Anda di halaman 1dari 89

Universitas Muhammadiyah

Malang

Bab II

Ikhwal Berdirinya Muhammadiyah'

A. Pendahuluan

2
US
}

in

Selama ini terdapat kesalahpahaman


sebagian masyarakat terhadap
Muhammadiyah. Mereka menganggap
bahwa Muhammadiyah harus
bertanggungjawab terhadap
perpecahan yang berlarut-larut di
kalangan umat Islam. Sebab dengan
berdirinya Muhammadiyah umat Islam
menjadi terkotak-kotak dan sulit
dipersatukan. Timbulnya penilaian
seperti ini tidak lepas dari
keterbatasan pembacaan mereka
terhadap kondisi bangsa Indonesia
khususnya kondisi umat Islam
selama masa penjajahan.
Dalam konteks kesejarahan, berdirinya
Muhammadiyah merupakan tuntutan
dan keharusan sejarah agar bangsa
Indonesia memiliki jati diri dan daya
tawar yang tinggi di mata penjajah.
Berdirinya Muhammadiyah
sebenarnya didorong oleh
kegelisahan dan keprihatinan yang
mendalam terhadap model dakwah dan
pola pemikiran keagamaan konvensional-
tradisional saat itu.
Dalam doktrin Islam disebutkan:
kuntumkhaira ummah", namun
kenyataannya hampir seluruh bangsa
yang mayoritas penduduknya
beragama Islam hidup dalam tekanan
penjajah. Oleh karena itu KH. Ahmad
Dahan (nama kecil beliau Muhammad
Darwis) merasa perlu mendirikan
Muhammadiyah pada tanggal 8 Dzulhijjah
1330 H. bertepatan dengan 18
Nopember 1912 M. Secara garis
besar faktor yang melatarbelakangi
lahirnya Muhammadiyah antara lain
dikarenakan: (1) Kondisi internal
umat Islam dan (2) Kondisi eksternal
umat Islam. Sed
mata penjajahanan
sebenarnya didorong

yang men
ad
gelisahan da
n keprihati

dalle
YOYI

A Ama vazduildo
CE

NA
RA
0

heltal Vuam
**
A

1. Kondisi intern umat Islam


Keberagamaan umat Islam di Indonesia tidak
bisa lepas dengan proses penyebaran Islam
di Jawa. Pada waktu agama Islam datang ke
Jawa, masyarakat

Materi untuk kuliah daring AIK-3 pada platform Moddle


http://kuliah-aik.unimac.id/
1133
.
WELL
,RS
,
W
.7.- R
W

pre
bestyen
1

Created by Universe Document


Converter
Universitas Muhammadiyah
UMM Malang

a
A

Jawa telah memiliki tradisi dan kepercayaan keagamaan yang


perpaduan antara tradisi dan
merupakan

kepercayaan tradisional yang telah berubah


menjadi adat istiadat bersifat agamis dengan
bentuk mistik berjiwa Hindu dan Budha (sinkritisme).
Fenomena sinkritisme tersebut merupakan
kenyataan di masyarakat karena 600 tahun SM.
model keberagamaan (keyakinan) masyarakat
adalah animistik dan dinamistik. Sekitar awal
abad 1 M. masyarakat Jawa mengalami
proses akulturasi dengan budaya Hindu, di
mana tidak sedikit orang-orang nusantara
berlayar ke wilayah India. Selama era
kejayaan kerajaan Hindu pengaruhnya
sangat kuat dan budaya Hindu secara
politik mendapat dukungan dari pihak
kerajaan karena agama Hindu sekaligus
menjadi agama resmi kerajaan.
Tradisi dan keprcayaan masyarakat Jawa
pra Islam tersebut masih tetap hidup
bahkan ikut berkembang bersamaan
dengan proses perkembangan Islam
selanjutnya. Hal ini disebabkan para penyebar Islam
di Jawa adalah para saudagar dari
Gujarat, dan
mereka merupakan bangsa dari India yang
dalam kehidupan sehari-hari telah terbiasa dengan
kepercayaan yang beraroma animistik dan dinamistik. Di

samping itu para saudagar Gujarat itu


kebanyakan dari kalangan kaum sufi,
sehingga lewat ajaran tasawuf itulah
nampaknya yang lebih
Los me

**822372
1112
di Dd
.

1
1
la yang dalam
HULLULUcil

.85

memudahkan masyarakat Jawa menerima Islam, mengingat antara unsur-unsur


IIIISUT
kah

ajaran tasawuf sebagian terdapat persamaan


dengan tradisi dan kepercayaan masyarakat
Jawa pra Islam yang menganut ajaran
kebatinan. Dengan kata lain, Islam sampai
ke Indonesia bukan Islam yang didekati
dengan kekuatan nalar fikir (nalar rasional).
Faktor lain yang turut menyuburkan tradisi
dan keprcayaan masyarakat pra Islam
adalah proses penyebaran Islam yang tidak
merata terutama di Jawa. Proses Islamisasi
di Jawa dilakukan oleh para wali (wali sembilan)
dilanjutkan oleh keturunan serta oleh para murid-
muridnya.
Melihat keterbatasan jumlah para wali serta
keterbatasan sarana transportasi maupun sarana
informasi, maka penyebaran Islam di Jawa umumnya terkonsentrasi
la
pre
1
in

Created by Universe Document


Converter
Universitas Muhammadiyah
UMM Malang
am

XO.

mu
CU

di daerah-daerah yang berdekatan dengan tempat


daerah yang
tinggal para wali atau daerah
mudah dijangkau dengan sarana
transportasi laut seperti perahu. Itulah
sebabnya sentral kekuatan Islam di Jawa
terpusat di sekitar jalur pantura (pantai
utara), sementara di jalur pantai selatan
atau daerah yang tidak terjangkau oleh
para wali posisi agama Islam tetap lemah.
Meskipun akhirnya mereka menganut agama
Islam namun keagamaan mereka tetap
berbaur dengan tradisi dan keprcayaan
masyarakat Jawa pra Islam yang
kemudian melahirkan Islam Kejawen
yang sangat kental dengan ajaran
animistik dan dinamistik.
Tidak meratanya proses Islamisasi di
Jawa juga disebabkan pengaruh
Kerajaan Hindu dan Budha yang pernah
berabad-abad menguasai Pulau Jawa.
Berbeda dengan daerah-daerah yang tidak
pernah dikuasai oleh Kerajaan Hindu dan
Budha seperti Aceh, Minangkabau dan
Banten, Islam di daerah tersebut relatif
murni dan lebih rasional. Sebaliknya,
sebagian besar daerah Jawa, proses
Islamisasi mau tidak mau harus
menyesuaikan diri dengan pengaruh-
pengaruh Kerajaan Hindu dan Budha.
Faktor internal lainnya yang turut andil
mengilhami Ahmad Dahlan mendirikan
Muhammadiyah adalah kondisi
perekonomian umat Islam, solidaritas
sosial yang memudar antar umat Islam dan
pendidikan umat Islam yang
memprihatinkan.
Sejarah
belum kedatangan nusantara,
Belanda ke
pendidikan Islam telah tersebar luas.
Pendidikan Islam ketika itu terpusat di
pondok-pondok pesantren, di
mushalla/langgar atau masjid. Sistem
yang digunakan meliput sistem sorogan dan
sistem bandongan/wetonan. Dengan
demikian sistem kelas (klasikal) belum
dikenal, tidak ada ujian atau pengontrolan
kemajuan pengetahuan santri, tidak ada
batas waktu berapa lama santri harus
bertempat tinggal di pesantren.
Penekanan pendidikan lebih
berorientasi pada hafalan terhadap teks
semata, sehingga tidak merangsang santri
untuk berdiskusi. Demikian juga cabang-
cabang ilmu agama yang diajarkan
sebatas ilmu-ilmu tradisional seperti Hadits
dan Musthalah Hadits, Fiqh dan Ushul Fiqh,
ilmu Tauhid,
It KI
ICE
11IAINII

in au
kon
nian w
H.
at

Velo
aidika
al

wulan baise
3
2

nus
bestyen
fachado
1
in

Created by Universe Document


Converter
Universitas Muhammadiyah
A
ilmu Tasawwuf, ilmu Mantiq, ilmu Falaq, ilmu
Bahasa Arab termasuk di dalamnya Nahwu,
Sharaf dan Balaghah. Sistem tersebut
berlangsung sampai sekitar awal
abad 20.

