Anda di halaman 1dari 41

PENGANTAR ILMU EKONOMI

Oleh: Ir. Maya Nachida, MP


EKONOMI MIKRO

Silabi, antara lain :


 Kegiatan Produksi
 Teori Produksi dan Hukum Perubahan Produktivitas
 Motif Berusaha dan Hasil Produksi
 Penerimaan dan Biaya
 Keuntungan Maximum
 Teori Perilaku Konsumen
 Permintaan dan Penawaran
 Elastisitas Permintaan dan Penawaran
 Pembentukan Harga
ILMU EKONOMI

Ilmu yang mempelajari bagaimana memenuhi kebutuhan hidup


manusia yang tidak terbatas dan cenderung terus meningkat
dengan sumber daya yang terbatas dan cenderung berkurang.

Ilmu Ekonomi: 1. Ekonomi Mikro


2. Ekonomi Makro
1. Ekonomi Mikro :
Mengkaji permasalahan ekonomi dalam skala yang kecil,
misalnya : perilaku pelaksana ekonomi secara individu.
Contoh : Suatu peternakan yang mengkaji perilaku peternak
secara individu.
2. Ekonomi Makro:
Mengkaji permasalahan ekonomi dalam skala luas, misalnya :
secara internasional, nasional, maupun regional.

 Menjelaskan tingkah laku kegiatan ekonomi sebagai suatu


keseluruhan.
KEGIATAN PRODUKSI

Produksi :
 Segala kegiatan untuk menambah guna pada barang.
 Kegiatan menghasilkan barang dan jasa yang ditujukan untuk
memuaskan kebutuhan –kebutuhan orang lain melalui pertukaran
/ perdagangan.  Barang Ekonomi.
Tambahan Guna :
 Guna Bentuk ( Form Utility )
 Guna Tempat
 Guna Waktu ( Time Utility )
 Guna Milik ( Possession Utility )
 Guna Jasa ( Service Utility )

Kategori Barang Menurut Tujuan Pemakaiannya :


 Barang Konsmsi
 Barang Produksi
 Guna Bentuk ( Form Utility )
Tambahan guna yang diperoleh dengan cara mengubah bentuk
dari sesuatu barang. Misalnya : benang  tekstil.
 Guna Tempat
Tambahan guna yang diperoleh dengan jalan memindahkan
suatu barang dari satu tempat ke tempat yg memerlukan.
Misalnya : pengusaha angkutan barang / penumpang.
 Guna Waktu ( Time Utility )
Tambahan guna yang diperoleh dengan cara menyimpan
sesuatu barang pada waktu berlimpah dan menyediakan kembali
pada waktu diperlukan. Misalnya : pengusaha jasa pergudangan
/ Dolog, tengkulak.
 Guna Milik ( Possession Utility )
Tambahan guna yang diperoleh dengan jalan menyerahkan
sesuatu barang dalam penguasaan orang yang memerlukan.
 Guna Jasa ( Service Utility )
Tambahan guna yang diperoleh karena sesuatu kegiatan yang
berlangsung bersamaan dengan pemakaian jasa tersebut. Jadi
kegiatan produksi dan konsumsi dilakukan bersama – sama.
Misal : dokter, penyanyi, guru.
Berdasarkan lama tidaknya barang - barang itu bisa dipakai,
Barang Konsumsi dapat dibagi menjadi :
1. Barang Konsumsi Tahan Lama
Contoh : TV, pakaian, lemari.
2. Barang Konsumsi Sekali Pakai
Contoh: makanan, minuman, sabun, minyak tanah.
Barang Produksi dapat dibagi menjadi :
1. Barang Produksi Tahan Lama
Contoh : mesin - mesin dalam pabrik, traktor, kandang,
tempat pakan, tempat minum.
2. Barang Produksi Sekali Pakai
Contoh : pupuk, pakan ternak.
 Produsen  Orang – orang yang melakukan kegiatan produksi.

