&
MASALAH DAN SISTEM
EKONOMI
KEGIATAN PRODUKSI
Tujuan Pembelajaran 1
Tanah
Tenaga
Modal Input Proses Produksi Out Put
Skill
Bidang dan Tingkatan Produksi
Tingkatan Produksi :
2. Primer (Ekstraktif dan Agraris).
3. Sekunder (Industri/kerajinan).
4. Tertier (Perdagangan dan Jasa).
1. Ekstraktif =
Mengambil apa yang
sudah tersedia di
alam ini.
2. Agraris = Mengolah
alam/tanah untuk
mendapatkan hasil.
3. Industri = Mengolah
apa yang dihasilkan
oleh Ekstraktif dan
Agraris. 12
4. Perdagangan = Bidang
usaha jual beli barang
untuk mendapatkan
untung.
5. Jasa = Bidang usaha
yang memberikan
pelayanan jasa kepada
masyarakat.
Perluasan Produksi
Caranya :
1. Ekstensifikasi, yaitu dengan
menambah faktor produksi yang sudah
ada.
2. Intensifikasi, yaitu dengan tidak
menambah faktor produksi yang sudah
ada.
3. Diversifikasi, yaitu dengan cara
menambah jenis produksi.
4. Normalisasi, yaitu menambah
keragaman dari satu jenis produksi.
5. Spesialisasi, yaitu dengan cara
mengadakan pembagian kerja.
6. Mekanisasi, yaitu dengan penggunaan
mesin-mesin.
7. Memberikan fasilitas dan kemudahan
bagi usaha kecil dan menengah,
deregulasi (penyederhanaan
peraturan), debirokratisasi
(penyederhanaan perizinan),
mengadakan kursus-kursus dan latihan
kerja.
Teori Perilaku Produsen
1. Produksi dengan satu macam Faktor
Produksi Variabel
The Law of Diminishing Returns (David
Ricardo).
Apabila satu macam faktor produksi ditambahkan
terus menerus penggunaannya, sedangkan faktor
produksi lain tetap, tambahan output yang
dihasilkan mula-mula akan meningkat, namun
kemudian akan terus menurun.
Contoh Hasil Produksi Padi
Sebidang Tanah
Tanah Tenaga Total Produk Marginal
( ha ) Kerja/L Produk/TP Rata-rata Produk/MP
( Orang ) ( Kwintal ) (AP) ( Kwintal)
1 0 - - -
1 1 10 10 10
1 2 24 12 14
1 3 39 13 15
1 4 52 13
1 5 60 13 8
1 6 63 12 3
1 7 63 10,5 0
1 8 56 9 -7
7
∆TP TP
MP = ------ AP = ------
∆L L
Jumlah Produk
70
TP
60
50
40
maka MP=0
20
10
AP
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Tenaga Kerja MP
Berdasarkan Tabel di atas, dapat
disimpulkan :
Q2
TP2
Q1
TP1
0 L1 Tenaga Kerja
Hitunglah besar Produk Rata-rata (AP) dan Produk Marjinal (MP), buatlah grafiknya
(TP, AP, dan MP). Tunjukkan pada penggunaan Tenaga Kerja (L) keberapa mulai
berlakunya The Law of Diminishing Returns !
2. Produksi dengan dua macam Faktor
Produksi Variabel
Isoquant
Isoquant adalah kurva yang menunjukkan
berbagai kombinasi penggunaan dua
macam faktor produksi variabel dengan
tingkat teknologi tertentu, yang
menghasilkan tingkat produksi/output
yang sama.
Ciri-ciri Isoquant
1) Menurun dari kiri atas ke kanan bawah
(bila satu macam faktor produksi dikurangi,
faktor produksi lain harus ditambah agar
hasil produksi tetap.
2) Cembung ke titik origin (convex to arigin)
3) Kurva yang berada di sebelah kanan atas
menunjukkan tingkat output yang lebih
banyak (Q2).
4) Isoquant tidak saling berpotongan.