Sementara di pihak lain, tepatnya kolonial


Belanda terus mengembangkan pendidikan
sekuler dengan tujuan untuk mendidik anak dari
menjadi juru tulis
kalangan priyayi agar
tingkat rendah dan pemegang buku
sebagai pegawai-pegawai yang
membantu majikan-majikan kolonial
Belanda dalam tugas bidang
perdagangan, teknik dan administrasi. Jadi
administrasi tidak lebih hanya sekadar
pemenuhan kebutuhan kolonial Belanda
pada tenaga-tenaga pembantu di kantor.
Sudah barang tentu di sekolah-sekolah
yang didirikan Belanda para murid tidak
diperkenalkan sama sekali bersentuhan dengan
pendidikan Islam, sehinga menjadikancara berfikir
dan tingkah laku lulusan-lulusannya
menyimpang dari
ajaran Islam meskipun mayoritas dari mereka beragama
Islam.
..

hongan C
A
i

2
A

DICI
en

2. Kondisi Ekstern Umat Islam


a. Kebijakan politik kolonial Belanda
terhadap umat Islam
Sejak Belanda mendarat pertama kali
di bumi nusantara (sekitar 1556)
kehidupan umat Islam mulai terusik.
Mengingat kedatangan mereka yang
pertama kali mendarat di pelabuhan Banten dengan kepala

De Houtmen dan Dayer


rombongan Cornelis

itu bermisi ganda, yaitu mereka tidak


saja ingin menguasai nusantara yang
terkenal dengan rempah-rempah
melainkan sekaligus ada unsur misi
Kristenisasi.
Tujuan misi Kristenisasi tersebut di
kemudian hari terbongkar dengan munculnya
rekomendasi dari seorang missionaris Belada
bernama YB. Palinck sekitar tahun 1880.
Rekomendasi itu dikirim kepada
pemerintahan Roma. Adapun isi
rekomendasi tersebut adalah: (a)
Pemerintah kolonial Belanda pada dasarnya
siap membantu missionaris di Jawa dengan
catatan Jawa digarap secara serius (b)
Setiap missionaris yang datang ke pulau
Jawa hendaknya bersikap sabar, menguasai
budaya masyarakat pulau Jawa termasuk
menguasai
Insul
pp.
bestyen
1
in

Created by Universe Document


Converter
Universitas

Muhammadiyah UMM Malang


Saan

ara

bahasa Jawa (c) Setiap missionaris hendaknya berdomisili


di daerah-daerah yang
berdekatan dengan
pemukiman masyarakat Jawa dan jauh dari
pusat kekuasaan pemerintah Belanda (d)
Setiap missionaris hendaknya berbuat simpatik
dengan cara memberi bantuan medis,
ekonomi dan pendidikan terhadap masyarakat pulau
Jawa (e) Setiap missionaris hendaknya berupaya
semaksimal mungkin agar tidak membicarakan
agama pada awal-awal berdomisli di pulau
Jawa (1) Setiap missionaris harus paham
bahwa tipe masyarakat pulau Jawa mau masuk
agama Kristen karena beberapa faktor,
diantaranya karena kecewa terhadap
umat Islam, karena tuntutan materi dan
karena murni atas inisiatifnya mereka
sendiri.
Sikap politik lainnya dari kolonial Belanda
terhadap umat Islam adalah pengawasan
yang sangat ketat terhadap hubungan
umat Islam dengan dunia luar termasuk
setelah umat Islam berkenalan dengan
pemikiran Pan-Islamesme dari Jamaluddin Al-
Afghani. Kolonial Belanda menilai bahwa
pemikiran dari Jamaluddin Al-Afghani itu
membahayakan keberadaan kolonial Balanda
di Indonesia. Hal ini disebabkan ajaran
Jamaluddin Al-Afghani menekankan
sebuah eksistensi bangsa terutama umat
Islam, serta dampak penjajahan terhadap
negara jajahan.
Maka untuk membatasi ruang gerak umat
Islam, selain meminimalkan bahkan
memutus sama sekali hubungan umat
Islam dengan dunia luar termasuk bagi
umat Islam yang akan menunaikan
ibadah haji, penjajah kolonial Belanda
mendirikan kelompok-kelompok aliansi dari
unsur masyarakat Indonesia untuk bersama-
sama menghadapi uma Islam. Campur
tangan kolonial Belanda terhadap perang
Padri di Sumatra Barat (tahun 1821-1838) dan
perang Aceh (tahun 1872-1909) dengan
memihak kaum adat melawan para ulama'
merupakan bukti adanya aliansi dukungan
kolonial Belanda. b. Pengaruh perkembangan
Islam di Timur Tengah
Pengaruh gerakan pembaharuan pemikiran Islam di
Timur Tengah juga turut andil terhadap berdirinya
Muhammadiyah. Menurut Deliar Noer, gerakan
DICIT 101
қа 1.

ali hubungan

ae

me
pre
bestyen
1
in

Created by Universe Document


Converter
Universitas Muhammadiyah
UMM Malang

men
.

mhengorganisir ge

un yang meny

reformasi intelektual kaum Muslimin di wilayah Timur


Tengah seperti Makkah danKairo sangat
mempengaruhi perkembangan Islam modernis
di Indonesia. Pengaruh gerakan pembaharuan tersebut
antara lain melalui orang Indonesia sendiri yang secara
kebetulan menunaikan ibadah haji dan sekaligus
mereka tetap bermukim di tanah suci untuk menuntut
ilmu.
Mereka belajar dan mengkaji ajaran-ajaran Islam
terutama ilmu Fiqhi. Sekembalinya ke Indonesia,
mereka menyampaikan pengetahuan yang
telah diperolehnya kepada umat Islam Indonesia
terutama terhadap umat Islam di sekitar ia tempat
tinggal. Pengalaman penyampaian model ini
dapat dilihat dari seorang tokoh modernis
bernama Haji Miskin dan kawan-kawan.
Mereka kelak di kemudian hari mengorganisir
gerakan keagamaan di Minangkabau Sumatra
Barat guna membersihkan pengarush-
pengarush_tradisi setempat terhadap kehidupan
umat Islam.Gerakan yang dipelopori oleh Haji
Miskin itu kemudian dikenal sebagai gerakan
yang menyebarkan ide-ide pembaharuan.
Di belahan Timur Tengah lainnya seperti di Kairo
dan Mesir ide-ide pembaharuan Muhammad
Abduh telah menyebar hampir ke seluruh
negara negara Muslim atau negara-negara
yang penduduknya meyoritas beragama Islam
termasuk Indonesia melalui penyebaran majalah
"Al-Manar”. Artikel artikel dari majalah "Al-
Manar” itu dikutip oleh beberapa penerbitan
yang memiliki kesamaan misi dan visi dengan
"Al-Manar", seperti oleh majalah "Al Imam”,
”Neraca” dan “Tunas Melayu” di Tanah
Melayu (Malaysia dan Singapura). "Al-Munir"
di Padang Sumatra Barat. Di antara sekian
banyak pembaca "Al-Manar” itu terdapat
seorang pembaca yang intens, yaitu KH. Ahmad
Dahlam (pendiri Muhammadiyah).
Selain pembaca berat "Al-Manar” KH. Ahmad Dahlan juga
pernah bermukim di Timur Tengah selama dua tahun
(1903-1905) untuk memperdalam berbagai disiplin
ilmu keislaman. Pergumulan secara langsung dengan ide-
ide pembaharuan di pusat Islam (Timur Tengah)
telah mendorong KH. Ahmad
Taharlar
an
17

ke se

Laia
O
U

na
..

