Anda di halaman 1dari 31

“KESIMPULAN MATERI TOPIK 1-7 ALGORITMA DAN

PEMROGRAMAN”
Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Algoritma dan
Pemrograman Komputer

DISUSUN OLEH :
T.TAMIL ARSEN 223303030231
YUDI ADITIA 223303030210
ALEX ZANDER SIREGAR 223303030212
FAJAR ADHITYA KAMAL 223303030232
PUTRA ANDRIANSYAH 223303030227

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNOLOGI DAN ILMU KOMPUTER
2022/2023
KATA PENGANTAR
Pertama tama Puji syukur atas Rahmat Tuhan hingga detik ini
masih diberi nafas kehidupan, sehingga kita dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “KESIMPULAN MATERI TOPIK 1-7
ALGORITMA DAN KOMPOTER “ dengan baik dan selesai tepat
waktu.

Tidak lupa juga kami ucapkan kepada ibu Insidini


Fawwaz,M.Kom selaku dosen Pengantar Teknologi Informasi yang
membimbing kami dalam pengerjaan tugas makalah ini.Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada teman teman kami yang selalu
setia membantu dalam hal mengumpulkan data data dalam
pembuatan makalah ini.Dalam makalah ini kami menjelaskan tentang
KESIMPULAN MATERI TOPIK 1-7 ALGORITMA DAN
KOMPOTER.

dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum


kami ketahui.Maka dari itu kami mohon saran dan krtik dari teman
teman dan juga dosen pembawa mata kuliah pengantar teknologi
informasi, Demi tercapainya makalah yang sempurna

Medan, 19 Desember 2022

Penulis

i
Daftar Isi

Kata Pengantar......................................................................................................................................
Daftar Isi..............................................................................................................................................

BAB I : PENDAHULUAN..................................................................................................................
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................................................

BAB II : PEMBAHASAN...................................................................................................................
2.1 Pengertian Algoritma............................................................................................................
2.2 Pengenalan Algoritma....................................................................................................................
2.3 Jenis Algoritma............................................................................................................................
2.4 Pengertian Sistem........................................................................................................................
2.5 Output..........................................................................................................................................
2.6 Variabel dan Data........................................................................................................................
2.7 Kondisi.........................................................................................................................................

BAB III : PENUTUP.........................................................................................................................


3.1 Kesimpulan..................................................................................................................................
3.2 Saran............................................................................................................................................

BAB IV : DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................


4.1Referensi Yang di Gunakan..........................................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
2 Peranan ALGORITMA DAN KOMPUTER saat ini sangatlah
penting untuk kehidupan, mungkin orang menganggap bawannya
Algoritma semakin dibuat semakin sulit dipahami.Sering kali kita
mengartikan bawannya algoritma hanya dibutuhkan oleh orang
Perusahaan Besar, dan padahal di kehidupan sehari sudah kita
pakai, misalnya sebagai contoh, ojek online.
3 Dan di lain sisi untuk memahami Algoritna ini tentunya ada basic
dasar yang harus diketahui, sepertia yang saat ini yang ingin
kami bahas ialah Algoritma, Output/Input, Kondisi dalam
kodingan, dan juga Variabel dan Data yang akan di uji coba
dalam eksperimen kodingan tersebut
3.1 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan ALGORITMA?


2. Apa yang dimaksud dengan Output/Input?
3. Apa yang dimaksud dengan Variabel dan Data?
4. Apa yang dimaksud dengan Kondisi?

1.3. Tujuan Penulisan


Adapun tujuan Makalah ini adalah untuk memahami apa itu Algoritma,
perkembangan Algoritma, dan pemanfaatan Algoritma bagi dunia
Pendidik. Serta untuk memenuhi salah satu tugas Algoritma dan
Pemrograman Komputer.

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Algoritma
Algoritma adalah metode atau langkah yang direncanakan secara
tersusun dan berurutan untuk menyelesaikan atau memecahkan
permasalahan dengan sebuah intruksi atau kegiatan

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadikan


manusia mampu menghasilkan karya-karya yang semakin canggih
dan kompleks. Meskipun komputer dapat melakukan perhitungan
dengan cepat dibandingkan manusia pada umumnya, namun
komputer tidak bisa menyelesaikan masalah begitu saja tanpa
diajarkan oleh manusia melalui urutan langkah-langkah (algoritma)
penyelesaian yang dide?nisikan terlebih dahulu. Selain digunakan
untuk pemecahan masalah menggunakan komputer, algoritma juga
dapat diterapkan dalam menyelesaikan permasalahan sehari-hari yang
membutuhkan sederet proses atau langkah-langkah prosedural.

