= 2984
Pabrik S 1 5 6
400 400
100 2 300 2 4
Pabrik Y
400
7 200 9 200 7
Pabrik D
400
PENYELESAIAN :
Pabrik N
400 400
M=0
1 5 6
Pabrik S
400 400
N=-3
NA 4-0-4 0
NB 5-0-4 1
SB 5-(-3)-4 4
SC 6-(-3)-2 7
YC 4-(-2)-2 4
DA 7-5-4 -2
Pabrik N
400 400
M=0
1 5 6
Pabrik S
400 400
N=-3
Pabrik N
400 400
M = -5
1 5 6
Pabrik S
400 400
N=-6
Pabrik Y 2 400 2 4
400
O=-7
Pabrik D 100 7 100 9 200 7
400
O=0
MA 4-(-5)-7 2
MB 2-(-5)-7 0
NB 5-(-6)-9 2
NC 6-(-6)-7 5
OA 2-(-7)-7 2
OC 4-(-7)-7 4
Tabel perbaikan kedua tidak bisa dioptimalkan lagi, karena indeks perbaikan tidak ada yang
negatif, jadi biaya terendah tabel transportasi tersebut adalah Rp. 5.000.000
4. Suatu perusahaan memiliki tiga pabrik yang berlokasi di tiga kota yang berbeda
dengan kapasitas produksi per bulan adalah : Pabrik A = 90, Pabrik B = 60, dan
Pabrik C = 50. Perusahaan tersebut juga mempunyai tiga gudang penyimpanan hasil
produksinya yang berlokasi di tiga kota yang berbeda dengan jumlah permintaan per
bulan adalah : Gudang I = 50, Gudang II = 110, dan Gudang III = 40. Diketahui biaya
transportasi dari setiap pabrik ke setiap Gudang adalah sebagai berikut :
Tentukan total biaya transportasi minimum dengan menggunakan (a) metode Stepping
Stone, (b) VAM, dan (c) Metode MODI
JAWAB :
Periksa dulu apakah Total Demand (TD) dengan Total Supply (TS) sama atau tidak.
Jika TD = TS, maka dikatakan Tabel Transportasi seimbang (equilibrium), jadi tidak
perlu ada kolom dummy (tujuan dummy) maupun baris dummy (sumber dummy).
Jika TD > TS, maka perlu diseimbangkan dengan menambahkan baris dummy (sumber
dummy).
Jika TD < TS atau TS > TD, maka perlu diseimbangkan dengan menambahkan kolom
dummy atau tujuan dummy.
Dalam soal ini TD = 200 dan TS = 200, jadi tidak perlu ada kolom maupun baris dummy.
Tentukan tabel transportasi awal dengan metode NWC (North-West Corner), sehingga
diperoleh :
15 20 10
60
PABRIK B
60
25 10 19
50
PABRIK C
10 40
Kita mulai dari sudut kiri atas (NWC), sel B – I akan kita isi, jika satu unit
dipindahkan dari sel A – I ke sel B – 1 dan supaya tetap jumlahnya seimbang berarti
satu unit juga dipindahkan dari sel B – II ke sel A – II, maka biaya transportasi akan
berkurang sebanyak (20 – 15) + (20 – 5) = 20. Jika dipindahkan sebanyak 50, maka
total biaya transportasi akan berkurang sebanyak 1000. Selanjutnya diperoleh Tabel
Transportasi perbaikan yang pertama, sebagai berikut:
Gudang TOTAL
Gudang I Gudang III
II SUPPLY
20 90 5 8
90
PABRIK A
50 15 10 20 10
60
PABRIK B
25 10 10 40 19
50
PABRIK C
Selanjutnya kita pilih sel dengan biaya transportasi terkecil dan memungkinkan dilakukan
pemindahan. Dalam hal ini kita pindahkan satu unit dari sel C – III ke sel A – III agar
jumlahnya tetap seimbang dipindahkan juga satu unit dari sel A – II ke sel C – II.
Pemindahan ini mengurangi biaya (19 – 8) + ( 5 – 10) = 6. Jika dipindahkan sebanyak 40,
maka total biaya transportasi berkurang sebanyak 240. Selanjutnya diperoleh Tabel
Transportasi perbaikan kedua sebagai berikut:
Gudang TOTAL
Gudang I Gudang III
II SUPPLY
20 50 5 40 8
90
PABRIK A
50 15 10 20 10
60
PABRIK B
25 50 10 19
50
PABRIK C
Selanjutnya jika dipindahkan satu unit dari sel B – II ke sel B – III agar jumlahnya tetap
seimbang dipindahkan juga sebanyak satu unit dari sel A – III ke sel A – II. Pemindahan ini
mengurangi biaya (20 – 10) + (8 – 5) = 13. Jika dipindahkan sebanyak 10 unit, maka total
biaya transportasi akan berkurang sebanyak 130.
Gudang TOTAL
Gudang I Gudang III
II SUPPLY
20 60 5 30 8
90
PABRIK A
50 15 20 10 10
60
PABRIK B
25 50 10 19
50
PABRIK C
TOTAL 50 110 40 200
DEMAND
TC3 = 60(5) + 30(8) + 50(15) + 10(10) + 50(10) = 1890
Jadi Total biaya transportasi mínimum (solusi optimal) yang diperoleh dengan
metode Stepping Stone sebesar 1890.
5. Tabel berikut menunjukkan biaya angkut per unit barang X dari Pabrik A, B, dan C ke
Gudang I, II, dan III.
Gudang I Gudang II Gudang III
Pabrik A 11 7 8
Pabrik B 9 12 6
Pabrik C 5 10 9
Diketahui kapasitas produksi Pabrik A = 100, Pabrik B = 150, dan Pabrik C = 200,
sedangkan jumlah permintaan setiap gudang adalah Gudang I = 125, Gudang II = 100,
dan Gudang III = 175. Tentukanlah solusi optimal untuk masalah transportasi di atas
dengan: metode Stepping Stone
Gudang
Gudang I Gudang II Gudang III TS
Dummy
11 7 8 0
100 100
PABRIK A
9 12 6 0
25 150
PABRIK B
100 25
5 10 9 0
150 50 200
PABRIK C
Gudang
Gudang I Gudang II Gudang III TS
Dummy
11 7 8 0
100
PABRIK A
100
9 12 6 0
125 150
PABRIK B
25
5 10 9 0
150 50 200
PABRIK C
Gudang
Gudang I Gudang II Gudang III TS
Dummy
11 7 8 0
100
PABRIK A
100
9 12 6 0
150
PABRIK B
150
5 10 9 0
125 25 50 200
PABRIK C