Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMROGRAMAN KOMPUTER

ALGORITMA PEMROGRAMAN

Oleh:
Yanuar Fatahul Razak
NIM A1C019037

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2020
DAFTAR ISI

halaman
DAFTAR ISI.............................................................................................................i
I. PENDAHULUAN ............................................................................................1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Tujuan .......................................................................................................... 2
II. TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................3
III. METODOLOGI................................................................................................5
A. Alat dan Bahan ............................................................................................. 5
B. Prosedur Kerja.............................................................................................. 5
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................6
A. Hasil ............................................................................................................. 6
B. Pembahasan .................................................................................................. 8
V. KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................................16
A. Kesimpulan ................................................................................................ 16
B. Saran........................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................17
LAMPIRAN...........................................................................................................19

i
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemajuan di bidang pengetahuan dan teknologi beserta aplikasinya


disegala bidang tidak bisa lepas dari perangkat komputer. Penggunaan komputer
sudah menjangkau hampir segala bidang dalam aktivitas kehidupan manusia,
baik dalam lingkungan pendidikan, organisasi, perusahaan maupun masyarakat
umum. Penggunaan komputer terbukti banyak membantu kita dalam melakukan
pekerjaan dengan lebih baik. Didalam kehidupan sehari – hari dalam penggunaan
komputer, kebutuhan akan layanan informasi sangatlah penting, melalui aplikasi
dapat mempermudah dalam proses kegiatan.
Jika seseorang ingin mempelajari ilmu komputer, maka ia tidak bisa terlepas
dari masalah logika. Oleh karena itu, logika matematika dipelajari secara formal di
perguruan tinggi, khususnya dalam ilmu komputer. Bagi orang yang berkecimpung
di dunia pemrograman, tentu sudah tidak asing lagi dengan logika dan algoritma
pemrograman. Apalagi bagi developer yang sudah ahli, logika pemrograman dasar
sudah menjadi sesuatu yang akrab baginya. Begitu juga algoritma pemrograman,
tentu sudah menjadi makanan sehari-hari.
Logika dan algoritma pemrograman merupakan sesuatu yang berbeda tetapi
tidak dapat dipisahkan saat digunakan untuk membangun sebuah produk dengan
menggunakan bahasa pemrograman. Logika dapat digunakan untuk memecahkan
masalah pemrograman yang sedang dihadapi, sedangkan algoritma akan membuat
permasalahan tersebut terselesaikan secara runtut sesuai alur yang seharusnya. Oleh
karena itu, seorang pemula tentu harus berlatih kedua hal tersebut dengan tepat,
termasuk di dalamnya berlatih untuk menggunakan logika pemrograman dasar
dalam mengembangkan sebuah program melalui penyelesaian permasalahan yang
tepat. Logika pemrograman dasar menjadi kunci logika-logika pengembangan
lanjutan.

1
Algoritma adalah langkah-langkah penyelesaian masalah yang disusun secara
sistematis dan logis. Pemrograman adalah kumpulan instruksi-instruksi tersendiri
yang biasanya disebut source code yang dibuat oleh progammer. Sehingga dari
kedua pengertian tersebut algoritma pemrograman dapat diartikan sebagai urutan
atau langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah pemrograman komputer.
Algoritma pemrograman ini digunakan oleh programmer untuk membuat suatu
program yang baik digunakan oleh programmer untuk membuat suatu program
yang dapat digunakan baik masyarakat biasa maupun perusahaan-perusahaan yang
membutuhkan.

B. Tujuan

1. Mampu memahami suatu persoalan.


2. Mampu mendesain penyelesaian persoalan ke dalam algoritma.
3. Mampu menotasikan algoritma yang sudah di buat menggunakan notasi.

