Anda di halaman 1dari 4

PASAR MONOPOLY

Pasar Monopoly merupakan lawan atau kebalikan dari pasar Persaingan Sempurna. Semua
cirri-ciri atau asumsi dari Pasar Monopoly merupakan kebalikan dari cirri-ciri atau asumsi
pasar Persaingan Sempurna.

1.Ciri-ciri / Asumsi Pasar Monopoly


- Satu produsen berhadapan dengan banyak pembeli
- Product heterogen dan tidak bisa disubstitusi satu sama lain
- Ada halangan untuk masuk pasar bagi produsen lain yang ingin masuk
- Produsen lebih berkuasa dan harga ditentukan oleh produsen.
Pada pasar Monopoly ini biasanya harga perunit berbeda untuk setiap unit jumlah barang
yang dijual. Biasanya makin banyak yang dijual  harga perunit makin rendah, Sehingga P =
AR tetapi tidak sama dengan MR , melainkan MR < AR dan MR < P
Contoh
Q P = AR TR MR TC AC MC Laba
0 $ 200 0 200 ∞ - 200
5 190 950 190 1.200 240 200 - 250
10 180 1.800 170 2.050 205 170 - 250
15 160 2.400 120 2.450 163,33 80 - 50
20 140 2.800 80 2.700 135 50 + 100
25 120 3.000 40 2.850 114 30 + 150
30 105 3.150 30 2.950 98,33 20 + 200
35 93 3.255 21 3.055 87,28 21 + 200
40 80 3.200 -11 3.180 79,5 25 + 20

2. Equilibrium Produsen Dengan Pendekatan Total


Untuk menentukan equilibrium produsen dengan pendekatan Total digunakan Total Revenue
(TR) dan Total Cost (TC). Perhatikan kurva berikut !
Jika produksi < Q1 atau > Q2 maka produsen rugi. Jika produksi = Q1 atau = Q2 maka
produsen mencapai BEP. Jika Q1< produksi < Q2 maka produsen memperoleh laba. Laba
maksimum dicapai saat selisih TR dan TC maksimum , atau Slope TR = Slope TC, yaitu jika
produksi = Qe
3. Equilibrium Produsen Dengan Pendekatan Marginal
Untuk menentukan equilibrium produsen dengan pendekatan Marginal digunakan Marginal
Revenue (MR) dan Marginal Cost (MC). Equilibrium produsen yaitu saat produsen
memperoleh laba maksimum atau menderita rugi minimum dicapai dengan syarat MR = MC.
Dari tabel diatas terlihat bahwa laba maksimum sebesar 200, dicapai hanya saat MR = MC.
Bagi produsen yang beroperasi pada struktur pasar Monopoly, baik dalam Short Run maupun
dalam Long Run, ia bisa memperoleh laba (Ekstra Profit ), menderita Rugi maupun BEP

a. Laba Maximum dicapai dengan syarat MR = MC

b. Loss minimum dicapai dengan syarat MR=MC c. BEP, syarat MR=MC

4. Price Discrimination
Produsen yang beroperasi pada struktur pasar Monopoly, bisa membedakan tariff (harga )
kepada konsumen yang berbeda. Hal ini dilakukan karena seluruh pasar dikuasai oleh satu
Firm. Dalam rangka memaksimum Revenue, Laba dan meningkatkan pangsa pasar maka
produsen dapat membeda-bedakan tarif pada konsumen atau pasar yang berbeda.

AR1 dan MR1, adalah Average Revenue dan Marginal Revenue oleh konsumen yang lebih
kaya. AR2 dan MR2 adalah Average Revenue dan Marginal Revenue untuk konsumen yang
lebih miskin. Untuk jumlah yang sama (Qe), produsen dapat membedakan harga kepada
keduanya. Kepada Konsumen yang lebih kaya ditetapkan harga P1, sementara pada konsumen
yang lebih miskin hanya ditetapkan harga P2.
Total Laba = Laba 1 + Laba 2 = CP1AD + CP2BD

5. Perbandingan Persaingan Sempurna Dengan Monopoly


Menurut ahli ekonomi, Pasar Monopoly cendrung menimbulkan in efisien dan merugikan
konsumen, terutama jika dibandingkan dengan pasar Persaingan Sempurna.
Seandainya barang X dihasilkan oleh produsen Monopoly, maka equilibrium Monopoly (Em)
terjadi jika MR = MC. Produsen Monopoly akan menghasilkan Qm dan menetapkan harga
Pm. Seandainya barang X dihasilkan produsen Perfect Competition. Maka equilibrium
Perfect Competition ( Ep ) terjadi jika P =MC
Produsen perfect akan menghasilkan Qp dan menetapkan harga Pp. Dari kurva terlihat bahwa
Pm > Pp, berarti produsen monopoly merugikan konsumen, karena menetapkan harga lebih
tinggi. Sedangkan
Qm < Qp, berarti produsen monopoly cendrung in efisien karena menghasilkan lebih sedikit.

Anda mungkin juga menyukai