PERILAKU KONSUMEN
4. PENGETAHUAN SEMPURNA
Konsumen diasumsikan memiliki informasi atau
pengetahuan yang sempurna berkaitan dengan
keputusan konsumsinya. Baik dalam kualitas, kapasitas
produksi, teknologi yang digunakan, dan harga barang di
pasar.
5. KONSISTENSI PREFERENSI (TRANSITIVITY)
Konsep preferensi berkaitan dengan kemampuan
konsumen menyusun prioritas pilihan agar dapat
mengambil keputusan.
Ada 2 sikap yang berkaitan dengan preferensi
konsumen yaitu
lebih suka (prefer) misal X > Y
sama-sama suka (indifference). Misal X = Y.
Tanpa sikap ini perilaku konsumen sulit dianalisis.
Syarat lainnya agar perilaku konsumen dapat
dianalisis adalah : konsistensi preferensi, artinya bila
X>Y dan Y > Z, maka X > Z
Pendekatan yang digunakan untuk
menganalisis penentuan pilihan konsumen
(prilaku konsumen) ada 2 yaitu :
1. Pendekatan Utilitas /kardinal :
menganggap bahwa kepuasan
konsumen dapat diukur dengan angka
2. Pendekatan kurva indiferens
/ordinal : menganggap bahwa tingkat
kepuasan yang diperoleh konsumen
dari pengkonsumsian barang-barang
dapat diukur secara ordinal
ANALISIS TEORI PERILAKU KONSUMEN
TUx
TU max
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Qx
MUx
16
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Qx
LATIHAN
Seorang konsumen membeli mangga dan durian, nilai
guna total dari mengkonsumsi masing-masing buah adalah
sebagai berikut :
Jumlah konsumsi TU Durian (TUx) TU Mangga (TUy)
1 250 370
2 460 650
3 630 850
4 760 980
5 850 1050
6 900 1070
1.Tentukan nilai guna marjinal dari mengkonsumsi durian
dan mangga
2.Misalkan harga mangga dan durian masing-masing
adalah Rp 500,- Berapa jumlah durian dan mangga yang
harus dibeli dengan jumlah anggaran Rp 4000 agar
kepuasan maksimum?
3. Misalkan harga durian Rp 250 dan harga mangga
adalah Rp 1000,- Berapa jumlah durian dan mangga
yang harus dibeli dengan jumlah anggaran Rp 4500 agar
kepuasan maksimum?
4. Gambarkan kurva Total Utility dan Marginal Utility dari
durian dan mangga
Jumlah TU Durian TU Mangga MU Durian MU Mangga
konsumsi (TUx) (TUy)
1 250 370 250 370
5 850 1050 90 70
6 900 1070 50 20
SURPLUS KONSUMEN
YAITU : PERBEDAAN ANTARA KEPUASAN YANG DIPEROLEH
KONSUMEN DARI MENGKONSUMSI SEJUMLAH BARANG
DENGAN PEMBAYARAN YANG HARUS DIKELUARKAN UNTUK
MEMPEROLEH BARANG TERSEBUT.
Surplus konsumen
Kesediaan Surplus
Jumlah Jl Surplus
Membayar Harga (QA) Konsumen(
(QA) Konsumen (Rp)
(Rp) Rp)
(1) (2) (3) (4) (5)
7 300 700 - -
Surplus Produsen
Kesediaan Surplus
Jumlah Jl Surplus
Menjual Harga (QA) Produsen
(QA) Produsen (Rp)
(Rp) (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5)
7 800 700 -
-
2. TEORI /PENDEKATAN ORDINAL
Misal : U = X, Y
U = Tingkat Kepuasan
X = Barang X
Y = barang Y
ASUMSI YANG DIGUNAKAN DALAM ANALISIS
ORDINAL
1. KURVA INDIFEREN MENURUN DARI KIRI ATAS KEKANAN
BAWAH, DAN CEMBUNG KEARAH TITIK NOL (TITIK ORIGIN)
2. SEMAKIN JAUH KURVA INDIFEREN DARI TITIK ORIGIN
MENUNJUKKAN TINGKAT KEPUASANNYA SEMAKIN TINGGI
3. KURVA INDIFEREN TIDAK SALING BERPOTONGAN
CONTOH :
KURVA KEPUASAN SAMA
KURVA KEPUASAN SAMA
Tingkat penggantian marjinal
Gabungan
Makanan Pakaian makanan dan pakaian
Barang
A 10 2
3/1 = 3,0
B 7 3
2/1 = 2,0
C 5 4
1/1 = 1,0
D 4 5
1,2/1 = 0,6
E 3 7
0,8/3 = 0,27
F 2 10
PETA KURVA KEPUASAN SAMA
Kondisi Keseimbangan Konsumen dan Kurva
Permintaan Konsumen
MUx
1
6
8 MUx = 16 –
2Qx
4
0 4 Qx
MU 6
x
A
8
B
D
4
0 4 Qx
6
• KURVA GARIS ANGGARAN ( BUDGET LINE CURVE)
Penyelesaian :
- Anggaran Konsumen = M = Rp 90.000
- Harga X = Px = 6000,-
- Harga Y = Py = 9000,-
- Persamaan Garis Anggaran : Px X + Py Y = M
- 6000 X + 9000 Y = 90.000
9000 Y = 90.000 - 6000 X
Y = 10 – 2/3 X
b. M = Rp 90.000,- c. M = Rp 108.000,-
Px = 6000,- Px = Rp 6000,-
Py = 15.000,- Py = Rp 9000,-
GARIS ANGGARAN PENGELUARAN
( BUDGET LINE )
Garis anggaran pengeluaran adalah suatu kurva yang
berbentuk garis lurus yang menggambarkan kombinasi
2 barang yang dapat dibeli oleh sejumlah tertentu
pendapatan
Gabungan Makanan (unit) Pakaian (unit)
A 15 0
B 12 2
C 9 4
D 6 6
E 3 8
F 0 10
X
0
Reaksi Perubahan Harga dan
PendapatanTerhadap Garis Anggaran
X
0