Anda di halaman 1dari 7

Contoh Metode Grafik

PT. Tatikucant memproduksi 2 macam produk yang dikerjakan secara manual. Setiap unit produk I memerlukan
waktu 20 menit pada proses 2 dan 24 menit pada proses 3, sedangkan setiap unit produk II memerlukan waktu 15
menit pada proses 1, 16 menit proses 2, dan 30 menit proses 3. Produk I memberikan keuntungan sebesar
Rp.170/unit dan Rp.190/unit untuk produk II. Jam kerja per hari yang tersedia untuk proses 1, 2, dan proses 3
masing-masing 1050 menit, 1600 menit, dan 2400 menit. Berapakah jumlah produk I dan II harus diproduksi agar
keuntungan maksimal ?

Penyelesaian :

Persoalan tersebut dapat ditabulasikan sebagai berikut:

Proses Produk I Produk II Kapasitas (menit)

1 - 15 1050

2 20 16 1600

3 24 30 2400

Keuntungan 170 190

 Langkah 1 : Formulasikan

Untuk lebih jelas tentang cara mengformulasikan program linear dapat dibaca di : Formulasi Program Linear

Sehingga dari hasil formulasi didapatkan persamaan berikut :

Maksimumkan : Z = 170 X1 + 190 X2


Dengan kendala :
15 X2 ≤ 1050
20 X1 + 16 X2 ≤ 1600
24 X1 + 30 X2 ≤ 2400
X 1, X 2 ≥ 0

 Langkah 2 : Buatlah grafiknya

Untuk menggambarkan grafiknya, cara paling mudah adalah dengan menemukan nilai suatu variabel saat variabel
lain bernilai nol.

Maksudnya, kita membuat 2 titik pada sumbu X (dimana nilai Y = 0) dan di sumbu Y (dimana nilai X = 0)
kemudian menghubungkan 2 titik tersebut dengan garis. Sehingga didapatkan persamaan garis lurus suatu kendala.
Jika terdapat 3 kendala, maka otomatis akan terdapat 3 garis juga.

Jadi persamaan yang didapat adalah :


 15 X2 = 1050
X2 = 70
 20 X1 + 16 X2 = 1600
X1 = 0 ⇾ X2 = 100 → F(0,100)
X2 = 0 ⇾ X1 = 80 → D(80,0)
 24 X1 + 30 X2 = 2400
X1 = 0 ⇾ X2 = 80 → E(0,80)
X2 = 0 ⇾ X1 = 100 → H(100,0)

Jadi jika dinyatakan dalam grafik adalah sebagai berikut :

Setelah didapatkan garis-garisnya, untuk mengetahui daerah mana yang diarsir dari suatu persamaan dapat dilihat
dari tanda persamaan, seperti :

 Tanda ≤ berarti bagian sebelah kiri dari persamaan garis yang diarsir.
 Tanda ≥ berarti bagian sebelah kanan dari persamaan garis yang diarsir.
 Tanda = berarti hanya pada bagian persamaan garis (hanya garis)

Daerah yang memenuhi persyaratan adalah daerah yang terarsir oleh semua kendala yang ada.

Bedasarkan persamaan-persamaan kendala diatas, daerah yang bersamaan memenuhi ketiga kendala ditunjukan oleh
area gambar di atas yang di arsir yaitu O-ABCD. Bagian yang diarsir dinamakan daerah feasible. Bagian O-ABCD
dinamakan daerah feasible karena memenuhi solusi dari semua pembatas yang ada.

Langkah 3 : Tentukan outputnya

Untuk mencari titik yang paling menguntungkan dari dearah feasible tersebut adalah titik yang terjauh dari sumbu O
untuk masalah maksimasi. Sedangkan untuk kasus minimasi adalah yang paling dekat dengan titik sumbu O.

Pada gambar diatas sebagian titik koordinat dapat diketahui yaitu titik O(0;0), titik D(80;0), titik A(0;70).
Sedangkan titik B dan titik C dapat dicari dengan mencari perpotongan antara 2 garis yang saling menyinggung
dengan cara subtitusi maupun eliminasi.

