Anda di halaman 1dari 27

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-
Nya yang telah dilimpahkan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas dengan baik, namun demikian masih ada kekurangan didalamnya. Dan juga
kami berterima kasih kepada Ibu Prof. Dr. Ir. Ellen Joan Kumaat, MSc, DEA dan
Bapak Prof. Dr. Ir. Hieryco Manalip, Msc, DEA selaku dosen mata kuliah Metode
Numerik Lanjut yang telah memberikan kepercayaan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap tugas ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
tugas ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan tugas yang telah kami
buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.
Semoga tugas sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya tugas yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya, kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata yang kurang berkenan dan juga kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

      
Manado, November 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iv
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................3
1.4 Manfaat Penulisan.....................................................................................3
BAB II......................................................................................................................4
PEMBAHASAN......................................................................................................4
2.1 Pengertian Matriks....................................................................................5
2.2 Conjugate Gradient (CG)..........................................................................5
2.3 Sejarah Python...........................................................................................7
2.4 Aplikasi Bahasa Phyton.............................................................................8
2.5 Mengapa Menggunakan Python................................................................8
2.6 Kelebihan dan Kekurangan Python...........................................................9
2.7 Instalasi Python.......................................................................................11
2.8 Platform Python.......................................................................................13
2.9 Cara Menjalankan Program Pertama.......................................................13
BAB III..................................................................................................................15
BAGAN ALIR & PERHITUNGAN......................................................................15
4.1 Algoritma Conjugate Gradient (CG)......................................................15
4.2 Bagan Alir Conjugate Gradient (CG).....................................................16
4.3 Perhitungan Manual dengan Conjugate Gradient (CG)..........................17
4.4 Perhitungan Conjugate Gradient (CG) Menggunakan Program Python 19
BAB V....................................................................................................................22
PENUTUP..............................................................................................................22
5.1 Kesimpulan..............................................................................................22

ii
5.2 Saran........................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................23

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Bagan Alir Conjugate Gradient…………………………….……16


Gambar 4.2 Perhitungan Conjugate Gradient Menggunakan Program
Python………………………………………………………………………...….21

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Metode numerik adalah teknik untuk menyelesaikan permasalahan-
permasalahan yang diformulasikan secara matematis dengan cara hitungan
(Aritmatika). Persoalan yang melibatkan model matematika banyak muncul dalam
berbagai disiplin ilmu pengetahuan,seperti dalam bidang fisika, kimia, ekonomi,
atau pada persoalan rekayasa (engineering). Sehingga dapat dipecahkan dengan
suatu program.
Bahasa pemrograman, atau sering diistilahkan juga dengan bahasa
komputer atau bahasa pemrograman komputer, adalah instruksi standar untuk
memerintah komputer. Bahasa pemrograman ini merupakan suatu himpunan dari
aturan sintaks dan semantik yang dipakai untuk mendefinisikan program
komputer. Bahasa ini memungkinkan seorang programmer dapat menentukan
secara persis data mana yang akan diolah oleh komputer, bagaimana data ini akan
disimpan/diteruskan, dan jenis langkah apa secara persis yang akan diambil dalam
berbagai situasi.
Fungsi bahasa pemrograman yaitu memerintah komputer untuk mengolah
data sesuai dengan alur berpikir yang kita inginkan. Keluaran dari bahasa
pemrograman tersebut berupa program/aplikasi. Contohnya adalah program yang
digunakan oleh kasir di mal-mal atau swalayan, penggunaan lampu lalu lintas di
jalan raya, dll.
Bahasa Pemrograman yang kita kenal ada banyak sekali di belahan dunia,
tentang ilmu komputer dan teknologi dewasa ini. Perkembangannya mengikuti
tingginya inovasi yang dilakukan dalam dunia teknologi.
Secara garis besar, permasalahan dalam teknik optimisasi dapat
berupa permasalahan pemrograman linear maupun nonlinear. Pemrograman linear
adalah pemrograman yang mempelajari kasus dengan fungsi obyektifnya
adalah fungsi linear dan kendalanya merupakan persamaaan atau
pertidaksamaan linear. Sedangkan, pemrograman nonlinear adalah pemrograman

1
yang mempelajari kasus dengan salah satu fungsi obyektif atau fungsi kendalanya
merupakan persamaaan atau pertidaksamaan nonlinear.
Salah satu subklas dalam permasalahan pemrograman nonlinear
adalah pemrograman kuadratik konveks. Pemrograman kuadratik konveks
adalah permasalahan optimisasi berkendala nonlinear dengan fungsi
obyektifnya adalah fungsi kuadratik konveks. Fungsi kuadratik konveks pada
fungsi obyektif yang terdapat dalam pemrograman kuadratik konveks

memiliki bentuk umum dengan A adalah matriks


semidefinit positif. Ada beberapa pendekatan secara numerik untuk mencari
nilai minimum suatu fungsi nonlinear multivariable F(x).
Metode Conjugate Gradient (CG) adalah sebuah metode iteratif untuk
menyelesaikan system persamaan linear (SPL) berbentuk Ax = b . Dengan
matriks koefisien A bersifat simetrik denitif positif. Metode ini banyak digunakan
untuk menyelesaikan SPL berukuran besar. Ide Metode CG untuk menyelesaikan
suatu SPL adalah dengan mencari titik minimum dari suatu fungsi kuadrat dari
suatu vektor yang berbentuk
Untuk menyelesaikan Metode Conjugate Gradient (CG) maka pada tugas
ini menggunakan program python. Python merupakan bahasa pemrograman yang
freeware atau perangkat bebas dalam arti sebenarnya, tidak ada batasan dalam
penyalinannya atau mendistribusikannya. Lengkap dengan source codenya,
debugger dan profiler, antarmuka yang terkandung di dalamnya untuk pelayanan
antarmuka, fungsi sistem, GUI (antarmuka pengguna grafis), dan basis datanya.

1.2 Rumusan Masalah.


1. Apa yang dimaksud dengan Metode Conjugate Gradient (CG)?
2. Bagaimana menyelesaikan permasalahan dengan menggunakan Metode
Conjugate Gradient (CG) pada perhitungan manual dan perhitungan
program python.

2
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Metode Conjugate Gradient (CG).
2. Untuk mengetahui hasil menyelesaikan permasalahan dengan
menggunakan Metode Conjugate Gradient (CG) pada perhitungan
manual dan perhitungan program python.

1.4 Manfaat Penulisan


1. Memberi kemudahan dalam menyelesaikan permasalahan dengan
menggunakan Metode Conjugate Gradient (CG) pada perhitungan manual
dan perhitungan program python.
2. Dari penulisan makalah ini diharapkan mendatangkan manfaat berupa
penambahan pengetahuan serta wawasan kepada pembaca maupun
penulis tentang “Conjugate Gradient (CG)”.

3
BAB II
PEMBAHASAN

Di dalam matematika, sistem persamaan linier adalah kumpulan persamaan-


persamaan linier yang memiliki variabel-variabel yang sama. Bentuk umum dari
sistem persamaan linier dengan n peubah dinyatakan sebagai berikut:
a 11 x1 + a12 x 2+ …+a1 n x n=b1
a 21 x1 + a22 x 2+ …+a 2n x n=b 2
. . . .
. . . .
. . . .
a m 1 x 1+ am 2 x2 +…+ ann x n =bn
Dengan mengunakan perkalian matriks, kita dapat menulis persamaan di
atas sebagai persamaan matriks
Ax=b
Yang dalam hal ini,
A=[ai , j ] adalah matriks berukuran n x n
x=[x j] adalah matriks berukuran n x 1
b=[b j ] adalah matriks berukuran n x 1 (disebut juga vector kolom)
Yaitu:

[ ][ ] [ ]
a11 a12 a13 … a1 n x1 b1
a21 a22 a23 … a2 n x2 b2
a31 a32 a33 … a3 n x 3 = b3
… … …… … … …
an 1 an 2 a n3 … ann xn bn

4
2.1 Pengertian Matriks
Matriks adalah suatu deretan elemen yang membentuk empat persegi
panjang, terdiri dari m baris dan n kolom. Elemen tersebut dapat berbentuk
koefisien, bilangan atau simbul.
Matriks yang mempunyai m baris dan n kolom disebut matriks berdimensi
m x n. Misalkan suatu matriks A dengan elemen aij dapat ditulis sebagai berikut :
A = ( aij )

untuk i = 1 , 2 , 3 , ....., m : baris

j = 1 , 2 , 3 ,.........., n : kolom

catatan : dalam menulis elemen, sebutlah barisnya dulu, baru diikuti kolom.
Contoh : a11 maksudnya adalah eleman a baris 1 kolom 1
A23 maksudnya adalah elemen a baris 2 kolom 3

2.2 Conjugate Gradient (CG)


Metode conjugate gradient (CG) adalah sebuah metode iteratif untuk
menyelesaikan system persamaan linear (SPL) berbentuk Ax = b . Dengan
matriks koefisien A bersifat simetrik denitif positif. Metode ini banyak digunakan
untuk menyelesaikan SPL berukuran besar. Ide Metode CG untuk menyelesaikan
suatu SPL adalah dengan mencari titik minimum dari suatu fungsi kuadrat dari
suatu vektor yang berbentuk

Gradient dari fungsi kuadrat di atas adalah

Jika A simetrik maka gradient dari fungsi kuadrat di atas adalah


f ' (x) = Ax – b .
Titik kritis dari fungsi kuadrat di atas merupakan solusi dari SPL (1).

5
f ' (x) = 0
Ax – b = 0
Ax = b .
Jika A definit positif, maka x merupakan titik minimum global dari fungsi kuadrat
f (x), sehingga x merupakan solusi yang unik dari SPL (1). Untuk menemukan
titik minimum atau vektor solusi x, dilakukan langkah-langkah untuk menghitung
nilai perkiraan vektor solusi x pada setiap langkah atau iterasi ke-i dilambangkan
dengan x(i). Indeks untuk langkah atau iterasi dilambangkan dalam tanda kurang.
Jika pada iterasi ke-i toleransi sudah terpenuhi, maka x(i) adalah solusi numerik
dari SPL (1).
Pada setiap iterasi didefinisikan dua buah vektor sebagai berikut:
1. Vektor error e(i), yaitu selisih antara vektor perkiraan pada iterasi ke-i dengan
vektor solusi.
e(i) = x(i) – x (2)
2. Vektor residual r(i), yaitu selisih yang masih terjadi pada SPL dengan
menggunakan perkiraan solusi yang telah diperoleh pada iterasi ke-i.
r(i) = b – Ax (3)
Dari persamaan di atas diketahui bahwa vektor residual r(i) juga merupakan
negatif dari gradient f ' (x) pada titik x(i) .
r(i) = – f ' (x(i)) .
Langkah pertama pada metode CG adalah dengan memilih tebakan awal x(0) .
Selanjutnya vektor x(i) diperoleh dengan persamaan
x(i+1) = x(i) + a(i) d(i)
(4)
Vektor d(i) adalah vektor arah (search direction) untuk mencari titik minimum x
pada iterasi ke-i.
Nilai vektor arah pada langkah pertama d(0) ditetapkan sebagai r(0), sedangkan
pada langkah selanjutnya digunakan persamaan
d(i+1) = r(i+1) - ß (i+1) d(i) (5)
Konstanta a(i) dan ß(i+1) merupakan skalar dan diperoleh dengan persamaan-
persamaan di bawah ini.

(6)

6
dan

(7)
Pada persamaan (3) dan (6) masing-masing terdapat perkalian matriks-vektor.
Untuk meningkatkan efisiensi komputasi pada persamaan (3) dan (6) , maka
dilakukan langkah-langkah berikut ini:
1. Subtitusikan persamaan (1) dan (2) pada persamaan (3) sehingga diperoleh
persamaan
r(i) = Ae(i)
(8)
2. Subtitusikan persamaan (2) pada persamaan (4) sehingga diperoleh persamaan
e(i+1) = e(i)+a(i)d(i) (9)
3. Subtitusikan persamaan (9) pada persamaan (8) sehingga diperoleh persamaan
r(i+1) = r(i) - a(i)Ad(i) (10)
4. Perkalian matriks-vektor Ad(i) pada persamaan (6) dan (10) dapat dinyatakan
sebagai q, sehingga Ad(i) hanya dihitung satu kali dengan menambahkan
persamaan
q = Ad(i) (11)

2.3 Sejarah Python


Python dikembangkan oleh Guido van Rossum pada tahun 1990 di CWI,
Amsterdam sebagai kelanjutan dari bahasa pemrograman ABC. Versi terakhir
yang dikeluarkan CWI adalah 1.2.
Tahun 1995, Guido pindah ke CNRI sambil terus melanjutkan
pengembangan Python. Versi terakhir yang dikeluarkan adalah 1.6. Tahun 2000,
Guido dan para pengembang inti Python pindah ke BeOpen.com yang merupakan
sebuah perusahaan komersial dan membentuk BeOpen PythonLabs. Python 2.0
dikeluarkan oleh BeOpen. Setelah mengeluarkan Python 2.0, Guido dan beberapa
anggota tim PythonLabs pindah ke DigitalCreations.
Saat ini pengembangan Python terus dilakukan oleh sekumpulan
pemrogram yang dikoordinir Guido dan Python Software Foundation. Python
Software Foundation adalah sebuah organisasi non-profit yang dibentuk sebagai