Tenaga
TK3 A
Kerja Isoquant
B
TK2
Q2
C
TK1 Q1
0 M1 M2 M3 Modal
TK2 B
TK3 C
I
0 M1 M2 M3 Modal
I.1
I.2
0 Modal
I.1
I.2
0 Modal
I.2
0 Modal
Tenaga Kerja
TK1 A
I
0 M1 Modal
Keterangan:
I = Isocost
Q = Isoquant
Tenaga Kerja
TK1 B
Q.3
C Q.1
Q.2
I
0 M1 Modal
Keterangan:
I = Isocost
Q = Isoquant
BIAYA PRODUKSI, PENERIMAAN DAN
LABA-RUGI USAHA
Pengertian Biaya Produksi
(Cost)
Adalah semua pengorbanan yang
perlu untuk proses produksi,
dinyatakan dalam uang menurut harga
pasar yang berlaku.
Macam-macam Biaya Produksi
1.Menurut sifatnya :
a.Biaya Tetap (Fixed Cost = FC)
adalah biaya yang besarnya tidak
tergantung pada jumlah barang yang
dihasilkan/diproduksi.
b.Biaya Variabel (Variable Cost = VC)
adalah biaya yang besarnya
tergantung pada jumlah barang yang
dihasilkan/diproduksi.
2. Menurut penghitungannya :
a.Biaya Total (Total Cost = TC) adalah
jumlah seluruh biaya yang dikeluarkan
untuk memperoduksi suatu barang
atau jasa. Biaya ini merupakan
penjumlahan dari biaya tetap dan
biaya variabel.
b.Biaya Rata-rata (Average Cost = AC)
adalah biaya yang dikeluarkan untuk
setiap satu unit barang yang
diproduksi.
c. Biaya Tetap Rata-rata (Average Fixed
Cost = AFC) adalah jumlah biaya tetap
untuk setiap satu unit produksi.
d. Biaya Variabel Rata-rata (Average
Variable Cost = AVC) adalah jumlah
biaya variabel untuk setiap satu unit
produksi.
e. Biaya Marginal (Marginal Cost = MC)
adalah tambahan biaya sebagai akibat
adanya tambahan satu unit produksi.
Biaya
Keterangan :
Apakah berproduksi
pada Q1 atau Q2,
100 FC
bahkan tidak
berproduksi sekalipun
biaya tetap yang harus
0 Q1 Q2 Jumlah dikeluarkan adalah
Barang
100
Kurva Biaya Tetap (Fixed
Cost/FC)
Biaya
C1
Keterangan :
AFC berbentuk menurun
dari kiri atas ke kanan
C2
bawah. Semakin banyak
C3 jumlah barang yang
AFC dihasilkan, kurva AFC
Jumlah
semakin mendekati sumbu
0 Q1 Q2 Q3
Barang horizontal namun tidak
akan sampai menyinggung
Kurva Biaya Tetap Rata- apalagi memotong sumbu
rata (Average Fixed Cost horizontal.
= AFC)
FC
AFC = -------
Q
Keterangan :
Biaya VC dimulai dari titik origin
(titik 0), karena bila
VC perusahaan tidak
C4 berproduksi, tidak ada
C3 biaya variabel yang harus
C2
dikeluarkan. Semakin
banyak barang yang
C1
dihasilkan, semakin banyak
pula biaya variabel yang
0 Q1 Q2 Q3 Q4 Jumlah harus dikeluarkan, namun
Barang pertambahannya tidak
proporsional (bentuk
Kurva Biaya Variabel kurvanya tidak linear).
(Variable Cost = VC)
Biaya Keterangan :
AVC menurun dengan
AVC semakin banyaknya
barang yang dihasilkan
C1
sampai titik minimum
C3
tertentu (kapasitas
C2
produksi optimal), yakni
pada output Q2, dan
0 Q1 Q2 Q3 Jumlah kemudian naik bila
Barang produksinya terus
Kurva Biaya Variabel ditambah. Bentuk kurva
Rata-rata (Average AVC menyerupai huruf U
Variable Cost = AVC) (U shape)
VC
AVC = -------
Q
TC
Biaya
VC
100 FC
0 Jumlah
Barang
TC = FC + VC
Biaya Keterangan :
Kurva AC sama dengan kurva
AC AVC berbentuk U, tetapi
letaknya AC di atas AVC,
C1 sebab AC adalah
C3 penjumlahan dari AVC dan
C2 AFC. Dengan demikian AC
juga dapat dirumuskan AC
=AFC +AVC
0 Q1 Q2 Q3 Jumlah
Barang
Kurva Biaya Rata-rata (Average Cost = AC)
TC TC = FC + VC
AC = ------- atau ---- = ---- + ----
Q Q Q Q
AC = AFC + AVC
Keterangan :
MC mula-mula menurun, tetapi
MC
kemudian meningkat sejalan dengan
AC bertambahnya jumlah barang yang
dihasilkan. Pada jumlah produksi
tertentu, MC akan sama dengan AC.
