Anda di halaman 1dari 5

1.

Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam pemanfaatan sumber
daya yang terbatas guna memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas demi tercapainya
kemakmuran atau kondisi dimana manusia bisa memenuhi kebutuhannya, baik dalam bentuk
barang maupun jasa.Asumsi atau pemisalannya seperti ini, jika aldo ingin membeli barang
dengan harga 10 tetapi hanya memiliki uang 8,maka aldo akan melakukan berbagai cara agar
dapat memenuhi kebutuhannya dengan sumber daya yang terbatas,seperti menawar barang
tersebut,mencari barang dengan harga yang lebih murah,atau barter,dll.
Ekonomi Makro adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari mekanisme bekerjanya dan
perilaku perekonomian secara keseluruhan/dalam skala besar.termasuk kinerja, perilaku, hingga
proses pengambilan keputusan.Contohnya,dengan ilmu ekonomi makro,pemerintah dapat
mengetahui dan menganalisis inflasi yang terjadi di negara,sehingga dapat merancang kebijakan-
kebijakan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi.
Ekonomi Mikro adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari bagian-bagian kecil dari
keseluruhan aktivitas ekonomi seperti individu,baik individu seseorang ,perusahaan,atau rumah
tangga serta interaksi di pasar tertentu dan penawaran atau permintaan.Ekonomi mikro
membahas mengenai harga dan hubungannya dengan penawaran dan permintaan,jika harga
berubah (cateris paribus) maka akan mempengaruhi penawaran dan permintaan juga .
2.Permintaan adalah jumlah barang yang bersedia dan mampu dibeli oleh seseorang (pembeli)
pada tiap tingkat harga yang memungkinkan.Faktor yang mempengaruhi permintaan antara lain :
 Harga barang itu sendiri
 Selera konsumen
 Pendapatan
 Populasi
 Tingkat Kebutuhan
 Harga barang/jasa lain
Sedangkan jumlah barang yang diminta adalah  jumlah barang yang bersedia dan mampu dibeli
oleh seseorang (pembeli) pada titik harga tertentu dan pada titik waktu tertentu.Faktor yang
mempengaruhi jumlah barang yang diminta hanya dibatasi oleh harga.Jika semakin tinggi harga
suatu barang, semakin sedikit permintaan terhadap barang tersebut. Sebaliknya, semakin rendah
harga suatu barang, semakin banyak permintaan terhadap barang tersebut, ceteris paribus
Penawaran adalah keseluruhan jumlah barang yang bersedia ditawarkan pada berbagai tingkat
harga tertentu dan waktu tertentu.Faktor yang mempengaruhi penawaran antara lain :
 Harga Barang itu sendiri
 Harga barang lain
 Biaya produksi
 Tingkat Teknologi
 Pajak
 Perkiraan harga pada masa depan
Sedangkan Jumlah barang yang ditawarkan adalah keseluruhan jumlah barang yang tersedia
untuk ditawarkan pada berbagai tingkat harga tertentu dan waktu tertentu.Faktor yang
mempengaruhi jumlah barang yang ditawarkan hanya terbatas oleh harga.Jika semakin tinggi
harga suatu barang, semakin banyak barang yang ditawarkan. Sebaliknya, semakin rendah harga
suatu barang, semakin sedikit barang yang ditawarkan, ceteris paribus.

3.A.Pendekatan Kardinal
Pendekatan Kardinal adalah pengukuran kepuasan terhadap produk atau jasa yang mereka telah
gunakan dan dapat diukur berdasarkan angka pasti. Sehingga pengukuran dapat dinilai dari nilai
0 hingga 100. Menurut pendekatan kardinal, nilai guna atau kepuasan atas suatu barang itu bisa
diukur dengan angka. Satuan ukurannya adalah util.Misal saat kita mengonsumi semangkuk mie
menghasilkan 8 util kepuasan, atau makan sebatang cokelat yang menghasilkan 4 util. Nah,
karena bisa diukur inilah pendekatan ini kemudian disebut juga dengan pendekatan kardinal
(cardinal approach). 
Dalam pendekatan kardinal dikenal dua ukuran kepuasan, yaitu Total Utility (kepuasan total)
dan Marginal Utility (kepuasan tambahan). Total utility adalah ukuran kepuasan total yang
diperoleh dari mengonsumsi sejumlah barang dan jasa. Sementara itu, marginal utility adalah
tambahan kepuasan yang diperoleh dari konsumsi satu unit tambahan barang.
Ada beberapa istilah dan asumsi yang harus diketahui dalam membahas teori perilaku konsumen:
1. Utilitas Total  (Total Utility) yaitu nilai kegunaan atau manfaat yang diperoleh dari konsumsi
2. Utilitas Marginal (Marginal Utility) yaitu tambahan kegunaan yang diperoleh dari
penambahan  satu unit barang yang dikonsumsi.
3. Semakin banyak barang yang di konsumsi seseorang maka besar kegunaan/manfaat yang
didapatkan. Bila di konsumsi lebih dari satu barang, maka nanti akan di kategorikan masukan
dalam satu bundel barang. gampangnya, nanti akan cuma di sebut sebagai barang.
4. The low of diminishing marginal utility (hukum pertambahan manfaat yang makin menurun).
Atau yang dikenal juga dengan hukum Gossen. Berdasarkan hukum gossen bahwa penambahan
konsumsi suatu barang akan menambah utilitas yang besar, akan tetapi makin lama pertambahan
utilitas akan semakin mengecil bahkan bisa negatif.
5. Konsistensi Preferensi. Konsumen harus mampu menyusun prioritas pilihan agar bisa
membuat keputusan dan bersifat konsisten.
6. Pengetahuan yang sempurna tentang barang yang akan keputusan konsumsinya.