 Konsumen  Orang – orang yang kebutuhannya dipenuhi


lewat kegiatan produksi dan pertukaran.
TEORI PRODUKSI DAN HUKUM PERUBAHAN
PRODUKTIVITAS
Untuk mencapai keuntungan yang sebesar – besarnya hanya dapat
dilakukan dengan 2 cara :
 Memaksimalkan tingkat produktivitas faktor – faktor produksi
yang digunakan.
 Meminimalkan biaya yang dibayarkan kepada faktor – faktor
produksi yang digunakan.

Fungsi Produksi :
Merupakan hubungan teknis antara jumlah keluaran dan jumlah
masukan yang digunakan.
Y= f (x )
Y = f ( x1, x2, x3, ..., xn )
Fungsi Produksi Padi :

Y = f ( x1, x2, x3, x4 )

Y = Total produk padi yang dihasilkan


x1 = Jumlah tenaga kerja yang digunakan
x2= Jumlah alat – alat modal
x3= Tingkat teknologi yang digunakan
x4= Sumber alam / tanah yang digunakan
HUKUM TAMBAHAN HASIL YANG MAKIN KECIL ( THE LAW OF
DIMINISHING RETURN )

Menyatakan bahwa bila satu macam masukan ditambah


penggunaanya sedangkan masukan lain tetap, maka tambahan
keluaran yang dihasilkan dari setiap tambahan satu unit
masukan yang ditambahkan tadi, mula – mula akan menaik,
tetapi setelah mencapai titik tertentu kemudian akan menurun
terus bila masukan tersebut ditambah terus.
( Hukum tambahan produktivitas yang menurun / The Law of
Diminishing Marginal Productivity )
PRODUKSI PADI PADA SEBIDANG TANAH ( HA )
DENGAN BERBAGAI INPUT TENAGA KERJA PER TAHUN

Tenaga Kerja ( TK ) Produk Total ( Produk Rata – Produk Marginal


-> x TP ) -> y Rata ( AP ) ( MP )

(1) (2) (3) (4)


0 0 0 -
1 3 3 3
2 8 4 5
3 12 4 4
4 15 3 3/4 3
5 17 3 2/5 2
6 17 2 4/6 0
7 16 2 2/7 -1
8 13 1 5/8 -3
AP = TP ( y/x )
TK

MP = ∆ TP ( ∆y / ∆x )
∆ TK
y Produksi
17
16
15
14
13
12
11
10
9 TP
8
7
6
5
4
3
2
1 AP
0 x
-1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tenaga Kerja ( M )
-2
-3 MP
Keterangan :
 TP naik, maka MP positif
 TP maksimum, nilai MP = 0
 TP menurun, MP negatif
 MP > AP, posisi AP menaik
 MP < AP, posisi AP menurun
 MP = AP  AP dalam keadaan maksimal
PENERIMAAN ( REVENUE ) DAN BIAYA (
COST )

Penerimaan adalah penerimaan produsen dari hasil penjualan


outputnya. Terdapat 3 konsep tentangrevenue yang perlu
diperhatikan untuk analisis perilaku produsen :
1. Total Revenue ( TR )  Total penerimaan produsen dari
hasil penjualan outputnya. Jadi, TR = PQ dimana P = harga
output / unit, Q = jumlah output.
2. Average Revenue ( AR )  Penerimaan produsen per unit
output yg dijual.
AR = TR = PQ =P
Q Q
3. Marginal Revenue ( MR )  Kenaikan TR yang disebabkan
oleh tambahan penjualan satu unit output.
MR = ∆TR
∆Q
Biaya Produksi :
 Pengorbanan uang yang diperlukan dalam menghasilkan produk.
Biaya Total :
 Seluruh pengorbanan uang yang diperlukan dalam proses produksi (
FC + VC ).

