Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KONSEP INTEGER PROGRAMING


Disusun Guna Memenuhi Tugas Kelompok Mata Riset Operasi 2
Dosen Pengampu : Gunawan Muhammad, M.T.

Disusun Oleh :

Kelompok 2

Reza Febriansyah (NIM 181210000227)


Aruman Husaini (NIM 181210000258)
Muhammad Irwanto (NIM 181210000263)
Bagaskara Adi Pradana (NIM 181210000229)
Lutfi Nur Haryana Ihsan (NIM 181210000256)

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA
2020

i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb

Puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT atas limpahan nikmat yang
telah diberikan, dan tak lupa shalawat serta salam kami haturkan kepada
junjungan kita nabi agung Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya
hingga pada umatnya sampai akhir zaman. Makalah ini merupakan makalah
yang membahas materi programa bulat atau integer programing. Dan kami
ucapkan terima kasih atas support dan dukungannya.kami berharap semoga
makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas dari
itu makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami mengharapkan
kritik dan saran yang positif.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Jepara, 24 Maret 2020

Penulis

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.1 Latar belakang..............................................................................................1
1.2 Rumusan masalah.........................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan..........................................................................................2
2.1 Definisi Program Integer......................................................................................3
2.2 Jenis-Jenis Program Integer.................................................................................3
2.3 Sifat Umum Program Integer...............................................................................5
2.4 Metode-Metode dalamProgram Integer...............................................................5
2.5 Contoh-contoh masalah Integer Programming....................................................6
BAB III PENUTUP.......................................................................................................9
3.1 Simpulan..............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................10

iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Pemrograman linier integer atau Integer Linear Programming (ILP) pada
intinya berkaitan dengan program-program linier di mana beberapa atau semua
variabel memiliki nilai-nilai integer (bulat) atau diskrit (Taha, 2007).
Model matematis untuk Integer Linear Programming (ILP) serupa dengan
model pemrograman linier, perbedaannya hanya pada penambahan satu batasan
bahwa variabel-variabelnya harus berupa bilangan bulat (Hillier dan Gerald, 2001).
Permasalahan cutting stock adalah salah satu dari permasalahan optimasi
program linear, pada dasarnya direduksi ke dalam permasalahan program linear
dengan nilai integer. Dengan kata lain, permasalahan cutting stock merupakan
permasalahan optimasi dalam integer linear programming (ILP). Permasalahan ini
banyak terjadi dalam berbagai aplikasi matematika di bidang perindustrian seperti
industri kertas, industri baja, kayu, dan fiber. Masalah cutting stock dalam industri
kertas adalah masalah yang terjadi ketika sebuah industri kertas memiliki sejumlah
gulungan kertas (stock roll), dengan lebar yang bervariasi, dan pemotongan gulungan
kertas (stock roll) dilakukan sesuai dengan permintaan konsumen. Dalam hal ini,
diarahkan untuk memotong gulungan kertas (stock roll) sehingga sisa pemotongan
yang diharapkan adalah seminimal mungkin sesuai dengan permintaan (Wikipedia,
2014).

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan


masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana bentuk model trim loss – integer
linear programming (ILP) dengan metode Heuristik “Largest In Least Empty”
(LILE), metode Gomory (Cutting Plane Alghoritma) dan metode Branch and Bound
dalam menyelesaikan permasalahan cutting stock untuk menentukan minimisasi sisa
pemotongan dan maksimalisasi keuntungan

1
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan penelitian ini adalah untuk mengetahui model
trim loss – integer linear programming (ILP) dengan metode Heuristik “Largest In
Least Empty” (LILE), metode Gomory (Cutting Plane Alghoritma) dan metode
Branch and Bound dalam menyelesaikan permasalahan cutting stock untuk
menentukan minimisasi sisa pemotongan dan maksimalisasi keuntungan

2
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi Program Integer

Program Integer adalah program linier (Linear Programming) di mana


variabel-variabelnya bertipe integer(bulat). Program Integerdigunakan untuk
memodelkanpermasalahan yang variabel-variabelnya tidak mungkin berupa bilangan
yang tidak bulat (bilangan riil), seperti variabel yang merepresentasikan jumlah orang
atau benda,karena jumlah orang atau benda pasti bulat dan tidak mungkin berupa
pecahan. Program Integer juga biasanya lebih dipilih untuk memodelkan suatu
permasalahan karena program linier dengan variabel berupa bilangan riil kurang baik
dalammemodelkan permasalahan yang menuntut solusi berupa bilangan integer,
misalnya variabel-variabel keputusannya jumlah cabang Bank di daerah berbeda di
suatu Negara. Solusi pecahan tentu tidak dapat diterima dalam keputusan Bank.
Program Integermerupakan bentuk khusus atau variasi dari program linier, di
mana salah satu atau lebih dalam vektor penyelesaiannya memiliki nilai
integer.Program Integer yang membatasi variabel keputusan pada sebagian saja yang
dibatasi pada nilai integer disebut Program IntegerCampuran (Susi, Astuti H. 1999).
Pokok pikiran utama dalam Program Integer adalah merumuskan masalah dengan
jelas dengan menggunakan sejumlah informasi yang tersedia. Sesudah masalah
terumuskan dengan baik, maka langkah berikut ialah menerjemahkan masalah ke
dalam bentuk model matematika. . Pada masalah Program Integer untuk pola
memaksimumkan, nilai tujuan dari Program Integer tidak akan pernah melebihi nilai
tujuan dari program linier (Wahyujati, Ajie. 2009).