2.2. Pengenalan Algoritma

Perkembangan teknologi informasi telah merubah banyak aspek


di dalam kehidupan manusia. Di awal kemunculan komputer pola
pikir dan konsep kerja sehari-hari mulai berubah dari secara manual
menjadi komputerisasi. Kelebihan dari sistem terkomputerisasi
dibandingkan manual adalah lebih cepat, lebih efisien, lebih hemat
tempat, dan lebih teliti. Tetapi ini bukanlah mata kuliah yang
membedah mengenai sistem komputerisasi.

  Mata kuliah Algoritma dan Bahasa Pemrograman akan


menjelaskan mengenai dasar-dasar algoritma dan pemrograman,
lebih tepatnya mengenai bagaimana konsep dari pemrograman itu
dituangkan, mulai dari perumusan masalah, perancangan program/
aplikasi, hingga merubah konsep menjadi bahasa pemrograman yang
pada akhirnya akan menghasilkan suatu program yang kita
kehendaki.

 Mari kita bicara sejenak mengenai pengertian algoritma. Secara


umum algoritma adalah urutan langkah-langkah untuk memecahkan
masalah. Masalahnya bisa dari yang paling sederhana hingga yang
paling rumit. Di dalam kehidupan sehari-hari tanpa sadar kita sudah
sering menggunakan algoritma ini. Ambil contoh ketika kita lapar
kita hendak membeli makanan di rumah makan, maka ada beberapa
algoritma yang bisa kita lakukan.

2
Contoh algoritma 1:

1. Pergi keluar rumah/ kost.


2. Menyalakan sepeda motor.
3. Pergi ke rumah makan.
4. Memesan makanan.
5. Membayar makanan.
6. Menerima makanan.
7. Pulang ke rumah.

Contoh algoritma 2:

1. Buka aplikasi gofood di handphone.


2. Memesan makanan.
3. Memilih pembayaran tunai.
4. Menerima makanan yang diantar.
5. Membayar makanan.
6. Menerima makanan.
7. Masuk ke dalam rumah.

Meskipun dari kedua contoh di atas ada urutan yang bisa


dirincikan lagi atau bisa juga kita menggunakan algoritma lain,
misalnya menitip teman untuk membeli makanan. Yang perlu
diperhatikan adalah algoritma harus memberikan hasil yang benar
dan harus dilakukan secara berurutan.

3
2.3. Jenis Algoritma
Algoritma terbagi 2, yaitu:
1. Flowchart, algoritma yang menggunakan gambar.
2. Pseudocode, algoritma yang menggunakan kata-kata.
Pada contoh di 1.1. kita menggunakan algoritma berbentuk
pseudocode. Pseudocode (dibaca syu-do-kot) dapat berupa bahasa
sehari-hari maupun berupa semi pemrograman. Misalnya kita akan
membuat pseudocode dari kasus mencari luas persegi panjang:
1. Input panjang dan lebar.
2. Luas = panjang x lebar.
3. Tampilkan luas.
 
Flowchart adalah algoritma dengan menggunakan gambar. Berikut
adalah simbol-simbol dari flowchart dasar:

 
 
 
Berikut ini adalah flowchart dari menghitung luas persegi panjang:
2.4. Pengertian Sistem
Untuk membuat suatu program tentunya kita mesti paham
terlebih dahulu mengenai “sistem”. Sistem adalah bagian-bagian
yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan. Sistem terdiri atas 3
tahap secara berurutan, yaitu:

1. Input
2. Proses
3. Output

      Supaya lebih gampang memahami mengenai konsep ketiga buah


tahap ini kita akan mengambil contoh kasus sederhana, menghitung
luas persegi panjang yang tentunya sudah kita pelajari di bangku
Sekolah Dasar. Secara sederhana input, proses, dan output dari
menghitung luas persegi panjang adalah:

1. Input adalah nilai yang kita masukkan ke dalam program


untuk diolah menjadi output, di dalam kasus menghitung luas
persegi panjang, input adalah nilai dari panjang dan lebar.
2. Proses adalah perhitungan atau pengolahan terhadap nilai
input untuk menjadi output, di dalam kasus menghitung luas
persegi panjang, proses dapat didefenisikan sebagai panjang
dikalikan dengan lebar.
3. Output adalah hasil dari proses yang biasanya merupakan
tujuan akhir dari program, di dalam kasus menghitung luas
persegi panjang, output adalah luas dari persegi panjang.

