Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMROGRAMAN KOMPUTER

ALGORITMA PEMROGRAMAN

Oleh:

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2018
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemajuan teknologi pengetahuan dan teknologi beserta aplikasinya

disegala bidang tidak bisa lepas dari perangkat komputer. Penggunaan

komputer sudah menjangkau hampir segala bidang dalam aktivitas kehidupan

manusia, baik dalam lingkungan pendidikan, organisasi, perusahaan maupun

masyarakat umum. Penggunaan komputer terbukti banyak membantu kita

dalam melakukan pekerjaan dengan lebih baik. Didalam kehidupan sehari –

hari dalam penggunaan komputer, kebutuhan akan layanan informasi sangatlah

penting, melalui aplikasi dapat mempermudah dalam proses kegiatan.

Dalam beberapa konteks pemograman, algortima merupakan spesefikasi

urutan langkah untuk melakukan pekerjaan tertentu, untuk menyelesaikan suatu

masalah tidak cukup dengan menemukan algoritma yang hasil penyelesaian

masalahnya terbukti benar. Artinya algoritma akan memberikan keluaran yang

dikehendaki dari sejumlah masukan yang diberikan. Tidak peduli sebagus apapun

algoritma, kalau memberikan keluaran yang salah, pastilah algoritma tersebut

bukan algoritma yang baik. Maka dari itu, sebuah algortima yang baik akan

menggunakan algoritma yang efektif, efisien, tepat sasaran dan terstruktur. Untuk

memilih algoritma yang kualifikasinya seperti itu dapat diukur dari waktu

eksekusi algoritma dan kebutuhan ruang memori. Algoritma yang efisien adalah

algoritma yang meminimumkan kebutuhan waktu dan ruang. Digunakan untuk

menjelaskan model pengukuran waktu dan ruang ini adalah kompleksitas


algoritma. Namun, kebutuhan waktu dan ruang dari suatu algoritma bergantung

pada jumlah data yang diproseskan dan algoritma yang digunakan. Kompleksitas

Waktu T(n) adalah jumlah operasi yang dilakukan untuk melaksanakan algoritma

sebagai fungsi dari ukuran masukan n. Maka, dalam mengukur kompleksitas

waktu dihitunglah banyaknya operasi yang dilakukan oleh algoritma.

Algoritma adalah urutan langkah – langkah logika yag menyatakan suatu

tugas dalam menyelesaikan suat masalah atau problem. Istilah algoritma biasanya

terkait dengan pembuatan suatu program atau software. Sebuah algoritma dapat

digambarkan dengan menggunakan diagram alir (flowchart). Diagram alir adalah

simbol – simbol yang digunakan untuk menggambar sebuah pernyataan logika

pemrograman serta aliran logika yang ditunjukkan dengan arah panah.

B. Tujuan

1. Mampu memahami suatu persolan.

2. Mampu mendesain penyelesaian persoalan kedalam algoritma.

3. Mampu menotasikan algoritma yang sudah dibuat menggunakan notasi.


II. TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Saputra, dkk (2010) menjelaskan bahwa algoritma adalah deretan

instruksi yang jelas untuk memecakan masalah, yaitu untuk memperoleh keluaran

yang diinginkan dari suatu masukan (Rahayuningsih, 2016).

Ada 3 definisi tentang algoritma yang dijelaskan oleh Suarga (2012),

diantaranya :

1. Teknik penyusunan langkah-langkah penyelesaian masalah dalam bentuk

kalimat dengan jumlah kata terbatas tetapi tersusun secara logis dan

sistematis.

2. Suatu prosedur yang jelas untuk menyelesaikan suatu persoalan dengan

menggunakan langkah – langkah tertentu dan terbatas jumlahnya.

3. Susunan langkah yang pasti, yang bila diikuti maka akan mentransformasi

data input menjadi output yang beruapa informasi.

Algoritma merupakan suatu prosedur untuk menyelesaikan suatu masalah

yang tersusun secara logis dan sistematis serta akan memperoleh data masukan

menjadi keluaran yang diinginkan berupa informasi (Rahayuningsih, 2016).