7
pemegang hak cipta intelektual Python sejak versi 2.1 dan dengan demikian
mencegah Python dimiliki oleh perusahaan komersial. Saat ini distribusi Python
sudah mencapai versi 2.6.1 dan versi 3.0.
Nama Python dipilih oleh Guido sebagai nama bahasa ciptaannya karena
kecintaan guido pada acara televisi Monty Python s Flying Circus. Oleh karena
itu seringkali ungkapan-ungkapan khas dari acara tersebut seringkali muncul
dalam korespondensi antar pengguna Python.

2.4 Aplikasi Bahasa Phyton

 Perangkat bantu shell. Tugas-tugas sistem administrator, program baris


perintah.

 Kerja bahasa ekstensi. Antarmuka untuk pustaka C/C++, kustomisasi


 Pembuatan prototipe secara cepat/pembuatan sistem aplikasi. Prototipe
yang dapat dibuang atau sesuai dengan permintaan.
 Modul berdasarkan bahasa pemrograman. Pengganti dari penulisan parser
khusus.
 Antarmuka pengguna grafis. Penggunaan GUI API sederhana dan canggih.
 Pengaksesan basisdata. Penyimpanan objek tetap, antarmuka sistem SQL.
 Pemrograman terdistribusi. Penggunaan API mekanisme client/server
terintegrasi.
 Skrip internet. Skrip CGI, antarmuka HTTP, Aplet WWW, dan lainnya.

2.5 Mengapa Menggunakan Python


Sisi utama yang membedakan Python dengan bahasa lain adalah dalam hal
aturan penulisan kode program. Bagi para programmer di luar python siap-siap
dibingungkan dengan aturan indentasi, tipe data, tuple, dan dictionary. Python
memiliki kelebihan tersendiri dibandingkan dengan bahasa lain terutama dalam
hal penanganan modul, ini yang membuat beberapa programmer menyukai
python. Selain itu python merupakan salah satu produk yang opensource, free,
dan multiplatform.
Beberapa fitur yang dimiliki Python adalah:

8
 memiliki kepustakaan yang luas; dalam distribusi Python telah
disediakan modul-modul siap pakai untuk berbagai keperluan.
 memiliki tata bahasa yang jernih dan mudah dipelajari.

 memiliki aturan layout kode sumber yang memudahkan pengecekan,


pembacaan kembali dan penulisan ulang kode sumber.
 berorientasi obyek.

 memiliki sistem pengelolaan memori otomatis (garbage collection,


seperti java)

 modular, mudah dikembangkan dengan menciptakan modul-modul


baru; modul-modul tersebut dapat dibangun dengan bahasa Python
maupun C/C++.
 memiliki fasilitas pengumpulan sampah otomatis, seperti halnya pada
bahasa pemrograman Java, python memiliki fasilitas pengaturan
penggunaan ingatan komputer sehingga para pemrogram tidak perlu
melakukan pengaturan ingatan komputer secara langsung.

2.6 Kelebihan dan Kekurangan Python


Kelebihan :
 Tidak ada tahapan kompilasi dan penyambungan (link) sehingga
kecepatan perubahan pada masa pembuatan system aplikasi meningkat.
 Tidak ada deklarasi tipe sehingga program menjadi lebih sederhana,
singkat, dan fleksible. Manajemen memori otomatis yaitu kumpulan
sampah memori sehingga dapat menghindari pencatatan kode
 Tipe data dan operasi tingkat tinggi yaitu kecepatan pembuatan system
aplikasi menggunakan tipe objek yang telah ada
 Pemrograman berorientasi objek Pelekatan dan perluasan dalam C
 Terdapat kelas, modul, eksepsi sehingga terdapat dukungan
pemrograman skala besar secara modular
 Pemuatan dinamis modul C sehingga ekstensi menjadi sederhana dan
berkas biner yang kecil Pemuatan kembali secara dinamis

9
modul phyton seperti memodifikasi aplikasi tanpa
menghentikannya
 Model objek universal kelas Satu Konstruksi pada saat aplikasi berjalan
Interaktif, dinamis dan alamiah Akses hingga informasi interpreter
 Portabilitas secara luas seperti pemrograman antar platform tanpa ports
 Kompilasi untuk portable kode byte sehingga kecepatan eksekusi
bertambah dan melindungi kode sumber
 Antarmuka terpasang untuk pelayanan keluar seperti perangkat Bantu
system, GUI, persistence, database, dll
Kekurangan:
 Beberapa penugasan terdapat diluar dari jangkauan python, seperti
bahasa pemrograman dinamis lainnya, python tidak secepat atau efisien
sebagai statis, tidak seperti bahasa pemrograman kompilasi seperti
bahasa C.
 Disebabkan python merupakan interpreter, python bukan merupakan
perangkat bantu terbaik untuk pengantar komponen performa kritis.

