Anda di halaman 1dari 19

ARTIKEL PENELITIAN

OPTIMALISASI BATAGOR STAND SAWO KANTIN UNESA


DENGAN METODE SIMPLEKS UNTUK MEMAKSIMALKAN
KEUNTUNGAN

OLEH :
MIFTACHUL NUR IHZA ALIMIN (22050394044)
YONATHAN OCTAVIAN PANDEY (22050394047)
DIO BRAHMAN PUTRA (22050394072)
HENSYA RATU PICHYSCA PUTRI (22050394079)

PRODI S1 PENDIDIKAN TATA BOGA


JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadiran ALLAH SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyusun makalah ini sampai dengan selesai. Serta tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian
tugas ini baik dari bantuan sumbangan pikiran maupun sumbangan materinya.

Penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dalam
hal pengetahuan dan wawasan. Dan juga makalah ini dapat memberikan inspirasi bagi
pembaca untuk menerapkan perhitungan metode simpleks dalam kehidupan sehari – hari.

Kami selaku penyusun makalah ini masih merasa kurang dalam hal penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan serta pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar kami dapat menyusun makalah yang
lebih baik di lain waktu.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I 1
PENDAHULUAN 1
A. Latar belakang 1
B. Programasi liniear metode simpleks.............................................................................1
C. Topik
penelitian......................................................................................................................2
BAB II.......................................................................................................................................4

PEMBAHASAN........................................................................................................................4
A. INSTRUMEN DAN SUBJEK PENELITIAN
1. Instrumen penelitian................................................................................................4
2. Subjek penelitian.....................................................................................................5
B. METODE PENELITIAN..............................................................................................5
C. SAJIAN DATA DAN ANALISIS................................................................................6
BAB III....................................................................................................................................13
PENUTUP....................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................14
LAMPIRAN.................................................................................................................15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kami memilih topik yang berjudul “OPTIMALISASI BATAGOR STAND SAWO
KANTIN UNESA DENGAN METODE SIMPLEKS UNTUK MEMAKSIMALKAN
KEUNTUNGAN” karena jenis makanan batagor ini merupakan makanan yang digemari
oleh mahasiswa dan mahasiswi unesa, selain itu karena harganya murah dan di dalam
makanan ini juga mengandung protein yang bagus berasal dari ikan tenggiri. kami
melakukan penelitian ini secara langsung dengan penjual sebanyak 2 kali, serta diskusi
kelompok dilakukan secara online melalui WhatsApp.
Metode yang dipilih dalam penelitian ini yaitu metode simpleks. Metode simpleks
yaitu metode penyelesaian program linear dengan banyak variabel dan banyak kendala
dengan langkah literasi yang disesuaikan dengan bentuk tujuan dan kendala serta
hasilnya. Sehingga dengan metode ini berarti dapat menemukan jumlah produksi dengan
keuntungan yang optimal mungkin. Sesuai dengan latar belakang yang telah disebutkan
di atas maka peneliti akan melakukan penelitian yang berjudul “OPTIMALISASI
BATAGOR STAND SAWO KANTIN UNESA DENGAN METODE SIMPLEKS
UNTUK MEMAKSIMALKAN KEUNTUNGAN” Menggunakan Metode Simpleks.
B. Programasi Linear Metode Simpleks

Metode ini dikembangkan oleh George Dantzig pada 1946 dan sepertinya cocok
untuk komputerisasi masa kini. Pada 1946 Narendra Karmarkar dari Bell Laboratories
menemukan suatu cara untuk memecahkan masalah program linear yang lebih besar,
sehingga memperbaiki dan meningkatkan hasil dari metode simpleks. Metode ini
menyelesaikan masalah program linear melalui perhitungan berulang-ulang (iteration)
yang langkah-langkah perhitungan yang sama diulang berkali-kali sebelum solusi
optimum dicapai. Metode simpleks adalah penyelesaian masalah pemrograman linier
dengan jalan mencari penyelesaian yang layak, dan menggunakan prosedur iterative,
mengembangkan pemecahan hingga dihasilkan penyelesaian yang optimal. Pada
umumnya dipergunakan tabel-tabel, dari tabel pertama yang memberikan pemecahan
dasar permulaan yang fisibel (intial basic feasible solution) sampai pada pemecahan
terakhir yang memberikan optimal solution.

