Anda di halaman 1dari 24

1

Bab 6
TEORI PASAR

Suatu pasar terdiri dari seluruh perusahaan dan individu yang ingin dan
mampu untuk membeli serta menjual suatu produk tertentu. Karakteristik pasar
yang paling penting adalah jumlah dan ukuran distribusi para pembeli dan
penjual serta tingkat diferensiasi produk. Secara tradisional, pasar dibagi
menjadi empat macam.

Persaingan Sempurna adalah struktur pasar yang ditandai oleh jumlah


pembeli dan penjual yang sangat banyak. Transaksi setiap individu tersebut
(pembeli dan penjual) sangat kecil dibandingkan output industri total sehingga
mereka tidak bisa mempengaruhi harga produk tersebut. Para pembeli dan
penjual secara individual hanya bertindak sebagai penerima harga (price
takers). Tidak ada perusahaan yang menerima laba di atas normal dalam
jangka panjang dalam pasar persaingan sempurna ini.

Monopoli adalah struktur pasar yang ditandai oleh adanya seorang


produsen tunggal. Suatu perusahaan yang monopolistik secara serentak bisa
menentukan harga produk dan jumlah outputnya. Bagi sebuah monopoli adalah
mungkin untuk memperoleh laba di atas normal, bahkan dalam jangka penjang
sekalipun.
2

Persaingan Monopolistik adalah pasar yang sangat mirip dengan


persaingan sempurna, tetapi sedikit dibedakan dengan persaingan sempurna
karena dalam persaingan monopolistik ini konsumen mengetahui perbedaan-
perbedaan di antara produk dari perusahaan-perusahaan yang berbeda. Seperti
halnya dalam persaingan sempurna, maka dalam persaingan monopolistik ini laba
di atas normal hanya bisa diperoleh dalam jangka pendek.

Oligopoli adalah struktur pasar di mana hanya ada sejumlah kecil


perusahaan yang memproduksi hampir semua output industri. Oligopoli dibagi lagi
menjadi oligopoli terdiferensiasi (differentiated oligopoly) di mana produk tidak
dibakukan (unstandardized), misalnya mobil, dan oligopoli tak terdiferensiasi
(undifferentiated oligopoly) di mana produk dibakukan, misalnya baja. Dalam
oligopoli ini, keputusan-keputusan mengenai harga dan output dari perusahaan-
perusahaan yang ada tergantung satu sama lain. Hal tersebut berarti bahwa jika
satu perusahaan mengubah harganya, maka perusahaan lainnya akan bereaksi
dan informasi perubahan harga tersebut akan dimasukkan ke dalam masalah
pembuatan keputusan mengenai harga dan output perusahaan-perusahaan itu.

A. PERSAINGAN SEMPURNA

Persaingan sempurna akan terjadi jika produsen-produsen secara


individual di pasar tidak bisa mempengaruhi harga. Para produsen tersebut
bertindak hanya sebagai penerima harga (price taker). Ketiadaan pengaruh
terhadap harga tersebut memerlukan syarat-syarat sebagai berikut.

1. Jumlah pembeli dan penjual banyak

Setiap perusahaan dalam suatu industri kecil hanya menghasilkan


suatu bagian yang sangat kecil dibandingkan jumlah output industri secara
keseluruhan dan setiap pembeli hanya membeli suatu bagian yang sangat
kecil pula dari output total tersebut.

2. Produk yang homogen


3

Output dari masing-masing perusahaan persis sama dengan


output perusahaan-perusahaan lainnya dalam industri tersebut.
3. Bebas keluar-masuk pasar

Perusahaan-perusahaan tidak dihambat untuk memasuki atau


keluar dari industri tersebut.

4. Penyebaran informasi yang sempurna

Informasi mengenai biaya, harga dan kualitas diketahui oleh


semua pembeli dan penjual di pasar.

Keempat syarat pokok ini, yang diperlukan untuk adanya struktur pasar
persaingan sempurna, sangat membatasi persaingan sempurna untuk lahir di
dalam dunia nyata. Walaupun pertukaran-pertukaran komoditi mendekati
syarat-syarat tersebut, ketidaksempurnaan tetap akan terjadi di situ. Meskipun
demikian, untuk beberapa perusahaan, keputusan-keputusan penentuan harga
harus dibuat dalam keadaan di mana mereka tidak punya kendali sama sekali
atas harga dan karena itu suatu penelaahan terhadap struktur pasar
persaingan sempurna akan memberikan pandangan pemikiran dalam
membuat keputusan penentuan harga dalam kasus seperti ini. Lebih penting
lagi, suatu pemahaman yang jelas mengenai persaingan sempurna akan
memberikan suatu referensi pokok bagi kita untuk menganalisis struktur-
struktur pasar lainnya seperti oligopoli dan persaingan monopolistik.

