Anda di halaman 1dari 9

EKONOMI MANAJERIAL

TUGAS MINGGUAN : PERTEMUAN KE 4


TEORI DARI PERILAKU INDIVIDU

OLEH:

ELIN DWI SEPTIANI E2A021205


IRSYAD AKMAL FADHILAH E2A021209
MUHAMAD NUR RIZQI A. E2A021213
RIZQY DWI SAPUTRI E2A021215
LIA ROHMATUL KHASANAH E2A021219

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
SEMARANG
2023
Statement of Authorship

Dengan ini, saya selaku ketua kelompok dan mewakili kelompok dengan
Keterangan

Kelompok : Kelompok 7
Anggota : 1. Elin Dwi Septiani - E2A021205
2. Irsyad Akmal Fadhilah - E2A021209
3. Muhamad Nur Rizqi Ardiansyah - E2A021213
4. Rizqy Dwi Saputri - E2A021215
5. Lia Rohmatul Khasanah - E2A021219
Mata kuliah : Ekonomi Manajerial
Pertemuan ke : Pertemuan ke 4
Judul tugas : Teori Dari Perilaku Individu

Menyatakan bahwa naskah tugas ini adalah :


1. Orginal, merupakan hasil karya kami sendiri;
2. Tidak menggunakan sumber yang tidak dicantumkan dalam daftar
pustaka;
3. Tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk tugas
pada mata kuliah lain.

Jika terbukti ada plagiasi pada naskah ini, maka kami menerima
konsekuensi pembatalan naskah ini sebagai pemenuhan tugas

Semarang, 30 September 2023


Ketua Kelompok

Rizqy Dwi Saputri


(E2A021215)
Teori Dari Perilaku Individu

A. Empat Sifat Dasar Pemesanan Preferensi Konsumen Dan Konsekuensinya


Terhadap Kurva Indiferen Konsumen.
Dalam mengkarakterisasi perilaku konsumen, ada dua faktor penting
namun berbeda yang perlu dipertimbangkan: peluang konsumen dan
preferensi konsumen. Peluang konsumen mewakili kemungkinan barang
dan jasa yang mampu dikonsumsi konsumen. Preferensi konsumen
menentukan barang mana yang akan dikonsumsi. Perbedaannya sangat
penting: Meskipun saya mampu (dan memiliki kesempatan untuk
mengonsumsi) satu pon hati sapi setiap minggunya, preferensi saya
sedemikian rupa sehingga kecil kemungkinan saya akan memilih untuk
mengonsumsi hati sapi sama sekali. Dengan mengingat perbedaan ini,
mari kita mulai dengan membuat model preferensi konsumen.
1. Kelengkapan : Untuk dua kumpulan apa pun—misalnya, A dan B—
baik A ÿ B, B ÿ A, atau A ÿ B. Dengan mengasumsikan bahwa
preferensinya lengkap, kita berasumsi bahwa konsumen mampu
menyatakan preferensinya, atau ketidakpeduliannya terhadap,
semua kelompok. Jika preferensinya tidak lengkap, mungkin ada
kasus di mana konsumen akan mengaku tidak tahu apakah dia lebih
memilih paket A dibandingkan B, lebih memilih B daripada A, atau
tidak peduli di antara kedua paket tersebut.
2. Lebih Banyak Lebih Baik : Jika bundel A memiliki setidaknya semua
barang sama banyaknya dengan bundel B dan lebih banyak lagi
kebaikannya, bundel A lebih disukai daripada bundel B. Jika lebih
banyak lebih baik, konsumen memandang produk yang
dipertimbangkan sebagai “barang” dan bukan “buruk”. Secara grafis,
hal ini menunjukkan bahwa saat kita bergerak ke arah timur laut
pada Gambar dibawah ini kita beralih ke paket yang dianggap
konsumen lebih baik daripada paket yang mengarah ke barat daya.
Kurva indiferen mendefinisikan kombinasi barang X dan Y yang
memberikan tingkat kepuasan yang sama kepada konsumen;
artinya, konsumen bersikap acuh tak acuh terhadap kombinasi
barang apa pun di sepanjang kurva indiferen. Kurva indiferen yang
khas digambarkan pada Gambar tersebut.
3. Menurunnya Tingkat Substitusi Marginal : Ketika konsumen
memperoleh lebih banyak barang X, jumlah barang Y yang bersedia
dia korbankan untuk memperoleh unit barang X lainnya berkurang.
Asumsi ini menyiratkan bahwa kurva indiferen berbentuk cembung
dari titik asal; artinya, kurva tersebut terlihat seperti kurva indiferen
pada Gambar diatas. Untuk melihat bagaimana lokasi berbagai
kurva indiferen dapat digunakan untuk menggambarkan tingkat
kepuasan konsumen yang berbeda, kita harus membuat asumsi
tambahan bahwa preferensi bersifat transitif.
4. Transitivitas : Untuk tiga berkas apa pun, A, B, dan C, jika A ÿ B dan
B ÿ C, maka A ÿ C. Demikian pula, jika A ÿ B dan B ÿ C, maka A ÿ
C. Asumsi preferensi transitif, bersama dengan asumsi lebih banyak
lebih baik, menyiratkan bahwa kurva indiferen tidak berpotongan
satu sama lain. Hal ini juga menghilangkan kemungkinan bahwa
konsumen terjebak dalam siklus abadi dimana dia tidak pernah
membuat pilihan.

