Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH MASALAH PENUGASAN

Disusun oleh :
Kelompok 4
ALBERTUS DIMAS BAGUS KESOWO (10119417)
ARISKY SISTITA BERLIANA (11119043)
ARYA SIDA NUGRAHA (11119085)
DICKY FIRMANSYAH EKADIPUTRA (11119778)
MUHAMMAD RIDWAN (14119393)
RIO SHOLLU SAPUTRA (15119600)
YUDDA IMBARA (16119739)

SISTEM INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
Kata Pengantar

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan banyak rahmat, taufik, serta hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah “Masalah Penugasan” tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak Doni Fernando pada mata
kuliah Matematika Sistem Informasi 2. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan
tentang model penugasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini yang perlu diperbaiki,
baik dalam segi tata bahasa, penyusunan kalimat, maupun isi. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan
hati, kami menerima segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca guna memperbaiki
kesalahan-kesalahan yang ada.
Kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat dan menambah pengetahuan bagi kami pada
khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Depok, 26 April 2021

Penulis

i
Daftar Pustaka

Kata Pengantar.............................................................................................................................................i
Daftar Pustaka.........................................................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................1
1.2 Permasalahan...............................................................................................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................................................................................1
BAB II.........................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................2
A. Penentuan Optimal.......................................................................................................................2
B. Dummy......................................................................................................................................11
C. Penentuan Big M.......................................................................................................................17
BAB III......................................................................................................................................................20
PENUTUP.................................................................................................................................................20

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemrograman Linier disingkat PL merupakan metode matematik dalam mengalokasikan sumber daya
yang terbatas untuk mencapai suatu tujuan seperti memaksimumkan keuntungan dan meminimumkan
biaya. PL banyak diterapkan dalam masalah ekonomi, industri, militer, social dan lain-lain. PL berkaitan
dengan penjelasan suatu kasus dalam dunia nyata sebagai suatu model matematik yang terdiri dari sebuah
fungsi tujuan linier dengan beberapa kendala linier.
Masalah transportasi berkaitan dengan keterbatasan sumber daya atau kapasitas perusahaan yang harus
didistribusikan ke berbagai tujuan, kebutuhan atau aktivitas. Dengan demikian manfaat utama dari
mempelajari masalah transportasi ini adalah mengoptimalkan distribusi sumberdaya tersebut sehingga
mendapatkan hasil atau biaya yang optimal.
Masalah penugasan (assignment problem), seperti juga masalah transportasi merupakan suatu kasus
khusus yang ditemui dalam pemrograman linear. Permasalahan penugasan atau assignment problem
adalah suatu persoalan dimana harus melakukan penugasan terhadap sekumpulan orang yang kepada
sekumpulan job yang ada, sehingga tepat satu orang yang bersesuaian dengan tepat satu job yang ada.
Misalkan setiap 4 orang dengan 4 job yang ada menghasilkan 4! yaitu 24 kemungkinan yang ada. Namun
yang dicari disini atau fungsi objektifnya adalah mencari biaya seminimum mungkin sehingga dalam
penugasan ini bagi orang yang melakukan penugasan dapat mengeluarkan biaya seminimum mungkin.
Walaupun untuk menyelesaikan masalah penugasan ini dapat digunakan metode numeratif ataupun
metode transportasi, tetapi lebih disarankan untuk digunakan metode Hungarian. Metode Hungarian
dikembangkan oleh seorang ahli matematika berkebangsaan Hungaria yang bernama D Konig pada tahun
1916.

1.2 Permasalahan
Dalam masalah penugasan, kita akan mendelegasikan sejumlah tugas (assignment) kepada sejumlah
penerima tugas (assignee) dalam basis satu-satu sehingga mendapatkan keuntungan yang maksimal atau
kerugian yang minimal.