2
II. TINJAUAN PUSTAKA

Bahasa pemrograman merupakan suatu himpunan dari aturan sintaks dan


semantik yang dipakai untuk mendefinisikan program komputer. Dalam
pembelajaran pemrograman komputer, algoritma juga memiliki peranan penting
dalam menyelesaikan suatu masalah (Wahyudi & Berlian, 2013). Menurut Rusni
dan Munir (2016), kontribusi matematika dalam Teknologi Informasi dan
Komputer adalah aljabar, algoritma, teori informasi, logika simbolik, peluang,
kalkulus dan statistika. Keterkaitan antara matematika dan komputer ada dalam dua
hal yaitu:
1) Matematika dapat mencari persamaan logika yang rasional yang dapat
diterjemahkan ke dalam komputer melalui bahasa pemrograman.
2) Komputer dapat melakukan perhitungan logika rasional matematis secara cepat
dan tepat. Keterbatasan komputer dapat diatasi dengan logika matematis,
sedangkan persoalan matematis dapat dikomputerisasikan layaknya
menghitung banyaknya pasir dalam timbangan.
Menurut Mudasir (2012) program sering dikaitkan dengan perencanaan,
persiapan, dan desain atau rancanagan.Desain berasal dari bahasa Inggris yaitu dari
kata decine. Jadi desain dalam perspektif pembelajaran adalah rencana
pembelajaran. Rencana pembelajaran disebut juga dengan program pembelajaran.
Menurut Shelly dan Vermaat (2012) program komputer adalah sekumpulan
perintah yang memberitahukan komputer bagaimana mengerjakan tugas-
tugasnya.Programmer komputer, terkadang disebut pengembang, menulis dan
memodifikasi komputer.Untuk menciptakan sebuah program, pemrograman
biasanya menulis atau membuat kode perintah-perintah dalam program dengan
menggunakan bahasa pemrograman.
Algoritma merupakan suatu prosedur untuk menyelesaikan suatu masalah
yang tersusun secara logis dan sistematis serta akan memperoleh data masukan
menjadi keluaran yang diinginkan berupa informasi (Rahayuningsih, 2016).
Menurut Maulana (2017), algoritma merupakan kumpulan perintah untuk

3
menyelesaikan suatu masalah dimana masalah tersebut diselesaikan dituntut secara
sistematis, terstruktur dan logis. Algoritma ini ditemukan di Universitas
Michigan, Amerika Serikat oleh John Holland (1975) melalui sebuah penelitian
dan dipopulerkan oleh salah satu muridnya, David Goldberg. Algoritma genetik
adalah algoritma yang berusaha menerapkan pemahaman mengenai evolusi
alamiah pada tugas-tugas pemecahan – masalah (problem solving). Pendekatan
yang diambil oleh algoritma ini adalah dengan menggabungkan secara acak
berbagai pilihan solusi terbaik di dalam suatu kumpulan untuk mendapatkan
generasi solusi terbaik berikutnya yaitu pada suatu kondisi yang
memaksimalkan kecocokannya atau lazim disebut fitness. Generasi ini akan
merepresentasikan perbaikan – perbaikan pada populasi awalnya. Dengan
melakukan proses ini secara berulang, algoritma ini diharapkan dapat
mensimulasikan proses evolusioner. Pada akhirnya, akan didapatkan solusi-
solusi yang paling tepat bagi permasalahan yang dihadapi.
Dalam sistem komputer, pengertian algoritma ialah logika yang dibuat
dengan memakai software oleh para pembuat perangkat lunak untuk membuat
software tersebut menjadi lebih bagus. Algoritma berbeda dengan Logaritma.
Perlu diketahui juga bahwa logaritma adalah sebuah operasi di ilmu matematika
guna menghitung kebalikan eksponen dari sebuah perpangkatan (Khairul et al.,
2018).
Flowchart atau bagan alir adalah bagan (Chart) yang dibuat untuk
menunjukan aliran data (flow) di dalam program atau prosedur sistem secara logika
(Mesterjon dan Galih, 2011). Model logika adalah alat untuk menceritakan program
dalam rangka membantu pelaksanaan evaluasi. Secara sederhana, model logika
terdiri dari keterkaitan elemen input-aktivitas-output-outcome (Rohmatullah &
Shalahuddin, 2014).