Penentuan Harga/Output Yang Dihadapi Suatu Perusahaan Secara


Individual Dalam Persaingan Sempurna

Dalam contoh yang pada gambar 6.1, perusahaan tersebut memilih


untuk berproduksi pada tingkat output Q*, di mana harga (P) sama dengan
biaya marjinal (MC) dan laba adalah maksimum.

Ingat bahwa laba di atas normal bisa juga terjadi dalam jangka pendek
4

walaupun dalam keadaan persaingan sempurna. Misalnya, dalam gambar 6.4


perusahaan tersebut memproduksi dan menjual otuput sebanyak Q* unit pada
tingkat biaya rata-rata C rupiah; dan dengan harga pasar P, perusahaan
tersebut akan memperleh laba ekonomis sebesar P C rupiah per unit output.
Laba ekonomis total (P C)Q*, ditunjukkan oleh bidang segi empat PMNC
yang diarsir.

Biaya Penerimaan
(Rp/unit)

MC

P M P = AR = MR
AC

C N

Gambar 6.1. Kombinasi harga/output yang optimal bagi suatu perusahaan dalam persaingan
sempurna
0 Q*

Ciri-ciri Pasar Persaingan Sempurna

Pasar persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang


terdapat banyak penjual dan pembeli. Setiap pembeli atau penjual 130tidak
dapat mempengaruhi keadaan pasar. Ciri-cirinya, yaitu:

1. Penentuan Harga
Harga barang di pasar ditentukan oleh interaksi di antara
keseluruhan produsen dan keseluruhan pembeli. Produsen perannya
5

tidak besar karena produsen merupakan sebagian kecil dari keseluruhan


produsen barang yang dijual.

2. Kemudahan Keluar dan Masuknya Produsen


Setiap produsen dapat masuk ataupun keluar dari pasar tanpa
hambatan dari pihak manapun. Apabila rugi tinggalkan industrinya,
dirasakan memperoleh keuntungan produsen masuk.

3. Memproduksi Barang Identical (homogenous)


Barang yang dihasilkan sama, tidak terdapat perbedaan yang
nyata atas barang tersebut sehingga persaingan hanya terbatas pada
barang (non proce competition).

4. Terdapat Banyak Perusahaan/Produsen di Pasar


Jumlah perusahaan yang banyak menyebabkan masig-masing
perusahaan relatif kecil dibanding dengan perusahaan secara
keseluruhan, demikian juga produksinya.

5. Pembeli Mempunyai Pengetahuan Mengenai Pasar


Jumlah pembeli cukup banyak dan masing-masing pembeli
memahami keadaan pasar, mengetahui tingkat harga dan perubahan
atas harga tersebut, akibatnya produsen tidak dapat menjual barang
dengan harga lebih tinggi dari harga yang berlaku di pasar.

Kebaikan pasar persaingan sempurna, yaitu:


1. Konsumen atau masyarakat mempunyai pilihan yang lebih banyak
terhadap barang dan jasa yang diperlukan.
2. Bagi produsen mempunyai kebebasan yang penuh atas corak pilihan
dalam menggunakan faktor-faktor produksi.

Keburukan pasar persaingan sempurna, yaitu:


1. Inovasi produk tidak membawa manfaat yang kekal atau jangka panjang,
karena setiap produk baru mudah ditiru.
2. Menimbulkan biaya sosial bagi masyarakat sebagai dampak dari
penggunaan sumber daya yang terdapat di sekitar lingkungan industri.
6

3. Biaya produksi semakin tinggi. Untuk menyesuaikan dengan pasar


persaingan sempurna memerlukan perubahan produk yang berakibat
naiknya harga produksi.
Pendekatan biaya total dan penjualan total dalam pasar persaingan
sempurna

Tabel 6. Produksi dan penjualan

Jumlah Harga (P) Penjualan Penjualan rata- Penjualan


Produksi (Q) Total rata (AR) Marginal
(TR=PxQ) (MR)
0 150 - - -
1 150 150 150 150
2 150 300 150 150
3 150 450 150 150
4 150 600 150 150
5 150 750 150 150
6 150 900 150 150
7 150 1050 150 150
8 150 1200 150 150
9 150 1350 150 150
10 150 1500 150 150

