Anda di halaman 1dari 28

Teori produksi

FATHIMAH KURNIAWATI
Introduction

To consume sometimes depens upon our productive capacity.


Productive capacity  determined by the size and quality of the labor force, by
quantity&quality of the capital stock, by the national’s technical knowledge (along
with the ability to use that knowledge), and by the nature of public and private
institutions.

Our goal is to understand how market forces determine the supply of goods and
services.
1st explore the fundamentals of production theory, showing how firms transform
inputs into desirable outputs.
2nd Production theory also helps us understand why productivity and living standards
have risen over time and how firms manage their internal activities.
TEORI PRODUKSI

Produksi : Suatu kegiatan memproses input (faktor produksi)


menjadi suatu output.

INPUT PROSES OUTPUT


Input Tetap Jangka Panjang Barang
Input Variabel Jangka Pendek Jasa
CONTENTS

1. Fungsi produksi
2. Biaya produksi minimum
3. Jangka waktu analisis
4. Perusahaan dan industri
FUNGSI PRODUKSI

Fungsi produksi menunjukkan hubungan antara faktor-faktor produksi (input) dan


tingkat produksi yang diciptakan (output).

Q = f (K, L, R, T)

Q = jumlah output (hasil produksi)


K = modal (kapital)
L = tenaga kerja (labor)
R = kekayaan alam (raw material)
T = teknologi
Jangka Waktu Produksi

Jangka waktu dibedakan menjadi 2:


Jangka Pendek (short run) yaitu jangka waktu ketika
input variable (L) dapat disesuaikan, namun input
tetap (K) tidak dapat diubah.

Jangka Panjang (long run) merupakan suatu waktu


dimana seluruh input variabel maupun tetap yang
digunakan perusahaan dapat diubah.
Konsep Produksi

Produk total (Total product) : total output yang dihasilkan dari hasil
penggunaan sejumlah faktor produksi tertentu. TP=f(K,L)
Produk marjinal (Marginal product) : perubahan output sebagai
akibat perubahan input tertentu, dimana factor lain dianggap konstan
MPL : perubahan output akibat perubahan input L MPL=∆TP/ ∆L
MPK : perubahan output akibat perubahan input K MPK=∆TP/ ∆K
Produk rata-rata (Average product) : rata-rata output yang dihasilkan
perunit input tertentu
APL : rata-rata output yang dihasilkan perunit labor APL=TP/L
APK : rata-rata output yang dihasilkan perunit kapital APK=TP/K
Hukum hasil lebih yang semakin berkurang
(law of diminishing return)

Hukum yang menyatakan berkurangnya tambahan output dari


penambahan satu unit input variabel, pada saat output telah mencapai
maksimum.

Asumsi:
1. Hanya ada satu unit input variable, input yang lain tetap.
2. Teknologi yang digunakan dalam proses produksi tidak berubah
3. Sifat konsisten produksi adalah berubah-ubah.
Inflection point (titik belok): titik dimana slope TP mulai
berubah
Faktor produksi tetap: input factor produksi yang
jumlahnya tidak dapat dirubah dengan segera
mengikuti perubahan output. Contoh: Gedung, mesin,
managerial, dll
Faktor produksi variable: input yang dapat mengikuti
perubahan jumlah output yang dihasilkan.
Kurva produksi jangka pendek

Kurva yang menunjukkan hubungan antara input dan


output
Hubungan TP, MP, dan AP
MPL: slope dari TP, jika TP meningkat maka MPL>0, akan
maksimum saat MPL=0 dan akan turun pada saaat
MPL<0.

APL akan meningkat saat MPL>APL dan akan turun saat


MP<AP pada saat MPL=APL, maka APL akan maksimum
Tabel: Pengaruh perubahan tenaga kerja
atas produksi beras
Tanah Tenaga kerja Produksi total Produksi rata-rata Produksi majinal Tahap
(1) (2) (3) (4) (5) produksi
(6)
1 1 100 100 -
1 2 300 150 200 Tahap
1 3 600 200 300 Pertama

1 4 880 220 280


1 5 1050 210 170 Tahap
1 6 1140 190 90 Kedua
1 7 1190 170 50

1 8 1190 150 0
1 9 1100 120 -90 Tahap
1 10 700 70 -400 Ketiga
Kurva Produksi Total, Produksi Rata-rata
dan Produksi Marginal