4
III. METODOLOGI

A. Alat dan Bahan

1. Alat tulis
2. Kertas
3. Papan tulis
4. Penggaris
5. Spidol

B. Prosedur Kerja

1. Memasuki ruangan praktikum


2. Melihat dan mendengarkan asisten praktikum menjelaskan tentang algoritma
dandiagram alir (flowchart)
3. Melihat dan mendengarkan asisten praktikum dalam memberi contoh kasus
sertapenyelesaian dalam bentuk algoritma dan diagram alir
4. Melakukan praktikum menyelesaikan suatu kasus dalam bentuk algoritma
dandiagram alir yang telah dijelaskan oleh asisten praktikum
5. Mencatat hasil praktikum algoritma dan diagram alir yang tersebut

5
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Tujuan
a. Mampu memahami suatu persoalan.
b. Mampu mendesain penyelesaian persoalan ke dalam algoritma.
c. Mampu menotasikan algoritma yang sudah di buat menggunakan notasi.
2. Persoalan bilangan ganjil dan genap
a. Algoritma
1) Masukan bilangan secara sembarang.
2) Bagi bilangan tersebut dengan bilangan 2.
3) Hitung sisa hasil bagi pada langkah 2.
4) Bila sisa hasil bagi sama dengan 0 maka bilangan itu adalah genap
tetapi bila sisa hasil bagi sama dengan 1 maka bilangan itu adalah
bilangan ganjil.
b. Flowchart

3. Persoalan menentukan tarif air minum per m3 air berdasarkan ketentuan


sebagai berikut:

6
a. Algoritma
1) Masukkan nilai pemakaian air.
2) Jika pemakaian air > 15 maka tarif dikalikan 450 jika tidak maka tarif
dikali 300.
3) Tarif dicetak.
b. Flowchart

7
B. Pembahasan

Perubahan kemajuan teknologi di setiap bidang kehidupan terjadi sangat pesat


dalam mengakses pengetahuan dan komunikasi satu sama lain. Dengan
menggunakan komputer sebagai salah satu media dalam mengakses pengetahuan
dan komunikasi, perlu adanya keahlian komputer yang memadai. Pembelajaran
komputer sangat penting diikuti terutama untuk mahasiswa pendidikan matematika
yang merupakan pembelajaran yang erat kaitannya dengan kemampuan berpikir
logis mahasiswa.
Logika merupakan dasar-dasar matematis suatu perangkat lunak, digunakan
untuk memformalkan semantik bahasa pemrograman dan spesifikasi program, serta
menguji ketepatan suatu program. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya logika
matematika karena banyak ilmu, khususnya dalam bidang ilmu komputer, yang
memerlukan logika untuk berkembang.Seperti kehidupan ini, bahasa pemrograman
tidak terlepas dari perhitungan matematika. Dalam mengembangkan sebuah
program, aktivitas menghitung tidak dapat kita hindari. Satu atau dua kali pasti kita
akan menggunakan sebuah perhitungan dalam menyelesaikan permasalahan dalam
melakukan pemrograman. Model logika adalah alat untuk menceritakan program
dalam rangka membantu pelaksanaan evaluasi. Secara sederhana, model logika
terdiri dari keterkaitan elemen inputaktivitas-output-outcome (Rohmatullah &
Shalahuddin, 2014).
Sebelum menyusun instruksi program atau kode-kode yang membangun
program komputer dibuat, seorang programmer,terlebih lagi yang baru,dalam tahap
belajar pemrograman perlu terlebih dahulu menyusun langkah-langkah
penyelesaian persoalan. Langkah-langkah penyelesaian harus logis dan disusun
dengan urutan-urutan yang sistematis dan logis pula. Langkah-langkah
penyelesaian ini dikenal dengan istilah algoritma. Kata logis merupakan kata kunci
dalam sebuah algoritma, sehingga urutanlangkah-langkah tersebut harus dapat
ditentukan, benar atau salahnya. Dengan demikian algoritma dapat membantu
mahasiswa dalam memahami konsep logika pemrograman.

