0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
116 tayangan23 halaman
Bab 4 membahas mekanisme penyesuaian posisi neraca pembayaran yang defisit. Ada dua sistem penentuan nilai tukar yang dibahas, yaitu sistem nilai tukar tetap dan sistem nilai tukar mengambang. Pada sistem nilai tukar tetap, penyesuaian terjadi secara otomatis melalui mekanisme aliran harga, sedangkan pada sistem nilai tukar mengambang penyesuaian dilakukan melalui kebijakan devaluasi at
Bab 4 membahas mekanisme penyesuaian posisi neraca pembayaran yang defisit. Ada dua sistem penentuan nilai tukar yang dibahas, yaitu sistem nilai tukar tetap dan sistem nilai tukar mengambang. Pada sistem nilai tukar tetap, penyesuaian terjadi secara otomatis melalui mekanisme aliran harga, sedangkan pada sistem nilai tukar mengambang penyesuaian dilakukan melalui kebijakan devaluasi at
Bab 4 membahas mekanisme penyesuaian posisi neraca pembayaran yang defisit. Ada dua sistem penentuan nilai tukar yang dibahas, yaitu sistem nilai tukar tetap dan sistem nilai tukar mengambang. Pada sistem nilai tukar tetap, penyesuaian terjadi secara otomatis melalui mekanisme aliran harga, sedangkan pada sistem nilai tukar mengambang penyesuaian dilakukan melalui kebijakan devaluasi at
Prodi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Fatah Pembuka Materi • Posisi BOP yang ideal untuk suatu negara jika berada pada posisi surplus atau equilibrium, yang nilai valasnya relatif tinggi atau pada tingkat keseimbangan tinggi. Sedangkan posisi yang dianggap kurang baik dan selalu diusahakan untuk diperbaiki melalui mekanisme adjustmenta BOP adalah posisi BOP defisitdan nilai valas rendahatau tingkat keseimbangan rendah. • Mekanisme adjustment atau penyesuaian BOP yang defisit dapat dilakukan melalui beberapa cara tergantung sistem kurs valas yang digunakan masing –masing negara. A. Mekanisme dengan Sistem Kurs Tetap • Berdasarkan Perkembangan Sistem Moneter Internasional sejak berlakunya Bretton Woods System , dikenal 3 macam sistem penetapan kurs valas (forex rate) • 1. Sistem Kurs Tetap/Stabil (Fixed Exchange Rate System) yaitu penentuan nilai mata uang suatu negara dikaitkan dengan emas. • 2. Sistem Kurs Mengambang (Floating Exchange Rate System) yaitu penentuan kurs valas tanpa campur tangan pemerintah. • 3. Sistem Kurs Terkait (Pegged Exchange Rate System) yaitu nilai tukar mata uang suatu negara dikaitkan dengan nilai tukar mata uang negara lain. • Dengan sistem kurs tetap, nilai suatu mata uang ditentukan berdasarkan gold exchange standard sesuai dengan Bretoon Word System. • Berdasarkan Teori David Hume tentang Price Flow Mechanism yaitu adjustment posisi BOP dapat terjadi melalui mekanisme otomatis yaitu : • 1. Bila BOP defist berarti X < M atau M> X. • 2. karena berlalku nilai kurs tetap atau gold exchange standard maka akibatnyajumlah emas atau logam mulia (LM) akan semakin menurun karena banyak dikirim ke luar negeri. • 3. Karena emas masih digunakan sebagai likuiditas atau alat pembayaran sedangkan jumlahnya semakin menurun (emas/LM) maka money supply (MS) dalam negeri semakin berkurang. • Berdasarkan Teori David Hume tentang Price Flow Mechanism yaitu adjustment posisi BOP dapat terjadi melalui mekanisme otomatis yaitu : • 4. karena Money Supply semakin berkurang maka harga-harga di dalam negeri akan menurun pula. • 5. Menurunnya harga (price) dalam negeri khususnya terhadap harga barang ekspor (Px) akan menyebabkan jumlah ekspor (Qx) akan naik. • 6. Di lain pihak, berkurangnya money supply di dalam negeri akan menyebabkan harga barang impor (Pm) di mata konsumen dalam negeri akan menjadi lebih mahalsehingga jumlah impor (Qm) akan turun. • 7. Karena jumlah ekspor (Qx) naik dan di lain