Anda di halaman 1dari 19

Teori Perilaku Individu

Disusun oleh:

KELOMPOK 7
1. Fikry Afriyanda 1851011018
2. Ngesti Agustina 1811011010
3. Ahmad Nur kholis 1811011070

UNIVERSITAS LAMPUNG
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
Tahun ajaran 2020/2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pada saat ini pemahaman akan perilaku konsumen adalah peranan penting karena
tanpa ada pemahaman tersebut mengenai ekonomi manajemen dalam suatu
perkembangan usaha terutama dalam pengambilan keputusan bagi para pemasar itu
akan tidak beraturan. Para pemasar mencoba memahami perilaku pembelian
konsumen agar mereka dapat menawarkan kepuasan yang lebih besar kepada
konsumen, yang disebut dengan utilitas total (total utility) yang dimana konsumen
yang diperoleh ketika ia mengonsumsi suatu produk. Tapi bagaimana pun juga
ketidakpuasan konsumen sampai tingkat tertentu masih akan ada. Beberapa pemasar
masih belum menerapkan konsep perilaku konsumen, sehingga mereka tidak
berorientasi pada konsumen dan tidak memandang kepuasan konsumen sebagai
tujuan utama. Lebih jauh lagi karena alat menganalisis perilaku konsumen tidak pasti,
para pemasar kemungkinan tidak mampu menetapkan secara akurat apa sebenarnya
yang dapat memuaskan para pembeli. Sekalipun para pemasar mengetahui faktor
yang meningkatkan kepuasan konsumen, mereka belum tentu dapat memenuhi faktor
tersebut
.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya
adalah.
1. Jelaskan mengenai apa yang disebut Perilaku Konsumen?
2. Jelaskan mengenai apa batasan Anggaran?
3. Jelaskan mengenai apa itu Kurva Indiferens?
4. Jelaskan penjabaran Garis Anggaran?
5. Jelaskan apa itu keseimbangan Konsumen?

1.3 TUJUAN PEMBAHASAN


Tujuan penulisan makalah ini selain untuk memenuhi tugas dari mata kuliah
Ekonomi Manajerial, penulis juga ingin manambah wawasan tentang teori perilaku
individu khususnya, dan bagi pembaca pada umumnya, serta untuk mengatasi
masalah-masalah yang terjadi disekitar kita terkait pembahasan ini .
BAB II

Pembahasan

2.1 Definisi Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen merupakan suatu proses yang berkaitan erat dengan proses
pembelian, pada saat itu konsumen melakukan aktifitas-aktifitas seperti melakukan
pencarian, penelitian, dan pengevaluasian produk. Perilaku konsumen merupakan hal-
hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian.
Yang termasuk ke dalam perilaku konsumen selain mengenai kualitas produk, juga
meliputi harga produk atau jasa tersebut. Jika harga suatu produk tidak terlalu tinggi,
maka konsumen tidak akan terlalu lama membutuhkan waktu untuk memikirkan dan
melakukan aktifitas perilaku konsumen. Namun jika harga suatu barang atau jasa
tersebut bisa dibilang tinggi, atau mahal, maka konsumen tersebut akan memberikan
effort lebih terhadap barang tersebut. Pembeli tersebut akan semakin lama melakukan
perilaku konsumen, seperti melihat, menanyakan, mengevaluasi, dan
mempertimbangkan. Dalam mengarakterkan perilaku konsumen, ada dua faktor yang
penting bamun berbeda untuk dipertimbangkan
• Peluang Konsumen
Kemungkinan barang dan jasa yang dapat dikonsumsi oleh konsumen
• Ketertarikan Konsumen (preferensi konsumen)
Barang dan jasa konsumen yang benar-benar dikonsumsi

Memberikan pilihan diantara 2 kumpulan barang pada konsumen baik


Lebih memilih barang A daripada barang B : A > B
Lebih memilih barang B daripada barang A : A < B
Biasa saja antara kedua barang tersebut        : A ~ B

Analisis Kurva Indiferen


Analisis Kurva Indiferen

Sebuah kurva yang mendefinisikan kombinasi antara 2 atau lebih barang yang memberikan
tingkat kepuasan yang sama pada konsumen
• Substitusi Tingkat Marginal
Tingkat dimana konsumen bersedia untuk mengganti satu barang untuk yang lain dan
mempertahankan tingkat kepuasan yang sama.