Biaya Tetap ( FC ) :
 Besarnya pengorbanan uang untuk memperoleh faktor tetap. Seperti :
kandang, peralatan.
Biaya Variabel ( VC ) :
 Besarnya pengorbanan uang untuk memperoleh faktor variabel.
Biaya Total ( TC ) :
 Besarnya pengorbanan uang untuk memperoleh semua faktor yang
diperlukan ( merupakan penjumlahan dari biaya tetap dengan biaya
variabel ).  TC = FC + VC
 Biaya Tetap Rata – Rata ( AFC ) :
TFC/Q

 Biaya Variabel Rata – Rata ( AVC ) :


TVC/Q

 Biaya Total Rata – Rata ( ATC ) :


TC/Q
Biaya Marginal ( MC ) :
 Tambahan biaya yang diperlukan apabila produknya ditambah 1
unit.
∆ TC / ∆ Q ( ∆ TVC / ∆ Q )
Tabel : Berbagai Jenis Biaya
Jumlah ( TFC TVC TC MC AFC AVC ATC
Q)
0 60 0 60 - - - -
1 60 30 90 30 60 30 90
2 60 40 100 10 30 20 50
3 60 45 105 5 20 15 35
4 60 55 115 10 15 13,75 28,75
5 60 75 135 20 12 15 27
6 60 120 180 45 10 20 30
Permintaan :
 Jumlah barang yang dibeli dalam berbagai kemungkinan harga yang
berlaku di pasar dalam satu periode tertentu. Jadi ini merupakan
hubungan antara jumlah barang yang dibeli dengan harganya.

Hubungan Harga Suatu Barang / Jasa Dengan JumlahYang Diminta

Harga / Kg Suatu Barang ( Rp ) Jumlah Yang Diminta ( Kg )


2000 100
2500 80
3000 60
3500 50
4000 40
Harga / Kg
4000 d

3500

3000

2500

2000
d

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Jumlah

yang Diminta ( Kg )
d-d ( Titik – titik sepanjang kurva permintaan ) :
 Menunjukkan kombinasi antara harga dan jumlah barang yang
dibeli.

Faktor – faktor yang mempengaruhi permintaan, antara lain :


1. Selera.
2. Perubahan tingkat kesejahteraan atau tingkat pendapatan.
3. Harga barang yang bersangkutan.
4. Jumlah konsumen atau penduduk.
5. Adanya barang pengganti.
6. Anjuran pemerintah.
7. Perubahan teknik produksi  Produk dengan tipe baru.
HUBUNGAN HARGA SUATU BARANG / JASA DENGAN
JUMLAH YANG DIMINTA JIKA PENDAPATAN
MENINGKAT ATAU MENURUN

Harga Barang/Kg Jumlah yang Diminta Jumlah yang Diminta Jumlah yang Diminta
( Rp ) Pada Tk. Setelah Pendapatan Setelah Pendapatan
Pendapatan Trtentu Naik ( Kg ) Turun ( Kg )
( Kg )

2000 100 120 90


2500 80 110 70
3000 60 90 50
3500 50 70 40
4000 40 60 20
Kurva Permintaan

Harga/Kg
4000 A A A

3500 B B B

3000 C C C

2500 D D
D

2000 E
E E

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 Jumlah yang


Diminta ( Kg )
Penawaran :
 Jumlah barang yang dijual dalam berbagai kemungkinan harga
yang berlaku di pasar dalam suatu periode tertentu.
 Hubungan antara jumlah barang yang dijual dengan harganya.

Faktor – faktor yang mempengaruhi penawaran, antara lain :


1. Perubahan biaya produksi.
2. Tingkat teknologi yang digunakan.
3. Kenaikan pajak.
4. Faktor – faktor alam, seperti cuaca.
5. Perubahan harga bahan mentah.
Kurva Penawaran :
 Menunjukkan hubungan antara harga barang dan jumlah yang
ditawarkanatas barang tesebut.

Hubungan Antara Harga dan Jumlah yang Ditawarkan

Harga Barang/Kg ( Rp ) Jumlah Barang yang Ditawarkan (


Kg )

12.500 1000
15.000 1500
17.500 2000
20.000 2500
22.500 3000
Kurva Penawarannya :

Harga Barang Suplay


22,5

20

17,5

15

12,5

1000 1500 2000 2500 3000 Jumlah yang Ditawarkan


Perubahan Kurva Penawaran :

Harga/ Kg
Sii S
Berkurang
Si
Bertambah
Sii

S Si
Jumlah yang
Ditawarkan
Proses Terbentuknya Harga
 Kekuatan Permintaan dan Penawaran.
Harga yang terbentuk merupakan pencerminan keinginan
masyarakat, karena permintaan merupakan pencerminan
konsumen dan penawaran merupakan kemampuan produsen atau
penjual.
SKALA PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Harga Jumlah yang Dibeli Jumlah yang Dijual Desakan Terhadap