Jadi koordinat dari titk B dapat didapat dengan mengsubtitusikan kendala (15 X 2 = 1050) dengan kendala (20 X1 +
16 X2 = 1600) maka didapatkanlah koordinatnya adalah (12,5 ; 70).
Sedangkan untuk titik C dapat didapatkan dengan cara yang sama antara kendala (20 X1 + 16 X2 = 1600) dengan
kendala (24 X1 + 30 X2 = 2400) maka didapatkanlah koordinatnya (400/9 ; 400/9).

Setelah itu lakukan pengujian dari semua koordinat di daerah feasible yang didapat ke persamaan tujuan seperti
contoh di atas adalah (Z = 170 X1 + 190 X2) dan carilah hasil terbesar untuk masalah maksimasi dan hasil terkecil
untuk masalah minimasi.

Karena dalam contoh diatas adalah kasus maksimasi, maka kita cari nilai Z terbesar sebagai outputnya. Sehingga
didapatkan :

Titik A :
Z = 170 (0) + 190 (70) = 13.300

Titik D :
Z = 170 (80) + 190 (0) = 13.600

Titik B :
Z = 170 (12,5) + 190 (70) = 15.425

Titik C :
Z = 170 (400/9) + 190 (400/9) = 16.000

Dari hasil pengujian daerah feasible, maka yang memberikan nilai optimum adalah titik C. Jadi maksudnya jumlah
produk 1 (X1) yang harus dibuat adalah 400/9 dan jumlah produk 2 (X 2) yang harus dibuat adalah 400/9 agar
produksi maksimal dengan nilai output sebesar 16.000

Contoh Soal 1

Dengan metode grafik, tentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel x + y = 4 dan x + 3y =
6 jika x, y variabel pada himpunan bilangan real.

Penyelesaian:
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, Anda harus mencari koordinat titik potong di x dan y pada persamaan x + y = 4
dan x + 3y = 6. Sekarang kita cari titik potong di x dan y persamaan x + y = 4, yakni:
jika x = 0, maka:
x+y=4
0+y=4
y = 4 => titik potong di y (0, 4)

jika y = 0, maka:
x+y=4
x+0=4
x = 4, => titik potong di x (4, 0)
Jadi titik potong persamaan x + y = 4 adalah (0,4) dan (4,0)

Kita cari titik potong di x dan y persamaan x + 3y = 6, yakni:


jika x = 0, maka:
x + 3y = 6
0 + 3y = 6
y = 2 => titik potong di y (0, 2)

jika y = 0, maka:
x + 2y = 6
x+0=6
x = 6, => titik potong di x (6, 0)
Jadi titik potong persamaan x + 2y = 6 adalah (0,2) dan (6,0)

Sekarang buat garis dari kedua persamaan tersebut berdasarkan titik potong, yakni seperti gambar di bawah ini.

Berdasarkan gambar grafik sistem persamaan dari x + y = 4 dan x + 3y = 6 di atas tampak bahwa koordinat titik potong
kedua garis adalah (3, 1). Jadi, himpunan penyelesaian dari sistem persamaan x + y = 4 dan x + 3y = 6 adalah {(3,
1)}.Nah penjelasan di atas merupakan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel jika kedua garis itu
berpotongan di suatu titik koordinat. Bagaimana kalau kedua garis tersebut tidak pernah berpotongan? Jika garis-
garisnya tidak berpotongan di satu titik tertentu maka himpunan penyelesaiannya adalah himpunan kosong. Berikut
Mafia Online berikan contoh soal sistem persamaan linear dua variabel yang menghasilkan penyelesaian berupa
himpunan kosong.

Contoh :
Perusahaan makanan ROYAL merencanakan untuk membuat dua jenis makanan yaitu Royal Bee dan Royal Jelly.
Kedua jenis makanan tersebut mengandung vitamin dan protein. Royal Bee paling sedikit diproduksi 2 unit dan
Royal Jelly paling sedikit diproduksi 1 unit. Tabel berikut menunjukkan jumlah vitamin dan protein dalam setiap
jenis makanan:

Bagaimana menentukan kombinasi kedua jenis makanan agar meminimumkan biaya produksi.

