Bab 6
TEORI PASAR
Suatu pasar terdiri dari seluruh perusahaan dan individu yang ingin dan
mampu untuk membeli serta menjual suatu produk tertentu. Karakteristik pasar
yang paling penting adalah jumlah dan ukuran distribusi para pembeli dan
penjual serta tingkat diferensiasi produk. Secara tradisional, pasar dibagi
menjadi empat macam.
A. PERSAINGAN SEMPURNA
Keempat syarat pokok ini, yang diperlukan untuk adanya struktur pasar
persaingan sempurna, sangat membatasi persaingan sempurna untuk lahir di
dalam dunia nyata. Walaupun pertukaran-pertukaran komoditi mendekati
syarat-syarat tersebut, ketidaksempurnaan tetap akan terjadi di situ. Meskipun
demikian, untuk beberapa perusahaan, keputusan-keputusan penentuan harga
harus dibuat dalam keadaan di mana mereka tidak punya kendali sama sekali
atas harga dan karena itu suatu penelaahan terhadap struktur pasar
persaingan sempurna akan memberikan pandangan pemikiran dalam
membuat keputusan penentuan harga dalam kasus seperti ini. Lebih penting
lagi, suatu pemahaman yang jelas mengenai persaingan sempurna akan
memberikan suatu referensi pokok bagi kita untuk menganalisis struktur-
struktur pasar lainnya seperti oligopoli dan persaingan monopolistik.
Ingat bahwa laba di atas normal bisa juga terjadi dalam jangka pendek
4
Biaya Penerimaan
(Rp/unit)
MC
P M P = AR = MR
AC
C N
Gambar 6.1. Kombinasi harga/output yang optimal bagi suatu perusahaan dalam persaingan
sempurna
0 Q*
1. Penentuan Harga
Harga barang di pasar ditentukan oleh interaksi di antara
keseluruhan produsen dan keseluruhan pembeli. Produsen perannya
5
B
1050
800
Keuntungan
630 Maksimum
400 A
200
Q
2 4 6 8 10
7
B. MONOPOLI
Harga dan
Biaya
(Rp/unit)
MC
P' AC
P
MR
Q/t
Q
9
P
MC
Gambar 6.3. Maksimasi Laba Monopolis
PM AC
BRQm
P
BRQm MCD
Q
PM 0 Qm MR
AC
0 QM MR Q
11
Tanpa sifat ini pasar monopoli tidak akan wujud karena tanpa
adanya halangan tersebut pada akhirnya akan terdapat beberapa
perusahaan di dalam industri. Keuntungan perusahaan monopoli tidak
akan menyebabkan perusahaan-perusahaan lain memasuki industri
tersebut.
C. PERSAINGAN MONOPOLISTIK
jika mereka meningkatkan sedikit harga produk mereka. Dengan kata lain
hampir semua perusahaan menghadapi kurva permintaan yang berslope
menurun.
Rp/unit
MC
L
P1
P2 = AC2 AC
AC1 M
P3 D3
MR1
MR2 D1
D2
Q/t
0 Q2 Q1 Q3
D. OLIGOPOLI
Harga
P3 A
A1
P0 E
C1
P1
C
B1
P2
B
D1 D2
Jumlah
Barang
0 Q0
Gambar 6.6. Kurva permintaan terpatah (Kinked Demand Curve) dalam oligopoli
16
Struktur pasar oligopoli bisa juga terjadi dalam industri di mana wilayah
pasar suatu perusahaan sangat kecil. Misalnya, industri pompa bensin. Dalam
17
industri ini hanya ada sedikit sekali penjual (pompa bensin) yang bersaing di
dalam suatu wilayah geografis yang kecil.
Oleh karena jumlah penjual yang sedikit inilah maka saling pengaruh
antara mereka bisa dimasukkan dalam masalah penentuan harga/output dari
oligopoli. Perhatikan duopoli, sebuah bentuk khusus oligopoli, di mana ada dua
perusahaan yang mengahasilkan suatu produk tertentu.