Perhatikan tabel berikut :


Qx TUx MUx
1 10 10
2 16 6
3 20 4
4 22 2
5 22 0
6 20 -2
Dari data di atas terlihat bahwa saat seseorang mengonsumsi 1 buah roti, roti pertama tersebut

memberikan kepuasan sebesar 10 util. Kepuasan total terus bertambah sampai dengan konsumsi

roti ke-4. Sementara di roti ke-5, kepuasan total tidak berubah. Roti ke-5 ini bisa dikatakan

sebagai titik jenuh.  

Di roti ke-6, tambahan kepuasan menjadi negatif sehingga kepuasan total menjadi menurun. Roti

ke-6 tidak menambah kepuasan, tapi justru mengurangi kepuasan secara total

B.Pendekatan Ordinal
Pendekatan ordinal adalah teori yang mengungkapkan bahwa kepuasan konsumen yang telah
menggunakan produk atau jasa tidak dapat diukur secara angka numerik atau angka pasti.
Artinya, daya guna merupakan fenomena psikologi, yang tidak bisa kita ukur berdasarkan
metode kuantitatif. Akan tetapi, pada prinsip ini, konsumen tetap dapat mengekspresikan bahwa
mereka merasa puas akan produk atau jasa tersebut setelah membandingkannya dengan produk
lain sejenis.Sehingga metode pendekatan ordinal bersifat kualitatif. Dalam teori utilitas ordinal
digunakan pendekatan kurva utilitas sama (indifference curve) dan garis anggaran (budget line).

Indifference Curve (IC) adalah kurva yang menggambarkan kombinasi konsumsi dua macam
barang/jasa yang menghasilkan tingkat kepuasan yang sama. Setiap titik dalam kurva ini
melambangkan tingkat kepuasan yang tidak berbeda (indifference), meski kombinasi konsumsi
barang/jasanya berbeda-beda. Sedangkan garis anggaran pengeluaran (Budget Line)
menunjukkan berbagai gabungan barang-barang yang dapat dibeli oleh sejumlah pendapatan
tertentu.

Adanya perubahan harga dan perubahan harga dan perubahan pendapatan dapat mempengaruhi
garis anggaran pengeluaran. Seorang konsumen mencapai kepuasan yang maksimum apabila
mencapai titik dimana garis anggaran pengeluaran menyinggung kurva kepuasan sama. Efek dari
perubahan pendapatan dan harga garis harga konsumsi yaitu suatu kurva yang mengambarkan
perubahan kombinasi dua barang yang akan dibeli apabila tingkat harga mengalami
pertambahan. Garis harga pendapatan yaitu suatu kurva yang menggambarkan perubahan
kombinasi dua barang yang akan dibeli apabila pendapatan konsumen mengalami perubahan

Indifference Curve memiliki beberapa ciri-ciri antara lain:

1. Memiliki Slope(kemiringan) yang negatif


Individu atau konsumen lebih menyukai barang dengan jumlah yang lebih banyak
dari pada jumlah yang lebih sedikit, sehingga akibat dari asumsi ini adalah kurva
indeference berslope negatif, yang merfleksikan prinsip umum dimana individu
akan mengorbankan baraang untuk mendapatkan barang yang mempunyai tingkat
kepuasan yang lebih tinggi.
2. Cembung kearah ordinat
Bentuk kurva cembung ini didasarkan pada asumsi tingkat subtitusi marjinal
(marginal rate of substitution) yang terus berkurang. Marginal rate of
substitution (MRS) merupakan ukuran yang menggambarkan sejauh mana
konsumen bersedia menukarkan barang yang satu dengan barang lainnya dalam
kurva IC yang sama

3. Semakin menjauhi titik 0,semakin tinggi kepuasaannya


Coba ingat kembali asumsi bahwa konsumen lebih menyukai yang lebih banyak
dibanding yang sedikit. Posisi IC yang lebih tinggi (lebih ke kanan)
menggambarkan jumlah pakaian dan makanan yang lebih banyak. Posisi IC
tersebut tentunya lebih disukai konsumen karena memberikan tingkat kepuasan
yang lebih tinggi.