( Diminta ) ( Ditawarkan ) Harga
6 2000 8000 Turun
5 3000 6000 Turun
4 4000 4000 Tetap
3 5000 2000 Naik
2 6000 0 Naik
Kurva :

Harga Sx
6 Kelebihan Jumlah yang Dijual ( Excess Supply )

4 E  Titik Keseimbangan

2 Kekurangan Jumlah yang Dijual ( Excess Demand )


Dx
2000 4000 6000 8000 Jumlah
Hukum Harga :
 Berubahnya harga keseimbangan yang disebabkan karena
perubahan permintaan atau penawaran.
Hukum Harga
1. Penewaran tetap, maka berubahnya permintaan akan
menyebabkan berubahnya harga dalam arah yang bersamaan.
a. Apabila penawaran tetap maka naiknya permintaan (
kurva permintaan bergeser ke kanan ) akan menyebabkan
naiknya harga dan jumlah keseimbangan.
b. Apabila penawaran tetap maka turunnya permintaan (
kurva permintaan bergeser ke kiri ) akan menyebabkan
turunnya harga dan jumlah keseimbangan.
2. Permintaan tetap maka berubahnya penawaran akan
menyebabkan berubahnya harga dalam arah yang berlawanan.
a. Apabila permintaan tetap maka naiknya penawaran (
kurva penawaran bergeser ke kanan ) akan menyebabkan
turunnya harga keseimbangan dan naiknya jumlah
keseimbangan.
b. Apabila permintaan tetap maka turunnya penawaran (
kurva penawaran bergeser ke kiri ), akan menyebabkan
naiknya harga keseimbangan dan turunnya jumlah
keseimbangan.
Gambar 1 :
Permintaan Tetap
Harga ( Rp 000,- )
6
D S˝
5 S
E´ S´
4 E

3

2 S Excess Supplay

1 S´ D

2000 4000 6000 8000 Jumlah yang

Ditawarkan
Keterangan Gambar :
 Posisi keseimbangan  Perpotongan kurva permintaan DD dan
kurva penawaran SS ( titik E ) : Pada harga
Rp 4000,- dan jumlah = 4000 unit.
 Apabila pendapatan meningkat, maka permintaan bertambah (
kurva DD – D´D´ ). Posisi keseimbangan berubah dari titik
E – E´ : Harga keseimbangan naik Rp 4000,- menjadi Rp
5000,- dan jumlah keseimbangan naik dari 4000 menjadi 6000
unit.
 Apabila pendapatan menurun maka permintan berkurang ( kurva
DD – D˝D˝ ). Posisi keseimbangan berubah dari titik E – E˝.
Harga keseimbangan turun dari RP 4000,- menjadi Rp 3500,
- dan jumlah keseimbangan turun dari 4000 menjadi 3000 unit.
Gambar 2 :
Penawaran
Harga ( Rp 000,- )
6 D` S
D
5 E´

4 E
E˝ D`
3 Excess
Demand
S D
2 D˝

2000 4000 6000 8000 Jumlah


Keterangan Gambar :
 Posisi keseimbangan  Perpotongan kurva penawaran SS dan
kurva permintaan DD ( titik E ) : Pada harga
Rp 4000,- dan jumlah = 4000 unit.
 Apabila digunakan teknik baru maka penawaran bertambah (
kurva SS - S`S` ). Posisi keseimbangan berubah dari titik E –
E` : Harga keseimbangan turun dari Rp 4000,- menjadi Rp
3500,- dan jumlah keseimbangan naik dari 4000 menjadi 4800
unit.
 Apabila harga faktor produksi meningkat, maka penawaran
berkurang ( kurva SS – S˝S˝ ). Posisi keseimbangan berubah
dari titik E – E˝ : Harga keseimbangan naik dari Rp 4000,-
menjadi Rp 4500,- dan jumlah keseimbangan turun dari
4000 menjadi 3200 unit.

Anda mungkin juga menyukai