Harga (Rp/unit)
P1
P2
D1
D2
Q/t
Q1 Q3 Q2
18
Harga (Rp/unit)
P1
P2
Q3 D1
D2
Q/t
Q1 Q3 Q2
19
luar kontrol satu buah perusahaan di dalam pasar tersebut dengan kata
lain, satu perusahaan secara individu tidak mempunyai kekuasaan untuk
mempengaruhi harga pasar, karena secara relatif ukuran satu perusahaan
sangat kecil terhadap pasar. Kondisi ini ditunjukkan oleh gambar 6.9.
P P
Dperusahaan Pk
0
0 Perusahaan q 0 Pasar Q
memaksimumkan laba. Pada tingkat output yang lebih kecil dari Qb,
harga lebih besar dari biaya marjinal. Ini berarti jika perusahaan
meningkatkan produksi, tambahan penerimaan yang diperoleh lebih
besar dari tambahan biayanya. Pada kondisi yang lain, dimana tingkat
output yang diproduksi lebih besar dari Qb, maka tambahan biaya
perusahaan dari output yang lebih besar dari Qb, maka tambahan biaya
perusahaan penerimaan oleh karena itu perusahaan harus menurunkan
tingkat produksinya. Jadi tingkat output yang optimal perusahaan adalah
pada Qb. Daerah yang diarsir pada gambar 6.10 menunjukkan laba total
yang diraih perusahaan. Pada output sebesar Qb, biaya rata-rata
perusahaan adalah AC, Qb. Dengan demikian laba yang diperoleh
perusahaan dari tiap unit output adalah (Pb-AC,Qb). Laba total
perusahaan dengan demikian adalah:
= (P b - AC Qb ) Q b
= (PbQb - ACQbQb)
= R-C
Biaya
MC
Dperusahaan
AC
Laba ini di dalam ekonomi disebut laba ekonomi atau laba di atas
0
normal. Jika harga pasar yang terjadiQb Pb sama dengan AC maka
Tingkat Output
penerimaan total perusahaan akan sama dengan biaya totalnya. Situasi
22
ini disebut sebagai perusahaan mendapat laba ekonomi nol atau laba
normal. Pada situasi tertentu sebagai penerima harga, perusahaan bersaing
mungkin tidak bisa menghindar dari kerugian. Jika kondisi ini yang dihadapi
maka hal yang terbaik yang dapat dilakukan adalah meminimalkan kerugian
yang mungkin diderita. Sebagai ilustrasi dapat diperhatikan gambar 6.11
harga pasar yang terjadi dimisalkan adalah Pb yang terletak diantara BR
minimum dan AC minimum dan AVC minimum. Tingkat output yang optimal
(kerugian minimum) bagi perusahaan pada harga Pb terjadi pada kondisi
Pb= MC, yaitu tingkat output Qb. Pada Qb perusahaan akan mengalami
kerugian. Karena Pb > AVC, maka dari setiap unit Q yang terjual,
perusahaan memperoleh penerimaan yang lebih besar dari biaya
variabel yang dikeluarkan. Dengan kata lain total penerimaan yang akan
diperoleh perusahaan dari output sebesar Qb akan dapat menutup, selunuh
biaya variabel total yang dikeluarkan untuk memproduksi Qb tersebut,
bahkan masih tersisa. Akan tetapi karena Pb < BR, berarti sebagian dari
biaya tetap perusahaan tidak dapat tertutup, sebagian lagi dapat tertutup
dari sisa penerimaan yang digunakan untuk menutup biaya variabel.
MC
Kerugian perusahaan sebagian FC
AVC
BRQB Dperusahaan
AVC
Biaya
MC AC
BRQB
AVC
BRVQB
Pb
Gambar 6.12. Perusahaan berhenti berproduksi