Pokok-pokok kebijakan fiskal

Tindakan-tindakan fiskal menyebabkan

KEBIJAKAN FISKAL
z Gambar (a):
‰ Permintaan agregat ↑ dari AD1 ke AD2
mengakibatkan pendapatan nasional ↑ dari
Y1 ke Yf

yarlina yacoub z Gambar (b):

‰ Permintaan agregat ↓ dari AD1 ke AD2
mengakibatkan pendapatan nasional ↓ dari
Y1 ke Yf
© yarlina yacoub, fe untan

Pokok-pokok kebijakan fiskal Pokok-pokok kebijakan fiskal

z Penutupan kesenjangan (a) deflasi dan (b)
inflasi z Dari kedua kasus tsb, Yf : tingkat
keseimbangan pendapatan nasional dg
kesenjangan
AD
Y=AD AD inflasi Y=AD kesempatan kerja penuh & harga2 stabil
AD2
AD1 AD1
z Kebijakan fiskal yg dipakai dlm hal ini,
AD2
digambarkan sbg kebijakan perbaikan
kesenjangan (policy of fine-tuning) permintaan agregat
deflasi
utk menjaga keseimbangan pendapatan
45° 45°
0
Y1 Yf
Y
0
Yf Y1
Y
nasional pada kesempatan kerja penuh,
tanpa menimbulkan gejolak inflasi.
(a) (b)
© yarlina yacoub, fe untan © yarlina yacoub, fe untan

Masalah dlm perbaikan AD Masalah dlm perbaikan AD

z Sbg suatu instrumen perbaikan 2. Sekali anggaran pengeluaran negara

permintaan agregat, pengeluaran naik, maka terbukti sulit utk turun.
pemerintah & perpajakan kemampuannya Contoh …
sangat terbatas karena: ¾ Tdk masuk akal utk membiarkan
1. Pengaruh nyata program2 pengeluaran jembatan, jalan, rumah sakit yg
pemerintah (seperti kasus proyek2 modal sudah terlanjur dibangun terhenti di
besar) perlu waktu cukup lama utk
tengah jalan. Atau sekali tunjangan
diperhitungkan ke permintaan agregat,
kesejahteraan dinaikkan, secara
shg mengurangi kemampuan pemerintah
utk menentukan kegiatan perekonomian
politis tdk mudah utk dikurangi

© yarlina yacoub, fe untan © yarlina yacoub, fe untan

1
 Masalah dlm perbaikan AD
3. Biaya yg muncul dari proyek-proyek
pemerintah berskala besar,
cenderung meningkatkan
permintaan agregat dlm berbagai
proporsi shg mencapai tingkat
perkiraan yg orisinil ketika proyek
tsb dimulai.
© yarlina yacoub, fe untan
pengeluaran
z Utk memenuhi kebutuhan masy.,
pemerintah membelanjakan uangnya
dlm jlh yg sangat besar
z Pengeluaran yg besar menggamb.
adanya suntikan yg besar ke aliran
sirkulasi pendapatan & merupakan
sumber penting dlm menaikkan
tingkat pendapatan nasional
© yarlina yacoub, fe untan
perpajakan
MANFAAT UTAMA PAJAK
‰ meningk. pendapatan pemerintah
guna membiayai belanja pemerintah
‰ mempengaruhi pola pengeluaran
‰ pemerataan pendapatan & kekayaan
‰ melindungi industri2 dlm negeri dari
persaingan negara2 asing
‰ tujuan sosial & politik lain
© yarlina yacoub, fe untan
Pembiayaan publik
3 Jenis Pembiayaan Sektor Publik
1. PENGELUARAN utk tingkat nasional
& daerah
2. PAJAK, meningkatkan pendapatan
pemerintah agar dpt membiayai
rencana2 pengeluarannya
3. PINJAMAN, jika pengeluaran lebih
besar dari pendapatan
© yarlina yacoub, fe untan
pengeluaran
SUNTIKAN diberikan dlm 3 Tingkatan
1. Di tingkat nasional
‰ disalurkan pemerintah pusat melalui
Depart. Kesehatan, Pendidikan,
Pertahanan, dll
2. Di tingkat daerah
‰ melalui PEMDA
3. Melalui perusahaan publik
© yarlina yacoub, fe untan
perpajakan
Secara umum, sistem PAJAK DIKATAKAN
BAIK jika:
‰ besarnya pajak yg dibayarkan mudah
diterima oleh setiap orang
‰ pembayaran tdk berbelit-belit
‰ ongkos yg dipungut sebanding
‰ persentasenya dpt naik/turun guna
mengimbangi perubahan perekonomian
‰ pekerjaan, investasi & perusahaan tdk
melemah karena tingginya pajak
‰ penghindaran dari pajak sulit
© yarlina yacoub, fe untan
2
 pinjaman
Kebutuhan Pinjaman di Sektor Publik
(PSBR, public sector borrowing requirement)
adalah:
Sejumlah dana yg dipinjam oleh sektor
publik di tahun-tahun pembiayaan.
Ketika PSBR bernilai negatif (total
pendapatan pajak melebihi total belanja
sektor publik), maka anggarannya menjadi
SURPLUS.
© yarlina yacoub, fe untan
pinjaman
UKURAN PSBR ditentukan oleh FAKTOR :
‰ Defisit anggaran pem. pusat & daerah
‰ Defisit anggaran pada industri yg
dinasionalisasi & perusahaan publik lain
dari sumber pembiayaan non-pemerintah
‰ Pinjaman kpd sektor swasta & luar negeri
‰ Penerimaan sektor publik dari hasil
penjualan aset2 nyata
© yarlina yacoub, fe untan