2.2 Jenis-Jenis Program Integer

Terdapat tiga jenis Program Integer, yaitu sebagai berikut:


1. Program Integer Murni (Pure Integer Programming), yaitu program linier
yang menghendaki semua variabel keputusan harus merupakan bilangan bulat non-
negatif.

3
2. Program Integer Campuran (Mixed Integer Programming), yaitu program
linier yang menghendaki beberapa, tetapi tidak semua variabel keputusan harus
merupakan bilangan bulat non-negatif.
3. Program Integer Biner (Zero One Integer Programming), yaitu program
linier yang menghendaki semua variabel keputusan harus bernilai 0 dan 1.
Bentuk umum dari masalah Program Integer Murni adalah sebagai berikut(Susanta,
B. 1994):

Menentukan xj, j = 1, 2, ... , n


Maksimumkan atau Minimumkan : Z = Σ𝑐𝑛𝑗 = 1j xj
Kendala:

Σ 𝑎jxj = b

𝑥j ≥ 0 dan xj𝜖 bilangan bulat 2.1
untuk j=1,2, … ,n
di mana:
Z = fungsi sasaran atau fungsi tujuan
xj = variabel keputusan
cj= koefisien fungsi tujuan
𝑎j = koefisien kendala
b = nilai ruas kanan

Bentuk 2.1 di atas merupakan bentuk umum dari Program Integer Murni. Jika
dari bentuk 2.1 di atas xjbilangan bulat, untuk j= 1,2,...,k dengan k≤n, maka
dinamakan bentuk umum dari Program Integer Campuran (Mixed Integer Universitas
Sumatera Utara
Programming).Program Integer Campuran merupakan Program Integer tapi
variabel keputusannya tidak semua merupakan bilangan bulat ada variabel keputusan
yang bernilai pecahan (Yamit, Zulian. 1991).

4
Bentuk umum dari masalah Program Integer Biner adalah sebagai berikut:
Maksimum atau Mininimum: Z = Σ𝑐𝑗𝑥𝑗𝑛𝑗=1
Kendala:

Σ 𝑎𝑗𝑛𝑗 = 1xj ≤=≥ b


J = 1, 2, … , n
Xj ≥ 0dan xj𝜖 {0, 1}

2.3 Sifat Umum Program Integer

Semua persoalan Program Integer mempunyai empat sifat umum yaitu,


sebagai berikut (Susanta, B. 1994):

1. Fungsi Tujuan (objective function)

Persoalan Program Integer bertujuan untuk memaksimumkan atau meminimumkan


pada umumnya berupa laba atau biaya sebagai hasil yang optimal.

2. Adanya kendala atau batasan (constrains) yang membatasi tingkat sampai


di mana sasaran dapat dicapai. Oleh karena itu, untuk memaksimumkan atau
meminimumkan suatu kuantitas fungsi tujuan bergantung kepada sumber daya yang
jumlahnya terbatas.

3. Harus ada beberapa alternatif solusi layak yang dapat dipilih.

4. Tujuan dan batasan dalam permasalahan Program Integer harus dinyatakan


dalam hubungan dengan pertidaksamaan atau persamaan linier.

2.4 Metode-Metode dalamProgram Integer

1. Pencabangan dan Pembatasan (Branch and Bound)


Cara ini mula-mula dipakai untuk menyelesaikan program bilangan bulat. Ternyata
cara ini tidak saja hanya dapat digunakan untuk program bilangan cacah, tetapi juga
dapat digunakan untuk program matematika yang lain. Menurut (Taha,
H.A.2007),untuk melaksanakan teknikpencabangan dan pembatasan (Branch and
Bound) ada dua operasi dasar, yaitu:

5
a. Pencabangan (Branching)
Pencabangan merupakan langkah yang dilakukan pada persoalan yang tidak integer
menjadi subpersoalan yang integer.
b. Pembatasan (Bounding)
Pembatasan merupakan pembatasan setiap subpersoalan yang dibuat dengan
pencabangan.Batas ini penting untuk tingkatan jawaboptimal dari subpersoalan dan
penemuan jawab optimal bilangan bulat.
Teknik pencabangan dan pembatasan (Branch and Bound) mencari solusi optimal
dari suatu persoalanProgram Integer dengan menumerasi titik-titik dalam daerah
fisibel dari suatu subpersoalan.
Langkah-langkah Metode Branch and Bound:
1. Pembatasan(Bound)
Pada algoritma branch and bound terdapat dua batas yaitu batas atas (upper bound)
dan batas bawah (lower bound).
2. Pencabangan(Branching)
Pencabangan dilakukan jika masih terdapat variabel keputusan yang harus bernilai
bulat namun memiliki solusi yang tidak bulat. Pencabangan dilakukan dengan cara
menambahkan pembatas pada masalah asli.