Algoritma ini ditemukan di Universitas Michigan, Amerika Serikat oleh

John Holland (1975) melalui sebuah penelitian dan dipopulerkan oleh salah

satu muridnya, David Goldberg. Algoritma genetik adalah algoritma yang

berusaha menerapkan pemahaman mengenai evolusi alamiah pada tugas-tugas

pemecahan – masalah (problem solving). Pendekatan yang diambil oleh

algoritma ini adalah dengan menggabungkan secara acak berbagai pilihan


solusi terbaik di dalam suatu kumpulan untuk mendapatkan generasi solusi

terbaik berikutnya yaitu pada suatu kondisi yang memaksimalkan

kecocokannya atau lazim disebut fitness. Generasi ini akan merepresentasikan

perbaikan – perbaikan pada populasi awalnya. Dengan melakukan proses ini

secara berulang, algoritma ini diharapkan dapat mensimulasikan proses

evolusioner. Pada akhirnya, akan didapatkan solusi-solusi yang paling tepat

bagi permasalahan yang dihadapi (Budhi, 2008).

Algoritma Raita merupakan bagian dari algoritma exact string matching

yaitu pencocokan string secara tepat dengan susunan karakter dalam string

yang dicocokkan memiliki jumlah maupun urutan karakter dalam string yang

sama. Raita merancang sebuah algoritma dengan membandingkan karakter

yang terakhir dari pola yang diawali dari karakter paling kanan dari jendela.

Jika cocok, kemudian karakter pertama dari pola teks paling kiri dari jendela

juga dibandingkan. Jika cocok, maka akan dibandingkan karakter tengah pola

dengan karakter teks tengah jendela. Pada akhirnya, jika benar-benar cocok,

maka algoritma membandingkan karakter lain mulai dari pola karakter kedua ke

karakter kedua terakhir dan akan membandingkan dengan karakter tengah lagi

(Bhandari dan Anil, 2014).

Algoritma C4.5 adalah salah satu dari algoritma yang memiliki dicision tree.

Dicision tree (pohon keputusan) mirip sebuah struktur pohon dimana terdapat

node internal (bukan daun) yang mendeskripsikan atribut – atribut, setiap cabang

menggambarkan hasil dari atribut yang diuji dan setiap daun menggambarkan

kelas. Pohon keputusan ini adalah model prediksi menggunakan struktur pohon
atau struktur berhirarki. Konsep dari pohon keputusan adalah mengubah data

menjadi pohon keputusan dan aturan – aturan keputusan. Data dalam pohon

keputusan biasanya dinyatakan dalam bentuk tabel dengan atribut dan record.

Atribut menyatakan suatu parameter yang dibuat sebagai kriteria dalam

pembentukan tree (Haryati dkk, 2015).

Algoritma Boyer-Moore adalah salah satu algoritma untuk mencari suatu

string di dalam teks, dibuat oleh R.M Boyer dan J.S Moore. Algoritma Boyer-

Moore melakukan perbandingan dimulai dari kanan ke kiri, tetapi pergeseran

window tetap dari kiri ke kanan. Jika terjadi kecocokkan maka dilakukan

perbandingan karakter teks dan karakter pola yang sebelumnya, yaitu dengan

sama – sama mengurangi indeks teks dan pola masing-masing sebanyak satu.

Dengan mengunakan algoritma ini, secara rata – rata proses pencarian akan

menjadi lebih cepat jika dibandingkan dengan algoritma lainnya (Argakusumah

dan Seng, 2014).

Pertimbangan dalam pemilihan algoritma adalah algoritma haruslah benar.

Artinya algoritma akan memberikan keluaran yang dikehendaki dari sejumlah

masukan yang diberikan. Tidak peduli serumit apapun algoritma, jika

memberikan keluaran yang salah, pastilah algoritma tersebut bukanlah algoritma

yang baik (Effendi dkk, 2010).

Pertimbangan lain yang harus diperhatikan adalah seberapa baik hasil yang

dicapai oleh algoritma tersebut. Hal ini penting terutama pada algoritma untuk

menyelesaikan masalah yang memerlukan aproksimasi hasil. Algoritma yang baik


harus mampu memberikan hasil yang sedekat mungkin dengan nilai yang

sebenarnya (Effendi dkk, 2010).