TP
800
(i) Produksi Total
600
400
TP
200
300 Jumlah tenaga kerja

200
(ii) Produksi Marginal dan
Produksi rata-rata
100
AP
2 4 8 MP Jumlah tenaga kerja
Tahap-Tahap Produksi

Tahap I: TP mengalami pertambahan yang semakin cepat  belum efisien


Dimulai dari titik origin semakin meningkat pada kurva TP yang ditunjukkan dari
AP maksimum (AP=MP).
Tahap II: TP pertambahannya semakin lama semakin kecil  efisien maksimal
Produksi total terus meningkat sampai produksi optimum sedang produksi rata-
rata menurun dan produksi marginal menurun sampai titik nol. (dimulai dari AP
max sampai MP=0 atau TP max)
Tahap III: TP semakin lama semakin menurun
Penambahan tenaga kerja menurunkan total produksi, dan produksi rata-rata,
sedangkan produksi marginal negatif. (daerah MP negative)
Kurva Produksi Total, Produksi Marginal dan Produksi
Rata-rata
Q

A
Q3
Q1
Tahap I Tahap II Tahap III TP
Q2 L1 L2 L3 L4

Q
Tahap III

Tahap I Tahap II

APL
0 L1 L2 L3 L4
MPL
Produksi Jangka Panjang

Input dalam produksi bersifat variable baik kapital dan


labor

Alat analisis:
Isoquant: kombinasi 2 input yang menghasilkan output
yang sama
Isocost: kemampuan produsen membeli input dengan
dana dan harga input tertentu
Marginal Rate

Marginal rate of technical substition ( MRTS )/daya


subtitusi teknis marginal ( DSTM )
MRTSLK : menunnjukkan jumlah input modal (K) yang
harus dikorbankan oleh produsen untuk memperoleh
tambahan saru unit input tenaga kerja (L) agar tetap
berada pada isokuan yang sama (untuk
mempertahankan output yang sama )
Isoquant

Isoquant: kombinasi 2 input yang menghasilkan output yang sama


Slope: MRTSLK: - /

Karakteristik Isoquant:
1. Cembung kearah titik origin
2. Didaerah yang relevan mempunyai slope negative
3. Antara Isoquant yang satu dengan yang lain tidak pernah berpotongan
4. Semakin ke kanan kedudukan isoquant menunjukkan semakin tinggi
jumlah output
Kurva Isoquant
Modal (unit)

Tabel Tenaga Kerja dan


Modal Untuk Menghasilkan 8
1.000 unit Produksi
6
A
Gabungan Tenaga Modal
Kerja 4 d = 4000 unit
A 1 6 B c = 3000 unit
2 C b = 2000 unit
B 2 3 D a = 1000 unit

C 3 2
2 4 6 8
D 6 1 Tenaga Kerja (unit)
Isocost Curve

Menunjukkan semua kombinasi 2 macam input yang dibeli


perusahaan dengan pengeluaran total dan harga faktor produksi
tertentu.
C=Pl.L+Pk.K atau TC=wL+rK
K=C/Pk – Pl/Pk.L
Dimana:
C/Pk  intersep/titik potong pada sumbu vertical
Pl/Pk  nilai koefisien yang menunjukkan slope dari kurva isocost
Kurva Isocost

Modal (unit)

6 TC4

4 TC3
TC2
2 TC1

2 4 6 8 10 12 14
Tenaga Kerja (unit)
Keseimbangan produsen

Tujuan: Memaksimumkan produksi

Seorang produsen berada dalam kondisi keseimbangan apabila


dengan sejumlah pengeluaran ( biaya ) tertentu, ia dapat
menghasilkan output yang maksimal atau dengan kata lain untuk
menghasilkan sejumlah output tertentu diperlukan biaya yang minimal

Syarat produksi maksimum: IC dan IQ bersinggungan


Least Cost Combination (LCC): kombinasi penggunaan input untuk
menghasilkan output tertentu dengan biaya minimal
Gambar Meminimumkan Biaya atau
Memaksimumkan Keuntungan
Modal (unit)

8
A B
6
Q
E z = 3000 unit
4
P y = 2500 unit
2 R C x = 1500 unit
D a = 1000 unit
2 4 6 8 10 12 14
Tenaga Kerja (unit)
The Expantion Path
Returns to Scale

Fungsi produksi Q=f(L,K)


ℎ ,ℎ

Jika = h, maka f memiliki skala hasil konstan


Jika > h, maka f memiliki skala hasil yang meningkat
Jika < h, maka f memiliki skala hasil yang menurun
Perubahan Teknologi
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai