Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN PRAKTIKUM

MANAJEMEN STR ATEJIK

NAMA INSTRUKTUR:
Marsudi, Dr. M.M

Oleh:
Kelompok: 3
Ketua: Alia Moethia (201810160311174)

Anggota:
1. Rinjani Salsadira (201810160311192)
2. Andinita Pravitasari (201810160311193)
3. Dea Ramadanti (201810160311196)
4. Fitri Aulia Rahmah (201810160311198)
5. Noval Ari (201810160311379)

LABORATORIUM MANAJEMEN
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah Pratikum Manajemen Startegi yang sumber makalah kami ambil dari
reverensi yang ada di buku.

Untuk itu, pada kesempatan ini peenulis menyampaikan banyak terimakasih kepada:

1. Marsudi, Dr. M.M, selaku Dosen Praktikum Manajemen Strategik.


2. Teman-teman yang telah membantu dalam penyelesaian laporan praktikum ini.

Meskipun dengan sederhana dan banyak kekurangan, Harapan kelompok kami semoga
makalah Pratikum yang telah tersusun ini dapat bermanfaat sebagai salah satu rujukan maupun
pedoman bagi pembaca serta menambah wawasan dan pengalaman, sehingga nanti saya dapat
memperbaiki bentuk ataupun isi dari makalah pratikum Manajemen Stategi menjadi lebih baik
lagi. Sebagai penulis kelompok kami mengakui bahwasanya masih banyak kekurangan yang
terkandung di dalamnya. Oleh sebab itu kami mengharapkan masukan-masukan dan kritik
maupun saran yang membangun sebagai bahan evaluasi dan guna memperbaiki makalah
Pratikum Manajemen Stratejik

Malang, 10 Juni 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL............................................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................................1
B. Profil Perusahaan.............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
TAHAP-1: Membaca kasus PT. Alat Tulis Merk “ICHIBAN” berkali-kali dengan cermat agar mampu
mengambil inti dari permasalahan yang harus diselesaikan...................................................................3
TAHAP-2: Mengidentifikasi Dan Merumuskan Visi Dan Misi Pt. Alat Tulis Merk" Ichiban"......................4
TAHAP-3: Melakukan Analisis Lingkungan Eksternal Dan Internal (Tows)...............................................5
TAHAP-4 : Beberapa Alternatif Strategi dan Pilihan Strategi.................................................................13
TAHAP-5 : Impelementasi Strategi : Isu Manajemen, Pemasaran, Operasional, Sumberdaya Manusia
dan Keuangan........................................................................................................................................17
TAHAP-6 : Mengukur dan Mengevaluasi Kinerja...................................................................................19
TAHAP-7 : Membuat Rekomendasi.......................................................................................................23
BAB III PENUTUP........................................................................................................................................26
A. Kesimpulan....................................................................................................................................26
B. Saran..............................................................................................................................................27
DAFTAR TABEL

Table 1 Matriks Evaluasi Factor Eksternal (Eksternal Factor Evaluasi-EFE)....................................5


Table 2 Matriks Profil Kompetitif............................................................................................................7
Table 3 Matriks Evaluasi Faktor Internal...............................................................................................8
Table 4 Hasil Analisis LK 4 Matriks CPM............................................................................................11
Table 5 Matriks QSPM...........................................................................................................................14
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Matriks Grand Strategy.........................................................................................................9


Gambar 2 Pangsa Pasar 3 Produsen Bolpoin di Pasar Nasional Tahun 2006-2011...........................10
Gambar 3 Matriks Boston Consulting Group (BCG)...........................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Alat tulis khususnya bolpoin dan spidol boardmaker, telah menjadi andalan bagi setiap
manusia sebagai alat untuk melakukan komunikasi verbal dalam menyelesaikan suatu kegiatan
atau pekerjaan yang berkaitan dengan tulis menulis. Alat tulis sangat dibutuhkan oleh semua
kalangan terutama dalam hal Pendidikan oleh sekelompok pelajar maupun pengajar karena lebih
memudahkan proses belajar mengajar. Berbagai jenis alat tulis tersebut telah berhasil di
produksi, yang dimana dari waktu ke waktu menjadi semakin praktis, dalam bentuk maupun cara
menggunakannya yang disesuaikan dengan kebutuhan penggunaannya.
Pada tahun 1971, Liem An memutuskan untuk berbisnis alat tulis, alasan dasarnya bahwa
alat tulis adalah perangkat yang dibutuhkan semua kalangan. Pada saat itu, liem an belum
mempunyai modal untuk mendirikan pabrik, maka ia memulai dengan melakuan import barang
jadi dan pilihannya jatuh pada pilhan alat tulis merek Ichiban dari jepang. Ia melakukan import
spidol boardmarker jenis permanen, yaitu spidol yang tintanya tidak bisa dihapus, karena untuk
spidol yang tintanya bisa dihapus belum laku dijual.

B. Profil Perusahaan
Perusahaan ini adalah bisnis keluarga, maka Liem An menjalankan bisnisnya dengan system
manajemen keluarga. Sebagaimana diketahui bahwa dalam bisnis keluarga, angora keluarga
sering dilibatkan dalam pekerjaan karena masih ada hubungan dengan pemiliknya, bukan karena
komptensi yang dimilikinya
Liem An menggunakan saluran pemasaran konvensional untuk memasarkan produk
tersebut, karena tidak mempunyai tenaga penjual sendiri. Dalam penggunaan saluran pemasaran
konvensional, liem an menjual ke beberapa grosir yang khusus memasarkan alat tulis di Jakarta
dan Surabaya. Usaha ini berkembang pesat, karena pada saat itu tidak ada saingan bagi spidol
permanent boardmarker, sehingga spidol merek ichiban adalah market leader.
Seiring berjalannya waktu dan merasa memiliki modal yang cukup, liem An berusaha
mendapatkan lisensi dari produsen asal ichiban, agar dapat memproduksi sendiri. Pada tahun

1
1977 mendapat lisensi dan liem an mendirikan pabrik PT. Alat Tulis dengan modal sendiri.
Perusahaannya merupakan bisnis keluarga, maka menggunakan system manajemen keluarga,
sehingga tidaka ada prosuder baku dalam operasional perusahaan dan semua berada dibawah
kendali liem an sebagai pemimpin tertinggi.
Di tahun 1987 liem an menyerahkan kepemimpinan pad anaknya yang bernama liem ko,
karena merasa sudah tua untuk mengurusi bisnisnya sementara kompetisi disektor alat tulis
semakin tajam. Lima tahun setelah menjadi raja dan melihat bahwa produk spidol boardmarer
dalam posisi aman sebagai market leader, liem ko berpikir untuk memperluas pasar melal4ui
diversifikasi produk, yaitu dengan memproduksi alat tulis jenis bolpoin. Liem ko menggunak5an
modal sendiri untuk memproduksi bolpoin dan penambahan tipe bolpoin, sehingga penamhan
tipe bolpoin Ichiban berjalan lambat disebabkan keterbatasan modal.