 Python tidak dapat digunakan sebagai dasar bahasa pemrograman


implementasi untuk beberapa komponen, tetapi dapat bekerja dengan
baik sebagai bagian depan skrip antarmuka untuk mereka.
 Python memberikan efisiensi dan fleksibilitas tradeoff by dengan tidak
memberikannya secara menyeluruh.
 Python menyediakan bahasa pemrograman optimasi untuk kegunaan,
bersama dengan perangkat bantu yang dibutuhkan untuk
diintegrasikan dengan bahasa pemrograman lainnya.

10
2.7 Instalasi Python
1. Pilih software Python versi yang diinginkan, contoh memakai python
versi 2.4

2. Klik software python, lakukan peng-instalan pada computer dan ikuti


langkah selanjutnya :

3. Pilih instal untuk semua user, klik tombol next :

11
4. Pilih direktori tujuan untuk tempat menyimpan program python, lalu
klik tombol next. Jika kita klik tombol Disk Usage maka muncul form
yang berisi informasi berapa besar kapasitas disk yang dibutuhkan
/digunakan untuk menginstal python(sekitar 49 MB) :

Jika kita klik tombol advanced, pilih compile .py ke byte code setelah
instalasi jika tidak memilih juga tidak apa-apa dan tekan finish,ikuti petunjuk
selanjutnya :

Selesai instalasi, komputer telah ada Python, khususnya versi 2.4 pada
folder C:\Python24

12
2.8 Platform Python
Python dapat digunakan untuk berbagai keperluan pengembangan
perangkat lunak dan dapat berjalan di berbagai macam sistem operasi karena
sifatnya yang multiplatform. Pada kebanyakan sistem operasi linux, bahasa
pemrograman ini menjadi standarisasi untuk disertakan dalam paket
distribusinya.
Seperti halnya bahasa pemrograman dinamis, python seringkali digunakan
sebagai bahasa skrip. Saat ini kode python dapat dijalankan pada sistem berbasis:
Linux/Unix, Windows, Mac OS X, OS/2, Amiga, Palm, Symbian (untuk produk-
produk Nokia).
Python didistribusikan dengan beberapa lisensi yang berbeda dari
beberapa versi. Lihat sejarahnya di Python Copyright. Namun pada
prinsipnya Python dapat diperoleh dan dipergunakan secara bebas, bahkan
untuk kepentingan komersial. Lisensi Python tidak bertentangan baik
menurut definisi Open Source maupun General Public License (GPL).
2.9 Cara Menjalankan Program Pertama
Klik tombol start  Program Python24 IDLE((Python GUI), IDLE(GUI-
Integrated Development Environment) dengan tampilan sebagai berikut :

Pada window diatas,,didalam prompt (>>>), tuliskan : print instalasi python


selesai Kemudian interpreter merespon dengan menampilkan

instalasi python selesai

13
pada layar. Ya, kita menuliskan program Python yang pertama

14
BAB III
BAGAN ALIR & PERHITUNGAN

4.1 Algoritma Conjugate Gradient (CG)

Masukkan nilai matriks [S] dan (b) yang membentuk persamaan simultan
linear, serta toleransi perhitungan.

15
4.2 Bagan Alir Conjugate Gradient (CG)

MULAI

(Input Data) Masukkan nilai elemen matriks


s11,s12,s13,s21,s22,s23,s31,s32,s33,a,b,c,x,y,z

n
bi − ∑ aii x j
j=1 , j ≠ i
x i=
a ii

||
a ij
n
YA IF ∑ aii
TIDAK
j =1 , j ≠i

SELESAI

Gambar 4.1 Bagan Alir Conjugate Gradient (CG)

16
4.3 Perhitungan Manual dengan Conjugate Gradient (CG)

Diketahui :

[ ][ ] ] { }
27 6 −1 X₁ 85
6 15 2 X ₂ = 72
1 1 54 X₃ 110

Ditanya :