1.3 Tujuan
Tujuan yang akan dicapai dengan menyelesaikan masalah ini adalah berusaha untuk menjadwalkan setiap
assignee pada suatu assigment sedemikian rupa sehingga kerugian yang ditimbulkan minimal atau
keuntungan yang didapat maksimal. Yang dimaksud dengan kerugian dalam masalah ini adalah biaya dan
waktu, sedangkan yang termasuk keuntungan adalah pendapatan,laba, dan nilai kemenangan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

Masalah penugasan berkaitan dengan keinginan perusahaan dalam mendapatkan pembagian atau alokasi
tugas (penugasan) yang optimal, dala arti apabila penugasan tersebut berkaitan dengan keuntungan maka
bagaimana alokasi tugas atau penugasan tersebut dapat memberikan keuntugan yang maksimal, begitu
pula sebaliknya bila menyangkut biaya. Contoh kegiatan yang termasuk masalah penugasan antara lain
yaitu: penempatan karyawan pada suatu posisi jabatan di perusahaan, pembagian wilayah tugas salesman,
pembagian tugas dalam suatu tim renang estafet.
Pada bagian terdahulu telah disebutkan bahwa pada masalah penugasan disyaratkan suatu penugasan
satu-satu, sehingga jumlah assignee dan assignment harus sama. Bila dalam suatu masalah ditemui jumlah
assignee dan assignment berbeda, maka perlu ditambahkan suatu assignee/assignment dummy untuk
menyamakan jumlahnya. Setelah data terpresentasi dalam bentuk tabel penugasan, maka kita dapat
langsung menyelesaikan menggunakan metode Hungarian. Dalam penyelesaiannya, masalah penugasan
terbagi menjadi dua, yaitu masalah minimalisasi dan masalah maksimalisasi.
Masalah penugasan juga merupakan suatu masalah yang sering muncul dalam banyak kasus pembuatan
keputusan, yang mengenai pengaturan objek untuk melaksanakan tugas dengan tujuan meminimalkan
biaya, waktu jarak dan sebagainya dan atau memaksimalkan keuntungan, kepuasan dan sebagainya.
Seperti kasus menentukan siapa mengerjakan apa, menetapkan fungsi sebuah mesin, menentukan
salesman untuk suatu wilayah pemasaran dan sebagainya.
Masalah penugasan ada 2, yaitu :
1. Maksimisasi
Bagaimana kita memaksimumkan keuntungan (kepuasan, laba, dan sebagainya).
2. Minimasi
Bagaimana kita meminimumkan kerugian (biaya, waktu, jarak dan sebagainya)

A. Penentuan Optimal

Dalam dunia usaha (bisnis) dan industri, manajemen sering menghadapai masalah masalah yang
berhubungan dengan penugasan optimal dari bermacam-macam sumber yang produktif atau personalia
yang mempunyai tingkat efisiensi yang berbeda-beda untuk tugas yang berbeda pula.
Salah satu metode yang digunakan untuk masalah penugasan optimal adalah Metode Hungarian. Metode
ini dikembnagkan oleh seorang ahli matematika yang berkebangsaan Hungaria yang bernama D Konig
pada tahun 1916. Secara umum langkah-langkah penyelesaian masalah penugasan yang normal (optimal)
adalah :
1. Identifikasi dan penyederhanaan masalah dalam bentuk tabel penugasan.
2. Untuk kasus minimalisasi, mencari biaya terkecil untuk setiap baris, dan kemudian
menggunakan biaya terkecil tersebut untuk mengurangi semua biaya yang ada pada baris

2
yang sama. Sedangkan untuk kasus maksimalisasi, mencari nilai tertinggi untuk setiap baris
yang kemudian nilai tertinggi tersebut dikurangi dengan semua nilai yang ada dalam baris.
3. Memastikan semua baris dan kolom sudah memiliki nilai nol. Apabila masih ada kolom yang
belum memiliki nilai nol, maka dicari nilai terkecil pada kolom tersebut untuk selanjutnya
digunakan untuk mengunrangi semua nilai yang ada pada kolom.
4. Setelah semua baris dan kolom memiliki nilai nol, maka langkah selanjutnya adalah
memastikan atau mengecek apakah dalam tabel penugasan tersebut, telah berhasil ditemukan
nilai nol, sebanyak sumber daya (bisa pegawai, mesin, alat transportasi, atau sumber daya
lainnya) yang juga tercermin dengan jumlah barisnya. Misalnya bila yang akan ditugaskan
adalah 4 pegawai, maka harus ditemukan nilai nol sebanyak 4 buah yang terletak di baris dan
kolom yang berbeda. Sebaiknya dimulai dari baris yang hanya memiliki 1 nilai nol. Langkah
ini mengandung arti bahwa setiap pegawai hanya dapan ditugaskan pada satu pekerjaan.
5. Apabila belum, maka langkah selanjutnya adalah menarik garis yang menghubungkan
minimal dua buah nilai nol dalam tabel penugasan tersebut.
6. Selanjutnya, perhatikan nilai-nilai yang belum terkena garis. Pilih nilai yang paling kecil,
kemudian pergunakan untuk mengurangi nilai-nilai lain yang belum terkena garis, dan
gunakan untuk menambah nilai-nilai yang terkena garis dua kali.
7. Dari hasil lagkah ke-6 tersebut, apakah sekarang telah berhasil ditemukan nilai nol sejumlah
atau sebanyak sumber daya (bisa pegawai, mesin, alat transportasi, atau sumber daya lainnya)
yang juga tercermin dengan jumlah barisnya.
8. Jika sudah, maka masalah penugasan telah optimal, dan apabila belum maka perlu diulangi
langkah penyelesaian ke-5 di atas.

