TUGAS 1
Disusun oleh :
KELOMPOK 6
Contoh:
Manajer departemen produksi harus mengambil keputusan untuk
membeli mesin automatik atau semiautomatik. Kedua mesin ini memiliki
spesifikasi sebagai berikut:
80 1
40
Membeli semi automatik Membeli automatik
20
X = 150
1
8
15
22
29
36
43
50
57
64
71
78
85
92
99
106
113
120
Solusi:
- Membeli mesin semi automatik jika produksinya kurang dari 150 unit
- Membeli mesin automatik atau semi automatik jika produksinya sama dengan
150 unit.
Solusi ini didasarkan atas asumsi bahwa kedua mesin memiliki
kemampuan produksi yang sama jika diberikan waktu kerja yang sama.
Andaikan pada kenyataannya kemampuan produksi dari mesin semi
automatik adalah 15 unit/jam dan kemampuan produksi dari mesin
automatik adalah 25 unit/jam, sedangkan jam kerja yang ada pada
perusahaan tersebut adalah 8 jam dengan pergantian tunggal, maka solusi
di atas akan berubah. Informasi ini menambah kendala baru pada
masalah di atas. Produksi maksimum pada mesin automatic adalah 200
(= 20 * 8) dan pada mesin semi automatik adalah 120 (= 15*8).
Break Even Chart
250
Daerah layak untuk automatik Daerah tidak layak
200
Daerah layak untuk semi automatik
150
100
50
Autom1a SemiAutomatik
2ti0k 200
Kesimpulan:
- Kendala pada masalah pengambilan keputusan akan membatasi
pilihan yang ada, yaitu dengan mengeliminasi alternatif tak layak.
Semakin banyak kendala yang ada pada masalah pengambilan
keputusan biasanya akan menghasilkan solusi yang lebih buruk.
- Secara umum model pengambilan keputusan terdiri dari:
3. Kriteria:
a. Alternatif layak
Contoh soal:
Perusahaan (PT. Suka Maju) akan memproduksi meja rias dan meja makan.
Keuntungan yang diperoleh dari satu unit meja rias adalah Rp 80.000, dan satu
unit meja makan adalah Rp 60 .000. Untuk memperoleh keuntungan, PT. Suka
Maju menghadapi kendala keterbatasan jam kerja.
Untuk pembuatan:
-1 unit meja rias dibutuhkan 5 jam kerja,
- 1 unit meja makan dibutuhkan 4 jam kerja.
Untuk pengecatan:
-1 unit meja rias dibutuhkan 3 jam kerja,
-1 unit meja makan dibutuhkan 2 jam kerja.
Jumlah jam kerja yang tersedia untuk pembuatan meja rias dan meja makan
adalah 200 jam Jumlah jam kerja, untuk pengecatan adalah 120 jam.
Berapa jumlah meja rias dan meja makan yang sebaiknya diproduksi agar
keuntungan perusahaan maksimum?
Jawaban
X1= Meja rias
X2= Meja makan
Fungsi tujuan
Ƶ=80.000. X1 + 60.000.X2
Fungsi kendali
1. 5X1+4X2 ≤ 200
2. 4X1+2X2 ≤ 120
3. X1 ≥ 0
4. X2 ≥ 0
X1= 0, X2=50
5.0+4X2 ≤ 200
4X2≤ 50
X2≤ 50
X1= 0, X2=60
4.0+2X2 ≤ 160
2X2 ≤ 60
X2≤ 60
Diperoleh titik potong antara kedua fungsi kendala pada titik (13.3, 33.3) dan
grafiknya diperoleh seperti dibawa ini :
X2 Potongan dari 2
persamaan
(0,60)
(0,50)
33,3
Menentukan nilai maksimum :
X2 Potongan dari
2 persamaan
(0,60)
C
(0,50) (13.3,33.3) B
33,3
(0,0) D A
X1
13,3 (30,0) (40,0)
Dari hasil di atas didapatkan titik maksimum pada titik (13.3,33.3) dan jumlah
keuntungan maksimum Rp.3062.000 yang berarti jumlah meja rias dan meja
makan yang sebaiknya diproduksi agar keuntungan perusahaan maksimum adalah
13.3 meja rias dan 33.3 meja makan.
