Pendahuluan
Dunia bisnis adalah kegiatan perusahaan untuk mencari laba. Laba dapat diperoleh jika
para manajer mampu menggunakan informasi ekonomi mikro, makro, dan ekonomi politik
dengan benar. Informasi itu merupakan faktor eksternal yang mengandung peluang dan ancaman,
sebagai faktor memengaruhi perusahaan dalam memperoleh laba. Informasi eksternal itu harus
dikombinasikan dengan informasi internal perusahaan yang di dalamnya terkandung kekuatan
dan kelemahan perusahaan sebagai faktor yang menentukan perusahaan dalam memperoleh laba.
Untuk dapat menghasilkan nilai perusahaan yang realistik, manajemen harus mengetahui
dan memahami sejarah perkembangan ekonomi, ekonomi mikro, ekonomi makro, dan ekonomi
politik karena kehidupan perusahaan dipengaruhi oleh ketiga dimensi ekonomi tersebut. Dari
ketiga dimensi ekonomi itu, ekonomi mikro memegang peranan penting karena di dalamnya
terkandung kemampuan manajemen pe rusahaan menggunakan informasi internal untuk
mengambil keputusan.
Pola pikir ekonomi manajerial ini didasarkan pada sistem ekonomi kapitalisme, atau ekonomi
pasar bebas di mana pasar merupakan ”mercusuar” yang memberi petunjuk kepada manajemen
ke mana mereka harus mengemudikan perusahaan. Manajemen harus memahami dan
menghayati situasi pasar, di mana di dalamnya terdapat daya beli konsumen dan persaingan yang
semakin tajam (Arsyad, 2012).
Kemampuan seorang manajer akan dapat ditingkatkan dengan dimilikinya pengalaman
yang ditunjang dengan landasan teori yang kuat dalam mengambil keputusan yang tepat. Pada
bab ini akan dibahas berbagai aspek yang berkaitan dengan konsep ekonomi manajerial yaitu
sifat dan ruang lingkup ekonomi manajerial yang merupakan pembahasan yang penting sebagai
awal memahami dan mempelajari ekonomi manajerial.
Alasan Mempelajari Ekonomi Manajerial
Ekonomi manajerial merupakan ilmu dan seni yang menggabungkan teori ekonomi dan
teknik pengambilan keputusan. Ilmu ini bermanfaat agar sebuah organisasi dapat mencapai
tujuannya secara efektif dan efisien.Wawasan tentang hal ini juga dapat menjadi strategi yang
bagus dalam menjalankan bisnis agar perusahaan dapat mengatur dan mengelola sumber daya
yang terbatas tetapi mendapatkan tujuan yang ingin dicapai.
Teori ekonomi menjadi salah satu dasar dalam pengambilan keputusan di dalam
ekonomi manajerial. Ilmu ekonomi terbagi menjadi dua area utama, yaitu ekonomi makro dan
ekonomi mikro. Ekonomi mikro berkaitan erat dengan perilaku ekonomi, seperti sistem
perdagangan, sumber daya, dan perilaku individu. Sedangkan ekonomi makro lebih berkaitan
dengan investasi, pendapatan, agregat, output, dan lapangan kerja.
Tugas utama manajer adalah membuat keputusan yang berkaitan dengan masalah-
masalah bisnis sedemikian rupa sehingga keputusan itu diharapkan akan memungkinkan
organisasi bisnis mencapai tujuannya. Contoh: meningkatkan produktifitas, memperluas pangsa
pasar meningkatkan keuntungan, mengurangi biaya.
EkonomiManajerial
SolusiOptimal
Bagaimana hubungan ekonomi manajerial dengan ilmu-ilmu lain yang terkait seperti yang
diperlihatkan dalam Gambar 1.1 akan dibahas pada bagian berikut.
Ekonomi teori berkaitan dengan hubungan antar variable atas suatu kejadian ekonomi.
Mengacu pada pendapat William Baumol seperti telah disampaikan sebelumnya, variable inilah
yang merupakan bagian penting dari suatu masalah yang akan dipecahkan. Bagaimana variable
ini ditetapkan dan bagaimana hubungannya dengan variabel lain akan dibahas pada bagian
berikutnya ketika membahas tentang dua bagian ekonomi teori, yaitu teori ekonomi makro dan
teori ekonomi mikro.
Sesuai namanya ekonomi terapan merupakan penerapan teori ekonomi untuk
memecahkan masalah-masalah ekonomi yang terjadi di dalam suatu perekonomian. Misalkan,
untuk memecahkan masalah tingkat kemiskinan di suatu negara digunakan konsep-konsep yang
ada di dalam teori ekonomi makro guna menciptakan lapangan kerja. Masalah ini secara khusus
menjadi bahasan ekonomi pembangunan.