Pada titik inilah kurva MC memotong
kurva AC pada titik minimum.
Dengan demikian dapat dikatakan :
Pada saat AC menurun, kurva MC
0 Jumlah
di bawah kurva AC.
Barang
Pada saat AC=MC, kurva MC
memotong kurva AC di titik
Kurva Biaya Marginal minimum.
(Marginal Cost = MC) Pada saat AC naik, kurva MC di
∆TC atas kurva AC
MC = --------
∆Q
Biaya
MC AC
AVC
AFC
0 Jumlah
Barang
400
300
200 VC
FC
100
40
0 1 5 10 Jumlah
Barang
140
100
AC
AVC
40
AFC
0 1 5 10 Jumlah
Barang
140
100 MC
AC
40
0 1 5 7 10 Jumlah
Barang
Hubungan AC dan MC
Biaya Produksi Jangka Panjang
Dalam jangka panjang semua biaya adalah
variabel. Oleh karena itu biaya yang relevan dalam
jangka panjang adalah biaya total, biaya variabel,
biaya rata-rata, dan biaya marginal. Biaya total
(jangka panjang) adalah biaya yang dikeluarkan
untuk memproduksi seluruh output dan semuanya
bersifat variabel. Sedangkan biaya marginal adalah
tambahan biaya karena menambah produksi
sebanyak satu unit. Perubahan biaya total adalah
sama dengan perubahan biaya variabel.
Biaya
SAC1 SAC3
SAC2
C1
LAC
C2
0 Q1 Jumlah
Barang
AR=
D =P
TR
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah
Barang
MR
Penerim
aan TR Keterangan :
Kurva permintaan (D)
yang horizontal berarti
AR=P=MR=D
bahwa harga jual per
unit yang diterima
produsen tetap berapun
jumlah barang yang
dijual. Ini terjadi pada
0 Jumlah
Barang
Pasar
PersainganSempurna.
Kurva TR, AR, dan MR pada
Kurva Permintaan yang
Horizontal.
Contoh Tabel Penghitungan TR, MR, dan AR pada
kasus permintaan yang Horizontal.
Q P TR MR AR
0 10 0 - -
1 10 10 10 10
2 10 20 10 10
3 10 30 10 10
4 10 40 10 10
5 10 50 10 10
6 10 60 10 10
7 10 70 10 10
8 10 80 10 10
9 10 90 10 10
10 10 100 10 10
Tabel di atas jika dibuatkan kurvanya sebagai berikut :
Penerim
10 20 30 40 50 60 70 80
aan TR
AR=P=MR=D
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah
Barang
Laba / Rugi
R/C TR
Keterangan :
TC Bila perusahaan
memproduksi < Q1
akan menderita Rugi,
BEP karena TR < TC. Laba
akan diperoleh jika
memproduksi > Q1.
Pada output Q1
perusahaan mengalami
0 Q1 Jumlah
Barang BEP (Break-even point)
dimana TR=TC.
Menentukan Laba dengan Pendekatan Total
(Pada Pasar Monopoli)
R/C
Laba
TC
BEP
Rugi
BEP
TR
0 Jumlah
Barang
Syarat laba maksimal
MR = MC
Menentukan Laba dengan Pendekatan Marginal
(Pada Pasar Monopoli)
P
MC
B
C
AC
D E
A
MR d
0 Q1 Q
Menentukan Laba dengan Pendekatan Marginal
(Pada Pasar Persaingan Sempurna)
MC
P
AC
P1 D=MR=AR
A
C1 B
0 Q1 Q
Berikut ini penjelasan secara verbal.
Penyelesaian :
= תTR – TC
= 200Q – 8Q2 – (100Q + 40Q2)
= 200Q – 8Q2 – 100Q – 40Q2
= - 48Q2 + 100Q
MR = MC Atau 0=’ת
MR = 200 – 16Q 48- = תQ2 + 100Q
MC = 100 + 80Q 96- = ’תQ + 100
200 – 16Q = 100 + 80Q 0 = -96Q + 100
200 – 100 = 80Q + 16Q 96Q = 100
100 = 96Q Q = 100/96
Q = 100/96 Q = 1,04
Q = 1,04
תmax = - 48Q2 + 100Q
= - 48(1,04)2 + 100(1,04)
= - 48(1,0816) + 104
= - 51,9168 + 104
= 52,08
Contoh 2
Dik. TC = Q3 – 3,5Q2 - 33Q + 1
TR = 3Q - 2Q2
Dit. Tentukan Nilai Q agar diperolehLaba Maksimum, dan berapa
laba maksimumnya !
