Mobilitas tenaga kerja menjelaskan mekanisme suatu pasar kerja dalam meningkatkan
alokasi tenaga kerja ke dalam perusahaan. Kondisi ekuilibrium pasar TK yang kompetitif
mengalokasikan TK ke dalam firm untuk memaksimalkan ‘’The total value of labor’s
product”. Dalam mobilitas tenaga kerja diasumsikan bahwa tenaga kerja selalu mencari
pekerjaan yang lebih baik. Hal tersebut dapat dimisalkan bahwa tenaga kerja selalu mencari
pekerjaan yang lebih produktif sehingga dapat menerima upah lebih banyak. Sedangkan
perusahaan diasumsikan selalu mencari tenaga kerja yang lebih baik.
Pada kenyataannya, asumsi tersebut masih dipengaruhi oleh hal-hal lainnya. Adapun
kondisi nyata yang terjadi yakni sebagai berikut :
1). Tenga kerja sering tidak mengetahui keterampilan dan kemampuannya sendiri
2). Kurangnya informasi mengenai kesempatan kerja pada tempat atau pasar kerja yang
berbeda
3). Kemampuan dan keteramilan tenaga kerja baru terlihat setelah beberapa saat bekerja
JK
apabila pindah ke Jakarta akan mendapat upah w20 sedangkan biaya pindah adalah M.
Untuk itu didapatkan :
PV JK PV SB M
Pekerja akan memutuskan untuk bermigrasi apabila Net Gain To Migration bernilai positif.
Adapun kondisi alternatif dari kejadian tersebut yakni sebagai berikut :
Untuk itu dapat disimpulkan bahwa migrasi terjadi ketika muncul kesempatan kepada pekerja
untuk mengganti human capital investment miliknya.
3. Aba Schwarz
Kenaikan jarak antara daerah asal dan daerah tujuan sebesar 2 kali lipat menekan
tingkat migrasi sebesar 50 %.
B. The Impact Of Worker Characteristics On Migration
1. Usia
Diasumsikan bahwa semakin tua pekerja maka kemungkinan migrasi semakin kecil.
2. Pendidikan
Diasumsikan bahwa pekerja dengan pendidikan lebih tinggi cenderung memiliki
kemungkinan bermigrasi lebih besar.
10
8
Axis Title
6
High School
4
College
2
0
28 32 40 55 70
C. Family Migration
Keluarga memiliki peranan dalam mengambil keputusan migrasi. Keputusan yang
diambil tersebut bukan hanya untuk orang per orang, namun untuk seluruh anggota keluarga.
E. Roy Model
Terdapat beberapa alasan mengapa seseorang bermigrasi yakni sebagai berikut:
Terdapat berbagai karakter, keterampilan dan kemampuan masyarakat karena
berbagai macamnya imigran yang datang
Terdapat skilled dan unskilled workers
Imigrasi skilled workers -> “Brain Drain”
Konsep -> Roy Model
Dalam Roy Model ada beberapa asumsi yang digunakan yakni sebagai berikut :
1) Upah ditentukan oleh Skill.
2) Skill completely transferable across countries
3) Pekerja membandingkan upah di negara asal dan di negara tujuan
4) Positive Selection if immigrant have above-average skills
5) Negative Selection if immigrant have below-average skills
Frequency
Negatively Selected
Immigrant Flow
Positively Selected
Immigrant Flow
S S Skill
N P
Dollars Dollars
U.S
Source
Country
Source
Country
U.S
S Skills S Skills
P N
.40
Separations
.35
.30
.25
.20
.15
.10 Quits
.05 Layoffs
0
5 10 15 20 25
Years on the Job
.8
Young Workers
.7
.6 Separations
.5 Quits
.4
.3
.2
Layoffs
.1
0
2 4 6 8 10 12 14
Years on the Job
Disusun Oleh :
Julia Inka Henofa (13491)