Biaya dan Penjualan


TC
TR
1500

B
1050

800
Keuntungan
630 Maksimum

400 A
200
Q
2 4 6 8 10
7

Gambar 6.13. Kuantitas produksi


- Kurva TC pada produksi di bawah 2 unit berada di atas kurva
TR berarti perusahaan mengalami kerugian.
- Produksi di atas 2 unit sampai 9 unit TC di bawah TR berarti
perusahaan memperoleh keuntungan
- Apabila dibuat garis tengah antara TC-TR yaitu pada produk 7
unit berarti perusahaan mengalami keuntungan maksimum
- Titik A dan B di titik BEP (Break Even Point).

B. MONOPOLI

Monopoli merupakan kebalikan ekstrim dari persaingan sempurna


dalam rangkaian kesatuan struktur pasar. Monopoli terjadi jika suatu
perusahaan bertindak sebagai penjual tunggal dari suatu barang yang tidak
mempunyai subtitut, dengan kata lain, perusahaan tunggal tersebut sekaligus
pula sebagai industrinya. Monopoli, seperti halnya persaingan sempurna,
hanya ada dalam teori saja, di mana sejumlah barang yang dihasilkan oleh satu
produsen saja. Bahkan barang-barang publik pun sebenarnya adalah
monopolis yang tidak sempurna. Misalnya, PT. KAI, secara khas merupakan
monopoli untuk angkutan kereta api, tetapi ia menghadapi persaingan keras
dari angkutan bus, pesawat terbang atau mobil pribadi.

Walaupun monopoli sangat jarang terjadi, tetapi masih tetap penting


untuk ditelaah secara mendalam. Banyak hubungan-hubungan ekonomi yang
ada dalam monopoli bisa digunakan untuk mengestimasi perilaku optimal
perusahaan secara kurang tepat, tetapi lebih lazim, yaitu sebagian pada
struktur pasar persaingan dan sebagian pada struktur pasar monopolistik yang
mendominasi dunia nyata.

Selain itu, suatu pemahaman yang mendalam tentang hubungan-


hubungan dalam pasar monopoli memberikan landasan yang diperlukan untuk
8

menelaah "ekonomi pengaturan" (economics of regulation), suatu topik penting


bagi para manajer dunia bisnis.

Keputusan Harga/Output Dalam Monopoli

Jika suatu perusahaan yang monopolistik menyamakan MR


dengan MC-nya, maka pada saat yang sama ia menentukan pula tingkat
output dan tingkat harga pasar untuk produknya. Keputusan ini dilukiskan
dalam gambar 6.2. Di situ perusahaan tersebut menghasilkan output
sebesar Q unit pada tingkat biaya C biaya per unit dan ia menjual
outputnya tersebut pada tingkat harga P. Laba, yaitu sama dengan (P C)
kali Q, ditunjukkan oleh bidang PP'C'C dan itu merupakan laba maksimum.

Harga dan
Biaya
(Rp/unit)
MC
P' AC
P

Gambar 6.2. Penentuan harga/output dalam monopoli


C C'
AVC

Walaupun Q merupakan tingkat outputnya optimal jangka pendek,


perusahaan tersebut akan berproduksi hanya jika penerimaan rata-rata
(AR) atau harga (P) lebih besar daripada AVC. Keadaan ini terjadi dalam

MR
Q/t
Q
9

gambar 6.2, tetapi jika P di bawah AVC, kerugian akan diminimumkan


dengan berhenti berproduksi.

Jika MR > MC, berarti jika produksi ditambah, kenaikan


penerimaan yang diperoleh akan lebih besar dari kenaikan biayanya.
Ini berarti bahwa seorang manajer dapat meningkatkan laba
perusahaan dengan meningkatkan produksi jika ingin meningkatkan
laba perusahaan. Kondisi laba maksimal yaitu kondisi tingkat output
optimal pada saat MC = MR yang secara matematis kondisi laba
maksimal pada perusahaan monopoli dapat ditunjukkan sebagai
berikut:
=R-B

Laba maksimum akan diperoleh jika turunan pertama dari fungsi


laba terhadap tingkat output sama dengan nol.
R B
0
Q Q
MR = MC

Gambar 6.2 menunjukkan bagaimana seorang manajer dalam


menentukan tingkat output optimal. Kurva MR, memotong kurva MC
pada tingkat output Qm, yang sekaligius menunjukkan tingkat output
optimal. Harga maksimum yang masih dapat diterima oleh konsumen
untuk output Qm adalah Pm. Jadi kombinasi harga dan output yang
memaksimumkan laba bagi monopoli adalah Qm dan Pm. Besar laba
yang diperoleh monopoli ditunjukkan oleh daerah yang diarsir, yaitu
( Pm - BRQM ) Qm.

