PENYIMPANGAN
SIMPLEKS
Kelompok III
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Kata pengantar.............................................................................................2
Daftar isi.......................................................................................................3
BAB I: PENDAHULUAN..........................................................................4
A. Latar Belakang.................................................................................4
B. Rumusan masalah............................................................................4
C. Tujuan..............................................................................................5
A. Kesimpulan......................................................................................13
B. Saran.................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................15
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan permasalahan yang dibahas didalam makalah ini, sebagai
berikut:
1. Bagaimana menyelesaikan penyimpangan yang terjadi dalam program
linier dengan metode simpleks?
2. Bagaimana penyebab terjadinya penyimpangan Simpleks?
3. Bagaimana menentukan metode simpleks?
4. Bagaimana bentuk standar simpleks?
4
C. Tujuan Penulisan
Dalam setiap penulisan makalah pastilah ada tujuan yang ingin dicapai
oleh penulis, adapun tujuan dari penulisan makalah ini:
1. Memenuhi tugas mata kuliah Program Linear.
2. Dapat menyelesaikan penyimpangan yang terjadi dalam program
linier dengan metode simpleks.
3. Dapat memahami ketentuan metode simpleks
4. Dapat memperbaiki penyebab terjadinya penyimpangan simpleks
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Penyimpangan Metode simpleks adalah suatu metode yang berjalan diluar
peraturan program linear. Hal tersebut juga merupakan masalah yang muncul
Ketika melakukan perhitungan program linear dengan menggunakan metode
simpleks atau bentuk standar.
B. Penyebab Penyimpangan Simpleks
6
Fungsi batasan/kendala:
2X1 = 8 2X1 + X3 = 8
3X2 ≤ 15 3X2 + X4 = 15
6X1 + 5X2 ≥ 30 6X1 + 5X2 -X5 + X6 = 30
X4, X5 = slack/surplus variable
X3, X6 = artificial variable
Sehingga fungsi tujuan menjadi :
Maksimalkan : –Z + 3X1 + 5 X2 + MX3 +0.X4+0.X5+ MX6 = 0
Masalah berikutnya yang muncul adalah setiap variabel dasar (slack atau
artificial variabel), harus bernilai nol, sehingga MX3 dan MX6 di atas
harus di-nol-kan terlebih dahulu, sebelum dipindah ke tabel simplex. Cara
yang digunakan adalah dengan mengurangi bilangan M tersebut dengan
bilangan M itu sendiri, yang sebelumnya dikalikan dengan setiap nilai
batasan yang menyebabkan munculnya bilangan M tersebut.
7
Selanjutnya kita hilangkan M yang kedua.
3-2M 5 0 0 0 M -8M
( 6 5 0 0 -1 1 30 ) x M
_________________________________________-
3-8M 5-5M 0 0 M 0 -38M, Atau
-8M+3 -5M+5 0 0 M 0 -38M
Tabel Simpleks
8
(karena –Z= -18, maka Z=18)
Penyelesaian optimal: X1 = 4, X2 = 6/5 dan Zmin = 18
Fungsi kendala:
9
X5 = artificial variable
Fungsi tujuan:
Nilai setiap variabel dasar (X5) harus sebesar 0, sehingga fungsi tujuan
harus dikurangi dengan M dikalikan dengan baris fungsi kendala yang
bersangkutan (3). Nilai baris Z sebagai berikut:
[ -3 -5 0 0 M , 0]
M [6 5 0 0 1 , 30]
10
Diperoleh hasil : X1 = 5/6, X2 = 5 dan Zmax = 27 ½
11
C. Ketentuan Metode Simpleks
Ada beberapa ketentuan dalam metode simpleks:
1. Nilai kanan (NK ) fungsi tujuan harus nol (0).
2. Nilai kanan (NK) fungsi kendala harus positif. Apabila negatif, nilai
tersebut harus dikalikan –1.
3. Untuk fungsi tujuan MIN agar menjadi MAX dikalikan dengan (-1)
4. Fungsi kendala dengan tanda “” harus diubah ke bentuk “=” dengan
menambahkan variabel slack/surplus. Variabel slack/surplus disebut juga
variabel dasar.
5. Fungsi kendala dengan tanda “=” harus ditambah artificial variable
6. Jika kendala bertanda “>”, kurangkan ruas kiri dgn variabel surplus dan
tambahkan juga ruas kiri dgn artificial variabel .
7. Masukkan / tambahkan pula variabel-variabel slack/surplus dan artificial
ke dalam fungsi tujuan, dimana koefisien untuk var slack/surplus = 0 dan
koefisien var artificial = M ( M adalah konstanta yang nilainya sangat
besar sekali, tapi berhingga, misalnya ribuan, puluhan ribu,dst)
8. Sebelum masuk ke tabel simplex, koefisien artificial variable harus diubah
menjadi nol (0) dengan cara mengurangi dengan baris kendala yang
memuat variabel tersebut
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Langkah-langkah yang dapat di tempuh dalam menentukan solusi
optimal permasahan program linear dengan metode simpleks adalah :
1. Menentukan medel matematika untuk data-data yang terdapat pada
permasalahan program linier
2. Menambahkan dan melakukan pengurangan dengan variabel ”slack”
(S1,S2,S3), sehingga model matematika dapat diubah menjadi
persamaan linear
3. Membuat kerangka tabel simpleks, merancang program awal, menguji
ke optimalan yang sedang berlangsung
4. Supaya tidak melanggar syarat yang telah ditetapkan, maka di
tambahkan variabel “slack tiruan” (A1,A2,A3)
5. Melakukan perbaikan-perbaikan terhadap program yang berlangsung
sampai diperoleh program optimal.
Langkah- langakah yang dilakukan dalam perbaikan program tersebut
adalah:
a. Menetukan kolom kunci, yaitu kolom yang memiliki nilai “negatif
terbesar” pada baris penilaian.
b. Menentukan baris kunci yaitu baris yang mempunyai bilangan
hasil bagi terkecil (bilangan pada kolom kuantitas dibagi dengan
bilangan negatif pada kolom kunci)
c. Menentukanbilangan kunci, yaitu bialangan yang terdapat pada
persilangan antar kolom kunci dan baris kunci
d. Menurunkan tabel dari tabel program awal ketabel program
13
B. Kritik dan Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
http://learning.upnyk.ac.id/mod/resource/view.php?id=3418
15