Contoh Penentuan Optimal Maksimasi:

1. Seluruh elemen baris dikurangi dengan nilai maksimum baris tersebut, hasilnya adalah
Matriks Opportunity Loss yang sebenarnya bernilai negatif.
Pekerjaan
1 2 3 4 5
Karyawan
A 1000 1200 1000 800 1500

B 1400 1000 900 1500 1300

C 900 800 700 800 1200

D 1300 1500 800 1600 1100

E 1000 1300 1400 1100 1700

3
Pekerjaan
1 2 3 4 5
Karyawan
A 500 300 500 700 0

B 100 500 600 0 200

C 300 400 500 400 0

D 300 100 800 0 500

E 700 400 300 600 0

2. Minimumkan Opportunity Loss dengan cara mengurangi seluruh elemen dalam setiap
kolom yang belum ada nolnya dengan elemen terkecil pada kolom tersebut.

Pekerjaan
1 2 3 4 5
Karyawan
A 500 300 500 700 0

B 100 500 600 0 200

C 300 400 500 400 0

D 300 100 800 0 500

E 700 400 300 600 0

Pekerjaan
1 2 3 4 5
Karyawan
A 400 200 200 700 0

B 0 400 300 0 200

C 200 300 200 400 0

4
D 200 0 500 0 500

E 600 300 0 600 0

3. Menutup semua nilai nol dengan menggunakan garis vertikal/horizontal seminimal


mungkin. Dapat dilihat bahwa seluruh elemen nol baru dapat dihimpit oleh 4 garis

Pekerjaan
1 2 3 4 5
Karyawan
A 400 200 200 700 0

B 0 400 300 0 200

C 200 300 200 400 0

D 200 0 500 0 500

E 600 300 0 600 0

4. Merevisi matriks dengan mengurangi elemen yang tidak tertutup garis dengan nilai
terkecil dari elemen yang tidak tertutup garis dan menambah elemen yang tertutup 2 garis
dengan elemen terkecil yang tidak tertutup garis.

Pekerjaan
1 2 3 4 5
Karyawan
A 400 200 200 700 0

B 0 400 300 0 200

C 200 300 200 400 0

D 200 0 500 0 500

E 600 300 0 600 0

5
Pekerjaan
1 2 3 4 5
Karyawan
A 200 0 0 500 0

B 0 400 300 0 400

C 0 100 0 200 0

D 200 0 500 0 700

E 600 300 0 600 0

5. Sama seperti Langkah 3, kita tutup lagi semua nilai 0 menggunakan garis
vertical/horizontal

Pekerjaan
1 2 3 4 5
Karyawan
A 200 0 0 500 0

B 0 400 300 0 400

C 0 100 0 200 0

D 200 0 500 0 700

E 600 300 0 600 200

PENUGASAN OPTIMAL

Penugasan Alternatif 1 Keuntungan Penugasan Alternatif Keuntungan


A=2 Rp A=5 Rp
1200 1500
B=1 Rp B=4 Rp
1400 1500
C=5 Rp C=1 Rp
1200 900
D=4 Rp D=2 Rp
1600 1500
E=3 Rp E=3 Rp
1400 1400
TOTAL Rp TOTAL Rp
6800 6800

6
Contoh Penentuan Optimal Minimasi:

Pada suatu lokasi konstruksi terdapat 4 mesin. Setiap mesin dialokasikan untuk suatu
pekerjaan. Waktu yang diperlukan untuk mengalokasikan tiap mesin ke tiap pekerjaan pada table
berikut:
Mesin \ Pekerjaan 1 2 3 4
Mesin A 4 3 5 7
Mesin B 8 4 10 6
Mesin C 12 6 5 6
Mesin D 6 2 7 14
Temukan penugasan optimal untuk mesin terhadap pekerjaan, sehingga total waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan bisa minimal?