Teori ekonomi terdiri dari ekonomi makro (macroeconomics) dan ekonomi mikro
(microeconomics). Ekonomi makro mempelajari tentang output, konsumsi, investasi, tenaga
kerja, dan harga secara keseluruhan (agregat) dalam sebuah perekonomian. Ekonomi makro
membantu memberi pemahaman kepada pengambil keputusan atas kondisi ekonomi makro di
luar organisasi dan dampaknya pada keputusan organisasi. Indikator kondisi ekonomi makro
seperti tingkat inflasi, tingkat pengangguran, tingkat bunga, dan tingkat permintaan agregat dapat
membantu pengambilan keputusan manajerial yang tepat. Misal, pada saat tingkat bunga
pinjaman tinggi, pengambil keputusan di dalam perusahaan sebaiknya tidak menambah modal
dari pinjaman bank. Atau, bila tingkat pengangguran tinggi, pengambil keputusan yang terkait
di tingkat pemerintah dapat mengalokasikan anggarannya untuk program penciptaan lapangan
kerja.
Ekonomi mikro mempelajari tentang perilaku pelaku ekonomi sebagai pengambil
keputusan secara individual. Pelaku ekonomi yang dimaksud adalah konsumen dan produsen.
Ekonomi mikro membantu pengambil keputusan dalam memahami perilaku konsumen sehingg
adapat diambil langkah yang tepat dalam pembuatan keputusan menciptakan produk baru,
misalnya.
Seperti telah diketahui, ekonomi teori berkaitan dengan hubungan antar variabel.
Variabel yang dibahas dalam ekonomi makro adalah variabel-veriabel agregat, yaitu variabel
yang berkaitan dengan kondisi keseluruhan suatu perekonomian. Sebagai contoh adalah variable
tingkat produksi nasional yang menunjukkan total produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh
seluruhpenduduk di suatu negara selamasatuperiodetertentu (biasanyasatutahun). Sedangkan
variabel yang menjadi pokok bahasan ekonomi mikro adalah variabel yang menggambarkan
kondisi dalam suatu organisasi. Variabel tingkat produksi yang dihasilkan oleh suatu perusahaan
pada satu tahun merupakan contoh variable dalam konteks mikro.
Untuk dapat memahami lebih jauh perbedaan konsep agregat dan mikro, dapat dijelaskan
dengan contoh suatu negara yang di dalamnya terdapat 10 perusahaan. Tingkat produksi yang
dihasilkan oleh masing-masing perusahaan merupakan variable dalam konteks mikro. Sedangkan
tingkat produksi yang dihasilkan oleh kesepuluh perusahaan itu akan menunjukkan variable
agregat. Tingkat produksinya disebut tingkat produksi agregat. Secara matematis, hal ini dapat
dituliska nsebagai
Ytotal = Y1 + Y2 + ... + Y10
dimana Y menunjukkan tingkat produksi (dalam unit).
Keterkaitan variable tingkat produksi agregat dengan variabel lain dapat ditetapkan
dengan melihat apa yang mempengaruhi tingkat produksi agregat tersebut. Apabila terjadi bahwa
ketika seluruh anggota masyarakat meningkatkan jumlah barang dan jasa yang dikonsumsinya
dan hal ini mendorong perusahaan-perusahaan yang ada di dalam negara tersebut untuk juga
meningkatkan produksinya guna memenuhi kebutuhan konsumsi seluruh anggota masyarakat
yang berakibat tingkat produksi total (agregat) juga akan meningkat, maka dapat dikatakan
bahwa tingkat produksi agregat dipengaruhi oleh tingkat konsumsi seluruh anggota masyarakat
di negara tersebut. Dengan kata lain, ada keterkaitan antara variable tingkat produksi dan
variable tingkat konsumsi.
Keterkaitan antar variable dalam konteks mikro dapat diturunkan dengan cara yang
sama. Variabel tingkat produksi suatu perusahaan akan dipengaruhi oleh naik turunnya tingkat
konsumsi anggota masyarakat yang mengkonsumsi produk yang dihasilkan perusahaan
(konsumen). Tingkat konsumsi tersebut menunjukkan jumlah yang diminta oleh konsumen.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa variable tingkat produksi perusahaan berkaitan
denganvariabel jumlah yang diminta.
Posisi ekonomi manajerial dapat dilihat pada cabang pohon ilmu dari ilmu ekonomi.
Dari pohon ilmu ekonomi terlihat bahwa ekonomi manajerial termasuk dalam kelompok
ekonomi terapan. Dengan kata lain, ekonomi manajerial merupakan sebuah terapan dari ilmu
ekonomi, khususnya teori ekonomi. Karena ekonomi manajerial mempelajari masalah
keputusan manajerial dalam perusahaan, maka ekonomi manajerial lebih banyak berkaitan
dengan penerapan konsep-konsep dalam ekonomi mikro. Dengan kata lain, hati/pusat dari
ekonomi manajerial terletak di ekonomi mikro yang disebut juga sebagai teori tentang
perusahaan. Dengan demikian, ekonomi mikro merupakan elemen yang paling penting di dalam
ekonomi manajerial. Namun demikian, perlu dicatat bahwa ekonomi manajerial berbeda secara
signifikan dengan ekonomi mikro, terutama dalam hal focus analisisnya. Fokus analisis ekonomi
mikro berada pada tingkat perusahaan walaupun beberapa analisisnya juga fokus pada tingkat
pasar.