.
R

an visi
pp.
bestyen
1
in

Created by Universe Document Converter


Universitas Muhammadiyah Malang
TO

UTA
mmad Abd

Dahlan untuk mengadakan pembaharuan Islam di Indonesia


melalui organisasi yang didirikannya, yaitu
Muhammadiyah.
Ide Pan-Islamesme dari Jalaluddin Al-Aghani
di Mesir turut memperkuat pemahaman
pembaharuan Islam di Indonesia terutama yang
menyangkut keberadaan penjajah di tanah air.
Maka secara tidak langsung, kesadaran
masyarakat Jawa untuk mengusir penjajah Belanda
tidak lain karena diilhami ajaran Jalaluddin Al-
Aghani tentang eksistensi kemerdekaan bagi
sebuah negara khususnya umat Islam.
Sebagai bukti adanya pengaruh
perkembangan pemikiran Islam di Timur
Tengah terhadap berdirinya
Muhammadiyah, sejumlah cendekiawan
membuat persamaaan pemikiran
pendidikan Ahmad Dahlan dengan
beberapa pemikir Islam Timur Tengah.
H.A.R. Gibb mengklasifikasikan
pembaharuan/pendidikan yang dilakukan
Muhammad Abduh (1849-1905) di Mesir,
sebagai berikut:
sebagai o a. Membersihkan Islam dari
pengaruh dan kebiasaan asing b. Pembaharuan
pendidikan tinggi Islam c. Reformulasi doktrin
Islam dengan alam fikiran modern d.
Mempertahankan Islam dari pengaruh-
pengaruh Eropa dan serangan
Kristen
Sementara H.A.

rumusan, bahwa pembaharuan maupun


pendidikan
yang dilakukan oleh K.H. Ahmad Dahlan
berorientasi pada: a. Membersihkan Islam di
Indonesia dari pengaruh dan kebiasaan
yang bukan
Islam b. Reformulasi doktrin Islam dengan pandangan
alam fikiran modern c. Reformasi ajaran Islam dan
pendidikan Islam d. Mempertahankan Islam dari
pengaruh dan serangan luar Islam
Baik Muhammad Abduh maupun K.H. Ahmad
Dahlan melihat bahwa lembaga pendidikan Islam
(saat itu) tidak bisa menghasilkan para ahli
m daripa di Mes
dern
.
07

2
1

211
Vudt

mo
a
pre
1
in

Created by Universe Document


Converter
Universitas Muhammadiyah
Malang

sehingga umat Islam tidak dapat bersaing dengan bangsa lain


Itulah sebabnya mayoritas negara
semisal Eropa.
Islam (penduduknya mayoritas beragama Islam)
dijajah oleh mereka.
Muhammad Abduh berkeinginan untuk mengembalikan
kejayaan Islam seperti sedia kala, tepatnya di masa
umat Islam menguasai peradaban dunia, baik di
bidang Kimia, Matematika, Fisika, Kedokteran,
Arsitektur, Filsafat, Seni dan sebagainya.
Dalam pandangan K.H. Ahmad Dahlam, lembaga
pendidikan agama yang ada di Indonesia seperti
pondok pesantren, ketika itu tidak dapat
mengikuti dan memenuhi tuntutan zaman,
sementara pendidikan yang diselenggarakan
kolonial Belanda sama sekali tidak memperhatikan pendidikan Islam.

Perbandingan di atas menunjukkan


sesungguhnya substansi
pembaharuan/pendidikan antara Muhammad
Abduh dengan K.H. Ahmad Dahlan mempunyai
manusia
kesamaan. Sama-sama i meningkatkan sumber daya
(SDM) umat Islam. Perbedaannya hanya terletak
pada setting wilayah dan zaman. Muhammad Abduh
di Mesir sedang K.H. Ahmad Dahlan di Indonesia.
enipe
DOW
kesamaan
perbedaannya
Wilava
Ahma
DAL

Misi dan Visi Muhammadiyah


Sejak Muhammadiyah didirikan oleh K.H.
Ahmad Dahlan, Muhammadiyah komitmen
dengan perjuangan yang berorientasi pada:
1. Menegakkan keyakinan “tauhid" yang murni
sesuai dengan Al-Qur'an dan
Sunnah Rasul. Atau membersihkan amalan
Islam dari tradisi dan kepercayaan
yang bersumber dari selain Al-Qur'an dan
Sunnah Rasul. 2. Menyebarluaskan ajaran-
ajaran Islam yang bersumber pada Al-Qur'an
dan
Sunnah Rasul dengan sistem pendidikan modern 3.
Mewujudkan amalan-amalan Islam dalam kehidupan
perorangan, keluarga dan
masyarakat.
4. Reformasi doktrin Islam dengan pandangan alam pikiran modern,
pre
bestyen
1
in

Created by Universe Document Converter


Universitas Muhammadiyah

UIT

Kemurnian ajaran Islam (tauhid) mendapatkan


perhatian tersendiri dari Muhammadiyah karena
bertauhid yang murni atau “tauhid” yang tidak
terkontaminasi oleh berbagai tradisi dan
kepercayaan selain Islam merupakan perintah
Allah swt. Sehingga adanya keyakinan terhadap
kekuatan Supra natural (kekuatan ghaib) selain
Allah, jelas bertentangan dengan ajaran Islam
(syirik) dan termasuk dosa besar yang tidak
diampuni oleh Allah.
Penegasan tentang Allah satu-satunya
Tuhan adalah tertera dalam Al Qur'an
sebagai berikut: “Ketahuilah bahwa tidak
ada Tuhan selain Allah” (QS.
Muhammad/47:19). Sedang dalam QS.
An-Nisaa' 14:48, Allah menyatakan :
"Sungguh Allah tidak akan mengampuni bila
Dia disekutukan, dan Dia akan
J

doa selama semen


yang dikehendaki-Nya.”
oneON

Dalam
menegakkan
kemurnian
tauhid
Uhann
uhammadiyah
senantiasa

asmurnian
Wahai orang-ora
7A1992
WALIOTUL

ajaran-ajaran
Alan
akan me

berpedoman kepada janji Allah, yakni:


"Wahai orang-orang yang beriman, jika
kamu tegakkan ajaran-ajaran agama Allah,
niscaya Allah akan melimpahkan
karunia(pertolonganNya) kepada kamu,
dan akan meneguhkan kamu tempat
kamu berpijak” (QS. Muhammad 147:7).
muhamm
engan menegak
.

telah membawakan misi keagamaan


sekaligus membawakan misi
kemanusian. Misi keagamaan
sebagaimana yang diajarkan oleh Allah lewat
Al-Qur'an dan Sunnah Rasul, yakni agama
yang tidak dicampur dengan tahayul,
bid'ah dan churafat; dan misi
kemanusiaan berupa penyelamatan umat
manusia dari siksa Allah baik siksa di
dunia terutama siksa di akhirat kelak. Lebih
dari itu, misi kemanusiaan yang
didasarkan pada tauhid, yang
diperjuangkan tegaknya oleh
muhammadiyah, adalah menyelamatkan
manusia (muslim) dari keterbelengguan fitrah
manusia oleh bentuk bentuk penghambatan
selain kepada Allah.
N1