1
Langkah-langkah pemecahan dengan metode Simpleks :

1) Mengubah fungsi tujuan dan batasan-batasan.


2) Menyusun persamaan-persamaan di dalam tabel.
3) Memilih kolom kunci.
4) Memilih baris kunci.
5) Mengubah nilai-nilai baris kunci.
6) Mengubah nilai-nilai selain pada baris kunci.
7) Melanjutkan perbaikan.

Cara penyelesaian metode simpleks:

1. Selesaikan menurut aturan yang ada. Apabila semua angka pada baris (Cj-Zj) ≤0
maka penyelesaian sudah optimal.
2. Bila belum optimal, susun tabel simpleks yang baru dan selesaikan menurut aturan
yang ada. Bila penyelesaian sudah optimal maka permasalahan ini selesai, jika belum
maka ulangi tahap ini sampai mendapatkan penyelesaian optimal. Cara penyusunan
tabel simpleks yang baru:
1. Tentukan kolom kunci, yaitu satu kolom yang nilai Cj-Zj paling besar
2. Tentukan baris kunci (baris yang nilai ganti/R terkecil). R = Q : kolom kunci
pada baris yang sama
3. Tentukan angka kunci (angka perpotongan kolom kunci dan baris kunci)
4. Baris baru dari abris kunci dihitung dengan membagi nilai yang ada pada baris
kunci tersebut dengan angka kunci
5. Baris baru yang lain dihitung dengan cara:

Baris baru = (baris lama) – [(rasio tetap)x(baris kunci)]

Rasio tetap = (angka kolom kunci) : (angka kunci)

C. Topik Penelitian

Pengertian topik adalah berasal dari bahasa Yunani “topoi” yang berarti tempat,
dalam tulis menulis bebarti pokok pembicaraan atau sesuatu yang menjadi landasan
penulisan suatu artikel. Topik (bahasa Yunani:topoi) adalah inti utama dari seluruh isi
tulisan yang hendak disampaikan atau lebih dikenal dengan topik pembicaraan. Topik
merupakan hal pertama yang harus dipikirkan saat akan membuat karya ilmiah. Topik
ditentukan paling awal oleh penulis, dan setelah itu bisa menyusun tema dan judul. Topik
adalah pokok pembahasan dalam sebuah karya ilmiah. Agar bisa dikatakan baik, topik
harus mampu mencakup seluruh isi tulisan dan menjawab pertanyaan atas permasalahan

2
yang akan dibahas. Ciri utama topik ialah bersifat umum dan belum diuraikan secara
detail.
Topik yang menjadi pokok pembahasan kami adalah “Gorengan Cirebon”. Gorengan
adalah istilah yang mencakup berbagai jenis makanan yang dicelup adonan tepung dan
kemudian digoreng rendam dalam minyak goreng panas yang banyak. Dalam penelitian
ini Gorengan Cirebon yang kami teliti berada di Jalan Ketintang, depan Indomaret
sebelah Universitas Telkom Surabaya. Gorengan Cirebon milik Mbak Ratna ini buka
mulai pukul 5 sore hingga 7 malam. Alasan kami memilih Gorengan Cirebon ini adalah
untuk membantu UKM gorengan Cirebon agar bisa mendapatkan keuntungan yang
maksimal dengan jam operasional yang singkat. Penelitian serupa juga pernah dilakukan
oleh beberapa mahasiswa Pendidikan Matematika dari Universitas Bina Bangsa yang
mengangkat topik optimalisasi keuntungan UKM seblak, serta penelitian dari Universitas
Kuningan oleh Asep Warna, Lili K. Fitriani, dan Tatang Rois yang mengangkat topik
tentang kombinasi produk roti untuk memaksimalkan keuntungan dengan menggunakan
metode simplex.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Instrumen dan Subjek Penelitian


