Anda di halaman 1dari 46

MAKALAH

ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 2

Disusun Untuk Memenuhi Tugas algoritma dan pemrograman 2


Ibnu Sina

Disusun Oleh:
Nama :AULIA
NPM : 231055201013

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS IBNU SINA
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat, hidayah, dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita,
Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan pengikut setianya.
Makalah ini kami susun sebagai salah satu tugas akademik dalam rangka
memenuhi mata kuliah algoritma dan pemrograman 2 di universitas ibnu sina.
Makalah ini membahas tentang konsep dasar algorotma,flochart,pseudocode dan
diagram alur data, adalah sebuahtopik yang menjadi perhatian penting dalam mata
kuliah algoritma dan pemrograman 2 . dalam menyusun makalah ini, kami telah
berusaha semaksimal mungkin untuk mengumpulkan informasi yang relevan dan
menyajikannya dengan jelas dan sistematis. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada berbagai pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan dalam
penyelesaian makalah ini.Kami menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari
kekurangan, baik dari segi isi maupun penyajian.
Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat kamiharapkan
demi perbaikan di masa yang akan datang.Akhir kata, semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat dan wawasan bagi pembaca yang menggunakannya. Kami
berharap makalah ini dapat menjadi bahan referensi yang berguna dalam
memahami lebih dalam tentang algoritma dan pemrograman 2
Batam, 01 MARET 2024
Penulis,

AULIA
NPM.231055201013

DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN
KATA PENGANTAR .............................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................... 2
BAB I PEMBAHASAN
2.1 Konsep dasar algoritma.................................................................1
Pengertian konsep dasar algoritma................................................2
fungsi konsep dasar algoritma.......................................................3
BAB 2 PEMBAHASAN

2.1PENGERTIAN FLOWCHART....................................................1
2.2 PEDOMAN PEDOMAN DALAM MEMBUAT FLOWCHART...2
2.3 JENIS JENIS FLOWCHART.......................................................3

BAB 3 PEMBAHASAN

4.1 Pseudocode...................................................................................1
4.2 pengertian pseudocode................................................................2
BAB 4 PEMBAHASAN

5.1 Diagram alur data......................................................................1


5.2 pengertian diagram alur data....................................................2
BAB 5 PENUTUP
5.1Kesimpulan .............................................................................. 11
5.1Saran........................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA .............................................................. 13
BAB I
KONSEP DASAR ALGORITMA

2.1 Latar Belakang

Sebagian orang mempunyai pandangan yang salah mengenai


komputer atau perangkat keras tersebut. sebagian orang beranggapan bahwa
komputer disebut sebagai sebuah mesin yang pintar. komputer hanya
sebuah alat yang diberikan sebagain perintah untuk dapat menyelesaikan
suatu masalah dengan cepat dan akurat tanpa mengenal lelah secara
berulang-ulang setiap harinya. Beberapa kumpulan suatu perintah yang
merupakan suatu penyelesaian masalah itu disebut dengan program. Suatu
program harus diketik dalam sebuah bahasa yang dapat dimengerti oleh
komputer, agar program tersebut dapat dikerjakan menggunakan sistem
komputer. Bahasa pemrograman adalah bahasa komputer yang digunakan
dalam menulis sebuah program. Dinamakan algoritma adalah cara-cara
yang berurutan dan secara runtut yang digunakan agar melakukan
penyelesaian suatu permasalahan. Algoritma sama artinya dengan suatu
solusi. Beberapa sebagian orang banyak yang mengatakan di bidang
pemrograman mengenai algoritma yang merupakan suatu solusi atau jalan
keluar dari permasalahan yang akan di selesaikan denggan menggunakam
perangkat komputer. Algoritma bisa langsung di eksekusi jika algoritma
disusun secara sistematis dan runtut agar bisa di mengerti oleh sistem
komputer. Untuk mendapatkan suatu kebenaaran yang dibuktikan yaitu
dengan kemampuan seseorang untuk terus berfikir dengan akal tentang
suatu permasalahan. Algoritma yaitu suatu yang dapat dan mampu
menyelesaikan masalah dalam masalah pemrograman yang ada di
komputer. Algoritma merupakan cara atau langkah-langkah berurutan yang
tersusun untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Algoritma dengan
algoritma pemrograman berbeda dapat dibedakan algoritma hanya
menyelesaikan masalah saja, sedangkan algoritma pemrograman dapat
menyelesaikan masalah pemrograman. Dalam penulisan sebuah algoritma
dan pembuatan algoritma tidak terlalu terfokus pada bahasa pemrograman
manapun maka dari itu algoritma banyak digunakan dalam pemrograman.
Apapun jenis bahasa pemrogramannya output yang dikeluarkan sama
karena algoritmanya sama dan penulisan algoritma dapat di terjemahkan
kedalam beberapa bahasa pemrograman. Notasi pemrograman merupakan
dasar yang sebagian orang banyak yang mengertahui membuat suatu
program. Dalam notasi pemrograman terdapat kerangka-kerangka suatu
program.

2.2 Konsep dasar algoritma

1. Pengertian Algoritma

Algoritma pertama kali dicetuskan oleh Abu Ja’far Muhammad Ibn Musa
Al-Khowarizmi dalam sebuah buku yang berjudul Al-Jabr Wa-al- Muqobla.
Yang dimana ia dalam buku tersebut mengungkapkan bahwa algoritma
terdiri dari dua kata yaitu “algoris” dan “ritmis” yang dalam pemrograman
itu merupakan suatu cara ampuh yang berisi berangkaian langkah-langkah
yang tersusun secara akurat atau runtut yang dibuat dengan bantuan
komputer untuk menyelesaikan sebuah masalah.
Algoritma dapat dimanfaatkan dalam pemrograman manapun karena
penulisan dan pembuatan algoritma biasanya tidak tergantung kepada
bahasa pemrograman manapun itu. Notasi penulisan algoritma bisa di
terjemahkan apapun bahasa perogramannya kedalam berbagai bahasa
pemrograman. Algoritmanya sama jika output yang dikeluarkan sama.
Beberapa pengertian algoritma yang dikemukakan oleh para ahli, yaitu:
1. Algoritma adalah suatu urutan cara demi cara yang terhingga biasa
digunakan dalam menyelesaikan suatu permasalahan oleh arahan-arahan
yang di definisikan dengan sangat jelas dikemukakan oleh Seymour
Lipschuts, Ph D.
2. Algoritma adalah gambaran dari suatu langkah-langkah yang
memperoleh suatu keberhasilan dari sebuah hasil menurut (David
Bolton)
3. Algoritma adalah suatu yang sangat sering di jumpai untuk dapat
dengan mudah di mengerti untuk memproleh suatu keputusan yang
mendefinisika cara komputasi data untuk hasil yang diinginkan
dikemukakan oleh Andrey Andreyevich Markov.
4. Algoritma adalah serangkaian aturan yang menyatakan urutan operasi
yang lebih efektif dalam waktu yang sangat terbatas dikemukakan oleh
Stone dan Knuth.
5. Algoritma adalah suatu aturan perangkat untuk memberitahukan
bagaimana bertindak dari waktu ke waktu menurut Minsky.
Dari semua pendapat para ahli diatas dapat di simpulkan bahwa
pengambilan keputusan untuk menyelesaikan suatu permasalahan dengan
urutan yang logis merupakan suatu algoritma. Hasil yang tidak benar itu
dikaraenakan langkah-langkah yang digunakan salah. Agar kita lebih
mudah untuk mengetahui arti dari algoritma tersebut. Dapat dicontohkan
dengan suatu permasalahan penukaran isi wadah, yaitu wadah A dan B.
Terrdapat wadah dua buah yaitu wadah A dan wadah B. wadah A terisi air
teh sedangkan wadah B terisi air kopi. Dalam menukarkan isi wadah agar
memperoleh wadah A yang awalnya terisi air tre penuh berubah menjadi air
kopi begitupun pada wadah B yang awalnya terisi kopi menjadi terisi air
teh. Pada gambaran tentang permasalahan dapat kita lihart pada gambar
dibawah ini:

