingan tidak sempurna, dikondisikan di mana hanya
sedikit saja perusahaan yang menghasilkan suatu produk sehingga harga di pasar
tidak ditentukan oleh interaksi pasar, melainkan ditentukan oleh perusahaan itu
sendiri
BAB VIII
8.1 Pengantar
Kondisi yang dimaksud adalah menentukan satu titik dari maksimal profil
global, mengansumsi bahwa fungsi produksi itu sendiri mempunyai hanya satu
maksimum. Titik profit maksimasi tunggal akan membutuhkan sedikit X1 dan X2
dari yang dibutuhkan untuk memaksimumkan output, kecuali satu atau kedua
input itu gratis.
[46]
Jika produsen berhadapan dengan budget constraint dalam membeli input
X1 dan X2 dan hasilnya tidak dapat ditentukan secara global maksimasi
keuntungan, alternative terbaik berikutnya adalah memilih titik least cost-
combination berikutnya dimana budget line bersinggungan dengan isokun
masing-masingnya.
8.4 Isocline
Fungsi yang memberikan pilihan optimal dari faktor input disebut dengan
dengan fungsi permintaan faktor input dapat diperoleh dari turunan pertama sama
dengan nol dari maksimisasi laba.
[47]
output, Y (wi, p) akan lebih mudah didapatkan dengan menggunakan Hotellings
Lemma.
Laba tidak menurun terhadap p, yaitu jika p sama atau naik, maka laba
tidak akan turun. Properti ini dapat dibuktikan sebaga berikut ini. Jika w dan p
tetap, maka yang menentukan laba adalah pY. Jika Y’> maka pY > pY. Ini
terbukti bahwa Y’ > Y tidak akan menurun laba, yaitu laba baru p’Y paling tidak
sama atau lebih besar pY.
BAB IX
9.1 Pengantar
[48]
kuantitas atas waktu, sekaligus sebaik pengukuran perbedaan dalam level
antarperusahaan, industry, daerah atau Negara.
[49]
mendeflasikan perubahan pengeluaran input dalam periode t dan s, dengan angka
indeks harga input.
BAB X
PENGUKURAN EFISIENSI
10.1 Pengertian
[50]
Gambar 10. 3 Model Farrel Efisiensi Harga dan Efisiensi Teknis
P = kombinasi perusahaan
[51]
lingkungan.Kondisi sufficient condition dari efisiensi ekonomi terjadi jika
sekaligus dicapai efisiensi teknis dan efisiensi harga.
[52]
input substitution, zero output on zero input, linear output expantion path melalui
titik origin, dan no maximum output (Widodo, 1988). Fungsi produksi jenis lain
adalah kuadratik atau second degree polinomial berikut.
BAB XI
11.1 Pengantar
Produktivitas secara umum mengukur rasio output per satu input, seperti
produktivitas tenaga kerja, atau per kapital output, produktivitas modal,
produktivitas lahan, dan lain sebagainya. Dengan arti lain bahwa jumlah
outputfisik yang dihasilkan dibagi dengan satu unit faktor produksi tersedia pada
waktu yang tertentu. Indikator produktivitas secara alaminya berhubungan dengan
output dengan satu faktor produksi, menciptakan ukuran seperti produktivitas
tenaga kerja, produktivitas modal, dan sebagainya. Sebaliknya, produktivitas
[53]
multifaktor (faktor total) mengukur output per unit dari satu set kombinasi faktor
produksi dan memberikan satu ukuran keseluruhan dari produktivitas.
[54]
11.5 Perubahan Teknologi Autonomous dan Induced
[55]
perusahaan (Selter, 1960). Faktor yang menyebabkan satu perusahaan mengadopsi
teknik baru lebih cepat dari yang lain adalah: tingginya harapan profit, peroide
perlunasan singkat, konsentrasi lebih kecil terhadap penyerapan teknik baru dan
umur stok kapital yang ada masih sedikkit.
Akan tetapi, kesulitan penting utama difusi teknik baru adalah keberadaan
perangkat modal lama dan produk.Perlengkapan baru harus bersaing dengan
perangkat modal yang ada, tergantung dapa kebijakan keuasangan perusahaan.
Pada prinsipnya, setiap bagian peralatan harus diganti bila biaya operasinya
melebihi total biaya peralatan baru. Saling melengkapi yang kuat antarelemen
barang modal yang adamembuat sukar mengganti yang bagian-bagian saja; lantas
yang investasi keseluruhan akan menentukan kecepatanadopsi teknologi baru.
BAB XII
12.1 Pengantar
[56]
12.3 Pengukuran TFP – Pendekatan Nonparametrik
[57]
BAB II
PEMBAHASAN
2.1Kelebihan Buku
[58]
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
. Tujuan pokok ekonomi manajerial adalah pengambilan keputusan yang
berhubungan denganproses penetapan pemecahan masalah tertentu dalam suatu
unit usaha dari berbagai alternatif suatu tindakan. Berkaitan dengan konsep
perilaku konsumen, perlu dipahami beberapa hal sebagai berikut. Tujuan utama
dalam mengonsumsi suatu produk yang dijual di pasar adalah untuk
memaksimumkan kepuasan total. Para ekonom menyebut kepuasan total ini
sebagai utilitas total konsumen yang diperoleh ketika ia mengonsumsi suatu
produk.
3.3 Saran
[59]
DAFTAR PUSTAKA
[60]