4. Sesama kurva indifference tidak saling memotong


Selera konsumen terhadap barang tertentu dianggap konsisten, akibat dari asumsi
ini adalah kurva indeference tidak pernah bersinggungan berpotongan
(intersection) satu sama lain

Sedangkan Budget line memiliki ciri-ciri antara lain :


1. Budget line berslope negatif. Hal ini disebabkan adanya efek substitusi antara
barang X dan Y
2. Suatu budget line untuk satu jumlah anggaran tertentu. Semakin besar jumlah
uang yang dialokasikan untuk membeli barang X dan Y ditunjukkan oleh garis
yang semakin menjauhi titik 0.
3. Panjang penggal vertikal menunjukkan apabila keseluruhan dana digunakan untuk
membeli barang Y, sebaliknya penggal horizontal digunakan untuk membeli
barang X.

Keseimbangan Konsumen :
Dengan menggunakan kedua kurva, yaitu kurva indiferens dan budget line maka dapat
ditunjukkan dimana konsumen akan mencapai kepuasan yang maksimum. Kepuasan maksimum
apabila garis anggaran pengeluaran disinggung oleh kurva kepuasan yang paling tinggi.
Persinggungan antara Budget Line dan Indefferent Curve ini menggambarkan kombinasi barang
yang diinginkan konsumen, yang menunjukkan konsumen akan mencapai kepuasan yang
maksimum. Keadaan ini dikenal dengan sebutan garis keseimbangan konsumen. Dengan
demikian, keseimbangan konsumen adalah pemaksimuman kepuasan yang digambarkan adalah
tingkat kepuasan maksimum dari mengkonsumsi dua barang dengan menggunakan sejumlah
pendapatan tertentu.

Titik keseimbangan konsumen merupakan titik dimana konsumen telah mengalokasikan seluruh
pendapatannya untuk konsumsi. Pada titik singgung antara kurva indeferens konsumen dengan
garis anggaran.Dengan asumsi bahwa tujuan dari konsumen adalah untuk memaksimumkan
tingkat kepuasan (utility). Kepuasan maksimal konsumen akan tercapai pada saat rasio marginal
utility terhadap harga sendiri suatu barang telah sama,yaitu : Mux/Px=MUy/Py
4.Konsep elastisitas dapat dipakai dalam bisnis untuk memprediksi implikasi perubahan harga
atau pendapatan terhadap perubahan harga atau pendapatan terhadap perubahan jumlah barang
yang diminta atau ditawarkan.Seorang pebisnis dapat mengukur dan menghitung elastisitas
permintaan produk terhadap seluruh faktor yang mempengaruhi permintaan produk tersebut.
Nilai tersebut sangat penting bagi pebisnis untuk penentuan kebijakan optimal seperti harga,
promosi, desain, dan saluran distribusi serta merespon tindakan perusahaan pesaing dengan lebih
efektif. Contoh jika elastisitas harga produk kurang dari satu atau in elastis makan otomatis si
perusahaan akan rugi jika menurunkan harga jual. Kerena total penerimaan akan turun, biaya
total akan naik. (karena produk yang dijual lebih banyak dengan barang). Pengetahuan tentang
elastisitas permintaan produk terhadap faktor-faktor di luar control perusahaan juga sangat
berguna bagi pebisnis untuk merespon penurunan harga produk pesaing. Jika tidak maka
perusahaan dapat kehilangan pangsa pasar yang besar. Nilai elastisitas silang yang sangat besar,
juga dapat digunakan sebagai rambu-rambu bagi pebisnis untuk tidak menurunkan harga produk
karena dapat menciptakan perang harga.Disamping itu elastisitas penawaran dapat digunakan
oleh pebisnis untuk mengukur seberapa banyak barang yang dapat ditawarkan jika terjadi
perubahan harga,hal ini sangat penting bagi produsen untuk membuat kebijakan mengenai
strategi penjualan yang dilakukan,mengetahui sifat barang yang diproduksi,kapan barang
tersebut dijual,penetapan harga barang,dan jumlah barang yang ditawarkan.Sebagai
contoh,sebelum hari raya keagamaan,perusahaan consumer akan cenderung meningkatkan
produksinya,karena pada saat hari raya,permintaan dan harga akan produk consumer akan
meningkat sehingga perusahaan akan meningkatkan penawaran barangnya saat hari raya

Anda mungkin juga menyukai