Langkah 1
Mencari nilai minimum tiap baris, selisihkan tiap elemen baris dengan nilai minimum.
Mesin \ 1 2 3 4
Pekerjaan
Mesin A 4 3 5 7
Mesin B 8 4 10 6
Mesin C 12 6 5 6
Mesin D 6 2 7 14
Baris 1 nilai minimum = 3
Baris 2 nilai minimum = 4
Baris 3 nilai minimum = 5
Baris 4 nilai minimum = 2

Setelah diselisihkan dengan nilai minimum, maka didapatkan hasil sebagai berikut :
Mesin \ 1 2 3 4
Pekerjaan
Mesin A 1 0 2 4
Mesin B 4 0 6 2
Mesin C 7 1 0 1
Mesin D 4 0 5 12

Langkah 2
Memeriksa apakah setiap kolom telah mempunyai nilai nol. Apabila ada yang belum
maka tentukan nilai terkecil pada kolom tersebut, kemudian nilai pada kolom tersebut dikurangi
dengan nilai terkecil.

7
Mesin \ 1 2 3 4
Pekerjaan
Mesin A 1 0 2 4
Mesin B 4 0 6 2
Mesin C 7 1 0 1
Mesin D 4 0 5 12

Setelah mendapatkan nilai terkecil pada kolom 1 dan 4 maka langkah selanjutnya adalah
mengurangi angka pada kolom dengan nilai terkecil. Maka didapatkan hasil sebagai berikut :
Mesin \ 1 2 3 4
Pekerjaan
Mesin A 0 0 2 3
Mesin B 3 0 6 1
Mesin C 6 1 0 0
Mesin D 3 0 5 11

Langkah 3
Menentukan nilai optimal dengan cara menutup semua nilai dengan nol dengan
menggunakan garis vertical/horizontal seminimal mungkin.
Mesin \ 1 2 3 4
Pekerjaan
Mesin A 0 0 2 3
Mesin B 3 0 6 1
Mesin C 6 1 0 0
Mesin D 3 0 5 11
Jika jumlah garis sudah sama dengan jumlah kolom dan baris, maka solusi optimal sudah
tercapai. Tetapi jika belum maka lanjut pada step berikutnya.
Rumus : Jumlah kolom = Jumlah Baris = Jumlah Garis

Langkah 4
Mencari nilai minimum pada baris atau kolom yang terbuka. Selisihkan tiap elemen
dengan nilai minimum tersebut. Lalu, tambahkan nilai minimum dengan elemen pepotongan 2
garis.
Mesin \ 1 2 3 4
Pekerjaan

8
Mesin A 0 0 2 3
Mesin B 3 0 6 1
Mesin C 6 1 0 0
Mesin D 3 0 5 11

Nilai minimum terdapat pada kolom 4 yaitu 1 sedangkan dengan elemen perpotongan 2
garis yaitu 6 dan 1. Maka didapatkan hasil sebagai berikut :
Mesin \ 1 2 3 4
Pekerjaan
Mesin A 0 0 1 2
Mesin B 3 0 5 0
Mesin C 7 2 0 0
Mesin D 3 0 4 10
Jika sudah tercapai yaitu Jumlah Garis 4, artinya tabel sudah optimal.

Langkah 5
Menentukan pengalokasian.
Mesin \ 1 2 3 4
Pekerjaan
Mesin A 0 0 1 2
Mesin B 3 0 5 0
Mesin C 7 2 0 0
Mesin D 3 0 4 10

Untuk kolom Biaya kita masukkan angka dari tabel yang pertama
Mesin \ 1 2 3 4
Pekerjaan
Mesin A 4 3 5 7
Mesin B 8 4 10 6
Mesin C 12 6 5 6
Mesin D
Mesin 6
Pekerjaan waktu 2 7 14
Mesin A 1 4
Mesin B 4 6
9
Mesin C 3 5
Mesin D 2 2
Total Waktu 17
B. Dummy