pihak jumlah impor (Qm) turun , makamelalui mekanisme ini, akhirnya jumlah exspor (Qx) akan menjadi samaatau bahkan lebih besardaripada jumlah impor(Qm)atau Qx > Qm. Keterangan • X = Ekspor • M = Impor • Px = Harga Barang Ekspor • Pm = Harga Barang Impor • Qx = Jumlah Barang Ekspor • Qm = Jumlah Barang Impor • Dn + Dalam Negeri • Mekanisme otomatis penyeimbangan BOP , tidak dapat terjadi lagi karena pada umumnya kurs tetap yang menggunakan standar emas tidak berlaku lagi sejak dekrit Nixon 15 Agustus 1971. B. Mekanisme Adjustment dengan Sistem Kurs Mengambang atau Berubah • Sistem Kurs Mengambang (Floating Exchange Rate System) yaitu penentuan kurs valas tanpa campur tangan pemerintah. • Proses penyeimbangan disequilibrium atau defisit/surplus BOP khususnya BOT di negara yang menganut sistem kurs mengambang/ berubah dengan pengendalian pemerintah dapat dilakukan dengan menjalankan kebijakan perubahan kurs di sebut devaluasi atau revaluasi / upvaluasi. • Devaluasi artinya suatu tindakan pemerintah untuk menurunkan nilai mata uangnya (domestic currency) terhadap nilai mata uang asing (foreign currency) yang bertujuan dalam jangka pendek untuk : • 1. mendorong ekspor dan membatasi impor sehingga diharapkan dapat memperbaiki posisi BOP dan BOT menjadi equilibrium atau mendekati equilibrium. • 2. Mendorong penggunaan produksi dalam negeri. • 3. Dengan BOP yang lebih equilibrium diharapkan kurs valasdapat menjadi lebih stabil. • Revaluasi / upvaluasi artinya suatu tindakan pemerintah untuk menaikkan nilai mata uangnya terhadap nilai mata uang asing (foreign currency) yang dilakukan karena perekonomiannya sudah mencapai atau mendekati full employed atau terjadi kecenderungan inflasi. Kebijakan jangka pendek bertujuan mengurangi agregate demand dan inflasi. Keterangan • BOP = Balance of Payment = Neraca Pembayaran Internasional • BOT = Balance of Trade = Neraca Perdagangan • BOS = balance of Services = Neraca Jasa. • BOP Equilibrium jika : • 1. AR = 0 • 2. pos pos dalam BOP dapat bertahan cukup lama tanpa campur tangan pemerintah yang dilakukan melalui kebijakan berupa keputusan pemerintah dan dekrit yang dapat mempengaruhi arus transaksi ekonomi dan keuangan internasional. C. Kebijakan Devaluasi
• Kebijakan Devaluasi banyak digunakan negara sedang
berkembang dengan mendapat persetujuan IMF yaitu di tahun 1971,1978,1983,1986. • Efektivitas kebijakan devaluasi tergantung kepada : • 1. Elastisitas permintaan barang ekspor (Ed) • 2. Elastisitas permintaan barang impor (Es).
• Menurut Marshall Lenner conditions suatu kebijakan devaluasi
dapat memperbaiki posisi BOP bila dipenuhi syarat : • 1. Devaluasi dapat memperbaiki BOP bila Ed + Es > 1. • 2. Devaluasi tidak memperbaiki BOP bila Ed + Es =1 • 3. Devaluasi akan memperburuk BOP bila Ed + Es < 1. D. Paradigma Utang Luar Negeri Indonesia dalam Era Globalisasi : Peluang atau Ancaman • 1. Pengertian dan Indikator Utang Luar Negeri. • Utang Luar negeri adalahtotal utang suatu negara tersiri dari utang pemerintah, perusahaan, bank commercial dan warga negara kepada krreditur luar negeri yang terdiri dari pemerintah, IMF,World Bank, ADB, private bank dan lembaga keuangan lainnya. Ini tercatat di Neraca pembayaran Internasional suatu negara. • Total Utang luar negeri menunjukkan jumlah uang yang dipinjam suatu negara dari sumber luar negeri dan harus dibayar dalam currency (mata uang kreditur). Daftar Pustaka • Manajemen Keuangan Internasional Edisi 5 , Prof. Dr. Hamdy Hadi, DEA, Penerbit Mitra Wacana Media , Bogor, 2020, • Manajemen Keuangan, Pendekatan Praktis, Kajian Pengambilan Keputusan Bisnis berbasis Analisis Keuangan, Dr. Darsono P, S.E., S.F., M.A.,MM. Penerbit Diadit Media. Jakarta. Penutup Materi