lan
pre
bestyen
1
in

Created by Universe Document


Converter
Universitas

Muhammadiyah UMM Malang

2
Bar
ne

HITEL

Upaya kearah di atas sangat diperlukan, sesuai dengan


siapapun kembali kepada
firman Allah: "ajaklah
jalan kebenaran yang diserukan oleh
Tuhanmu, dengan penuh kebijaksanaan, pitutur
yang baik dan bila perlu bertukar fikiran dengan
cara sebaik-baiknya.” (QS. An-Nahl/16:125).
Dalam menyebarkan agama Islam, Muhammadiyah
komitmen untuk selalu
berpegang teguh kepada Al-Qur'an dan Sunnah Rasul, karena Al-
Rasul merupakan sumber asli dari
Qur'an dan Sunnah
ajaran Islam. Al-Qur'an dan Sunnah Rasul
menyajikan tentang "kebenaran mutlaq” yang
dapat diuji kapan saja dan oleh siapapun juga.
Dalam hal ini Allah berfirman: Sungguh Al-
Qur'an ini memberikan petunjuk pada jalan
yang terlurus” (QS. Al-Israa’/17:9). Atau
firman Allah lainnya: “ kami telah menurunkan Al-
Qur'an kepamu (Muhammad) agar kamu menjelaskan
kepada umat manusia tentang ajaran-ajaran
yang diturunkan kepada mereka, mudah-
mudahan mereka mau menggunakan firman-
Nya" (QS. An-Nahl/16:44). Pada firman yang
lain Allah menegaskan: “sesungguhnya kamilah yang
menurunkan Al Qur'an, dan kami sendiri pulalah
yang senantiasa memeliharanya" (QS. Al
Hajr/15:6).
Muhammadiyah juga menekankan agar
ajaran Islam yang murni (tauhid) senantiasa
diwujudkan bagi kehidupan perorangan,
keluarga dan masyarakat. Sebab "tauhid"
yang murni dapat mendorong siapa saja
untuk berbuat sesuatu sesuai dengan ajaran
Islam. Dan setiap amalan yang dikerjakan
manusia hanya dapat diterima oleh Allah jika
didasarkan atas keyakinan "tauhid" atau iman
yang sebenarnya, iman yang sesuai dengan
ajaran Allah. Dengan demikian antara
“iman” dan “amal” tidak bisa dipisahkan.
Iman yang sesungguhnya dapat melahirkan
amal, dan amal akan diterima oleh Allah jika
keluar dari iman yang benar. Dalam hal ini
Allah berfirman: “Barang siapa di antara
kalian berbuat kebaikan, baik laki-laki
maupun perempuan, dalam keadaan beriman yang
benar, niscaya kami beri karunia (pahala)
berupa hidup yang baik, dan kami akan balas
perbuatan mereka itu dengan pahala yang telah
kami janjikan” (QS. An-Nahl/16:97).
akaymas:
(
pp.
bestyen
1
in

Created by Universe Document Converter


Universitas Muhammadiyah
*

in karakter
UN KAISNIMCI
TUOI

Sebagai gerakan Islam, Muhammadiyah bukan


sekadar organisasi semata, melainkan juga sebagai
gerakan keagamaan yang di dalamnya terkandung
sistem keyakinan; pengetahuan organisasi; praktik
aktifitas yang mengarah pada tujuan yang dicita-
citakan.

Muhammadiyah sebagai organisasi/gerakan


memerlukan perekat yang kuat guna
mempertahankan nilai-nilai, sejarah, ikatan
dan kesinambungan gerakan dalam
melaksanakan amal usaha, di sinilah pentingnya
ideologi.
Ideologi Muhammadiyah secara substansi
terkandung di dalam Muqaddimah
Anggaran Dasar Muhammadiyah” serta
matan” Keyakinan dan Cita cita
Muhammadiyah. Adapun fungsi ideologi dalam
Muhammadiyah: 1. Memberi arah tentang
paham Islam yang diyakini Muhammadiyah 2.
Mengikat solidaritas kolektif antar warga
Muhammadiyah 3. Membangun kesamaan
dalam menyusun strategi perjuangan 4.
Membangun karakter warga Muhammadiyah
5. Sarana memobilisasi anggota
Muhammadiyah
Secara garis besar ideologi
Muhammadiyah yang terkandung dalam
"Muqaddimah AD Muhammadiyah” dapat
digambarkan sebagai berikut: 1. Hidup manusia
harus berdasar tauhid; ber-Tuhan, beribadah
serta tunduk dan taat
hanya kepada Allah. Kepercayaan tauhid
mempunyai tiga aspek: a. Kepercayaan
dan keyakinan bahwa hanya Allah yang
kuasa mencipta,
memelihara, mengatur dan menguasai alam
semesta. b. Kepercayaan dan keyakinan
bahwa hanya Allah Tuhan yang hak c.
Kepercayaan dan keyakinan bahwa hanya
Allah yang berhak dan wajib
dihambai/disembah. 2.
Hidup manusia itu bermasyarakat,
maka harus senantiasa memberi nilai positif
kepada masyarakat 3.
Hanya hukum Allah yang
sebenarya dijadikan sendi untuk membentuk
pri-badi
utama dan mengatur ketertiban hidup bersama
untuk menuju hidup bahagia, sejahtera di dunia/akhirat
otu Muhamme
al
kanonno
YEY

LICH
gal beriku
*

111a

ml
Sama
bestyen
1
in

Created by Universe Document Converter


Universitas

Muhammadiyah UMM Malang


A

4. Menegakkan dan menjunjung tinggi


agama Islam untuk mewujudkan
masyarakat
Islam yang sebenar-benarnya adalah
kewajiban sebagai ibadah kepada Allah
dan
Ikhsan kepada kemanusiaan. 5.
Perjuangan menegakkan dan
menjunjung tinggi agama Islam akan
berhasil bila
mengikuti/ittiba' perjuangan Rasullah
SAW 6. Perjuangan mewujudkan
pokok pikiran tersebut hanya akan
berhasil bila dilakukan
dengan berorganisasi yang baik.
Maka organisasi merupakan satu-
satunya alat/cara perjuangan yang
sebaik-baiknya

II. PROFIL PENDIRI MUHAMMADIYAH

Dar

.
...
.22

va vang vat
V
.

12
yano te
o be
S

la

al yang krit:
nad Dr

Film "Sang Pencerah” mengungkap


sisi manusia seorang Ahmad Dahlan
yang memang memiliki kehidupan
multi warna dan kontroversial. Dari
seorang kyai, pendidik hingga bermain
musik. Pada saat itu dia dianggap kafir dan
beraliran sesat karena pemikirannya yang
gerakannya yang nyata dan
dirasakan oleh masyarakat pada saat
itu, khususnya masyarakat yang
tertindas membuat beberapa orang yang
berfikiran terbuka dan anak-anak
muda yang kritis menyukai
caranya. ***
Muhammad Darwisy adalah nama
kecil dari seorang Ahmad Dahlan. Ia
lahir pada tahun 1868 dari pasangan
orang tua yang dikenal sebagai pemuka
agama. Ayahnya Kyai Haji Abu Bakar
adalah seorang khatib dan Imam
besar di Masjid besar Kesultanan
Yogjakarta, sedangkan ibunya bernama
siti Aminah anak seorang penghulu
bernama Haji Ibrahim. Anak ke
empat dari tujuh bersaudara
mendapat nama kehormatan Raden
Ngabei Ngabdul Darwis dari Sri Sultan
ayahnya yang cukup
karena kedudukan
tinggi di keraton. Ayahnya masih
keturunan dari Syaih Maulana Malik
Ibrahim penyebar agama di Gresik pada
abad ke 15 yang juga merupakan salah satu
dari 9 tokoh besar wali songo. Bahkan bila
ditelusuri lebih lanjut ada garis keturunan
Rasulullah dari jalur cucunya, yaitu Hussain bin
Ali bin Abi Thalib.
Orang

T
pun
bestyen
1
in

I created by Universal Document


Converter
Universitas Muhammadiyah Malang

Old
Alla

menunainen
*

1980. kolo
.