KONDISI
OPTIMAL
MAKSIMUM MINIMUM
all Cj – Zj ≤ 0 all Cj – Zj ≥ 0
Kolom kunci = nilai positif terbesar Kolom kunci = nilai terkecil
Baris kunci = rasio positif terkecil Baris kunci = rasio positif terkecil
Penyelesaian:
1. Pada bentuk standard, semua batasan yang mempunyai tanda ≤ dirubah
menjadi = dengan menambahkan variable slack. Sehingga fungsi kendala
menjadi seperti berikut:
x1 + x2 + 2x3 ≤ 2 → x1 + x2 + 2x3 + S1 = 2
2x1 + 3x2 + 4x3 ≤ 3→ 2x1 + 3x2 + 4x3 + S2 = 3
7x1 + 6x2 + 2x3 ≤ 8 → 7x1 + 6x2 + 2x3 + S3 = 8
Fungsi tujuan Zmax = 8x1 + 9x2 + 4x3 + S1 + S2 + S3
2. Formulasi permasalahan
Fungsi tujuan Zmax = 8x1 + 9x2 + 4x3 + S1 + S2 + S3
x1 + x2 + 2x3 + S1 = 2
2x1 + 3x2 + 4x3 + S2 = 3
7x1 + 6x2 + 2x3 + S3 = 8
x1, x2, x3, S1, S2, S3 ≥ 0
3. Table Simpleks
Fungsi tujuan Zmax = 8x1 + 9x2 + 4x3 + S1 + S2 + S3
Initial table
Cj 8 9 4 0 0 0
Cbi NK
VB x1 x2 x3 S1 S2 S3
0 S1 1 1 2 1 0 0 2
0 S2 2 3 4 0 1 0 3
0 S3 7 6 2 0 0 1 8
Iterasi 1
Langkah 1: Carilah nilai Zj pada masing-masing VB
x1 = (0 × 1) + (0 × 2) + (0 × 7) = 0
x2 = (0 × 1) + (0 × 3) + (0 × 6) = 0
x3 = (0 × 2) + (0 × 4) + (0 × 2) = 0
S1 = (0 × 1) + (0 × 0) + (0 × 0) = 0
S2 = (0 × 0) + (0 × 1) + (0 × 0) = 0
S3 = (0 × 0) + (0 × 0) + (0 × 1) = 0
Langkah 2: Carilah nilai Cj – Zj
x1 = 8 – 0 = 8
x2 = 9 – 0 = 9
x3 = 4 – 0 = 4
S1 = 0 – 0 = 0
S2 = 0 – 0 = 0
S3 = 0 – 0 = 0
Langkah 3: Carilah kolom kunci
Pada maksimasi, kolom kunci = Cj – Zj terbesar yaitu 9 terdapat pada
kolom x2.
Langkah 4: Carilah nilai rasio pada baris S1, S2, S3.
NK 2
S1= = =2
kolom kunci 1
NK 3
S2= = =1
kolom kunci 3
NK 8 4
S3= = =
kolom kunci 6 3
Langkah 5: Pilihlah baris kunci.
Pada maksimasi, baris kunci = rasio positif terkecil, yaitu pada S2 = 1.
Iterasi 1
Cj 8 9 4 0 0 0
Rasi
Cbi x x x S S S NK
VB o
1 2 3 1 2 3
0 S1 1 1 2 1 0 0 2 2
0 S2 2 3 4 0 1 0 3 1
4
0 S3 7 6 2 0 0 1 8
3
Zj 0 0 0 0 0 0
Cj –
8 9 4 0 0 0
Zj
Langkah 6: Tentukan entering variable dan leaving variable.
entering variable = x2
leaving variable = S2
pada Iterasi 2 x2 akan menggantikan S2 menjadi variable basis dan S2
dihilangkan. Pada Iterasi 1 nilai Cj – Zj belum optimal karena tidak
memenuhi Cj – Zj ≤ 0, maka dilanjutkan pada Iterasi 2.