2
BAB II
PEMBAHASAN

TAHAP-1: Membaca kasus PT. Alat Tulis Merk “ICHIBAN” berkali-kali dengan
cermat agar mampu mengambil inti dari permasalahan yang harus diselesaikan.

Lembar Kerja 1

Masalah 1

Target naik kelas tidak tercapai


(Gejala / Akibat)
Karena kinerja perusahaan

Untuk meningkatkan target penjualan perusahaan harus menambah 1 grosir di Surabaya dan 1
grosir di Jakarta.
(Gejala / Akibat)
Karena Channel of Distribution

Perusahaan memasarkan produk melalui saluran konvensional dengan hanya mengandalkan


jaringan pengecer yang dimiliki oleh grosir, sehingga perusahaan hampir tidak pernah
melakukan promosi.
(Gejala / Akibat)
Karena pola kerja sama

Karena perusahaan melakukan aktivitas Below The Line (BTL) salah satunya dengan
sponsorship dengan pertimbangan biaya yang lebih rendah.
(Masalah / Sebab)

Masalah 2

Target naik kelas tidak tercapai


(Gejala / Akibat)
Karena kinerja perusahaan

Perusahaan belum cukup untuk bisa mendongkrak secara maksimal target yang diharapkan.

3
(Gejala / Akibat)
Karena program

Karena peningkatan penjualan dan produksi secara bertahap yaitu 3-3,5% pertahun disertai
dengan penurunan harga penjualan rata-rata 6% untuk semua tipe.
(Masalah / Sebab)

Masalah 3

Target naik kelas tidak tercapai


(Gejala / Akibat)
Karena sumber daya manusia

Produktivitas kerja karyawan, khususnya bagian assembling belum maksimal, sehingga terget
produksi tidak tercapai.
(Gejala / Akibat)
Karena motivasi

Karyawan bagian assembling bolpoin diberikan tunjangan intensif per individu, akan tetapi
meskipun demikian ternyata belum cukup meningkatkan target produksi.
(Gejala / Akibat)
Karena system kerja

Karena pola produksi mengikuti pola penjualan serta pengalokasian sumber daya manusia
yang tidak sesuai kompetensi dari masing-masing.
(Masalah / Sebab)

TAHAP-2: Mengidentifikasi Dan Merumuskan Visi Dan Misi Pt. Alat Tulis Merk"
Ichiban".

Lembar Kerja 2:

Mengembangkan Pernyataan Visi dan Misi Perusahaan PT. Alat Tulis Merk" ICHIBAN".

Visi Perusahaan :

4
“PT. Alat Tulis menjadi perusahaan bolpoin merk ICHIBAN yang besar dan sukses menjadi
Market Leader bolpoin di Indonesia pada tahun 2022”.

Misi Perusahaan:

 Meningkatkan produktivitas kerja untuk mencapai target yang telah ditetapkan.


 Membuat perencanaan produksi guna meningkatkan target penjualan.
 Meningkatkan pengawasan kerja agar karyawan semakin meningkat kinerjanya untuk
mencapai target produksi.
 Melakukan aktivitas promosi " Below The Line".

Tujuan dan Sasaran:

 Menghasilkan bolpoin murah tapi berkualitas tapi berkualitas tinggi dan enak dipakai menulis
hingga tetes terakhir.
 Mampu memenuhi target penjualan disetiap tahunya dan perusahaan mampu naik kelas serta
menjauh dari kejaran faster.

TAHAP-3: Melakukan Analisis Lingkungan Eksternal Dan Internal (Tows)

TAHAP PERTAMA: INPUT (INPUT STAGE)

Lembar Kerja 3:

Analisis lingkungan harus berdasarkan kasus yang ada, tidak boleh menambahkan dari data
yang lain.

Table 1 Matriks Evaluasi Factor Eksternal (Eksternal Factor Evaluasi-EFE)

Faktor-Faktor Eksternal: Bobot Peringkat Nilai Tertimbang


Utama (1) (2) (1*2)
Peluang:
Alat tulis (Produk ichiban) 0,125 4 0,5
dibutuhkan semua kalangan.
Banyaknya jaringan grosir dan 0,125 3 0,375
pengecer yang menjadi patner
bisnis liem an.
Respon pasar terhadap produk 0,125 4 0,5
5
ichiban yg cukup bagus.
Ancaman:
Pertempuran antara produsen 0,125 4 0,5
bulpoin yg semakin hebat.
Banyak produk impor yang 0,125 4 0,5
akhirnya membuka pabrik di
indonesia untuk memperluas
pasarnya
Pasar alat tulis ketat dan 0,125 3 0,375
kompetitif di tahun 1979 dengan
masuknya produk pilot (asal
jepang) ke indonesia.
Tahun 1980 spidol boardmarker 0,125 2 0,25
merek Artliner dan Faber-Castell
juga mulai nasuk indonesia.
Banyak beredar bulpoin dari 0,125 2 0,25
segala merek yang sebagian
besar adalah merek impor,
dimana ada beberapa merk yang
menjadi "penguasa" pasar
bulpoin yaitu Pilot dan BIC. Ada
juga produk lokal merek
Standard.
Total 1,00
Keterangan:

 Bobot (1) :1,00


 Peringkat (2) :1 s/d 4
 Nilai Tertimbang :(1) x (2)

Lembar Kerja 4

Table 2 Matriks Profil Kompetitif

Faktor- Bobot Perusahaan PERUSAHAAN PERUSAHAAN

6
faktor ICHIBAN ZEBRA FASTER
keberhasila Peringka Nilai peringkat nilai peringkat nilai
n t
1 2 (1*2) 3 (1*3) 4 (1*4)
Posisi 0,1 2 0,2 3 0,3 3 0,3
keuangan
SDM 0,15 2 0,3 3 0,45 3 0,45
Harga 0,1 4 0,4 2 0,2 4 0,4
produk
Struktur 0,10 3 0,3 4 0,2 3 0,15
organisasi
Inovasi 0,15 4 0,6 2 0,5 2 0,5
produk
Kegiatan 0,20 3 0.6 4 1 3 0,75
promosi
distribusi 0,20 4 0,8 4 0,4 4 0,4
jumlah 1,00 22 3,2 22 3,05 22 2,95
Pada matriks profil kompetitif menunjukan bagaimana posisi perusahaan dengan para
pesaingnya pada table tersebut kami menentukan faktor keberhasilan penting yang dimiliki
perusahaan kemudian faktor tersebut kita bandingkan dengan pesaing yang meliputi Zebra dan
Faster. Pada hal ini kita dapat menyimpulkan bahwa ICHIBAN memiliki nilai yang lebih tinggi
dari pesaingnya

