Anda di halaman 1dari 4

Sejarah dan Geografi: Yayasan Budaya

Andinita Pravitasari (2018-193)


Fitri Aulia Rahma (2018-198)

Introduction

Menembuh pasar internasional bukanlah suatu pencapaian yang mudah. Akan tetapi, tidak
sedikit dari perusahaan Indonesia yang mampu bersaing dan menembus pasar internasional
dengan strategi pemasarannya yang baik[1]. Memasuki pasar baru apalagi dalam konteks pasar
internasional bisa menakutkan, tetapi dengan rencana pemasaran yang baik, balasannya akan
setimpal dengan usaha yang dikeluarkan[2].

Keunggulan kompetitif adalah keunggulan yang dimiliki oleh suatu Negara atau bangsa untuk
dapat bersaing di pasar internasional. dalam persaingan global saat ini suatu bangsa atau Negara
memiliki competitive advantage of nation dapat bersaing di pasar internasional bila memiliki
empat faktor penentu dan dua faktor pendukung, empat faktor utama yang menentukan daya
saing suatu komoditi adalah kondisi faktor (factor condition), kondisi permintaan (demand
condition), industry terkait dan industri pendukung yang kompetitif (firm strategy,structure,
and rivalry) [3]. Perbedaan harga yang tinggi antara pasar domestik dan pasar internasional
merupakan faktor pendukung adanya ekspor secara besarbesaran ke pasar internsional [4].

Era perdagangan bebas akan di tandai dengan globalisasi sebagai akibat dari
Liberalisme/Revormasi ekonomi yang didukung dengan majunya teknologi dan transportasi.
Globalisasi berarti menyatukan pasar domestik dengan pasar internasional yang merupakan
peluang dan ancaman bagi industri nasional [5]. Pergerakan volume dan nilai ekspor udang
Indonesia di pasar internasional tersebut karena dipengaruhi oleh jumlah produksi dan kualitas
udang yang berdampak pada harga udang di pasar dunia [6].

Discussion

1. LO3-1 Pentingnya sejarah dan geografi dalam memahami pasar internasional


Pasar merupakan termasuk salah satu perputaran atau penggerak perekonomian dalam suatu
Negara yang secara umum keberhasilannya dapat dilihat dari mekanismenya yang telah [7].
Dalam situasi perdagangan bebas ini, Negara tentunya memiliki keunggulun yang kompetitif dan
komparatif yang lebih baik tentu mempunyai kemampuan lebih besar dan tetap eksis, untuk
melakukan penetrasi dan penguasaan pasar internasional (Stephenson and Erwidodo, 1995) [8].
Globalisasi membuat dunia semakin mengecil mendorong beberapa brand ternama melakukan
expansi bisnis ke pasar internasional baik antar negara maupun antar benua [9].

2. LO3-2 Pengaruh sejarah terhadap budaya suatu negara

Konsep tersebut diartikan sebagai keanekaragaman kebudayaan yang ada dalam masyarakat
Indonesia atau masyarakat majemuk (Arsal, 2009: 185) [10]. Tetapi dengan adanya globalisasi
ini mengakibatkan banyaknya budaya yang masuk dan menyebabkan berbagai masalah di negeri
ini, misalnya menurunnya rasa cinta budaya dan nasionalisme generasi muda [11]. Pengaruh
sejarah yang turun-temurun dan dikawal dengan norma-norma agama yang kuat menjadi faktor
yang mempengaruhi budaya politik masyarakat samin [12].

Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk
Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif.
Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi,
sosial budaya dan lain- lain akan mempengaruhi nilai-nilai nasionalisme terhadap bangsa [13].

3. LO3-3 Bagaimana budaya menafsirkan peristiwa melalui matanya sendiri

…………

4. LO3-4 Seberapa lama kebijakan internasional AS masih mempengaruhi sikap


pelanggan di luar negeri

………

5. LO3-5 Pengaruh keragaman geografis terhadap ekonomi profil suatu Negara

……….

