Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat illahi rabbi yang dengan segala
nikmatnya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam
semoga tercurah kepada Nabi Muhammad saw beserta keluarganya, sahabatnya,
dan umatnya hingga akhir zaman.
Makalah yang berjudul “Sifat-Sifat yang Dimiliki Wirausaha” ini kami
ajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kewirausahaan di program
studi Ilmu kesehatan
Kami menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan dan memiliki
banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami memohon maaf yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini. Dan kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang dapat memperbaiki makalah ini.
Semoga dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi
kami selaku penyusun makalah ini dan umumnya bagi yang berkepentingan
terhadap makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian
1. Pengertian wirausaha
Kewirausahaan pertama kali muncul pada abad 18 diawali dengan penemuan-
penemuan baru seperti mesin uap, mesin pemintal, dll. Tujuan utama mereka
adalah pertumbuhan dan perluasan organisasi melalui inovasi dan kreativitas.
Keuntungan dan kekayaan bukan tujuan utama. Secara sederhana arti
wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani mengambil resiko
untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan Berjiwa berani mengambil
resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa
takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti. (Kasmir, 2007 : 18).
2. Pengertian Sifat
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia sifat adalah :
1. dasar watak (dibawa sejak lahir
2. ciri khas yang ada pada sesuatu
3. keadaan yang menurut kodratnya ada pada sesuatu
Untuk mencapai kualitas manusia wirausaha, seseorang harus memiliki
kekuatan sebagai modal. Sedang untuk memiliki modal kekuatan seseorang harus
belajar sehingga ia memiliki kemampuan sumberdaya manusia yang terkandung
didalam pribadinya. Besar tidaknya sumberdaya manusia sangat bergantung pada
kuat tidaknya pribadi manusia itu. Dari dalam pribadi manusia yang kuat , akan
tumbuh motivasi dan potensi untuk maju dan berprestasi. Sebaliknya, dari pribadi
yang lemah terpancar benih-benih sikap dan pikiran yang kerdil dan picik.
Permasalahan maju dan tidaknya kehidupan manusia tergantung pada dirinya
sendiri. Oleh karena itu, kita sebagai kaum muda yang sedang belajar seharusnya
tidak membiarkan diri kita dikuasai oleh jiwa yang kerdil.
Wasty Soemanto berpendapat bahwa manusia wirausaha adalah manusia
yang berkepribadian kuat dan memiliki cirri-ciri sebagai berikut:
1. Memiliki moral tinggi
2. Memiliki sikap mental wirausaha
3. Memiliki kepekaan terhadap lingkungan
4. Memiliki ketrampilan wirausaha
Orang yang tinggi percaya dirinya adalah orang yang sudah matang
jasmani dan rohaninya. Pribadi semacam ini adalah pribadi yang independen dan
sudah mencapai tingkat maturity (kepribadian yang dimiliki seseorang dia dapat
memikat orang lain, orang menjadi simpati padanya, orang tertarik dengan
pembicaraannya, orang terkesima olehnya). Wirausahawan yang memiliki
kepribadian seperti ini seringkali berhasil dalam menjalankan usahanya.
Pengertian percaya diri itu sendiri adalah sikap yang dapat di tumbuhkan
dari sikap sanggup berdiri sendiri, sanggup menguasai diri sendiri dan bebas dari
pengendalian orang lain dan bagaimana kita menilai diri sendiri dengan orang lain
menilai kita. Sehingga kita mampu menghadapi situasi apapun. Kepercayaan diri
oleh Lauser didefinisikan suatu perasaan sebagai suatu perasaan atau sikap tidak
mementingkan diri sendiri cukup toleran, tidak memerlukan orang lain, selalu
optimis, gembira dan tidak ragu-ragu dalam mengambil keputusan.
f. Mengetahui batas-batas yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan.
b. Tidak berani, tidak percaya diri untuk bertemu dengan pengusaha besar
Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasi, adalah orang yang
selalu mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba,
ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik
dan berinisiatif. Berinisiatif artinya selalu ingin mencari dan memulai, untuk
memulai diperlukan niat dan tekad yang kuat serta kaarsa yang besar.
Seorang wirausaha tidak mengutamakan prestise dahulu, tetapi
mengutamakan tugas berwirausaha dan hasil yang akan di dapatkan nanti.
Berbagai motivasi akan muncul dalam berbisnis jika kita tidak mengutamakan
atau menyingkirkan prestise. Kita akan mampu bekerja keras, enerjik tanpa malu
dilihat oleh oang lain asal yang kita lakukan adalah halal dan tidak melanggar
peraturan. Prestasi dan prestise pasti akan didaptkan setelah wirausahawan
mengerjakan tugasnya dengan baik dan meghasilkan hasil yang diharapkan.
D. PENGAMBILAN RESIKO
E. KEPEMIMPINAN
Sifat kepemimpimpinan memang ada dalam diri masing-masing
individu. Namun sekarang ini, sifat kepemimpinan sudah banyak dipelajari dan
dilatih. Ini tergantung kepada masing-masing individu dalam menyesuaikan diri
dengan organisasi atau orang yang ia pimpin.
