dan memperbaiki etika pada pelajar di lingkungan SMPN 5 Majalengka", maka akan dibahas sedikit
metode sebagai upaya mendukung proses penguatan cara berpikir logis terutama untuk para pelajar
dasar dan menengah dimana sabagai tahapan awal pembentukan secara mental dan psikologinya.
Disini disebutkan mengenai Computational Thinking yang sebetulnya sudah muncul sejak lama dan
sudah banyak pembahasan mengenai hal tersebut. Untuk pengertian dasar dari Computational Thinking
tersebut adalah berpikir komputasi yaitu sebuah metoda pemecahan masalah dengan
mengaplikasikan/melibatkan teknik yang digunakan oleh software engineer dalam menulis program.
Maksud dari berpikir komputasi tidak berarti kita harus berpikir seperti komputer, melainkan berpikir
tentang komputasi di mana sesorang dituntut untuk memformulasikan masalah dalam bentuk masalah
komputasi dan menyusun solusi komputasi yang baik (dalam bentuk algoritma) atau menjelaskan
mengapa tidak ditemukan solusi yang sesuai. Computational Thinking melatih otak untuk terbiasa
berfikir secara logis, terstruktur dan kreatif.
Istilah Computational Thinking (CT) pertama kali diperkenalkan oleh Seymour Papert pada tahun 1980
dan 1996. Kemudian dii tahun 2014, pemerintah Inggris memasukkan materi pemrograman kedalam
kurikulum sekolah dasar dan menengah, tujuannya bukan untuk mencetak pekerja software
(programmer) secara massif tetapi untuk mengenalkan Computational Thinking (CT) sejak dini kepada
siswa. Pemerintah Inggris percaya Computational Thinking (CT) dapat membuat siswa lebih cerdas dan
membuat mereka lebih cepat memahami teknologi yang ada di sekitar mereka.
Sehingga Computational Thinking ini berfokus pada kemampuan berfikir untuk mencari pemecahan
masalah dan mencari alternative lain dalam pemecahan masalah tersebut sehingga mendapatkan solusi
yang terbaik. Sistem PBL (Problem Based Learning) adalah merupakan elemen yang penting sebagai
contoh penerapan dalam pembelajaran, sehingga tidak hanya peserta didik saja yang harus diterapkan
cara berpikir komputasi tersebut tapi Guru/Pendidik pun harus mampu menerapkannya terhadap diri
sendiri sehingga mampu dengan mudah menularkannya pada peserta didik, memberikan ilustrasi dan
membantu peserta didik untuk menerapkannya di dunia nyata.
a. Decomposition, yaitu kemampuan memecah data, proses atau masalah (kompleks) menjadi bagian-
bagian yang lebih kecil atau menjadi tugas-tugas yang mudah dikelola.
b. Pattern Recognition, yaitu kemampuan untuk melihat persamaan atau bahkan perbedaan pola, tren
dan keteraturan dalam data yang nantinya akan digunakan dalam membuat prediksi dan penyajian data.
c. Abstraksi, yaitu melakukan generalisasi dan mengidentifikasi prinsip-prinsip umum yang menghasilkan
pola, tren dan keteraturan tersebut
d. Algorithm Design, adalah kemampuan mengembangkan petunjuk pemecahan masalah yang sama
secara step-by-step, langkah demi langkah, tahapan demi tahapan sehingga orang lain dapat
menggunakan langkah/informasi tersebut untuk menyelesaikan permasalahan yang sama.
Diatas disebutkan mengenai Algoritma, perlu diketahui algoritma ini bisa diartikan sebagai prosedur
yang berupa langkah demi langkah. Algoritma sering digunakan untuk perhitungan, penalaran secara
otomatis dan juga pemrosesan data. Sehingga algoritma merupakan pilihan dari berbagai metode
Computational Thinking yang ada yang sangat mudah diterapkan terhadap peserta didik, karena
algoritma mudah untuk di design dan dipahami contohnya dengan menggunakan
skem/flowchart/diagram alur.
Setiap flowchart yang dibuat memiliki bentuk dengan arti tersendiri yang perlu dijelaskan sebelumnya.
Sehingga siswa dapat menyusun flowchart dan dapat membaca flowchart tersebut dengan mudah.
Kemudian secara definisi sendiri Algoritma adalah urutan langkah-langkah logis penyelesaian masalah
yang disusun secara sistematis dan logis. Kata logis merupakan kata kunci dalam algoritma dan langkah-
langkah dalam algoritma harus logis dan harus dapat ditentukan bernilai salah atau benar.
Semoga tidak hanya di Negara-negara lain saja yang dapat menerapkan sistem Computational Thinking
ini saja tetapi di Negara Indonesia sendiri bisa lebih terdepan mencetak generasi penerus bangsa yang
berkualitas.
Sumber : https://www.kompasiana.com/santihartini/5baa21deaeebe120255e9432/computational-
thinking-dengan-algoritma-sederhana-sebagai-dasar-kemampuan-berpikir-logis-pada-pelajar?
page=all#&gid=1&pid=1
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pengertian algoritma adalah suatu urutan dari beberapa langkah yang logis guna menyelesaikan
masalah. Pada saat kita memiliki masalah, maka kita harus dapat untuk menyelesaikan masalah tersebut
dengan menggunakan langkah-langkah yang logis. Contoh dari algoritma sederhana dalam kehidupan
nyata adalah pada saat memasak air. Hal-hal yang perlu dilakukan untuk memasak air seperti berikut :
siapkan panci, masukkan air secukupnya ke dalam panci, tutup panci tersebut, letakkan panci tersebut di
atas kompor, hidupkan kompor dengan api sedang, apabila air sudah mendidih, matikan kompor,
setelah itu angkat panci tersebut dari kompor. Langkah-langkah untuk memasak air tersebut merupakan
algoritma memasak air. Sehingga memiliki urutan langkah-langkah yang logis.
Dalam ilmu matematika dan komputer, pengertian algoritma merupakan prosedur dari beberapa
langkah demi langkah untuk penghitungan. Algoritma dipakai untuk penghitungan, penalaran otomatis,
dan pemrosesan data. Pengertian algoritma ialah suatu metode yang efektif diekspresikan sebagai
rangkaian yang terbatas dari beberapa instruksi yang telah dijelaskan dengan baik guna menghitung
sebuah fungsi. Susunan algoritma dimulai dari kondisi awal dan input awal, instruksi tersebut
mendeskripsikan komputasi yang apabila itu dieksekusi serta diproses dengan melewati urutan-urutan
kondisi terbatas yang terdefinisi dengan baik, sehingga dapat menghasilkan output atau keluaran dan
berhenti di kondisi akhir yang telah ditentukan.
Algoritma sangat diperlukan untuk mengolah data yang ada di komputer. Dalam sistem komputer,
pengertian algoritma ialah logika yang dibuat dengan memakai software oleh para pembuat perangkat
lunak untuk membuat software tersebut menjadi lebih bagus. Algoritma berbeda dengan Logaritma
Logika berasal dari dari bahasa Yunani yaitu LOGOS yang berarti “ ilmu” . Logika dapat diartikan ilmu
yang mengajarkan cara berpikir untuk Melakukan aksi dengan tujuan tertentu.
Algoritma berasal dari nama seorang Ilmuwan Arab yang bernama Abu Ja‟far Muhammad Ibnu Musa
Al Khuwarizmi penulis buku berjudul Al Jabar Wal Muqabala (Buku Pemugaran dan Pengurangan). Kata
Al Khuwarizmi dibaca orang barat menjadi Algorism yang kemudian lambat laun menjadi Algorithm
diserap dalam bahasa Indonesia menjadi Algoritma.
masalah.
Dari pengertian diatas maka dapat diartikan Logika dan Algoritma adalah ilmu yang mempelajari cara
penyelesaian masalah berdasarkan langkah-langkah terbatas yang logis dan sistematis dengan tujuan
tertentu.
Contoh Algoritma:
Permasalahan:
Diberikan dua gelas (A dan B), gelas A berisi air kopi dan gelas B berisi air teh. Pertukarkan isi gelas
tersebut sehingga menghasilkan gelas A semula berisi air kopi menjadi berisi air teh dan gelas B yang
semula berisi air teh menjadi berisi air kopi.
Penyelesaian:
Untuk mempertukarkan isi gelas dengan benar, maka diperlukan gelas tambahan yang kita namakan
gelas C sebagai tempat penampungan sementara. Berikut Algoritmanya:
Kasus :
Latihan:
Algortima Tukar_Isi_Gelas Ada dua gelas (gelas A dan gelas B), gelas A berisi Kopi dan gelas B berisi Teh.
Pertukarkan isi kedua gelas tersebut sehingga gelas A yang semula berisi Kopi menjadi berisi Teh dan
gelas B yang semula berisi Teh menjadi berisi Kopi.
Deskripsi
A : berisi Teh
B. Syarat-Syarat Algoritma
1. Finiteness (Keterbatasan)
Setiap langkah algoritma harus didefinisikan dengan tepat dan tidak menimbulkan makna ganda
3. Input (Masukan)
Sebuah algoritma memiliki nol atau lebih masukan (input) yang diberikan kepada algoritma sebelum
dijalankan
4. Output (Keluaran)
5. Effectiveness (Efektivitas)
Suatu Algoritma dapat terdiri dari tiga struktur dasar, yaitu runtunan, pemilihan dan pengulangan.
Berikut Penjelasan ringkas dari tiga struktur tersebut :
1. Runtunan
Runtunan yaitu satu atau lebih instruksi yang dikerjakan secara berurutan sesuai dengan urutan
penulisannya. Urutan dari instruksi menentukan hasil akhir dari suatu algoritma. Bila urutan penulisan
berubah maka mungkin juga hasil akhirnya berubah.
(3 * 5) + 5 = 20
3 * (5 + 5) = 30
Dari contoh diatas dapat dilihat ternyata hasil akhirnya dapat berubah apabila urutan pengerjaannya
berbeda.
2. Pemilihan
3. Pengulangan
Pengulangan merupakan pengulangan sejumlah aksi yang sama sebanyak jumlah yang ditentukan atau
sesuai dengan kondisi yang diinginkan.
· While … Do
D. Penulisan Algoritma
Contoh:
Tulislah algoritma untuk mencari Luas Persegi Panjang, apabila diketahui nilai panjang 8 dan nilai lebar
5.
Bahasa Natural
1 Mulai
7 Selesai
Pseude Code
1 Start
2 Input (Panjang)
3 Input (Lebar)
5 Output (Luas)
7 End
E. Teks Algoritma
1. Bagian Kepala
2. Bagian Deklarasi
3. Bagian Deskripsi
Algoritma nama_algoritma
Deklarasi
Deskripsi