6. LO3-6 Mengapa pemasar harus responsif terhadap geografi suatu Negara

……….
7. LO3-7 Efek ekonomi dari pengendalian populasi pertumbuhan dan populasi yang
menua

………..

8. LO3-8 Infrastruktur komunikasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan


perdagangan internasional

………….

Conclusion

References

[1] F. Ekonomi and U. N. Malang, “STRATEGI PEMASARAN PT . PERTAMINA LUBRICANTS n DALAM


MENEMBUS PASAR INTERNASIONAL Meti Trisna Wulandari HASIL DAN PEMBAHASAN 1 . Strategi
PT Pertamina Lubricants Membangun Brand Awareness dan Brand Loyalty,” vol. 1, no. 1, pp. 15–
18, 2021.

[2] Doğan-Temur, “No Title ‫” مجلة العربية‬,‫كتاب المجامع‬, vol. 2, no. 5, p. 255, 2009, [Online].
Available: ???

[3] F. Ustriaji, “Analisis Daya Saing Komoditi Ekspor Unggulan Indonesia Di Pasar Internasional,” J.
Ekon. Pembang., vol. 14, no. 2, p. 149, 2017, doi: 10.22219/jep.v14i2.3851.

[4] T. C. Morphology, “No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における 健康関連指標に関す


る共分散構造分析 Title.”

[5] T. C. Morphology, “No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における 健康関連指標に関す


る共分散構造分析 Title,” pp. 1–6.
[6] K. Pelzer et al., “No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における 健康関連指標に関する
共分散構造分析 Title,” Solid State Ionics, vol. 2, no. 1, pp. 1–10, 2017, [Online]. Available:
http://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S0167273817305726%0Ahttp://dx.doi.org/10.1038/s
41467-017-01772-
1%0Ahttp://www.ing.unitn.it/~luttero/laboratoriomateriali/RietveldRefinements.pdf
%0Ahttp://www.intechopen.com/books/spectroscopic-analyses-developments-an.

[7] I. Hidayatullah, “PEMIKIRAN IBNU KHALDUN TENTANG MEKANISME PASAR & PENETAPAN
HARGA,” Profit J. Kaji. Ekon. dan Perbank. Syariah, vol. 1, no. 1, 2017, doi:
10.33650/profit.v1i1.318.

[8] A. M. Hasibuan, R. Nurmalina, and A. Wahyudi, “Errata: The Power of Identity: Politics in a New
Key,” Am. Polit. Sci. Rev., vol. 92, no. 3, p. v, 1998, doi: 10.2307/2585477.

[9] F. W. Rahmadania, “Indonesia Sebagai Host Country Dalam Ekspansi Bisnis Merek Fashion
Internasional,” J. Ind. Kreat. dan Kewirausahaan, vol. 2, no. 1, pp. 10–19, 2021, doi:
10.36441/kewirausahaan.v2i1.207.

[10] J. Sejarah and U. N. Semarang, “Pengaruh Pelaksanaan Pendidikan Multikultural Pada Mata
Pelajaran Sejarah Terhadap Sikap Pluralis Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Pekalongan Tahun
Pelajaran 2017/2018,” Indones. J. Hist. Educ., vol. 6, no. 1, pp. 71–83, 2018.

[11] D. S. Y. Agustin, “The Decline of Love for Culture and Nationalism of the Young Generation Due to
Globalization,” J. Soc. Humanit., vol. 4, no. 2, pp. 177–185, 2011.

[12] Y. Suryana, “Pengaruh Pelaksanaan Pemilihan Umum Serentak Terhadap Budaya Politik,”
Supremasi Huk. J. Penelit. Huk., vol. 29, no. 1, pp. 13–28, 2020.

[13] M. Affan and H. Maksum, “Membangun Kembali Sikap Nasionalisme Bangsa Indonesia Dalam
Menangkal Budaya Asing Di Era Globalisasi,” J. Pesona Dasar, vol. 3, no. 4, pp. 65–72, 2016.

Anda mungkin juga menyukai