Anda di halaman 1dari 51

Revisi Akhir

MODUL PRAKTIKUM
KOMPUTASI TEKNIK

Oleh:

IKLAS SANUBARY

PROGRAM STUDI D-IV TEKNIK MESIN PERTANIAN


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SAMBAS
TAHUN 2020
Modul praktikum komputasi teknik

ii
Modul praktikum komputasi teknik

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil‘alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat,


rahmat dan pertolongan-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan
Modul Praktikum Komputasi Teknik. Modul Praktikum Komputasi Teknik ini
merupakan buku pegangan untuk praktikum mata kuliah Komputasi Teknik
di Program Studi D-IV Teknik Mesin Pertanian, Politeknik Negeri Sambas.
Terbitnya modul ini diharapkan dapat memberikan tambahan ilmu terkait
dengan metode komputasi untuk mahasiswa, khususnya mahasiswa
Teknik Mesin Pertanian.
Penulis menghaturkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam penyusunan Modul Praktikum Komputasi Teknik ini,
yakni:
1. Mahyus, S.Pd., S.E., M.M. sebagai Direktur Politeknik Negeri
Sambas.
2. Budi Setiawan, S.T., M.Sc., selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin.
3. Suhendra, S.T., M.Sc., selaku Koordinator Program Studi D-IV
Teknik Mesin Pertanian.

Penulis menyadari masih banyak sekali kekurangan dalam tulisan ini,


sehingga saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan demi
perbaikan Modul Praktikum Komputasi Teknik ini.

Sambas, 5 November 2020


Penulis

Iklas Sanubary

iii
Modul praktikum komputasi teknik

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... i


KATA PENGANTAR .................................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... v
DAFTAR TABEL ........................................................................................ vi
PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
MODUL 1 PENGENALAN SCILAB ............................................................ 9
MODUL 2 OPERASI MATRIKS ............................................................... 15
MODUL 3 PERCABANGAN .................................................................... 21
MODUL 4 PENGULANGAN .................................................................... 27
MODUL 5 FUNGSI .................................................................................. 33
MODUL 6 VISUALISASI .......................................................................... 37
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 41
SISTEMATIKA LAPORAN PRAKTIKUM KOMPUTASI TEKNIK ............. 42

iv
Modul praktikum komputasi teknik

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Pertukaran isi gelas A ke gelas B ............................................ 2


Gambar 2. Langkah-langkah pertukaran isi gelas A ke gelas B ................ 2
Gambar 3. Diagram alir perhitungan luas lingkaran ................................... 8
Gambar 1.1. Tampilan standar Scilab........................................................ 9
Gambar 1.2. SciNotess ............................................................................ 10
Gambar 1.3. Jendela bantuan Scilab ....................................................... 11
Gambar 3.1. Struktur percabangan if-else ............................................... 23
Gambar 3.2. Struktur percabangan if-elseif-else...................................... 24
Gambar 4.1. Struktur pengulangan for-end ............................................. 28
Gambar 4.2. Struktur pengulangan while-end ......................................... 30
Gambar 6.1. Visualisasi grafik dengan Scilab .......................................... 37
Gambar 6.2. Visualisasi grafik tunggal ..................................................... 38
Gambar 6.3. Grafik kurva majemuk ......................................................... 39

v
Modul praktikum komputasi teknik

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Perbedaan kalimat deskriptif dan pseudocode ............................ 6


Tabel 2. Simbol-simbol diagram alir ........................................................... 7
Tabel 3. Jenis Operator Logika ................................................................ 22

vi
Modul praktikum komputasi teknik

PENDAHULUAN
PENGENALAN ALGORITMA

1. Pengertian Algoritma
Pengertian algoritma sangat lekat dengan kata logika, yaitu
kemampuan seorang manusia untuk berfikir dengan akal tentang suatu
permasalahan menghasilkan sebuah kebenaran, dibuktikan dan dapat
diterima akal. Logika berasal dari dari bahasa Yunani yaitu “logos” yang
berarti ilmu. Logika dapat diartikan ilmu yang mengajarkan cara berpikir
untuk melakukan kegiatan dengan tujuan tertentu. Algoritma berasal
dari nama seorang Ilmuwan Arab yang bernama Abu Jafar Muhammad
Ibnu Musa Al Khuwarizmi penulis buku berjudul Al Jabar Wal Muqabala.
Kata Al Khuwarizmi dibaca orang barat menjadi Algorism yang
kemudian lambat laun menjadi Algorithm diserap dalam bahasa
Indonesia menjadi Algoritma. Algoritma dapat diartikan urutan
penyelesaian masalah yang disusun secara sistematis menggunakan
bahasa yang logis untuk memecahkan suatu permasalahan.
Meski demikian terdapat beberapa definisi algoritma yang lain.
Diantaranya menurut Rinaldi Munir, algoritma adalah urutan langkah-
langkah logis penyelesaian masalah yang disusun secara sistematis.
Sedang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, definisi algoritma
adalah urutan logis pengambilan keputusan untuk pemecahan
masalah. Menurut tim Gunadarma (1988), algoritma adalah suatu
himpunan berhingga dari instruksi-instruksi yang secara jelas
memperinci langkah-langkah proses pelaksanaan, dalam pemecahan
suatu masalah tertentu, atau suatu kelas masalah tertentu, dengan
dituntut pula bahwa himpunan instruksi tersebut dapat dilaksanakan
secara mekanik. Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa
logika dan algoritma adalah ilmu yang mempelajari cara penyelesaian
suatu masalah berdasarkan urutan langkah-langkah terbatas yang
disusun secara sistematis dan menggunakan bahasa yang logis
dengan tujuan tertentu.

1
Modul praktikum komputasi teknik

Untuk lebih mudah memahami arti dari algoritma dicontohkan


sebuah permasalahan penukaran isi dari dua gelas. Diberikan dua buah
gelas A dan B, gelas A berisi air teh dan gelas B berisi air kopi.
Pertukarkan isi gelas tersebut sehingga menghasilkan gelas A yang
semula berisi air teh menjadi berisi air kopi dan gelas B yang semula
berisi air kopi menjadi berisi air teh. Ilustrasi permasalahan ini dapat
dilihat pada gambar 1.

Gambar 1. Pertukaran isi gelas A ke gelas B

Cara penyelesaian permasalahan ini adalah sebagai berikut.


