RISET OPERASI
2019
1
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmatNya tim penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas mandiri mata kuliah Riset Operasi.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.1. Permasalahan 1
PT. Eb07 akan membuat kain sutra dan kain wol, yang terbuat dari
benang sutra 3kg untuk pembuatan kain sutra dan benang sutra 4kg
dan benang wol 1kg untuk pembuatan kain wol. Masing-masing
membutuhkan masa kerja 2 jam untuk kain sutra dan kain wol.
Benang sutra kurang dari 120kg, benang wol kurang dari 20kg dan
5
masa kerja kurang dari 40 jam. Berapakah yang harus diproduksi PT.
Eb07 untuk mendapatkan laba maksimal dengan ( Z = 30x1 +
40x2 ) ?
NILAI
NB X1 X2 S1 S2 S3 INDEX
KANAN
6
Z -30 -40 0 0 0 0
S1 3 4 1 0 0 120
S2 0 1 0 1 0 20
S3 2 2 0 0 1 40
Baris baru = baris lama – (nilai kolom kunci * nilai baris kunci baru)
Z | -30 -40 0 0 0 0
-40 | 1 1 0 0 ½ 20 -
10 0 0 0 20 800
S1 | 3 4 1 0 0 120
4|1 1 0 0 ½ 20 -
-1 0 1 0 -2 40
7
S2 | 0 1 0 1 0 20
1|1 1 0 0 ½ 20 –
-1 0 0 1 0
NILAI
NB X1 X2 S1 S2 S3 INDEX
KANAN
Z 10 0 0 0 20 800
S1 -1 0 1 0 -2 40
S2 -1 0 0 1 -1/2 0
X2 1 1 0 0 1/2 20
Diperoleh hasil : X2 =20 ; Zmax = 800
2.1.2. Permasalahan 2
Perusahaan Brilliant menghasilkan 2 jenis sepatu yaitu sepatu
dengan merk italy dan felix. Merk italy dibuat dengan sol dari bahan
karet. Sedangkan felix dibuat dengan sol dari bahan kulit. Untuk
membuat sepatu tersebut diperlukan 3 jenis mesin yaitu A (khusus
untuk sol karet), B (khusus untuk sol kulit), dan C (untuk finishing).
Untuk setiap lusin sepatu dibutuhkan waktu :
8
Pengerjaan :
1. Merumuskan masalah
Tujuan : Zmax
Variable: Italy = x1
Felix = x2
Kendala : waktu dari masing-masing mesin
2. Menentukan model matematik
Model matematik
Mesin Waktu(jam)
Keuntungan
Sepatu A B C
x1 2 6 30.000
x2 3 5 50.000
Kapasitas 8 15 30
Z X1 X2 S1 S2 S3 Nk Rasio
z 1 - 30.000 -50.000 0 0 0 0 0
S1 0 2 0 1 0 0 8 0
S2 0 0 3 0 1 0 15 5
S3 0 6 5 0 0 1 30 6
9
kanan dengan kolom kunci terdapat nilai positif terkecil pada
baris s2, maka baris kunci terletak pada baris s2, dan angka kunci
terletak pada kotak x2s2.
(0 0 3 0 1 0 15) /3
ABBK 0 0 1 0 1/3 0 5
Pada iterasi 1 ini belum optimal, karena nilai pada baris z masih ada yang
negatif. Dengan demikian, pengoptimalan masih dilanjutkan. Nilai negatif
10
terbesar terlatak pada kolom x1, maka kolom kunci terletak pada kolom x1. Hasil
pembagian antara nilai kanan dangan kolom kunci terdapat nilai positif terkecil
pada baris s3, maka baris kunci terletak pada baris s3, dan angka kunci terletak
pada kotak x1s3.
Z X1 X2 S1 S2 S3 Nk
Z 1 0 0 0 25.000/3 5.000 275.000
S1 0 0 0 1 5/9 -1/3 19/3
X2 0 0 1 0 1/3 0 5
X1 0 1 0 0 -5/18 1/6 5/6
Pada iterasi 2, nilai pada baris z sudah tidak ada yang bernilai negatif, maka tabel
sudah optimal, sehingga perhitungan iterasi dihentikan.
Solusi optimal : x1 = 5/6, x2 = 5 dan Z = 275.000, artinya untuk
mendapatkan keuntungan maksimum sebesar Rp. 275.000,00, maka
11
perusahaanBrilliant sebaiknya menghasilkan produk sepatu merk italy sebesar 5/6
lusin dan produk sepatu felix sebesar 5 lusin.
Status sumber daya dilihat dari keberadaan variabel basis awal dari setiap
fungsi kendala pada tabel optimal. Dalam kasus diatas, untuk fungsi kendala
pertama, keberadaan s1 pada variabel basis tabel optimal adalah 19/3, maka
sumber daya ini disebut berlebihan (abundant), keberadaan s2 dan s3 pada
variabel basis tabel optimal adalah 0, maka sumber daya ini disebut habis terpakai
(scarce).
Harga bayangan ini dilihat dari koefisien variabel slack atau surplus pada
baris fungsi tujuan. Koefisien s1 pada baris fungsi tujuan tabel optimal adalah 0,
dengan demikian harga bayangan sumber daya pertama adalah 0. Koefisien s2
pada baris fungsi tujuan tabel optimal adalah 25.000/3, dengan demikian harga
bayangan sumber daya kedua adalah 25.000/3. Koefisien s3 pada baris fungsi
tujuan tabel optimal adalah 5.000, dengan demikian harga bayangan sumber daya
ketiga adalah 5.000.
Pada dasarnya Metode dua fase (phase) sama seperti metode big M yang juga
digunakan untuk menyelesaikan persoalan pemrograman linier yang memiliki
bentuk yang tidak standar. Berikut ini adalah prosedur menggunakan metode dua
fase.
1. Inisialisasi
Menambahkan variabel-variabel artifisal pada fungsi kendala yang
memiliki bentuk tidak standar. Variabel artificial ini ditambahkan pada
fungsi batasan yang pada mulanya memiliki tanda (³). Hal ini digunakan
agar dapat mencari solusi basic fesibel awal.
2. Fase 1
12
Digunakan untuk mencari basic fesibel awal. Pada fase 1 memiliki
langkah-langkah dimana tujuannya adalahm meminimalkan variabel
artifisial ( Min Y= Xa)
s.t : Ax = b
X=0
Pada fase kedua, tujuannya sama seperti fase pertama, yaitu untuk
mendapatkan penyelesaian yang optimal dari suatu permasalahan yang ada.
Fase dua berhenti sesuai dengan tujuan awal permasalahan.
3. Fase 2
Digunakan untuk mencari solusi optimum pada permasalahan riil. Karena
variabel artifisial bukan merupakan termasuk variabel dalam permasalahan
riil, variabel artifisial tersebut dapat dihilangkan ( Xa=0). Bermula dari
solusi BF yang didapatkan dari akhir fase 1. Pada fase 2 ini memiliki
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Fungsi tujuan bisa memaksimalkan dan juga bisa meminimalkan
tergantung pada permasalahan yang dihadapi.
13
2. Menggunakan fungsi batasan (s.t) dari fase 1, melakukan proses iterasi
seperti biasanya dan berhenti sesuai funsi obyektif awal
2.2.1. Permasalahan 1
Selesaikan Soal Program Linear berikut:
Minimumkan : z = x1+ 6x2+ 2x3
x1 2 x 2 2
Dengan Kendala : x1 x 2 3x3 12
x1 , x 2 , x3 0
Penyelesaian:
Dengan cara serupa seperti soal nomor 1, kita mengikuti langkah-langkah
sebagai berikut.
1. Ubah terlebih dahulu fungsi tujuan dan fungsi kendala dalam bentuk
simpleks.
2. Masukkan nilai-nilai yang bersesuaian pada tabel.
3. Cari nilai Zj , dan Zj - Cj.
Apabila ada nilai Zj - Cj bernilai positif, maka proses dilanjutkan
dengan mencari nilai Ri. Nilai Zj - Cj terbesar akan menjadi kolom
kunci, sedangkan nilai dari Ri terkecil akan menjadi baris kunci.
Perpotongan antara kolom kunci dengan baris kunci merupakan
bilangan pivot.