F. KEORSINILAN
Sifat orsinil ini tidak selalu ada pada diri seseorang. Yang dimaksud orsinil
disini bukan bearti mengekor pada orang lain, tetapi memiliki pendapat sendiri,
ada ide yang orsinil, ada kemampuan untuk melaksanakan sesuatu yang baru.
Orsinil tidak selalu berarti baru sama sekali, tetapi produk yang dihasilkan
mencerminkan hasil kombinasi baru atau reintegrasi dari komponen-komponen
yang sudah ada, sehingga melahirkan sesuatu yang baru. Bobot kreativitas orsinil
suatu produk akan tampak sejauh manakah ia berbeda dari apa yang sudah ada
sebelumnya.
· tidak pernah puas dengan cara yang di buat walau cara terbaik
Keenam, Visi Masa depan. Visi ibarat benang merah yang tidak terlihat
yang ditarik sejak awal hingga keadaan yang terakhir. Visi pada hakekatnya
merupakan pencerminan komitmen-kompetensi-konsistensi.
Ketujuh, Sikap Terhadap Resiko. Seorang wirausahawan adalah penentu
resiko dan bukan sebagai penanggung resiko. Sebagaimana dinyatakan Drucker,
mereka yang ketika menetapkan sebuah keputusan, telah memahami secara sadar
resiko yang bakal dihadapi, dalam arti resiko itu diperkecil. Dalam ha ini
penerapan inovasi merupakan usaha yang kreatif untuk memperkecil
kemungkinan terjadinya resiko.
H. KREATIVITAS
Wirausaha adalah seorang yang mengagumkan, manusia kreatif fan
inovatif. Mereka adalah bahan bakar pertumbuhan ekonomi masyarakat, karena
ia memiliki kemampuan berfikir dan bertindak produktif. Pertumbuhan wirausaha
berkolerasi tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi, karena lapangan kerja akan
terbuka, pendapatan masyarakat meningkat, daya beli bertambah, barang dan jasa
yang dihasilkan di dunia industry akan laku terjual, roda ekonomi akan berputar.
Wirausaha selalu berorientasi pada action, tidak senang berteori, tapi lebih
praktis, banyak kerja daripada bicara. Wirausaha tidak segan, tidak malu
memngungkapkan mimpinya, dan mimpi besarnya itu merupakan sumber enerji
buat membangkitkan motivasi dan visinya. Kadang-kadang seorang wirausaha
bias membuat ide-ide gila, tidak masuk akal, tapi menjadi kenyataan, berkat
kegigihannya memperjuangkan ide tersebut. Di sini wirausaha dituntut untuk
mempunyai kreativitas dalam menjalankan usahanya.
Modal utama wirausaha adalah kreatifitas, wirausaha yang kreatif tak akan
kehabisan akal bilamendapatkan tantangan, mereka akan merubahnya menjadi
peluang. Wirausaha sejati bukan spekulan, tapi seseorang yang memiliki
perhitungan cermat, mempertimbangkan segala fakta, informasi dan data. Ia
mampu memadukan apa yang ada dalam hati, pikiran dan kalkulasi bisnis.
1. Dream (Mimpi)
Wirausahawan memiliki visi atas masa depan seperti apa yang mereka dan usaha
mereka ingin hadapi. Dan, lebih penting lagi, mereka memiliki kemampuan
mengimplementasikan mimpi mereka.
2.Decisiveness (Ketegasan)
3.Doers (Pelaku)
4.Determination (Determinasi)
5.Dedication (Dedikasi)
Mereka berdedikasi total terhadap bisnisnys, kadangkala mengorbankan hubungan
mereka dengan kawan atau keluarganya. Mereka bekerja tak kenal lelah. Dua
belas jam sehari dan tujuh hari seminggu bukan merupakan hal yang tidak biasa
bagi seorang wirausahawan yang memperjuangkan tinggal landas bagi usahanya.
Semua perhatian dan kegiatannya dipusatkan semata-mata untuk kegiatan
bisnisnya.
6. Devotion (Pengabdian)
7.Details (Cermat)
Dikatakan bahwa setan berdiam dalam rincian. Tidak ada yang lebih tepat
menggambarkannya daripada saat memulai dan meningkatkan bisnis.
Wirausahawan harus menguasai rincian yang bersifat kritis.
8.Destiny (Nasib)
Mereka ingin bertanggung jawab atas nasib mereka sendiri daripada bergantung
kepada seorang atasan. Mereka merupakan orang yang bebas dan tidak tergantug
kepada orang lain.
9.Dollars (Uang)
Menjadi kaya bukanlah motivator utama bagi seorang wirausahawan. Uang lebih
berarti sebagai ukuran kesuksesannya. Mereka menganggap jika mereka sukses,
mereka akan diberi penghargaan.
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
Demikian makalah ini kami sajikan, semoga dapat bermanfaat. Kritik dan
saran demi kesempurnaan makalah sangat kami harapkan.
DAFTAR PUSTAKA
http://choiri09stiqom.blogspot.com/2014/07/contoh-makalah-sikap-yang-
harus.html
https://maezboerhan.wordpress.com/2011/04/01/sifat-sifat-wirausaha/
https://yudiradityatama.wordpress.com/2014/11/12/makalah-sifat-sifat-yang-
perlu-dimiliki-wirausaha/
http://ikafrinka.blogspot.com/2013/01/makalah-kewirausahaan-sifat-sifat-
yang.html