Monopoli tidak berarti bahwa akan selalu mendapatkan laba


ekonomi. Jika monopoli dapat memperoleh laba ekonomi dan dapat
mencegah perusahaan lain masuk ke dalam industri, maka laba
ekonomi yang diperoleh dapat dipertahankan dalam jangka panjang.
Walaupun demikian laba yang akan diperoleh monopoli ditentukan oleh
seberapa besar permintaan yang dihadapi relatif terhadap biaya
10

produksi yang dikeluarkan. Gambar 6.3 menunjukkan hal ini. Pada


tingkat output optimal Q m, harga pasar yang dapat diterima total
penerimaan monopoli menderita kerugian sebesar daerah yang diarsir.

P
MC
Gambar 6.3. Maksimasi Laba Monopolis

PM AC

BRQm

P
BRQm MCD
Q
PM 0 Qm MR
AC

0 QM MR Q
11

Gambar 6.4. Monopolis yang mengalami kerugian

Ciri-ciri Pasar Monopoli

1. Pasar Monopoli adalah Industri Satu Perusahan

Barang atau jasa yang dihasilkannya tidak dapat dibeli dari


tempat lain. Para pembeli tidak mempunyai pilihan lain, kalau mereka
menginginkan barang tersebut maka mereka harus membeli dari
perusahaan monopoli tersebut. Syarat-syarat penjualan sepenuhnya
ditentukan oleh monopoli itu, dan para pembeli tidak dapat berbuat
suatu apapun di dalam menentukan syarat jual beli.

2. Tidak Mempunyai Barang Pengganti Yang Mirip

Barang tersebut merupakan satu-satunya jenis barang yang


seperti itu dan tidak terdapat barang mirip (close subtitute) yang dapat
menggantikan barang tersebut. Aliran listrik adalah contoh dari barang
yang tidak mempunyai barang pengganti yang mirip. Yang ada
hanyalah barang pengganti yang sangat berbeda sifatnya, yaitu lampu
minyak.

3. Tidak Terdapat Kemungkinan Untuk Masuk ke Dalam Industri

Tanpa sifat ini pasar monopoli tidak akan wujud karena tanpa
adanya halangan tersebut pada akhirnya akan terdapat beberapa
perusahaan di dalam industri. Keuntungan perusahaan monopoli tidak
akan menyebabkan perusahaan-perusahaan lain memasuki industri
tersebut.

4. Dapat Mempengaruhi Penentuan Harga

Oleh karena perusahaan monopoli merupakan satu-satunya


penjual di dalam pasar, maka penentuan harga dapat dikuasainya.
12

Oleh sebab itu perusahaan monopoli dipandang sebagai penentu


harga atau price setter.

5. Promosi iklan kurang diperlukan

Oleh karena perusahaan monopoli adalah satu-satunya


perusahaan di dalam industri, ia tidak perlu mempromosikan
barangnya dengan menggunakan iklan. Pembeli yang memerlukan
barang yng diproduksinya terpaksa membli daripadanya. Walau
bagaimanapun perusahaan monopoli sering membuat iklan. Iklan
tersebut bukanlah bertujuan untuk menarik pembeli, tetapi untuk
memelihara hubungn baik dengan masyarakat.

Faktor faktor yang menimbulkan adanya pasar monopoli

Terdapat tiga faktor yang dapat menyebabkan wujudnya pasar


(perusahaan) monopoli. Ketiga faktor tersebut adalah:
1. Perusahaan monopoli mempunyai suatu sumber daya tertentu yang unik
dan tidak dimiliki oleh perusahaan lain.
2. Perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati skala ekonomi
(economic of scale) hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi.
3. Monopoli wujud dan berkembang melalui undang-undang, yaitu
pemerintah memberi hak monopoli kepada perusahaan.