18
 Seperti pada contoh di atas, untuk lebih menyederhanakan penulisan
maka:

1. Input = p (panjang) dan l (lebar)


2. Proses = p x l (panjang kali lebar)
3. Luas = L

Yang terpenting adalah urutan tersebut tidak boleh terbalik-balik


dan harus mengikuti urutan Input -> Proses -> Output. Merujuk pada
contoh di atas maka kita dapat melihat ada variabel p, l, dan L yang
digunakan untuk menyimpan nilai panjang, lebar, dan luas.
            Pengertian dari variabel adalah tempat untuk menyimpan
nilai. Pada contoh di atas kita memiliki 3 buah variabel, di mana:

 p dan l adalah variabel bebas, artinya nilainya bebas


dimasukkan oleh user
 L adalah variabel terikat, artinya nilainya terikat pada rumus
yang ada

2.5. Output
Output merupakan data berupa file maupun cetakan yang
dihasilkan dari proses pengolahan data input. Sedangkan input
merupakan data yang dimasukkan dalam komputer lewat input
device.

1. Konsep Output

Seperti yang dijelaskan di pertemuan sebelumnya, sistem


terdiri atas input, proses, dan output. Mari kita mulai dari output
terlebih dahulu. Kenapa bukan input? Karena ketika kita awal-awal
mempelajari suatu bahasa pemrograman maka yang kita lakukan
terlebih dahulu adalah mencetak pesan ke layar.

  Di dalam bahasa C untuk mencetak ke layar kita bisa


menggunakan perintah printf. Note: meskipun anda bisa juga
menggunakan cout untuk mencetak pesan ke layar dengan
bahasa C++ (dengan menggunakan #include <iostream.h> tetapi
pada mata kuliah ini kita akan menggunakan perintah printf
supaya seragam.

  Untuk membuat aplikasi yang baik maka kita perlu membuat


user interface yang gampang dipahami oleh pengguna. Sebaik apapun
atau secanggih apapun aplikasi yang anda buat apabila tidak

19
gampang digunakan maka aplikasi tersebut hanya akan terpakai oleh
segelintir golongan.

  Selain itu output juga berguna untuk memberikan informasi


apa saja input yang perlu dimasukkan oleh user. Kita ambil contoh
berikut:

Contoh 1: P = ?

Contoh 2: Masukkan nilai panjang :

  Dari kedua contoh di atas dapat dilihat bahwa contoh kedua


menjelaskan maksud dari pertanyaan dengan lebih jelas. Meskipun
pada contoh kasus yang diberikan pada perkuliahan ini biasanya
langsung menggunakan pendekatan seperti contoh pertama di atas, di
dalam dunia nyata anda sebaiknya menggunakan contoh kedua ketika
membuat aplikasi untuk pelanggan.

  Apabila contoh di atas menggambarkan output yang


berhubungan dengan input maka pada contoh berikutnya kita akan
menggambarkan output yang menampilkan hasil dari perhitungan.
Kita ambil contoh dari kasus menghitung luas persegi panjang:

Contoh 1: L = 24

Contoh 2: Luas persegi panjang = 24

  Tentu saja dari kedua contoh di atas dapat kita lihat contoh
kedua menggambarkan maksud dari output dengan lebih gamblang.

  Output tidak selalu berupa tulisan, bisa saja suatu saat kita
harus membuat output yang berupa gambar, grafik, suara, ataupun
video. Meksipun menggunakan media yang berbeda tetapi tujuan
output tetap sama, yaitu memberikan informasi yang berguna kepada
penggunanya.

20
2. Perbedaan Data dan Nilai

Ketika kita berbicara mengenai informasi banyak orang yang


menyamakannya dengan data atau nilai. Hal itu ada betulnya dan ada
tidaknya. Kita ambil contoh data sebagai berikut:

X= 21

Y= 22

Contoh di atas berupa data tetapi bukanlah berupa informasi. Mari


kita ambil contoh lainnya:

Nama: Adi Budi


Nilai UTS: 80
  Contoh di atas berupa data dan juga berupa informasi. Dapat
kita simpulkan bahwa informasi adalah data yang berguna bagi
penerimanya. Lalu apakah contoh di atas sudah berupa informasi?
Jawabannya lagi-lagi bisa ya dan bisa tidak tergantung pada penerima
data tersebut. Misalnya kita memberikan data yang berupa laporan
penjualan ke manajer pemasaran, maka data tersebut akan menjadi
informasi karena penerimanya juga mendapatkan manfaat dari
laporan tersebut. Sedangkan apabila data tersebut kita berikan kepada
manajer personalia tentu saja laporan tersebut menjadi tidak berguna
karena tidak dibutuhkan oleh manajer tersebut.

3. Contoh Program Output 


Mari kita lebih perdalam mengenai output dengan menggunakan
perintah printf untuk mencetak pesan ke layar.

