MANAJEMEN STRATEGI
Studi Kasus Perusahaan ICHIBAN
Nama Instruktur : Dr.Rahmad Wijaya, MM
Oleh:
Kelompok : 5 (Lima)
Ketua : Muhammad Irsyad 201710160311093
Anggota : 1. Alvin Miftah Hasibuan 201710160311095
2. Salwa Rahmawati 201710160311096
3. Muhammad Chalid Rasyidy 201710160311098
4. Visca May Laurencia 201710160311099
LABORATORIUM MANAJEMEN
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2020
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah S.W.T Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kelompok
kami dapat menyelesaikan laporan praktikum Manajemen Strategi Studi kasus
perusahaan ICHIBAN. Laporan praktikum ini kami susun untuk memenuhi tugas
akhir dari praktikum manajemen strategi.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki lapoaran praktikum ini.
Demikianlah makalah ini kami buat, Akhir kata kami berharap semoga
laporan praktikum Manajemen Strategi Studi kasus perusahaan ICHIBAN ini
dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Penyusun
Kelompok 5
BAB I
PENDAHULUAN
Alat tulis merupakan alat yang dibutuhkan oleh semua orang untuk
menunjang kegiatan sehari-hari yang berkaitan dengan pekerjaan maupun
pendidikan. Penggunaan alat tulis tidak memandang umur dari penggunanya,
mulai dari anak kecil yang sedang belajar bagaimana cara menulis hingga remaja
dan dewasa. Jenis alat tulis pun bermacam-macam, mulai dari pulpen, bolpoin
(ballpoint) maupun spidol boardmarker, buku, kertas, penggaris, dan lain-lain.
Berbagai alat tulis tersebut telah diciptakan semakin praktis dari waktu ke waktu
sesuai dengan kebutuhan penggunannya.
Telah diketahui plastik menjadi bahan dasar utama yang digunakan dalam
pembuatan alat tulis seperti pulpen, ballpoint maupun spidol boardmarker. Plastik
digunakan sebagai bahan dasar karena mudah dibentuk, ringan, tahan korosi, dan
juga murah. Dalam pembuatan alat tulis biasanya plastic digunakan untuk
membentuk tubuh, tombol tekan, tutup, dan bagian ujung dari ballpoint. Berbagai
jenis plastic dapat digunakan sebagai bahan baku, bergantung pada karakteristik
fisiknya. Umumnya yang digunakan adalah plastik thermosetting, antara lain
seperti high-density polyethylene (HDPE), high-density polystryrene (HDPS),
high-density polypropylene (HDPP), Denka, TX (nylon) dan lain-lainnya.
Dalam hal ini, Liem An seorang warga keturunan yang lahir di Solo tahun
1923, yang kemudian dia pindah ke Jakarta untuk mencoba merubah nasibnya
menjadi lebih baik. Liem An memutuskan untuk berbisnis alat tulis dengan alasan
bahwa alat tulis adalah perangkat yang dibutuhkan oleh semua kalangan. Setelah
melalui perjalanan yang cukup panjang dan rumit, akhirnya ia memiliki
perusahaan sendiri. Berjalannya perusahaan tersebut tidaklah selalu lancar, karena
dalam penjualannya sedikit mengalami permasalahan. Pencapaian target
penjualan selalu tidak bisa melebihi jumlah yang sudah ditargetkan, sehingga
produk yang ia miliki tidak dapat naik kelas.
1.2 Profil Perusahaan:
Pada tahun 1971 Liem An mendirikan bisnis alat tulis di Jakarta, karena
belum memiliki modal untuk mendirikan pabrik sendiri, maka ia memulai dengan
melakukan import barang jadi dan pilihannya jatuh pada alat tulis merk
“ICHIBAN” dari Jepang. Pada saat itu ia hanya mengimpor spidol bordmarker
jeniss permanen, yaitu spidol yang tintanya tidak bisa dihapus. Pada saat itu spidol
yang tintanya bisa dihapus belum begitu laku, sehingga kurang menjanjikan.
PEMBAHASAN
Lembar Kerja 2 :
Visi Perusahaan :
Misi Perusahaan :
Tabel 1
Faktor-faktor eksternal: Utama Nilai
Bobot Peringkat
No Tertimbang
1 2 (1*2)
Peluang:
Menguasai pasar produk spidol
1. permanent boardmarker sebagai market 0,16 4 0,64
leader
Pengaruh yang signifikan brand image
2. 0,16 4 0,64
produk spidol boardmarker "ICHIBAN"
Memperluas pasar dengan melalui
3. 0,10 3 0,3
diversifikasi produk
4. Konsumen beralih pada produk lokal 0,08 2 0,16
Ancaman:
Persaingan yang semakin kompetitif pada
1. 0,16 4 0,64
pasar bolpoin
Munculnya pendatang baru yang
2. 0,12 3 0,36
lebih berkembang
Kualitas dan harga yang kompetitif
3. 0,14 3 0,42
antar pesaing
Target produksi pesaing yang terus
4. 0,08 2 0,16
meningkat
Total 1 25 3,32
Keterangan:
Penjelasan:
Tabel di atas menunjukkan matriks EFE dari perusahaan PT Alat Tulis.
Nilai matriks EFE PT Alat Tulis adalah 3,32. Nilai tersebut dapat menunjukkan
bahwa, PT Alat Tulis berada dalam keadaan yang baik dalam menjalankan
manajemen strategik dan memiliki respon yang baik terhadap ancaman dari luar.
Tabel 2
Tabel 3
Nilai
Bobot Peringkat
No Faktor-faktor Internal Utama Tertimbang
1 2 (1*2)
Kekuatan:
1. Harga bersaing yang lebih murah 0,20 4 0,8
Distribusi produk yang menyebar 0,15 4 0,6
2.
luas
3. Produk stylish dan berkualitas 0,05 3 0,15
Memiliki brand image yang melekat 0,05 3 0,15
4.
di masyarakat
5. Mempunyai lisensi 0,15 2 0,3
Kelemahan:
1. Kurangnya modal yang dimiliki 0,15 3 0,45
Tidak adanya sistem dan prosedur 0,15 3 0,45
2.
kerja baku
3. Sebagai Produk Pendatang baru 0,10 4 0,40
Total 1,00 3,15
Keterangan:
Interpretasi:
Pada tabel diatas disajikan Matriks IFE dari perusahaan Alat Tulis. Tabel
tersebut menunjukkan bahwa nilai total dari Matriks IFE PT Alat Tulis yaitu
sebesar 3,15. Nilai itu menunjukan bahwa perusahaan memiliki posisi internal
yang kuat.
Untuk faktor kekuatan kami memberikan peringkat pada setiap aspek
berdasarkan besarnya tingkat pengaruh faktor internal. Kami memberi peringkat 4
pada faktor “Harga bersaing yang lebih murah” dikarenakan harga yang diberikan
lebih terjangkau dari pesaing dan memberikan peluang bagi perusahaan. Kami
memberikan peringkat 4 “Distribusi produk yang menyebar luas” karena memiliki
pengaruh yang cukup pada perusahaan. Kami memberikan peringkat 3 pada faktor
“Produk stylish dan berkualitas” dan “Memiliki brand image yang melekat di
masyarakat” karena memiliki pengaruh baik pada perusahaan. Kami memberi
peringkat 2 pada faktor “Mempunyai lisensi” karena dapat meningkatkan
penjualan produk walau dirasa hanya sebagian yang memperhatikan ada atau
tidaknya lisensi.