Conjugate Gradient (CG)

Penyelesaian :

[ ][ ] { }
27 X ₁ + 6 X ₂ – X₃ = 85
27 6 −1 X ₁ 85
6 15 2 X ₂ = 72 6 X ₁ + 15 X ₂ + X ₃
1 1 54 X ₃ 110
= 72

Persamaan dapat dituliskan dalam bentuk :

85−6 X ₂+ X ₃
X₁ =
27
72−6 X ₁−2 X ₃
X₂ =
15
110−X ₁− X ₂
X₃ =
54

 ITERASI KE- 1 (Asumsikan X₂ = X₃ = 0)

85−(6 . 0)+ 0
X₁.₁ = = 3,14815
27
72−( 6 . 3,14815 )−(2.0)
X₂.₁ = = 3,54074
15
110−3,14815−3,54074
X₃.₁ = = 1,91317
54

17
 ITERASI KE- 2

85−(6 . 3,54074)+ 1,91317


X₁.₂ = = 2,43217
27
72−( 6 . 2,43217 )−(2 .1,91317)
X₂.₂ = = 3,57204
15
110−2,43217−3,57204
X₃.₂ = = 1,92585
54

*Proses ini dapat diulang-ulang sampai keakuratan yang diinginkan tercapai.


Berikut adalah hasil proses iterasinya.

ITERASI X₁ X₂ X₃
1 3.14815 3.54074 1.91317
2 2.43217 3.57204 1.92585
3 2.42569 3.57294 1.92595
4 2.42549 3.57301 1.92595
5 2.42548 3.57302 1.92595

Dapat dilihat bahwa sampai iterasi ke-5 sudah konvergen ke hasil yang
diharapkan.

Jadi, nilai eksak X₁ = 2.42548, X₂ = 3.57302, X₃ = 1.92595.

18
4.4 Perhitungan Conjugate Gradient (CG) Menggunakan Program Python

19
20
Gambar 4.2 Perhitungan Conjugate Gradient (CG)
Menggunakan Program Python

21
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Python merupakan bahasa pemrograman yang freeware atau perangkat
bebas dalam arti sebenarnya, tidak ada batasan dalam penyalinannya atau
mendistribusikannya. Lengkap dengan source codenya, debugger dan profiler,
antarmuka yang terkandung di dalamnya untuk pelayanan antarmuka, fungsi
sistem, GUI (antarmuka pengguna grafis), dan basis datanya.
Python dikembangkan oleh Guido van Rossum pada tahun 1990 di CWI,
Amsterdam sebagai kelanjutan dari bahasa pemrograman ABC. Versi terakhir
yang dikeluarkan CWI adalah 1.2.
Tahun 1995, Guido pindah ke CNRI sambil terus melanjutkan
pengembangan Python. Versi terakhir yang dikeluarkan adalah 1.6. Tahun 2000,
Guido dan para pengembang inti Python pindah ke BeOpen.com yang merupakan
sebuah perusahaan komersial dan membentuk BeOpen PythonLabs. Python 2.0
dikeluarkan oleh BeOpen. Setelah mengeluarkan Python 2.0, Guido dan beberapa
anggota tim PythonLabs pindah ke DigitalCreations.
Nama Python dipilih oleh Guido sebagai nama bahasa ciptaannya karena
kecintaan guido pada acara televisi Monty Python s Flying Circus. Oleh karena
itu seringkali ungkapan-ungkapan khas dari acara tersebut seringkali muncul
dalam korespondensi antar pengguna Python.
Dalam tugas ini menggunakan program Python

5.2 Saran
Untuk memudahkan pekerjaan lebih baik kita memanfaatkan aplikasi-
aplikasi komputer yang dapat membantu meringankan pekerjaan sehingga dapat
memaksimalkan waktu. Sebelum menggunakan program harus mengecek kembali
program yang ada didalamnya, harus sesuai dengan data yang akan diolah. Tugas
ini belum sepenuhnya sempurna, diharapkan agar dapat memberikan saran dan
masukan yang bersifat membangun untuk perbaikan dan menyempurnakan tugas
ini.

22
DAFTAR PUSTAKA

file:///C:/Users/ASUS/Downloads/KONSEP%20DASAR
%20PYTHON.pdf. [online] [16 Oktober 2019]

https://piptools.net/algoritma-conjugate-gradient/ [online] [4 November


2019]

23

Anda mungkin juga menyukai