21
Apabila kita jalankankan program tersebut hasilnya sebagai berikut :

Hal ini terjadi karena setelah program menampilkan Hello


World maka kursor akan terletak di sebelah huruf d, sehingga ketika
dilanjutkan dengan perintah printf maka kalimat Selamat Pagi akan
dicetak di sebelah kalimat pertama.

Guna dari \n sama seperti tombol Enter pada keyboard yaitu


pindah ke baris di bawahnya dan geser kursor ke sebelah kiri layar. 

Di dalam bahasa C, tanda “//” berguna untuk memberikan


komentar pada program yang kita buat. Komentar adalah tulisan
yang terdapat dalam program tetapi tidak dieksekusi ketika program
dijalankan. Dengan menggunakan komentar kita dapat membuat
keterangan tambahan untuk menjelaskan maksud dari baris program
yang kita buat.

22
2.6. Variabel dan Data
1. Pengenalan Variabel dan Data

Variabel adalah tempat penyimpanan data dan variabel


berhubungan erat dengan tipe data. Sebelum kita menggunakan suatu
variabel maka kita harus terlebih dahulu mengetahui seperti apa nilai
yang akan kita simpan ke dalam variabel tersebut. Berikut adalah tipe
data yang umum digunakan pada bahasa C:

 integer, dideklarasikan dengan int, adalah tipe data untuk


bilangan bulat.
 float, dideklarasikan dengan float, adalah tipe data untuk
bilangan desimal.
 char, dideklarasikan dengan char, adalah tipe data untuk
karakter.
 void, dideklarasikan dengan void, adalah tipe data yang tidak
menyimpan nilai.

Meskipun masih banyak tipe data lain (seperti integer memiliki


varian short, long, dan sebagainya) tapi supaya tidak bingung mari
kita batasi dulu pembahasan ke 2 buah tipe data dasar, yaitu int dan
float.

2. Menghitung Luas Persegi Panjang

Kita ambil kasus pada topik sebelumnya, menghitung luas


persegi panjang, maka kita memiliki 3 buah variabel integer dengan
nama p, l, dan L. Cara untuk mendeklarasikan variabel ini adalah
diawali dengan tipe data dan diikuti dengan nama variabel. Nama
variabel tidak boleh mengandung tanda baca maupun dimulai dengan
angka dan nama variabel harus merepresentasikan dengan jelas nilai
apa yang disimpan di dalamnya. Berikut adalah contoh deklarasi
variabel p, l, dan L:

Gampang bukan? Kita dapat menyingkat penulisan menjadi lebih


sederhana seperti berikut:

23
Untuk variabel yang memiliki tipe data yang sama maka
boleh kita gabungkan menjadi 1 baris. Lalu bagaimana kalau kita
hendak memasukkan nilai? Kita dapat melakukan dengan seperti ini:

Perhatikan meskipun p=6 dan l=10 adalah 2 buah perintah yang


berbeda tapi kita dapat menggabungkan mereka ke 1 baris. Yang
menandakan sebuah perintah sudah berakhir bukanlah baris
perintah tersebut melainkan tanda titik koma. Tanda titik koma
menandakan sebuah perintah sudah selesai. Oleh karena itu di dalam
bahasa C boleh-boleh saja menuliskan lebih dari 1 perintah (bahkan
anda dipersilahkan menuliskan 100 perintah) secara ke samping
dengan cara tersebut. Masalahnya adalah apabila hal tersebut
dilakukan meskipun program tetap dapat berjalan dengan semestinya
tetapi program tersebut menjadi susah dibaca. Program yang baik
adalah program yang mudah dipahami walaupun bukan oleh pembuat
program tersebut.

3. Mengitung Luas Segitiga

Deklarasi variabel float juga sama, misalkan untuk


menghitung luas segi tiga kita memiliki variabel alas (a), tinggi (t),
dan luas (L). Asumsikan alas dan tinggi adalah integer tetapi luas
adalah float (dikarenakan rumus dari luas segi tiga maka ada
kemungkinan luas dapat berupa desimal). Deklarasi variabel a, t, L
adalah sebagai berikut:

Mari kita buat program untuk menghitung luas persegi panjang:

24
Pada program di atas kita menemukan perintah baru, yaitu scanf yang
berfungsi untuk menyimpan nilai ke dalam variabel, mari kita telaah
sejenak:

 %i pada scanf menyatakan tipe data dari nilai yang disimpan


adalah integer (meskipun anda juga dapat menggunakan %d
untuk hal ini).
 &p dapat diartikan sebagai penunjuk ke variabel mana nilai
tersebut hendak disimpan.