8
Pengertian algoritma adalah susunan yang logis dan sistematis untuk
memecahkan suatu masalah atau untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam dunia
komputer, algoritma sangat berperan penting dalam pembangunan suatu software.
Dalam dunia sehari-hari, mungkin tanpa kita sadari algoritma telah masuk dalam
kehidupan kita. Algoritma berbeda dengan logaritma. Logaritma merupakan
operasi matematika yang merupakan kebalikan dari eksponen atau pemangkatan.
Contoh logaritma seperti bc= a ditulis sebagai blog a = c (b disebut basis).
Menurut Barakbah (2013), pengertian algoritma sangat lekat dengan kata
logika, yaitu kemampuan seorang manusia untuk berpikir dengan akal tentang suatu
permasalahan menghasilkan sebuah kebenaran, dibuktikan dan dapat diterima akal,
logika seringkali dihubungkan dengan kecerdasan, seseorang yang mampu
berlogika dengan baik sering orang menyebutnya sebagai pribadi yang cerdas.
Dalam menyelesaikan suatu masalahpun logika mutlak diperlukan. Logika identik
dengan masuk akal dan penalaran.
Menurut Saputra, et al. (2010), algoritma adalah deretan instruksi yang jelas
untuk memecakan masalah, yaitu untuk memperoleh keluaran yang diinginkan dari
suatu masukan (Rahayuningsih, 2016).
Ada 3 definisi tentang algoritma yang dijelaskan oleh Suarga (2012),
diantaranya :
1. Teknik penyusunan langkah-langkah penyelesaian masalah dalam bentuk
kalimat dengan jumlah kata terbatas tetapi tersusun secara logis dan sistematis.
2. Suatu prosedur yang jelas untuk menyelesaikan suatu persoalan dengan
menggunakan langkah – langkah tertentu dan terbatas jumlahnya.
3. Susunan langkah yang pasti, yang bila diikuti maka akan mentransformasi data
input menjadi output yang beruapa informasi.
Algoritma Raita merupakan bagian dari algoritma exact string matching
yaitu pencocokan string secara tepat dengan susunan karakter dalam string
yang dicocokkan memiliki jumlah maupun urutan karakter dalam string yang
sama. Raita merancang sebuah algoritma dengan membandingkan karakter yang
terakhir dari pola yang diawali dari karakter paling kanandari jendela. Jika
cocok, kemudian karakter pertama dari pola teks paling kiri dari jendela juga

9
dibandingkan. Jika cocok, maka akan dibandingkan karakter tengah pola dengan
karakter teks tengah jendela. Pada akhirnya, jika benar-benar cocok, maka
algoritma membandingkan karakter lain mulai dari pola karakter kedua ke karakter
kedua terakhir dan akan membandingkan dengan karakter tengah lagi (Bhandari
danAnil, 2014).
Algoritma C4.5 adalah salah satu dari algoritma yang memiliki dicision
tree.Dicision tree(pohon keputusan) mirip sebuah struktur pohon dimana
terdapat node internal (bukan daun) yang mendeskripsikan atribut – atribut, setiap
cabang menggambarkan hasil dari atribut yang diuji dan setiap daun
menggambarkan kelas. Pohon keputusan ini adalah model prediksi menggunakan
struktur pohon atau struktur berhirarki. Konsep dari pohon keputusan adalah
mengubah data menjadi pohon keputusan dan aturan–aturan keputusan. Data
dalam pohon keputusan biasanya dinyatakan dalam bentuk tabel dengan atribut
dan record. Atribut menyatakan suatu parameter yang dibuat sebagai kriteria
dalam pembentukan tree (Haryati et al., 2015).
Algoritma Boyer-Moore adalah salah satu algoritma untuk mencari suatu
string di dalam teks, dibuat oleh R.M Boyer dan J.S Moore. Algoritma Boyer-
Moore melakukan perbandingan dimulai dari kanan ke kiri, tetapi pergeseran
window tetap dari kiri ke kanan. Jika terjadi kecocokkan maka dilakukan
perbandingan karakter teks dan karakter pola yang sebelumnya, yaitu dengan sama
– sama mengurangi indeks teks dan pola masing-masing sebanyak satu. Dengan
mengunakan algoritma ini, secara rata–rata proses pencarian akan menjadi lebih
cepat jika dibandingkan dengan algoritma lainnya (Argakusumah dan Seng, 2014).
Pertimbangan dalam pemilihan algoritma adalah algoritma haruslah benar.
Artinya algoritma akan memberikan keluaran yang dikehendaki dari sejumlah
masukan yang diberikan. Tidak peduli serumit apapun algoritma, jika memberikan
keluaran yang salah, pastilah algoritma tersebut bukanlah algoritma yang baik
(Effendi et al., 2010). Pertimbangan lain yang harus diperhatikan adalah seberapa
baik hasil yang dicapai oleh algoritma tersebut. Hal ini penting terutama pada
algoritma untuk menyelesaikan masalah yang memerlukan aproksimasi hasil.