Silsilah keturunannya menunjukkan bahwa


ia mempunyai keturunan priyayi dan kyai
sekaligus.
Muhammad Darwisy mendapat pendidikan
agama Islam pertama kali dari orang
tuanya. Kepada ayahnya, KH Abu
Bakar, ia belajar mengaji Al-Qur'an
dan dasar-dasar ilmu agama Islam.
Kemudia ia berguru kepada kedua
kakak iparnya, yaitu KH
Muhammad Shalih, kepadanya ia
belajar fiqih dan kepada KH
Muhsin, ia belajar nahwu. Ia juga
berguru kepada KH Muhammad Nur
(kakak iparnya pula) dan KH Abdul
hamid tentang berbagai Ilmu agama
Islam. Selain itu ia juga belajar Ilmu
Falak antara lain kepada KH Dahlan
Semarang, menantu Kia Saleh Darat
Semarang. Semua itu menjadi
bekalnya ketika berangkat ke
Tanah Suci.
Muhammad Darwisy menunaikan ibadah haji dua kali,

ketika dalam usia masih


muda. Pertama
sa menunaikan haji pada tahun
1980, ketika berumur 22 tahun,
sambil memperdalam ilmu agama Islam
di Tanah Suci. Saat M. Darwis
berangkat ke tanah suci sang ayah berkata
padanya untuk pu ngan membawa perubahan.
4 padanya" Kembali di tanah air, M. Darwis
mengubah namanya menjadi Ahmad
Dahlan. Nama yang diberi gurunya pada
ijazah kelulusan belajar dari Makkah.
Kemudian menikah dengan Siti
Walidah 17 Tahun. Pernikahan
mereka dihadir para ulama yang
sekaligus dijadikan ajang
pertemuan ulama se-Jawa. Sri
Sultan beserta para kerabatnya
berkenan menghadiri
pernikahannya. Menjadi menantu
yang juga pedagang membawanya
ke dunia baru yaitu berdagang batik.
Hal itu dinikmatinya dengan senang,
rupanya ia juga memiliki bakat
yang bagus dalam berdagang.
Setahun setelah pernikahannya,
Ahmad Dahlan ditinggalkan ibunya.
Allah memanggil orang yang
sangat dikasihinya itu tepat setelah
kelahiran putri pertamanya yang
diberi nama Siti Johanah. Setahun
kemudia karena kondisi ayahnya
yang mengkhawatirkan, Ahmad Dahlan
sepakat dengan saudar-saudaranya
untuk menikahkan ayah mereka dengan
ibu Raden Khatib Tengan Haji
Muhammad. Pernikahan berjalan mulus
dan menentramkan, Dahlan memperoleh
adik baru dari pernikahan tersebut
yang diberi nama Muhammad Basyir.
gurunya
ton
mo
Up
KK
NICIUN

T
1
.

y el

pertemu
.
.

AC

no ju
.
.

Sen

RU
pre
bestyen
1
WE
in

Created by Universe Document


Converter
Universitas Muhammadiyah Malang
merasa

VA
A

lan kemandiri dan melet


karen
poran

Ayahnya memberi kepercayaan untuk memberi


pengajian kepada anak-anak, berikutnya
kepada remaja, dan selanjutnya kepada
orang-orang dewasa. Ia merasa gelisah
atas pelaksanaan syariat Islam yang
melenceng ke arah Bid'ah atau
menyimpang/sesat dan demikian
bersemangat untuk sebuah cita-cita
melakukan perubahan pemikiran dalam
memahami Islam.
Ia mengawali cita-citanya dengan
mengubah arah kiblat pada arah yang
sebenarnya. Namun praktek
pembaharuan yang dilakukan Ahmad
Dahlan tidak semudah yang diharapkan,
ia gagal merealisasikan perubahan arah
kiblat di masjid Kesultanan Yogyakarta.
Kebanyakan kaum tua menentang langkah
Dahlan tersebut dan mengakibatkan
kemarahan seorang kyai penjaga tradisi,
kyai Penghulu Kamaludiningrat. Dahlan
kemudian berusaha mewujudkan
maksud pembaharuannya itu dengan
membangun langgar sendiri dan
meletakkan kiblat dengan benar. Usaha
inipun gagal karena lagi-lagi mendapat
tantangan dari kaum tua. Seorang
penghulu di daerah itu bahkan memerintahkan
masyarakat menghancurkan langgar yang
dibangun Dahlan, karena dianggap
mengajarkan aliran sesat. Dahlan tidak
mampu berbuat banyak, ia nyaris patah
hati dan hampir saja Dahlan
meninggalkan kota kelahirannya, jika saja
seorang anggota keluarga tidak
menghalangi dan membangunkan untuknya
sebuah langgar yang lain, dengan jaminan
bahwa ia dapat mengajarkan pembaharuan
Islamnya itu sesuai keyakinannya
sendiri, tanpa ada gangguan dari orang
lain.
Dahlan mulai bangkit dan semangat
dengan dukungan dari keluarga dan
orang orang yang punya pemikiran terbuka
serta para muridnya. Dan ia berhasil.
Keberhasilannya itu semakin
menunjukkan titik cerah ketika ayahnya
meninggal pada bulan Sya'ban tahun
1896, ia diberi kepercayaan menggantikan
ayahnya sebagai khatib tetap masjid Gedhe
(Masjid Kraton) Kauman, yogyakarta. Bahkan
kraton menetapkan sebagai anggota Raad
Agama Islam Hukum Kraton. Karena
dapat dipahami dan melekat pada dirinya dan
masyarakat menyebut namanya KH Ahmad
ahkan meme
CINCII IITITI
TIC

n langgar yang di

chan masyara
Yaris pata
23
NULO

PRO
Old

un
lan
1.

i orang
.

Dahlan.
At

Kedua, ia menunaikan ibadah haji lagi tahun


1903, ketika berumur 35 tahun atas fasilitas Sri
Sultan. Sri Sultan menegaskan bahwa zaman sekarang
sudah berubah
pre
bestyen
1
in

Created by Universe Document


Converter
Universitas Muhammadiyah
UMM Malang

S
dari perang senjata menjadi perang
intelektual.. Ini berarti ia telah dewasa
penuh serta jiwanya lebih stabil dan
lebih mantap daripada waktu
berhaji sebelumnya. Dua
kesempatan tersebut selain digunakan
untuk berhaji juga dimanfaatkan untuk
studi lanjut memperdalam ajaran-ajaran
Islam kepada beberapa ulama
Indonesia yang tinggal di Tanah suci.
Disamping kepada ulama lainnya. Setelah
menunaikan ibadahhaji baik yang
pertama maupun kedua tidak
segera pulang ke Indonesia.
Pada haji yang pertama ia berada
di tanah suci selama delapan
bulan. Sedangkan pada haji yang
kedua berada disana sekitar dua
tahun.
Selagi berada di Tanah suci, KH
Ahmad Dahlan mendengar,
membaca, dan bersentuhan denga
gerakan pembaharuan dalam
Islam di Timur tengah, misal, di
Mesir. Apalagi ia menyadari berada di dalam ruang dan
waktu. Maka ia berusaha ingin
tahu apa
sebenarnya yang terjadi . la
manfaatkan keberadaannya untuk
banyak membaca berbagai kitab
dan buku yang dikarang para toko
pembaharuan dalam Islam antara
lain Taqiyyudin Ibnu Taimiyyah,
Jamaludin Al Afghani, dan
Muhammad Abduh. Melalui kitab dan
buku yang sibaca, ia dapat berkenalan
dan mengetahui pokok pikiran
mereka. Dari perkenalan secara
tidak langsung itu, ia mendapat
pelajaran berharga, memperoleh
inspirasi, dan memiliki motivasi
yang kuat untuk melakukan pembaharuan."
Sebagai seorang yang alim, KH Ahmad Dahlan
Bermacam kitab yang menjadi
pegangan ulama dan dikaji di
pondok pesanteren ia punya dan
mendalami dengan baik . Bahkan
sebagai seorang alim yang
berpikiran maju, yang berkehendak
mambawa Islam yang berkemajuan,
ia banyak membaca kitab-kitab baru
yang mengilhami dalam hidup dan
perjuangannya. Di antara beberapa
kitab bacaannya adalah kitab Fil Bid'ah dan
At-Tawassul wal Wasilah Karanga Ibnu
Taimiyyah, Kita Tauhid, Kitab Tafsir
juz Amma dan kitab Al Islam wan
Nashraniyyah ( ketiganya karangan
Muhammad Abduh), dan kita Tafsir Al
*
ACE

lle
Toh

| kitab dan buku yang siba


LL

1
A
ld.
U
OS
.
60

x
NA

miliki Dan
RCUITCII
**.
pre
bestyen
1
in
Created by Universe Document
Converter
Universitas Muhammadiyah
UMM Malang

DUNVIUI

9.

