Anda di halaman 1dari 15

MENGATASI KONFLIK KEPENTINGAN

PENGUSAHA-PEKERJA DENGAN
HUBUNGAN INDUSTRIAL PANCASILA
(HIP)

KELOMPOK 6
1. Ridwan firmansyah 1811011040
2. Winarsih 1811011051
3. Muhammad Fat’han 1811011075
Alasan pentingnya pengembangan HIP bagi pemerintahan orde
baru
Dalam sejarah
sebelum Pembangunan
pemerintahan Orde ekonomi yang
Baru telah diterapkan memerlukan suasana Atas dasar hal-hal
Pemerintahan orde
sebagai sistem stabil baik politik tersebut, maka
baru jelas bertekad
hubungan maupun keamanan pemerintahan Orde
menerapkan
perburuhan, baik yang sehingga diperlukan Baru mengembangkan
Pancasila dan UUD
berdasarkan paham jaminan Hubungan Industrial
1945 di setiap aspek
demokrasi liberal ketenagakerjaan. Pancasila.
kehidupan bangsa.
maupun komunis.
Tujuan Hubungan Industrial Pancasila (HIP)
Menciptakan ketenangan, ketenteraman dan
ketertiban kerja seta ketenangan usaha.
Ikut berperan dalam
melaksanakan ketertiban dunia 3
yang berdasarkan Meningkatkan produksi dan
kemerdekaan, perdamaian 2 4 produktivitas kerja.
abadi dan kaedilan sosial.

Meningkatkan kesejahteraan
Menyukseskan pembangunan 1 5 pekerja serta derajatnya
dalam rangka mengemban sesuai dengan martabatnya.
cita-cita bangsa Indonesia
yaitu masyarakat adil dan
makmur.
Landasan HIP
Landasan idiil, yaitu
Pancasila

Landasan
hukum
(konstitusional),
yaitu UUD 1945
Landasan
struktural dan TAP
MPR No 11

Landasan
Operasioanl

Kebijaksanaan
Pemerintah
Pokok-Pokok Pikiran HIP
Hubungan Industrial Pancasila
Hubungan Industrial Pancasila meyakini bahwa kerja bukanlah
didasarkan atas keseluruhan sila- sekedar mencari nafkah, akan
sila dari Pancasila. tetapi kerja sebagai pengabdian
kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Dalam Hubungan Industrial


Pancasila,pekerja bukan hanya
dianggap sebagai faltor produksi Dalam Hubungan Industrial
tetapi sebagai manusia pribadi Pancasila, pengusaha, dan
sesuai harkat,martabat,dan pekerja tidak dibeda-
kofratnya. bedakan.

Hubungan Industrial Pancasila berupaya


menghilangkan perbedaan dan Dalam Hubungan Industrial
mengembangkan persamaan dalam Pancasila didorong terciptanya
rangka menciptakan keharmonisan antara keadilan sosial bagi seluruh
pekerja dan pengusaha. rakyat Indonesia
Asas-Asas Mencapai Tujuan Dalam HIP

a. Hubungan Industrial Pancasila dalam mencapai tujuannya


mendasarkan diri kepada asas-asas pembangunan nasional yang
tertuang dalam GBHN.

b. Hubungan pancasila dalam mencapai tujuannya juga mendasari


pada asas kerjs, yaitu:
1. Pekerja dan pengusaha merupakan mitra dalam proses
produksi.
2. Pekerja dan pengusaha merupakan mitra yang bertanggung
jawab.
Sikap Mental dan Sikap Sosial HIP
Untuk mewujudkan pokok pikiran dan tujuan dari Hubungan
01 Industrial Pancasila maka diperlukan pengembangan dari
suatu sikap sosial (gotong-royong, toleransi, tenggang rasa,
terbuka, saling membantu, dan mengendalikan diri).

02 Pihak pemerintah dalam ini berperan sebagai


pengasuh, pembimbing, pelindung dan pendamai.

03 Serikat pekerja bukan hanya penyalur aspirasi kaum


pekerja dengan hak-haknya.

Pihak pengusaha disamping diakui hak-haknya,


04 pengusaha juga mempunyai kewajiban memberikan
andilnya secara konstruktif terhadap peningkatan
kesejahteraan pekerja.
1. Lembaga kerjasama Bipartit dan Tripartit
• Lembaga Kerjasama Biartit dikembangkan perusahaan agar komunikasi
Mengatasi antara pihak pekerja dan pengusaha berjalan lancar.
• Lembaga Tripartit , dalam perusahaan, pemerintah juga merupakan
Konflik pihak yang mewakili kepentingan masyaraat umum.

Kepentingan 2. Kesepakatan Kerja Bersama (KKB)


• KKB merupakan sarana yang sangat penting dalam mewujudkan
Pengusaha- Hubungan Industrial Pancasila dalam praktik sehari-hari.
• Dalam KKB, semangat Hubungan Industrial Pancasila perlu mendapat
Perkerja perhatian.
• Dalam KKB paling sedikit memiliki suatu pendahuluan yang
Dengan mencerminkan falsafah Hubungan Industrial Pancasila.