Sifat-sifat Urutan Ketertarikan Konsumen


• Kesempurnaan
• Lebih Banyak adalah Lebih Baik
• Pengurangan Substitusi Tingkat Marginal
• Transitivitas

Kesempurnaan
• Sifat kesempurnaan
Konsumen mampu mengungkapkan sesuatu yang lebih disukai (atau biasa saja) antara
seluruh kemungkinan barang. (“Saya tidak tahu bahwa itu BUKAN suatu pilihan!”)
Jika satu-satunya barang yang tersedia untuk konsumen adalah A, B, dan C, maka konsumen
Biasa saja antara A dan C (dalam kurva yang sama)
Lebih memilih B daripada A
Lebih memilih B daripada C
Lebih Banyak adalah Lebih Baik

Lebih Banyak adalah Lebih Baik

• Sifat Lebih Banyak adalah Lebih Baik


Barang yang mempunyai setidaknya sama banyak pada setiap barang dan banyak dari
beberapa barang lebih disuka daripada barang lain
Barang B lebih disukai daripada A karena B mengandung setidaknya sama banyak  dengan
barang Y dan banyak barang X
Barang B juga lebih disukai dari C karena B mengandung setidaknya sama banyak dengan
barang X dan banyak barang Y
Secara umum, seluruh barang di ICIII lebih disukai daripada barang pada ICII atau ICI. Dan
seluruh barang dari ICII lebih disukai daripada ICI
Pengurangan Substitusi Tingkat Marginal

Pengurangan Substitusi Tingkat Marginal

• Substitusi Tingkat Marginal


Kesediaan konsumen untuk mengorbankan barang Y untuk mempertahankan pengurangan
tingkat kepuasan yang sama karena lebih banyak barang X yang diperoleh
Tingkat dimana konsumen bersedia untuk mengganti satu barang dengan yang lain dan
mempertahankan tingkat kepuasan yang sama
• Untuk beralih dari konsumsi barang A ke B konsumen harus menyerahkan 50 unit dari Y
untuk mendapat satu unit tambahan dari X
• Untuk beralih dari konsumsi barang B ke C konsumen harus menyerahkan 16.67 unit dari Y
untuk mendapat satu unit tambahan dari X
• Untuk beralih dari konsumsi barang C ke D konsumen harus menyerahkan hanya 8.33 unit
dari Y untuk mendapat satu unit tambahan dari X
Pemesanan Barang yg Konsisten

Pemesanan Barang yg Konsisten

• Sifat Transitivitas
Untuk tiga barang A, B, dan C, sifat transitivitas menyiratkan bahwa jika C > B dan B > A,
maka C > A.
Preferensi transitivitas dengan sifat lebih banyak lebih baik menunjukkan bahwa
Kurva indiferen tidak akan berpotongan
Konsumen tidak akan terjebak dalam siklus keragu-raguan yang laml
Kurva indiferen tidak akan berpotongan
Konsumen tidak akan terjebak dalam siklus keragu-raguan yang lama
Kendala Anggaran

Sederhananya, kendala anggaran membatasi perilaku konsumen dengan memaksa konsumen


memilih gabungan barang yang terjangkau. Jika konsumen hanya memiliki $30 saat
menjangkau kasir swalayan, nilai barang yang dibawa ke kasir tidak boleh melebihi $30.
Kendala Anggaran

• Himpunan Oportunitas
Himpunan dari barang konsumsi yang terjangkau untuk dibeli
PxX + PyY ≤ M
• Garis Anggaran
Kumpulan barang yang dikeluarkan dari pendapatan konsumen
PxX + PyY = M
• Substitusi Tingkat Pasar
Kemiringan dari garis anggaran
-Px / Py
Perubahan dalam Garis Anggaran

Perubahan dalam Garis Anggaran

• Perubahan Pendapatan
Peningkatan mengarah pada keadaan paralel, pergeseran ke luar dalam garis anggaran (M1 >
M0)
Pengurangan mengarah pada keadaan paralel, pergeseran ke bawah (M2 < M0)
• Perubahan Harga
Penurunan harga dari X memutar garis anggaran berlawanan arah jarum jam (PX0 > PX1)
Peningkatan memutar garis anggaran searah jarum jam (tidak diperlihatkan di gambar)
Keseimbangan Konsumen

