Anda di halaman 1dari 6

Dalam teori ekonomi mikro, perilaku konsumen adalah salah satu topik utama yang dipelajari.

Berikut adalah beberapa konsep dasar perilaku konsumen:


1. Kegunaan (Utility): Ini adalah kepuasan atau kenikmatan yang diperoleh konsumen
dari konsumsi barang atau jasa. Kegunaan bisa bersifat subjektif, yang berarti dapat
bervariasi antara individu.
2. Kegunaan Marginal (Marginal Utility): Adalah tambahan kegunaan yang diperoleh
konsumen dari konsumsi satu unit tambahan barang atau jasa.
3. Hukum Kegunaan Marginal Menurun (Law of Diminishing Marginal Utility):
Seiring bertambahnya konsumsi suatu barang, kegunaan marginal dari barang tersebut
akan menurun.
4. Kurva Indiferen (Indifference Curve): Kurva yang menunjukkan kombinasi barang
yang memberikan tingkat kepuasan yang sama kepada konsumen. Dengan kata lain,
konsumen tidak memiliki preferensi antara kombinasi barang di sepanjang kurva
tersebut.
5. Peta Indiferen (Indifference Map): Kumpulan dari kurva indiferen yang
menggambarkan preferensi konsumen untuk berbagai kombinasi barang.
6. Batasan Anggaran (Budget Constraint): Menggambarkan kombinasi barang yang
bisa dibeli konsumen dengan pendapatannya.
7. Keseimbangan Konsumen (Consumer Equilibrium): Terjadi ketika konsumen
memaksimalkan kepuasannya dengan mengalokasikan pendapatannya di antara
berbagai barang dan jasa dalam batasan anggarannya.
8. Pendekatan Kardinal dan Ordinal: Pendekatan kardinal berfokus pada pengukuran
numerik kegunaan, sementara pendekatan ordinal hanya membandingkan tingkat
kepuasan tanpa mengukurnya secara spesifik.
9. Teori Preferensi Terungkap (Revealed Preference): Konsep yang dikembangkan
oleh Paul Samuelson yang menyatakan bahwa preferensi konsumen dapat diturunkan
dari pilihan-pilihan yang mereka buat dalam kondisi harga dan pendapatan tertentu.
10. Efek Penggantian dan Efek Pendapatan: Ketika harga suatu barang berubah, efek
penggantian menggambarkan perubahan dalam konsumsi barang tersebut karena
perubahan relatif harga, sementara efek pendapatan menggambarkan perubahan
konsumsi karena perubahan daya beli riil konsumen.
11. Barang Normal, Inferior, dan Giffen: Barang normal adalah barang yang
permintaannya meningkat seiring dengan meningkatnya pendapatan. Barang inferior
adalah barang yang permintaannya menurun seiring dengan meningkatnya pendapatan.
Barang Giffen adalah kasus khusus barang inferior dimana kenaikan harga barang
tersebut menyebabkan peningkatan permintaan, bertentangan dengan hukum
permintaan.

Penjabaran diatas hanyalah garis besar dari konsep-konsep dasar perilaku konsumen dalam
ekonomi mikro.

Teori nilai guna (utilitas) dalam konteks perilaku konsumen di ekonomi mikro:
1. Utilitas (Utility): Sebagai pengukuran tingkat kepuasan atau kenikmatan yang
diperoleh konsumen dari konsumsi barang atau jasa. Kegunaan dapat bersifat kardinal
(dapat diukur dalam unit tertentu) atau ordinal (urutan preferensi tanpa pengukuran
spesifik).
Contoh: Mengonsumsi sepotong pizza bisa memberikan utilitas sebesar 10 unit
kebahagiaan bagi seseorang, sementara sepotong kedua mungkin hanya menambah 8
unit.
2. Kegunaan Marginal (Marginal Utility): Adalah tambahan kegunaan yang diperoleh
konsumen dari konsumsi satu unit tambahan barang atau jasa.
Contoh: Jika utilitas total dari mengonsumsi 1 sepotong pizza adalah 10 unit, dan
utilitas total dari 2 potong adalah 18 unit, maka kegunaan marginal dari potong kedua
adalah 8 unit (18-10).
3. Hukum Kegunaan Marginal Menurun (Law of Diminishing Marginal Utility):
Seiring bertambahnya konsumsi suatu barang, kegunaan marginal dari barang tersebut
cenderung menurun.
Contoh: Saat seseorang terus makan potong pizza tambahan, kebahagiaan atau
kepuasan yang didapat dari setiap potong berikutnya cenderung menurun. Misalnya,
potong pertama mungkin memberikan 10 unit kebahagiaan, potong kedua 8 unit,
potong ketiga 6 unit, dan seterusnya.
4. Pendekatan Kardinal dan Ordinal: Dalam pendekatan kardinal, utilitas diukur dalam
unit yang spesifik (misalnya, unit kebahagiaan). Dalam pendekatan ordinal, kita hanya
berurusan dengan peringkat atau urutan preferensi tanpa mengukur utilitas dalam unit
tertentu.
Contoh untuk Pendekatan Kardinal: Saya mendapatkan 10 unit kebahagiaan dari
mengonsumsi pizza dan 15 unit dari burger, sehingga saya lebih memilih burger
daripada pizza.
Contoh untuk Pendekatan Ordinal: Saya lebih memilih burger daripada pizza, tapi
saya tidak bisa secara spesifik mengatakan berapa "lebih banyak" saya menyukai burger
dibanding pizza.