Syarat untuk menyelesaikan masalah penugasan dengan metode hungarian adalah jumlah
baris sama dengan jumlah kolom (jumlah baris = jumlah kolom). Pada kasus persoalan dimana
jumlah baris dan jumlah kolom tidak seimbang(jumlah baris  jumlah kolom) maka harus
menyeimbangkan jumlah baris dan jumlah kolom(jumlah baris = jumlah kolom). Tekniknya
dengan menambah variabel dummy bernilai nol pada baris atau kolom. Jika (baris < kolom)
maka variabel dummy ditambahkan pada baris,sebaliknya jika (baris > kolom) maka variabel
dummy ditambahkan pada kolom.
Contoh penyelesaian masalahmenggunakan Dummy:
Sebuah perusahaan kecil memiliki 5 produk yang berbeda untuk dijual oleh 4 pekerja.
Berikut adalah tabel penjualan produk oleh setiap pekerja
Produk
I. II. III. IV. V.
Pekerja
A 15 42 38 54 29

B 45 19 27 32 20

C 21 30 41 39 23

D 39 28 16 22 19
Bagaimana cara penugasa untuk tiap-tiap pekerja yang harus diambil perusahaan untuk
memperoleh penjualan maksimum?

Langkah – langkah penyelesaian :

10
Langkah 1
Karena penugasan ini tidak seimbang, maka perlu ditambahkan variabel dummy. Tabel
penjualan produk setelah ditambah dummy:
Produk
I. II. III. IV. V.
Pekerja
A 15 42 38 54 29

B 45 19 27 32 20

C 21 30 41 39 23

D 39 28 16 22 19
Dummy E 0 0 0 0 0

Langkah 2
Ditentukan nilai terbesar dari setiap baris, lalu mengurangkan semua nilai dalam baris
tersebut dengan nilai terbesarnya. Hasil pengurangan dimutlakkan sehingga semua hasil
pengurangan bernilai positif
Produk
I. II. III. IV. V.
Pekerja
A 15 42 38 54 29

B 45 19 27 32 20

C 21 30 41 39 23

D 39 28 16 22 19
Dummy E 0 0 0 0 0
Tabel berubah menjadi seperti berikut :
Produk
I. II. III. IV. V.
Pekerja
A 39 12 16 0 25

B 0 26 18 13 25

C 20 11 0 2 18

D 0 11 23 17 20

11
Dummy E 0 0 0 0 0

Langkah 3
Menentukan penugasan optimum, yaitu melakukan test optimalisasi dengan menutup
semua nilai nol dengan menggunakan garis vertikal/horizontal seminimal mungkin.
Produk
I. II. III. IV. V.
Pekerja
A 39 12 16 0 25

B 0 26 18 13 25

C 20 11 0 2 18

D 0 11 23 17 20
Dummy E 0 0 0 0 0

Tabel diatas belum optimal karena jumlah garis tidak sama dengan jumlah pekerja atau
produk. Maka kalau belum optimal. Cari kolom manakah yang tidak mengandung nilai nol tanpa
memperhatikan nilai dummy
Produk
I. II. III. IV. V.
Pekerja
A 39 12 16 0 25

B 0 26 18 13 25

C 20 11 0 2 18

D 0 11 23 17 20

Pada tabel diatas, kolom yang tidak terkandung nilai nol adalah kolom II. dan kolom V.

Langkah 4

12
Mencari nilai terkecil pada kolom yang tidak mengandung nilai nol
Produk
I. II. III. IV. V.
Pekerja
A 39 12 16 0 25

B 0 26 18 13 25

C 20 11 0 2 18

D 0 11 23 17 20
Dummy E 0 0 0 0 0

Maka tabel akan menjadi seperti berikut :


Produk
I. II. III. IV. V.
Pekerja
A 39 1 16 0 7

B 0 15 18 13 7

C 20 0 0 2 0

D 0 0 23 17 2
Dummy E 0 0 0 0 0

13
Langkah 5
Mengulangi Step 3
Menentukan penugasan optimum, yaitu melakukan test optimalisasi dengan menutup semua
nilai nol dengan menggunakan garis vertikal/horizontal seminimal mungkin.

Produk
I. II. III. IV. V.
Pekerja
A 39 1 16 0 7

B 0 15 18 13 7

C 20 0 0 2 0

D 0 0 23 17 2
Dummy E 0 0 0 0 0

Tabel diatas sudah optimal karena jumlah garis sudah sama dengan jumlah pekerja atau
produknya.