4. Transformasi ketiga baris tersebut. Pada transformasi pertama dilakukan
untuk baris kunci (baris yang terdapat bilangan pivotnya dengan cara
membagi baris dengan bilangan pivot). Transformasi selanjutnya adalah
transformasi baris-baris yang bukan baris kunci dengan cara dengan
mengurangi angka-angka pada baris yang bersangkutan dengan hasil
kali antara angka-angka pada baris kunci dengan rasio tetap.
5. Setelah semuanya ditransformasi, cek kembali nilai Zj - Cj apakah ada
nilai positif. Jika ada yang bernilai positif, maka langkah iii dan
seterusnya diulang kembali. Iterasi pada tahap pertama akan berhenti
jika nilai Zj - Cj tidak ada yang positif. Selanjutnya dilakukan ke Fase 2.
14
6. Pada fase 2, obyektif dan Cj-ny mengikuti kofisien dari fungsi yang
akan maksimumkan atau diminimumkan. Dan langkah selanjutnya
dilakukan seperti langkah pada fase 1.
Dari langkah-langkah tersebut, berikut ini akan langsung dipaparkan nilai-nilai
pada tabel berdasarkan langkah-langkah tersebut.
Tabel 1
0 0 0 0 0 1 1
Program Obyektif Kuantitas
X1 X2 X3 S1 S1 A1 A2
A1 1 2 1 2 0 -1 0 1 0
A2 1 12 1 1 3 0 -1 0 1
Tabel 2
0 0 0 0 0 1 1
Program Obyektif Kuantitas Ri
X1 X2 X3 S1 S1 A1 A2
A1 1 02 1 2 0 -1 0 1 0 2
A2 1 12 1 1 3 0 -1 0 1 2
Zj 2 3 3 -1 -1 1 1
Zj-Cj 2 3 3 -1 -1 0 0
Tabel 3
0 0 0 0 1 1 1
Program Obyektif Kuantitas
X1 X2 X3 S1 S1 A1 A2
X2 0 1 0,5 1 0 -0,5 0 0,5 0
A2 1 11 0,5 0 3 0,5 -1 -0,5 1
Tabel 4
0 0 0 0 0 1 1
Program Obyektif Kuantitas Ri
X1 X2 X3 S1 S1 A1 A2
X2 0 1 0,5 1 0 -0,5 0 0,5 0 8
A2 1 11 0,5 0 3 0,5 -1 -0,5 1 1/3
15
0,5 0 3 0,5 -1 -0,5 1
3 0,5 -1 -1,5 0
Tabel 5
0 0 0 0 0 1 1
Program Obyektif Kuantitas
x1 x2 x3 S1 S1 A1 A2
x2 0 1 0,5 1 0 -0,5 0 1/2 0
Tabel 6
0 0 0 0 0 1 1
Program Obyektif Kuantitas
x1 x2 x3 S1 S1 A1 A2
x2 0 1 0,5 1 0 -0,5 0 1/2 0
0 0 0 0 0 -1 -1
Zj - Cj
Tahap 2
Tabel 7
0 0 0 0 0
Program Obyektif Kuantitas Ri
x1 x2 x3 S1 S1
x2 6 1 0,5 1 0 -0,5 0 2
x3 2 11/3 1/6 0 1 1/6 1/3 22
Zj 10/3 6 2 -10/3 -2/3
Zj - Cj 7/3 0 0 -10/3 -2/3
16
Tabel 8
0 0 0 0 0
Program Obyektif Kuantitas
x1 x2 x3 S1 S1
x1 1 2 1 2 0 -2 0
Tabel 9
0 0 0 0 0
Program Obyektif Kuantitas
x1 x2 x3 S1 S1
x1 1 2 1 2 0 -2 0
Karena Zj - Cj sudah semua tidak positif maka iterasi pada fase 2 berhenti. Jadi
didapatkan x3 = 10/3, x1 = 2, dan x2 = 2
Sehingga, nilai z minimum adalah z 2 6(0) 0 2(10 / 3) 26 / 3
2.2.2. Permasalahan 2
Selesaikan Soal Program Linear berikut:
Meminimumkan : z 3x1 5x2
x1 4
2 x 2 12
Dengan kendala :
3x1 2 x 2 184
x1 , x 2 0
Penyelesaian :
Meskipun soal di atas dapat diselesaikan dengan metode grafik tetapi
untuk contoh ini akan diselesaikan dengan metode simpleks dua fase.