Teori utilitas adalah dasar fundamental dalam memahami bagaimana konsumen


membuat keputusan. Dalam banyak model ekonomi, asumsinya adalah konsumen berusaha
memaksimalkan utilitas mereka, yang berarti mereka mencoba mendapatkan sebanyak
mungkin kebahagiaan atau kepuasan dari sumber daya yang mereka miliki (seperti
pendapatan).

Analisis kurva kepuasan bersama, yang lebih dikenal dengan nama "Kurva Indiferen"
(Indifference Curve) dalam teori ekonomi mikro:
Teori Kurva Indiferen:
1. Definisi: Kurva indiferen adalah grafik yang menggambarkan kombinasi dua barang
yang memberikan tingkat kepuasan atau utilitas yang sama kepada konsumen. Dengan
kata lain, konsumen tidak memiliki preferensi antara kombinasi barang yang ada di
sepanjang kurva yang sama.
2. Sifat-sifat Kurva Indiferen:
• Bergaris turun ke kanan: Artinya, jika konsumsi satu barang meningkat,
konsumsi barang lainnya harus berkurang untuk mempertahankan tingkat
kepuasan yang sama.
• Tidak dapat berpotongan: Dua kurva indiferen tidak dapat berpotongan satu
sama lain karena hal ini akan menyebabkan inkonsistensi dalam preferensi
konsumen.
• Lebih jauh dari titik asal mengindikasikan tingkat kepuasan yang lebih
tinggi: Kurva indiferen yang lebih jauh dari titik asal (titik 0,0 pada grafik)
menggambarkan tingkat kepuasan yang lebih tinggi.
3. Batasan Anggaran: Adalah garis lurus yang menggambarkan kombinasi dua barang
yang dapat dibeli konsumen dengan pendapatan atau anggaran tertentu.
4. Keseimbangan Konsumen: Titik di mana kurva indiferen menyentuh (tetapi tidak
memotong) batasan anggaran. Di titik ini, kemiringan kurva indiferen (yaitu tingkat
penggantian marjinal) sama dengan rasio harga kedua barang.
Contoh:
Bayangkan Anda memiliki $100 dan Anda ingin membeli buku dan CD musik. Harga satu
buku adalah $20 dan harga satu CD adalah $10.
Misalkan kombinasi berikut ini memberikan kepuasan yang sama bagi Anda:
• 5 buku dan 0 CD.
• 3 buku dan 6 CD.
• 0 buku dan 10 CD.
Semua kombinasi di atas berada pada kurva indiferen yang sama karena semua kombinasi
memberikan tingkat kepuasan yang sama bagi Anda.
Dalam skenario ini, batasan anggaran Anda akan digambarkan oleh garis lurus yang
menghubungkan titik (5,0) dan (0,10) karena Anda bisa membeli 5 buku tanpa CD atau 10 CD
tanpa buku dengan $100 Anda.
Keseimbangan konsumen Anda (yaitu kombinasi buku dan CD yang Anda beli untuk
memaksimalkan kepuasan Anda dengan batasan anggaran Anda) akan berada pada titik di
mana kurva indiferen Anda menyentuh batasan anggaran Anda.