Langkah 7: Isikan nilai Cbi pada baris x2 sesuai Cj kolom kunci yaitu 9.
Langkah 8: Tentukan nilai pada baris x2.
Semua nilai pada baris x2 dibagi dengan angka kunci (angka
perpotongan baris dan kolom) yaitu 3.
Cj 8 9 4 0 0 0
Rasi
Cbi x S S NK
VB x1 x3 S2 o
2 1 3
0 S1
2/ 4/ 1/
9 x2 1 0 0 1
3 3 3
0 S3
Zj
Cj –
Zj
( )
Pd X 1 =1− 1 x =
2 1
3 3
Pd X 2 =1−(1 x 1)=0
4 2
Pd X 3 =2−(1 x )=
3 3
Pd S1=1−(1 x 0)=1
1 −1
Pd S2=0−(1 x )=
3 3
Pd S3=0−(1 x 0)=0
NK= 2-( 1 x 1) = 1
Nilai baru baris S3 :
( 23 )=3
Pd X 1 =7− 6 x
Pd X 2 =6−(6 x 1)=0
4
Pd X 3 =2−(6 x )=−6
3
Pd S1=0−(6 x 0)=0
1
Pd S2=0−(6 x )=−2
3
Pd S3=1−(6 x 0)=1
NK= 8-( 6 x 1) = 2
Setelah mendapatkan nilai pada Iterasi 2, dilanjutkan mencari nilai
optimal menggunakan langkah 1-9 seperti sebelumnya.
Iterasi 2
Cj 89 4 0 0 0
Cbi x S S NK
VB x1 x3 S2
2 1 3
0 1/3 0 2/3 1 -1/3 0 1
9 x2 2/3 1 4/3 0 1/3 0 1
0 3 0 -6 0 -2 1 2
Iterasi 3
Cj 8 9 4 0 0 0
Cbi NK
VB x1 x2 x3 S1 S2 S3
0 S1 0 0 4/3 1 -1/9 -1/9 7/9
9 x2 0 1 8/3 0 7/9 -2/9 5/9
8 x1 1 0 -2 0 -2/3 1/3 2/3
Iterasi 3
Cj 8 9 4 0 0 0
Cbi NK
VB x1 x2 x3 S1 S2 S3
0 S1 0 0 4/3 1 -1/9 -1/9 7/9
9 x2 0 1 8/3 0 7/9 -2/9 5/9
8 x1 1 0 -2 0 -2/3 1/3 2/3
Zj 8 9 8 0 5/3 2/3
Cj – Z j 0 0 -4 0 -5/3 -2/3
Nilai Cj-Zj ≤0 sehingga sudah optimal dan literasi berhenti.
Kesimpulan:
x1 = 2/3
x2 = 5/9
S1 = 7/9
Daftar Pustaka
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jpdk/article/view/9042
https://jurnal.unigal.ac.id/teorema/article/view/3246/2956
https://journal.institutpendidikan.ac.id/index.php/tekp/article/view/185
https://youtu.be/rUmOqlWqnQI?si=eRa9HKEmQ9xA8YA6
https://www.researchgate.net/profile/Akhmad-Pide/publication/
366509030_STRATEGI_PEMBELAJARAN_PEMROGRAMAN_LINIER_MEN
GGUNAKAN_METODE_GRAFIK_DAN_SIMPLEKS/links/
63a4526d097c7832ca58f789/STRATEGI-PEMBELAJARAN-
PEMROGRAMAN-LINIER-MENGGUNAKAN-METODE-GRAFIK-DAN-
SIMPLEKS.pdf
https://youtu.be/gMzJ8fyiwnE?si=voptKZz_y5XrylWi