Manar karangan Rasyid Ridha, kitab Dairatul Ma'arif


karangan Farid wajdi, dan Mjalah Al Urwatul
Wutsqa?.
Sekembalinya dari Makkah, maraknya kristenisasi dan
rendahnya pemahaman Islam di kalangan
priyayi membuat KH Ahmad Dahlan
mengembangkan peta sayapnya tidak pada
masyarakat jawa kebanyakan (abangan)
saja. Tetapi beliau berhubungan dengan
para nasionalis dan para priyayi. Pada
tahun 1909 KH A. Dahlan bergabung
dengan perkumpulan Boedi Oetomo
yang saat itu dipimpin DR Cipto Mangun
Kusumo, setelah sebelumnya beliau
mengundurkan diri dari Khatib Masjid
Ghede Kauman untuk kebaikan
bersama. Dengan cara ini ia berharap
dapat mewujudkan tujuan dakwah
lebih luas, yaitu dapat memberikan
pelajaran agama di sekolah-sekolah
dan kantor-kantor pemerintah .
Tetapi Dahlan juga dituduh sebagai
kyai kejawen hanya karena dekat dengan
lingkungan cendekiawan Jawa di Boedi
Oetomo. Tapi tuduhan itu tidak
membuat pemuda kauman itu surut. **
Dengan ditemani istri tercinta (Nya
Walidah) dan lima murid-murid
setianya : Sudja , Sangidu, Fahruddin,
Hisyam, dan Dirjo membentuk
perjumpulan Muhammadiyah dengan
tujuan umat Islam agar berpikiran
maju sesuai perkembangan zaman. Budi
Utomo membantu Dahlan dalam mengurus
ijin pendirian perkumpulannya.
Permohonan itu kemudian sampai
pada Sri Sultan yang memang sudah
mengharapkan kehadiran suatu
perkumpulan Islam sejak dulu. Melihat
nama KH A. Dahlan tertulis sebagai
presiden perkumpulan
Muhammadiyah Sri Sultan sangat
senang dan lega. Beliau menyambut
bahagia kedatangan KH A. Dahlan. Sri
Sultan berpesan agar jangan sampai
Muhammdiyah kelak mengecilkan
kadudukan Masjid Ghede Kauman. KH
A. Dahlan bahwa keduanya mempunyai
fungsi yang berbeda. Fungsi Masjid Kauman tidak akan
masjid adalah
tergantinkan oleh Muhammadiyah karena
tempat ibadah sedangkan Muhammadiyah
adalah wadah untuk meningkatkan
pendidikan umat.
11th *

emani istri tercinta UNY


lid Ummu

my
C

kiran
CV
C
.
.

na UIS
A
canal
***IU
TK
ma
LLAC
A

Dallagla

2 M Muuclas Abror dalam Suara Muhammadiyah , No 01/Th. Ke


97, 1-15 januari 2012. Hal. 43

Al-Islam & Kem uhammadiyahan (AIK) - OMM43


WE

Created by Universe Document


Converter
Universitas Muhammadiyah Malang
na

ketika mmadiyah kebesaran k!


Lan KPI

Akhirnya pada tanggal 12 Nopember 1912


M ditetapkan oleh KH Ahmad Dahlan
sebagai lahirnya Muhammadiyah
dihadiri kurang lebih 30 orang
muridnya meskipun surat ijin berdirinya
persyarikatan Muhammadiyah belum
keluar. Beberapa hari kemudian turun surat
ijin berdirimya Muhammadiyah disitu
tercantum tanggal 18 Nopember 1912.
Sabtu malam Minggu terakhir di bulan
Desember 1912 diumumkan kepada
masyarakat berdirinya Perkumpulan
Muhammadiyah dihadiri keluarga
besar KH Ahmad Dahlan dan
undangan yang sedikitnya berjumlah
70 orang. Di Keraton Sri Sultan juga merasa
senang dengan berdirinya Muhammadiyah.
Apalagi dipimpin oleh kyai muda, pintar,
mudah bergaul, dan merupakan keturunan
Syaikh Maulana Malik Ibrahim. Sri Sultan
sangat terkesan dengan khutbah-khutbah
KH Ahmad. Dahlan ketika menjadi khatib amin di Masjid
Ghede Kauman. Harapan beliau
semoga lewat
Muhammadiyah kebesaran KH Ahmad
Dahlan terdengar sampai di luar
Kauman
Melalui rasionalisasi ritual yang
dilakukan KH Ahmad Dahlan seperti
tersebut diatas tersedia ruang bagi banyak
pihak untuk lebih memahami Islam yang
fungsional bagi pemecahan masalah
kemanusiaan, bahkan terlibat
didalamnya. Jika dibaca secara jernih
kekuatan utama gerakan
Muhammadiyah periode awal ialah
etika dan semangat ke-welas-asih-an
atas sesama, sikap terbuka dan
toleransi. Awalnya pendukung gerakan
ini bukan lah semata-mata dari kaum
santri, tapi juga orang-orang Belanda,
China dan priyayi jawa. Ketika Dahlan
menggerakkan masyarakat membela
mereka yang tertindas, terlantar dan
gelandangan dukungan datang dari
segala penjuru. Semua itu dilakukan
kyai bukan bermaksud mengubah
keyakinan agama, tapi semata hendak
menunjukkan ke-welas-asih-an
berbasis Kitab Suci dan Sunnah Nabi.
Sikap terbuka, toleran dan membela yang
menderita dari kyai Dahlan itulah yang
membuat Dr. Soetomo, elit priyayi jawa, salah
seorang pemimpin Budi Utomo (1908), kepincut
gerakan Muhammadiyah. Dokter itu menyebut
fokus, asas dan etos
Omall

al bagi pemeca

1 кек
VN:

Ivar
perio
.

TO

Id
...
3 Een Rochaeni dalam Suara Muhammadiyah No.05/TH. Ke 96, 1-15
Maret 2011.
pre
bestyen
*****
in

Created by Universe Document


Converter
Universitas Muhammadiyah

UMM Malang

eli
SID
utama gerakan itu, ialah ke-welas-asih-an pada
sesama, terutama rakyat kecil yang terancam
dan tertindas. Karena itu Dr Soetomo
kemudia bersedia menjadi advisor HB
(Hooft Bestuur) Muhammadiyah Bidang
Kesehatan. Disini letak fungsi strategis
pembaruan sosial kemanusiaan kyai bagi pembebasan umat dari
penderitaan

struktural tersebut."

Sosok Kyai Dahlan tidaklah seperti ulama


tradisional yang hanya fasih berbicara
(mubaligh) sebagai gerak luar dan
sementara dari perasaan dan keinginan .
Meminjam istilah Antonio Gramsci, kyai
dahlan juga merupakan sosok intelektual
organik, beliau menjalankan fungsi
intelektualnya sebagai organisator dan
penggerak bagi kaumnya dan betul-betul
berpartisipasi aktif dalam kehidupan
praktis.
Bahasa dakwah kyai Dahlan begitu fasih
karena keluar dari hati yang suci, tulus ihlas,
lepas dari selubung ide dan kepentingan
duniawi sehingga menyentuh bagi yang
mendengarkan (qaulan baligha). Ajakan
Ajengan dahlan juga sangat mudah
difahami (Qaulan maisura) karena ia hanya
mengatakan dan melakukan apa yang
diyakininya sebagai kebenaran (qaulan sadida).
Oleh karena itu , beliau menyampaikan
dakwahnya dengan penuh kasih sayang,
santun penuh adab dan
menyejukkan(gaulan layyina).
Keshalihannya begitu konkrit dengan
sungguh-sungguh melakukan amal shaleh
yang dampaknya jelas terasa bagi orang
lain dan masyarakat luas. Zuhud dalam
urusan dunia tampak nyata dengan kerelaan
mengorbankan seluruh tenaga dan hartanya
demi kecerdasan dan kemajuan umat.
Sementara di pihak lain , orang miskin
dikasih sarapan sabar, makan siang
tawakal, dan makan malam qana'ah. Kyai
Dahlan mengajak orang mengeluarkan
hartanya untuk memberi sarapan, makan
siang dan makan malam orang miskin dengan
makanan yang meredakan gemuruh perut
yang kelaparan dan menyediakan
pakaian buat tubuh yang menggigil
karena kedinginan atau meradang karena
kepanasan. Beliau tidak takut miskin, karenanya
ami
CABLE

1 me

saren
(gaulan sareng
UT

you.

Aulan lov
.!
AT

ata CA12
..
4 Sang pencerah
pre
j སྶ
1
WE
in

Created by Universe Document


Converter
Universitas Muhammadiyah
UMM Malang
2

alan

149
ik
KO

ang meno

tidak segan mengeluarkan hartanya sendiri, bukan


hanya sekedar menyalurkan harta
para donatur atau kas organisasi.

Namun demikian, kyai Dahlan bukan sekedar


aktivis sosial yang melupakan bahkan
berusaha “membunuh” Tuhan seperti
layaknya aktivis partai komunis atau
mengabaikan dan meremehkan ritual syari'at
seperti tokoh fiktif Syeh Siti Jenar, atau
bersemangat menolong dan membela orang miskin
dengan cara mencuri seperti dilakukan Si Pitung
atau Robinhood. Kesadaran kyai Dahlan terlahir
dari kesadaran spiritual tingkat tinggi melalui
jalan-jalan ritual (syari'at) para Nabi yang
dijamin kebenaran dan keselamatannya.
Seperti halnya, Jalaludin Rumi yang
menyatakan bahwa shalat merupakan jalan
paling efektif untuk menajamkan kualitas
spiritual (taqarruh ilallah/mendekatkan diri
pada Allah).
Oleh karena itu pembelaaanya kepada
wong cilik dilakukan dengan cara luhur dan
beradab, sehingga menarik kaum priyayi
dan saudagar. Andai kata kezuhudan ritual
(syari`ah) tidak diamalkan kyai dahlan,
tentu akan banyak orang menganggap
Muhammadiyah seperti gerakan sosial
biasa lainnya yang mengusung jargon
pembelaan terhadap rakyat kecil namun kering
nuansa ruhaniahnya karena hanya
menganggap manusia sebagai sosok yang
terdiri dari tumpukan daging dan tulang.
Oleh karena itu sanga tepat pernyataan
mentri Agama RI Farid Ma'ruf dalam
bukunya analisa Akhlak yang
mengelompokkan Kyai Dahlan sebagai sosok
Sufi Ghazalian yang komit pada lahir syariat
dan ruh/batin syariat sekaligus. Hal tersebut
dapat dimaklumi dari bacaan kyai Dahlan
yang melahap karya-karya ghozali mulai dari
kajian fikih, kalam dan tasawuf. Adapun
pengelompokan dalam ranah filsafat, lebih
tepat diasosiasikan dengan Averoisme atau
penganut filsafat Ibnu Rusyd yang tidak
mempertentangkan antara filsafat (hikmah) dan
syariat. Bahkan sebaliknya kebenaran syariat dan
filsafat saling mendukung satu sama lain dan
mengukuhkan posisinya
masing-masing (Ibnu
Rusy dalam Fashl Maqal fil Maa Baina al-
Hikmah wa al-Syari'ah min al-itshal, 1920).
Al kisah tentang penyebab berkembangnya
Muhammadiyah di Sumatera Barat. Salah satunya
adalah laporan seorang ulama ranah Minang yang
melakukan
1
ta
in
lan
LIITIL
II
hanna
KATA dniany d Kai
L

going
...

Cart
1%
Y
pp.
1
WE
in

Greated by Universal Document


Converter
Universitas Muhammadiyah

UMM Malang
kecil
kta berpadunya
van
Tamm
Q

penelitian langsung ke jogja untuk menjawab


rasa penasarannya mengenai figur Kyai Dahlan
pendiri ormas yang berpikit maju dan modern.
Saat ulama tiba di jogja dijamu Sang kyai
dirumahnya dan diperkenankan menginap.
Menurut kesaksian sang ulama, pada dini hari
dia menyaksikan kyai Dahlan sedang asyik
bertahajud dan kemudian pergi ke masjid sebelum
adzan subuh berkumandang. Pada pagi harinya ketika
hendak sarapan, ternyata porsinya hanya
cukup buat satu orang. Lantas kyai Dahlan
membagi dua porsi sarapan tersebut, untuk
dirinya dan tamunya. Selesai sarapan, kyai
membasuhkan tangan sang ulama. Tentu saja tamu
merasa terheran-heran. Lalu kyai Dahlan
menjelaskan bahwa hal itu ia lakukan untuk
mengganti porsi sarapan yang dibagi dua
tadi.
shalehan itu Dahlan
merupakan salah satu
hal yang meyakinkan ulama dari Sumatra
Barat tersebut, bahwa memang
Muhammadiyah didirikan oleh seorang
yang benar-benar mewarisi tradisi para
Nabi. Sehingga Muhammadiyah dengan
berbagai tantangan dan rintangan yang
menghadangnya terus maju dan berkembang pesat karena bukan
hanya lahir dari dimensi kesadaran nalar
(akal) akan penting membela
mustadh’afin (kaum tertindas) akan
tetapi juga dilandasi oleh kesucian dan
kebeningan hati yang mampu menangkap
pesan kedalam wahyu Allah. ***
Keberanian KH Ahmad Dahlan juga tercatat dala Ahmad
dahlan menerima surat dari
Banyuwangi. Isi surat berisi ancaman
yang ringkasnya ” Silahkan Kyai datang
lagi ke Banyuwangi memberi pengajian,
jika ingin pyulang tinggal nama”. Tanpa
rasa takut, kyai berangkat ke Banyuwangi.
Sampai di kota yujuan. Kyai memberi
pengajian dari awal hingga akhir
berjalan lancar, tertib, aman dan selamat.
Setelah itu kyai kembali ke Yogyakarta. Dan
berdirilah kemudian Muhammadiyah Cabang
Banyuwangi.
Hal ini dapat dipahami dari pernyataan kyai Dahlan
bahwa beragama memang memerlukan kesungguhan atau
mujahadah dalam bahasa tasawuf . Jangankan untuk
me
II

18ml DEBagai
LE

Aan
STICI
Aan
le

San

arah, yaitu k
r1 I
..
Wh
.
N
5 Endang Mintarja dalam Suara Muhammadiyah no.
23/2011.
pre
bestyen
1
in

I created by Universal Document


Converter
Universitas Muhammadiyah
UMM Malang

11 77
w

naan
ali
meraih kebahagiaan akhirat, meraih kesuksesan dunia
saja memerlukan kesungguhan dan
profesionalisme alias tidak serampangan
untuk menggapainya“. Bermujahadah
artinya membebaskan diri dari hal-hal
menyenangkan yang melalaikan dan
mengarahkan jiwa pada setiap yang
berlawanan dengan kehendak nafsu di
setiap waktu. Dari hasil mujahadah itulah
seseorang akan benar-benar dapat mencapai
maqam Zuhud, suatu sikap yang tidak silau
atau berbangga dengan dunia yang
diperolehnya dan tidak merasa
kehilangan dengan menginfakkan
hartanya dalam rangka taat kepada Tuhan?.
Kalau sesorang rajin tahajud karena banyak tidur
di siang harinya, atau menginfakkan
hartanya yang bukan berasal dari keringat
sendiri, walaupun itu juga lumayan
baik, tapi sama sekali itu belum
mencapai maqam zuhud.
Sangat disayangkan dalam perbincangan
tasawuf konsep zuhud sering tidak
dikaitkan langsung dengan mujahadah,
sehingga kekeliruan sering muncul pada
tahap pelaksanaannya. Misalnya konsep
zuhud diasosiakan dengan orang yang
tidak berharta, hidup melarat, rela atau
pasrah ditindas, menyendiri (uzlah) dan sikap
lainnya yang menndeskripsikan sikap pada
tasawuf
yang cenderung asketis. Padahal seorang
pengamal tasawuf pada saat yang
bersamaan harusnya bersikap produktif (sufi
produktif) dengan tidak lagi memahami
zuhud sebagai lari dari problem dunia
obyektif tapi membuka ruang kreatif-
kritis membangun peradaban modern
yang shaleh.
Buya Hamka berpendapat , dalam
tasawuf kita dapat meraih bahagia
dengan mencintai dunia (bukan
sebaliknya). Hanya saja dalam tasawuf kita
diarahkan agar memperbaiki budi/akhlak
(dalam menggapai kebahagiaan hidup) dan
menyucikan batin (dengan meluruskan
niat dalam menjalani hidup). Untuk
memperoleh hal itu hanya dapat dicapai dengan
mujahadah dalam ibadah ritual sebagai wahana penajaman

ruhani dan amal shaleh sebagai


manifestasi dari spiritual konkret. Hal inilah
yang akan melahirkan manusia yang
mempunyai hati suci, kemudian
***

IVE
ZICILV

i dunia. Hal
TITIOUNCI NATUULUI

san buruk
kap ang
1 yang cend
aske
pama tasawu
Coro

kit
m

tasawUI K1
C

Disadur dari pidato kyai pada Konggrea Tahunan


Muhammadiyah, januari 1923 , dalam Mulkhan .2005. ?
Ar=Risalah al-Qusyairiyah, hal. 215 8 Mulkhan dalam Suara
Muhammadiyah No. 20/2012,
pp.
bestyen
1
WE
in

Created by Universe Document


Converter
Universitas Muhammadiyah
cara
L

melahirkan akal suci yang betul -betul dapat


sesuai dengan
memahami Al-qur'an suci. Hal ini
pernyataan kyai Dahlan bahwa
kebenaran Alqur'an hanya dapat dijangkau
oleh akal yang suci dengan hati yang suci. Dari
paparan diatas dapat disimpulkan bahwa Kyai
Ahmad Dahlan adalah seorang yang zahid
paripurna karena pikiran dan aktivitas sosialnya
lahir dari buah ketaatan dalam beribadah dan
cara pandang yang benar akan dunia. Beliau
adalah penggiat dan pencari dunia untuk tujuan
akhirat.

Sang Pencerah sering hadir di sekolah, pasar,


dan kraton, tetapi juga selalu mudah ditemui di
Masjid. Beliau juga menjadi penasehat
Sulthan, melakukan advokasi pada
masyarakat, tetapi juga bersemangat
menghadiri pertemuan/pengajian.
Pada Tahun 1961 Pemerintah Indonesia
mengangkat KH Ahmad Dahlan sebagai
pahlawan Nasional. Melalui surat
Keputusan Presiden Sukarno Nomor 657
tanggal 27 Desember 1961 dikemukakan
empat pertimbangan pengangkatan KH
Ahmad Dahlan sebagai Pahlawan Nasional
, yaitu : (1) KH Ahmad Dahlan telah
mempelopori kebangunan Umat Islam Indonesia untuk
menyadari nasibnya sebagai bangsa
terjajah yang
masih harus belajar dan berbuat; (2) Dengan
organisasi Muhammadiyah yang didirikan
telah memberikan ajaran Islam yang
murni kepada bangsanya. Ajaran Islam
yang menuntut kemajuan, kecerdasan dan
beramal bagi masyarakat dan umat dengan
dasar Iman dan Islam; (3). Dengan
organisasinya Muhammadiyah telah
mempelopori amal usaha sosial dan
pendidikan yang amat diperlukan bagi
kebangunan dan kemajuan bangsa,
dengan jiwa ajaran Islam; (4) Dengan
organisasinya bagian wanita atau
"Aisyiyah telah memelopori kebangunan
wanita bangsa Indonesia untuk
mengecap pendidikan dan berfungsi
sosial, setingkat dengan pria.
Sebagai penutup mari kita lihat suatu
riwayat yanga dikisahkan nabi Khidzir
sedang memberi tausiah Nabi Musa tentang reward
(balasan) langsung dari Tuhan.
V
1710
WA

Lalal

aidi
ang muri
JAV

An
ULU

Islani:

WO
UNI
Khidzir berkata : " Jika Musa bisa memberi pakaian orang yang
telanjang karena

9 Naskah Pidato Milad Muhammadiyah ke 102 /k2 99 dalam SM No,


22/TH. Ke 96 16-30 November 2011
pp.
bestyen
1
WE
in

Created by Universe [ Document


Converter
Universitas Muhammadiyah

UMM Malang

ይጓ

tidak bisa membeli baju, memberi makan orang


yang kelaparan karena tidak bisa bekerja
memperoleh sesuap nasi, membuat tentram
orang yang ketakutan karena terancam dan
tertindas, Tuhan akan memberikan balasan
langsung”. Pahala langsung dari Allah tidak
diberikan bagi yang sholat di masjid, atau
ibadah formal lainnya, karena ibadah sudah
merupakan kewajiban bukan perbuatan intimewa
yang membutuhkan revolusi mental.

DAFT

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur'an dan Tarjamahnya, 2000, Depag,


Jakarta Abdurrahman, Muslim, 2003.
Islam Sebuah Kritik, Erlangga, Jakarta
Ali, Mukti, 1991, Memahami Beberapa Aspek
Ajaran Islam, Mizan, Bandung

Arifin, MT.,1990, Muhammadiyah Potret yang Berubah Institut


Gelagang
Pemikiran, Surakarta
Azhar
CEL

ho

11

Dien, Syamsuddin (editor), 1990,


Muhammadiyah, Kini dan Esok, Pustaka
Panjimas,
Jakarta
ILLET
LV
Manifesto Pemik
n

Ghazali, Abd. Rohim, dkk., 2007.


Muhammadiyah Progresif (Manifesto
Pemikiran
Kaum Muda), JIMM-LESFI, Yogyakarta
Muhammadiyah,
Hambali, Hamdan,
Ideolo SuaraMuhammadiyah, Yogyakarta

Kuntowijoyo, 2001, Muslim Tanpa Masjid, Mizan,


Bandung

Ma’arie, Syafi'i, 1995, Membumikan Islam, Pustaka


Pelajar, Yogyakarta

Mu'ti, Abdul dan Fajar Riza’ul Haq, 2009,


Kristen Muhammadiyah (Konvergensi
Muslim dan Kristen dalam Pendidikan), Al-Wasat,
Jakarta

Mulkhan, Munir, 2007, Pesan dan Kesan Kiai Ahmad


Dahlan dalam Hikmah
Muhammadiyah, Suara Muhammadiyah, Yogyakarta
pun
bestyen
1
in
Created by Universal Dealment
Converter
Universitas Muhammadiyah

Sucipto, Hery, 2005, Tajdid Muhammadiyah dari


Ahmad Dahlan hingga Syafi'i
Ma’arief, Grafindo, Jakarta

Sihab, Alwi, 1998, Muhammadiyah Membendung Arus,


Mizan, Bandung
pp.
1
in

Created by Universe Document


Converter

Anda mungkin juga menyukai