Lembar kerja 5

Table 3 Matriks Evaluasi Faktor Internal

Nilai
Faktor-faktor Internal Utama Bobot Peringkat
Tertimbang
1 2 (1*2)
Kekuatan :
Usahanya berkembang pesat dikarenakan 0,15 3 0,45
praktis

7
Brand Ichiban menjadi market leader untuk 0,20 4 0,8
pasar spidol boardmarker
Dengan mempunyai modal sendiri dan 0,10 4 0,4
melakukan produksi sendiri Ichiban berhasil
mendapatkan lisensi dan juga mendirikan
pabrik sendiri.
Memproduksi berbagai macam produk 0,15 3 0,45

Kelemahan :
Keterbatasan dana dan kurangnya alat 0,18 1 0,18
operasional seperti mesin yang dipakai untuk
memproduksi
Karena bisnis keluarga perusahaan tidak 0,08 2 0,16
memiliki system manajemen yang tepat
Tidak ada system dan prosedur yang baku 0,09 2 0,18
dalam operasional perusahaan.
Tidak ada struktur organisasi 0,05 1 0,05

Total 1

Kesimpulan :

Produk Ichiban memiliki beberapa kekuatan dalam perusahaannya contohnya saja


Memproduksi berbagai macam produk dan juga Brand Ichiban menjadi market leader untuk
pasar spidol boardmarker yang memiliki nilai 0,45.

Sedangkan untuk kelemahan yang dimiliki dalam perusahaan Ichiban yaitu tidak adanya
struktur organisasi dalam perusahaan dengan nilai 0,05 dan juga karena Ichiban merupakan
bisnis keluarga perusahaan tidak memiliki system manajemen yang tepat dengan nilai 0,16

Lembar kerja 6

8
Analisis lingkungan harus berdasarkan kasus yang ada, tidak boleh menambahkan dari data yang
lain

Pada tahap pencocokan/pemaduan ini fokus pada menciptakan strategi yang layak dengan
mencocokan/memadukan faktor eksternal (LK 3) dan faktor internal (LK 5).

Gambar 1 Matriks Grand Strategy

9
Hasil Matriks BCG

Matriks BCG dengan dasar pasar pesaing (ZEBRA, ICHIBAN dan FASTER) disajikan
sebagai berikut :

Gambar 2 Pangsa Pasar 3 Produsen Bolpoin di Pasar Nasional Tahun 2006-2011

Berdasarkan gambar tabel diatas, ICHIBAN ditinjau dari Growth (Pertumbuhan) memiliki
tingkat pertumbuhan yang tinggi dari tahun ke tahun, tahun 2007 dengan growth 1.21% dan di
tahun 2011 dengan growth yang tinggi sebesar 5.03%, ini menunjukkan bahwa pasar bolpoin
ICHIBAN mengalami pertumbuhan yang meningkat dan konsisten. Dari segi Pangsa Pasar,
ICHIBAN di tahun 2006 memiliki pangsa pasar 12.50%, kemudian di tahun 2007-2008
mengalami penurunan, namun pangsa pasar kembali meningkat tajam di tahun 2009 sebesar
12.35% dan puncaknya di tahun 2011 sebesar 12.84%. Ini menjelaskan bahwa, Pangsa Pasar
atau market share Bolpoin ICHIBAN mampu bangkit dari penurunan market share di 2007-2008
dan meningkatkan market share yang besar di tahun berikutnya.

Gambar 3 Matriks Boston Consulting Group (BCG)

10
Berdasarkan hasil analisis dari gambar 2 diatas dan berdasarkan gambar 2 Matriks BCG,
maka kami mengambil kesimpulan bahwa PT Alat Tulis ICHIBAN berada pada Matriks BCG
Kuadran Stars. Hal ini didasarkan pada hasil analisis diatas bahwa PT Alat Tulis memiliki
pangsa pasar yang tinggi dan tingkat pertumbuhan yang tinggi (persaingan tinggi).

Hasil Matriks CPM

Berikut ini adalah hasil matriks CPM pada LK4, PT Alat Tulis ICHIBAN dibandingkan

Table 4 Hasil Analisis LK 4 Matriks CPM

Perusahaan Perusahaan Perusahaan


Faktor-Faktor Bobot ICHIBAN ZEBRA FASTER
Keberhasilan Peringkat Nilai Peringkat Nilai Peringkat Nilai
1 2 (1*2) 3 (1*3) 4 (1*4)
Kualitas produk 0,23 4 0,92 2 0,46 2 0,46
Harga 0,19 3 0,57 2 0,38 2 0,38
Reputasi Brand 0,16 3 0,48 4 0,64 2 0,32
Pemasaran 0,13 2 0,26 3 0,39 3 0,39
Jalur Distribusi 0,11 2 0,22 3 0,33 2 0,22
Kapasitas 0,08 2 3 2
Produksi 0,16 0,24 0,16
Pangsa Pasar 0,06 3 0,18 4 0,24 2 0,12
Keuangan 0,04 2 0,08 3 0,12 2 0,08

Total 1,00 21 2,87 24 2,8 17 2,13

dengan pesaingnya ZEBRA dan FASTER.

Dari LK4 Matriks CPM diatas, diketahui bahwa total skor bobot PT Alat Tulis ICHIBAN
adalah 2.87, total skor bobot ZEBRA adalah 2.8, sedangkan total skor bobot FASTER adalah
2.13. Hal ini menunjukkan persaingan antar tiga perusahaan sangat ketat. Namun, PT Alat Tulis
ICHIBAN jika dibandingkan kedua pesaing utamanya masih unggul dibandingkan para
kompetitor.

Matriks Grand Strategy :

Berdasarkan dua hasil analisis Matriks BCG dan Matriks CPM, maka diperoleh titik temu
Matriks Grand Strategy berada di Kuadran 1 seperti berikut :

11
Analisis Kuadran 1 Grand Strategy Terpilih :

1) Product and Market Development (Pengembangan Produk dan Pasar)


PT Alat Tulis ICHIBAN harus melakukan pengembangan produk yang ada dengan
strategi penambahan varian warna Bolpoin (tidak hanya biru dan hitam) agar lebih
bervariasi. Sedangkan pengembangan pasar PT Alat Tulis ICHIBAN perlu menambah
jaringan distribusi atau pemasaran di berbagai wilayah di Indonesia, tidak hanya di
Jakarta dan Surabaya, namun perlu menjangkau di seluruh wilayah Indonesia.
2) Market Penetration (Penetrasi Pasar)
Strategi penetrasi pasar yang dilakukan ialah dengan menambah kapasitas atau jumlah
produksi bolpoin untuk mendapatkan output yang lebih besar dengan tujuan agar
mendapatkan pangsa pasar yang lebih besar dibandingkan pesaing yang ada. Selain
pangsa pasar, dengan memiliki output/kapasitas produksi yang lebih besar memiliki
peluang untuk menguasai pasar dan mampu memenuhi kebutuhan konsumen yang besar
bisa terpenuhi.
3) Vertikal Integration
Strategi vertikal integrasi yang digunakan ialah memperbanyak atau menambah unit
mesin produksi yang digunakan untuk mengurangi jumlah tenaga kerja. Dengan

12
berkurangnya tenaga kerja maka dengan begitu berkurang juga biaya untuk gaji karena
dialihkan dengan mesin-mesin.

4) Concentric Diversification
Strategi konsentrik yang digunakan ialah dengan membuat atau inovasi produk baru
berupa penghapus bolpoin atau tip ex. Dengan menambah produk baru berupa tip ex,
maka produk yang akan dijual akan semakin bervariasi. Dengan variasi produk yang
lebih banyak, maka akan memberikan peningkatkan penjualan dan menjadi penguasa
pasar.

TAHAP-4 : Beberapa Alternatif Strategi dan Pilihan Strategi

TAHAP KETIGA : KEPUTUSAN (DECISION STAGE)


Hasil analisis dan intuisi dari tahap kedua yaitu teknik pencocokan/pemaduan telah
mampu mengungakpa beberapa pilihan strategi.

Lembar Kerja 7 :
Matriks QSPM ini digunakan sebagai perbandingan dari pilihan strategi yang sudah dipilih,
sebagai indikator : faktor eksternal dan internal dapat dirinci dalam tabel dibawah ini :

13
Table 5 Matriks QSPM

ALTERNATIF STRATEGI
Product and
Market Vertikal
FAKTOR UTAMA Bobot Market
Penetration Integration
Development
AS TAS AS TAS AS TAS
Peluang :
Pasar bolpoin masih terbuka lebar 0,07 3 0,21 4 0,28 2 0,14
Market leader bolpoin dikuasai 3 0,21 3 0,21 1 0,07
produk lokal 0,07
Konsumen bolpoin sensitif 2 0,12 2 0,12 4 0,24
terhadap perubahan harga 0,06
Brand image ICHIBAN memiliki 4 0,28 4 0,28 - -
pengaruh signifikan terhadap
produk bolpoin 0,07
Pasar bolpoin nasional naik 2.5% 0,07 4 0,21 4 0,28 1 0,07
Respon pasar terhadap produk 4 0,32 3 0,24 3 0,24
bolpoin cukup bagus 0,08
Ancaman :
Masuknya produk Pilot 0,06 3 0,18 3 0,18 2 0,12
Masuknya produk BIC 0,06 3 0,18 3 0,18 2 0,12
Pertumbuhan faster setiap tahunnya 0,07 3 0,21 3 0,21 - -
Persaingan ketat degan faster dan 3 0,24 3 0,24 - -
zebra 0,08
Pasar alat tulis semakin ketat dan 4 0,28 4 0,28 - -
kompetitif 0,07
Pasar bolpoin dikuasi produk 3 0,24 3 0,24 - -
import 0,08

14
Banyak produk import yang 4 0,32 3 0,24 1 0,08
membuka pabrik di Indonesia 0,08
Pertempuran antara produsen 4 0,32 4 0,32 - -
bolpoin semakin hebat 0,08

Kekuatan :
Harga yang di tawarkan ICHIBAN 0,09 3 0,27 2 0,18 4 0,36
sedikit lebih murah
Menggunakan mesin yaitu molding 0,07 - - - - 3 0,28
injection dan mesin extruder
Melakukan diversifikasi produk 0,12 3 0,36 4 0,48 1 0,12
Adanya pelatihan karyawan bagian 0,07 - - 1 0,07 3 0,21
perakitan
Tidak terbebani hutang 0,08 - - - - - -

Kelemahan :
Kurangnya modal yang dimiliki 0,09 3 0,09 3 0,18 3 0,09
oleh perusahaan
Tidak ada sistem dan prosedur 0,06 - - - - - -
yang baku dalam operasional
perusahaan; tidak ada struktur
organisasi
Bagian assembling belum 0,08 2 0,08 4 0,24
maksimal karena pola produksi
biasanya mengikuti pola penjualan
Tidak ada ukuran produktivitas 0,09 4 0,36
kerja bagi karyawannya, ukuran
yang dipakai hanya loyalitas, rajin,
disiplin dalam bekerja
Tidak mempunyai tenaga penjual 0,08 - - - - 4 0,32

15
sendiri
Tidak ada sistem kerja baku yang 0,09 - - 1 0,09 4 0,36
mengatur karyawan bagian
assembling dalam melakukan
perkerjaan
Sistem keuangan tertutup 0,08 3 0,24 3 0,24 3 0,24
Total 2.00 59 4.28 62 4.62 49 3.66
Keterangan :

1. Bobot : 1.00

2. Peringkat:

a. Peringkat 1 : Paling tidak


b. Peringkat 2 : Cukup berpengaruh
berpengaruh
c. Peringkat 3 : Berpengaruh
d. Peringkat 4 : Sangat berpengaruh

3. Nilai tertimbang/TAS : ( bobot x peringkat )

Selanjutnya, pilih satu strategi dari 3 alternatif strategi yang dianggap dapat memberi solusi
terbaik bagi perusahaan PT. Alat Tulis merk “ICHIBAN”.

Kesimpulan :

Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis Matriks QSPM, maka Strategi yang terpilih
ialah “MARKET DEVELOPMENT” karena memiliki hasil perhitungan yang tertinggi dari 3
strategi alternatif lainnya dengan total skor untuk Product and Market Development sebesar 4.62
(TAS).

16
TAHAP-5 : Impelementasi Strategi : Isu Manajemen, Pemasaran, Operasional,
Sumberdaya Manusia dan Keuangan
Lembar Kerja 8 :
Berdasarkan lembar kerja 7, pilihan strategi yang dianggap dapat memberi solusi terbaik
bagi perusahaan PT Alat Tulis merk “ICHIBAN”. Selanjutnya, implementasikan pilihan strategi
dapat dikerjakan pada lembar kerja 8.

IMPLEMENTASI STRATEGI :

Market Development

a. Implementasi Strategi Prospector pada Bidang Pemasaran :


Dalam stretegi Prospector ini menemukan dan mengeksploitasi produk baru dan
peluang pasar. Inovasi lebih penting daripada keuntungan besar. Strategi prospector berfokus
pada inovasi produk dan peluang pasar. Perusahaan-perusahaan yang mengadopsi strategi ini
cenderung untuk menekankan pada kreatifitas dan fleksibilitas di atas efisiensi dalam
perintah untuk merespon secara cepat pada perubahan kondisi pasar dan mengambil
keuntungan dari peluang pasar baru. Untuk dapat naik kelas perusahaan tidak bisa selamanya
menggunakan strategi pemasaran Below The Line seperti yang selama ini dijalankan oleh
ICHIBAN karena dengan berkembangnya jaman selera dan perilaku konsumen juga ikut
berubah maka dari itu perlu adanya perluasan pasar dan menjadikan brand top of mind bagi
konsumen. Untuk itu perusahaan perlu memaksimalkan strategi pemasaran yang telah
diterapkan, yakni optimalisasi Strategi BTL. Perusahaan ICHIBAN perlu menambahkan
jaringan distribusi di seluruh indonesia bukan hanya di Jakarta dan Surabaya agar mampu
memperluas pangsa pasar dan pengenalan produk secara langsung kepada para konsumen
bisa melalui grosir-grosir yang ada atau menggunakan tenaga kerja manusia (sales). Dengan
adanya hal ini maka diharapkan mampu meningkatkan atau memperluas pangsa pasar serta
meningkatkan tingkat penjualan pada perusahaan ICHIBAN.
b. Implementasi Strategi Innovator pada Bidang Operasional :

17
Dalam strategi Innovator ini ditandai dalam kebijakan dibidang operasional dengan
keseriusan dalam memenuhi kebutuhan pasar dengan produk yang berkualitas tinggi.
Kemampuan ini didukung oleh tersedianya peralatan dan teknologi yang fleksible sehingga
produk akan terpenuhi. Memperbanyak atau menambah unit mesin produksi yang digunakan
untuk mengurangi jumlah tenaga kerja. Merupakan salah satu strategi yang bertujuan untuk
mengurangi biaya tenaga kerja yang di keluarkan oleh perusahaan ICHIBAN. Di sisi lain
perusahaan ICHIBAN akan mengeluarkan produk bolpoin dengan varian warna yang baru
guna memperluas pangsa pasar dan meningkatkan penjualan bagi peusahaan.
Serta membuat dan menyusun system dan prosedur operasional yang baku secara
keseluruhan agar memperoleh hasil yang maksimal dengan kerja yang seefektif mungkin.
Prosedur operasional yang dimaksud adalah perusahaan mampu menganalisis proses
produksi dari pemilihan bahan baku sampai dengan pengemasan produk tersebut, pemilihan
supplier juga bisa mendorong keberlangsungan suatu produk, selain itu pemilihan lay out
yang baik akan mempengaruhi bagaimana perusahaan tersebut berproduksi. Agar operasional
perusahaan berjalan lebih baik dan lebih terkendali, sehingga mampu mencapai target yang
telah ditentukan. Selain itu dibutuhkan controling dan evaluasi pada tahap-tahap produksi,
hal ini ditujukan agar tidak terjadi kesalahan yang fatal yang bisa membuat perusahaan
mengalami kerusakan yang lebih fatal dari sebelumnya.
c. Implementasi Strategi Sub Optimal pada Bidang Keuangan :
Strategi Sub Optimal ini ditandai oleh kurangnya dari kualitas yang tinggi, yang
kondisi saat ini tidak berada diposisi yang terbaik. Untuk naik kelas perusahaan memerlukan
biaya yang cukup besar untuk mengembangkan usahanya sedangkan ICHIBAN hanya
mengandalkan modal sendiri yang mana modal itupun terbatas sehingga hal ini dapat
menghalangi pencapaian tujuan awal. Maka dari itu perusahaan ICHIBAN harus menyiapkan
dana khusus untuk melakukan inovasi pada produk serta dana khusus untuk memperluas
pasar dengan menambahkan jaringan-jaringan distribusi yang telah direncanakan. ICHIBAN
tidak boleh terbatas pada modal sendiri, untuk itu perlu adanya tambahan modal dari pihak
luar perusahaan seperti kreditor ataupun investor untuk bekerjasama. Transparansi dan
akuntabilitas keuangan perusahaan juga perlu dilakukan untuk meninjau prospek bisnis ke
depannya.

18
d. Implementasi Strategi Apolonian pada Bidang Sumber Daya Manusia :
Strategi Apolonian ini dimana kekuatan pada pilar-pilar penyangga karena itu baik
dari sistemnya, struktur organisasi atau prosedurnya. Di sisi lain perusahaan berniat untuk
menambahkan unit mesin produksi maka pelatihan khusus bagi karyawan ini merupakan
langkah yang baik agar mampu mengoptimalkan potensi diri dalam bekerja, sehingga mampu
mengoperasikan mesin dengan baik dan mampu bekerja mencapai target yang telah
ditentukan. Perusahaan akan mengadakan pelatihan karyawan sesuai keahliannya agar
mampu bekerja dengan maksimal dan menghasilkan output yang maksimal sesuai target
yang ditetapkan perusahaan.

TAHAP-6 : Mengukur dan Mengevaluasi Kinerja

Lembar Kerja 9 :

No Bidang Evaluasi Aktivitas Standar


1. Pemasaran Pemasaran yang diterapkan adalah ICHIBAN harus
secara konvesional dengan memaksimalkan promosi
menggunakan promosi metode BTL pemasaran dengan metode
(Below The Line). Pemasaran BTL yang telah diterapkan
bolpoin Liem Ko menggunakan sebelumnya dengan
saluran pemasaran konvensional. menambah grosir pemasaran,
Liem Ko memasarkan bolpoin ke serta menambah jaringan
grosis yang berbeda dengan grosir distribusi di beberapa wilayah
yang memasarkan produk spidor di Indonesia. Walau sejatinya
boarmarker "ICHIBAN", baik di sesuai data sudah menambah
Jakarta maupun di Surabaya. Para grosir kembali, Dalam rangka
grosir tersebut memasarkan semua mendukung upaya pencapaian
tipe bolpoin "ICHIBAN". target penjualan tersebut,
Liem Ko kembali menambah
Strategi pemasaran yang
grosir di Jakarta dan Surabaya
digunakan masih kurang dan belum
masing-masing 1 grosir,
mampu menjangkau wilayah
sehingga jumlah grosir
Indonesia. Grosir hanya terbatas
menjadi 10 yaitu di Jakarta
pada dua kota yakni Jakarta dan
menjadi 6 grosir dan di
Surabaya, sehingga pemasaran
Surabaya menjadi 4 grosir,
produk kurang bisa mencapai target
dan semua grosir memasarkan
yang ditetapkan. Awal tahun 2008,
semua tipe bolpoin
Liem Ko melakukan evaluasi dan

19
menyatakan kurang puas terhadap
kinerja perusahaan tahun 2007.
Pada kenyataannya, grosir sudah
ditambah, baik yang di Jakarta
maupun yang di Surabaya,
sedangkan harga juuga tidak
dinaikkan. Di samping itu, sudah
juga dilakukan program promosi
melalui BTL. Meskipun secara total
unit ada kenaikan dari 110.719.000
unit (rata-rata tahun 2002-2006) "ICHIBAN" (pg 26).
menjadi 112.316.000 unit di tahun
2007, tetapi kenaikannya masih di Karena memaksimalkan
bawah target tahun 2007 yaitu strategi BTL, maka ICHIBAN
114.041.000 unit. Secara total, harus lebih menambah grosir
realisasi penjualan hanya mencapai dan jaringan distribusi tidak
98,49% dan juga setiap tipe bolpoin hanya di Jakarta dan
tidak ada yang mencapai target Surabaya, setidaknya bisa
100% (pg 28). Begitu juga awal melebarkan sayapnya ke
Tahun 2009, ketika melakukan Kota-Kota besar lainya di
evaluasi tahunan, Liem Ko kembali Indonesia.
merasa kecewa terhadap pencapaian
target penjualan. Penambahan grosir
baik di Jakarta maupun di Surabaya,
juga penurunan harga jual, memang
meningkatkan penjualan, tetapi
belum cukup untuk bisa
mendongkrak secara maksimal
target penujualan diharapkan bisa
mendahului Zebra dan tidak
didahului oleh Faster (pg 27).
2. Operasional Sistem kerja tidak baku dan tidak Menyusun dan membuat
terstandarisasi (belum adanya SOP Standar Operasional Prosedur
perusahaan) sehingga membuat perusahaan agar lebih
target dan realisasi perusahaan tersistem dan tertata. Hadirnya
belum tercapai. Ini terbukti pada Mr YY melakukan evaluasi
karyawan bagian perakitan bolpoin menyeluruh salah satunya
(39 karyawan, sama seperti menyusun sistem dan
komposisi diberikan target prosedur operasional
produksi). Dalam realitanya, selama perusahaan secara
ini perusahaan belum pernah keseluruhan. Ini dimaksudkan
memberikan target pada karyawan. agar operasional perusahaan
Akan tetapi, Liem Ko meyakini akan berjalan lebih baik dan
20
lebih terkendali, sehingga
lebih mudah untuk diarahkan
menuju target (pg 30).
Selain SOP, ICHIBAN juga
bahwa produktivitas kerja harus menambah unit mesin
karyawan, khususnya bagian baru dan menggunakan mesin
assembling belum maksimal karena produksi otomatis untuk
pola produksi biasanya mengikuti efisiensi produksi, agar bisa
pola penjulan, sehingga sekarang memenuhi permintaan
seharusnya bisa dimaksimalkan konsumen dan target pasar.
sejalan dengan upaya peningkatan Mengurangi cara manual, agar
penjualan (pg 23). produksi bisa lebih baik dan
sesuai target permintaan
pelanggan dan kuantitasnya
meningkat.

3. Keuangan Laporan keuangan perusahaan yang ICHIBAN harus melakukan


kurang transparansi dan hanya sistem transparansi dan
diketahui pimpinan perusahaan dan akuntabilitas keuangan
istrinya. Ini sesuai dengan data perusahaan perlu dilakukan
bahwa, PT Alat Tulis juga sangat untuk meninjau prospek bisnis
tertutup dalam hal keuangan. Ketika ke depannya. Dengan adanya
Liem Ko yang memegang transparansi keuangan, akan
kepemimpinan perusahaa, maka menimbulkan dan
hanya Liem Ko dan Istrinya yang terbentuknya kredibilitas
tahu, sementara saudaranya yang anggota keluarga dan
lain tidak ada yang tahu, mereka karyawan.
hanya tahu bahwa perusahaan
Harus adanya tambahan
untung atau rugi. Selanjutnya,
modal dari pihak luar
mereka hanya akan mendapatkan
perusahaan seperti kreditor
pembagian keuntungan sesuai
ataupun investor untuk
proporsi yang sudah disepakati
bekerjasama. Tambahan
dalam keluarga tersebut (pg 21).
modal tersebut sebagai
Kemudian, perusahaan ICHIBAN penunjang dari target
juga hanya menggunakan modal ICHIBAN naik kelas dan
atau pemenuhan anggaran keuangan perluasan pasar tercapai serta
dari uang pribadi pemilik saja, hal pengembangan bisnis tercapai
ini bisa berdampak pada perluasan dan mampu bersaing dengan
pasar yang direncanakan akan kompetitor lainnya.
terhambat. Hal ini sesuai dengan
data bahwa, untuk perluasan,