Selanjutnya adalah efisiensi algoritma. Efisiensi algoritma dapat ditinjau

dari 2 hal yaitu efisiensi waktu dan memori. Meskipun algoritma memberikan

keluaran yang benar, tetapi jika harus menunggu lama untuk mendapatkan

keluarannya, algoritma tersebut bukanlah algoritma yang baik, setiap orang

menginginkan keluaran yang cepat (Effendi dkk, 2010).

Pembuatan algoritma mempunyai banyak keuntungan diantaranya

pembuatan atau penulisan algoritma tidak tergantung pada bahasa pemrograman

apapun, artinya penulisan algoritma independen dari bahasa pemrograman dan

komputer yang melaksanakannya, notasi algoritma dapat diterjemahkan ke

dalam berbagai bahasa pemrograman, apapun bahasa pemrogramannya output

yang akan dikeluarkan sama, karena algoritmanya sama (Khairul dkk, 2018).

Syarat-Syarat Algoritma, yaitu (Nuraini, 2015):

1. Finiteness (Keterbatasan)

Algoritma harus berakhir setelah melakukan sejumlah langkah proses.

2. Definiteness (Kepastian)

Setiap langkah algoritma harus didefinisikan dengan tepat dan tidak

menimbulkan makna ganda.

3. Input (Masukan)

Sebuah algoritma memiliki nol atau lebih masukan (input) yang diberikan

kepada algoritma sebelum dijalankan.

4. Output (Keluaran)
Setiap algoritma memberikan satu atau beberapa hasil keluaran.

5. Effectiveness (Efektivitas)

Langkah-langkah algoritma dikerjakan dalam waktu yang wajar.

Suatu Algoritma dapat terdiri dari tiga struktur dasar, yaitu runtunan,

pemilihan dan pengulangan. Berikut Penjelasan ringkas dari tiga struktur tersebut

(Nuraini, 2015):

1. Runtunan

Runtunan yaitu satu atau lebih instruksi yang dikerjakan secara

berurutan sesuai dengan urutan penulisannya. Urutan dari instruksi

menentukan hasil akhir dari suatu algoritma. Bila urutan penulisan

berubah maka mungkin juga hasil akhirnya berubah.

2. Pemilihan

Pemilihan yaitu instruksi yang dikerjakan dengan kondisi tertentu.

Kondisi adalah persyaratan yang dapat bernilai benar atau salah. Instruksi

hanya dilaksanakan apabila kondisi bernilai benar, sebaliknya apabila salah

maka instruksi tidak akan dilaksankan. Pernyataaan kondisi menggunakan

statemen If (jika) dan Then (maka).

3. Pengulangan

Pengulangan merupakan pengulangan sejumlah aksi yang sama

sebanyak jumlah yang ditentukan atau sesuai dengan kondisi yang

diinginkan. Beberapa statemen pengulangan yaitu:

a. For … To ... Do / For ... Downto ... Do

b. While … Do
c. Repeat ... Until

Algoritma dapat ditulis dengan cara berikut (Nuraini, 2015):

1. Menggunakan bahasa natural.

2. Menggunakan kode semu (pseudo-code) yaitu teknik penulisan yang

mendekati bahasa pemrograman tertentu.

3. Menggunakan diagram alir (flowchart) yaitu teknik penyajian dengan

menggunakan simbol-simbol.

Peubah atau variable hanya dapat menyimpan sebuah nilai saja. Peubah

tidak dapat menyimpan beberapa buah nilai yang bertipe sejenis sekaligus.

Sementara dalam kebutuhan pemrograman, seringkali kita diharuskan atau

dibutuhkan mengolah sekumpulan data yang bertipe sama dalam yang bersamaan,

misalnya dalam kasus menampung hasil ujian 100 orang mahasiswa, tabel harga

– harga barang di swalayan dan lain sebagainya. Dikarenakan setiap elemen data

bertipe sama, maka elemen tersebut, cukup diacu dengan satu nama peubah dan

untuk membedakan elemen data yang satu dengan elemen data yang lainnya,

maka elemen diacu dengan menggunakan indeks (subscript). Misalnya jika

data nilai ujian dilambangkan dengan peubah A, maka indeksnya Ai

menyatakan nilai ujian mahasiswa yang kepi (Nuraini, 2015).

Flowchart atau bagan alir adalah bagan (Chart) yang dibuat untuk

menunjukan aliran data (flow) di dalam program atau prosedur sistem secara

logika (Mesterjon dan Galih, 2011).


Bagan Alir (Flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow)

di dalam program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir digunakan

terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi (Jogiyanto, 2005)

Flowchart adalah unit symbol gambar (chart) yang menunjukkan aliran

(flow) dari proses terhadap data. Flowchart suatu gambar yang menjelaskan urutan

pembacaan data, pemrosesan data, pengambilan keputusan akhir dan penyajian

hasil pemerosotan data. (Kadir, 2004).

Flowchart adalah representasi grafik yang menggambarkan setiap langkah

yang akan dilakukan dalam suatu proses, yang merupakan alat bantu yang banyak

digunakan untuk menggambarkan sistem secara pisikal (Baraja, 2009).

Flowchart merupakan metode untuk menggambarkan tahap – tahap

pemecahan maslah dengan mempresentasikan simbol – simbol tertentu yang

mudah dimengerti, mudah digunakan dan standar (Oetomo, 2006).


III. METODOLOGI

A. Alat dan Bahan

1. Modul

2. Alat tulis

B. Prosedur Kerja

1. Alat dan bahan disiapkan.

2. Materi mengenai algoritma pemrograman dijelaskan oleh asisten praktikum.

3. Praktikan diberikan soal untuk diselesaikan permasalahannya menggunakan

algoritma dan flowchart.


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Perusahaan daerah air minum menentukan tarif per m3 air berdasarkan

ketentuan sebagai berikut:

Tabel 1. Data Pemakaian Air Dan Tarif Air


Pemakaian air (m3) Tarif per m3 (Rp)

0 - 15 300

>15 450

2. Algoritma

a. Masukan nilai pemakaian air.

b. Jika pemakaian air lebih dari 15maka tarif dikali 450, jika tidak maka

tarif dikali 300.

c. Tarif di cek.

3. Flowchart

Start

Data pemakaian air = x

A
A

Tdk
X > 15 Z = X.300

Ya

Z = X.450

Cetak Biaya

End

Gambar 1. Diagram Alir

B. Pembahasan

Pengertian algoritma adalah suatu urutan dari beberapa langkah yang

logis guna menyelesaikan masalah. Algoritma sangat diperlukan untuk

mengolah data yang ada di komputer (Patel dan Mitesh, 2013).

Dalam sistem komputer, pengertian algoritma ialah logika yang dibuat

dengan memakai software oleh para pembuat perangkat lunak untuk membuat

software tersebut menjadi lebih bagus. Algoritma berbeda dengan Logaritma.

Perlu diketahui juga bahwa logaritma adalah sebuah operasi di ilmu matematika
guna menghitung kebalikan eksponen dari sebuah perpangkatan (Khairul dkk,

2018).

Algoritma berasal dari nama seorang Ilmuwan Arab yang bernama Abu

Ja’far Muhammad Ibnu Musa Al Khuwarizmi penulis buku berjudul Al Jabar

Wal Muqabala (Buku Pemugaran dan Pengurangan). Kata Al Khuwarizmi

dibaca orang barat menjadi Algorism yang kemudian lambat laun menjadi

Algorithm diserap dalam bahasa Indonesia menjadi Algoritma. Algoritma

dapat diartikan urutan langkah-langkah (instruksi – instruksi/ aksi – aksi) terbatas

untuk menyelesaikan suatu masalah (Nuraini, 2015).