Langkah 6
Tentukan penugasan optimum untuk setiap pekerja
Produk
I. II. III. IV. V.
Pekerja
A 15 42 38 54 29

B 45 19 27 32 20

C 21 30 41 39 23

D 39 28 16 22 19
Dummy E 0 0 0 0 0

14
Produk
I. II. III. IV. V.
Pekerja
A 39 1 16 0 7

B 0 15 18 13 7

C 20 0 0 2 0

D 0 0 23 17 2
Dummy E 0 0 0 0 0

Untuk kolom Biaya kita masukkan angka dari tabel yang pertama.
Pekerja Produk Biaya
A IV 54
B I 45
C III 41
D II 28
Dummy E V 0
Total Biaya 168

C. Penentuan Big M

Dalam keseharian, tidak semua kasus memiliki matriks biaya atau keuntungan seperti
dalam contoh kasus sebelumnya. Ada kalanya seorang karyawan tidak dapat dialokasikan atau
ditugaskan ke sebuah pekeerjaan tertentu karena alasan usia, jenis kelamin, keterampilan yang
tidak memadai, atau karena sebab lainnya). Dengan demikian karyawan tidak dapat dipaksakan

15
mengerjakan sebuah pekerjaan yang memang tidak mungkin baginya. Untuk menyelesaikan
kasus tersebut kita membutuhkan metode Big M.
Contoh penyelesaian masalah menggunakan Big M:

Sebuah perusahaan konveksi memiliki 4 pegawai bernama Wawa, Lili, Putu, dan Bebe.
Pekerjaan yang dibutuhkan adalah membuat Celana, Topi, Rok dan Baju. Sedangkan salah satu
pegawai tidak memiliki keterampilan dalam membut topi, yaitu Putu. Akhirnya pemiliki
konveksi memutuskan tidak menugaskan Putu dalam pembuatan topi. Upah seorang pegawai
untuk masing-masing pekerjaan berbeda-beda, seperti berikut:

(Ket : gaji dalam ribuan rupiah)


Pertanyaan:
Pemilik konveksi ingin meminimalkan biaya yang keluar untuk upah para pegawai agar
mendapat keuntungan yang lebih besar. Bagaimana seharusnya pemilik konveksi memberikan
pekerjaan pada para pegawai agar total biaya minimum?

Tahap penyelesaian :
Tahap 1
Ditentukan nilai terkecil dari setiap baris, lalu mengurangkan semua nilai dalam baris
tersebut dengan nilai terkecilnya.

16
Setelah pengurangan, tabel berubah menjadi seperti berikut :

Tahap 2
Diperiksa apakah setiap kolom telah mempunyai nilai nol. Apabila ada yang belum,
ditentukan nilai terkecil kolom tersebut kemudian nilai pada kolom tersebut dikurangi
dengannilai terkecilnya.

Setelah pengurangan di kolom ke 2, table berubah menjadi seperti berikut :

17
Tahap 3
Menentukan penugasan optimum. Praktisnya adalah melakukan tes optimalisasi dengan
menutup semua nilai nol dengan menggunakan garis vertikal/horizontal seminimal mungkin.

Tabel sudah memenuhi syarat optimal, yaitu Jumlah Kolom = Jumlah Baris = Jumlah Garis
Sehingga ditemukan penugasan optimum :

18
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Masalah penugasan (assignment problem), seperti juga masalah transportasi merupakan suatu kasus
khusus yang ditemui dalam pemrograman linear. Masalah penugasan berkaitan dengan keinginan
perusahaan dalam mendapatkan pembagian atau alokasi tugas (penugasan) yang optimal, dala arti apabila
penugasan tersebut berkaitan dengan keuntungan maka bagaimana alokasi tugas atau penugasan tersebut
dapat memberikan keuntugan yang maksimal. Setelah data terpresentasi dalam bentuk tabel penugasan,
maka kita dapat langsung menyelesaikan menggunakan metode Hungarian. Dalam penyelesaiannya,
masalah penugasan terbagi menjadi dua, yaitu masalah minimalisasi dan masalah maksimalisasi.
Kolom/baris dummy ditambahkan bila jumlah assignee tidak sama dengan assignment, atau terkadang
disebut sebagai masalah tak seimbang. Pada kolom/baris dummy ini diberikan nilai keuntungan/kerugian
sebesar nol. Sedangkan untuk suatu hubungan assignee dan assignment yang tidak mungkin terjadi, untuk
keduanya diberikan nilai keuntungan sebesar –M atau nilai kerugian sebesar M.

19

Anda mungkin juga menyukai