Untuk menyimpan lebar cukup diganti &p menjadi &l pada perintah
scanf.

Kini mari kita perhatikan perintah printf yang terakhir, %i di sana


berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan nilai integer yang berasal
dari variabel di belakang koma, dalam hal ini L yang berarti luas.

Penting untuk diperhatikan perintah scanf hanya dapat menyimpan


nilai ke variabel dan di layar hanya berupa kursor yang kedap kedip
menunggu user memasukkan nilai dan menekan tombol Enter. Oleh
karena itu perlu kita lengkapi dengan perintah printf sebelum scanf
agar user dapat mengerti bahwa mereka diharapkan untuk
memasukkan sebuah nilai.

Berikutnya mari kita membuat program untuk menghitung luas segi


tiga, asumsikan bahwa alas dan tinggi adalah integer dan luas adalah
float:

25
4. Mengubah Integer menjadi Float
Dapat dilihat program pada sub bab 3.3. tidak jauh berbeda
dengan program kasus luas segi empat.

Dari program di atas yang perlu diperhatikan adalah kita


mengalikan 2 buah integer dan menyimpannya ke dalam float.
Sekilas hal ini tidak masalah tetapi apabila dijalankan hasilnya akan
menjadi nol (0). Berikut penjelasannya:

Pada rumus : L = 1/2 * a * t; yang pertama dilakukan ada 1


dibagi 2. Secara matematika hasilnya adalah 0.5, tetapi di dalam
bahasa C angka 1 dan angka 2 adalah bilangan integer. Integer dibagi
integer hasilnya adalah integer, maka 1/2 = 0.

Untuk merubah menjadi float maka rumus kita ubah sedikit menjadi
ini:

L = 1./2 * a * t;

Sama saja? Tidak juga, coba perhatikan lebih detail lagi di belakang
angka 1 ada tanda titik. 1. adalah 1 dalam bentuk desimal atau float,
maka 1./2 = 0.5 karena float dibagi integer hasilnya adalah float.
Dengan demikian program tersebut kita ubah sedikit menjadi:

26
2.7. Kondisi
1. Pengenalan Kondisi
Di dalam pemrograman ada 2 hal yang terpenting, yaitu
kondisi dan perulangan. Kini mari kita fokuskan dulu kepada kondisi.

Kondisi adalah suatu keadaan yang akan mengembalikan 2


buah nilai, Benar (True) atau Salah (False). Nilai yang dikembalikan
adalah salah satu dari keduanya. Mari kita ambil contoh sederhana
dari suatu pertanyaan: Apakah anda sudah makan hari ini?
Jawabannya hanya 2 yaitu Sudah (True) dan Belum (False), tidak ada
di antaranya. Lalu bagaimana kalau makannya hanya sedikit saja?
Hal itu tetap saja dianggap sebagai Sudah.

2. Sintaks If

Sintaks dari perintah if, yaitu perintah yang digunakan untuk


menyatakan kondisi adalah:

 if merupakan perintah bawaan dari bahasa C oleh karena itu


tidak memerlukan include di dalam penggunaannya.
 kondisi adalah perbandingan yang akan dilakukan untuk
menentukan True atau False.
 pernyataan adalah apa yang akan dikerjakan apabila kondisi
bernilai benar.

27
Kondisi berhubungan erat dengan perbandingan karena dengan
melakukan perbandinganlah dapat kita tentukan apakah kondisi
tersebut bernilai benar atau salah. Berikut perbandingan yang dapat
digunakan di dalam kondisi:

 Sama dengan (dilambangkan dengan ==)


 Tidak sama dengan (dilambangkan dengan !=)
 Lebih besar (dilambangkan dengan >)
 Lebih kecil (dilambangkan dengan <)
 Lebih besar sama dengan (dilambangkan dengan >=)
 Lebih kecil sama dengan (dilambangkan dengan <=)

3. Penggunaan If Secara Mendasar

Berikutnya mari kita buat contoh yang lebih spesifik. Pada


kasus berikut akan dilakukan penilaian terhadap nilai mahasiswa,
apabila nilai tersebut lebih besar atau sama dengan 60. Maka kondisi
untuk perbandingan tersebut adalah:

Apabila nilai diisikan 70 maka kondisi akan mengembalikan nilai


True dan tulisan “Lulus” akan ditampilkan pada layar.

Apabila nilai diisikan 40 maka kondisi akan mengembalikan


nilai False dan tidak terjadi apa-apa. Untuk menjalankan perintah
apabila kondisi bernilai False kita akan menggunakan else if maupun
else yang akan dibahas sejenak lagi, saat ini mari kita fokuskan lebih
dahulu pada if itu sendiri. Bagaimana apabila kita hendak
menjalankan lebih dari 2 perintah apabila kondisi benar? Misalkan:

Pengingat: \n berguna untuk mencetak Enter, sehingga


printf berikutnya akan dicetak di baris selanjutnya pada posisi
kiri layar.