C. PERSAINGAN MONOPOLISTIK

Persaingan sempurna dan monopoli sangat jarang terjadi dalam dunia


nyata, karena hampir semua perusahaan tunduk pada persaingan. Walaupun
hampir semua perusahaan dihadapkan pada sejumlah pesaing yang sangat
banyak yang memproduksi produk-produk subtitutnya, perusahaan-
perusahaan masih mempunyai kendali terhadap harga output mereka. Mereka
tidak bisa menjual semua yang mereka inginkan pada suatu tingkat harga yang
tetap, demikian juga mereka tidak akan kehilangan semua penjualan mereka
13

jika mereka meningkatkan sedikit harga produk mereka. Dengan kata lain
hampir semua perusahaan menghadapi kurva permintaan yang berslope
menurun.

Penentuan Harga/Output Dalam Persaingan Monopolistik

Seperti tampak dari namanya, persaingan monopolistik


mengandung unsur-unsur monopoli dan persaingan sempurna. Aspek
monopoli itu terdiri dari persaingan monopolistik ditelaah dalam jangka
pendek. Perhatikan gambar 6.5. Pada gambar tersebut, dengan kurva
permintaan D1 dan kurva penerimaan marjnal MR1, maka output optimum
Q1 akan diperoleh pada titik di mana MR1 = MC. Di sini, laba monopoli
jangka pendek yangh diterima adalah sama dengan P 1LMAC1. Laba
tersebut mungkin sebagai hasil pengenalan suatu produk baru atau karena
adanya permintaan yang sangat tinggi.

Rp/unit

MC
L
P1
P2 = AC2 AC
AC1 M
P3 D3

MR1
MR2 D1
D2
Q/t
0 Q2 Q1 Q3

Gambar 6.5. Kombinasi harga/output dalam persaingan monopolistik


14

Namun demikian, sejalan dengan waktu, persaingan akan


terangsang oleh adanya laba monopoli jangka pendek ini, dan banyak
perusahaan-perusahaa baru yang akan memasuki industri tersebut. Oleh
karena itu, aspek persaingan dari persaingan monopolistik ini akan tampak
dalam jangka panjang. Jika semakin banyak perusahaan yang memasuki
industri tersebut dan menawarkan barang pengganti yang sangat dekat
(tetapi tidak sempurna), maka pangsa pasar (market share) dari mula-mula
akan menurun. Ini berarti bahwa permintaan perusahaan dan penerimaan
marjinal (MR) akan bergeser ke kiri, seperti D2 dan MR2 dalam gambar 6.5.
Output optimal perusahaan tersebut (di mana MR2 = MC) bergeser menjadi
Q2, dan harga P2 sama dengan AC2, maka laba ekonomis menjadi nol. Jika
barang pengganti yang ditawarkan persis sama (tidak hanya mendekati
sama) maka dengan adanya perusahaan pendatang baru, D 2 akan lebih
mendekati horisontal dan keadaan persaingan sempurna, D3 dengan P3
dan Q3 akan terjadi.

D. OLIGOPOLI

Pasar oligopoli merupakan pasar yang terdiri dari beberapa


produsen (dua sampai dengan lima produsen), sedangkan apabila terdiri dua
perusahaan disebut duopoli.
Karakter pasar oligopoli, yaitu:
1. Perusahaan saling bersepakat untuk melakukan penentuan harga dan
jumlah produksi.
2. Perusahaan tidak saling melakukan kesepakatan.

Ciri-ciri pasar oligopoli

Ciri-ciri pasar oligopoli, yaitu:


1. Menghasilkan atau menjual barang standar atau barang berbeda.
15

Menghasilkan barang standar misalnya perusahaan baja,


aluminium. Sedangkan yang menghasilkan barang berebda misalnya
perusahaan mobil, truk, sepeda motor dan sebagainya.

2. Kekuatan menentukan harga kadang-kadang lemah/kuat.


Apabila tanpa adanya kerjasama kekuatan menentukan harga
sangat terbatas. Suatu perusahaan menurunkan hargha, perusahaan
lain akan membalas menurunkan yang lebih besar lagi, sehingga
keduanya akan sama atau kehilangan pelanggan.

3. Promosi masih diperlukan.


Kegiatan promosi bertujuan untukmeraih pembeli baru dan
mempertahankan pembeli lama, terutama pada perusahaan yang
menghasilkan barang yang berbeda.