2.5 Contoh-contoh masalah Integer Programming

Terdapat mixed integer programming dan pure integer programming dan 0 –


1 integer programming. Dikatakan mixed integer programming jika tidak semua
variabel keputusannya integer, sedangkan dikatakan pure integer programming jika
semua variabel keputusannya bertipe integer, dan dikatakan 0 – 1 integer
programming jika solusi yang diharapkan adalah hanya bertipe 0 atau 1.

Beberapa contoh masalah dari masing-masing tipe 0 – 1 integer programming adalah


sebagai berikut:

Contoh pure integer programming


Pemilik took merencanakan membeli mesin pencetak dan mesin bubut.
Pemilik memprediksi setiap mesin pencetak akan menaikkan keuntungan sebesar

6
$100/hari dan mesin bubut akan menaikkan keuntungan $150/hari. Luas tempat dan
harga masing-masing sebagai berikut:

Mesin Luas Harga beli


tempat (ft) ($)
Pencetak 15 8000
Bubut 30 4000

Anggaran pembelian mesin adalah $40.000, sedangkan tempat tersedia 200


feet persegi. Pemilik ingin mengetahui berapa banyak mesin yang dapat dibeli supaya
keuntungan maksimum. Dalam hal ini tidak diperbolehkan menghasilkan solusi yang
pecahan.
Formulasi masalah untuk kasus tersebut adalah:
Maksimumkan Z = 100x1 + 150x2
Dengan Kendala 15x1 + 30x2 <= 200
8000x1 + 4000x2 <=40000
X1, x2 >= 0 dan Integer
Contoh 0 – 1 integer programming Bapeda sebuah kota merencanakan untuk
membangun fasilitas rekreasi yaitu kolam renang, lapangan tenis, lapangan atletik
dan gelanggang olah raga. Pengguna, biaya dan lahan yang diperlukan disajikan pada
table berikut:
Fasilitas Banyaknya Biaya ($) Luas lahan
Rekreasi pengguna (are)
(orang/hari)
Kolam 300 35.000 4
renang
Lapangan 90 10.000 2
tenis
Lapangan 400 25.000 7
atletik
Gelanggang 150 90.000 3
Olah raga

Anggaran yang disediakan $120.000 dan luas lahan 12 are. Karena ada pada
lahan yang sama, lahan kolam renang atau lapangan tenis hanya akan didirikan salah

7
satu saja. Bapeda ingin mengetahui fasilitas mana saja yang harus didirikan agar
pengguna menjadi maksimum.
Formulasi masalah untuk kasus tersebut adalah:
Misalkan x1 : Kolam renang
X2 : Lapangan tenis
X3 : Lapangan atletik
X4 : Gelanggang olah raga
Maksimumkan Z = 300x1 + 90x2 + 400x3 + 150x4
Dengan kendala 35.000x1 + 10.000x2 + 25.000x3 + 90.000x4 <= 120.000
4x1 + 2x2 + 7x3 + 3x4 <=12
x1 + x2 <= 1
x1, x2, x3, x4 = 0 atau 1

8
BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan

Penggunaan metode Branch and Bound sedikit sekali kesalahannya namun


memerlukan perhitungan yang lebih banyak. Sedangkan metode Cutting Plane lebih
cepat mencapai optimal karena dengan penambahan kendala gomory efektif
menghilangkan solusi yang kontinu. Metode Gomory lebih baik digunakan jika
variabelnya sedikit.
Berdasarkan hasil output data yang telah dilakukan maka kita dapat
menyimpulakan bahwa : Model penjadwalan yang dibuat telah mampu
menghasilakan jadwal yang mampu memenuhi sejumlah kendala yang ada yaitu
memaksimalakan penggunaan ruang ujian.

9
DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin, 2005, Prinsip-prinsip Riset Operasi, Erlangga, Jakarta

Hamdy A. Taha. 1996. Riset Operasi. Binarupa Aksara, Jakarta

Hillier, F.S. dan Lieberman, G.J., (1995), Introduction to Operation Research, Holden
Day, Inc. USA.

kiayati.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/.../Program-Integer.pdf

Yuhendra Ajeng dkk. 2011. Integer Programming Dengan Pendekatan Metode


Branch And Bound Dan Metode Cutting Plane Untuk Optimasi Kombinasi Produk.
Jurnal Matematika FMIPA Universitas Brawijaya.

10

Anda mungkin juga menyukai