Langkah – langkah:
1. Tentukan variabel
X1 = Royal Bee
X2 = Royal Jelly
2. Fungsi tujuan
Zmin = 100X1 + 80X2
3. Fungsi kendala
 2X1 + X2 ≥ 8 (vitamin)
 2X1 + 3X2 ≥ 12 (protein)
 X1 ≥ 2 (jumlah minimal yang harus di produksi = 2 unit)
 X2 ≥ 1 (jumlah minimal yang harus di produksi = 1 unit)

1. Membuat grafik
2X1 + X2 = 8
X1 = 0, X2 = 8
X2 = 0, X1 = 4
Garis isoquant titik (4,8)

 2X1 + 3X2 = 12
X1 = 0, X2 = 4
X2 = 0, X1 = 6
Garis isoquant titik (6,4)

 X1 = 2
 X2 = 1

Solusi optimal tercapai pada titik B (terdekat dengan titik origin), yaitu persilangan garis kendala (1) dan (2).

2X1 + X2 =8
2X1 + 3X2 = 12

-2X2 = -4
X2 =2
masukkan X2 ke kendala (1)

2X1 + X2 =8
2X1 + 2 =8
2 X1 = 8 – 2 = 6
X1 =3
masukkan nilai X1 dan X2 ke Z

Z min = 100X1 + 80X2


= 100(3) + 80(2)

= 300 + 160

= 460

Kesimpulan :
Untuk meminimumkan biaya produksi, maka diproduksi Royal Bee (X 1 ) = 3 dan Royal Jelly (X2 ) = 2, dengan
biaya produksi 460 ribu rupiah.

 Contoh soal Dan Pembahasan


1. PT LAQUNATEKSTIL memiliki sebuah pabrik yang akan memproduksi 2 jenis produk, yaitu kain sutera
dan kain wol. Untuk memproduksi kedua produk diperlukan bahan baku benang sutera, bahan baku
benang wol dan tenaga kerja. Maksimum penyediaan benang sutera adalah 60 kg per hari, benang wol 30
kg per hari dan tenaga kerja 40 jam per hari. Kebutuhan setiap unit produk akan bahan baku dan jam
tenaga kerja dapat dilihat dalam tabel berikut:
Kg Bahan Baku & Jam Tenaga Kerja
Jenis Bahan Baku dan Tenaga Kerja Kain Sutra Kain Wol Maksimum Penyediaan
Benang Sutra 2 3 60 kg
Benang Wol – 2 30 kg
Tenaga Kerja 2 1 40 kg
Langkah-langkah:
1) Tentukan variabel
X1=kain sutera
X2=kain wol
2) Fungsi tujuan
Zmax= 40X1 + 30X2
3) Fungsi kendala / batasan
1. 2X1 + 3X2 60 (benang sutera)
2. 2X2 30 (benang wol)
3. 2X1 + X2 40 (tenaga kerja)
4) Membuat grafik
1. 2X1 + 3 X 2=60
X1=0, X2 =60/3 = 20
X2=0, X1= 60/2 = 30
2. 2X2 30
X2=15
3. 2X1 + X2 40
X1=0, X2 = 40
X2=0, X1= 40/2 = 20
Cara mendapatkan solusi optimal:
1. Dengan mencari nilai Z setiap titik ekstrim.
Titik A
X1=0, X2=0
masukkan nilai X1 dan X2 ke Z
Z = 40 . 0 + 30 . 0 = 0
Titik B
X1=20, X2=0
masukkan nilai X1 dan X2 ke Z
Z = 40 . 20 + 30 . 0 = 800
Titik C
Mencari titik potong (1) dan (3)
2X1 + 3X2 = 60
2X1 + X2 = 40
2X2=20 X2=10
Masukkan X2 ke kendala (1)
2X1 + 3X2 = 60
2X1 + 3 . 10 = 60
2X1 + 30 = 60
2X1 = 30 X1 = 15
masukkan nilai X1 dan X2 ke Z
Z = 40X1 + 30X2 = 40 . 15 + 30 . 10 = 600 + 300 = 900 (optimal)
Titik D
2X2 = 30
X2 = 15
masukkan X2 ke kendala (1)
2X1 + 3 . 15 = 60
2X1 + 45 = 60
2X1 = 15 X1 = 7,5
masukkan nilai X1 dan X2 ke Z
Z = 40 . 7,5 + 30 . 15 = 300 + 450 = 750
Titik E
X2 = 15
X1 = 0
masukkan nilai X1 dan X2 ke Z
Z = 40 . 0 + 30 .15 = 450
Kesimpulan :
untuk memperoleh keuntungan optimal, maka X1 = 15 dan X2 = 10 dengan
keuntungan sebesar Rp 900 juta.

Anda mungkin juga menyukai