Keseimbangan Konsumen

• Keseimbangan pada konsumsi barang adalah terjangkaunya harga barang yang memberikan
tingkat kepuasan tertinggi.
Keseimbangan konsumen terjadi pada titik dimana
MRS = Px / Py
Dengan kata lain, kemiringan dari kurva indiferen sama dengan garis anggaran. Seorang
konsumen akan memilih sekelompok barang yang
memaksimumkan kepuasannya dengan tunduk kepada kendala anggaran yang ada.
Sekelompok barang yang memberikan tingkat kepuasan tertinggi tersebut harus
memenuhi 2 syarat.
1. Keadaan tersebut terjadi pada saat kurva indiferens tertinggi bersinggungan
dengan garis anggaran
2. Keadaan tersebut terjadi pada titik singgung antara kurva indiferens tertinggi
dengan garis anggaran.
kesimbangan konsumen berkisar pada penggabungan tentang kemauan dan
kemapuan konsumen dengan tujuan usaha memaksimunkan daya guna/utilitas. yang
dimana setiap konsumen dianggap menghadapi berbagai kemungkinan kombinasi
barang yang akan dikombinasinya masing-masing kombinasi tersebut memberikan
kepadanya sejumlah daya guna yang berbedabeda, kombinasi barang yang mampu
memberikan tingkat daya guna/kepuasan yang tertinggi akan dipilih dan tidak akan
dirubahnya lagi, maka saat itu konsumen berada dalam keseimbangan.
Titik E pada gambar 3.5 adalah titik optimal yang dapat dinikmati konsumen.
Jika diperhatikan pada titik E maka diketahui kedua kurva yakni kurva indiferens (IC)
dan budget line (BL) bersinggungan, dengan kata lain dikatakan mempunyai slope
yang sama, slope Ic =MRS, dan slope BL=Px/Py,sehingga.
MRS=MUx= Px

MUy Py
= MUx =MUy

Px Py

Persamaan diatas menunjukkan tempat keseimbangan konsumen yakni jika


rasio MU terhadap harga dari suatu barang telah sama.Dengan kata lain jika rasio
tidak sama maka keseimbangan belum tercapai,Misal jika salah satu lebih besar
(Misal untuk barang X) dari barang yang lain (barang Y), pada kondisi ini tambahan
utility yang diperoleh persatuan uang yang dikeluarkan untuk mengonsumsi barang X
lebih besar dari tambahan utility yang diperoleh persatuan uang yang dikeluarkan
untuk mengonsumsi barang Y sehingga kepuasan konsumen dapat ditingkatkan jika
konsumsi terhadap barang X dinaikkan dan konsumsi barang Y
diturunkan.Pemindahan konsumsi dari barang Y ke barang X tersebut tidak perlu lagi
dilakukan bila kesimbangan tercapai seperti pada persamaan 3.5, karena pada saat itu
tambahan utility yang diperoleh persatuan uang yang dikeluarkan untuk
mengonsumsi barang X dan Y sama saja.

10
M/Py

E
U=12

U=8

M/PX

20

gambar 3.5 Pilihan Konsumen

sebagai contoh pada gambar diatas bahwa titik E merupakan titik keseimbangan
konsumen tidak mempunyai rangsangan untuk mengubah kombinasi barang-barang
yang dipilihnya. tidak ada kombinasi lain yang dapat memberikan tingkat kepuasan
yang sama sesuai dengan kendala anggaran tersedia misalnya.
Mrs

Mrs

Artinya : MRS sebesar 4 unit mempunyai arti bahwa konsumen bersedia untuk
menukar 4 unit barang Y untuk 1 unit barang X. Rasio harga 4 juga sebesar 4 unit
tersebut mempunyai arti bahwa masyarakat bersedia untuk mempertukarkan 4 barang
Y dan 1 unit barang X.
Jika Konsumen Tersebut mengurangi konsumen barang Y sebesar 4 unit dia dapat
menaikkan konsumsi terhadap barang X. Empat (4) unit barang Y yang dapat
digantikan oleh 1 unit barang X dan konsumen tetap pada kurva indiferens yang
sama. oleh karena itu , 4 unit barang X akan menempatkan Konsumen pada suatu
kurva indiferens yang lebih tinggi.
Contoh Aplikasi.

jika konsumen ini memuaskan kebutuhan (utility) mengonsumsi barang X dan Y,


bahwa konsumen mempunyai uang sebanyak Rp. 10.000,00 harga barang X perunit
(Px)= Rp.500,00 dan harga barang Y perunit sebanyak Rp.250,00 Fungsi Utility
konsumen adalah U=2X0,5Y0,4, berapakah estimasi barang X dan Y dapat dibeli?
Jawaban :

Fungsi Tujuan U=2X0,5Y0,4

Fungsi Batassan 10.000=500X+250Y

MRS

Dimana : MUx( marginal utiity dari X)


: MUy (Marginal Utility dari Y)
Sehingga MUx= X-0,5Y0,4 dan MUY =0,8 X0,5Y-0,6
MRS= X-0,5Y0,4

0,8 X0,5Y-0,6

MRS

Y= 1.6X

Transformasikan ke persamaan Garis Anggaran


10.000=500X+250(1.6X)