10
Algoritma yang baik harus mampu memberikan hasil yang sedekat mungkin
dengan nilai yang sebenarnya.
Selanjutnya adalah efisiensi algoritma. Efisiensi algoritma dapat ditinjau dari
2 hal yaitu efisiensi waktu dan memori. Meskipun algoritma memberikan keluaran
yang benar, tetapi jika harus menunggu lama untuk mendapatkan keluarannya,
algoritma tersebut bukanlah algoritma yang baik, setiap orang menginginkan
keluaran yang cepat (Effendi et al. , 2010).
Pembuatan algoritma mempunyai banyak keuntungan diantaranya
pembuatan atau penulisan algoritma tidak tergantung pada bahasa pemrograman
apapun, artinya penulisan algoritma independen dari bahasa pemrograman dan
komputer yang melaksanakannya, notasi algoritma dapat diterjemahkan ke dalam
berbagai bahasa pemrograman, apapun bahasa pemrogramannyaoutput yang
akan dikeluarkan sama, karena algoritmanya sama (Khairul et al., 2018).
Menurut Nuraini (2015), syarat-syarat agoritma yaitu:
1. Finiteness (Keterbatasan)
Algoritma harus berakhir setelah melakukan sejumlah langkah proses.
2. Definiteness (Kepastian)
Setiap langkah algoritma harus didefinisikan dengan tepat dan tidak menimbulkan
makna ganda.
3. Input (Masukan)
Sebuah algoritma memiliki nol atau lebih masukan (input) yang diberikan kepada
algoritma sebelum dijalankan.
4. Output (Keluaran)
Setiap algoritma memberikan satu atau beberapa hasil keluaran.
5. Effectiveness (Efektivitas)
Langkah-langkah algoritma dikerjakan dalam waktu yang wajar.
Suatu Algoritma dapat terdiri dari tiga struktur dasar, yaitu runtunan,
pemilihan dan pengulangan. Berikut Penjelasan ringkas dari tiga struktur tersebut:
1. Runtunan
Runtunan yaitu satu atau lebih instruksi yang dikerjakan secara berurutan
sesuai dengan urutan penulisannya. Urutan dari instruksi menentukan hasil