Penyelesaian :
= תTR – TC
= 3Q – 2Q2 – (Q3 – 3,5Q2 – 33Q + 1)
= 3Q – 2Q2 – Q3 + 3,5Q2 – 33Q - 1
= - Q3 + 1,5Q2 + 36Q – 1
MR = MC 3 – 4Q = 3Q2 - 7Q – 33
MR = TR’ 3 – 4Q - 3Q2 + 7Q + 33 = 0
TR = 3Q - 2Q2 - 3Q2 + 3Q + 36 = 0
MR = 3 – 4Q 3Q2 - 3Q - 36 = 0 : 3
MC = TC’ Q2 - Q - 12 = 0
TC = Q3 – 3,5Q2 - 33Q + 1 (Q - 4)(Q + 3) = 0
MC = 3Q2 - 7Q – 33 Q1 = 4 dan Q2 = - 3
Laba max adalah :
= ת- Q3 + 1,5Q2 + 36Q – 1
= - (4)3 + (4)2 + 36(4) – 1
= - 64 + 24 + 144 – 1
= 103
Karena ada 2 nilai Q, maka Q yang mendatangkan
laba max adalah 0 < ”ת
= ת- Q3 + 1,5Q2 + 36Q – 1
3 - = 'תQ2 + 3Q + 36
6 - = ”תQ + 3
Untuk Q1 = 4
3 + )4(6 - = ”ת
= - 24 + 3 = - 21< 0 (laba akan maksimal)
Untuk Q2 = - 3
3 + )3-(6 - = ”ת
= 18 + 3 = 21> 0 (laba akan minimal)
KEGIATAN DISTRIBUSI
Tujuan Pembelajaran 2
Fungsi Distribusi
Kegiatan Distribusi Berfungsi untuk mendekatkan
produsen dengan konsumen sehingga barang atau
jasa dari seluruh Indonesia atau luar Indonesia
dapat kita manfaatkan barang dan jasa tersebut.
http://www.artikelsiana.com/2014/11/pengertian
-distribusi-fungsi-fungsi-kegiatan.html
http://www.artikelsiana.com/2014/11/pengertian-distribu
si-fungsi-fungsi-kegiatan.html
http://www.artikelsiana.com/2014/11/pengertian-distribusi-fungsi
-fungsi-kegiatan.html
Tujuan Pembelajaran 3
1. Menjelaskan Pengertian dan
ciri-ciri benda konsumsi
2 Menjelaskan Tujuan kegiatan
konsumsi
3. Mendeskripsikan Factor-
faktor yang memengaruhi
konsumsi
4. Menjelaskan Teori perilaku
konsumen
Pengertian Konsumsi
TU
0 1 2 3 4 5 6 7 8 Baju
Kepuasan Maksimum MU
tercapai pada saat MU = P 103
Hukum Gossen I
Gejala diatas disebut Hukum Gossen I (The Law
of Diminishing Marginal Utility). Yang berbunyi :
Jika pemenuhan akan suatu barang
dilakukan secara terus-menerus maka
rasa nikmatnya mula-mula sangat tinggi,
namun makin lama kenikmatan tersebut
makin berkurang sampai akhirnya
mencapai titik jenuh.
Hukum Gossen I hanya membicarakan
pemenuhan terhadap satu macam kebutuhan
(Pemenuhan Kebutuhan secara Vertikal).
Kelemahan Hukum Gossen I
Baju (Unit)
12 A
Dengan mengkonsumsi
kombinasi A, B, atau C,
akan memberikan
kepuasan yang sama.
B
8
C
5 IC
0 3 7 10 Celana (Unit)
Contoh Lain
Preferensi Konsumen Terhadap Kombinasi Dua
Barang
Alternatif Makanan (X) Pakaian (Y)
Kombinasi
A 20 80
B 30 60
C 50 40
D 70 30
Pakaian (Y)
80 A Kurva Indiferen ABCD
merupakan kurva yang
B menunjukkan kombinasi
60 pilihan konsumen yang
memberikan nilai
C kepuasan sama.