X=11,1 unit, dan Y =1,6 X, Y=17,8 Unit kepuasan maksimm


diperoleh dengan mensubstisusikan Konsumen X dan Y ke dalam persamaan
Utility, sehingga U=21,08 unit
X

40

11.5

U=21.08

17.78 20 Y

Gambar 3.6 pilihan Optimal konsumen

Perubahan Harga dan Keseimbangan Konsumen


• Barang Substitusi
Sebuah peningkatan (penurunan) dalam harga barang X mengarah pada sebuah peningkatan
(penurunan) dalam konsumsi barang Y.
Contoh :
Coca-cola dan Pepsi
Verizon Wireless atau T-Mobile
• Barang Komplementer
Sebuah peningkatan (penurunan) dalam harga barang X mengarah pada penurunan
(peningkatan) dalam konsumsi barang Y
Contoh :
DVD dan DVD player
CPU Komputer dan Monitor
Barang Komplementer

Barang Komplementer
Ketika harga dari barang X jatuh dan konsumsi dari Y meningkat, maka X dan Y adalah
barang komplementer (PX1 > PX2)

Perubahan Pendapatan dan Keseimbangan Konsumen


• Barang Normal
 Barang X adalah barang normal jika peningkatan (penurunan) dalam pendapatan mengarah
pada peningkatan (penurunan) dalam konsumsi barang tersebut
• Barang Inferior
 Barang X adalah barang inferior jika peningkatan (penurunan) dari pendapatan mengarah
pada penurunan (peningkatan) dalam konsumsi barang tersebut

Barang Normal

Barang Normal

Sebuah peningkatan dalam pendapatan akan meningkatkan konsumsi dari barang normal
(M0 < M1)
Menguraikan Pendapatan dan Dampak Substitusi

Menguraikan Pendapatan dan Dampak Substitusi

Awalnya, barang A dikonsumsi. Penurunan dalam harga barang X memperluas himpunan


oportunitas dari konsumen.

Substitution Effect (SE) menyebabkan konsumen berpidah dari barang A ke B.

“Pendapatan riil” yang lebih tinggi memungkinkan konsumen untuk mencapai kurva
indiferen yang lebih tinggi.

Pergerakan dari barang B ke C menunjukkan Income Effect (IE). Titik keseimbangan baru
didapat pada titik C.
Kurva Permintaan Individu

Kurva Permintaan Individu

Kurva permintaan individu berasal dari tiap-tiap titik ekuilibrium yang baru didapat pada
kurva indiferen sebagai harga dari barang X yang bervariasi

Permintaan Pasar

Permintaan Pasar

• Kurva permintaan pasar adalah penjumlahan horisontal dari kurva permintaan individu
• Hal ini menunjukkan jumlah total seluruh konsumen akan membeli pada setiap titik harga.
Sebuah Aplikasi
Pemasaran Klasik

Penawaran pizza beli satu, gratis satu.


BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
• Sifat kurva indiferen mengungkapkan informasi tentang ketertarikan konsumen antara
kumpulan barang
Kesempurnaan
Lebih Banyak adalah Lebih Baik
Pengurangan Substitusi Tingkat Marginal
Transitivitas
• Kurva indiferen bersama dengan perubahan harga menentukan kurva permintaan individu
• Permintaan pasar adalah penjumlahan horisontal dari kurva permintaan individu
DAFTAR PUSTAKA

Ari Sudarman, Teori Ekonomi Mikro (Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA, 2004),


Arsyad,Lincolin.2000.Ekonomi Manajerial.EdisiKe 6. Yogyakarta:BPFE.

Nimran, Umar. 1996. Perilaku Organisasi. Edisi Revisi. Surabaya : CV Citra Media

Read, D dan Barbara van Leeuwen, 2010. “Pavlovian Processesin Costumer Choice : The
Physical Presence of a Good Increases Willingness-to-pay”, American Economic
Review, 100, 1-18.

Robbins, S. 2007. Perilaku Organisasi. Jilid 1. Edisi bahasa Indonesia. Jakarta: PT Prehalindo

Sukirno, sadona. 2005. Mikro Ekonomi teori pengantar/sadono sukirno, edisi 1, -21. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada.

Tasman, Prof Dr. H. Aulia S.E, M.Sc dan Prof .Dr. H. M. Havids Aima, M.S.20

.Ekonomi Manajerial Dengan Pendekatan Matematis.


http://vlophenormisses.blogspot.com/2011/03/analisis -perilaku konsumen.html
diakses hari senin, 2/08/2015. Pukul 14.15 wita.
www.wikipedia.com

Anda mungkin juga menyukai