B. Perubahan Harga Dan Pendapatan Berdampak Pada Peluang Seseorang


Perubahan Harga misalkan pendapatan konsumen tetap pada M, namun
harga barang X turun menjadi Px 10< Px . Selanjutnya, misalkan harga
barang Y tetap tidak berubah. Karena kemiringan garis anggarandiberikan
oleh ÿPx / Py, penurunan harga barang X akan mengubah kemiringan
tersebut, menjadikannyalebih datar dari sebelumnya. Karena jumlah
maksimum barang Y yang dapat dibeli adalah M/ Py,penurunan harga
barang X tidak mengubah titik potong Y pada garis anggaran. Namun
jumlah maksimumbarang X yang dapat dibeli dengan harga lebih rendah (
potongan X pada garis anggaran) adalah M/ Px 10, yang lebih besar dari
M/ Px . Dengan demikian, dampak akhir dari penurunan harga barang X
adalah memutar garis anggaran berlawanan arah jarum jam.
• Perubahan Harga dan Perilaku Konsumen
Dari sudut pandang manajerial, hal utama yang perlu diperhatikan
adalah bahwa perubahan harga mempengaruhi tingkat pasar di
mana konsumen dapat melakukan substitusi terhadap berbagai
barang. Oleh karena itu, perubahan harga akan mengubah perilaku
konsumen. Pada akhirnya, perubahan harga mengubah insentif
konsumen untuk membeli barang yang berbeda, sehingga
mengubah campuran barang yang mereka beli dalam
keseimbangan. Keuntungan utama dari analisis kurva indiferen
adalah memungkinkan manajer melihat bagaimana perubahan
harga mempengaruhi bauran barang yang dibeli konsumen dalam
keseimbangan
• Perubahan Pendapatan dan Perilaku Konsumen
Perubahan pendapatan juga akan menyebabkan perubahan pola
konsumsi konsumen.Alasannya adalah bahwa perubahan
pendapatan akan memperluas atau memperkecil batasan
anggarankonsumen, dan oleh karena itu konsumen merasa optimal
untuk memilih paket keseimbangan baru. Seperti halnya perubahan
harga, lokasi pasti titik keseimbangan baru akan bergantung pada
preferensi konsumen. Sekarang mari kita meninjau kembali definisi
kita tentang barang normal dan barang inferior. Ketika pendapatan
meningkat, konsumen biasanya mengonsumsi lebih sedikit barang
dan jasa. Penting untuk diulangi bahwa dengan menyebut barang
tersebut inferior, kami tidak menyiratkan bahwa barang tersebut.

C. Keseimbangan Konsumen
Tujuan konsumen adalah memilih paket konsumsi yang memaksimalkan
utilitas atau kepuasannya. Jika tidak ada kelangkaan, maka properti yang
lebih banyak-lebih-lebih baik akan menyiratkan bahwa konsumen akan
ingin mengkonsumsi kumpulan barang yang berisi jumlah barang yang
tidak terbatas. Namun salah satu implikasi dari kelangkaan adalah
konsumen harus memilih paket yang sesuai dengan anggaran yang
ditetapkan, yaitu paket yang terjangkau.

D. PENERAPAN INDIFERENSI ANALISIS KURVA


1. Pilihan Oleh Konsumen
• Beli satu gratis satu
• Hadiah tunai, hadiah dalam bentuk barang, dan sertfikat hadiah.

2. Pilihan Oleh Pekerja dan Manajer


Hingga saat ini kurva indiferen berfokus pada keputusan terhadap
barang dan jasa. Analisis kurva diferen yang dikembangkan
sebelumnya untuk konsumen dapat dengan mudah dimdifikasi untuk
menganalisis perilaku manajer dan individu lain yang dipekerjaan
oleh perusahaan.
Model pilihan pendapatan waktu yang disederhanakan, sebagian
besar pekerja memandang waktu luang dan pendapatan sebagai
barang dan barang substitusi diantara keduannya dengan laju yang
semakin berkurang sepanjang kurva indiferen. Untuk mendorong
pekerja agar berhenti bersantai, perusahaan harus memberikan
kompensasi kepada mereka. Misalkan sebuah pekerjaan
menawarkan untuk membayar pekerja sebesar $10 untuk setiap jam
waktu luang yang diberikan pekerja tersebut.