Untuk mempertukarkan isi gelas dengan benar, maka diperlukan
gelastambahan yang kita namakan gelas C sebagai tempat
penampungan sementara. Berikut Algoritmanya:

Gambar 2. Langkah-langkah pertukaran isi gelas A ke gelas B

2
Modul praktikum komputasi teknik

1. Siapkan gelas cadangan C


2. Tuangkan air teh dari gelas A ke dalam gelas C (gelas A menjadi
kosong).
3. Tuangkan air kopi dari gelas B ke dalam gelas A (gelas B menjadi
kosong).
4. Tuangkan air teh dari gelas C ke dalam gelas B.

Dari contoh tersebut dapat dilihat bahwa penyelesaian


permasalahan penukaran isi dua buah gelas sangat sederhana. Disini
digunakan urutan langkah yang masuk akal atau logis sehingga isi dari
kedua nya sudah berpindah media, dari A ke B dan B ke A. Inilah yang
dinamakan “Algoritma”, urutan penyelesaian sebuah permasalahan
dengan urutan dan langkah yang logis dan masuk akal menghasilkan
sesuatu langkah yang benar.
Contoh lain penggunaan logika dan algoritma adalah membuat
algoritma untuk menghitung luas lingkaran, caranya:
1. Menentukan nilai jari-jari (r) lingkaran.
2. Menentukan nilai phi.
3. Menghitung luas lingkaran dengan cara mengkalikan nilai jari-jari
(r) dengan (r) lalu dikalikan dengan nilai phi.
4. Maka luas lingkaran ditemukan.
5. Selesai.

Tidak semua urutan langkah penyelesaian masalah yang logis


dapat disebut sebagai algoritma. Menurut Donald E. Knuth, algoritma
mempunyai lima ciri penting yang meliputi:
1. Finiteness (keterbatasan), algoritma harus berakhir setelah
mengerjakan sejumlah langkah proses.
2. Definiteness (kepastian), setiap langkah harus didefinisikan secara
tepat dan tidak berarti ganda.

3
Modul praktikum komputasi teknik

3. Input (masukan), algoritma memiliki nol atau lebih data masukan


(input).
4. Output (keluaran), algoritma mempunyai nol atau lebih hasil
keluaran (output).
5. Effectiveness (efektivitas), algoritma harus sangkil (efektif),
langkah-langkah algoritma dikerjakan dalam waktu yang wajar.

Sedangkan sifat algoritma adalah:


1. Tidak menggunakan simbol atau sintaks dari suatu bahasa
pemrograman tertentu.
2. Tidak tergantung pada suatu bahasa pemrograman tertentu.
3. Notasi-notasinya dapat digunakan untuk seluruh bahasa manapun.
4. Algoritma dapat digunakan untuk merepresentasikan suatu urutan
kejadian secara logis dan dapat diterapkan di semua kejadian
sehari-hari.

Algoritma berisi langkah-langkah penyelesaian masalah. Notasi


algoritma merupakan hal dasar yang harus diketahui oleh setiap orang
yang ingin membuat suatu pogram, karena dalam notasi algoritma
inilah terdapat kerangka-kerangka suatu program. Deskripsi langkah-
langkah dalam algoritma tidak mengacu pada sintaks bahasa
pemrograman apapun dan tidak tergantung pada spesifikasi komputer
yang mengeksekusinya. Tidak ada aturan baku dalam menuliskan
algoritma, yang penting mudah dibaca dan menggunakan bahasa yang
mudah dipahami. Meskipun demikian untuk menghindari kekeliruan,
ketaatan terhadap notasi perlu diperhatikan. Terdapat tiga cara yang
umum digunakan dalam menuliskan algoritma yaitu kalimat deskriptif,
pseudocode dan diagram alir.

1. Kalimat deskriptif
Notasi penulisan algoritma dengan menggunakan bahasa deskriptif
biasa juga disebut dengan notasi alami. Dilakukan dengan cara

4
Modul praktikum komputasi teknik

menuliskan instruksi-instuksi yang harus dilaksanakan dalam bentuk


untaian kalimat deskriptif dengan menggunakan bahasa yang jelas.
Pada dasarnya teks algoritma dengan bahasa deskriptif disusun oleh
tiga bagian utama yaitu:
1) Bagian judul (header)
2) Bagian deklarasi (kamus)
3) Bagian deskripsi

Berikut merupakan contoh penulisan algoritma menggunakan


kalimat deskriptif.

2. Pseudocode
Pseudocode adalah cara penulisan algoritma yang menyerupai
bahasa pemrograman tingkat tinggi. Pseudocode menggunakan
bahasa yang hampir menyerupai bahasa pemrograman. Biasanya
pseudocode menggunakan bahasa yang mudah dipahami secara
universal dan juga lebih ringkas dari pada algoritma. Struktur penulisan
pseudocode secara umum sama dengan struktur penulisan algoritma
dengan menggunakan kalimat deskriptif yaitu dimulai dari judul/header,
deklarasi/kamus dan diakhiri dengan deskripsi, namun terdapat
beberapa perbedaan seperti tabel 1. berikut:

5
Modul praktikum komputasi teknik

Tabel 1. Perbedaan kalimat deskriptif dan pseudocode


Kalimat Deskriptif Pseudocode
Masukkan panjang Input panjang
Read panjang
Baca panjang
Hitung luas dengan rumus panjang x Luas →panjang*lebar
lebar
Tampilkan luas Output luas
Print luas
Write luas
Jika sudah selesai, tampilkan luas If kondisi_selesai ==true then
print luas

Berikut merupakan contoh penulisan algoritma menggunakan


pseudocode

3. Diagram alir
Diagram alir adalah cara penulisan algoritma dengan
menggunakan notasi grafis. Diagram alir merupakan gambar atau
bagan yang memperlihatkan urutan atau langkah-langkah dari suatu
program dan hubungan antar proses beserta pernyataannya.
Gambaran ini dinyatakan dengan simbol. Dengan demikian setiap

6
Modul praktikum komputasi teknik

simbol menggambarkan proses tertentu. Sedangkan antara proses


digambarkan dengan garis penghubung.
Simbol-simbol diagram alir yang biasanya dipakai adalah simbol-
simbol diagram alir standar yang dikeluarkan oleh ANSI dan ISO. Tabel
2. merupakan beberapa simbol diagram alir yang digunakan dalam
menggambar suatu diagram alir:
Tabel 2. Simbol-simbol diagram alir
Simbol Nama Fungsi

Simbol awal (start)/akhir


Terminator
(end)

Flow line Simbol aliran/penghubung

Process Perhitungan/pengolahan

Merepresentasikan
Input/Output
pembacaan data (read)/
data
penulisan data (write)
Simbol pernyataan
pilihan, berisi suatu
kondisi yang selalu
Decision
menghasilkan 2 nilai
keluaran yaitu benar
atau salah

Inisialisasi/pemberian nilai
Preparation
awal

Predefined Proses menjalankan


process subprogram/fungsi/prosedur

On page Penghubung diagram alir


connector pada satu halaman

Off page Penghubung diagram alir


connector pada halaman berbeda

7
Modul praktikum komputasi teknik

Berikut merupakan contoh penulisan algoritma menggunakan


diagram alir.

Mulai

pi=3,14, jari-jari, luas

Masukkan jari-jari

Luas=pi*jari-jari*jari-jari

Tampilkan luas

Mulai

Gambar 3. Diagram alir perhitungan luas lingkaran

8
Modul praktikum komputasi teknik

MODUL 1 PENGENALAN SCILAB

A. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa mampu mengenal Scilab untuk komputasi teknik.
2. Mahasiswa mampu membuat program sederhana menggunakan
Scilab

B. Dasar Teori
Scilab merupakan salah satu perangkat lunak yang dapat
digunakan oleh semua orang atau pengguna tanpa membayar
(freeware) yang dikembangkan untuk komputasi numerik. Scilab
menyediakan ratusan fungsi yang merepresentasikan operasi
matematika, analisis data serta algoritma dalam komputasi numerik.
Scilab juga merupakan bahasa pemrogaman tingkat tinggi yang dapat
digunakan untuk pengembangan suatu algoritma. Scilab tersedia untuk
sistem operasi Windows, Linux dan MacOS. Scilab dapat diunduh pada
situs httpp://www.scilab.org, situs tersebut juga menyediakan
dokumentasi dan informasi tentang Scilab.

Variable Browser

Scilab Console
File Browser
Command History

Gambar 1.1. Tampilan standar Scilab


Scilab dapat dijalankan dari menu Start atau shortcut Scilab yang
terdapat pada jendela dekstop. Setelah dijalankan perintah tersebut

9
Modul praktikum komputasi teknik

maka akan muncul suatu jendela Scilab, seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 1.1.
Bentuk tampilan standar dari Scilab 6.0.2 dibagi menjadi 4
jendela utama yaitu file browser, Scilab console, variable browser, dan
command history. Jendela file browser berfungsi untuk membuka
berkas yang dibutuhkan dengan cepat, terutama file SciNotess. Jendela
Scilab console adalah tempat untuk menulis perintah pada Scilab.
Perintah dijalankan dengan cara menekan tombol enter dan hasil akan
langsung ditampilkan jika tidak menggunakan simbol titik koma (;) pada
akhir baris perintah. Jendela variable browser berfungsi untuk melihat
variabel yang telah digunakan, dimensi, dan tipenya. variable browser
memudahkan kita untuk mengingat variabel yang telah kita gunakan,
terutama jika variabel yang digunakan berjumlah banyak. Jendela
command history menampilkan perintah-perintah yang telah kita
jalankan. Simbol --> yang terdapat pada jendela Scilab console
merupakan tanda bahwa Scilab siap untuk untuk menerima suatu
perintah.

execute

Gambar 1.2. SciNotes

10
Modul praktikum komputasi teknik

SciNotes merupakan tempat untuk menulis perintah dalam


Scilab seperti tampak pada gambar 1.2. Perbedaan SciNotes dan
Scilab console terdapat pada waktu eksekusi. Scilab console akan
menjalankan hasil perintah dan operasi setiap baris, sedangkan
SciNotes hanya akan menjalankan hasil perintah jika kita menekan
tombol execute. SciNotes berguna saat perintah yang akan ditulis
terlalu panjang. Untuk membuka SciNotes maka buka Applications >
SciNotes. SciNotes memiliki tab majemuk sehingga dapat menulis
beberapa file sekaligus dalam satu layar.

Gambar 1.3. Jendela bantuan Scilab

Scilab dilengkapi dengan sistem bantuan yang baik. Jendela


sistem bantuan Scilab dapat ditampilkan melalui menu? - Scilab Help,
menekan tombol F1 atau dengan menggunakan perintah help. Pada
jendela bantuan seperti gambar 1.3., kita dapat memperoleh penjelasan
yang detail mengenai suatu fungsi atau operator tertentu. Penjelasan
mengenai suatu perintah, fungsi atau operator tertentu juga dapat juga
dilakukan dengan menggunakan perintah help ("topik") atau help topik.

11
Modul praktikum komputasi teknik

C. Langkah Praktikum
1. Menulis dan mengkompilasi suatu perintah
a. Operasi Skalar
1) Buka aplikasi Scilab
2) Buka SciNotes baru
3) Tuliskan kode program untuk operasi skalar berupa tambah,
kurang, kali, dan bagi berikut pada SciNotes.

4) Masukkan nilai a dan b sesuai dengan instruksi dosen


5) Jalankan program dan analisis hasilnya

b. Fungsi trigonometri
Fungsi trigonometri yang sering digunakan dalam operasi
matematika pada bidang sains dan teknik diantaranya sin, cos
dan tan. Tuliskan kode program berikut pada SciNotes.
1) Buka aplikasi Scilab
2) Buka SciNotes baru
3) Tuliskan kode program untuk fungsi trigonometri berupa sin,
cos, dan tan berikut pada SciNotes.

12
Modul praktikum komputasi teknik

4) Masukkan nilai sudut a sesuai dengan instruksi dosen


5) Jalankan program dan analisis hasilnya

2. Membuat program sederhana


Salah satu contoh program sederhana yang dapat dibuat
menggunakan Scilab adalah menghitung volume balok. Langkah
praktikumnya sebagai berikut:
1) Buka aplikasi Scilab
2) Buka SciNotes baru
3) Tuliskan kode program untuk menghitung volume balok berikut
pada SciNotes.

4) Masukkan nilai panjang (p), lebar (l), dan tinggi (t) sesuai dengan
instruksi dosen
5) Jalankan program dan analisis hasilnya

13
Modul praktikum komputasi teknik

D. Tugas
Kerjakan tugas berikut, kemudian tulislah ke dalam sebuah laporan:
1. Buatlah salah satu dari program sederhana berikut:
a. Menghitung luas segitiga
b. Menghitung volume tabung
c. Menghitung luas lingkaran

14
Modul praktikum komputasi teknik

MODUL 2 OPERASI MATRIKS

A. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa mampu mengenal operasi matriks pada Scilab.
2. Mahasiswa mampu membuat program untuk operasi matriks dua
dimensi (2D) pada Scilab.

B. Dasar Teori
Matriks terdiri dari susunan angka-angka (elemen-elemen)
berbentuk kotak yang dinyatakan oleh sebuah lambang tunggal,
biasanya dibatasi dengan tanda “[]” atau “()”. Bilangan yang terdapat
dalam suatu matriks disebut elemen matriks. Himpunan elemen yang
mendatar dinamakan baris dan himpunan tegak dinamakan kolom.
Matriks biasa digunakan untuk menyelesaikan permasalahan
matematika, misalnya menemukan solusi persamaan linier karena
matriks berupa variabel biasa yang bisa dioperasikan seperti
dijumlahkan, dikurangkan dan dikalikan.
Matriks dinotasikan dengan huruf besar seperti A, X, Y, dan
sebagainya. Misalkan sebuah matriks A dengan ukuran m baris dan n
kolom dituliskan sebagai,
 a11  a1n 
 
Amxn       atau A  Aij , dengan i=1,2,3,...m; j=1,2,3,...n
am1  amn 

Jadi ketika terdapat penulisan matriks A dengan ukuran 3x2 maka


matriks A tersebut mempunyai elemen matriks 3 baris dan 2 kolom.
Terdapat sejumlah bentuk khas matriks bujur sangkar yang biasa
ditemukan, yaitu:
1. Matriks simetri, yaitu matriks dengan aij =aji untuk semua i dan j.
2. Matriks diagonal adalah matriks bujur sangkar dimana semua
elemen bukan diagonal sama dengan nol.
3. Matriks satuan adalah matriks diagonal dimana semua elemen
pada diagonal sama dengan satu.

15
Modul praktikum komputasi teknik

4. Matriks segitiga atas adalah matriks dimana semua elemen di


bawah diagonal utama adalah nol.
5. Matriks segitiga bawah adalah matriks dimana semua elemen di
atas diagonal utama adalah nol.
6. Matriks identitas adalah matriks yang diagonal utamanya bernilai 1
selainnya bernilai 0 dan lain-lain.

Operasi antar matriks dilakukan dengan menggunakan


beberapa persyaratan. Penjumlahan dan pengurangan matriks dapat
dilakukan ketika kedua matriks tersebut berukuran sama. Sehingga
yang dijumlahkan atau dikurangkan adalah elemen dan posisi yang
sama. Perkalian matriks memiliki dua tipe yaitu skalar dan matriks.
Perkalian skalar dilakukan untuk satu angka yang dikalikan dengan
sebuah matriks, sedangkan perkalian matriks dilakukan ketika matriks
dikalikan dengan matriks yang memiliki syarat berupa jumlah baris
matriks pertama sama dengan jumlah kolom matriks kedua.
Misalkan ada matriks A dengan ukuran 2x3, B dengan ukuran
3x3, matriks C berukuran 3x2, matriks D berukuran 3x3.
3 2 1  1 3   2 1 3
1 2 1 
A  ; B  1 2 3 ; C  2 2 ; dan D  1 2 1;
   
 2 1 2      
0 2 4 3 1  3 1 2

Perhitungan manual dari operasi-operasi matriks diatas untuk operasi


penjumlahan dan pengurangan antara matriks B (3x3) dengan D (3x3)
menghasilkan matriks dengan ukuran 3x3.
3  2 2  1 1  3  5 3 4
B  D   1  1 2  2 3  1   2 4 4
0  3 2  1 4  2 3 3 6

3  2 2  1 1  3   1 1  2
B  D   1  1 2  2 3  1    0 0 2 
0  3 2  1 4  2  3 1 2 

Operasi perkalian matriks A (2x3) dengan matriks B (3x3) maka


menghasilkan matriks 2x3.

16
Modul praktikum komputasi teknik

1  3  2  1  1  0 1  2  2  2  1  2 1  1  2  3  1  4 
A B   
 2  3  1  1  2  0 2  2  1  2  2  2 2  1  1  3  2  4
5 8 11 
 
7 10 13
Operasi transposisi matriks dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.
Misalkan untuk mendeposisi data sehingga bisa dioparasikan lebih
lanjut. Transposisi dari matriks C:
1 3 
1 2 3
C  2 2; sehingga C T   
3 1  3 2 1

Operasi invers matriks sangat penting untuk diketahui karena


diperlukan untuk regresi linier. Sebelum ke invers matriks, terlebih
dahulu harus dimengerti tentang determinan dan adjoin suatu matriks.
Berikut ini contoh determinan dengan metode Sarrus dan adjoinnya dari
matriks B.
3 2 1 
dengan B  1 2 3; sehingga determinan dari matriks B adalah
 
0 2 4

detB   3  2  4  2  3  0  1  1  2  0  2  1  2  3  3  4  1  2
 24  0  2  0  18  8
0
Sementara untuk adjoint matriks B didapat dengan mengetahui kofaktor
dari matriks B:
 2 3 1 3 1 2
   
 2 4 0 4 0 2
 2 4 2 
 2 2 
  6 12  6
1 3 1 3
Kof B      
 2 4 0 4 0 2
 4  8 4 
 2 1 3 1 3 2 
 2  
2 
 3 1 3 1

 2 6 4 
AdjB   Kof B    4 12  8
T

 2  6 4 

17
Modul praktikum komputasi teknik

Invers dari matriks B adalah


 2 6 4 
Adj B    4 12  8  tak terdefinisi
1
invB  
1
detB  0
 2  6 4 

C. Langkah Praktikum
1. Penjumlahan dan pengurangan matriks
1) Buka aplikasi Scilab
2) Buka SciNotes baru
3) Tuliskan kode program untuk operasi penjumlahan matriks
berikut pada SciNotes.

4) Tuliskan kode program untuk operasi pengurangan matriks


berikut pada SciNotes.

18
Modul praktikum komputasi teknik

5) Jalankan program dan analisis hasilnya

2. Perkalian matriks
1) Buka aplikasi Scilab
2) Buka SciNotes baru
3) Tuliskan kode program untuk operasi perkalian matriks berikut
pada SciNotes.

4) Jalankan program dan analisis hasilnya

19
Modul praktikum komputasi teknik

3. Invers matriks
1) Buka aplikasi Scilab
2) Buka SciNotes baru
3) Tuliskan kode program untuk menenentukan invers matriks
berikut pada SciNotes.

4) Jalankan program dan analisis hasilnya

D. Tugas
Kerjakan tugas berikut, kemudian tulislah ke dalam sebuah laporan:
1. Diberikan matriks sebagai berikut
 2 4 1   1 3   2 1 3
3 2 1  
A  ; B  1 3 3 ; C  2  2 ; dan D  1 2 1;
 
2 1 3      
 0 4 4  3 1  3 1 2

Tentukan:
a. B+D=
b. B-D=
c. AxC=
d. Invers (B)=

20
Modul praktikum komputasi teknik

MODUL 3 PERCABANGAN

A. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa mampu mengenal struktur percabangan untuk membuat
suatu program pada Scilab.
2. Mahasiswa mampu membuat program yang berkaitan dengan
syarat tertentu pada Scilab.

B. Dasar Teori
Program–program yang dihasilkan pada modul 1 dan 2
merupakan program yang dieksekusi dari baris pertama hingga baris
terakhir secara berurutan. Pada program yang lebih kompleks, logika
program tidak mengalir sesederhana itu. Terdapat kasus – kasus yang
mengharuskan logika program mengalir dengan syarat tertentu.
Tingkat kompleksitas suatu program dapat diukur dari
strukturnya. Semakin banyak kombinasi struktur pada program, maka
semakin tinggi kompleksitasnya. Pada umumnya, kompleksitas suatu
program menggambarkan tingkat kompleksitas dari kasus yang harus
diselesaikan oleh program tersebut. Secara garis besar, struktur
program dikelompokkan menjadi tiga struktur utama yaitu struktur
berurutan, struktur percabangan dan struktur pengulangan. Pada
modul 3 ini akan membahas tentang struktur percabangan.
Ketika membuat suatu program, dapat terjadi situasi yang
eksekusi program menghadapi pencabangan. Itu artinya data yang
diolah program dapat mengalami kondisi yang berbeda, dan karenanya
akan menempuh cabang program pengolahan data yang berbeda pula.
Karena itu, diperlukan sistem pemilihan cabang yang sesuai dengan
kondisi yang dihadapi oleh program. Untuk mengakomodasi keperluan
tersebut, Scilab menyediakan fasilitas untuk penyataan kondisi data,
serta struktur pencabangan if-else dan if-elseif-else.
Percabangan dalam alur eksekusi program terjadi karena data
memenuhi kondisi tertentu. Dalam Scilab, kondisi tersebut dinyatakan

21
Modul praktikum komputasi teknik

dengan menggunakan operator-operator logika seperti yang ditulis


pada Tabel 3.
Tabel 3. Jenis operator logika

Operasi Arti Contoh Pemakaian


== sama dengan x==0
~= tidak sama dengan x~=’m’
< lebih kecil dari x<0
> lebih besar dari x>t
<= lebih kecil atau sama dengan x<=2,5
>= lebih besar atau sama dengan x>=t
~ not / negasi / bukan ~x
& and / dan x&y
| or / atau x|y

Status logika data yang memenuhi kondisi yang disyaratkan


adalah true (benar). Pada Scilab, lambang status logika ini adalah T.
Sebaliknya bila data tersebut tidak memenuhi kondisi yang disyaratkan,
maka status logikanya adalah false (salah), dan lambangnya adalah F.

1. Percabangan if-else
Percabangan if-else digunakan untuk menyeleksi suatu
kondisi yang memungkinkan dua pilihan. Bila proses yang diseleksi
terpenuhi atau bernilai benar, maka pernyataan yang ada di dalam
blok if akan diproses dan dikerjakan. Jika digambarkan dalam
diagram alir, maka percabangan if dapat digambarkan
sebagaimana terlihat pada gambar 3.1.

22
Modul praktikum komputasi teknik

Gambar 3.1. Struktur percabangan if-else

Bentuk percabangan menggunakan if-else pada Scilab

mulai program
perintah1
if kondisi then
perintah2
else
perintah3
selesai

2. Percabangan if-elseif-if
Percabangan if-elseif-else digunakan untuk menyeleksi suatu
kondisi yang memungkinkan lebih dari dua pilihan. Jika
digambarkan dalam diagram alir, maka percabangan if-elseif-else
dapat digambarkan sebagaimana terlihat pada gambar 3.2.

23
Modul praktikum komputasi teknik

Gambar 3.2. Struktur percabangan if-elseif-else

Bentuk percabangan menggunakan if-elseif-else pada Scilab

mulai program
perintah1
if kondisi1 then
perintah2
elseif kondisi2 then
perintah3
elseif kondisi3 then
perintah4
else
perintah5
selesai

C. Langkah Praktikum
1. Percabangan if-else
1) Buka aplikasi Scilab

24
Modul praktikum komputasi teknik

2) Buka SciNotes baru


3) Tuliskan kode program untuk percabangan if-else berikut pada
SciNotes.

4) Jalankan program dan analisis hasilnya

2. Percabangan if-elseif-else
1) Buka aplikasi Scilab
2) Buka SciNotess baru
3) Tuliskan kode program untuk percabangan if-elseif-else berikut
pada SciNotes.

4) Jalankan program dan analisis hasilnya

25
Modul praktikum komputasi teknik

D. Tugas
Kerjakan tugas berikut, kemudian tulislah ke dalam sebuah laporan:
1. Diberikan rentang nilai sebagai berikut
Nilai Huruf Nilai Angka
A 80-100
B 70-80
C 60-70
D 50-60
E 0-50

Buatlah sebuah program berdasarkan syarat di atas, kemudian


konversikanlah nilai berikut ke dalam huruf:
a. 79,9
b. 81
c. 46
d. 65
e. 50,1

26
Modul praktikum komputasi teknik

MODUL 4 PENGULANGAN

A. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa mampu mengenal fungsi pengulangan dalam suatu
program pada Scilab.
2. Mahasiswa dapat membuat program yang berkaitan dengan
pengulangan pada Scilab.

B. Dasar Teori
Pengulangan atau iterasi adalah bentuk kendali aliran untuk
melakukan pekerjaan berulang kali menggunakan suatu nilai yang
berfungsi sebagai pencacah atau counter. Nilai pencacah dinaikkan
atau diturunkan setiap kali satu pekerjaan dilakukan. Pada operasi yang
melibatkan vektor atau matriks, pencacah biasanya juga berfungsi
sebagai indeks, yang menunjukkan posisi elemen vektor atau matriks
yang dioperasikan. Pengulangan (looping) adalah bagian yang
bertugas melakukan kegiatan/proses secara berulang-ulang sesuai
dengan perintah yang diberikan. Terdapat 4 bagian pengulangan:
1. Inisialisasi, berfungsi sebagai keadaan awal sebelum pengulangan
dilakukan Inisialisasi dilakukan sekali selama pengulangan.
2. Kondisi pengulangan, berfungsi untuk menentukan pengulangan
akan dilakukan atau tidak. Selama kondisi pengulangan
terpenuhi/benar, maka pengulangan akan dilakukan. Sebaliknya
jika kondisi pengulangan tidak terpenuhi/salah, maka pengulangan
dihentikan.
3. Proses, yaitu bagian yang dilakukan berulang-ulang selama kondisi
pengulangan terpenuhi atau bernilai benar.
4. Pengatur iterasi, berfungsi untuk mengatur langkah iterasi.
Langkah iterasi bisa dilakukan secara menaik atau menurun.

Pada Scilab, terdapat dua jenis pengulangan, yakni pengulangan


dengan menggunakan for-end dan while-end.

27
Modul praktikum komputasi teknik

1. Pengulangan for-end
Pengulangan for-end biasanya digunakan untuk kasus yang
banyaknya pengulangan yang akan dilakukan sudah diketahui
secara pasti dan menurut penulis, pengulangan dengan
menggunakan for-end lebih mudah dan efektif digunakan dalam
pemrograman di Scilab. Jika digambarkan dalam diagram alir,
maka pengulangan for-end dapat digambarkan sebagaimana
terlihat pada gambar 4.1.

Gambar 4.1. Struktur pengulangan for-end

Perintah for-end digunakan untuk melakukan proses


pengulangan selama kondisi ekspresi terpenuhi. Perbedaannya
dengan while-end adalah pada for-end jumlah pengulangan dapat
diketahui, sedangkan pada while-end bergantung pada nilai
ekspresi.

28
Modul praktikum komputasi teknik

Pengulangan akan dilakukan mulai dari pencacah sama


dengan nilai awal. Setelah satu operasi selesai dilakukan, nilai
pencacah diubah sebesar nilai perubahan. Jika nilai pencacah hasil
pengubahan telah melebihi nilai akhir, maka perulangan dihentikan.
Berikut merupakan bentuk pengulangan dengan menggunakan for-
end pada Scilab.

mulai program
perintah1
inisialisasi
for indeks = awal : langkah : akhir
perintah2
perintah3
selesai

2. Pengulangan while-end
Pengulangan while akan melakukan pemeriksaan kondisi
terlebih dahulu. Jika kondisi tidak terpenuhi, ada kemungkinan
pengulangan tidak dikerjakan sama sekali. Selama kondisinya
terpenuhi/benar, maka pengulangan akan dikerjakan. Pengulangan
while biasanya digunakan untuk kasus dimana banyaknya
pengulangan yang akan dilakukan tidak diketahui secara pasti.
While digunakan untuk melakukan proses perulangan selama
kondisi ekspresi terpenuhi. Begitu kondisi sudah tidak terpenuhi
lagi, maka proses pengulangan akan langsung dihentikan. Jika
digambarkan dalam diagram alir, maka pengulangan for-end dapat
digambarkan sebagaimana terlihat pada gambar 4.2.

29
Modul praktikum komputasi teknik

Gambar 4.2. Struktur pengulangan while-end

Bentuk pengulangan dengan menggunakan while-end pada Scilab

mulai program
inisialisasi kondisi sekarang, kondisi break
while kondisi sekarang ~=
kondisi akhir
perintah1
update kondisi sekarang
selesai

C. Langkah Praktikum
1. Pengulangan for-end
1) Buka aplikasi Scilab

30
Modul praktikum komputasi teknik

2) Buka SciNotes baru


3) Tuliskan kode program untuk pengulangan for-end berikut pada
SciNotes.

4) Jalankan program dan analisis hasilnya

2. Pengulangan while-end
1) Buka aplikasi Scilab
2) Buka SciNotes baru
3) Tuliskan kode program untuk pengulangan while-end berikut
pada SciNotes.

4) Jalankan program dan analisis hasilnya

31
Modul praktikum komputasi teknik

D. Tugas
Kerjakan tugas berikut, kemudian tulislah ke dalam sebuah laporan:
1. Buatlah program untuk konversi skala pada termometer Celcius,
Fahrenheit, Kelvin, dan Reamur menggunakan bentuk pengulangan
dan lengkapilah tabel di bawah ini!
No Celcius (oC) Reamur (oR) Fahrenheit (oF) Kelvin (K)
1 0
2 10
3 20
4 30
5 40
6 50
7 60
8 70
9 80
10 90
11 100

32
Modul praktikum komputasi teknik

MODUL 5 FUNGSI

A. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa mampu mengenal beberapa fungsi pada Scilab.
2. Mahasiswa dapat membuat dan menggunakan fungsi pada Scilab.

B. Dasar Teori
Suatu fungsi adalah sekumpulan statemen yang
merepresentasikan sebuah komputasi tertentu. Suatu fungsi dapat
dibuat dalam bentuk sebuah file teks (file-fungsi) atau dibuat secara
langsung pada jendela Scilab. File-fungsi adalah sebuah file teks yang
di dalamnya terdapat statemen-statemen Scilab dengan statemen-
statemen tersebut harus diitulis dengan sintaks sebagai berikut.

function [out1, out2, ...] = func_name(in1, in2, ...)


statemen-statemen
endfunction

Dengan func_name adalah nama fungsi, in1, in2 adalah argumen-


argumen input kemudian out1, out2 adalah argumen-argumen output.
Pada fungsi yang tidak mempunyai argumen input penggunaan tanda
kurung kiri dan kurung kanan, ( ), bersifat opsional. Pada fungsi-fungsi
yang mempunyai argumen output tunggal penggunaan kurung-siku kiri
dan kurungsiku kanan, [ ], bersifat opsional. Aturan penamaan fungsi
adalah sama seperti aturan penamaan suatu variabel.
Berikut ini beberapa hal yang sebaiknya dilakukan pada saat
pembuatan sebuah fungsi.
1. Pada bagian awal sebuah fungsi, dimasukkan beberapa baris
komentar yang berisi tentang tujuan komputasi dari fungsi.
2. Variabel-variabel yang terdapat di dalam suatu fungsi harus mudah
dimengerti.
3. Terdapat penjelasan singkat tentang variabel-variabel yang
digunakan.

33
Modul praktikum komputasi teknik

4. Menuliskan baris komentar pada bagian awal dari suatu blok


statemen yang cukup panjang maupun pada blok-statemen untuk
perhitungan yang cukup sulit.

Sebuah fungsi yang ditulis dengan gaya penulisan yang baik akan
mudah untuk dibaca dan dimengerti. Manfaat lainnya yaitu proses
pengecekan atau perbaikan jika ada kesalahan dalam fungsi yang telah
dibuat dapat dilakukan dengan mudah.
Sebuah file-fungsi yang telah selesai dibuat dengan teks editor
SciNotess dapat disimpan ke dalam sebuah file tertentu melalui menu
File → Save. Meskipun dapat digunakan sembarang ekstensi namun
sebaiknya suatu file fungsi disimpan dengan ekstensi sci. Pada sebuah
file-fungsi di dalamnya dapat terdiri dari sebuah fungsi saja maupun
beberapa fungsi seperti yang ditunjukkan pada contoh file-fungsi
(Fibonacci.sci) di bawah ini.

Suatu fungsi yang terdapat dalam sebuah file-fungsi harus


dieksekusi terlebih sebelum dapat digunakan. Untuk file fungsi yang
terbuka pada jendela SciNotess, hal ini dapat dilakukan melalui menu
Execute.
File-fungsi yang tersimpan pada suatu direktori tertentu dapat
dieksekusi dengan statemen exec(nama_file), dengan nama_file
adalah nama dari file-fungsi. Jika file-fungsi tersimpan pada direktori
kerja maka argumen nama_file cukup dengan nama filenya saja, seperti
pada contoh di bawah ini:

34
Modul praktikum komputasi teknik

Namun jika file-fungsi tidak tersimpan pada direktori kerja maka


argumen nama_file harus ditulis dengan nama file-fungsi beserta nama
direktorinya.

Jika di belakang statemen exec(nama_file) tidak ditambahkan tanda


titik-koma maka semua statemen yang terdapat di dalam file-fungsi
akan ditampilkan pada jendela Scilab.
Sebuah file-fungsi juga dapat dieksekusi melalui menu File →
Execute yang terdapat pada jendela Scilab. Setelah dilakukan eksekusi
terhadap file-fungsi, fungsi-fungsi yang terdapat di dalamnya dapat
dijalankan seperti halnya fungsi-fungsi yang telah terpasang di dalam
Scilab.

C. Langkah Praktikum
1. Fungsi torsi
1) Buka aplikasi Scilab
2) Buka SciNotes baru
3) Tuliskan kode program untuk fungsi torsi berikut pada SciNotes.

4) Jalankan program dan analisis hasilnya

35
Modul praktikum komputasi teknik

2. Fungsi trigonometri
1. Buka aplikasi Scilab
2. Buka SciNotes baru
3. Tuliskan kode program untuk fungsi trigonometri berikut pada
SciNotes.

4. Jalankan program dan analisis hasilnya

D. Tugas
Kerjakan tugas berikut, kemudian tulislah ke dalam sebuah laporan:
1. Buatlah program menggunakan fungsi untuk konversi satuan
panjang!

36
Modul praktikum komputasi teknik

MODUL 6 VISUALISASI

A. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa dapat mengenal jenis visualisasi pada scilab.
2. Mahasiswa dapat memvisualisasikan data pada Scilab.

B. Dasar Teori
Visualisasi merupakan suatu rekayasa dalam pembuatan
gambar, diagram atau animasi untuk penampilan suatu informasi.
Suatu grafik diperlukan sebagai visualisasi dari sebuah fungsi
matematika, sekumpulan data atau hasil suatu perhitungan. Di dalam
Scilab, pembuatan suatu grafik dapat dilakukan dengan mudah karena
Scilab telah menyediakan fitur-fitur yang relatif lengkap untuk
pembuatan suatu grafik dua dimensi (2D) maupun tiga dimensi (3D).
Grafik yang dihasilkan akan ditampilkan pada jendela grafik yang
terpisah dari jendela Scilab, seperti yang terlihat pada gambar 6.1.

Gambar 6.1. Visualisasi grafik dengan Scilab

Penggunaan perintah plot, bar atau yang lain bisa menampilkan


sebuah grafik dalam bentuk 2D maupun 3D. Tentunya, masing-masing
memiliki syarat-syarat yang harus terpenuhi. Misalnya, untuk
menampilkan grafik 2D harus tersedia data matriks atau vektor 2

37
Modul praktikum komputasi teknik

dimensi. Jika akan menampilkan grafik 3D maka harus tersedia data


matriks atau vektor 3 dimensi pula. Pada Scilab, sebuah grafik tunggal
dari sekumpulan titik atau pasangan data dapat dibuat dengan
menggunakan fungsi plot dan plot2d dengan sintak sebagai berikut:

plot(xdata, ydata)
plot2d(xdata, ydata)

dengan xdata dan ydata adalah dua buah vektor yang mempunyai
dimensi sama.
Grafik yang dihasilkan oleh fungsi plot2d merupakan sebuah
grafik polos tanpa dilengkapi dengan judul grafik dan label pada setiap
sumbunya. Fungsi title, xlabel dan ylabel dapat digunakan untuk
menambahkan judul grafik, label pada sumbu horisontal dan sumbu
vertikal. Sintak dari ketiga fungsi adalah sebagai berikut:

title(jdl)
xlabel(lbl_x)
ylabel(lbl_y)

dengan jdl, lbl_x dan lbl_y masing-masing adalah string yang


menyatakan judul grafik, label pada sumbu horisontal dan label pada
sumbu vertikal.

Gambar 6.2. Visualisasi grafik tunggal

38
Modul praktikum komputasi teknik

Fungsi plot2d juga dapat digunakan untuk membuat sebuah


grafik yang terdiri dari beberapa kurva. Kurva-kurva yang dibentuk dari
pasangan setiap vektor kolom yang terdapat pada matriks Y dengan
vektor x dapat dibuat dengan sintaks sebagai berikut:
plot(x, [y1 y2 ... yn])
plot2d(x, [y1 y2 ... yn])
dengan x, y1, y2, yn merupakan vektor-vektor kolom dengan jumlah
elemen yang sama.

Gambar 6.3. Grafik kurva majemuk

C. Langkah Praktikum
1. Visualisasi grafik tunggal
1) Buka aplikasi Scilab
2) Buka SciNotes baru
3) Tuliskan kode program untuk visualisasi grafik tunggal berikut
pada SciNotes.

39
Modul praktikum komputasi teknik

4) Jalankan program dan analisis hasilnya

2. Visualisasi grafik majemuk


1. Buka aplikasi Scilab
2. Buka SciNotes baru
3. Tuliskan kode program untuk visualisasi grafik majemuk berikut
pada SciNotes.

4. Jalankan program dan analisis hasilnya

D. Tugas
Kerjakan tugas berikut, kemudian tulislah ke dalam sebuah laporan:
1. Visualisasikan hasil pengukuran suhu dari sebuah mesin berikut:
Waktu (jam) Suhu (oC)
0 35
1 38
2 40
3 42
4 45
5 47
6 49
7 50
8 51

40
Modul praktikum komputasi teknik

DAFTAR PUSTAKA

Arman, Y., 2012, Modul Algoritma dan Pemograman, Program Studi Fisika,
Universitas Tanjungpura.

Arman, Y., 2018, Modul Praktikum Fisika Komputasi I, Program Studi


Fisika, Universitas Tanjungpura.

Arief, S., 2015, Pengenalan Scilab: Perangkat Lunak Gratis untuk


Komputasi Numerik dan Visualisasi Data.

Aulia, F., 2013, Scilab (5.4.0), Laboratorium Informatika dan Komputer,


Program Studi Teknik Elektro, Universitas Brawijaya.

Barakbah, A.R., Karlita, T., Ahsan, A.S., 2013, Logika dan Algoritma,
Program Studi Teknik Informatika, Politeknik Elektronika Negeri
Surabaya.

Baudin, M., 2010, Introduction to Scilab, Consortium Scilab,


www.Scilab.org.

Chapra, S.C., Canale, R.P., 2015, Numerical Methods for Engineers,


Seventh edition, Mc Graw-Hill Education, New York.

Heriyanto, M., 2018, Modul Praktikum GP2013 Metode Komputasi,


Semester I TA. 2018, Program Studi Teknik Geofisika, Universitas
Pertamina.

Nagar, S., 2017, Introduction to Scilab: for Engineers and scientists, Apress,
New York.

Suparno, S., 2008, Komputasi untuk Sains dan Teknik, Departemen Fisika,
Universitas Indonesia.

41
Modul praktikum komputasi teknik

SISTEMATIKA LAPORAN PRAKTIKUM KOMPUTASI TEKNIK

Laporan praktikum komputasi teknik ditulis menggunakan jenis huruf


Arial ukuran 12 dengan jarak baris 1,5 spasi dan ukuran kertas A-4 (margin
kiri 4 cm; margin atas, kanan dan bawah masing-masing 3 cm) serta
mengikuti sistematika dengan urutan sebagai berikut:

HALAMAN SAMPUL
Halaman sampul harus sesuai dengan format lampiran 1.

DAFTAR ISI
Berisi daftar isi dalam laporan praktikum

DAFTAR GAMBAR
Berisi daftar gambar dalam laporan praktikum

DAFTAR TABEL
Berisi daftar tabel dalam laporan praktikum

JUDUL PRAKTIKUM
Lihat pada modul praktikum

TUJUAN PRAKTIKUM
Lihat pada modul praktikum

DASAR TEORI
Teori dasar berisi penjelasan mengenai istilah-istilah yang dipakai pada
praktikum. Buatlah teori dasar dengan singkat, padat, dan jelas. Boleh
sama dengan di modul atau ditambahkan dari sumber lainnya. Cantumkan
referensi jika memang mengambil dari sumber lain. Boleh mengambil
referensi dari website terpercara. jangan mengambil dari wikipedia,
blogspot, wordpress dan sejenisnya.

42
Modul praktikum komputasi teknik

DATA DAN PENGOLAHAN


Berisi screenshot kode program dan data yang diolah pada praktikum dan
output (teks, grafik, gambar, dan lain-lain) yang keluar dari kode program.

ANALISIS
Berisi analisa dari data di modul dan atau hasil output kode program.

KESIMPULAN
Kesimpulan berupa jawaban dari tujuan berdasarkan hasil praktikum yang
diperoleh.

REFERENSI
Cantumkan referensi yang digunakan dalam pembuatan laporan ini sesuai
dengan lampiran 2

43
Modul praktikum komputasi teknik

Lampiran 1

LAPORAN PRAKTIKUM
KOMPUTASI TEKNIK

...JUDUL PRAKTIKUM...

Oleh:

NAMA MAHASISWA
NIM.00000

PROGRAM STUDI D-IV TEKNIK MESIN PERTANIAN


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SAMBAS
TAHUN 2020

44
Modul praktikum komputasi teknik

Lampiran 2

Format Penulisan Referensi Laporan

BUKU
Penulis. Tahun Terbit. Judul. Penerbit: Kota Terbit. Halaman.
Contoh:
Chapra, S.C., Canale, R.P. 2015. Numerical Methods for Engineers.
Seventh edition. Mc Graw-Hill Education. New York. Hal. 10-19.

Nagar, S. 2017. Introduction to Scilab: for Engineers and scientists. Apress.


New York. Hal. 60-70.

Sianipar, R.H. 2013. Pemrograman MATLAB. Penerbit Informatika:


Bandung. Hal. 20-24.

JURNAL/PROSIDING
Penulis. Tahun Terbit. Judul. Nama dan Nomor Jurnal.
Contoh:
Stroustrup, B. 1999. Learning Standars C++ as a New Language. The
C/C++ Users Journal p. 1-11.

Sutter, H. 2012. Modern C++ design. C/C++ Users Journal p. 41-42.

ARTIKEL ONLINE
Penulis. Tahun Terbit. Judul Artikel. URL. [tahun/bulan/tanggal akses].
Keterangan: Pastikan penulis web/blog tersebut jangan anonim.
Contoh:
Abdullah. 2012. Scilab untuk Sains dan Teknik: Horizon-Snap Max.
Tersedia: http://ensiklopediscilab.blogspot.co.id/2012/09/Scilab-
untuk-sains-dan-teknik-1-horizon.html [2020/10/28]

45

Anda mungkin juga menyukai