21
perusahaan ini juga tidak
menggunakan dana asing, tetapi
hanya mengandalkan kemampuan
internal mereka. Secara bisnis, hal
ini cukup menghambat
pengembangan usaha, apalagi
ketika kompetitor sudah jauh lebih
maju (pg 21).
4. Manajemen ICHIBAN dalam operasionalnya Mengalokasikan pekerja
Sumber Daya hanya memperkerjakan karyawan sesuai dengan kompetensi
Manusia hanya berdasarkan latar belakang mereka masing-masing, tidak
hubungan keluarga bukan hanya mengandalkan sikap
profesionalitas dan kompetensi yang kekeluargaan dalam urusan
dimiliki karyawan. Disebutkan pekerjaan, namun diberikan
dalam data Diketahui bahwa dalam tenaga kerja profesional yang
perusahaan bisnis keluarga, anggota berkompeten dari luar
keuarga sering dilibatkan dalam perusahaan. Ini sesuai dengan
pekerjaan karena masih ada apa yang dilakukan Mr YY,
hubungan dengan pemiliknya, Mr YY diperbolehkan
bukan karena kompetensinya. melakukan resposisi
Begitu juga dengan perusahaan ini, seperlunya, khususya terhadap
hampir semua anggota keluarga anggota keluarga Liem Ko
Liem An (istri, anak, keponakan, yang dianggap kurang
menantu dan ipar) terlisbat dalam memenuhi kompetensi. Para
operasional perusahaan sehari-hari mandor yang merupakan
dan bertugas mengawasi kinerja keluarga owner direposisi ke
karyawan (berperan seperti backoffice sesuai kompetensi
mandor/pengawas kerja) (pg 10). mereka masing-masing (pg
30).
ICHIBAN telah mencoba untuk
meningkatkan produktivitas kerja Membuat dan melaksanakan
dengan pemberian tunjangan pelatihan khusus bagi
insentif pada karyawan agar bisa karyawan yang masih kurang
mencapai target. Namun cara kompetensinya, apalagi dalam
tersebut ternyata masih kurang masalah operasional dan
efektif karena target produksi belum produksi yang menggunakan
terpenuhi, sehingga perlu adanya mesin-mesin.
evaluasi mengenai hal tersebut.
Mempertahankan pemberian
Sesuai data disampaikan bahwa,
insentif dan bisa
Dalam upaya untuk meningkatkan
menambahkann pemberian
produktivitas kerja, maka karyawan
reward kepada karyawan yang
bagian assembling bolpoin
mencapai target. Sesuai data
diberikan tunjangan insentif per

22
yang diperoleh bahwa,
produksi secara keseluruhan
individu sebagai pendorong juga naik secara signifikan, di
semangat kerja, sehingga mana pencapaiannya bahkan
diharapkan dapat mencapai target di atas target, sehingga tidak
yang telah ditetapkan (pg 27). perlu menambah karyawan
Selain itu, pemberian insentif pada ataupun melakukan kerja
karyawan bagian assembling lembur untuk mencapai target
tenryata belum cukup untuk tersebut, meskipun di tahun
meningkatkan target produksi, 2011 karyawan ngos-ngosan"
meskipun terjadi kenaikan tetapi dan nyaris tidak mencapai
pencapaian secara total dan per tipe, target. Dalam hal ini, insentif
tidak ada yang mencapai 100% (pg tetap dipergunakan agar tetap
28) dapat mempertahankan dan
juga mendorong motivasi
kerja karyawan (pg 32).

TAHAP-7 : Membuat Rekomendasi

Lembar Kerja 10 :
Rekomendasi :

Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan dan di uraikan diatas, serta dengan
berbagai analisis strategi dan pemilihan alternatif strategi yang dipilih, maka kelompok kami
memberikan rekomendasi pada PT Alat Tulis ICHIBAN agar mampu naik kelas dan terus maju
dan eksistensi di pasar, maka PT Alat Tulis ICHIBAN harus melakukan beberapa hal sebagai
berikut :

No Bidang Rekomendasi
1. Pemasaran ICHIBAN harus memaksimalkan promosi pemasaran
dengan metode BTL yang telah diterapkan sebelumnya dengan
menambah grosir pemasaran, serta menambah jaringan distribusi
di beberapa wilayah di Indonesia agar mampu menjangkau
wilayah Indonesia selain dua Kota tersebur.

Dengan strategi tersebut, harapannya perusahaan PT Alat

23
Tulis ICHIBAN bisa mencapai tujuan perusahaan yakni
“Meningkatkan perluasan pasar dan pemasaran produk alat tulis
ICHIBAN yang meluas dan menjangkau seluruh konsumen di
wilayah Indonesia khususnya”.
PT Alat Tulis ICHIBAN wajib membuat dan menyusun
Sistem Operasional Prosedur (SOP) perusahaan di berbagai
bidang yang terkait, baik pemasaran, produksi, sumberdaya
manusia maupun keuangan agar lebih tersistem dan
terstandarisasi.

PT Alat Tulis ICHIBAN perlu menambah unit mesin


dalam proses produksinya agar lebih meminimalkan biaya tenaga
2. Operasional
kerja yang ada dan mengurangi cara manual dalam produksi,
sehingga bisa memaksimalkan kuantitas produksi yang dihasilkan
agar mampu memenuhi target di pasar.

Dengan strategi tersebut, harapannya PT Alat Tulis


ICHIBAN mampu mencapai misi perusahaan yakni “Melakukan
produksi alat tulis dengan standar kualitas yang tinggi agar
terpenuhinya kebutuhan konsumen”.
3. Keuangan PT Alat Tulis ICHIBAN perlu melakukan tambahan
modal dari pihak luar perusahaan seperti kreditor ataupun investor
untuk bekerjasama agar finansial perusahaan tetap terjaga dan
tidak terjadinya kekurangan modal. Sehingga dengan adanya
modal yang terjaga, upaya naik kelas dan menjadi market leader
tercapai sesuai misi perusahaan ICHIBAN.

PT Alat Tulis ICHIBAN sangat diharuskan melakukan


perbaikan pengelolaan keungan perusahaan dan sistem
transparansi serta akuntabilitas keuangan perusahaan untuk
meninjau prospek bisnis ke depannya dan utamanya terbentuknya
kredibilitas anggota keluarga dan karyawan.

24
Diharapkan dengan strategi ini PT Alat Tulis ICHIBAN
bisa menggapai misi perusahaan yakni “Membentuk relasi yang
sinergis dengan mitra bisnis dalam perusahaan serta menjalin
hubungan yang harmonis dan kooperatif dengan karyawan dalam
perusahaan”.
PT Alat Tulis ICHIBAN harus mengalokasikan pekerja
sesuai dengan kompetensi mereka masing-masing, tidak hanya
mengandalkan sikap kekeluargaan dalam urusan pekerjaan,
namun diberikan tenaga kerja profesional yang berkompeten dari
luar perusahaan.

PT Alat Tulis ICHIBAN haru membuat dan melaksanakan


pelatihan khusus bagi karyawan yang masih kurang
kompetensinya, apalagi dalam masalah operasional dan produksi

Manajemen yang menggunakan mesin-mesin.

4. Sumber Daya PT Alat Tulis ICHIBAN harus mempertahankan


Manusia pemberian insentif dan bisa menambahkann pemberian reward
kepada karyawan yang mencapai target. Hal ini diupayakan untuk
menjaga produktivitas dan semangat bekerja karyawan.

