Anda di halaman 1dari 22

TEORI

PERILAKU
KONSUMEN
DIMAS VEGA MARZUQI =====
2205140583
Tujuan
● Dapat memahami konsep dasar permintaan konsumen yaitu
utilitas utilitas marginal, kurva indiferen garis anggaran
● Menjelaskan hubungan antara jumlah dan manfaat dari barang
yang dikonsumsi
● Memahami keseimbangan konsumen dengan kurva indiferen dan
garis kendala anggaran
● Memahami kurva konsumsi- pendapatan dan kurva engel
● Memahami kurva konsumsi- harga dan kurva permintaan
konsumen
Dalam teori perilaku konsumen ada dua pendekatan yang digunakan, yaitu:

A. Pendekatan kardinal ( Cardinal Approach)

Pendekatan utilitas kardinal menyatakan Konsep preferensi berkaitan dengan kemampuan


bahwa utilitas dapat diukur secara konsumen menyusun prioritas pilihan agar dapat
langsung melalui angka-angka. Dalam mengambil keputusan. Minimal ada dua sikap
pendekatan ini digunakan konsep Total yang berkaitan dengan preferensi konsumen, ya
Utility ( TU ) dan Marginal Utility ( MU itu lebih suka ( prefer) dan sama-sama disukai
). (indiference).

Asumsi dasar dalam preferens konsumen yaitu:


A. Preferensi bersifat complete.
B. Preferensi bersifat transitive.
C. Konsumen selalu menginginkan barang dengan
jumlah yang lebih banyak always prefer more
HUKUM
GOSEN I

Hukum Gossen I yang dikemukakan oleh Herman Heinrich Gossen yaitu


" jika pemenuhan kebutuhan akan satu jenis barang dilakukan secara terus-
menerus, utilitas yang diminati Konsumen akan semakin tinggi, tetapi setiap
tambahan konsumsi satu unit barang akan memberikan tambahan utilitas yang
semakin kecil"
Seandainya harga setiap barang yang sama,
HUKUM GOSEN utilitas maksimum terjadi saat utilitas Marginal dari
setiap barang adalah sama. Secara singkat hal
II tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:

" jika konsumen melakukan pemenuhan Mux= MUY=MUz


kebutuhan akan berbagai jenis barang Adapun untuk barang yang memiliki harga berbeda
dengan tingkat pendapatan dan harga setiap rumus sebagai berikut:
barang tertentu, konsumen tersebut akan
mencapai tingkat optimisasi konsumsinya
pada saat rasio Marginal Utility berbanding
harga sama untuk semua barang yang
dikonsumsinya”.
HUKUM GOSEN II

● Manusia bukan hanya mengkonsumsi satu jenis


barang
● Karena pendapatan terbatas, maka pemenuhan
kebutuhan didasarkan pada mendesaknya suatu
kebutuhan
● Pemenuhan kebutuhan primer > kebutuhan
sekunder
● Pemenuhan kebutuhan sekunder > kebutuhan
tersier
C.Kepuasan konsumen dibatasi garis
anggaran
D.Berlaku hukum Diminishing Return
E.Total Untility (TU), TU = f (Q)
F. Marginal Utility (MU) :
Asumsi Dasar Dalam Model
Utilitas Kardinal.
A.Kepuasan konsumen pada suatu barang
dapat diukur dengan satuan uang.
B.Konsumen berusaha memaksimumkan
kepuasan total.
QA TUa MUa QB TUb MUb

Contoh : 0 0 0 0 0 0

Sultan dimas memiliki pendapatan 1 70 70 1 90 90


2.400.000; sultan dimas ingin
2 122 52 2 162 .....
membeli 2 jenis barang, yaitu
barang A dan barang B dengan 3 168 46 3 222 60
harga masing-masing 200.000 dan
400.000/unitnya. Besarnya 4 208 ..... 4 270 .....
kepuasan total (TU) dan kepuasan
5 244 ..... 5 304 34
marjinal (MU) adalah sebagai
berikut: 6 274 ..... 6 332 28

~ berapakah jumlah barang A dan 7 298 24 7 354 22


jumlah barang B yang dapat dibeli 8 316 18 8 370 16
oleh Sultan dimas agar terdapat
keseimbangan konsumen (kepuasan
konsumen)?
Nb : uang habis dibelanjakan
Memaksimalkan Nilai Guna (Utility)
● Hipotesis:
1) Seseorang akan memaksimalkan nilai guna dari barang-barang yang
dikonsumsinya apabila perbandingan nilai guna marginal berbagai
barang tersebut adalah sama dengan perbandingan harga-harga barang
tersebut.

2) Seseorang akan memaksimalkan nilai guna dari barang-barang yang


dikonsumsinya apabila nilai guna marginal untuk setiap rupiah yang
dikeluarkan adalah sama untuk setiap barang yang dikonsumsikan
Konsumsi Coklat Nilai Guna Total Niilai Guna Marjinal

0 0 -

1 40 40

2 74 34

3 104 30

4 90 -14

5 65 -25
1. Uco membeli soto, sate, dan nasi padang. Nilai guna total dari memakan masing-
masing makanan tersebut adalah seperti yang ditunjukann dalam tabel di bawah
ini :

SOTO SATE NASI PADANG

jmlh NGT NGM jmlh NGT NGM jmlh NGT NGM

1 60 60 1 100 100 1 150 150

2 100 40 2 185 85 2 235 85

3 120 20 3 245 60 3 284 49

4 120 0 4 293 48 4 304 20

5 100 -20 5 313 20 5 306 2

6 60 -40 6 318 5 6 276 -30


a) Misalkan harga soto, sate, dan nasi padang masing-masing
adalah 10.000. Berapakah jumlah uang yang diperlukan untuk
memaksimalkan kepuasannya? Berapakah kombinasi jumlah
soto, sate, dan nasi padang yang akan di konsumsi?