Harga

P3 A
A1

P0 E

C1
P1
C
B1
P2
B
D1 D2
Jumlah
Barang
0 Q0

Gambar 6.6. Kurva permintaan terpatah (Kinked Demand Curve) dalam oligopoli
16

1. Dalam pasar oligopoli apabila perusahaan menurunkan harga ke P 1


maka permintaan akan bertambah ke C 1, harga ke P2 maka permintaan
akan bertambah ke B1.
- Pelanggan perusahaan membeli barang yang harganya turun.
- Pelanggan lain membatalkan pembeliannya.
2. Sedangkan apabila perusahaan juga menurunkan harga ke P 1 dan P2
perubahan permintaan akan ke titik B dan C.
3. Menaikkan harga ke P3 permintaan ada di titik A1 karena reaksi
perusahaan merubah harga maka kurva permintaan menjadi D 1ED2.

Hambatan memasuki pasar oligopoli

Faktor penting yang menyebabkan perusahaan lain tidak memasuki


pasar oligopoli, diantaranya:
1. Perbedaan biaya produksi, disebabkan karena:
a. Perusahaan yang berpengalaman dapat menurunkan biya
produksi karena memiliki kemampuan dan pengalaman berproduksi
(masa lalu).
b. Produktifitas tinggi karena pekerja mempunyai masa kerja yang
cukup.
c. Perusahaan mempunyai hubungan baik dengan bank, sehingga
modal kerja mudah diperoleh untuk pembelian bahan yang lebih
murah.

2. Hasil produksi yang istimewa


Keistimewaan suatu barang karena memiliki beberapa ciri-ciri,
yaitu Product Recognition (terkenal). Masyarakat sudah percaya dan
sangat setia terhadap barang tersebut. Apabila tidak memiliki
keistimewaan lain sulit untuk menggeser konsumsi barang tadi,
contohnya adalah merk pakaian Gucci.

Struktur pasar oligopoli bisa juga terjadi dalam industri di mana wilayah
pasar suatu perusahaan sangat kecil. Misalnya, industri pompa bensin. Dalam
17

industri ini hanya ada sedikit sekali penjual (pompa bensin) yang bersaing di
dalam suatu wilayah geografis yang kecil.

Oleh karena jumlah penjual yang sedikit inilah maka saling pengaruh
antara mereka bisa dimasukkan dalam masalah penentuan harga/output dari
oligopoli. Perhatikan duopoli, sebuah bentuk khusus oligopoli, di mana ada dua
perusahaan yang mengahasilkan suatu produk tertentu.

Untuk sederhananya, anggap bahwa produk tersebut hoogen dan para


pembeli memilih produk di antara kedua perusahaan tersebut semata-mata
berdasarkan harganya. Anggap pula bahwa kedua perusahaan tersebut
menetapkan harga yang sama dan masing-masing mempunyai pangsa (share)
pasar yang sama. Sekarang misalkan perusahaan A berusaha untuk
meningkatkan penjualannya dengan cara menurunan harganya, maka semua
pembeli akan membeli produk perusahaan A tersebut dan perusahaan B akan
kehilangan pangsa pasar yang cukup besar. Untuk mempertahankan para
pembelinya, maka perusahaan B akan bereaksi dengan cara menurunkan
harganya pula. Maka tidak ada satu perusahaan pun yang bisa bertindak
secara bebas. Tindakan yang diambil suatu perusahaan pasti akan
menimbulkan reaksi perusahaan lainnya.

Penentuan Harga/Output Dalam Pasar Oligopoli

Harga (Rp/unit)

P1

P2

D1
D2
Q/t
Q1 Q3 Q2
18

Gambar 6.7. Kurva permintaan sebelum ada reaksi

Fenomena pergeseran kurva-kurva permintaan ini dilukiskan


dalam gambar 6.8. Perusahaan A mula-mula menghasilkan output sebesar
Q1 unit dan menjualnya dengan harga P1. Kurva permintaan D1 yang
berlaku di sini, dengan mengasumsikan harga-harga yang ditetapkan oleh
perusahaan-perusahaan lain tidak berubah. Dengan asumsi tersebut,
penurunan harga dari P1 menjadi P2 akan meningkatkan permintaan
menjadi Q2. Sekarang anggap bahwa hanya ada sejumlah kecil
perusahaan yang beroperasi di pasar dan masing-masing mempunyai
pangsa pasar yang cukup besar terhadap penjualan total. Oleh karena itu,
jika suatu perusahaan menurunkan harganya dan memperoleh kenaikan
volume penjualan yang cukup tinggi, maka perusahaan-perusahaan
lainnya akan kehilangan sebagian besar volume usaha mereka. Kemudian,
setelah perusahaan-perusahaan tersebut mengetahui mengapa penjualan
mereka turun, maka mereka akan bereaksi dengan menurunkan harga
produk mereka sendiri. Tindakan ini akan menggeser perusahaan A turun
ke kurva permintaan kedua D2 yang menyebabkan penurunan permintaan
perusahaan A dari Q2 menjadi Q3 pada tingkat harga P2. Kurva yang baru
sama tidak stabilnya dengan kurva mula-mula, oleh karena itu
pengetahuan akan bentuk kurva tersebut tidak berguna bagi perusahaan
A: jika ia mencoba untuk bergerak sepanjang D2, maka perusahaan-
perusahaan pesaing akan bereaksi yang bisa memaksa perusahaan
tersebut berpindah ke kurva lainnya.