Dengan strategi tersebut, misi perusahaan salah satunya


ialah membentuk relasi dan sinergitas dengan karyawan
khususnya bisa tercapai. Dengan adanya pelatihan karyawan
untuk peningkatan kompetensi SDM yang dimiliki, misi
perusahaan yakni menghasilkan produk dengan standar kualitas
yang tinggi terpenuhi.

25
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

PT Alat Tulis ICHIBAN memiliki Visi perusahaan yaitu “Menjadi perusahaan


terbaik sebagai mitra bisnis dan terbaik kepada konsumen dalam produksi alat tulis di
Indonesia”, dengan misi perusahaan sebagai berikut:
1. Meningkatkan produktivitas kerja untuk mencapai target yang telah ditetapkan.
2. Membuat perencanaan produksi guna meningkatkan target penjualan.
3. Meningkatkan pengawasan kerja agar karyawan semakin meningkat kinerjanya untuk
mencapai target produksi.
4. Melakukan aktivitas promosi " Below The Line".
PT Alat Tulis juga memiliki tujuan yaitu :
1. Menghasilkan bolpoin murah tapi berkualitas tapi berkualitas tinggi dan enak dipakai
menulis hingga tetes terakhir.

26
2. Mampu memenuhi target penjualan disetiap tahunya dan perusahaan mampu naik
kelas serta menjauh dari kejaran faster.
Terdapat faktor peluang yang mempengaruhi PT Alat Tulis ICHIBAN yaitu tidak
adanya pesaing bagi produk spidol permanent boardmarker sehingga hal tersebut menjadikan
“ICHIBAN” sebagai market leader. Sedangkan faktor ancaman yaitu banyaknya produk
bolpoin dari segala merk import dan lokal sebelumnya yang menguasai pasar. Matriks profil
kompetitif (competitive profile matriks-CPM) dapat dijelaskan bahwa tingkat persaingan
antara produk “ICHIBAN” dengan produk “ZEBRA” dan “FASTER dipengaruhi oleh
beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah
1) Kualitas produk,
2) Harga,
3) Reputasi Brand,
4) Pemasaran,
5) Jalur Distribusi,
6) Kapasitas Produksi,
7) Pangsa Pasar dan
8) Keuangan.
Dari hasil Matriks CPM diketahui bahwa total skor bobot PT Alat Tulis ICHIBAN
adalah 2.87, total skor bobot ZEBRA adalah 2.8, sedangkan total skor bobot FASTER adalah
2.13. Hal ini menunjukkan persaingan antar tiga perusahaan sangat ketat. Namun, PT Alat
Tulis ICHIBAN jika dibandingkan kedua pesaing utamanya masih unggul dibandingkan para
kompetitor.
Pada Perusahaan PT Alat Tulis ICHIBAN pada faktor kekuatan yang paling
berpengaruh yaitu harga yang di tawarkan ICHIBAN sedikit lebih murah dan tidak terbebani
hutang karena menggunakan modal sendiri. Pada faktor kelemahan PT Alat Tulis ICHIBAN
yaitu tidak ada sistem dan prosedur yang baku dalam operasional perusahaan dan tidak ada
struktur organisasi perusahaan.

B. Saran
Setelah melakukan identifikasi melalui analisis Grand Strategy dan juga implementasi
strategi untuk perusahaan, ada beberapa rekomendasi yang kami tawarkan yaitu secara
mendetail dijelaskan sebagai berikut :

27
1. ICHIBAN harus memaksimalkan promosi pemasaran dengan metode BTL yang telah
diterapkan sebelumnya dengan menambah grosir pemasaran, serta menambah jaringan
distribusi
2. PT Alat Tulis ICHIBAN wajib membuat dan menyusun Sistem Operasional Prosedur
(SOP) perusahaan
3. PT Alat Tulis ICHIBAN perlu menambah unit mesin dalam proses produksinya agar
lebih meminimalkan biaya tenaga kerja dan memaksimalkan kuantitas produksi
4. PT Alat Tulis ICHIBAN perlu melakukan tambahan modal dari pihak luar perusahaan
5. PT Alat Tulis ICHIBAN sangat diharuskan melakukan perbaikan pengelolaan keungan
perusahaan dan sistem transparansi serta akuntabilitas keuangan perusahaan untuk
meninjau prospek bisnis ke depannya dan utamanya terbentuknya kredibilitas anggota
keluarga dan karyawan.
6. PT Alat Tulis ICHIBAN harus mengalokasikan pekerja sesuai dengan kompetensi
mereka masing-masing, dengan diberikan tenaga kerja profesional yang berkompeten
dari luar perusahaan.
7. PT Alat Tulis ICHIBAN harus membuat dan melaksanakan pelatihan khusus bagi
karyawan yang masih kurang kompetensinya
8. PT Alat Tulis ICHIBAN harus mempertahankan pemberian insentif dan bisa
menambahkann pemberian reward kepada karyawan yang mencapai target. Hal ini
diupayakan untuk menjaga produktivitas dan semangat bekerja karyawan.
Perusahaan ICHIBAN merupakan perusahaan keluarga yang saat ini posisinya
berkembang menjadi market leader di antara produk alat tulis yang sejenis. Untuk
mengembangkan dan mempertahankan posisi tersebut, diharuskan ICHIBAN harus berusaha
merealisasikan visi yang direkomendasikan yakni “Menjadi perusahaan terbaik sebagai mitra
bisnis dan terbaik kepada konsumen dalam produksi alat tulis di Indonesia”, dengan
menjalankan misi-misi yang telah dibuat. Perusahaan ICHIBAN juga perlu memperhatikan
faktor ekternal dan internal yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang ataupun ancaman
bagi ICHIBAN.

Oleh karena itu perlu dilakukan strategi perubahan untuk meningkatkan pertumbuhan
dan perkembangan ICHIBAN dengan strategi Product and Market Development. Dimana
strategi ini berfokus pada pengembangan produk yang ada perlu menambah jaringan distribusi

28
atau pemasaran di berbagai wilayah di Indonesia, tidak hanya di Jakarta dan Surabaya. Selain
itu perusahaan juga perlu melakukan strategi alternatif dan pengukuran evaluasi kinerja dengan
menyusun dan membuat SOP pada masing-masing kegiatan operasional perusahaan seperti di
bidang pemasaran, operasional, keuangan dan sumber daya manusia sesuai analisis yang telah
dilakukan diatas.

29

Anda mungkin juga menyukai