Permasalahan penukaran isi wadah tersebut dapat di selesaikan dengan cara


sebagai berikut. Untuk mempetukarkan isi wadah dengan benar, maka di perlukan
wadah tambahan yang kita namakan wadah C ssebagai tempat penampungan
sementara. Berikut algoritmanya:

1. Siapkan wadah cadangan C.


2. Masukkan kedalam wadah air yang berisi air teh pada wadah A ke dalam
gelas C
3. Masukkan air yang berisi kopi dari wadah B dan masukkan kedlam wadah A.
4. Setelah itu tuang air dari wadah C ke dalam wadah B

Penjelasan mengenai contoh diatas bahwa permasalahan dalam melakukan


penukaran kedua isi wadah tersebut memiliki penyelesaian yang lebih simple.
Penyelesaian menggunakan cara-cara dengan urutan yang logis atau bisa di terima
oleh akal karena kedua buah wadah tersebut sudah berpindah tempat dari wadah A ke
wadah B begitupun sebaliknya. Untuk menghasilkan suatu permasalahan yang benar
maka urutan penyelesaian dan langkah-langkah harus logis, maka ini dinamakan
dengan Algoritma.

Syarat Algoritma

a. Agar mendapatkan hasil yang benar dan berakurasi tinggi maka harus memilik
tingkat kepercayaan yang tinggi ( reability).
b. Melakukan suatu proses secara efisien (cost rendah).
c. Frekuensi kalkulasi dan pemrosesan disiapkan dengan cepat dan dalam waktu
yang sesingkat-singkatnya.
d. Memiliki sifat yang umum.
e. Permasalahan yang di selesaikan tidak hanya satu masalah saja tetapi
permasalahan yang di selesaikan lebih banyak
f. Dapat di perluas dan dapat di kembangkan.
g. Suatu yang sudah di selesaikan harus di perluas agar lebih jauh lagi dan
dikembangkan berdasarkan persyaratan yang sudah ada.
h. Dapat dengan mudah di pahami.

Ciri-ciri Algoritma

a. Dalam menyelesaikan suatu permasalahan algoritma harus memiliki cara atau


logika yang tepat.
b. Output yang dihasilkan harus sesuai dan benar untuk jangka yang sangat
pendek.
c. Dalam menuliskan algoritma harus dengan bahasa yang standart dan berurut
serta rapi agar tidak menimbulkan arti ganda.
d. Algoritma dapat diimplementasikan kedalam bahasa pemrograman jika ditulis
dengan format yang mudah dipahami
e. Dibutuhkan operasi yang harus terdefinisi dengan jelas
f. Semua permasalahan Algoritma akan selesai jika beberapa proses cara telah
dilakukan.

Ada 5 ciri-ciri yang sangat penting menurut Donald E. Knuth, yaitu:

1. Keterbatasan “Finiteness”
Keterbatasan yaitu suatu algoritma yang akan selesai jika sudah
membuat beberapa proses.
2. Kepastian “Definiteness”
Kepastian yaitu semua cara algoritma harus di jelaskan dengan tepat
dan bukan berarti ganda.
3. Masukan “input”
Algoriitma mempunyai nilai nol atau lebih beberapa data masukkan
(input)
4. Keluaran “Output”
Algoritma mempunnyai nilai nol atau lebih beberapa data hasilkeluaran
(output).
5. Effectiveness (efektifitas),
Langkah-langkah algorithma harus efektif dan dikerjakan dalam waktu yang wajar.

Struktur Dasar Algoritma

Algoritma memiliki 3 struktur dasar, yaitu runtutan, pemilihan dan pengulangan.


Struktur tersebut membentuk bangunan sebuah algoritma. Adapun penjelasan mengenai ketiga
struktur tersebut yaitu:

a. Runtutan (Sequence)
Sequence yaitu Arahan yang dikerjakan harus sesuai dengan urutan penulisannya
dengan berurutan. Sequence terdiri atas satu atau lebih. Suatu arahan yang akan di kerjakan
setelah semua arahan yang sebelumnya telah dilakukan selesai. Maka dari arahan urutan
yang tepat menghasilkan hasil akhir suatu algoritma. Dann jika penulisan tidak berurut
maka hasil akhir algoritma juga akan berubah.
b. Struktur pemilihan (selection) atau penyeleksin kondisi.
Dalam penyelesaian kondisi ini baris setiap program tidak diselesaikan. Dapat
dikerjakan jika suatu program memiliki syarat yang penuhsaja. Suatu proses pengujian
pengambilan suatu keputusan suatua baris diproses atau tidak merupakan struktur pemilihan
suatu program. Pengujian masalah ini di buat untuk memilih salah satu di beberapa
alternative yang ada.
c. Pengulangan
Pengulangan biasa disebut (loop) dan (loop body) merupakan beberapa bagian algoritma
yang berulang atau aksi. Komputer tidak pernah lelah melakukan sesuatu dan itu menjadi salah
satu kelebihan dari sistem komputer.
BAB II

FLOWCHART

2.1 PENGERTIAN FLOWCHART

Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan


prosedur dari suatu program. Flowchart menolong analis dan programmer untuk
memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam
menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian.

2.2 PEDOMAN PEDOMAN DALAM MEMBUAT FLOWCHART


Bila seorang analis dan programmer akan membuat flowchart, ada beberapa petunjuk
yang harus diperhatikan, seperti :
1. Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan dari kiri ke kanan

2. Aktivitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini
harus dapat dimengerti oleh pembacanya.

3. Kapan aktivitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas


.
4. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi
kata kerja, misalkan MENGHITUNG PAJAK PENJUALAN.

5. Setiap langkah dari aktivitas harus berada pada urutan yang benar.

6. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri
dengan hati-hati. Percabangan-percabangan yang memotong aktivitas yang
sedang digambarkan tidak perlu digambarkan pada flowchart yang sama.
Simbol konektor harus digunakan dan percabangannya diletakan pada halaman
yang terpisah atau hilangkan seluruhnya bila percabangannya tidak berkaitan
dengan sistem.

7. Gunakan simbol-simbol flowchart yang standar.


2.3 JENIS JENIS FLOWCHART

Flowchart terbagi atas lima jenis, yaitu :


A. Flowchart Sistem (System Flowchart)
B. Flowchart Paperwork / Flowchart Dokumen (Document Flowchart)
C. Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)
D. Flowchart Program (Program Flowchart)
E. Flowchart Proses (Process Flowchart)

A. FLOWCHART SISTEM
Flowchart Sistem merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang
dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-
prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan
deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang
membentuk suatu sistem.
Flowchart Sistem terdiri dari data yang mengalir melalui sistem dan proses yang
mentransformasikan data itu. Data dan proses dalam flowchart sistem dapat
digambarkan secara online (dihubungkan langsung dengan komputer) atau offline
(tidak dihubungkan langsung dengan komputer, misalnya mesin tik, cash register atau
kalkulator).
Contoh sederhana untuk flowchart sistem dapat dilihat pada Gambar 1.
berikut ini :
Gambar 1. Flowchart Sistem
3.2. FLOWCHART PAPERWORK / FLOWCHART DOKUMEN
Flowchart Paperwork menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem. Flowchart
Paperwork sering disebut juga dengan Flowchart Dokumen.
Kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu
bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form dan laporan diproses, dicatat dan
disimpan.
Gambar 2. menggambarkan suatu contoh flowchart ini mengenai alur pembuatan kartu
anggota untuk suatu perpustakaan.

FLOW DOKUMEN SISTEM BARU CALON ANGGOTA PERPUSTAKAAN

KETERANGAN :
# : Masukkan data calon anggota ke dalam komputer (proses pengisian data)
P : Tanda tangan dan validasi data
Gambar 2. Flowchart Paperwork
3.3. FLOWCHART SKEMATIK
Flowchart Skematik mirip dengan Flowchart Sistem yang menggambarkan suatu
sistem atau prosedur. Flowchart Skematik ini bukan hanya menggunakan simbol-
simbol flowchart standar, tetapi juga menggunakan gambar-gambar komputer,
peripheral, form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem.
Flowchart Skematik digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistem dengan
seseorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol flowchart yang konvensional.
Pemakaian gambar sebagai ganti dari simbol-simbol flowchart akan menghemat waktu
yang dibutuhkan oleh seseorang untuk mempelajari simbol abstrak sebelum dapat
mengerti flowchart.
Gambar-gambar ini mengurangi kemungkinan salah pengertian tentang sistem, hal ini
disebabkan oleh ketidak-mengertian tentang simbol-simbol yang digunakan. Gambar-
gambar juga memudahkan pengamat untuk mengerti segala sesuatu yang dimaksudkan
oleh analis, sehingga hasilnya lebih menyenangkan dan tanpa ada salah pengertian.

Gambar 3. Flowchart Skematik


3.4. FLOWCHART PROGRAM
Flowchart Program dihasilkan dari Flowchart Sistem.
Flowchart Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap
langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini
menunjukkan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat
terjadi.
Programmer menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan instruksi
dari program komputer.
Analis Sistem menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan tugas-
tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau operasi.
Suatu contoh flowchart program dapat dilihat pada Gambar 4. berikut ini :
Gambar 4. Flowchart Program
3.5. FLOWCHART PROSES
Flowchart Proses merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial yang memecah
dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem.

Flowchart Proses memiliki lima simbol khusus (lihat Gambar 5)

Gambar 5. Simbol Flowchart Proses

Flowchart Proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam mempelajari dan


mengembangkan proses-proses manufacturing. Dalam analisis sistem, flowchart ini
digunakan secara efektif untuk menelusuri alur suatu laporan atau form.

Pada Gambar 6. menggambarkan suatu contoh flowchart proses.


Gambar 6. Flowchart Prose
BAB III

PSEUDOCODE

PSEUDOCODE
Pseudocode adalah suatu kode atau tanda yang menyerupai (pseudo) suatu Bahasa
Pemrograman, untuk mendeskripsikan algoritma pemrograman komputer agar lebih mudah
dimengerti oleh manusia. Pseudocode biasanya tidak menggunakan elemen detail yang tidak
diperlukan untuk kebutuhan pemahaman manusia atas suatu algoritma, seperti deklarasi
variabel, kode, ataupun subrutin untuk sistem yang bersifat spesifik. Bahasa pemrograman
yang digunakan lebih diperbanyak dengan deskripsi dalam bahasa natural atas sesuatu hal
yang bersifat detail, atau dengan menggunakan notasi matematis.

Tujuan dari penggunaan Pseudocode adalah untuk mempermudah manusia dalam


pemahaman dibandingkan menggunakan bahasa pemrograman yang umum digunakan,
terlebih aspeknya yang ringkas serta tidak bergantung pada suatu sistem tertentu merupakan
prinsip utama dalam suatu algoritma. Pseudocode umumnya digunakan dalam buku-buku
ataupun publikasi karya ilmiah yang mendokumentasikan suatu algortima, dan juga dalam
perencanaan pengembangan program komputer, untuk membuat sketsa atas struktur sebuah
program sebelum program yang sesungguhnya ditulis.

Di dalam Pseudocode, tidak terdapat suatu standart penulisan yang pasti. Namun ada
beberapa aturan penulisan agar Pseudocode lebih mudah dipahami dan dimengerti oleh para
programmer. Aturan-aturan penulisan tersebut antara lain:
1. Tulis satu Pseudocode suatu instruksi pada satu baris.
2. Pisahkan modul-modul atau kelompok Pseudocode instruksi dengan memberikan spasi
beberapa baris untuk mempermudah pembacaan.
3. Bedakan bentuk huruf dalam penulisan Pseudocode dimana Pseudocode instruksi ditulis
dengan huruf kapital, sedangkan komentar atau variabel dalam huruf kecil.
4. Berikanlah tabulasi yang berbeda untuk penulisan pseudocode instruksi-instruksi yang
berada dalam kalang (loop) atau struktur kondisional.
5. Lakukan pembatasan jumlah baris Pseudocode instruksi setiap modulnya, misalnya 50-75
baris instruksi per modul, sehingga terlalu panjang.
Berikut ini merupakan Contoh perbedaan antara penulisan Algoritma dengan penulisan
Pseudocode:
Mencari Luas Persegi Panjang
Algoritma Pseudocode
Masukkan panjang Input panjang
Masukkan lebar Input lebar

panjang dikali lebar

Elemen-elemen pada Pseudocode:


1. Variabel
Variabel adalah suatu elemen dari algoritma yang digunakan untuk menyimpan nilai
tertentu pada suatu saat, dan pada saat ang lain nilainya dapat diubah menjadi nilai
lainnya sesuai kebutuhan. Variabel harus dituliskan dengan suatu nama yang unik

dan terdiri dari alphanumeric, tetapi harus dimulai dengan suatu huruf. Variabel juga
bersifat case-sensitive, artinya besar kecil huruf tersebut akan menimbulkan
perbedaan arti.

2. Instruksi (Perintah)
Merupakan satuan operasional dari suatu algoritma yang dinyatakan dalam kalimat
sehari-hari sehingga lebih mudah untuk dimengerti.

3. Assignment (Penugasan) dan Ekspresi


Assignment (Penugasan) adalah pemberian suatu nilai pada sebuah variabel, yang
dapat berupa nilai literal nilai. Sedangkan ekspresi adalah suatu operasi yang akan
menghasilkan nilai, untuk diberikan pada suatu variabel dimana ekspresi tersebut dapat
berupa aritmatika maupun logika..

4. Struktur Kendali Aliran


Struktur kendali aliran adalah suatu struktur yang memiliki peranan khusus untuk
mengatur atau mengendalikan satu atau lebih operasi atau instruksi.

5. Komentar
Komentar adalah suatu catatan tambahan yang dituliskan ke dalam algoritma dengan
tujuan untuk memperjelas, tetapi tidak mempengaruhi operasi apapun di dalam
Algoritma.
Struktur Dasar pada Pseudocode terdiri dari 3 macam, yaitu:
1. Sequence Structure (Struktur Urut)
Struktur ini terdiri dari sebuah instruksi atau blok dari Instruksi yang tidak mempunyai
perulangan atau keputusan di dalamnya. Struktur ini hanya berisi langkah-langkah
yang berurutan.
Contoh:
Input alas
Input tinggi
Luas = (alas * lebar) / 2
Print Luas

2. Decision Structure (Struktur Keputusan)


Struktur ini berisikan kondisi-kondisi yang akan dijalankan jika syarat-syaratnya
terpenuhi. Struktur Kondisi pada Pseudocode terdiri dari:

a. IF - THEN
IF Nilai > 60 THEN
Print “Lulus”
ENDIF

b. IF - THEN - ELSE IF
Nilai > 60 THEN
Print “Lulus”
ELSE
Print “Gagal”
ENDIF

c. CASE
SELECT NILAI

CASE (<=30) PERFORM PRINT


“C” CASE (>30 dan <=60) PERFORM
PRINT “B” CASE (>60) PERFORM
PRINT “A”

ENDSELECT
3. Iteration Struktur (struktur Iterasi)
Lecture Notes : Sistem Informasi Data Flow Diagram

Struktur Iterasi berisikan perintah-perintah perulangan yang akan terus terjadi sampai
kondisinya terpenuhi. Struktur Iterasi pada Pseudocode terdiri dari:
a. FOR
Input Bilangan
DO i = 1 TO Bilangan Print i

ENDDO

b. REPEAT
Input Bilangan
REPEAT
Print “Lulus”
UNTIL i=Bilangan

c. WHILE - DO
Input Bilangan
WHILE i<=Bilangan DO Print i

ENDWHILE

DATA FLOW DIAGRAM

1. KONSEP PERANCANGAN TERSTRUKTUR


Parno, SKom., MMSI Halaman 1 dari 46 Halaman
Lecture Notes : Sistem Informasi Data Flow Diagram

Pendekatan perancangan terstruktur dimulai dari awal 1970. Pendekatan terstruktur dilengkapi
dengan alat-alat (tools) dan teknik- teknik (techniques) yang dibutuhkan dalam
pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan diperoleh
sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.

Melalui pendekatan terstruktur, permasalahan yang komplek di organisasi dapat dipecahkan


dan hasil dari sistem akam mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan pemakainya,
mempunyai dokumentasi yang baik, tepat waktu, sesuai dengan anggaran biaya
pengembangan, dapat meningkatkan produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik (bebas
kesalahan)

2. DATA FLOW DIAGRAM (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional
sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang
dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi. DFD
ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur
kerja, atau model fungsi.

DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-
fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang
dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang
memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.

DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep
dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang
mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.

Parno, SKom., MMSI Halaman 2 dari 46 Halaman


Lecture Notes : Sistem Informasi Data Flow Diagram

3. KOMPONEN DATA FLOW DIAGRAM

Menurut Yourdan dan DeMarco

Terminator Proses Data Store Alur Data

Menurut Gene dan Serson

Terminator Proses Data Store Alur Data

3.1. Komponen Terminator / Entitas Luar


Terminator mewakili entitas eksternal yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang
dikembangkan. Biasanya terminator dikenal dengan nama entitas luar (external entity).

Terdapat dua jenis terminator :


1. Terminator Sumber (source) : merupakan terminator yang menjadi
sumber.
2. Terminator Tujuan (sink) : merupakan terminator yang menjadi tujuan data /
informasi sistem.

Bagian
Penjualan

Terminator Sumber Terminator Tujuan T. Tujuan & Sumber

Terminator dapat berupa orang, sekelompok orang, organisasi, departemen di dalam organisasi,
atau perusahaan yang sama tetapi di luar kendali sistem yang sedang dibuat modelnya.

Terminator dapat juga berupa departemen, divisi atau sistem di luar sistem yang berkomunikasi
dengan sistem yang sedang dikembangkan.

Parno, SKom., MMSI Halaman 3 dari 46 Halaman


Lecture Notes : Sistem Informasi Data Flow Diagram

Komponen terminator ini perlu diberi nama sesuai dengan dunia luar yang
berkomunikasi dengan sistem yang sedang dibuat modelnya, dan biasanya
menggunakan kata benda, misalnya Bagian Penjualan, Dosen,
Mahasiswa.

Ada tiga hal penting yang harus diingat tentang terminator :


A Terminator merupakan bagian/lingkungan luar sistem. Alur data yang menghubungkan
terminator dengan berbagai proses sistem, menunjukkan hubungan sistem dengan dunia
luar.
A Profesional Sistem Tidak berhak mengubah isi atau cara kerja organisasi atau prosedur
yang berkaitan dengan terminator
A Hubungan yang ada antar terminator yang satu dengan yang lain tidak digambarkan pada
DFD.

3.2. Komponen Proses

Komponen proses menggambarkan bagian dari sistem yang mentransformasikan input menjadi
output.

Proses diberi nama untuk menjelaskan proses/kegiatan apa yang sedang/akan


dilaksanakan. Pemberian nama proses dilakukan dengan menggunakan kata
kerja transitif (kata kerja yang membutuhkan obyek), seperti Menghitung
Gaji, Mencetak KRS, Menghitung Jumlah SKS.

Ada empat kemungkinan yang dapat terjadi dalam proses sehubungan dengan input dan output
:

1 input & 1 output 1 input & banyak output

Banyak input & 1 output Banyak input & banyak output

Parno, SKom., MMSI Halaman 4 dari 46 Halaman


Lecture Notes : Sistem Informasi Data Flow Diagram

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang proses :


A Proses harus memiliki input dan output.
A Proses dapat dihubungkan dengan komponen terminator, data store atau proses melalui alur
data.
A Sistem/bagian/divisi/departemen yang sedang dianalisis oleh
profesional sistem digambarkan dengan komponen proses.

Berikut ini merupakan suatu contoh proses yang salah :

1 2

Gambar 1. Contoh proses

Umumnya kesalahan proses di DFD adalah :


1. Proses mempunyai input tetapi tidak menghasilkan output. Kesalahan ini
disebut dengan black hole (lubang hitam), karena data masuk ke dalam
proses dan lenyap tidak berbekas seperti dimasukkan ke dalam lubang hitam
(lihat proses 1).
2. Proses menghasilkan output tetapi tidak pernah menerima input. Kesalahan ini
disebut dengan miracle (ajaib), karena ajaib dihasilkan output tanpa pernah
menerima input (lihat proses 2).

3.3. Komponen Data Store

Komponen ini digunakan untuk membuat model sekumpulan paket data dan
diberi nama dengan kata benda jamak, misalnya Mahasiswa.

Data store ini biasanya berkaitan dengan penyimpanan-penyimpanan, seperti file atau database
yang berkaitan dengan penyimpanan secara komputerisasi, misalnya file disket, file harddisk,
file pita magnetik. Data store juga berkaitan dengan penyimpanan secara manual seperti buku
alamat, file folder, dan agenda.

Parno, SKom., MMSI Halaman 5 dari 46 Halaman


Lecture Notes : Sistem Informasi Data Flow Diagram

Suatu data store dihubungkan dengan alur data hanya pada komponen proses, tidak
dengan komponen DFD lainnya. Alur data yang menghubungkan data store dengan suatu
proses mempunyai pengertian sebagai berikut :

 Alur data dari data store yang berarti sebagai


pembacaan atau pengaksesan satu paket tunggal data,
lebih dari satu paket data, sebagian dari satu paket
tunggal data, atau sebagian dari lebih dari satu paket data
untuk suatu proses (lihat gambar 2 (a)).

 Alur data ke data store yang berarti sebagai


pengupdatean data, seperti menambah satu paket data
baru atau lebih, menghapus satu paket atau lebih, atau
mengubah/memodifikasi satu paket data atau lebih (lihat
gambar 2 (b)).

Pada pengertian pertama jelaslah bahwa data store tidak berubah, jika suatu paket
data/informasi berpindah dari data store ke suatu proses. Sebaliknya pada pengertian kedua
data store berubah sebagai hasil alur yang memasuki data store. Dengan kata lain, proses alur
data bertanggung jawab terhadap perubahan yang terjadi pada data store.

(a) (b)

Gambar 2. Implementasi data store

3.4. Komponen Data Flow / Alur Data

Suatu data flow / alur data digambarkan dengan anak panah, yang menunjukkan arah menuju
ke dan keluar dari suatu proses. Alur data ini digunakan untuk menerangkan perpindahan data
atau paket data/informasi dari satu bagian sistem ke bagian lainnya.

Parno, SKom., MMSI Halaman 6 dari 46 Halaman


Lecture Notes : Sistem Informasi Data Flow Diagram

Selain menunjukkan arah, alur data pada model yang dibuat oleh profesional sistem dapat
merepresentasikan bit, karakter, pesan, formulir, bilangan real, dan macam-macam informasi
yang berkaitan dengan komputer. Alur data juga dapat merepresentasikan data/informasi yang
tidak berkaitan dengan komputer.

Alur data perlu diberi nama sesuai dengan data/informasi yang dimaksud,
biasanya pemberian nama pada alur data dilakukan dengan menggunakan kata
benda, contohnya Laporan Penjualan.

Ada empat konsep yang perlu diperhatikan dalam penggambaran alur data, yaitu :
A Konsep Paket Data (Packets of Data)
Apabila dua data atau lebih mengalir dari suatu sumber yang sama
menuju ke tujuan yang sama dan mempunyai hubungan, dan harus dianggap sebagai
satu alur data tunggal, karena data itu mengalir bersama-sama sebagai satu paket.

Nama
Periksa
Mahasiswa NPM Formulir
Daftar Ulang
Alamat

(a) Konsep paket data yang salah

Formulir Daftar Ulang Periksa


Mahasiswa Formulir
Daftar Ulang

(b) Konsep paket data yang benar

Gambar 3. Konsep paket data

A Konsep Alur Data Menyebar (Diverging Data Flow)


Alur data menyebar menunjukkan sejumlah tembusan paket data yang yang berasal dari
sumber yang sama menuju ke tujuan yang berbeda, atau paket data yang kompleks
dibagi menjadi beberapa elemen data yang dikirim ke tujuan yang berbeda, atau alur data
ini membawa paket data yang memiliki nilai yang berbeda yang akan dikirim ke tujuan
yang berbeda.

Parno, SKom., MMSI Halaman 7 dari 46 Halaman


Lecture Notes : Sistem Informasi Data Flow Diagram

Laporan
Penerimaan
Sehari-hari
Manajer

Membuat
Pesanan Laporan
Pesanan Penerimaan
Sehari-hari
Bagian
Laporan Pembukuan
Penerimaan
Sehari -hari

Gambar 4. Konsep alur data menyebar

A Konsep Alur Data Mengumpul (Converging Data Flow)


Beberapa alur data yang berbeda sumber bergabung bersama-sama
menuju ke tujuan yang sama.

Membuat
Faktur Faktur

Slip Konsumen
Pengiriman
Membuat
Slip
Pengirim

Gambar 5. Konsep alur data mengumpul

A Konsep Sumber atau Tujuan Alur Data


Semua alur data harus minimal mengandung satu proses. Maksud
kalimat ini adalah :
 Suatu alur data dihasilkan dari suatu proses dan menuju ke suatu
data store dan/atau terminator (lihat gambar 6 (a)).
 Sutu alur data dihasilkan dari suatu data store dan/atau terminator
dan menuju ke suatu proses (lihat gambar 6 (b)).
 Suatu alur data dihasilkan dari suatu proses dan menuju ke suatu
proses (lihat gambar 6 (c)).

Parno, SKom., MMSI Halaman 8 dari 46 Halaman


Lecture Notes : Sistem Informasi Data Flow Diagram

(a) (b)

(c)
Gambar 6. Konsep sumber atau tujuan alur data

4. BENTUK DATA FLOW DIAGRAM

Terdapat dua bentuk DFD, yaitu Diagram Alur Data Fisik, dan Diagram Alur data
Logika. Diagram alur data fisik lebih menekankan pada bagaimana proses dari sistem
diterapkan, sedangkan diagram alur data logika lebih menekankan proses-proses apa yang
terdapat di sistem.

4.1. Diagram Alur Data Fisik (DADF)


DADF lebih tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang ada (sistem yang lama).
Penekanan dari DADF adalah bagaimana proses- proses dari sistem diterapkan (dengan cara
apa, oleh siapa dan dimana), termasuk proses-proses manual.

Untuk memperoleh gambaran bagaimana sistem yang ada diterapkan, DADF harus memuat :
1. Proses-proses manual juga digambarkan.
2. Nama dari alur data harus memuat keterangan yang cukup terinci untuk
menunjukkan bagaimana pemakai sistem memahami kerja sistem.
3. Simpanan data dapat menunjukkan simpanan non komputer.
4. Nama dari simpanan data harus menunjukkan tipe penerapannya apakah
secara manual atau komputerisasi. Secara manual misalnya dapat
menunjukkan buku catatat, meja pekerja. Sedang cara komputerisasi misalnya
menunjukkan file urut, file database.

Parno, SKom., MMSI Halaman 9 dari 46 Halaman


Lecture Notes : Sistem Informasi Data Flow Diagram

5. Proses harus menunjukkan nama dari pemroses, yaitu orang, departemen,


sistem komputer, atau nama program komputer yang mengakses proses
tersebut.

4.2. Diagram Alur Data Logika (DADL)

DADL lebih tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang akan diusulkan (sistem yang
baru). Untuk sistem komputerisasi, penggambaran DADL hanya menunjukkan kebutuhan
proses dari sistem yang diusulkan secara logika, biasanya proses-proses yang digambarkan
hanya merupakan proses-proses secara komputer saja.

Harga
Konsumen Konsumen

Item-item
untuk dibeli Pembayaran Nota

Item & Jml yang


3 hrs dibayar 4
1 ID item 2 harga
Menghit. Menetapkan
Identitas Melihat
Total biaya transaksi &
Item
harga
Diagram Alur Data Fisik
pesanan menerbitkan
nota

Konsumen
Konsumen File trans.
File Harga Sementara
UPC
Item-item Item Item,harga, Tunai,cek, Nota kas
Untuk dibeli Kode Deskripsi item & & Subtotal kartu debit register
UPC dan harga hrg
UPC Item & Jml yang
3 4
1 Bar code 2 harga hrs dibayar Mengumpul-
Menghit.
Menscan Melihat kan uang &
Total
item harga memberi nota
biaya
(manual)

 Diagram Alur Data Logika

Gambar 7. DADF dan DADL

Parno, SKom., MMSI Halaman 10 dari 46 Halaman


Lecture Notes : Sistem Informasi Data Flow Diagram

5. SYARAT-SYARAT PEMBUATAN DATA FLOW DIAGRAM

Syarat pembuatan DFD ini akan menolong profesional sistem untuk menghindari
pembentukkan DFD yang salah atau DFD yang tidak lengkap atau tidak konsisten secara
logika. Beberapa syarat pembutan DFD dapat menolong profesional sistem untuk membentuk
DFD yang benar, menyenangkan untuk dilihat dan mudah dibaca oleh pemakai.

Syarat-syarat pembuatan DFD ini adalah :


1. Pemberian nama untuk tiap komponen DFD
2. Pemberian nomor pada komponen proses
3. Penggambaran DFD sesering mungkin agar enak dilihat
4. Penghindaran penggambaran DFD yang rumit
5. Pemastian DFD yang dibentuk itu konsiten secara logika

5.1. Pemberian Nama untuk Tiap komponen DFD


Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, komponen terminator mewakili lingkungan
luar dari sistem, tetapi mempunyai pengaruh terhadap sistem yang sedang dikembangkan ini.
Maka agar pemakai mengetahui dengan lingkungan mana saja sistem mereka berhubungan,
komponen terminator ini harus diberi nama sesuai dengan lingkungan luar yang mempengaruhi
sistem ini. Biasanya komponen terminator diberi nama dengan kata benda.
Selanjutnya adalah komponen proses. Komponen proses ini mewakili fungsi sistem
yang akan dilaksanakan atau menunjukkan bagaimana fungsi sistem dilaksanakan oleh
seseorang, sekelompok orang atau mesin. Maka sangatlah jelas bahwa komponen ini perlu
diberi nama yang tepat, agar siapa yang membaca DFD khususnya pemakai akan merasa yakin
bahwa DFD yang dibentuk ini adalah model yang akurat.

Pemberian nama pada komponen proses lebih baik menunjukkan aturan-aturan yang akan
dilaksanakan oleh seseorang dibandingkan dengan memberikan nama atau identitas orang yang
akan melaksanakannya. Ada dua alasan mengapa bukan nama atau identitas orang (yang
melaksanakan fungsi sistem) yang digunakan sebagai nama proses, yaitu :

A Orang tersebut mungkin diganti oleh orang lain saat mendatang, sehingga bila tiap kali ada
pergantian orang yang melaksanakan fungsi tersebut, maka sistem yang dibentuk harus
diubah lagi.

Parno, SKom., MMSI Halaman 11 dari 46 Halaman


Lecture Notes : Sistem Informasi Data Flow Diagram

A Orang tersebut mungkin tidak melaksanakan satu fungsi sistem saja, melainkan beberapa
fungsi sistem yang berbeda. Daripada menggambarkan beberapa proses dengan nama yang
sama tetapi artinya berbeda, lebih baik tunjukkan dengan tugas/fungsi sistem yang
sebenarnya akan dilaksanakan.

Karena nama untuk komponen proses lebih baik menunjukkan tugas/fungsi sistem yang akan
dilaksanakan, maka lebih baik pemberian nama ini menggunakan kata kerja transitif.

Pemberian nama untuk komponen data store menggunakan kata benda, karena data store
menunjukkan data apa yang disimpan untuk kebutuhan sistem dalam melaksanakan tugasnya.
Jika sistem sewaktu- waktu membutuhkan data tersebut untuk melaksanakan tugasnya, maka
data tersebut tetap ada, karena sistem menyimpannya.

Begitu pula untuk komponen alur data, namanya lebih baik diberikan dengan menggunakan
kata benda. Karena alur data ini menunjukkan data dan infiormasi yang dibutuhkan dan yang
dikeluarkan oleh sistem dalam pelaksanaan tugasnya.

5.2. Pemberian Nomor pada Komponen Proses


Biasanya profesional sistem memberikan nomor dengan bilangan terurut pada komponen
proses sebagai referensi. Tidak jadi masalah bagaimana nomor-nomor proses ini diberikan.
Nomor proses dapat diberikan dari kiri ke kanan, atau dari atas ke bawah, atau dapat pula
dilakukan dengan pola-pola tertentu selama pemberian nomor ini tetap konsisten pada nomor
yang dipergunakan.

R 1

S X

2
3
W

Z T
Gambar 8. Contoh Pemberian nomor pada proses

Parno, SKom., MMSI Halaman 12 dari 46 Halaman


Lecture Notes : Sistem Informasi Data Flow Diagram

Nomor-nomor proses yang diberikan terhadap komponen proses ini tidak dimaksudkan bahwa
proses tersebut dilaksanakan secara berurutan. Pemberian nomor ini dimaksudkan agar
pembacaan suatu proses dalam suatu diskusi akan lebih mudah dengan hanya menyebutkan
prosesnya saja jika dibandingkan dengan menyebutkan nama prosesnya, khususnya jika nama
prosesnya panjang dan sulit.

Maksud pemberian nomor pada proses yang lebih penting lagi adalah untuk menunjukkan
referensi terhadap skema penomoran secara hirarki pada levelisasi DFD. Dengan kata lain,
nomor proses ini merupakan dasar pemberian nomor pada levelilasi DFD (lihat gambar
11).

5.3. Penggambaran DFD sesering mungkin


Penggambaran DFD dapat dilakukan berkali-kali sampai secara teknik DFD itu benar, dapat
diterima oleh pemakai, dan sudah cukup rapih sehingga profesional sistem tidak merasa malu
untuk menunjukkan DFD itu kepada atasannya dan pemakai.

Dengan kata lain, penggambaran DFD ini dilakukan sampai terbentuk DFD yang enak dilihat,
dan mudah dibaca oleh pemakai dan profesional sistem lainnya. Keindahan penggambaran
DFD tergantung pada standar-standar yang diminta oleh organisasi tempat profesional sistem
itu bekerja dan perangkat lunak yang dipakai oleh profesional sistem dalam membuat DFD.

Penggambaran yang enak untuk dilihat dapat dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut
ini :

 Ukuran dan bentuk proses.


Beberapa pemakai kadang-kadang merasa bingung bila ukuran proses satu berbeda dengan
proses yang lain. Mereka akan mengira bahwa proses dengan ukuran yang lebih besar akan
diduga lebih penting dari proses yang lebih kecil. Hal ini sebenarnya hanya karena nama
proses itu lebih panjang dibandingkan dengan proses yang lain. Jadi, sebaiknya proses yang
digambarkan memiliki ukuran dan bentuk yang sama.

 Alur data melingkar dan alur data lurus.


Alur data dapat digambarkan dengan melingkar atau hanya garis lurus. Mana yang lebih
enak dipandang tergantung siapa yang akan melihat DFD tersebut.

Parno, SKom., MMSI Halaman 13 dari 46 Halaman


Lecture Notes : Sistem Informasi Data Flow Diagram

(a). Alur data dengan garis lurus (b). Alur data dengan melingkar
Gambar 9

 DFD dengan gambar tangan dan gambar menggunakan mesin.


DFD dapat digambarkan secara manual atau dengan menggunakan bantuan
mesin, tergantung pilihan pemakai atau profesional sistem.

5.4. Penghindaran Penggambaran DFD yang rumit


Tujuan DFD adalah untuk membuat model fungsi yang harus dilaksanakan oleh suatu sistem
dan interaksi antar fungsi. Tujuan lainnya adalah agar model yang dibuat itu mudah dibaca dan
dimengerti tidak hanya oleh profesional sistem yang membuat DFD, tetapi juga oleh pemakai
yang berpengalaman dengan subyek yang terjadi. Hal ini berarti DFD harus mudah dimengerti,
dibaca, dan menyenangkan untuk dilihat.

Pada banyak masalah, DFD yang dibuat tidak memiliki terlalu banyak proses (maksimal enam
proses) dengan data store, alur data, dan terminator yang berkaitan dengan proses tersebut
dalam satu diagram.

Bila terlalu banyak proses, terminator, data store, dan alur data digambarkan dalam satu DFD,
maka ada kemungkinan terjadi banyak persilangan alur data dalam DFD tersebut. Persilangan
alur data ini menyebabkan pemakai akan sulit membaca dan mengerti DFD yang terbentu. Jadi
semakin sedikit adanya persilangan data pada DFD, maka makin baik DFD yang dibentuk oleh
profesional sistem.

Persilangan alur data ini dapat dihindari dengan menggambarkan DFD secara bertingkat-
tingkat (levelisasi DFD), atau dengan menggunakan pemakaian duplikat terhadap komponen
DFD.

Komponen DFD yang dapat menggunakan duplikat hanya komponen


store dan terminator. Pemberian duplikat ini juga tidak dapat diberikan sesuka
profesional sistem yang membuat DFD, tetapi makin sedikit pemakaian duplikat,
makin baik DFD yang terbentuk.

Parno, SKom., MMSI Halaman 14 dari 46 Halaman


Lecture Notes : Sistem Informasi Data Flow Diagram

Pemberian duplikat terhadap data store dilakukan dengan memberikan simbol garis lurus (A)
atau asterik (*), sedangkan untuk terminator menggunakan simbol garis miring (/) atau asterik
(*). Banyaknya pemberian simbol duplikat pada duplikat yang digunakan tergantung
banyaknya duplikat yang digunakan.

At atau * *
T1 T1 T1 T1

(a)

atau ** ** **
T1 T1 T1 T1 T1 T1

(b)

Gambar 10. Contoh pemakaian simbol duplikat pada terminator


(a) Satu duplikat yang digunakan (b) Dua duplikat yang digunakan

5.5. Penggambaran DFD yang Konsisten


Penggambaran DFD harus konsisten terhadap kelompok DFD lainnya. Profesional sistem
menggambarkan DFD berdasarkan tingkatan DFD dengan tujuan agar DFD yang dibuatnya itu
mudah dibaca dan dimengerti oleh pemakai sistem. Hal ini sesuai dengan salah satu tujuan atau
syarat membuat DFD.

6. PENGGAMBARAN DFD

Tidak ada aturan baku untuk menggambarkan DFD. Tapi dari berbagai referensi yang ada,
secara garis besar langkah untuk membuat DFD adalah :

1. Identifikasi terlebih dahulu semua entitas luar yang terlibat di sistem.

2. Identifikasi semua input dan output yang terlibat dengan entitas luar.

3. Buat Diagram Konteks (diagram context)


Diagram ini adalah diagram level tertinggi dari DFD yang
menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan luarnya.
Caranya :

Parno, SKom., MMSI Halaman 15 dari 46 Halaman


Lecture Notes : Sistem Informasi Data Flow Diagram

 Tentukan nama sistemnya.


 Tentukan batasan sistemnya.
 Tentukan terminator apa saja yang ada dalam sistem.
 Tentukan apa yang diterima/diberikan terminator dari/ke sistem.
 Gambarkan diagram konteks.

4. Buat Diagram Level Zero


Diagram ini adalah dekomposisi dari diagram konteks. Caranya :
 Tentukan proses utama yang ada pada sistem.
 Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing proses ke/dari
sistem sambil memperhatikan konsep keseimbangan (alur data yang
keluar/masuk dari suatu level harus sama dengan alur data yang
masuk/keluar pada level berikutnya).
 Apabila diperlukan, munculkan data store (master) sebagai
sumber maupun tujuan alur data.
 Gambarkan diagram level zero.
- Hindari perpotongan arus data
- Beri nomor pada proses utama (nomor tidak menunjukkan urutan
proses).

5. Buat Diagram Level Satu


Diagram ini merupakan dekomposisi dari diagram level zero.
Caranya :
 Tentukan proses yang lebih kecil (sub-proses) dari proses utama yang ada
di level zero.
 Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing sub-proses ke/dari
sistem dan perhatikan konsep keseimbangan.
 Apabila diperlukan, munculkan data store (transaksi) sebagai sumber
maupun tujuan alur data.
 Gambarkan DFD level Satu
- Hindari perpotongan arus data.
- Beri nomor pada masing-masing sub-proses yang menunjukkan
dekomposisi dari proses sebelumnya.
Contoh : 1.1, 1.2, 2.1

6. DFD Level Dua, Tiga, …


Diagram ini merupakan dekomposisi dari level sebelumnya. Proses dekomposisi
dilakukan sampai dengan proses siap dituangkan ke dalam program. Aturan yang
digunakan sama dengan level satu.

Parno, SKom., MMSI Halaman 16 dari 46 Halaman


Lecture Notes : Sistem Informasi Data Flow Diagram

a 0 d
Sistem
b

ds1

a 1
e 2 d

4 f

g c
3
ds1

h 3.2
i f
3.1
b
j
k 3.3

3.4 c
ds1

Gambar 11. Levelisasi DFD

Parno, SKom., MMSI Halaman 17 dari 46 Halaman


Lecture Notes : Sistem Informasi Data Flow Diagram

Pada gambar 11 terlihat bahwa Proses 0 diuraikan lagi ke dalam empat proses,
penguraian ini digambarkan pada diagram Figure 0, sedangkan Proses 2 diuraikan
kembali menjadi tiga proses yang digambarkan pada diagram Figure 2. Penguraian ini
juga diikuti oleh alur data yang berkaitan dengan tiap proses yang diuraikan. Alur data
yang berkaitan dengan tiap proses yang diuraikan dikenal dengan Alur data global.
Jadi pada balancing DFD yang perlu diperhatikan adalah jumlah alur data global pada
suatu level harus sama pada level berikutnya.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggambaran levelisasi DFD, yaitu
:
A Dalam diagram konteks, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti hubungan
sistem dengan dunia luar yang mempengaruhinya, penggambaran sistem dalam
satu proses, dan penggambaran data store (optional) yang dikenal dengan data
store eksternal atau data store master. Data store eksternal ini maksudnya
adalah data store itu dihasilkan oleh sistem yang sedang dianalisis, tetapi digunakan
oleh sistem lain, atau data store itu dihasilkan oleh sistem lain tetapi digunakan oleh
sistem yang sedang dianalisis.

Sistem

Gambar 12. Contoh penggambaran diagram konteks

A Balancing (kesimbangan) dalam penggambaran levilisasi DFD perlu diperhatikan.


Balancing DFD ini maksudnya keseimbangan antara alur data yang masuk/keluar
dari suatu level harus sama dengan alur data yang masuk/keluar pada level
berikutnya (lihat gambar 11).

Parno, SKom., MMSI Halaman 18 dari 46 Halaman


Lecture Notes : Sistem Informasi Data Flow Diagram

KESIMPULAN

Pertama kali algoritma di cetuskan oleh Abu Ja’far Mohammad Ibn Musa
AlKhowarizmi dalam sebuah buku yang berjudul Al-Jabr Wa-al Muqobla. Dalam
pemrograman merupakan suatu cara ampuh yang berisi berangkaian langkah-langkah
yang tersusun secara akurat atau runtut yang dibuat dengan bantuan komputer untuk
menyelesaikan sebuah masalah.

Algoritma menurut pendapat para ahli dapat disimpulkan algoritma adalah


urutan logis pengambilan keputusan untuk pemecahan suatu masalah. Misalnya kita
bisa mengambil suatu permasalahan dalam kehidupan sehari-hari dan membantu
menyelesaikan masalah pemrogramannya.

Mengapa algoritma banyak digunakan dalam pemrograman yaitu:

1. Dalam pembuatan atau penulisan suatu algoritma tidak tergantung pada


bahasa pemrograman manpun
2. Notasi algoritma dapat di terjemahkan terlebih dahulu kedalam berbagai
bahasa pemrograman

Parno, SKom., MMSI Halaman 19 dari 46 Halaman


Lecture Notes : Sistem Informasi Data Flow Diagram

3. Bagaimanapun bahasa pemrogramannya output yang dikeluarkan sama


karena algoritmanya sama.

Suatu algoritma terdiri dari 3 struktur yaitu:

1. Runtutan
2. Pemilihan
3. Pengulangan
Ketiga jenis langkah tersebut membentuk konstruksi suatu algoritma.
Penerapan pembuatan algoritma dalam setiap penyelesaian soal programan
dapat membantu mahasiswa memahami konsep algoritma pemrograman
dengan baik sehingga tidak banyak melakukan kesalahan dalam pembuatan
program komputer.
Bintaro mendefinisikan pemrograman yaitu merupakan sekumpulan
perintah yang berurut ke komputer untuk melakukan sesuatu. Adapun
instruksi-instruksi ini memerlukan bahasanya sendiri agar bisa di mengerti
oleh program komputer.
Bahasa pemrograman dapat dibagi menjadi 2 yaitu bahasa tingkat tinggi
dan bahasa tingkat rendah.
Penyajian algoritma ada 3 yaitu:
1. Konsep dasar algoritma
2. flowchart

3. pseudocode.
4.diagram alur data (data flow diagram dfd)

Parno, SKom., MMSI Halaman 20 dari 46 Halaman


Lecture Notes : Sistem Informasi Data Flow Diagram

DAFTAR PUSTAKA

Barakbah, Ali Ridho, dkk. 2013. Logika dan Algoritma. Surabaya. Politeknik
Elektronika Negeri Surabaya.

Budiman, Edy. 2015. Belajar Dasar Algorima dan Pemrograman. Samarinda.


Pemula

Dianda, Indra Ava. 2019. Logika dan Algoritma Pemrograman. Semarang. Sekolah
Tinggi Elektronika dan Komputer Pat Semarang.

Parno, SKom., MMSI Halaman 21 dari 46 Halaman


Lecture Notes : Sistem Informasi Data Flow Diagram

Yahfizham, dkk. 2018. Pembelajaran Pada Mata Kuliah Elektronika Daya: suatu kajian
literature. Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejurusan. Vol. 15, No. 2, Hal:157.

Parno, SKom., MMSI Halaman 22 dari 46 Halaman

Anda mungkin juga menyukai