1. Instrumen Penelitian
Penelitian adalah suatu cara pencarian kebenaran dengan menggunakan
metode ilmiah, karena untuk menemukan kebenaran penelitian menggunakan metode
ilmiah, yang meliputi:
Merumuskan masalah, melakukan penelitian literatur, merumuskan hipotesis,
mengumpulkan data, mengolah data, menganalisis data dan menarik kesimpulan.
Dalam hal pengumpulan data, alat sangat penting dalam penelitian karena alat
merupakan alat ukur dan memberikan informasi tentang apa yang kita teliti. Informasi
yang akurat diperoleh dengan menggunakan alat yang valid dan andal.
Instrumen adalah alat yang memenuhi persyaratan akademik sehingga dapat
digunakan sebagai alat untuk mengukur suatu nilai sasaran atau mengumpulkan data
tentang suatu variabel. Instrumen dapat berupa tes dan non tes, tetapi tes digunakan
untuk memperoleh sampel perilaku dalam ranah kognitif. Sebagai contoh:
Tes belajar, tes kecerdasan, tes bakat, dll.
Alat penelitian berupa panduan tertulis dengan wawancara atau observasi atau
daftar pertanyaan yang disiapkan untuk mengumpulkan informasi. Tergantung pada
metode yang digunakan, perangkat itu disebut pedoman observasi atau pedoman
wawancara atau kuesioner atau pedoman dokumen (Gulo, 2000). Instrumen adalah
alat atau perangkat yang digunakan penelitian untuk mengumpulkan data guna
memudahkan pekerjaan dan meningkatkan hasil dengan cara yang mudah ditangani
(Arikunto, 2006).
Beberapa instrumen kami adalah :
 Produk apa saja yang dijual dalam usaha?
 Berapa harga jual dari setiap produk yang di pasarkan?
 Berapa kuantitas atau jumlah setiap produk yang dijual per harinya?
 Apa saja bahan yang dibutuhkan untuk memproduksi setiap produknya?
 Berapa banyak persediaan bahan-bahan tersebut setiap harinya?
2. Subjek Penelitian

4
Subjek penelitian adalah individu, benda atau organisme yang dijadikan sumber
informasi yang dibutuhkan dalam pengumpulan data penelitian. Dalam penelitian ini
yang menjadi subjeknya adalah “Siomay Bandung” yang beralamatkan di food court
Universitas Negeri Surabaya kampus Ketintang, yang beroperasional mulai pukul 7
pagi hingga pukul 5 sore. Tiga produk yang paling banyak dijual yaitu batagor,
siomay, dan juga siomay goreng. Batagor adalah adonan yang terbuat dari ikan
tenggiri, tepung tapioka, tepung terigu, telur dan bahan lainnya lalu di goreng. Siomay
adalah olahan dari ikan tenggiri, tepung tapioka, tepung terigu, telur dan bahan
lainnya yang dibalut kulit pangsit lalu di kukus. Sedangkan siomay goreng adalah
olahan dari ikan tenggiri, tepung tapioka, tepung terigu, telur dan bahan lainnya yang
dibalut kulit pangsit lalu di goreng.

B. Metode Penelitian

Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini adalah prosedur kuantitatif yang
menerapkan program linear model sederhana. Data yang kami gunakan dalam
penelitian ini adalah data kuantitatif yang diperoleh dari responden melalui
wawancara dan dinyatakan dalam bentuk angka. Informasi yang didapat adalah data
penjualan siomay Bandung per hari, serta kebutuhan bahan baku produksi setiap
produk yang akan dijual. Langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:

1) Identifikasi masalah
Masalah Bapak Dedi Mulyadi, seorang penjual siomay Bandung di food court
Universitas Negeri Surabaya kampus Ketintang, menggabungkan hasil siomay
Bandung dengan bahan baku yang terbatas seperti tepung terigu, tepung tapioka,
telur, ikan tenggiri, bawang merah, dan bawang putih untuk memaksimalkan
keuntungan.
2) Metode pemecahan masalah
Model yang digunakan untuk menyelesaikan masalah maksimisasi keuntungan
adalah pemrograman linier dengan aplikasi manual dari metode sederhana.
3) Pengumpulan data
Dalam penelitian ini, observasi dan wawancara mengungkapkan informasi:
 Observasi adalah cara untuk menambah pengetahuan dengan cara mengamati
langsung food court milik Bapak Dedi Mulyadi.