40
D
30 IC
0 20 30 50 70 Makanan (X)
Ciri-ciri Indifference Curve :
1) Menurun dari kiri atas ke kanan bawah
(downward sloping).
Baju (Unit)
IC
0 Celana (Unit)
Ciri-ciri Indifference Curve :
2) Cembung ke titik origin (convex to origin).
Baju (Unit)
12 A
9 B
C
1 6 D
IC
5
0 4 5 9 11 Celana (Unit)
1 2
Ciri-ciri Indifference Curve :
3. Kurva yang berada di sebelah kanan atas
menunjukkan tingkat kepuasan yang lebih
tinggi.
Baju (Unit)
A B
7
IC2
IC1
0 6 8 Celana (Unit)
Ciri-ciri Indifference Curve :
4) Kurva Indiferensi tidak saling berpotongan.
Baju (Unit)
IC3
IC2
IC1
0 Celana (Unit)
Budget Line
15
A
10
B
BL
5
C
0 2 4 6 8 Pakaian
Bila jumlah anggaran (pendapatan) bertambah
sedangkan harga kedua barang tidak berubah,
menyebabkan garis anggaran bergeser ke kanan
sejajar, demikian pula sebaliknya.
Baju
BL1
BL2
0 Celana
Bila harga salah satu macam barang naik, maka garis
anggaran ber-rotasi ke dalam artinya jumlah barang
tersebut yang dikonsumsi berkurang (demikian juga
sebaliknya).
Baju Baju
BL2
BL1
BL2
BL1
0 Celana 0 Celana
BL ber-rotasi ke dalam (kiri) BL ber-rotasi ke luar (kanan)
karena harga Celana naik. karena harga Baju turun.
Keseimbangan Konsumen
Keseimbangan Konsumen berarti dari
jumlah anggaran tertentu dapat dicapai
kepuasan yang maksimum.
8 B IC3
IC2
3 C IC1
BL
0 4 7 11 Celana
Catatan :
1. Keseimbangan konsumen terjadi di titik B, dimana BL
bersinggungan dengan IC.2.
2. Selama IC masih memotong BL (IC.1) kepuasan konsumen
belum maksimal karena masih ada anggaran/pendapatan
belum terpakai.
3. Sebenarnya konsumen ingin mencapai IC.3 tetapi tidak
terjangkau oleh anggaran/pendapatannya. 125
ICC (Income-Consumtion Curve) adalah kurva yang
menghubungkan titik-titik keseimbangan konsumen
karena terjadinya perubahan pendapatan konsumen.
Baju ICC
B
B2
B1
A IC2
IC1
BL1 BL2
0 C1 C2 Celana
PCC (Price-Consumption Curve) adalah kurva yang
menghubungkan titik-titik keseimbangan konsumen karena
terjadinya perubahan harga salah satu macam barang.
Baju
PCC
B2 B
B1
A IC2
IC1
BL1 BL2
0 C1 C2 Celana
Baju
ICC
B
B2
B1
A IC2
IC1
BL1 BL2
0 C1 C2 Celana
0 C1 C2 Celana
Kurva Engel diturunkan dari ICC
Catatan :
1. Kurva Engel adalah kurva yang menunjukkan
adanya korekasi berbagai tingkat pendapatan
dengan jumlah barang yang dikonsumsi.
2. Untuk barang normal, Kurva Engel mempunyai
korelasi positif, artinya jika pendapatan
bertambah maka jumlah barang yang
dikonsumsi akan naik.
3. Sedangkan untuk barang inferior, Kurva Engel
mempunyai korelasi negatif, artinya bila
pendapatan bertambah maka konsumen akan
mengurangi konsumsi barang tersebut.
Baju
PCC
B1 B
B2 IC2
A
IC1
BL1 BL2
0 C1 C2 Celana
Harga
0 C1 C2 Celana
Kurva Permintaan Individu menjelaskan
bahwa jika harga barang naik maka jumlah
yang diminta akan turun dan sebaliknya jika
harga turun maka jumlah yang diminta naik
(mempunyai korelasi negatif). Ingat hukum
permintaan.
Tujuan Pembelajaran 4
1. Mendeskripsikan Pelaku
Ekonomi dan Perannya masing
di masyarakat.