Kurva Engel dalam ekonomi mikro menggambarkan hubungan antara pendapatan konsumen
dan jumlah barang yang dibelinya. Dengan kata lain, kurva ini menunjukkan bagaimana
perubahan dalam pendapatan mempengaruhi konsumsi suatu barang tertentu.
Jenis-jenis Kurva Engel berdasarkan jenis barang:
1. Barang Normal: Jika pendapatan meningkat dan konsumsi barang juga meningkat,
maka barang tersebut disebut barang normal. Kurva Engel untuk barang normal
memiliki kemiringan positif.
2. Barang Inferior: Barang yang konsumsinya menurun saat pendapatan meningkat.
Kurva Engel untuk barang inferior memiliki kemiringan negatif. Sebagai contoh,
barang-barang dengan kualitas rendah yang digantikan oleh barang berkualitas lebih
tinggi ketika seseorang memiliki pendapatan lebih.
3. Barang Giffen: Sejenis barang inferior yang memiliki karakteristik unik di mana
kenaikan harga barang (yang mengakibatkan penurunan pendapatan riil) menyebabkan
peningkatan konsumsi barang tersebut. Namun, contoh nyata barang Giffen jarang
ditemukan dan masih menjadi subjek perdebatan di kalangan ekonom.
4. Barang Mewah (Luxury Goods): Meskipun teknisnya termasuk dalam kategori
barang normal, barang mewah memiliki karakteristik di mana kenaikan pendapatan
akan menyebabkan proporsi kenaikan konsumsi yang lebih besar daripada proporsi
kenaikan pendapatan itu sendiri.
5. Barang Kebutuhan (Necessities): Barang yang konsumsinya tidak banyak berubah
meskipun ada perubahan pendapatan. Kurva Engel untuk barang kebutuhan cenderung
lebih datar dibandingkan dengan barang normal atau mewah.
Contoh Dari Kurva Engel Dalam Kehidupan Sehari-hari:
1. Barang Normal: Misalkan makanan sehat. Sebagai contoh, ketika seseorang
mendapatkan kenaikan gaji, mereka mungkin akan memilih untuk membeli makanan
organik atau produk makanan sehat lainnya dengan frekuensi yang lebih sering.
2. Barang Inferior: Misalnya, mie instan. Bagi mahasiswa dengan anggaran terbatas, mie
instan mungkin menjadi makanan pokok. Namun, saat mereka lulus dan mendapatkan
pekerjaan dengan gaji yang lebih baik, konsumsi mie instan mungkin akan berkurang
karena mereka beralih ke makanan yang lebih sehat atau bervariasi.
3. Barang Mewah: Seperti mobil sport atau tas desainer. Ketika seseorang mendapatkan
bonus besar atau promosi dengan kenaikan gaji yang signifikan, mereka mungkin
memutuskan untuk membeli mobil mewah atau tas desainer yang sebelumnya dianggap
terlalu mahal.
4. Barang Kebutuhan: Seperti garam, pasta gigi, atau sabun. Meskipun pendapatan
seseorang meningkat dua kali lipat, konsumsi produk-produk ini mungkin tidak
mengalami perubahan yang signifikan karena mereka sudah membelinya dalam jumlah
yang cukup.
Dengan memahami Kurva Engel, kita dapat memahami bagaimana konsumen mengalokasikan
pendapatan mereka antara berbagai barang dan bagaimana pola konsumsi mereka berubah
seiring dengan perubahan pendapatan.
Teori Preferensi dalam ekonomi mikro berkaitan dengan bagaimana konsumen menilai dan
membandingkan berbagai paket barang dan jasa untuk menentukan mana yang lebih disukai,
kurang disukai, atau dianggap sama. Teori ini mencoba menggambarkan bagaimana konsumen
membuat keputusan konsumsi berdasarkan preferensinya.
Berikut adalah konsep dasar dari teori preferensi:
1. Asumsi Dasar:
• Kelengkapan (Completeness): Konsumen dapat membandingkan dua paket
barang dan memutuskan mana yang lebih disukai, atau apakah keduanya
memberikan kepuasan yang sama.
• Transitivitas (Transitivity): Jika paket A lebih disukai daripada paket B, dan
paket B lebih disukai daripada paket C, maka A lebih disukai daripada C.
• Lebihnya Lebih Baik (Non-satiation): Semua hal lainnya tetap, memiliki
lebih banyak barang selalu lebih baik atau setidaknya sama baiknya.
2. Kurva Indiferen: Seperti yang telah dibahas sebelumnya, kurva indiferen
menggambarkan kombinasi barang yang memberikan tingkat kepuasan yang sama.
Preferensi konsumen dapat digambarkan dengan serangkaian kurva indiferen yang
disebut peta indiferen.
3. Pendekatan Ordinal: Dalam konteks teori preferensi, utilitas biasanya dilihat dari
pendekatan ordinal. Artinya, kita lebih tertarik pada peringkat atau urutan kombinasi
barang daripada pengukuran utilitas yang tepat. Jadi, kita mungkin bisa mengatakan
satu paket barang lebih disukai daripada yang lain, tetapi kita tidak bisa mengatakan
seberapa banyak lebih disukai.
Contoh:
Bayangkan Anda membandingkan kombinasi dua jenis buah: apel dan pisang.
• Anda mungkin memutuskan bahwa Anda lebih suka memiliki 2 apel daripada 1 pisang.
• Anda mungkin juga merasa bahwa memiliki 2 apel memberikan kepuasan yang sama
dengan memiliki 1 apel dan 1 pisang.
• Jika Anda memiliki preferensi seperti ini, Anda bisa menggambarkannya dengan kurva
indiferen pada grafik di mana apel ada di sumbu x dan pisang ada di sumbu y. Poin di
mana Anda memiliki 2 apel dan 0 pisang akan berada pada kurva indiferen yang sama
dengan poin di mana Anda memiliki 1 apel dan 1 pisang.
• Jika Anda lebih suka memiliki lebih banyak buah (asumsi "lebihnya lebih baik"), maka
kombinasi 2 apel dan 2 pisang akan berada pada kurva indiferen yang berbeda dan lebih
jauh dari asal daripada kombinasi 1 apel dan 1 pisang.
Dengan memahami teori preferensi, ekonomi mikro mencoba memahami bagaimana
konsumen membuat keputusan konsumsi dan bagaimana mereka menilai berbagai pilihan yang
tersedia bagi mereka.

Anda mungkin juga menyukai