Hubungan 3. Penyelesaian Perselisihan Industrial


• Dalam praktik nya, kerjasama bipartit dan tripartit yang terbina baik dan
Industrial kesepakatan kerja bersama telah diadakan, perselisihan tetap akan
terjadi.
Pancasila • Kelembagaan penyelesaian perselisihan baik pegawai perantara,
arbitrase P4DIP4P harus berfungsi dengan baik.
4. Peraturan Perundangan Ketenagakerjaan
• Peraturan perundangan berfungsi melindungi pihak yang lemah
Mengatasi terhadap pihak yang kuat dan memberi kepastian antara hak dan
kewajiban masing-masing.
Konflik • Setiap peraturan perundangan ketenagakerjaan harus dijiwai oleh
falsafah Hubungan Industrial Pancasila.
Kepentingan 5. Pendidikan Hubungan Industrial
Pengusaha- • Falsafah HIP harus disebar luaskan melalui penyuluhan maupun
pendidikan.
Perkerja • Penyuluhan dan pendidikan HIP perlu dilakukan baik kepada pekerja,
serikat pekerja maupun pengusaha dan pemerintah.
Dengan Beberapa masalah yang perlu diselesaikan HIP
Hubungan 1. Masalah Pengupahan
Sebagian besar perselisihan terjadi bersumber dari masalah
Industrial pengupahan.
2. Pemogokan
Pancasila pemogokan merusak hubungan antara pekerja dan pengusaha karena
merugikan semua pihak.
Posisi Pekerja Dalam Hubungan Industrial
Pancasila
Permasalahan

Terdapat beberapa kendala yang menimbulkan permasalahan, yaitu:


1. Perusahaan belum melaksanakan ketentuan UU Perburuhan,
khususnya tentang upah sesuai kebutuhan fisik minimum (KFM).
2. Kurang efektifnya fungsi pengawasan yang dilaksanakan aparat
Depnaker terhadap perusahaan-perusahaan.
3. Masih sulitnya sikap keterbukaan pengusaha untuk menampung
aspirasi naker.
4. Belum terlaksananya demokrasi dalam hubungan kerja
5. Pertumbuhan dan perkembangan industri yang pesat namun tidak
didukung upaya peningkatan kesejahteraan naker.

Portfolio Presentation
Pengertian HIP
Hubungan Industrial Pancasia adalah hubungan antara pelaku
dalam proses produksi barang dan jasa (pekerja, pengusaha, dan
pemerintah) didasarkan atas nilai yang merupakan manivestasi dari
keseluruhan sila-sila Pancasila dan UUD 1945 yang tumbuh dan
berkembang diatas kepribadian bangsa dan kebudayaan nasional
indonesia. HIP berpegang pada asas tripartit.

Hakikat idealisme Konsekuensi logis yang


yang menerapkan harus diperbuat oleh
asas kemitraan ketiga pelaku dalam
meliputi: sistem HIP:
1. Tenaga kerja dan
pimpinan perusahaan 1. Pemerintah,sebagai
adalah mitra dalam lembaga pengawas dalam
produksi. sistem HIP harus bertindak
2. Tenaga kerja dan netral, aktif, dan tegas.
pimpinan perusahaan 2. Pengusaha, sebagai pemilik
adalah mitra modal dalam kerangka
keuntungan. proses produksi mempunyai
3. Tenaga kerja dan peranan besar dan dominan.
pimpinan perusahaan 3. Pekerja adalah komponen
adalah mitra dalam vital dalam proses produksi.
bertanggung jawab,
Buruh dalam Sistem Perekonomian
Ekonomi pancasila merupakan suatu sistem ekonomi dan sistem
perekonomian yang dijiwai oleh ideologi Pancasila,yaitu sistem
ekonomi yang merupakan usaha bersama dan berasaskan
kekeluargaan serta kegotong-royongan nasional.
Untuk melihat kedudukan dari tenaga kerja atau sumber daya manusia
dalam berbagai sistem perekonomian dapat dilihat pada tabel 6.1
disamping.

Upaya Mengatasi Permasalahan


Diperlukan suatu rumusan kebijakan operasional dari HIP yang telah
ada untuk mencapai suatu ketenangan kerja. Hal ini mungkin bisa
dicapai bila ada perlindungan kerja yang diselenggarakan dalam bentuk
pelayanan, pengarahan, pendidikan, pengendalian, dan pengawasan
hak, kepentingan dan kewajiban dari unsur-unsur yang terlibat.
Penutup
Kepengusahaan akan
berkembang dengan cepat
yang sudah tentu akan
dibarengi dengan semakin
besarnya jumlah karyawan.
Untuk itulah penataan
hubungan pengusaha
karyawan, timbulnya
pemogokan, dan lain-lain, tidak
hanya merugikan pengusaha
maupun karyawan tetapi juga
kepentingan masyarakat pada
umumnya. Bukan tidak
mungkin, hal ini akan
menyebabkan para investor
kehilangan minatnya untuk
menanamkan modal di negara
kita.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai