Anda di halaman 1dari 22

Model-model

Deterministik

Bab 2
PROGRAIUA LINIER

2.1 Pengertlan
Umum
Programa linier'yang diterjemahkan dari Linear Programming
(LP) adalah suatu
alo kEflan surrlber- sumbe r yan gGFb aLaEll i ant ara-5-dbe@ aEti vrtas yang bersarng, clengan cara yang terbark yang mungkrn

clr-

muncul
asran ln
seoranE harts memilih tingkat aktivitas-aktivitas tertentu yang
bersaing dalam hal penggunaan sumber daya langka yang dibutuhkan untuk melaksanakan aktivitas-aktivitas tersebut. Beberapa contoh situasi dari uraian di atas antara lain ialah persoalan pgngalokasian fasilitas produksi, pg.oul*
sumber daya nasional untuk kebutuhan domestik, penjadwalan
produksi, solusi
n pola pengirima]ffii-ppin@diciriffidandTdh-ffin
untuk mengalokasikan sumber terhadap aktivitas.
Programa linier ini menggunakan model matematis untuk
menjelaskan persoalan yang dihadapinya. Sifat "liniey'' di sini
memberi arti bahwa seluruh fungsi matematis dalam model ini
merupakan fungsi yang linier, sedangkan kata "programa" merupakan sinonim untuk perencanaan. Dengan demikian, programa linier (LP) adalah
aktivitas-aktivitas untukqmemperoleh suatu hasil yang
, yaitu suatu
yang fisi
an
lnl.
Sebagai
r-

Contoh2.1-1
III Sayang Anak memproduksi dua jenis mainan yang terbuat
dari kayu, yang berupa boneka dan kereta api. Boneka dijual
L7

dengan harga Rp 27.000/lusin yang setiap lusinnya memerlukan


biaya material sebesar Rp 10.000 serta biaya tenaga kerja sebesar
Rp 14.000. Kereta api yang dijual seharga Rp 21.000/lusin memerlukan biaya material sebesar Rp 9.000 dan biaya tenaga kerja
sebesar Rp 10.000. Untuk membuat boneka dan kereta api ini diperlukan dua kelompok tenaga kerja, yaitu tukang kayu dan
tukang poles. Setiap lusin boneka memerlukan 2 jam pemolesan
dan 1 jam pekerjaan ka5ru, sedangkan setiap lusin kereta api
memerlukan l jam pemolesan dan l jam pekerjaan kayu. Meskipun pada setiap minggunya perusahaan ini dapat memenuhi seluruh material yang diperluLqn, jam kerja yang tersedia hanya
100 jam untuk pemolesandan 80 jam untuk pekerjaan kayu. Dari
pengamatan pasar selama ini dapat dikatakan bahwa kebutuhan
akan kereta api tidak terbatas, tetapi untuk boneka tidak lebih
dari 40 lusin yang terjual setiap minggunya. Bagaimanakah
formulasi dari persoalan di atas untuk mengetahui berapa lusin
jenis mainan masing-masing yang harus dibuat setiap minggu
agar diperoleh keuntungan yang maksimum?
Dalam membangun model dari formulasi persoalan di atas
akan digunakan karakteristik-karakteristik yang biasa digunakan
dalam persoalan programa linier, yaitu:
Q/ Variabel keputusan
Variabel keputusan adalah vzu'iabel ang menguraikan secara
persoaran
ini, variabel keputusan akan menentukan berapa banyak boneka
dan kereta api masing-masing harus dibuat setiap minggunya.
Misalkan: xt = banyaknya boneka yang dibuat setiap minggu
x2 = banyaknya kereta api yang dibuat setiap minggu

lV

Fungsitujuan

Fungsi tujuan merupakan fungsi dari variabel keputusan yang


a*an olmanrslmum*an (untu
a;
diminimumEanGttrk
ongkos). Pada persoalan ini akan di--_
maksimumkan (pendapatan/minggu) - (ongkos materiaVminggd,(ongkos tenaga kerja/minggu
;':

18

---_.I

Pendapatan dan ongkos-orrgtosini dapat diekspresikan dengan


menggunakanvariabel keputusan rl dan xz sebagaiberikut:
Pendapatary'minggu= pendapatan/minggu dari boneka + pendapatan/minggu dari kereta api
= 27 xt + Zlxz
OngkosmateriaVminggu - 10 n + 9 xz
Ongkostenaga kerja/minggu.=14 xr + 10 xz
sehinggayang akan dimaksimumkanadalah:
(27 xt+ 21 xz)- (10xr + 9 xz)- (14xr + 10 xz) = 3 xl + 2xz
Catatan: ongkosdan pendapatan dalam ribuan rupiah.
Untuk menyatakannilai fungsi tujuan ini akan digunakan variabel z sehinggafungsi tujuannyamenjadi:
M aksim u mkanz=3x1+2xz

@r"-oatas lflan&rdara -

Pembatasmerupakan kendala yang dihadapi sehinggakita tidak


bisa m
i,
\------=
yartu:
Pembatas1: Setiap minggu tidak lebih dari 100 jam waktu pemolesanyang dapat digunakan
Pembatas2: Setiap minggu tidak lebih dari 80 jam waktu pengerjaankayu yang dapat digunakan
Pembatas3: Karena permintaan yang terbatas, maka tidak lebih
dari 40 lusin boneka yang dapat dibuat setiap
minggu. Jumlah material yang dapat digunakan diasumsikan tidak terbatas sehinggatidak ada pembatas untuk hal ini.
Selanjutnya, ekspresikan pembatas-pembatasitu ke dalam xr
dan xz sebagaiberikut:
Pembatas1: 2 rr + rz < 100
Pembatas2: xr + rz S 80
Pembatas3: rr S 40
I(oefisien dari variabel
disebut koefaien
sedangkanbilangan yang ada di sisi
pemruas hanan oembatas.
batas
19

Pembatas tanda
Pembatas tanda adalah pembatas yang menjelaskan apakah variabel keputusannya diasumsikan hanya berharga nonnegatif
atau variabel keputusan tersebut boleh berharga positif, boleh juga negatif (tidak terbatas dalam tanda). Pada contoh soal di atas,
kedua variabel keputusan harus berharga nonnegatif sehingga
harus dinyatakan bahwa
xr20
x2>0
Dengan demikian, formulasi lengkap dari persoalan Pl Sayang
Anak adalqh:
Maksimumkan z=3xt+2xz
berdasarkan
Zxt+xzS
100
x1 + x 2 < bo
xls
40
xl > 0
x2> 0

Contoh2.1-2
PI Indah Gelas adalah suatu perusahaan yang memproduksi
kaca berkualitas tinggi untuk digunakan sebagai jendela dan
pintu kaca. Perusahaan ini memiliki tiga buah pabrik, yaitu
pabrik 1 yang membuat bingkai aluminium, pabrik 2 ye;ngmembuat bingkai kayu, dan pabrik 3 yang digunakan untuk memproduksi kaca dan merakit produk keseluruhan. Saat ini perusahaanmendapatpesananberupadua macamprodukbaru yang
potensial, yaitu pintu kaca setinggi 8 kaki dengan bingkai aluminium (produk 1), dan jendela berukuran 4 x 6 kaki dengan
bingkai kayu (produk 2). Karena perusahaansedangmengalami
penurunanpendapatansebagaiakibat resesidunia, maka pimpinan perusahaan merasa perlu untuk memperbaikVmengubah
Iintasan produksinya dengan cara menghentikan pembuatan beberapa produk yang tidak menguntungkan sehingga kapasitas
produksi dapat digunakan untuk membuat salah satu atau kedua
20

produk baru yang potensial teisebut. IGpala bagian pemasaran


telah menyimpulkanbahwa perusahaanharus.dapat menjual kedua produk itu sebanyak-banyaknya,yaitu sejumlah yang dapat
dibuat dengan kapasitas yang ada. Akan tetapi, karena kedua
produk itu akan bersaing untuk menggunakankapasitas produksi
yang sama di pabrik 3, maka persoalannyaialah: Berapabanyakkah masing-masingproduk harus dibuat sehinggadiperoleh keuntungan terbaik?
Untuk menyelesaikan persoalan di atas, terlebih dahulu
harus dicari data mengenai:
1. Persentasekapasitas produksi masing-masingpabrik yang
&pat difrrnakan untuk kedua macamproduk tersebut.
2. Persentasekapasitas yang diperlukan oleh masing-masing
produk untuk setiap unit yang diproduksi per menit.
3. Keuntungan per unit untuk masing-masingproduk.
Informasi mengenaiketiga hal di atas diberikan pada Tabel 2.1
berikut ini:
prodrk
pabdk

1
2
3
Kanntungan
per unil

Kapasitas yang digunakan per unit


ukuran produksi
1
2

1
0
3

0
2
2

s3

$5

Kapasitas yang
dapat digunakan

4
12
18

Tabel 2.1: Data untuk PT Indah Gelas

I(arena kapasitas yang telah digunakan oleh suatu produk di


pabrik 3 menyebabkan produk lain tidak dapat menggunakannJra,
maka persoalan di atas dikenal sebagaipersoalan programa linier
dengan tipe "campuran produk' atau product mix.
Untuk memformulasikan model matematis dari persoalan ini.,
kita tentuk4n xl dan xz sebagai jumlah unit dari produk 1 dan

2L

produk 2 yarrg diproduksi per iienit, dan kita tentukan pula z sebagai keuntungan yang diperoleh per menit. Dengan demikian,
maka xr dan xz menjadi variabel-variabel keputusan dari model
ini, dan tujuannya adalah memilih harga-harga xr dan x2 sehingga diperoleh nilai maksimum dari:
z=3xt+5xz
berdasarkan pembatas yang ada, yaitu kapasitas pabrik yang
dapat digunakan.
Tabel 2.1 di atas memberikan implikasi bahwa setiap unit
produk 1 yang diproduksi per menit akan menggunakan I persen
dari kapasitirs pabrik 1, padahal kapasitas yang dapat digunakan
hanya 4 persen. Pembatas ini dinyatakan secara matematis
dengan ketidaksamaan xt < 4. Dengan cara yang sama, pabrik 2
memiliki pembatas 2xz < 12. Persentase kapasitas pabrik 3
digunakan dengan cara memilih xr dan xz sebagai produk-produk
baru tersebut sehingga ukuran produksinya adalah 3xt + 2xz.
Karena itu, secara matematis pembatas dari pabrik 3 ini adalah
3xr + 2xz < 18. Karena ukuran produksi ini tidak mungkin
berharga negatif, maka variabel-variabel keputusan ini harus
dibatasi sehingga berharga nonnegatifdengan xr 2 0 dan xz> 0.
Sebagai kesimpulan, persoalan di atas dapat dinyatakan secara matematis sebagai berikut:
Maksimumkan
berdasarkan pembatas

z=3xt+5x2

x1
2xz
3xr + 2xz
dan

x1

0,:

>0

Dari ilustrasi di atas dapat ditarik kesimpulan mengenai pengertian persoalan programa linier sebagai berikut: Persoalan
programa linier (LP) adalah suatu

22

tt atau meminimumkan suatu


Kita berusaha memaksi-,t-k
fungsi linier dari variabel-variabel keputusan yang disebut
fungsi tujuan.
2 . Harga/besaran dari variabel-variabel keputusan itu harus memenuhi suatu set pembatas. Setiap pembatas harus merupakan persamaan linier atau ketidaksamaan linier.
3 . Suatu pembatas tanda dikaitkan dengan setiap variabel.
Untuk setiap variabel xi, pembatasan tanda akan menunjukkan apakah xi harus nonnegatif (xi > 0) atau xi tidak terbatas
dalam tanda.
1.

Definisi:
Suatu fungsi f (x1, x2, ..., xn) dari x1, x2t ...t xn adalah fungsi
linier jika dan hanya jika untuk sejumlah set konstanta c\ c2,
..., cnberlaku f (xr, x2t ...t xn) = c1x1+ c2xz* ... * cnXn
Sebagai contoh, f (xr, xz) * 2 xt + xz adalah fungsi linier dari xr
dan x2, tetapi 2 xl + xz bukan fungsi linier dari xr dan x2.
Untuk setiap fungsi linier f (x1, x2, ..., xn) dan setiap bilangan
b, ketidaksamaan f (x1, x2, ..., xn) s b dan f (x1, x2, ..., xJ > b
adalah ketidaksamaan linier. Sebagai contoh, 2xt + 3x2 < 3 dan
2 xt + x2 > 3 adalah ketidaksamaan linier, sedangkan 2 *, + xz >
3 bukanlah ketidaksamaan linier.

2.2 ModelProgramaLinier
Pada contoh persoalan PT Indah Gelas terdapat tiga buah sumber
terbatas (yaitu kapasitas produksi pada ketiga pabrik) yang harus
dialokasikan di antara dua aktivitas yang bersaing (yaitu dua
macam produk baru yang dipesan). Sekarang, bagaimana jika ada
sejumlah (katakan m buah) sumber yang terbatas yang harus
dialokasikan di antara sejumlah (katakan n buah) aktivitas yang
bersaing?

23

----

Penggunaan sumbe/unit
l2n

\Aktivitas

sumueX

Banyaknya sumber
yang dapat digunakan

1
2

att

dl2

oln

421

Q2

4.n

b1
b2

8m1

b"

AzlUnit
Tingkat

Cl

C2

Cn

Xl

L2

Xn

Tabel2.2:Datauntukmodelprogramlinier
Untuk menjelaskan persoalan di atas, terlebih dahulu kita beri
nomor (1,2, .,.,m) untuk sumberdan nomor(I,2, ...,n) untuk aktivitas. Tentukan xl sebagai tingkat aktivitas j (sebuah variabel
keputusan) untuk j = 1, 2, ..., Di dan tentukan z sebagai ukuran
keefektifan yang terpilih. Koefisien cj adalah koefisien keuntungan (ongkos) per unit. Kemudian tentukan bi sebagai banyaknya
sumber i yang dapat digunakan dalam pengalokasian(i = I,2, ...,
m). Akhirnya, definisikan ai; sebagai banyaknya sumber i yang digunakan/dikonsumsi oleh masing-masing unit aktivitas j (untuk i
= L, 2,..., m dan i = L, 2,..., n). Seluruh data di atas digambarkan
seperti pada Tabel 2.2.
Dengan demikian, sekarang kita dapat.membuat formulasi
model matematis dari persoalan pengalokasian sumber-sumber
pada aktivitas-aktivitas sebagai berikut:
Maksimumkan z = ct xt + c2 x2 +... * c1x1
berdasarkan pembatas:
all xl
421xt

+ atz x2
+ a22x2

aml xl

lt;m2)l2

+ ... + 81n Xn
+ ... + 8 2nX n S

+...

dan
xl

24

> 0 ,x 2

2 0 ,...,X n

)0

8mn

xnS

br
bz

b-

(Tentu saja yang harus kita cari adalah harga-harga xl, x2, ...,
xn')
Formulasi di atas dinamakan sebagai bentuk standar dari persoalan programa linier, dan setiap situasi yang formulasi matematisnya memenuhi model ini adalah persoalan programa linier.
Istilah yang lebih umum dari model programa linier ini adalah sebagaiberikut:
a. Fungsi yang dimaksimumkan, yaitu cr xl + c2 xz + ... * c11X1,
disebut sebagai fJnesi tujuan.
b. Pembatas-pembatas atau konstrain.
c. Sebanyak m buah konstrain pertama sering disebut sebagai
konstrain fungsional atau pembatas teknologis.
d. Pembatas x; 2 0 disebut sebagai kp"st"ai" non"eg4if.
e. Variabel x; adalah variabel keputusan.
f. Konstanta-konstanta ai;, bt dan c; adalah parameter-parameter model.
Selain model programa linier dengan bentuk seperti yang telah diformulasikan di atas, ada pula model programa linier dengan
bentuk yang agak lain, seperti:
1. Fungsi tujuan bukan memaksimumkan, melainkan meminimumkan.
Contoh:
Minimumkan z = cl xl + c2 x2 +... * cn Xn
2.

Beberapa konstrain fungsionalnya mempunyai ketidaksamaan dalam bentuk lebih besar atau sama dengan.
Contoh:
ail xl + ai2x2 +... + ZIinxn > bi
untuk beberapa harga i

3.

Beberapa konstrain fungsionalnya mempunyai bentuk persamaan.


Contoh:
ai1 xl + a\2 x2 + ... * &inXn = bi,
untuk beberapa harga i.
25

4.

Menghilangkan konstrain nonnegatif untuk beberapa variabel


keputusan.
Contoh:
x; tidak terbatas dalam tanda, untuk beberapa hargaj.

2.3 Asumsi dalam ModelProgramaLinier


Dalam menggunakanmodelprogramalinier, diperlukanbeberapa
asumsisebagaiberikut:
(proportionality)
1. Asumsikesebandingan
Kontiibusi setiap variabel keputusan terhadap fungsi
tujuan adalah sebanding dengan nilai variabel keputusan. Sebagai contoh, jika pada contoh 2.1-1 kita membuat
4lusin boneka, maka kontribusinya terhadap fungsi tujuan adalah 4 kali kontribusi setiap lusin boneka, atau 4 x
Rp 3.000 = Rp 12.000
Kontribusi suatu variabel keputusan terhadap ruas kiri
dari setiap pembatas juga sebanding dengan nilai variabel keputusan itu. Sebagaicontoh,jika kita membuat 4
lusin boneka maka diperlukan 4 kali waktu pemolesan
yang dibutuhkan oleh setiap lusin boneka, atau 4 x 2 jam
= 8 jam.

2. Asumsi penambahan(additivity)
Kontribusi setiap variabel keputusan terhadap fungsi
tujuan bersifat tidak bergantung pada nilai dari variabel
keputusan yang lain. Sebagai contoh, berapa pun nilai xzi
pembuatan sejumlah xr boneka akan selalu berkontribusi
sebesar Rp 3.000 terhadap fungsi tujuan.
Kontribusi suatu variabel keputusan terhadap ruas kiri
dari setiap pembatas bersifat tidak bergantung pada nilai
dari variabel keputusan yang lain. Sebagai contoh, berapa pun nilai x1, pembuatan sejumlah x2 hereta api
akan memerlukan sebanyak xz jam pemolesan dan xz jam
pekerjaan kayu.

26

3.

Asumsi pembagian (divisibility)


Dalam persoalan programa linier, variabel keputusan boleh
diasumsikan berupa bilangan pecahan.

Asumsi kepastian (certainty)


Setiap parameter, yaitu koefisien fungsi tujuan, ruas kanan,
dan koefisien teknologis, diasumsikan dapat diketahui secara
pasti.
Suatu masalah pemrograman hanya dapat dirumuskan ke dalam
persoalan programa linier apabila asumsi-asumsi di atas terpenuhi.
4.

2.4 GontohLain PersoalanProgramaLinier


Untuk melengkapi gambaran/pemahaman tentang persoalanpersoalan yang dapat diselesaikan dengan programa linier, berikut ini diberikan beberapa contoh sebagaiberikut:
2.4-I Masalah

perencanaan

regional

Untuk menyukseskan pelaksanaan transmigrasi di Propinsi Q,


pemerintah merencanakan membuka lahan baru yang dapat ditinggali sekaligus dijadikan areal pertanian.
Ada 3 daerah yang dapat dibuka, yaitu daerah L,2, dan 3.
Hasil pertanian masing-masing daerah tersebut dibatasi oleh dua
hal, yaitu luas tanah yang dapat dialiri air dari irigasi dan
banyaknya air yang dapat dialokasikan untuk irigasi tersebut, seperti diperlihatkan oleh Tabel 2.3 berikut:
Daerah

1
2
?

Luas tanah
(hektar)

Alokasiair irigasi
' (m3)

400
600
300

600
800
375

Tabel 2.3: Data luas tanah dan alokasi air yang dapat digunakan
d i daer ah 1, 2, dan 3

27

Jenis tanaman yang dapat dikembangkan di daerah-daerah ini


meliputi tebu, kapas, dan gandum, yang satu sama lain berbeda
dalam hal hasil bersih per hektar serta jumlah air yang dikonsumsinya. Di samping itu, ada ketentuan dari materi pet'tanian mengenai jatah lahan maksimum yang dapat digunakan
untuk masing-masing jenis tanaman. Data ketiga hal di atas diperlihatkan pada Tabel 2.4.
Jenis
tanaman

Jatah lahan maksimum


(hektar)

Konsumsiair
(m3)

Hasil bersih
(ribu rplha)

Tebu
Kapas
Gandum

600
500
325

3
2

400
300
100

Tabel 2.4: Data jatah lahan maksimum, konsumsi air, dan hasil bersih
masing-masing jenis tanaman

Kepala daerah di Propinsi Q itu sepakat untuk menggunakan


luas tanah yang dapat dialiri sebagai lahan pertanian dengan proporsi yang sama, tetapi jenis tanamannya boleh merupakan
kombinasi dari ketiganya. Yang menjadi persoalan di sini ialah
menetapkan berapa hektar tanah yang harus disediakan untuk
masing-masing jenis tanaman pada masing-masing daerah,
sehingga diperoleh hasil bersih maksimum tanpa melanggar
pembatas-pembatas yang telah ditetapkan.
Untuk menyelesaikan persoalan di atas, kita tetapkan x;
sebagai variabel keputusan yang menyatakan luas tanah untuk
masing-masing jenis tanaman pada masing-masing daerah (i = 1,
2, ...,9), seperti diperlihatkan pada Tabel 2.5.
\_

Alokasr (hektar)

Daerah

T"n"r"i\Tebu
Kapas
Gandum

x1
x4
x7

x2
x5
x8

x3
x6

Tabel 2.5: VariabeFvariabelkeputusan

28

X9

Karena yang menjadi ukuran keefektifannya (z) adalah hasil


bersih total, maka model programa linier untuk persoalan ini
adalah:
Maksimumkan
s= 400 (xr + xz + xs) + 300 (xl +x6 +xo) + 100(x? +x8 +x9)
berdasarkan pembatas-pembatas:
1. Luas tanah: xr + x4 + x7
x8
x2+x5+
x9
x3+x6+

2. Air:

3.

400
600
300

3xr + Zxt + x7
8xz + 2xo + x8
3xa + 2xe + x9

600
800
375

Jatah lahan: xr + xz + )(3


x6
x4+x5+
x9
x7+x8+

600
500
325

4.

Persetujuan kepala daerah:


xl+x4+x7
x2+x5+)
400
600
x2+x5+x8
x3+)$+x9
300
600
x3+x(i+x9 _ xl+x4+x7
400
300
5. Pembatasnonnegatif:
x; > 0, j - L, 2, ...,9
Untuk menyempurnakan bentuk model programa linier ini maka
pembatas 4 (persetujuan kepala daerah) harus diubah bentuknya
menjadi:
3(xr+x4+xz) - 2(xz*xb+xs) = 0
(xz+xs+xs ) - 2(xs+x6+xg) = 0
4(xs+xo+xg)3(xr+x4+xT) = 0
Dengan menggunakan metode simpleks (akan dibicarakan pada
bab berikutnya), persoalan ini dapat diselesaikan dengan solusi
terbaik sebagai berikut:
29

Alokasiterbaik (hektar)

Daerah
Tanaman

Tebu
Kapas
Gandum

1331/3
100
0

2
100
250
0

3
25
150
0

Tabel Solusioptimumuntukpersoalan
reglonal
.2.6:
Contoh di atas menunjukkan bagaimana terjadinya persamaanpersamaan pembatas dalam persoalan programa linier.

2.4-2 Masalah

siso' pernotongan

Perusahaan pipa PVC bergerak dalam produksi pipa-pipa plastik


dengan ukuran panjang standar 200 inci. Suatu ketika perusahaan ini mendapat pesanan berupa pipa-pipa dengan ukuran
panjang yang tidak standar, yaitu 50, 70, dan 90 inci dengan
jumlah pesanan masing-masing sebagai berikut:
Pesanan

Panjangpipa
(inci)

Kebuluhan
(batang)

1
2
3

50
70
90

150
200
300

Karena perusahaan ini hanya memproduksi pipa-pipa dengan


ukuran panjang standar (yaitu 200 inci), maka untuk dapat memenuhi pesanan tersebut harus dilakukan pemotongan terhadap
pipa-pipa standar ini.
Ada 6 teknik pemotonganyang dapat dilakukan, yaitu:
1. Pipa dipotong menjadi panjang 70 dan 90 inci, sisa yang tidak
terpakai dengan cara ini adalah 40 inci.
2. Dipotong menjadi 50, 50, dan 70 inci, sisa 30 inci.
3. Dipotong menjadi 50, 50, dan 90 inci, sisa 10 inci,
4. Dipotong menjadi 50, 50, 50, dan 50 inci, Sisa 0
30

5. Dipotong menjadi 50, 70, dan 70 inci sisa 10 inci.


6. Dipotong menjadi 90 dan 90 inci, sisa 20 inci.
Yang menjadi persoalan di sini ialah menetapkan kombinasi
teknik pemotongan yang harus dilakukan sehingga seluruh jenis
pesanan dapat terpenuhi, tetapi dengan meninggalkan sisa yang
tak terpakai sekecil-kecilnya(minimum).
Untuk memformulasikan persoalan di atas sebagai persoalan
programa linier, kita tetapkan xi sebagai variabel keputusan yang
menyatakan banyaknya pipa standar yang akan dipotong dengan
teknik pemotongan ke-i (i = 1, 2, ..., 6). Keenam teknik pemotongan dan. hasilnya masing-masing dapat digambarkan sebagai berikut:
Panjang yang
diinginkan(inci)

50
70
90
Sisa pemotongan
yang tak terpakai
(inci)

Teknik-teknikpemotongan
1

Kebutuhan
(batangpipa)

450

150
200
300

022410
110020
101002

40

30

10

10

20

Prosespemotonganterhadap pipa standar ini tidak akan dihentikan sebelumjumlatr yang dibutuhkan untuk masing-masingukuran terpenuhi. Oleh karena itu, bisa terjadi kelebihanjumlah hasil
pemotonganuntuk masing-masingukuran tersebut. Dengankata
lain, hasil pemotonganuntuk masing-masingukuran tersebut
akan lebih besar atau sama dengan jumlah yang dibutuhkan
untuk masing-masingukuran.
Karena kita harus meminimumkansisa pemotonganyang terjadi dengan memperhatikan kebutuhan masing-masing jenis
pesanan,maka formulasi modelprogramalinier di atas adalah:
Minimumkan z= 40xt + 30xz+ 10xa+ 10:rs+ 20:re
berdasarpembatas:
31

2xz+2x3+4xt+
x1 + x2
x1
+ x3
q20,
i=L,2,-.-,6

xE
2t{5
+
+2x6>

150
200
300

Bentuk formulasi di atas (mempunyai fungsi tujuan minimasi


dengan pembatas bertanda >) dikenal sebagai bentuk kanonik.
2.+8

Masaluh

heseimbangan

lintas

asembling

Sebuah produk buatan PT Anu dirakit dari tiga jenis komponen


yang berbeda. Karena waktu persiapan mesin yang diperlukan
oleh kedua departemen ini tidak sama, maka masing-masing
departemen memproduksi komponen-komponen itu dengan
tingkat produksi yang berbeda pula.
Berikut ini adalah data mengenai tingkat produksi dan jam
kerja maksimum per minggu yang dapat dialokasikan oleh kedua
departemen untuk memproduksi ketiga macam komponen tersebut.
Tingkat produksi (uniVjam)

Departemen

Jam kerja maksimum


per minggu

komp- 1

komp.2

komp. 3

1
2

100
80

I
6

5
12

10
4

Idealnya kedua departemen itu dapat mengatur fasilitas produksi


m.ereka sedemikian sehingga dapat memproduksi ketiga jenis
komponen dalam jumlah yang sama, sehingga dapat lebih banyak
produk jadi yang dihasilkan. Akan tetapi, hal ini sulit untuk
dapat dipenuhi karena adanya variasi dalam tingkat produksi
mereka. IGrena itu, yang dapat dilakukan di sini ialah memaksimumkan unit produk jadi berdasarkan kemampuan memproduksi komponen-komponennya. Jumlah unit yang dapat diproduksi untuk komponen-komponen ini akan bergantung pada
waktu produksi yang dialokasikan oleh kedua departemen untuk
32

masing-masing komponerr. O"rrgun demikian, untuk memecahkan


persoalan ini kita harus menentukan waktu produksi per minggu
yang dialokasikan oleh masing-masing departemen untuk masingmasing komponen, tanpa melebihi kepastian dari departemen itu,
sehingga diperoleh jumlah unit produk jaili yang maksimum.
Jika xi; adalah banyaknya waktu kerja per minggu yang dilakukan oleh departemen i untuk komponen j, maka banyaknya
unit yang diproduksi untuk ketiga komponen adalah:
komponen 1: Sxrr + 6x2t
komponen 2;5xtz + ILxzz
komponeT 3: l0xrg + 4xzs
I(arena jumlah unit produk jadi itu akan bergantung pada jumlatr
terkecil dari jumlah unit komponen yang dihasilkan, maka jumlah
unit produk jadi ini dapat kita nyatakan sebagai:
min { Exrt + 6x21, Sxrz + L2x2z, 10xrg + 4xzg I
komponen 2
komponen 3
komponen 1
yang harus kita maksimumkan.
Pembatas dari persoalan ini ialah kapasitas dari masingmasing departemen, yaitu:
xll + xt2 + xt3 S 100 (departemen1)
xzl + xz2 + xzg s 80 (departemen 2)
j=1,2,3
xil)0,
i=7,2;
Jadi, formulasi lengkap dari persoalan di atas adalah:
Maksimumkan
z - min l8xu + 6xzr, 5xr2 + t2x22, 10x13a ft6)
berdasarkan pembatas:
100
xl1 +x12+x13<
<
80
x2r+ x22 + xZg
j=L,2,3.
xi;)0,
i=L,2;
Model ini bukan merupakan model linier, tetapi dapat dilinierka4
dengan menggunakan transformasi sebagai berikut:
Tetapkan y - jumlah unit produk jadi
= min { 8xn + 6x21, Sxrz + 12x22, 10xra + 4xzs I

33

Secara matematis, persamaan ini dapat diganti dengan:


Maksimumkan y
berdasarkan pembatas:
6xzr2Y
8xrt+
Sxtz + L2xzz2 J
10xrs+ 4xza 2Y
dimanay>0.
Dengan demikian, model lengkap dari persoalan ini dapat kita
nyatakan sebagai:
Maksirlumkan
z=y
berdasarkan pembatas:

'

Sxtr + 6xzr - v
5x + L2x
v
10xrg + 4xzs - v
xll + xt2 + x13 < 100
x2t + xzz +xx<
80
xg 2 0 untuk seluruh i dan j

v)0
2.5 Soal
1.

34

Sebuah perusahaan elektronik memproduksi tape recorder


dan amplifi,er yang prosesnya dilakukan di dua stasiun kerja,
yaitu perakitan dan pengetesan. Setiap unib tape recorder memerlukan 2jam perakitan dan 2jam pengetesan,sedangkan
setiap unit arnplifi,er memerlukan 4 jam perakitan dan 3 jam
pengetesan. Waktu yang tersedia di departemen perakitan
adalah 72 jam/minggu sedangkan di departemen pengetesan
adalah 48 jam/minggu. Kontribusi profit dati tape recorder
adalah Rp 25.000/unit, dan dari setiap unit amplifier adalah
Rp 50.000. Bagaimanakah formulasi persoalan di atas agar
dapat ditentukan strategi produksi terbaik yang memberikan
kontribusi profit maksimum?

*.i.

ry
l:i

.i l
.,!:
*i

2 . Sebuah perusahaan membuat 2 jenis produk, A dan B. Harga


,i. - "

;iF"

#
,?.
+'
'*
,.:,i.:
:i

jual produk A adalah Rp 20.000/unit sedangkan produk B


dijual dengdn harga Rp 30.000/unit. Untuk membuat 1 unit
produk A dibutuhkan waktu 2 jam-orang (man-hour), sedangkan untuk 1 unit produk B diperlukan 6 jam-orang. Jumlah
pekerja adalah 2 orang, masing-masing bekerja 8 jam/hari
'termasuk istirahat selama 30 menit. Untuk I unit A dibutuhkan 6 kg bahan baku, sedangkan setiap unit B membutuhkan 3 kg bahan baku. Harga per kg bahan baku adalah
Rp 1.500. Upah pekerja per jam-orang adalah Rp 2.000. Jika
bahan blLu yang tersedia per. hari adalah 40 kg, bagaimanakah formulasi persoalan ini agar diperoleh kontribusi
profit maksimum?

3 . Seorangpetani yang memiliki 7 ha tanah sedangmemikirkan


berapa ha tanah yang harus ditanami jagung dan berapa ha
yang harus ditanami gandum. Dia mengetahui bahwa jika ditanami jagung, setiap ha tanah akan menghasilkan 10 ton
jagung. Untuk ini diperlukan 4 jam-orang setiap minggunya.
Jika ditanami gandum, hasilnya adalah 25 ton/ha dan di
perlu\pn 10 jam-orang/minggu. Setiap kg jagung dapat dijual
seharga Rp 30, sedangkan harga jual gandum adalah Rp 40/
kg. Saat ini petani tsb. hanya memiliki 40 jam-orang setiap
minggunya. Karena ada peraturan pemerintah yang ftengharuskan setiap petani untuk menghasilkan gandum paling
sedikit 30 ton setiap kali panen, bagaimanakah formulasi persoalan ini agar petani tsb. dapat menggarap tanahnya secara
optimal?

4. Seorang pedagang buah-buahan membeli buah dukuh dari B


orang petani. Kualitas buah ini biasa dinyatakan dengan
besarnya, dan diklasifikasikan dalam 3 kategori, yaitu besar,
sedang, dan kecil. Berikut ini adalah data harga dan persentase ukuran buah yang dimiliki oleh masing-masing petani:

35

Persentase
untukukuran
(%)

Harga/kg
(Rp)

Petani1
Petani2
Pelani3

5.000
4.000
3.000

Besar

Sedang

Kecil

40
30
20

40
35
20

20
35
60

IGbutuhan minimum pedagang tsb. akan masing-masing kualitas buah setiap bulannya adalah ukuran besar 500 kg, ukuran sedang 300 kg, dan ukuran kecil 300 kg. Modal perusahaan itu saat ini hanya mampu untuk membeli maksimum 600
kg daxi masing-masing petani. Formulasikanlah persoalan ini
untuk meminimumkan ongkos.

5. Seseorang yang sedang dalam pengawasan seorang ahli gizi


mendapat petunjuk bahwa kebutuhan minimal oiang tersebut
setiap hari adalah 500 kalori, 6 ons cokelat, 10 ons gula, dan
8 ons lemak. Saat ini orang tsb. sedang berada e\ suatu
tempat yang hanya menyediakan kue kering, es kri$l Coca
Cola, dan roti keju. Harga dan kandungan bahan ihasingmasing makanan/minuman tsb. adalah sebagai berikut:

Kue kering/bungkus
Es krim/mangkuk
Coca Cola/botol
Roti kejry'potong

Harga
(Rp)

Kalori

Cokelat
(ons)

Gula
(ons)

Lemak
(ons)

500
200
300
800

400
200
150
500

3
2
0
0

2
2
4
4

2
4
1
5

Bagaimanakah formulasi untuk memenuhi kebutuhan akan


bahan makanan dengan biaya minimum?

6. Indah Motor adalah sebuah perusahaan yang memproduksi


dua jenis truk. Setiap jenis truk yang dibuatnya harus me-

36

lalui unit kerja perakitan dan pengecatan.Apabila unit \erja


pengecatanhanya digunakanuntuk mengerjakantruk jenis I,
maka akan dapat dihasilkan 800 unit truk jenis I per hari,
tetapi jika hanya digunakanuntuk mengerjakantruk jenis II,
hasilnya adalah 700 unit truk jenis II. Apabila unit kerja perakitan hanya digunakan untuk mengerjakantruk jenis I,
akan dihasilkan 1.500 unit truk jenis I per hari, sedangkan
jika hanya digunakan untuk mengerjakantruk jenis II akan
dihasilkan 1.200unit truk jenis II per hari. IGuntungan dari
truk jenis I adalah Rp 300.000/unit,sedangkandari jenis II
akan diperoleh keuntungan sebesarRp 500.000/unit. Bagaimanakah formulasi persoalanini agar diperoleh keuntungan
yang maksimum?
7. Seorang pengusaha yang memiliki 3 buah pabrik sedang
menghadapi masalah yang berkaitan dengan pembuangan
limbah dari pabriknya. Selamaini ia membuanglimbah tsb.
ke sungai sehingga menimbulkan dua macam polutan. Setelah berkonsultasi dengan pihak berwenang, diperoleh informasi bahwa ongkos untuk memproses zat buangan dari
pabrik I adalahRp 15.000/tondengankemampuandapat mengurangi polutan 1 sebanyak 0,1 ton dan polutan 2 sebanyak
015 ton dari setiap 1 ton zat buangan. Ongkos untuk memproses zat buangan dari pabrik II adalah Rp 10.000/ton
dengan kemampuan mengurangi 0,2 ton polutan 1 dan 0,25
ton polutan 2. Untuk memproses 1 ton zat buangan dari
pabrik III diperlukan biaya Rp 20.000yang akan mengurangi
0,4 ton polutan 1 dan 0,3 ton polutan 2. Peraturan pemerintah mengharuskan perusahaan ini untuk dapat mengurangi polutan 1 paling sedikit 30 ton dan polutan 2 paling
sedikit 40 ton. Formulasikan persoalan ini agar diperoleh
ongkostotal minimum.

37

Anda mungkin juga menyukai