E. Keputusan Manajer
Menurut Baumol, keuntungan dan penjualan yang lebih tinggi akan
menghasilkan perusahaan yang lebih besar dan perusahaan lebih besar
akan memberikan lebih banyak fasilitas seperti kantor yang luas, klub
kesehatan eksekutif, jet perusahaan dll.
Misalkan preferensi seorang manajer sedemikian rupa sehingga dia
memandang “keuntungan” dan “output” perusahaan sebagai “barang”
sehingga lebih banyak barang yang dipilih dari pada lebih sedikit.

F. Hubungan Antara Diferensi Analisis Kurva Dan Kurva Permintaan


Pola konsumsi konsumen individual bergantung pada variabel-variabel
yang mencakup harga barang distribusi, harga barang komplementer,
selera (yaitu bentuk kurva indiferen) dan pendapatan.
• Permintaan Individu
Hal penting yang perlu diperhatikan adalah bahwa sau-satunya
perubahan yang menyebabkan konsumen berpindah dari A ke B
adalah perubahan harga barang x. pendapatan dan harga
barang Y dijaga konstan dalam diagram.
• Permintaan Pasar
Dalam peran anda sebaga manajer, tertarik untuk menentukan total
permintaan semua konsumen terhadap perusahaan anda. Kurva
permintaan pasar adalah penjumlahan horizontal dari kurva
permintaan individu dan menunjukkan jumlah totalyang akan
dibeli oleh semua konsumen di pasar pada setiap harga yang
mungkin.

Contoh Kasus
Sebuah perusahaan manufaktur besar, XYZ Corporation, berencana untuk
menginvestasikan sejumlah besar uang dalam proyek perluasan pabrik. Tim
manajemen perusahaan terdiri dari berbagai individu dengan latar belakang
pendidikan dan pengalaman yang berbeda dalam bidang ekonomi dan
keuangan. Masing-masing anggota tim memiliki pandangan yang berbeda
tentang proyek investasi ini berdasarkan teori perilaku individu yang
berpengaruh pada pengambilan keputusan mereka.
• Teori Utilitas dan Risiko : Salah satu anggota tim, Sarah, memiliki
latar belakang dalam ekonomi perilaku dan percaya pada teori
utilitas. Dia percaya bahwa individu dalam perusahaan akan
cenderung memilih alternatif investasi yang memberikan utilitas
tertinggi. Sarah akan mencoba mengukur tingkat kepuasan setiap
alternatif investasi yang ada, mengambil risiko yang terlibat, dan
memilih yang memberikan utilitas paling tinggi.
• Teori Kepercayaan dan Kepemimpinan : Robert, seorang anggota
tim lainnya, memiliki latar belakang dalam psikologi sosial dan teori
kepemimpinan. Dia percaya bahwa faktor seperti kepercayaan
dalam tim dan kemampuan kepemimpinan akan mempengaruhi
cara tim ini mengambil keputusan investasi. Robert akan
mempertimbangkan bagaimana dinamika tim, tingkat kepercayaan
antaranggota, dan peran pemimpin dalam membentuk preferensi
investasi.
• Teori Pengambilan Keputusan Terbatas : David, seorang ahli dalam
ekonomi perilaku, mendukung teori pengambilan keputusan
terbatas. Dia berpendapat bahwa dalam situasi praktis seperti ini,
individu cenderung menggunakan aturan-aturan praktis dan
heuristik untuk membuat keputusan investasi. David akan
memeriksa bagaimana faktor-faktor seperti bias kognitif, pengaruh
sosial, dan batasan informasi mempengaruhi keputusan investasi.
• Teori Penyesuaian : Susan, seorang anggota tim dengan latar
belakang psikologi klinis, menganggap bahwa perilaku individu
dalam pengambilan keputusan bisa berubah seiring waktu
berdasarkan pengalaman dan umpan balik. Dia akan memantau
bagaimana anggota tim bereaksi terhadap hasil investasi
sebelumnya.
Tim manajemen XYZ Corporation harus memahami berbagai teori perilaku
individu ini dan bagaimana mereka dapat mempengaruhi pengambilan
keputusan investasi. Mereka harus mencoba mengintegrasikan pandangan-
pandangan ini untuk mencapai keputusan investasi yang optimal bagi
perusahaan. Dalam konteks ini, pengetahuan tentang teori perilaku individu
dalam ekonomi manajerial akan sangat berguna untuk membuat keputusan
investasi yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA

Michael R,Baye_Jeffrey T.Prince-Managerial Economics &


BusinessStrategy-McGraw-Hill Edcation (2016).Hal 1-29.

Anda mungkin juga menyukai