11
akhir dari suatu algoritma. Bila urutan penulisan berubah maka mungkin
juga hasil akhirnya berubah.
2. Pemilihan
Pemilihan yaitu instruksi yang dikerjakan dengan kondisi tertentu. Kondisi
adalah persyaratan yang dapat bernilai benar atau salah. Instruksi hanya
dilaksanakan apabila kondisi bernilai benar, sebaliknya apabila salah maka
instruksi tidak akan dilaksankan. Pernyataaan kondisi menggunakan
statemen If (jika) dan Then (maka).
3. Pengulangan
Pengulangan merupakan pengulangan sejumlah aksi yang sama sebanyak
jumlah yang ditentukan atau sesuai dengan kondisi yang diinginkan. Beberapa
statemen pengulangan yaitu:
a. For … To ... Do / For ... Downto ... Do
b. While … Do
c. Repeat ... Until
Algoritma dapat ditulis dengan cara berikut:
1. Menggunakan bahasa natural.
2. Menggunakan kode semu (pseudo-code) yaitu teknik penulisan yang
mendekati bahasa pemrograman tertentu.
3. Menggunakan diagram alir (flowchart) yaitu teknik penyajian dengan
menggunakan simbol-simbol.
Peubah atau variable hanya dapat menyimpan sebuah nilai saja. Peubah tidak
dapat menyimpan beberapa buah nilai yang bertipe sejenis sekaligus. Sementara
dalam kebutuhan pemrograman, seringkali kita diharuskan atau dibutuhkan
mengolah sekumpulan data yang bertipe sama dalam yang bersamaan, misalnya
dalam kasus menampung hasil ujian 100 orang mahasiswa, tabel harga-harga
barang di swalayan dan lain sebagainya. Dikarenakan setiap elemen data bertipe
sama, maka elemen tersebut, cukup diacu dengan satu nama peubah dan untuk
membedakan elemen data yang satu dengan elemen data yang lainnya, maka
elemen diacu dengan menggunakan indeks (subscript).

12
Banyak orang tidak memiliki pemahaman yang jelas tentang bagaimana
program mereka berjalan. Oleh karena itu, model logika dibuat untuk dapat
membantu mengeksplisitkan apa yang anda ketahui mengenai program Anda dan
mengklarifikasi bagaimana program dijalankan (dioperasikan). Model logika dapat
digunakan dalam perencanaan, manajemen program, evaluasi dan komunikasi.
Dalam perencanaan, model logika menyajikan rerangka dan proses untuk
perencanaan yang menjembatani gap antara kondisi saat ini dengan kondisi yang
diinginkan.Dalam evaluasi, model logika digunakan untuk menjelaskan,
menelusuri, serta mengawasi operasi, proses, dan fungsi evaluasi. Model logika
dapat membantu dalam menentukan kapan dan bagaimana evaluasi dijalankan
sehingga sumber daya bisa dikatakan telah efektif dan efisien penggunaannya.
Dalam komunikasi, model logika membantu dalam mengkomunikasikan suatu
program baik kepada staf, pemberi dana, maupun pemangku kepentingan lainnya.
(Diaraya, 2017).
Pertimbangan dalam penerapan algoritma adalah:
1. Algoritma haruslah benar, artinya algoritma akan memberikan keluaran yang
dikehendaki dari sejumlah masukan yang diberikan. Tidak peduli sebagus
apapun algoritma, kalau memberikan keluaran yang salah, pastilah algoritma
tersebut bukanlah algoritma yang baik,
2. Algoritma yang baik harus mampu memberikan hasil yang sedekat mungkin
dengan nilai yang sebenarnya. Kita harus mengetahui seberapa baik hasil yang
dicapai oleh algoritma tersebut. Hal ini penting terutama pada algoritma untuk
menyelesaikan masalah yang memerlukan aproksimasi hasil (hasil yang hanya
berupa pendekatan),
3. Efisiensi algoritma, semisal algoritma itu benar (mendekati kebenaran), tetapi
memakan waktu yang lama dalam mendapatkan kebenaran algoritma, untuk
apa algoritma tersebut dipakai? Karena inti dari algoritma yang baik adalah
mendapatkan jawaban kebenaran (mendekati kebenaran) dengan cepat.
Menurut Indrajani (2011), Flowchart merupakan penggambaran secara grafik
dari langkah-langkah dan urutan prosedur suatu program,. Biasanya mempengaruhi
penyelesaian masalah yang khusunya perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.

13
Asprodin (2013) mengemukakan bahwa, flowchart adalah bagan – bagan yang
mempunyai arus yang menggambarkan langkah – langkah penyelesaian suatu
masalah. Flowchart merupakan cara penyajian dari suatu algoritma.Flowchart di
bedakan menjadi 5 jenis flowchart, antara lain system flowchart, document
flowchart, schematic flowchart, program flowchart, process flowchart. Masing-
masing jenis flowchart akan dijelaskan berikut ini :
A. System Flowchart
System Flowchart dapat didefinisikan sebagai bagan yang menunjukkan arus
pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan urutan-urutan
dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Bagan alir sistem
menunjukkan apa yang dikerjakan di sistem.
B. Document Flowchart
Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan alir formulir
(form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang
menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya.
C. Schematic Flowchart
Bagan alir skematik (schematic flowchart) merupakan bagan alir yang mirip
dengan bagan alir sistem, yaitu untuk menggambarkan prosedur 11 di dalam
sistem. Perbedaanya adalah, bagan alir skematik selain menggunakan symbol-
simbol bagan alir sistem, juga menggunakan gambar-gambar computer dan
peralatan lainnya yang digunakan. Maksud penggunaa gambar-gambar ini
adalah untuk memudahkan komunikasi kepada orang yang kurang paham
dengan smbol-simbol bagan alir. Penggunaan gambar-gambar ini
memudahkan untuk dipahami, tetapi sulit dan lama menggambarnya.
D. Schematic Flowchart
Bagan ali program (program flowchart) merupakan bagan yang menjelaskan
secara rinci langkah-langkah dari proses program. Bagan alir program dibuat
dari derivikasi bagan alir sistem. Bagan alir program dapat terdiri dari dua
macam, yaitu bagan alir logika program (program logic flowhart) dan bagan
alir program computer terinci (detailed computer program flowchart). Bagan
alir logika program digunakan untuk menggambarkan tiap-tiap langkah di

14
dalam program computer secara logika. Bagan alat logika program ini
dipersiapkan oleh analis sistem. Gambar berikut menunjukkan bagan alir
logika program. Bagan alir program computer terinci (detailed computer
program flowchart) digunakan utnuk menggambarkan instruksi-instruksi
program computer secara terinci. Bagan alir ini dipersiapkan oleh pemogram.
E. Process Flowchart
Bagan alir proses(process flowchart) merupakan bagan alir yang banyak
digunakan di teknik industry. Bagan alir ini juga berguna bagi analis sistem
untuk menggambarkan proses dalam suatu prosedur.
Dalam standar teknik pemecahan masalah, teknik Top-Down merupakan
teknik pemecahan masalah yang paling umum digunakan, dimana suatu masalah
yang kompleks dibagi-bagi ke dalam beberapa tingkatan kelompok masalah hingga
sub bagian yang paling kecil. Setelah itu kemudian disusun langkah-langkah untuk
menyelesaikan secara detail. Langkah-langkah yang disusun secara detail sering
kali disebut dengan Algoritma.Proses dari masalah hingga menjadi suatu algoritma
disebut tahap pemecahan masalah, sedangkan tahap dari algoritma hingga menjadi
suatu solusi disebut dengan tahap implementasi. Solusi yang dimaksud adalah suatu
program yang merupakan implementasi dari algoritma yang disusun.

15
V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Dengan algoritma dan flowchart dapat memudahkan kita dalam memahami


suatu permasalahan.
2. Dengan algoritma mampu mendesai penyelesaian ke dalam algoritma.
3. Dengan algoritma kita dapat menotasikan algoritma yang sudah dibuat dengan
notasi

B. Saran

Untuk penyajian materi dari asisten praktikum sudah sangat baik. Akan tetapi,
suara yang dihasillkan masih kurang jelas. Untuk kedepannya semoga semua
praktikan mengerti dan memahami materi yang dijelaskan oleh asisten praktikum.

16
DAFTAR PUSTAKA

Argakusumah, Kencana Wulan dan Seng Hansun. 2014.Implementasi Algoritma


Boyer-Moore pada Aplikasi Kamus Kedokteran Berbasis Android. Jurnal
Ultimatics. 6(2): 70 – 78.

Asporudin, Pipin. 2013. Kamus Teknologi Informasi Komunikasi. Bandung : CV.


Titian Ilmu.
Barakbah, Ali Ridho. 2013. Logika dan Algoritma. Program Studi Teknik
Informatika Departemen Teknik Informatika dan Komputer Politeknik
Elektronika Negeri Surabaya.

Bhandari, J. and Anil Kumar. 2014. String Matching Rules Used By Variants
of Boyer-Moore Algorithm. Journal of Global Research in Computer
Science”. Volume 5, No. 1: 2229-371X.
Diaraya. 2017. Desain Flowchart Pemrosesan Transaksi Perusahaan Pada Sistem
Informasi Akuntansi Berbasis Komputer. Jurnal Matematika, Statistika dan
Komputasi. 13(2): 141 ‒ 146.
Effendi, Diana, Tono Hartono dan Andi Kurnaedi. 2010. Penerapan String
Matching Menggunakan Algoritma Bayer-Moore pada Translator Bahasa
Pascal ke C. Jurnal Teknik.11(2): 262 ‒ 275.
Haryati, Siska, Aji Sudarsono dan Eko Suryana. 2015. Implementasi Data Mining
Untuk Memprediksi Masa Studi Mahasiswa Menggunakan Algoritma C4.5.
Jurnal Media Infotama. 11(2): 130 – 138.
Indrajani. 2011. Perancangan Basis Data dalam All in 1. Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo.
Khairul, Sri haryati dan Yanti Yusman. 2018. Aplikasi Kamus Bahasa Jawa
Indonesia Dengan Algoritma Raita Berbasis Android. Jurnal Teknologi
Informasi dan Pendidikan. 11(1): 1 – 6.
Maulana, Gun Gun. 2017. Pembelajaran Dasar Algoritma Dan Pemrograman
Menggunakan El-Goritma Berbasis Web. Jurnal Teknik Mesin (JTM), Vol.
06, Edisi Spesial.
Mesterjon dan Galih Putra Kusuma. 2011. Implementasi Fuzzy Tahani Dalam
Menentukan Pemilihan Motor Honda Pada Pd. Utama Motor
MenggunakanVisual Basic 6.0. Jurnal Media Infotama. 7(1): 162 – 196.
Mudasir, 2012, Desain Pembelajaran. Indragiri Hulu : STAI Nurul Falah

17
Nuraini, Rini. 2015. Desain Algorithma Operasi Perkalian Matriks Menggunakan
Metode Flowchart. Jurnal Teknik Komputer Amik Bsi. 1(1): 144 – 151.

Rahayuningsih, Panny Agustia. 2016. Analisis Perbandingan Kompleksitas


Algoritma Pengurutan Nilai (Sorting). Jurnal Evolusi. 4(2): 64 – 75.
Rohmatulloh dan Shalahuddin, M. I. 2014. Pengembangan Model Logika Evaluasi
Program Pengembangan SDM Responsf Gender Bidang ESDM. Jurnal
Teknik Industri. 15(2): 1 ‒ 15

Rusni, Fretisari I. dan Munir, A. 2016. Peningkatan Keterampilan Membaca Pola


Ritme Notasi Balok dengan Menggunakan Metode Drill Pada Siswa SMP.
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa. 5(12): 1 ‒ 14.
Shelly, B. Gary, dan Misty E. Vermaat. 2012. Menjelajah Dunia Komputer-Hidup
dalam Era Digital. Jakarta: Salemba Infotek.

Suarga. 2012. Algoritma Pemrograman. Yogyakarta: Andi.


Wahyudi, J. dan Berlian, R. 2013. Instruksi Bahasa Pemrograman ADT (Abstract
Data Type) Pada Virus dan Loop Batch. Jurnal Media Infotama. 9(2) : 64 ‒
77.

18
LAMPIRAN

19
20

Anda mungkin juga menyukai