“Kalau harga setiap barang adalah sama, nilai guna akan mencapai tingkat
maksimum apabila nilai guna marginal dari setiap barang adalah Sama
besarnya.”

3 soto, 5 sate, 4 nasi padang

Total pengeluaran = (3+5+4)x Rp 10.000


= Rp 120.000
2. Jagat ingin membeli sepatu dan jaket untuk dirinya dan sahabatnya, Harga
sepatu adalah Rp 500. dan harga jaket adalah Rp 250. Nilai guna total yang di
peroleh dari mengkonsumsi sepatu dan jaket adalah seperti ditunjukan pada
tabel di bawah ini

SEPATU JAKET

jmlh NGT NGM jmlh NGT NGM

1 250 250 1 100 100

2 400 150 2 185 85

3 480 80 3 245 60

4 510 30 4 285 40

5 495 -15 5 305 20

6 455 -40 6 310 5


Berapa kombinasi sepatu dan jaket yang dikonsumsikan untuk
memaksimumkan kepuasan?

SEPATU JAKET

MU/P MU/P

0,5 0,4

0,3 0,34

0,16 0,24

0,06 0,16

-0,03 0,08

-0,08 0,02
Pendekatan Ordinal (Ordinal Approach)

Teori ini dikenal dengan teori utilitas ordinal, yang menyatakan bahwa
utilitas tidak dapat dihitung, melainkan hanya dapat dibandingkan. Jadi,
Menurut teori ini yang berlaku adalah Apakah seorang konsumen akan
lebih menyukai kombinasi barang tertentu daripada kombinasi barang
lainnya. Dalam teori utilitas ordinal digunakan perdagangan kurva
(utilitas indiference) kurva dan garis anggaran (budget line)
Kurva Indiferen
( Indiference Curve )
● Asumsi-asumsi kurva indiferensi:
Kurva indiferen adalah kurva yang menggambarkan a. Semakin jauh kurva indiferensi dari
kombinasi beberapa barang yang memberikan titik orginiin semakin tinggi tingkat
tingkat kepuasan yang sama bagi seseorang. kepuasannya
b. Kurva indiferensi menurun dari kiri
Pilihan kombinasi barang yang memberikan utilitas yang
atas kekanan bawah ( downward
sama
sloping), dan Cembung ke titik
orgin ( convex to orgin ) asumsi ini
Kombinasi
pakaian Buku menggambarkan adanya
barang
kelangkaan.
A 20 4
c. Kurva indiferensi tidak saling
B 10 8 berpotongan. Asumsi ini penting
C 8 10 agar asumsi transitivitas terpenuhi.
D 5 16
E 4 20
GARIS ANGGARAN

Konsumen yang memilki pnedapatan tetap aka dihadapkan dengan


berbagai macam pilihan barang. A.

PAKAIAN BUKU
25 0
20 4
15 8
10 12
5 16
Diket : I = Rp 500.000
0 20 P buku = Rp 25.000
P pakaian = Rp 20.000
PERILAKU KONSUMEN
RASIONAL
a) Barang tsb dapat digunakan secara
optimal oleh konsumen
b) Barang tsb benar2 diperlukan PERILAKU
c)
d)
Mutu barang terjamin
Harga sesuai dg kemampuan
KONSUMEN TIDAK
konsumen RASIONAL
a) Tertarik dg promo/iklan baik di
media cetak maupun elektronik
b) Beli barang bermerk dan sudah
dikenal banyak konsumen
c) Ada bursa OBRAL atau bonus-
bonus dan banjir diskon
d) Prestise atau GENGSI
KESEIMBANGAN
KONSUMEN

Untuk mengetahui bagaimana konsumen


mengalokasikan pendapatannya diantara
dua produk, maka Gabungkan antara kurva
indeferen dan kurva garis anggaran  AB adalah garis angaran
 Pendapatan Rp 500.000 habis
dibelanjakan
 Utillitas maksimum adalah ketika garis
anggaran menyinggung kurva indeferen
Reaksi terhadap Reaksi terhadap perubahan
pendapatan nominal
perubahan harga
barang
 Konsumen berada pada
kondisi keseimbangan
 Pendapatan nominal  satu faktor lain yang dapat mengubah
keseimbangan konsumen adalah
tetap
pendapatan yang berubah, namun
 Harga nominal barang karena rasio pendapatan tidak
lain tidak berubah berubah, maka kurva hanya bergeser
(Prathama Rahardja, sejajar dengan kurva yang terbentuk
2002) sebelumnya.
 Untuk kurva perhatikan
papan
Sekian dan terimakasih
AKHIRUKALAM, WALAHUL
MUWAFIQ ILAA AQWAMI
THORIQ.
WASSALAMU ALAIKUM WR WB.

Anda mungkin juga menyukai