A. Decomposition
Dekomposisi merupakan tahap pertama dari computational thinking. Dekomposisi sendiri dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti proses perubahan menjadi bentuk yang lebih
sederhana atau penguraian. Di mana pada computational thinking ini berarti proses pemecahan
masalah menjadi bagian-bagian kecil yang lebih sederhana dan membuat kita lebih mudah dalam
menyelesaikan suatu permasalahan.
Small Solution
Big task Analysis Synthesis
tasks
Dekomposisi mengajak kita untuk tidak melihat masalah secara bulat dan utuh yang akan membuat
kita kesulitan dalam mencari solusinya. Melainkan kita dilatih untuk bisa memecahkan masalah menjadi
bagian-bagian atau tugas-tugas kecil yang lebih mudah untuk dikelola.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dekomposisi adalah kemampuan memecah
data, proses atau masalah (kompleks) menjadi bagian-bagian yang lebih kecil atau menjadi tugas-tugas
yang mudah dikelola. Misalnya memecah “drive/directory” dalam sebuah computer berdasarkan
komponen penyusunannya, file dan directory. Adapun langkah-langkah dalam dekomposisi sebagai
berikut :
C. Abstraksi
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI). Abstraksi merupakan proses atau
perbuatan pemisahan. Abstraksi mengacu pada pemfokusan informasi penting saja,
mengabaikan detail yang tidak relevan. Untuk mencapai solusi, kita perlu mengabaikan
karakteristik yang tidak perlu agar dapat focus pada hal-hal yang kita lakukan.
Abstraksi adalah melakukan generalisasi dan mengidentifikasi prinsip-prinsip umum
yang menghasilkan pola, tren, dan keteraturan tersebut. Contoh dari abstraksi sendiri secara
tidak sadar sering kita jumpai, seperti peta dunia. Peta dunia merupakan salah satu contoh dari
abstraksi. Dimana peta dunia menggambarkan wilayah-wilayah di bumi secara umum. Artinya
hanya memperhatikan aspek-aspek tertentu tanpa mendetailkannya.
Dalam abstraksi, focus utamanya pada karakteristik umum yang ada pada setiap
elemen, bukan detail spesifik. Setelah memiliki model, kita dapat merancang suatu algoritma.
Adapun langkah dari proses abstraksi sebagai berikut.
1) Mengumpulkan sub masalah dari hasil dekomposisi.
2) Menentukan skala kebutuhan dari sub masalah tersebut terhadap seberapa besar dampak
dari sub masalah tersebut terhadap masalah kompleks.
3) Menghilangkan sub masalah yang memiliki skala kebutuhan tidak terlalu penting hingga tidak
penting.
D. Algorithm Design
Algoritma bisa diartikan sebagai prosedur yang berupa langkah demi langkah. Algoritma
sering digunakan untuk perhitungan, penalaran secara otomatis dan juga pemrosesan data.
Sehingga algoritma merupakan pilihan dari berbagai metode computational thinking yang ada
sangat mudah diterapkan terhadap peserta didik, karena algoritma mudah untuk didesain dan
dipahami contohnya dengan menggunakan skema/flowchart/diagram alur. Dalam menulis
algoritma membutuhkan perencanaan yang panjang agar dapat berfungsi dengan benar. Solusi
yang ditawarkan computer sebaik algoritma yang kamu tulis. Jika algoritmanya tidak bagus,
maka solusi kamu juga tidak akan bagus.
Algorithm design adalah kemampuan mengembangkan petunjuk pemecahan masalah
yang sama secara step by step, langkah demi langkah, tahapan demi tahapan sehingga orang
lain dapat menggunakan langkah/informasi tersebut untuk menyelesaikan permasalahan yang
sama. Salah satu aspek terpenting dari perancangan algoritma adalah membuat algoritma yang
berjalan dengan efisien.
Contoh sederhana dari algorithm design adalah:
1) Langkah-langkah membuat kopi;
2) Langkah-langkah menanam biji;
3) Implementasi program computer dalam bahasa C, Pascal, Fortran, dan lain-lain.