DAN BISNIS
Bagian 3
Pertemuan 4, 5 dan 6
MATEMATIKA BISNIS
Tonaas Marentek, M.Si
MACAM-MACAM FUNGSI DALAM EKONOMI
DAN BISNIS
1. FUNGSI
2. FUNGSI LINIER
3. SISTEM PERSAMAAN LINIER
4. PENERAPAN FUNGSI LINIER
5. FUNGSI NON LINIER
6. PENERAPAN FUNGSI NONLINIER
7. FUNGSI EKSPONEN DAN LOGARITMA
8. PENERAPAN FUNGSI EKSPONEN
MACAM-MACAM FUNGSI DALAM EKONOMI
DAN BISNIS
TARGET :
Mahasiswa/i mampu menjelaskan secara tepat
dan dapat mengerjakan persoalan matematika
fungsi dan dapat menghubungkan dan
menerapkannya dalam ekonomi dan bisnis
SILABUS MATERI
FUNGSI DALAM EKONOMI DAN BISNIS
1. FUNGSI
fungsi dan relasi/hubungan
variabel bebas dan terikat
sistem koordinat cartesius
fungsi dengan 1 variabel bebas
fungsi dengan 2 atau lebih variabel bebas
2. FUNGSI LINIER
kemiringan dan titik potong sumbu
Bentuk umum fungsi linear
menentukan persamaan garis
hubungan dua garis lurus
SILABUS MATERI
FUNGSI DALAM EKONOMI DAN BISNIS
3. SISTEM PERSAMAAN LINEAR
penyelesaian SPL : 2 persamaan dgn 2 variabel
persamaan ketergantungan linear dan
ketidakkonsistenan
4. PENERAPAN FUNGSI LINIER
fungsi permintaan
fungsi penawaran
keseimbangan pasar 1 dan 2 macam produk
pengaruh pajak terhadap keseimbangan pasar
pengaruh pajak terhadap kesejahteraan
pengaruh subsidi terhadap kesejahteraan
pengaruh batas maksimum terhadap kesejahteraan
SILABUS MATERI
FUNGSI DALAM EKONOMI DAN BISNIS
PENERAPAN FUNGSI LINIER (sambungan)
pengaruh batas minimum terhadap kesejahteraan
pengaruh kuota produksi terhadap kesejahteraan
pengaruh tarif dan kuota impor terhadap
kesejahteraan
analisis pulang pokok
fungsi belanja komsumsi dan tabungan
fungsi belanja investasi
fungsi belanja pemerintah
fungsi belanja ekspor impor
fungsi belanja keseluruhan (aggregate)
keseimbangan pasar produk
SILABUS MATERI
FUNGSI DALAM EKONOMI DAN BISNIS
b) Y = a + bX
a dan b = Konstanta
Y = variabel yang dipengaruhi (endogenous
variable)
X = variabel bebas (exogenous)
1. FUNGSI
MACAM-MACAM FUNGSI
(1). DARI SEGI JUMLAH VARIABEL BEBAS:
a. Fungsi Konstan
Y = C…….Y = 3.
Y
Y=3
X
0
1. FUNGSI
b. Fungsi Eksplisit
Y = aX + b …..Y = 2X + 3.
Y: Variabel terikat, dan
X: Variabel bebas.
1. FUNGSI
FUNGSI
FUNGSI ALJABAR
FUNGSI NON-ALJABAR
1.FUNGSI LINIER
2. FUNGSI KUADRAT:
a. Parabola 1. FUNGSI EKSPONEN
b. Lingkaran 2. FUNGSI LOGARITMA
c. Ellips 3. FUNGSI TRIGONOMETRI
d. Hiperbola
3. FUNGSI POLINOMIAL
4. FUNGSI RASIONAL.
1. FUNGSI
Kemiringan = m =
2. Fungsi Linier
Sebagai contoh, y = 15 – 2x, kemiringannya adalah –
2. Ini berarti bahwa untuk setiap kenaikkan satu unit
variabel x akan menurunkan 2 unit variabel y.
2. Fungsi Linier
4y – 12 = 2x – 4
4y = 2x + 8
Y = 0,5x + 2
2. Fungsi Linier
Menentukan Pers.Garis
Metode Satu Titik dan Satu Kemiringan
Dari sebuah titik A (x1, y1) dan suatu kemiringan
(m)dapat dibentuk sebuah persamaan linier
dengan rumus sebagai berikut;
y – y1 = m (x – x1)
Misal diketahui titik A (2,3) dan kemiringan m=0,5
maka persamaan liniernya adalah:
y – y1 = m (x – x1)
y – 3 = 0,5(x – 2)
Y – 3 = 0,5x – 1
2. Fungsi Linier
Menentukan Pers.Garis
Nilai y adalah; y =
Nilai x adalah: x =
Nilai y adalah; y =
12
10
8
Qd = a - bPx
6
P
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16
Q
4. PENERAPAN FUNGSI LINEAR
FS PENAWARAN
Fungsi penawaran menunjukkan hubungan antara jumlah produk yang
ditawarkan oleh produsen untuk dijual dengan harga produk. Di dalam
teori ekonomi dijelaskan bahwa jika harga naik maka jumlah barang yang
ditawarkan bertambah, demikian juga sebaliknya bahwa jika harga turun
maka jumlah barang yang ditawarkan turun, sehingga grafik fungsi
permintaan mempunyai slope positif (miring ke kanan)
Notasi fungsi penawaran akan barang x adalah:
Qx = f (Px)
Qx = -a + b Px
Atau
Px = a/b + 1/b Qx
dimana: Qx = Jumlah produk x yang ditawarkan
Px = Harga produk x
a dan b = parameter
Contoh:
Fungsi pernawaran P = 3 + 0,5Q
Fungsi Penawaran
P
Q a bP
atau
a 1 Kurva Penawaran
P Q a
b b b
a 0 Q
4. PENERAPAN FUNGSI LINEAR
FS PENAWARAN
P
12
10
8
P
6
0
0 1 2 3 4 5 6
4. PENERAPAN FUNGSI LINEAR
KESEIMBANGAN PASAR
Pasar suatu macam barang dikatakan berada
dalam keseimbangan (equilibrium) apabila
jumlah barang yang diminta di pasar tersebut
sama dengan jumlah barang yang ditawarkan.
Secara matematik dan grafik ditunjukan oleh
kesamaan:
Qd = Qs
atau Pd = Ps
yaitu perpotongan kurva permintaan dengan
kurva penawaran.
4. PENERAPAN FUNGSI LINEAR
KESEIMBANGAN PASAR
Y-Values
12
10
8
Y-Values
6
0
0 2 4 6 8 10 12
4. PENERAPAN FUNGSI LINEAR
KESEIMBANGAN PASAR
Qd Qs P
Qs
Pe
E
Qd
0 Qe Q
Contoh Kasus 1 :
Diketahui : Fungsi Permintaan ; Q = 15 – P
Fungsi Penawaran ; Q = - 6 + 2P
Ditanyakan : Pe dan Qe ?...
P
15 15 – P = - 6 + 2P
21 = 3P, P=7
Qs Q = 15 – P
= 15 – 7 = 8
E
7
Jadi, Pe = 7
3
Qd Qe = 8
0 8 15
Q
4. PENERAPAN FUNGSI LINEAR
KESEIMBANGAN PASAR 2 PRODUK
Di pasar terkadang permintaan suatu barang dipengaruhi
oleh permintaan barang. Ini bisa terjadi pada dua macam
produk atau lebih yang berhubungan secara substitusi
(produk pengganti) atau secara komplementer (produk
pelengkap).
Produk substitusi misalnya: beras dengan gandum, minyak
tanah dengan gas elpiji, dan lain-lain.
Sedangkan produk komplementer misalnya: teh dengan
gula, semen dengan pasir, dan lain sebagainya.
4. PENERAPAN FUNGSI LINEAR
KESEIMBANGAN PASAR 2 PRODUK
Dimana:
Pengaruh Pajak.
Pajak yang dikenakan atas penjualan suatu
barang menyebabkan harga jual barang tersebut
naik. Sebab setelah dikenakan pajak, produsen
akan berusaha mengalihkan (sebagian) beban
pajak tersebut kepada konsumen.
Pengenaan pajak sebesar t atas setiap unit
barang yang dijual menyebabkan kurva
penawaran bergeser ke atas, dengan penggal
yang lebih tinggi pada sumbu harga. Jika sebelum
pajak persamaan penawarannya P = a + bQ maka
sesudah pajak ia akan menjadi P = a + bQ + t = (a
+ t) + bQ.
Contoh Kasus 2 :
Diketahui : permintaan; P = 15 – Q
penawaran; P = 3 + 0,5 Q
pajak; t = 3 per unit.
Ditanyakan : berapa P dan Q keseimbangan sebelum dan sesudah
pajak ?...
Penyelesaian :
Dimisalkan sebelum pajak, Pe = 7 dan Qe = 8 . Sesudah pajak, harga
jual yang ditawarkan oleh produsen menjadi lebih tinggi, persamaan
penawarannya berubah dan kurvanya bergeser keatas.
P
15
Q's (sesudah pajak)
Qs (sebelum pajak)
E'
9
E
7
6
3 Qd
0 6 8 15 Q
Beban Pajak
Beban pajak yang ditanggung konsumen (tk)
Rumus : tk = P’e – P
Dalam contoh kasus diatas, tk = 9 – 7 = 2
a b a l t
P Q atau Q P
l t l t b b
Contoh Kasus 3 :
Diketahui : permintaan; P = 15 – Q
penawaran; P = 3 + 0,5 Q t = 25%
Ditanyakan : berapa P dan Q keseimbangan sebelum dan sesudah
pajak ?...
Penyelesaian :
Sebelum pajak, Pe = 7 dan Qe = 8 , sesudah pajak, persamaan
penawarannya akan berubah, sementara permintaannya tetap
P = 15 – Q atau Q = 15 – P .
Penawaran sesudah pajak, dengan t = 25% = 0,25 :
P = 3 + 0,5 Q + 0,25
P = 3 + 0,75 Q
Keseimbangan Pasar : Pd = Ps
15 - Q = 3 +0,75Q
-1,75Q = -12
Q = 6,6
Jadi, sesudah pajak : P’e = 8,4 dan Q’e = 6,6
Pajak yang diterima oleh pemerintah dari setiap unit barang adalah :
t x P’e = 0,25 x 8,4 = 2,1
Kurvanya adalah :
P Q's
E'
8,4 Qs
E
7
Qd
0 6,6 8 Q
Besarnya pajak yang ditanggung oleh konsumen untuk setiap barang yang
dibeli adalah tk = P’e – Pe = 8,4 – 7 = 1,4
Sedangkan yang ditanggung produsen adalah : tp = t – tk = 2,1 – 1,4 = 0,7
Jumlah pajak yang diterima oleh pemerintah adalah :
T = Q’e x t = 6,6 x 2,1 = 13,86.
PENGARUH SUBSIDI TERHADAP KESEIMBANGAN
PASAR
Subsidi merupakan kebalikan atau lawan dari pajak, oleh karena
itu ia sering juga disebut pajak negatif. Seiring dengan itu,
pengaruhnya terhadap keseimbangan pasar berbalikan dengan
pengaruh pajak, sehingga kita dapat menganalisisnya seperti
ketika menganalisis pengaruh pajak. Subsidi dapat bersifat spesifik
dan dapat juga bersifat proporsional.
Pengaruh Subsidi. Subsidi yang diberikan atas produksi/penjualan
sesuatu barang menyebabkan harga jual barang tersebut menjadi
lebih rendah. Dengan adanya subsidi, produsen merasa ongkos
produksinya menjadi lebih kecil sehingga ia bersedia menjual lebih
murah.
Dengan subsidi sebesar s, kurva penawaran bergeser sejajar
kebawah, dengan penggal yang lebih kecil (lebih rendah) pada
sumbu harga.
Jika sebelum subsidi persamaan penawarannya P = a + bQ, maka
sesudah subsidi akan menjadi P’ = a + bQ – s = (a – s) + bQ.
Contoh Kasus 4 :
Diketahui : permintaan; P = 15 – Q
penawaran; P = 3 + 0,5 Q
subsidi; s = 1,5 per unit. Ditanyakan : berapa P dan Q
keseimbangan sebelum dan sesudah subsidi ?...
Penyelesaian :
Tanpa subsid, Pe = 7 dan Qe = 8 . Dengan subsidi, harga jual yang ditawarkan
oleh produsen menjadi lebih rendah, persamaan penawaran berubah dan
kurvanya bergeser turun.
Penawaran tanpa subsidi : P = 3 + 0,5 Q
Penawaran dengan subsidi : P = 3 + 0,5 Q – 1,5
P = 1,5 + 0,5 Q Q = -3 + 2P
Permintaan tetap : P = 15 – Q Q = 15 – P
Maka, keseimbangan pasar : Qd = Qs
15 – P = -3 + 2P 18 = 3P, P = 6
Q = 15 – P 15 - 6 = 9
P
15
Qs (tanpa subsidi)
7
E'
6
3 Qd
1,5
0 8 9 15 Q
Bagian Subsidi yang Dinikmati
Bagian subsidi yang dinikmati konsumen. Besarnya bagian
dari subsidi yang diterima, secara tidak langsung, oleh
konsumen (sk) adalah selisih antara harga keseimbangan tanpa
subsidi (Pe ) dan harga keseimbangan dengan subsidi (P’e )
Dalam contoh kasus diatas, sk = 7 – 6 = 1.
Bagian subsidi yang dinikmati produsen.
Dalam contoh kasus diatas, sp = 1,5 – 1 = 0,5.
Jumlah subsidi yang dibayarkan oleh pemerintah. Besarnya
jumlah subsidi yang diberikan oleh pemerintah (S) dapat
dihitung dengan mengalikan jumlah barang yang terjual
sesudah subsidi (Q’e) dengan besarnya subsidi per unit barang
(s).
Dalam contoh kasus diatas, S = 9 x 1,5 = 13,5.
KESEIMBANGAN PASAR KASUS DUA MACAM BARANG
Qdx f Px , Py
Bentuk Umum :
Qdx : jumlah permintaan akan X
Qdy g Py , Px
Qdy : jumlah permintaan akan Y
Px : harga X per unit
Py : harga Y per unit
Contoh Kasus 5 :
Diketahui : permintaan akan X; Qdx = 10 – 4Px + 2Py
penawarannya; Qsx = -6 + 6Px
permintaan akan Y; Qdy = 9 – 3 Py + 4 Px
penawarannya; Qsx = -3 + 7 Py
Ditanyakan : Pe dan Qe untuk masing-masing barang tersebut ?...
Penyelesaian :
1)Keseimbangan pasar barang X
Qdx = Qsx
10 – 4Px + 2Py = -6 + 6Px
10Px – 2Py = 16
10 Px 2 Py 16 1 10 Px 2 Py 16
4 Px 10 Py 12 2,5 10 Px 25Py 30
23Py 46
Py 2
I=f(r)
• bentuk persamaan liniaer :
I = I0 + I1r (persamaan belanja investasi)
I= belanja investasi oleh investor
r= tingkat bunga pasar
I0 = faktor-faktor lain yang mempengaruhi belanja investasi
4. PENERAPAN FUNGSI LINEAR
FUNGSI BELANJA INVESTASI
4. PENERAPAN FUNGSI LINEAR
FUNGSI BELANJA INVESTASI
4. PENERAPAN FUNGSI LINEAR
FUNGSI BELANJA INVESTASI
4. PENERAPAN FUNGSI LINEAR
FUNGSI BELANJA INVESTASI
Latihan 1 :
Misalkan telah diketahui fungsi belanja investasi dari suatu perekonomian
I = 30 + 0,2Y
a. Berapa besar belanja investasi autonomous
b. Berapa nilai investasi total apabila tingkat pendapat 50
c. Gambar kan fungsi belanja investasi dalam satu diagram !
Latihan 2 :
Fungsi belanja investasi dari suatu perekonomian adalah I = 3000 – 100r,
dimana I adalah nilai belanja investasi dalam miliar rupiah dan r adalah
tingkat bunga pasar dalam presentase
d. Berapa besar belanja investasi jika tingkat bunga (r) yang berlaku di
pasar 15% ?
e. Berapa besar belanja investasi, jika bunga (r) yang berlaku di pasar
10%?
f. Gambarkan fungsi belanja investasi dalam satu diagram!
4. PENERAPAN FUNGSI LINEAR
FUNGSI BELANJA PEMERINTAH :
FUNGSI BELANJA PEMERINTAH : hubungan jumlah
belanja pemerintah dengan kebijakan yang diputuskan
oleh pemerintah
VARIABEL BELANJA PEMERINTAH : VARIABEL
EKSOGEN
G = f(Y, Kebijakan) (mat : fungsi konstanta)
G : jumlah belanja pemerintah
Y : pendapatan riil dalam perekonomian
Kebijakan : keputusan yang dibuat oleh pemerintah dan
disetujui oleh Legistatif
G = G0 (mat : persamaan linear)
G : belanja pemerintah
G0 : belanja pemerintah otonom
4. PENERAPAN FUNGSI LINEAR
FUNGSI BELANJA PEMERINTAH :
4. PENERAPAN FUNGSI LINEAR
FUNGSI BELANJA PEMERINTAH :
4. PENERAPAN FUNGSI LINEAR
FUNGSI BELANJA EKSPOR DAN IMPOR
AE = f(Y, Tp,r,W,D,CR,CC,TB,PR,CU,G,Y*,R)
AE= Belanja keseluruhan CR=kredit konsumen
Y=Tingkat pendapatan (variabel yang plg berpengaruh)
CC=keyakinan konsumen
Tp=pajak perseorangan TB=pajak bisnis/perusahaan
r=tingkat bunga pasar PR=profit yang diharapkan investor
W=kekayaan konsumen CU=pemanfaatan kapasitas
D=Hutang konsumen G=belanja pemerintah
Y*=pendapatan riil atau PDB luar negeri R=tingkat pertukaran mata uang
4. PENERAPAN FUNGSI LINEAR
FUNGSI BELANJA KESELURUHAN (AGGREGATE)
fungsi belanja keseluruhan dengan 1 var
bebas AE=f(Y)
Persamaan linier : AE=AE +(c +i -m )Y0 1 1 1
Akar kuadrat :
Jika a > 0 dan D > 0, maka parabola akan terbuka keatas dan
memotong sumbu X di dua titik yg berlainan.
Jika a > 0 dan D = 0, maka parabola akan terbuka keatas dan
menyinggung sumbu X di dua titik yg berimpit.
Jika a > 0 dan D < 0, maka parabola akan terbuka keatas dan tidak
memotong maupun menyinggung sumbu X.
Jika a < 0 dan D > 0, maka parabola akan terbuka kebawah dan
memotong sumbu X di dua titik yg berlainan.
Jika a < 0 dan D = 0, maka parabola akan terbuka kebawah dan
menyinggung sumbu X di dua titik yg berimpit.
Jika a < 0 dan D < 0, maka parabola akan terbuka kebawah dan tidak
memotong maupun menyinggung sumbu X.
Nilai a : menentukan parabola terbuka ke atas atau ke bawah
Diskriminan D menyatakan apakah parabola memotong,
menyinggung atau tidak memotong menyinggung sumbu X.
5. FUNGSI NONLINEAR
FUNGSI KUADRAT
5. FUNGSI NONLINEAR
FUNGSI PANGKAT TIGA
5. FUNGSI NONLINEAR
FUNGSI RASIONAL
BENTUK UMUM :
5. FUNGSI NONLINEAR
FUNGSI RASIONAL
2. (Q-h)(P-k)=c
h = sumbu asimtot tegak
k = sumbu asimtot datar
6. PENERAPAN FUNGSI NONLINEAR
FUNGSI PENAWARAN
Bentuk Umum :
dengan :
P = Harga produk
Q = Jumlah produk yang ditawarkan
a, b dan c adalah konstanta, a>0.
Contoh ;
Jika fs penawaran ditunjukan oleh Q=5P2–10P
Gambarkan fungsi tersebut ?
1. Cari koordinat titik potong
2. Cari titik puncak parabola tsb
6. PENERAPAN FUNGSI NONLINEAR
KESEIMBANGAN PASAR
√(Y + k) = (X – ha – h) / a ; atau
(X – h) / √(Y + k + h) = a