Harga (Rp/unit)

P1

P2

Q3 D1
D2
Q/t
Q1 Q3 Q2
19

Gambar 6.8. Kurva permintaan setelah ada reaksi

Pergeseran kurva permintaan tidak akan menimbulkan kesulitan


yang berarti dalam pembuatan keputusan tentang harga/output jika
perusahaan A mengetahui secara pasti bagaimana perusahaan
saingannya terhadap perubahan-perubahan harga. Reaksi-reaksi tersebut
hanya akan mempengaruhi hubungan harga/permintaan dan sebuah kurva
permintaan yang baru bisa dibentuk untuk memasukkan interaksi-interaksi
di antara perusahaan-perusahaan. Kurva D3 dalam gambar 6.8 merupakan
sebuah kurva reaksi, ia menunjukkan bagaimana penurunan harga akan
mempengaruhi kuantitas yang diminta setelah reaksi perusahaan-
perusahaan saingan diperhitungkan. Namun demikian, permasalahan
dalam pendekatan ini terletak pada kenyataan bahwa ada banyak teori
yang berbeda tentang perilaku antar perusahaan dan mesin-mesin teori
yang menghasilkan model penentuan harga yang berbeda sehingga akan
menghasilkan aturan-aturan pengambilan keputusan yang berbeda pula.

E. PERMINTAAN-PENAWARAN PASAR DAN


KURVA PERMINTAAN PERUSAHAAN

Dua hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan yang


beroperasi di dalam industri yang bersaing sempurna untuk
mendapatkan laba maksimum. Sehubungan dengan keputusan output
adalah kondisi permintaan dan penawaran pasar serta struktur produksi
dan biaya perusahaan. Kondisi permintaan dan penawaran pasar akan
menentukan harga keseimbangan pasar yang otomatis akan menjadi
harga jual dari produk yang dihasilkan.

Permintaan dan penawaran pasar ditentukan oleh konsumen dan


produsen secara keseluruhan di pasar, sehingga harga pasar berada di
20

luar kontrol satu buah perusahaan di dalam pasar tersebut dengan kata
lain, satu perusahaan secara individu tidak mempunyai kekuasaan untuk
mempengaruhi harga pasar, karena secara relatif ukuran satu perusahaan
sangat kecil terhadap pasar. Kondisi ini ditunjukkan oleh gambar 6.9.

P P

Dperusahaan Pk
0

0 Perusahaan q 0 Pasar Q

Gambar 6.9. Kondisi pasar dan kurva permintaan perusahaan

Gambar 6.9 kanan menunjukkan keseimbangan permintaan pasar


(DPasar) dan penawaran (SPasar) menentukan harga keseimbangan pasar Pk,
pada harga Pk inilah sebuah perusahaan dapat menjual berapapun output
yang dihasilkan, sehingga dengan demikian kurva permintaan sebuah
perusahaan bersaing akan horisontal yang ditunjukkan oleh garis horisontal
pada 6.9 kiri (DPerusahaan). Kurva permintaan satu perusahaan yang elastis
sempurna ini menunjukkan bahwa jika perusahaan menaikkan harga jual
outputnya sedikit saja di atas harga pasar, maka semua konsumennya akan
beralih ke produsen lain, sehingga penjualan perusahaan yang menaikkan
harga jual itu sama dengan nol.