Algoritma adalah urutan langkah – langkah logis penyelesaian masalah yang

disusun secara sistematis dan logis. Kata logis merupakan kata kunci dalam

algoritma. Langkah – langkah dalam algoritma harus logis dan harus dapat

ditentukan bernilai salah atau benar. Dalam beberapa konteks, algoritma adalah

spesifikasi urutan langkah untuk melakukan pekerjaan tertentu (Effendi dkk,

2010).

Sequence algorithm adalah struktur algoritma paling dasar yang berisi

rangkaian intruksi yang diproses secara berurutan, satu per satu mulai dari

intruksi pertama sampai akhir sesuai dengan urutan penulisan algoritma yang

dibuat sequence (urutan) dalam algoritma sangat penting, karena kita bisa lebih

efektif dalam menjalankan suatu algoritma dengan urut dan sesuai dengan apa

yang diinginkan karena jika suatu algoritma tidak ada sequence (urutan) maka

algoritma tersebut akan kacau dan bisa saja mengeluarkan output tidak sesuai

(Barry, 2007).
Looping algorithm adalah instruksi khusus dalam bahasa pemrograman dan

algoritma yang digunakan untuk mengulang beberapa perintah sesuai dengan

jumlah yang telah ditentukan. Tujuannya adalah untuk mempermudah pengerjaan

program dan untuk mempersingkat instruksi program (Habsyi, 2006).

Conditional algorithm adalah cara yang digunakan program untuk

mengambil keputusan menggunakan kondisi yang sudah ditetapkan. Percabangan

mempermudahkan suatu program untuk menentukan perintah manakah yang lebih

memudahkan suatu program untuk menentukan pilihan manakah yang lebih tepat

dijalankan. Bentuk paling umum dari percabangan dalam algoritma adalah if dan

else (Kanza, 2001).

Flowchart (diagram alir) dapat diartikan sebagai suatu alat atau sarana

yang menunjukkan langkah – langkah yang harus dilaksanakan dalam

menyelesaikan suatu permasalahan untuk komputasi dengan cara

mengekspresikannya ke dalam serangkaian simbol – simbol grafis khusus.

Manfaat yang akan diperoleh bila menggunakan flowchart dalam pemecahan

masalah (Nuraini, 2015):

1. Terbiasa berfikir secara sistematis dan terstruktur.

2. Mudah mengecek dan menemukan bagian-bagian prosedur yang tidak

valid dan bertele – tele.

3. Prosedur akan mudah dikembangkan.

Flowchart dapat digunakan untuk menyajikan kegiatan manual,

kegiatan pemrosesan komputer atau keduanya. Flowchart adalah rangkaian


simbol yang digunakan untuk mengkonstruksi. Simbol yang digunakan adalah

(Diaraya, 2017):

1. Terminal : menunjukkan sumber atau tujuan dari dokumen dan

laporan.

2. Operasi manual

3. Dokumen sumber atau laporan

4. File untuk dokumen sumber penyimpanan dan laporan

5. Input : digunakan untuk catatan data.

6. Konektor halaman

7. Konektor halaman lain

8. Tanda panah : jalur alur.

Bagan alir digunakan untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi.

Berikut ini merupakan simbol-simbol yang digunakan dalam bagan alir

(Mesterjon dan Galih, 2011):

Tabel 2. Simbol – Simbol Flowchart


Simbol decision berfungsi sebagai perbandingan pernyataan dan

penyeleksian data yang memberikan pilihan untuk langkah selanjutnya, contohnya

seperti pada saat kita memasak, apakah garam terasa? Kita ingin melakukan

perhitungan ulang pada suatu proses kita dapat menggunakan simbol tersebut

dengan teks/tulisan di dalam simbol decision adalah “Pengulangan ?”. Sedangkan

simbol predefined process yang mana disebut juga sebagai sub program berfungsi

sebagai pengulangan sub program/proses menjalankan sub program, contohnya

pada saat rincian operasi berada di tempat yang lain kita dapat menggunakan

simbol tersebut dengan teks/tulisan di dalam simbol predefined process adalah

”Hitung Akar Pangkat Dua” yang mana jawabannya ada di tempat yang lainnya.