Sedangkan ekonomi manajerial berfokus pada perilaku manajerial dalam lingkup lingkungan
mikro.
Bagi ekonomi manajerial, teori ekonomi memberikan landasan teori untuk melakukan
peramalan (estimasi) dan memberikan penjelasan atas perilaku para pelaku ekonomi dengan
menggunakan model. Model merupakan penyederhanaan suatu kondisi nyata yang di dalamnya
terdapat variabel-variabel yang menentukan dan yang menunjukkan saling keterkaitan antar
variable tersebut. Misal, sebuah model teori produksi menunjukkan keterkaitan antara variabel
input dan output. Saling keterkaitannya terlihat dari banyaknya output yang dihasilkan
ditentukan oleh banyaknya input yang digunakan, sehingga dari sejumlah input tertentu yang
digunakan dapat diperkirakan banyaknya output yang dapat dihasilkan.
Tabel 1.1. Tingkat Produksi Q Pada Berbagai Tingkat Penggunakan Input L dan K
Tingkat produksiQ Jumlah input L Jumlah input K
(unit) (orang) (Rp)
10 0 0
52 1 80
64 2 100
76 3 120
93 4 150
110 5 180
127 6 210
134 7 240
146 8 240
128 9 200
110 10 160
Berdasarkan data ini dapat disusun hubungan empiris dalam bentuk persamaan
ekonometrika sebagai berikut:
Q = a + bL + cK
dimana a disebut sebagai konstanta; b dan c merupakan koefisien.
Dengan bantuan alat-alat statistic dapat dihitung besarnya konstanta a serta koefisien b
dan c. Secara teknis, konstanta akan memberikan informasi besarnya produksi Q pada saat L dan
K masing-masing sebesar nol, yaitu L dan K tidak digunakan. Sedangkan koefisien b
menunjukkan besarnya perubahan produksi Q bila penggunaan input L ditambah1 unit dan
koefisien b menunjukkan besarnya perubahan produksi Q bila penggunaan input K ditambah 1
unit. Berdasar informasi ini dapat diramalkan tingkat produksi yang dapat dihasilkan pada suatu
tingkat penggunaan input tertentu.
Misalkan, hasil perhitungan berdasarkan data seperti pada tabel 1.1 menghasilkan persamaan
ekonometrika berikut
Q = 10 + 2L + 0,5K
Konstanta yang sebesar 10 (a = 10) menyatakan bahwa bila tidak ada L dan K yang
dipekerjakan/digunakan, perusahaan dapat menghasilkan produksi Q sebanyak 10 unit.
Walaupun nampaknya tidak logis, tetapi hal ini dapat diartikan adanya variabel lain selain L dan
K yang memungkinkan perusahaan masih dapat menghasilkan suatu tingkat produksi tanpa
menggunakan L dan K.
Peran Internet
Perkembangan teknologi komputer dan telekomunikasi telah mampu menghubungkan banyak
pihak di seluruh penjuru dunia melalui internet dengan sangat murah. Singkatnya, seluruh dunia
akan terhubung dalam jalur informasi super cepat (information superhighway) melalui internet.
Seseorang dapat mengirim, mendapatkan atau menganalisis informasi dari berbagai sumber di
berbagai tempat di pelosok dunia melalui internet.
Internet telah banyak digunakan dalam melakukan transaksi, sehingga seseorang dapat melihat
tawaran berbagai perusahaan, membandingkan dan akhirnya membeli serta melakukan
pembayaran. Internet dapat menjadi sumber yang baik untuk mencari informasi yang terkait
dengan ekonomi manajerial. Misal, informasi tentang kondisi ekonomi makro seperti inflasi,
pertumbuhan, pengangguran atau informasi ekonomi mikro seperti informasi suatu perusahaan,
suatu industry atau sekto rtertentu. Dengan kata lain, internet membantu dalam mendapatkan
informasi yang dibutuhkan dalam pembuatan keputusan manajerial.
Ringkasan
Ekonomi manajerial adalah penerapan teorie konomi dan alat-alat dalam ilmu pengambilan
keputusan untuk membahas bagaimana suatu organisasi dapat mencapai tujuannya dengan cara
yang paling efisien. Masalah pengambilan keputusan terjadi karena ada keterbatasan material
dan non material yang dimiliki organisasi. Keterbatasan tersebut menjadi kendala dalam upaya
mencapai tujuan secara maksimal. Ekonomi manajerial membantu pengambil keputusan untuk
mengatasi hal ini melalui penggunaan konsep-konsep dalam teori ekonomi dan alat-alat dalam
ilmu pengambilan keputusan untuk mencapai tujuan secara optimal. Disamping teori ekonomi
dan ilmu pengambilan keputusan, berbagai area fungsional dalam ilmu administrasi bisnis juga
memberi landasan dalam pengambilan keputusan manajerial. Dengan demikian, ekonomi
manajerial mengintegrasikan banyak ilmu dalam membahas pengambilan keputusan manajerial
di dalam suatu organisasi.