Secara grafik, penentuan tingkat output optimal perusahaan dalam


industri bersaing ditunjukkan oleh gambar 6.10. Jika harga pasar adalah Pb,
maka Pb memotong kurva BM pada tingkat output Qb. Qb ini menunjukkan
tingkat output optimal perusahaan yaitu tingkat output yang
21

memaksimumkan laba. Pada tingkat output yang lebih kecil dari Qb,
harga lebih besar dari biaya marjinal. Ini berarti jika perusahaan
meningkatkan produksi, tambahan penerimaan yang diperoleh lebih
besar dari tambahan biayanya. Pada kondisi yang lain, dimana tingkat
output yang diproduksi lebih besar dari Qb, maka tambahan biaya
perusahaan dari output yang lebih besar dari Qb, maka tambahan biaya
perusahaan penerimaan oleh karena itu perusahaan harus menurunkan
tingkat produksinya. Jadi tingkat output yang optimal perusahaan adalah
pada Qb. Daerah yang diarsir pada gambar 6.10 menunjukkan laba total
yang diraih perusahaan. Pada output sebesar Qb, biaya rata-rata
perusahaan adalah AC, Qb. Dengan demikian laba yang diperoleh
perusahaan dari tiap unit output adalah (Pb-AC,Qb). Laba total
perusahaan dengan demikian adalah:
= (P b - AC Qb ) Q b
= (PbQb - ACQbQb)
= R-C

Biaya
MC

Dperusahaan
AC

Gambar 6.10. Laba Total Perusahaan


AVC

Laba ini di dalam ekonomi disebut laba ekonomi atau laba di atas
0
normal. Jika harga pasar yang terjadiQb Pb sama dengan AC maka
Tingkat Output
penerimaan total perusahaan akan sama dengan biaya totalnya. Situasi
22

ini disebut sebagai perusahaan mendapat laba ekonomi nol atau laba
normal. Pada situasi tertentu sebagai penerima harga, perusahaan bersaing
mungkin tidak bisa menghindar dari kerugian. Jika kondisi ini yang dihadapi
maka hal yang terbaik yang dapat dilakukan adalah meminimalkan kerugian
yang mungkin diderita. Sebagai ilustrasi dapat diperhatikan gambar 6.11
harga pasar yang terjadi dimisalkan adalah Pb yang terletak diantara BR
minimum dan AC minimum dan AVC minimum. Tingkat output yang optimal
(kerugian minimum) bagi perusahaan pada harga Pb terjadi pada kondisi
Pb= MC, yaitu tingkat output Qb. Pada Qb perusahaan akan mengalami
kerugian. Karena Pb > AVC, maka dari setiap unit Q yang terjual,
perusahaan memperoleh penerimaan yang lebih besar dari biaya
variabel yang dikeluarkan. Dengan kata lain total penerimaan yang akan
diperoleh perusahaan dari output sebesar Qb akan dapat menutup, selunuh
biaya variabel total yang dikeluarkan untuk memproduksi Qb tersebut,
bahkan masih tersisa. Akan tetapi karena Pb < BR, berarti sebagian dari
biaya tetap perusahaan tidak dapat tertutup, sebagian lagi dapat tertutup
dari sisa penerimaan yang digunakan untuk menutup biaya variabel.

MC
Kerugian perusahaan sebagian FC
AVC

BRQB Dperusahaan
AVC

Gambar 6.11. Minimisasi kerugian perusahaan

0 Bagaimana jika perusahaan


Q memutuskan untuk
Tingkat tidak berproduksi?
Output
b
23

Kerugian perusahaan akan lebih besar yaitu sebesar seluruh biaya


tetapnya. Sebagai kesimpulan jika harga pasar yang terjadi terletak
antara BR dengan AVC, maka perusahaan akan mengalami kerugian.
Untuk meminimalkan kerugian, lebih baik perusahaan terus berproduksi
dibandingkan kerugian dengan tidak berproduksi sama sekali.

Biaya

MC AC
BRQB
AVC
BRVQB

Pb
Gambar 6.12. Perusahaan berhenti berproduksi

Bagaimana seandainya Pb = AVC minimum? Jika ini yang terjadi


maka penerimaan
0 total perusahaan akan
Qb sama dengan TVCOutput
Tingkat yang berarti
penerimaan perusahaan hanya cukup untuk menutup biaya variabel
saja. Kerugian perusahaan adalah sebesar seluruh biaya tetapnya.
Bagaimana jika perusahan berhenti berproduksi? Kerugiannya akan
sama yaitu sebesar seluruh biaya tetapnya. Jadi pada kondisi ini
konsekuensi dari berproduksi atau tidak adalah sama, perusahaan
mengalami kerugian sebesar biaya tetapnya.

Dengan demikian kerugian perusahaan lebih besar dari biaya


tetapnya. Untuk meminimalkan kerugian lebih baik bagi perusahaan untuk
menghentikan produksi, sehingga kerugian perusahaan hanya sebesar biaya
tetapnya saja.
24

Anda mungkin juga menyukai