Bentuk siap simpleks untuk soal ini :
Meminimumkan : z 3x1 5x2 0S1 0S 2 A1 A2
17
x1 S1 4
2 x 2 A1 12
Dengan Kendala :
3x1 2 x 2 S 2 A2 18
x1 , x 2 0
TAHAP 1
1. Tabel 1 (Tabel awal dengan memasukkan fungsi kendala)
0 0 0 0 1 1
Program Obyektif Kuantitas
x1 x2 S1 S2 A1 A2
S1 1 4 1 0 1 0 0 0
A1 1 12 0 2 0 0 1 0
A2 1 18 3 2 0 -1 0 1
18
Mencari nilai Ri
4
R1 4
1
12
R2
0
18
R3 6
3
Nilai Ri terkecil yang positif akan menjadi baris kunci.
Sehingga, yang menjadi baris kunci adalah baris S1.
A2 1 18 3 2 0 -1 0 1 6
Zj 4 4 1 -1 1 1
Zj - Cj 4 4 1 -1 0 0
Tabel 3
Transformasi Pertama dilakukan pada baris S1 (karena pada baris tersebut
terletak bilangan pivot)
a. Baris kunci dibagi dengan Bilangan Pivot (dibagi 1).
b. Program S1 diganti dengan kolom kunci, objektifnya adalah C(Kolom
Kunci)
19
Baris yang bukan baris kunci adalah baris kedua dan baris ketiga. Cara
mentransformasi baris kedua dan baris ketiga adalah dengan mengurangi
angka-angka pada baris yang bersangkutan dengan hasil kali antara angka-
angka pada baris kunci dengan rasio tetap. Tabelnya adalah seperti
gambar dibawah.
Tabel 3
0 0 0 0 1 1
Program Obyektif Kuantitas Ri
x1 x2 S1 S2 A1 A2
x1 0 4 1 0 1 0 0 0 R1
A1 1 12 0 2 0 0 1 0 R2
A2 1 6 0 2 -3 -1 0 1 R3
Tabel 4
Cara mencari nilai Zj sebagai berikut :
Z1 = (1 x 0) + (0 x 1) + (0 x 1) = 0 Z2 = (0 x 0) + (2 x 1) + (2 x 1) = 4
Z3 = (1 x 0) + (0 x 1) +(-3 x 1) = -3 Z4 = (0 x 0) + (0 x 1) + (-1 x 1) = -1
Z5 = (0 x 0) + (1 x 1) + (0 x 1) = 1 Z6 = (0 x 0) + (0 x 1) + (1 x 1) = 1
Cara mencari nilai Zj - Cj sebagai berikut :
Z1 – C1 = 0 - 0 = 0 Z2 – C2 = 4 - 0 = 4
Z3 – C3 = -3 - 0 = -3 Z4 – C4 = -1 - 0 = -1
Z5 – C5 = 1 - 1 = 0 Z6 – C6 = 1 - 1 = 0
Nilai Zj - Cj terbesar berada pada kolom x2 sehingga kolom tersebut
menjadi kolom kunci.
Mencari nilai Ri
4
R1
0
12
R2 6
2
6
R3 3
2
Nilai Ri terkecil yang positif akan menjadi baris kunci. Sehingga, yang
menjadi baris kunci adalah baris A1.
20
Sehingga, tabel yang terbentuk sebagai berikut.
Tabel 4
0 0 0 0 1 1
Program Obyektif Kuantitas Ri
x1 x2 S1 S2 A1 A2
x1 0 4 1 0 1 0 0 0
A1 1 12 0 2 0 0 1 0 6
A2 1 6 0 2 -3 -1 0 1 3
Zj 0 4 -3 -1 1 1
Zj - Cj 0 4 -3 -1 0 0
21
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang saya ambil disini metode simpleks dan dua fasa adalah
salah satu metode yang di gunakan dalam RPL untuk untuk memecahkan suatu
PL (Program linier) cuman yang membedakan kedua metode ini adalah
3.2. Saran
Sebelu memahami atau mengetahui bagai mana cara menggunakan metode
simpleks atau dua fasa sebaiknya perbanyak menjawab soal atau latihan
22
DAFTAR PUSTAKA
http://myfatkhur.blogspot.com/2015/10/menyelesaikan-metode-simplek-
dengan.html
23