5
 Wawancara adalah cara untuk mendapatkan informasi melalui tanya jawab
langsung dengan Bapak Dedi Mulyadi selaku pemilik food court.
4) Pengolahan data
Data yang telah diperoleh melalui observasi dan interview selanjutnya diolah
dengan menggunakan programasi linear metode simpleks secara manual.
5) Persiapan pengolahan data
Pada langkah ini, data yang diperoleh sebelumnya kemudian diubah menjadi
model matematika. Pemrograman linier dimodelkan dengan menerapkan variabel
keputusan, fungsi tujuan dan fungsi kendala.
6) Perhitungan dengan metode sederhana
Data yang sebelumnya dikonversi menjadi model matematis, kemudian dianalisis
secara manual menggunakan metode simpleks untuk memaksimalkan keuntungan
pada usaha siomay Bandung milik Bapak Dedi Mulyadi.
C. Sajian Data dan Analisis
Untuk mendapatkan laba maksimal dari penjualan produk kantin sawo milik
Bapak Dedi Mulyadi yang berupa batagor, siomay, dan siomay goreng diperlukan 5 kg
tepung terigu, 10 kg tepung tapioka, 5 kg ikan tenggiri, 3 kg telur, 1 kg bawang merah,
dan 2 kg bawang merah.
a. Penentuan Fungsi Tujuan
Fungsi tujuan merupakan fungsi yang menggambarkan sasaran dari
permasalahan programasi linear, yaitu mengenai pengaturan sumber daya secara
optimal untuk memperoleh keuntungan maksimal. Dalam menentukan keuntungan
secara maksimal, ada kendala-kendala yang menjadi pembatas, dan dalam kasus ini
kendala yang dimaksud adalah bahan baku.
Untuk mendapatkan fungsi tujuan, perlu diasumsikan variabel keputusan dari
permasalahan ini, variabel keputusan berupa X1, X2, dan X3 dengan keterangan
sebagai berikut:
X1 = Batagor
X2 = Siomay
X3 = Siomay goreng
Pemisalan bahan baku:
S1 = Tepung terigu
S2 = Tepung tapioka
S3 = Ikan tenggiri
6
S4 = Telur
S5 = Bawang putih
S6 = Bawang merah
Berdasarkan hasil interview terhadap Bapak Dedi Mulyadi, diperoleh hasil data
sebagai berikut:

Produk
Bahan Siomay Stok tersedia
Batagor Siomay
goreng
Tepung terigu 2000 gr 2000 gr 1000gr 5000 gr
Tepung tapioka 4000 gr 4000 gr 2000 gr 10.000 gr
Ikan tenggiri 2000 gr 2000 gr 1000 gr 5000 gr
Telur 1350 gr 1000 gr 650 gr 3000 gr
Bawang putih 450 gr 300 gr 250 gr 1000 gr
Bawang merah 1000 gr 650 gr 350 gr 2000 gr
Harga jual setiap produk batagor adalah Rp. 1.000/pcs dengan jumlah produksi harian
seperti tabel berikut:

No
Jenis Gorengan Jumlah Produksi (pcs) Harga Jual
.
1. Batagor 600 Rp. 600.000
2. Siomay 500 Rp. 500.000
3. Siomay Goreng 400 Rp. 400.000
Jumlah 1500 Rp. 1.500.000
Dari data-data tersebut dapat ditentukan fungsi tujuan permasalahan programasi
linearnya adalah sebagai berikut:

Max (Z) = 600X1 + 500X2 + 400X3

b. Perhitungan programasi linear


 Variabel keputusan
X1 = Batagor
X2 = Siomay
X3 = Siomay goreng
 Fungsi tujuan
Max (Z) = 600X1 + 500 X2 + 400X3

