PERMASALAHAN
PEMROGRAMAN LINIER
PERSYARATAN PERSOALAN PEMROGRAMAN
LINIER
1. Pemrograman linier atau PL adalah suatu teknik matematis yang
dirancang untuk membantu para manajer operasi dalam
merencanakan dan membuat keputusan yang diperlukan untuk
mengalokasikan sumber daya.
2. Semua persoalan PL mempunyai empat sifat umum:
a. Persoalan PL bertujuan memaksimalkan atau meminimalkan
kuantitas (pada umumnya berupa keuntungan atau biaya).
Sifat umum ini disebut fungsi tujuan (objective function) dari
suatu persoalan PL. Pada umumnya, tujuan utama suatu
perusahaan adalah memaksimalkan keuntungan pada jangka
panjang. Dalam kasus sistem distribusi suatu perusahaan
angkutan atau penerbangan, tujuan pada umumnya berupa
meminimalkan biaya.
3. Adanya batasan (constraints) atau kendala yang membatasi
tingkat sampai di mana sasaran dapat dicapai. Sebagai contoh,
keputusan untuk memproduksi banyaknya unit dari setiap produk
pada suatu lini produk perusahaan dibatasi oleh tenaga kerja dan
permesinan yang tersedia. Oleh karena itu, untuk memaksimalkan
atau meminimalkan suatu kuantitas (fungsi tujuan) bergantung
pada sumber daya yang jumlahnya terbatas (batasan).
4. Harus ada beberapa alternatif tindakan yang dapat diambil.
Sebagai contoh, jika suatu perusahaan menghasilkan tiga produk
yang berbeda, manajemen dapat menggunakan PL untuk
memutuskan bagaimana cara mengalokasikan sumber dayanya
yang terbatas (tenaga kerja, permesinan, dan seterusnya). Jika
tidak ada alternatif yang dapat diambil, maka PL tidak diperlukan.
5. Tujuan dan batasan dalam permasalahan pemrograman linier harus
dinyatakan dalam pertidaksamaan atau persamaan linier.
MERUMUSKAN PERSOALAN PEMROGRAMAN
LINIER
Untuk dapat memetakan garis pada Figur B.1, hal yang harus
dilakukan adalah mencari titik-titik di mana garis 4X1 + 3X3
= 240 akan berpotongan dengan sumbu X1 dan X2.
Batasan A
Mis X1 = 0 (tempat di mana garis menyentuh sumbu X2),