Apabila program tersebut dijalankan dan diisikan nilai 70 maka akan


muncul tulisan:

28
Sedangkan apabila nilai diisikan 40 maka akan muncul tulisan:

Bukankah 40 bernilai False untuk kondisi itu? Betul, tetapi if


hanya mengakui 1 buah perintah di bawahnya, meskipun kita tuliskan
ke samping kedua buah printf tersebut tetap saja dianggap sebagai 2
perintah (baca kembali topik 2). Agar kedua perintah dapat
dimasukkan menjadi sekumpulan pernyataan yang dikerjakan ketika
kondisi bernilai True, program diubah sedikit menjadi:

Dengan mengapit sekumpulan perintah dengan tanda { dan }


maka dianggap itu menjadi 1 set perintah. Meskipun perintah di atas
dapat kita tuliskan seperti:

Tetapi tidak disarankan karena menjadi lebih susah dibaca dan


dipahami.

4. Pengenalan Perintah Else


Kini mari kita beralih ke else. Kasus dikembangkan menjadi
apabila kondisi bernilai False maka akan muncul tulisan Tidak Lulus.
Pada kasus ini kita kembali dulu ke contoh pertama dari if agar lebih
sederhana. Program sebelumnya menjadi seperti ini:

Perintah Else akan dijalankan apabila kondisi if yang


terhubung dengannya bernilai salah. Sehingga apabila nilai diisikan
40 akan dihasilkan tampilan Tidak Lulus di layar.

Penting: else hanya bisa ada apabila sebelumnya ada if.


Else tidak dapat berdiri sendiri tanpa ada if yang terhubung

29
dengannya. Dengan menggunakan if else maka dianggap secara
keseluruhan itu adalah 1 set perintah if.

Apabila kita tidak menggunakan else maka program dapat juga


ditulis menjadi:

Hasilnya sama saja, lalu apa bedanya? Pada contoh


sebelumnya yang menggunakan if else, apabila Nilai diisikan 70
maka setelah menampilkan Lulus, eksekusi program akan langsung
keluar dari 1 set if tersebut (dilanjutkan ke bawah perintah printf
(“Tidak Lulus”);).

Sedangkan apabila kita menggunakan dua buah if, maka


meskipun kondisi if pertama sudah bernilai benar tetap saja kondisi if
kedua akan dicek sehingga program akan berjalan lebih lambat akibat
pengecekan yang berulang-ulang. 

Dapat kita analogikan bahwa else adalah lawan mutlak dari if.
Yang dimaksud dengan lawan mutlak adalah apabila if bernilai salah
maka else sudah pasti bernilai benar. Pada kasus bila pilihan 1
lakukan pernyataan a, pilihan 2 lakukan pernyataan b, kita tidak dapat
menggunakan if else dikarenakan 2 bukanlah lawan mutlak dari 1.
Lawan mutlak dari 1 adalah bukan 1. Berikut adalah contoh lawan
mutlak dalam perbandingan:

 Lawan mutlak sama dengan (==) adalah tidak sama dengan (!


=)
 Lawan mutlak lebih besar (>) adalah lebih kecil sama dengan
(<=)
 Lawan mutlak lebih kecil (<) adalah lebih besar sama dengan
(>=)

Juga berlaku sebaliknya, lawan mutlak dari != adalah ==, dan


seterusnya.

5. Program Kelulusan

Berikut ini adalah contoh lengkap program untuk


memunculkan pesan Lulus maupun Tidak Lulus berdasarkan nilai
yang diinput oleh pengguna:

30
Program :

Output 1:

Output 2:

31
6.Membuat Program Pengenalan Ganjil Dan Genap
Berikutnya mari kita buat sebuah program untuk menentukan
apakah nilai yang diinput adalah bilangan ganjil atau bilangan genap.
Bilangan genap adalah bilangan yang habis dibagi dengan 2,
sedangkan bilangan ganjil adalah bilangan yang tidak habis dibagi 2.
Pengertian dari kata “habis” di sini adalah sisa pembagian = 0. Di
dalam matematika sisa pembagian disebut dengan modulus atau
disingkat dengan mod. Mari kita ambil 2 contoh:

 17 mod 2 = 1, berarti apabila 17 dibagi dengan 2 akan


menghasilkan 8 sisa 1.
 14 mod 2 = 0, berarti apabila 14 dibagi dengan 2 akan
menghasilkan 7 sisa 0

Membuat Program genap atau ganjil


Di dalam bahasa C, modulus ditulis dengan %, sehingga 17
mod 2 ditulis dengan 17%2. Untuk mengecek apakah suatu nilai
adalah ganjil atau genap maka kita cukup mencari nilai modulus dari
nilai tersebut terhadap 2.

Berikut Programnya :

32
Output 1 :

Output 2 :

33
7.Penggunaan else if
Else if adalah pilihan alternative dari penyeleksian untuk
mencari kondisi yang diinginkan, else if memiliki fungsi yang sama
seperti pernyataan if dan diletakan setelah pernyataan if.
Else adalah pilihan terakhir yang akan dijalankan jika semua
pilihan tidak memiliki nilai benar (true) pada kondisi yang ada. else
merupakan pernyataan opsional untuk digunakan berdasarkan
kebutuhan, jika tidak menggunakan pernyataan else maka
keseluruhan dari pernyataan if akan diabaikan.
Penulisannya : else if(kondisi)
{
//statement//;
{

34
8. Pengertian Nestif dan Contoh Kasus Nested If
Nested if atau if yang bersarang adalah perintah if yang
berada di dalam perintah if. Hal ini dapat terjadi karena percabangan
kedua yang terjadi di dalam salah satu atau lebih cabang pertama.
Penggunaan fungsi nested if sering kali ditujukan untuk pembuatan
kondisi yang lebih detail. Berdasarkan pada contoh di atas, kondisi
tambahan akan dicek oleh program setelah kondisi sebelumnya sudah
sesuai. Apabila kondisi nested if dan kondisi sebelumnya sudah
sesuai, program akan mengeluarkan output seperti biasa.

 Apabila nilai >= 60 dan ganjil maka akan ditampilkan “Nilai


>= 60 dan ganjil”
 Apabila nilai < 60 dan ganjil maka akan ditampilkan “Nilai <
60 dan ganjil”
 Apabila nilai >= 60 dan genap maka akan ditampilkan “Nilai
>= 60 dan genap”
 Apabila nilai < 60 dan genap maka akan ditampilkan “Nilai <
60 dan genap”

Ada beberapa pemecahan yang dapat kita lakukan, mari kita telaah
terlebih dahulu kasus percabangannya:

9. Program Nested If dan Penggunaan Multiple If pada Kasus


Nested If
Secara konsep maka pertama-tama kita membagi dulu
menjadi kondisi >= 60 atau < 60 setelah itu kita membagi lagi
menjadi kondisi apakah ganjil atau genap. Program yang kita
gunakan adalah sebagai berikut:

35
Pengingat: Nilai%2 berarti Nilai mod 2. Modulus atau mod
merupakan operasi aritmatika untuk sisa pembagian. Untuk
menentukan suatu bilangan apakah ganjil atau genap cukup kita bagi
dengan 2 dan kita lihat berapa sisa pembagiannya, apabila 1 maka itu
adalah bilangan ganjil, bila 0 maka itu adalah bilangan genap. Karena
di dalam mod 2 apabila tidak 1 maka pasti 0, kita dapat menggunakan
else untuk kondisi tersebut.Dari program di atas dapat dilihat contoh
dari nested if (if di dalam if atau disebut juga dengan if bersarang).

Contoh di atas kita menggunakan 2 set if secara terpisah. Set


pertama untuk menentukan apakah Nilai >= 60 atau tidak, sedangkan
set kedua untuk menentukan apakah Nilai tersebut ganjil atau genap.
Meskipun secara konsep program di atas berbeda dengan konsep
yang kita mau tetapi hasilnya adalah benar. Di dalam pemrograman
banyak cara untuk memecahkan suatu kasus sehingga kita tidak dapat
mengklaim cara kita yang paling benar. Selama program tersebut
dapat berjalan dan menghasilkan hasil yang benar
untuk SEMUA nilai input yang kita masukkan maka program
tersebut dapat digunakan. Perhatikan di sini kata SEMUA dibold,
dalam artian apabila untuk beberapa nilai input program tersebut
dapat berjalan dengan benar sedangkan untuk nilai input yang lain

36
program tersebut tidak dapat berjalan dengan benar maka program
tersebut tidak dapat digunakan.

10. Penggunaan Else If pada Kasus Nested If


Cara berikut akan menggunakan operator AND untuk
menjawab kasus di atas, tetapi sebelumnya mari kita perhatikan tabel
berikut:

A dan B adalah kondisi maka misalnya kita perhatikan baris pertama,


kondisi A bernilai True, kondisi B bernilai True maka ketika kita
gabungkan dengan operator and (A and B) akan bernilai True, dan
penggabungan dengan operator or (A or B) juga akan menghasilkan
True.

11. Penggunaan Kondisi Untuk Program

Demikian juga untuk baris lainnya. Dengan menggunakan


operator ini maka kasus di atas dapat kita tuliskan sebagai berikut:

Di dalam bahasa C, lambang untuk AND adalah &&, lambang untuk


OR adalah ||.

Sebagai penutup mari kita buat program yang sekilas terlihat rumit
tapi sebenarnya gampang. Kasus berikut adalah menghitung luas
persegi panjang ataupun luas segi tiga berdasarkan pilihan dari user:

37
Untuk menyimpan nilai panjang atau alas digunakan variabel
p, dan nilai lebar atau tinggi digunakan variabel l, untuk luas persegi
panjang adalah LP dan luas segi tiga adalah LS. Muncul pertanyaan
apakah sebuat variabel boleh dipakai bersama? Jawabannya boleh
saja selama tipe data sama dan tidak terjadi penimpaan nilai pada
variabel tersebut. Untuk luas persegi panjang dan luas segi tiga kita
gunakan variabel berbeda dikarenakan tipe data keduanya berbeda. 

Untuk latihan anda dapat membuat program untuk


menghitung volume balok, volume kubus, volume bola, luas persegi
panjang, luas segi tiga, dan luas lingkaran. Pertama-tama user akan
ditanya apakah hendak menghitung Volume bangun ruang atau Luas
bangun datar. Apabila user memilih Volume maka akan ditanya lagi

38
apakah hendak menghitung volume dari balok, kubus, atau bola.
Sedangkan apabila user memilih Luas maka akan ditanya apakah
hendak menghitung luas dari persegi panjang, segi tiga, atau
lingkaran.

12. Membuata Kasus Angka Menjadi Huruf

Kini mari kita buat kondisi untuk mengecek apakah nilai huruf
mahasiswa adalah A, B, C, D atau E. Berikut adalah kondisi yang
hendak kita masukkan dengan asumsi nilai adalah bilangan bulat:

 Apabila nilai dalam range 80 sampai dengan 100 maka nilai


huruf adalah A.
 Apabila nilai dalam range 70 sampai dengan 79 maka nilai
huruf adalah B.
 Apabila nilai dalam range 60 sampai dengan 69 maka nilai
huruf adalah C.
 Apabila nilai dalam range 50 sampai dengan 59 maka nilai
huruf adalah D.
 Apabila nilai dalam range 0 sampai dengan 49 maka nilai
huruf adalah E.

Kita ambil contoh untuk nilai A, di sana tertulis bahwa nilai


angka yang diakui adalah "dalam range 80 sampai dengan 100". Hal
ini berarti nilai 80 dan 100 juga termasuk dalam nilai A. Pernyataan
tersebut berbeda dengan "di antara 80 sampai dengan 100". Untuk
pernyataan ini maka nilai 80 dan 100 bukan bagian dari nilai A.

13. Implementasi dalam program


Implementasi program adalah penerapan proses dari jalannya
sistem yang telah dibuat yaitu dari sistem logika
diterapkan dalam sistem komputerisasi (program) yang terstruktur,
sehingga dapat memberikan gambaran kepada user bagaimana cara
untuk menjalankan program agar dapat menghasilkan data yang
dikehendaki. Konsep dasar dari implementasi program adalah
mengacuh pada tindakan untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah
ditetapkan dalam suatu keputusan. Implementasi program merupakan
salah satu tahapan penting dalam program.

39
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Algoritma merupakan urutan langkah - langkah dalam memecahkan
masalah oleh karena itu algoritma sangat penting dalam membantu
pekerjaan kita di berbagai bidang termasuk pemograman, dengan
adanya algoritma kita dapat mengerjakan sebuah program dengan
mudah cukup dengan mengetahui sistem nya yaitu input,proses dan
output kita dapat membuat sebuah program,dalam sebuah input kita
dapat memasukkan sebuah variable dimana fungsinya untuk
menyimpan sebuah nilai dan untuk proses bisa menggunakan
program sintaks if ,perintah else, dll. Untuk output merupakan hasil
dari sebuah program yg di buat. jadi itulah alasan mengapa algoritma
sangat penting terutama dalam pemograman.

3.2.Saran
Belajar Algoritman dan Pemrograman di masa saat ini akan
menguntungkan anda karena di masa saat ini programmer banyak
di cari oleh perusahaan.

40
41

Daftar Pustaka
“Algoritma dan Pemrograman”,
http://spada.unprimdn.ac.id/course/view.php?id=8965

Anda mungkin juga menyukai