7
Untuk fungsi tujuan, sebelumnya harus diubah menjadi fungsi implisit dengan
menggeser elemen di sebelah kanan ke kiri, sehingga fungsi tujuannya menjadi:
Fungsi tujuan = Z - 600 X1 - 500 X2 – 400 X3 = 0
 Fungsi kendala

2000X1 2000X2 1000X3 ≤ 5000


4000X1 4000X2 2000X3 ≤ 10.000
2000X1 2000X2 1000X3 ≤ 5000
1350X1 1000X2 650X3 ≤ 3000
450X1 300X2 250X3 ≤ 1000
1000X1 650X2 350X3 ≤ 2000
Diubah menjadi

2000X1 2000X2 1000X3 +S1 = 5000


4000X1 4000X2 2000X3 +S2 = 10.000
2000X1 2000X2 1000X3 +S3 = 5000
1350X1 1000X2 650X3 +S4 = 3000
450X1 300X2 250X3 +S5 = 1000
1000X1 650X2 350X3 +S6 = 2000
c. Bentuk umum programasi linear simplex

Z – 600X1 -500X2 -400X3 = 0


2000X1 2000X2 1000X3 +S1 = 5000
4000X1 4000X2 2000X3 +S2 = 10.000
2000X1 2000X2 1000X3 +S3 = 5000
1350X1 1000X2 650X3 +S4 = 3000
450X1 300X2 250X3 +S5 = 1000
1000X1 650X2 350X3 +S6 = 2000
d. Analisis data
1. Memasukkan bentuk umum dalam tabel simpleks
Tabel 1
Tabel iterasi 1

Variabel
Z X1 X2 X3 S1 S2 S3 S4 S5 S6
Dasar S

8
Z 1 -600 -500 -400 0 0 0 0 0 0 0

200
S1 0 2000 1000 1 0 0 0 0 0
0 5000

400
S2 0 4000 2000 0 1 0 0 0 0
0 10.000

200
S3 0 2000 1000 0 0 1 0 0 0
0 5000

135
S4 0 1000 650 0 0 0 1 0 0
0 3000

S5 0 450 300 250 0 0 0 0 1 0 1000

100
S6 0 650 350 0 0 0 0 0 1
0 2000

2. Menentukan kolom kunci dan baris kunci


Tabel 2
Tabel kunci

Variabe
Z X1 X2 X3 S1 S2 S3 S4 S5 S6 S
l Dasar Index

Z 1 -600 -500 -400 0 0 0 0 0 0 0

100 2,5
S1 0 2000 2000 1 0 0 0 0 0 5000
0

200 2,5
S2 0 4000 4000 0 1 0 0 0 0 10.000
0

100 2,5
S3 0 2000 2000 0 0 1 0 0 0 5000
0

S4 0 1350 1000 650 0 0 0 1 0 0 3000 2,2

S5 0 450 300 250 0 0 0 0 1 0 1000 2,2

S6 0 1000 650 350 0 0 0 0 0 1 2000 2

9
Karena nilai X1 pada tabel merupakan angka negatif terkecil, maka X1 merupakan
variabel masuk (kolom kunci).
Baris kunci merupakan baris dengan indeks terkecil, dimana indeks diperoleh dari
perhitungan:
Indeks = nilai kanan : nilai kolom kunci
Indeks
S1 = 5000 : 2000 = 2,5
S2 = 10.000 : 4000 = 2,5
S3 = 5000 : 2000 = 2,5
S4 = 3000 : 1350 = 2,2
S5 = 1000 : 450 = 2,2
S6 = 2000 : 1000 = 2
Dari perhitungan di atas dapat diperoleh hasil bahwa indeks S6 memiliki nilai terkecil
yaitu 2 sehingga baris S6 merupakan baris kunci.
3. Membuat baris kunci baru
Baris kunci baru diperoleh dengan membagi semua unsur pada baris S6 dengan unsur
kunci. Baris kunci yang semula adalah S6 kemudian diubah menjadi X1.
Tabel 3
Tabel perubahan baris kunci

1000 2000
0/ 650/ 350/ 0/ 0/ 0/ 0/ 0/ 1/
/100 /100
1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000
0 0

0 1 0,65 0,35 0 0 0 0 0 0,001 2

4. Menghitung nilai pada baris lain


Perhitungan nilai pada baris lain selain baris kunci dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut:
Nilai baris baru = baris lama – (kolom kunci sesuai dengan baris x baris kunci baru)
Dengan rumus ini, perhitungan baris baru adalah sebagai berikut:

10
Transformasi baris Z Transformasi baris S1 Transformasi baris S2
0 – (4000 x 0) = 0
1 – (-600 x 0) = 1 0 – (2000 x 0) = 0
4000 – (4000 x 1) = 0
-600 – (-600 x 1) = 0 2000 – (2000 x 1) = 0
4000–(4000 x0,65) = 1400
-500 –(-600 x 0,65) = -110 2000 –(2000 x 0,65) = 700
2000 –(4000 x 0,35) = 600
-400 –(-600 x 0,35) = -190 1000 –(2000 x 0,35) = 300
0 – (4000 x 0) = 0
0 – (-600 x 0) = 0 1 – (2000 x 0) = 1
1 – (4000 x 0) = 1
0 – (-600 x 0) = 0 0 – (2000 x 0) = 0
0 – (4000 x 0) = 0
0 – (-600 x 0) = 0 0 – (2000 x 0) = 0
0 – (4000 x 0) = 0
0 – (-600 x 0) = 0 0 – (2000 x 0) = 0
0 – (4000 x 0) = 0
0 – (-600 x 0) = 0 0 – (2000 x 0) = 0
0 – (4000 x 0,001) = -4
0 – (-600 x 0,001) = 0,6 0 – (2000 x 0,001) = -2
10.000 –(4000 x 2) = 2000
0 – (-600 x 2) = 1200 5000 – (2000 x 2) = 1000

Transformasi baris S3 Transformasi baris S4 Transformasi baris S5


0 – (2000 x 0) = 0 0 – (1350 x 0) = 0 0 – (450 x 0) = 0
2000 – (2000 x 1) = 0 1350 – (1350 x 1) = 0 450 – (450 x 1) = 0
2000 –(2000 x 0,65) = 700 1000–(1350x0,65) = 122,5 300 – (450 x 0,65) = 7,5
1000 –(2000 x 0,35) = 300 650–(1350 x 0,35) = 177,5 250 – (450 x 0,35) = 92,5
0 – (2000 x 0) = 0 0 – (1350 x 0) = 0 0 – (450 x 0) = 0
0 – (2000 x 0) = 0 0 – (1350 x 0) = 0 0 – (450 x 0) = 0
1 – (2000 x 0) = 1 0 – (1350 x 0) = 0 0 – (450 x 0) = 0
0 – (2000 x 0) = 0 1 – (1350 x 0) = 1 0 – (450 x 0) = 0
0 – (2000 x 0) = 0 0 – (1350 x 0) = 0 1 – (450 x 0) = 1
0 – (2000 x 0,001) = -2 0 – (1350 x 0,001) = -1,35 0 – (450 x 0,001) = -0,45
5000 – (2000 x 2) = 1000 3000 – (1350 x 2) = 300 1000 – (450 x 2) = 100

Transformasi baris S5

0 – (1000 x 0) = 0
1000 – (1000 x 1) = 0
650 – (1000 x 0,65) = 0
350 – (1000 x 0,35) = 0
0 – (1000 x 0) = 0

11
0 – (1000 x 0) = 0
0 – (1000 x 0) = 0
0 – (1000 x 0) = 0
0 – (1000 x 0) = 0
1 – (1000 x 0,001) = 0
2000 – (1000 x 2) = 0

5. Mentransformasikan nilai-nilai baru dalam tabel iterasi ke-dua

Variabe
Z X1 X2 X3 S1 S2 S3 S4 S5 S6
l Dasar S

Z 1 0 -110 -190 0 0 0 0 0 0,6 1200

S1 0 0 700 300 1 0 0 0 0 -2 1000

S2 0 0 1400 600 0 1 0 0 0 -4 2000

S3 0 0 700 300 0 0 1 0 0 -2 1000

-
177,
S4 0 0 122,5 0 0 0 1 0 1,3
5
5 300

-
S5 0 0 7,5 92,5 0 0 0 0 1 0,4
5 100

S6 0 0 650 350 0 0 0 0 0 1 2000

e. Penafsiran Data

Dapat dilihat dari data, baris z yang merupakan jumlah maksimasi dari data yang
sudah ter entry yaitu sebanyak Rp. 1.200.000, 00. Kemudian kolom s6 yang merupakan
pembagi dari baris z yang berarti 1.200.000 : 2000 maka akan mendapatkan hasil 600 (x1)
dimana sudah sesuai dengan tabel produksi harian yaitu dengan batagor yang berjumlah 600
pcs per hari. Dengan begitu keuntungan maksimal yang dapat diperoleh dari batagor ini

12
sejumlah Rp.1.200.000, 00. Batagor kantin sawo ini sudah meraup untung sejumlah
Rp.300.000, 00 dari hasil yang diperoleh aslinya yaitu Rp1.500.000, 00.

BAB III

PENUTUP

Setelah menghitung maksimasi data keuntungan yang dapat diperoleh dari Batagor
Stand Sawo Kantin Unesa Ketintang ini, pihak penjual telah memeroleh keuntungan
sebanyak Rp300.000 sehingga dapat dipastikan seluruh bahan baku yang terpakai seperti
tepung terigu, tepung tapikoka, ikan tenggiri, telur, dan lainnya terpakai dengan baik per
harinya karena terdapat keuntungan yang mengalir. Semoga dengan adanya projek ini dapat
menginspirasi pembaca agar lebih memanfaatkan program linear dalam perhitungan setiap
hari khususnya dalam menyelesaikan permasalahan optimalisasi keuntungan produk.
Perhitungan metode simplex secara manual ini masih mengalami beberapa keterbatasan,
terutama pemahaman kami sebagai peneliti dan penulis dalam mengolah data dan
menyajikannya kepada pembaca sehingga harapannya penelitiany lebih lanjutnya bisa
menggunakan software yang mumpuni agar penelitian yang dilakukan dapat menghasilkan
hasil yang lebih baik dan maksimal.

13
DAFTAR PUSTAKA

Aini, S., Fikri , A. J., & Sukandar , R. S. (2021). Optimalisasi Keuntungan Produksi Makanan
Menggunakan Pemrograman Linier Melalui Metode Simplex .
Dumairy. (2016). Matematika Terapan untuk Bisnis dan Ekonomi . Yogyakarta:
BPFEYogyakarta .
Jenis, D., & Data, S. C. Subjek penelitian. PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN DI DINAS
PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH, 33.

Sappaile, B. I. (2007). Konsep instrumen penelitian pendidikan. Jurnal Pendidikan dan


kebudayaan, 13(66), 1-7.

Warman , A., Fitriani , L. K., & Rois , T. (2021). Penentuan Kombinasi Produk Roti
Menggunakan Metode Linear Programming . Tirtayasa Ekonomi , 133-144.
Sappaile, B. I. (2007). Konsep instrumen penelitian pendidikan. Jurnal Pendidikan
dan kebudayaan, 13(66), 1-7.
Jenis, D., & Data, S. C. Subjek penelitian. PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN DI
DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH, 33.
Dumairy, Ning, dkk. 2012. Matematika Terapan Untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta:

14
BPFE-Yogyakarta
Rachman, T. (2015). Program Linear dengan Metode Simplex. Diakses dari
http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id
Sirat, M. (2007). Metode Simpleks. Lampung: Fakultas Ekonomi Univeraitas Lampung.
Susanta, B. (1994). Program Linear. Yogyakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Direktori Jenderal Pendidikan Tinggi.

LAMPIRAN

15
16

Anda mungkin juga menyukai