2. Menganalisis alur kegiatan
ekonomi yang melibatkan
Pelaku Ekonomi melalui
diagram interaksi pelaku
ekonomi / circulair flow
diagram.
PELAKU EKONOMI
RUMAH TANGGA
KONSUMEN
PEMERINTAH
RUMAH TANGGA
PRODUSEN
MASYARAKAT LUAR
NEGERI
Peran Rumah Tangga Konsumsi (RTK)
1. Sebagai Konsumen
2. Sebagai pemilik/pemasok Faktor
Produksi
3. Membayar Pajak kepada
Pemerintah (RTN)
4. Terkadang juga berperan sebagai
produsen.
Sebagai
konsumen
Sebagai
penyedia
faktor
produksi
Peranan Rumah Tangga Produksi
(RTP)
1. Sebagai Produsen
2. Sebagai Pengguna/Pemakai Faktor
Produksi
3. Sebagai Agen Pembangunan
4. Membayar Pajak Kepada
Pemerintah (RTN)
5. Sebagai distributor
Sebagai Sebagai pengguna
produsen faktor produksi
pembangunan
Sebagai agen
Peran Rumah Tangga Negara
(RTN)
1. Sebagai Produsen (RTP)
2. Sebagai Konsumen (RTK)
3. Memberi pelayanan / fasilitas
kepada RTK dan RTP
4. Sebagai Pengatur, demi :
- Efesiensi,
- Keadilan,
- Stabilitas.
Sebagai pengatur
Sebagai konsumen
Sebagai produsen
Peran Masyarakat Luar Negeri (MLN)
1. Konsumen dan Produsen
2. Pemberi dan Penerima Tenaga Kerja
3. Sebagai Investor (Penanaman modal)
4. Sebagai Pemberi Pinjaman (Pinjaman luar
negeri)
5. Sebagai Pemberi Bantuan (Bantuan luar
negeri)
6. Perdagangan (Ekspor & Impor)
7. Pertukaran tenaga kerja (Tenaga ahli)
Pertukaran tenaga
kerja
internasional
Perdagangan
Penanaman
modal
pinjaman
Circulair Flow Diagram antara
RTK dan RTP
SKILL,MODAL SDM,SDA
Pasar Faktor
LABA,BUNGA UPAH,SEWA
Produksi
RTP RTK
BARANG BARANG
Pasar
UANG UANG
Barang
Siklus ekonomi
Sederhana (2
Sektor)
Circulair Flow Diagram antara
RTK,RTP dan RTN
SDM,SDA
SKILL,MODAL
Pasar Faktor
LABA,BUNGA UPAH,SEWA
Produksi
SDM,SDA,MODAL,SKILL
Pengeluaran
Pemerintah
Pajak Barang Publik
Pengeluaran
Pemerintah
BARANG
BARANG
Pasar
UANG UANG
Barang
Siklus ekonomi
Tiga Sektor
Siklus ekonomi
Empat Sektor
Masyarakat
For Whom Umum/Sekmen
Pasar Tertentu
Bagaimana Mengkombinasikan
Faktor-faktor produksi yang ada
How
Metode Produksi Berselingan atau
bersambung
Semi Langsung
Produsen →Agen Milik
Perusahaan→ Konsumen
4. Kapan Barang dan Jasa Diproduksi ? (When)
Jadi yang perlu dipertimbangkan adalah
bukan saja kemampuan memproduksi barang
dan jasa serta ada pembelinya, tetapi juga
apakah sudah saatnya diproduksi. Di
Indonesia masih sangat banyak masyarakat
yang belum dan tidak mampu memiliki mobil
pribadi. Oleh karena itu, saat ini adalah saat
yang paling tepat memproduksi kendaraan
umum, terutama bus. Hal ini bukan berarti
bahwa Indonesia tidak mampu memproduksi
mobil mewah.
Sistem Ekonomi
IPK Pertemuan Kedua
1. Mendeskripsikan macam-macam
sistem perekonomian
2. Membedakan ciri-ciri sistem
perekonomian
3. Menganalisis kelebihan dan
kekurangan masing-masing sistem
ekonomi
4. Menyimpulkan pola hubungan antara
masalah ekonomi dengan sistem
ekonomi
Macam-macam Sistem Ekonomi
1.Tradisional
2. Pasar Liberal,Bebas,Ka
atau
pitalis,individualis
What
How
Masyarakat
Ditentukan
oleh (Mekanisme
For Whom Pasar)