Perusahaan daerah air minum menentukan tarif m3 air berdasarkan

ketentuan sebagai berikut:

Tabel 3. Data Pemakaian Air


Pemakaian Air Tarif per m3 Potongan Harga Kriteria Pelanggan
(m3) (Rp)
0 – 15 325 7% dari total tarif Tarif Subsidi
16 – 30 400 3% dari total tarif Tarif Non – Subsidi
> 30 475 2% dari total tarif Tarif Non – Subsidi

Buatlah algoritma dan flowchart program yang membaca jumlah pemakaian air,

untuk menghitung biaya yang harus dibayar dan menampilkan hasilnya dan

kriteria pelanggan dilayar, serta jelaskan penggunaan masing – masing simbol

yang digunakan dalam flowchart tersebut.

Jawab:

1. Algoritma
a. Masukkan nilai pemakaian air (m3) (misal L) dan potongan harga (misal

M).

b. Seleksi apakah masuk ke dalam kriteria pelanggan tarif subsisi ( 0<= L

<= 15) atau kriteria pelanggan tarif non-subsidi ( 16 <= L <= 30).

c. Kalikan L, M dan tarif per m3.

d. Tampilkan tarif air per m3 dan kriteria pelanggan.

2. Flowchart

START

Pemakaian Air (m3) = L

Potongan Harga = M

Tidak Tidak
Tarif non-
Tarif subsidi
subsidi
0 <= L <= 15
16 <= L <= 15

Ya
Ya
Tarif Air = L .M . 325 Tarif Air = L .M . 475

Tarif Air = L .M . 400

A
A

Tarif Air per m3

Kriteria Pelanggan

End

Gambar 2. Flowchart Pemakaian Air.

Beberapa kendala yang dialami saat praktikum adalah saat membuat

flowchart dari soal yang diberikan asisten praktikum. Saat menggunakan

flowchart kami masih bingung dalam penggunaan simbol dan fungsinya. Kendala

yang lainnya yaitu kurang konduktifnya praktikan sehingga dalam praktikum

kurang maksimal.
V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Persoalan atau masalah yang ada pada soal yaitu membuat algoritma dan

flowchart untuk menghitung biaya pemakaian air per m3 yang harus dibayar

dan menampikan hasilnya.

2. Dalam membuat algoritma kita harus mengetahui terlebih dahulu

permasalahannya, baru kita tuliskan dalam bentuk kalimat. Untuk

permasalahan pada soal praktikum kali ini dapat kita selesaikan bentuk

algoritmanya adalah sebagai berikut:

a. Masukan nilai pemakaian air.

b. Jika pemakaian air lebih dari 15maka tarif dikali 450, jika tidak maka

tarif dikali 300.

c. Tarif di cek.

3. Algoritma yang sudah dibuat kita ubah kedalam flowchart. Ada beberapa

simbol yang kami gunakan dalam flowchart yaitu terminator, garis alir,

proses, input/output data, dan decision.

B. Saran

Praktikan harus mempelajari terlebih dahulu modul yang diberikan agar saat

praktikum lebih paham, selain itu asisten praktikum juga harus lebih detail dalam

menjelaskan atau bisa disertakan dengan contohnya saat menjelaskan.


DAFTAR PUSTAKA

Argakusumah, Kencana Wulan dan Seng Hansun. 2014.” Implementasi Algoritma


Boyer-Moore pada Aplikasi Kamus Kedokteran Berbasis Android”. Jurnal
Ultimatics.volume 6 nomor 2 halaman 70 – 78.

Baraja, Abdillah. 2009. “Implementasi Sistem Informasi Akademik Universitas


Surakarta”. Journal Speed. Volume 1 nomor 2 halaman 10 – 19.

Barry. 2007. Analisis Kinerja Algoritma Pemrograman Dinamik Pada Masalah


Multistage Graph. Jurnal Informasi. Vol 7 nomor 5: 113-119.

Bhandari, Jamuna dan Anil Kumar. 2014. “String Matching Rules Used By
Variants of Boyer-Moore Algorithm. Journal of Global Research in
Computer Science”. Volume 5, No. 1: 2229-371X.

Budhi, Robby Kurniawan. 2008. “Aplikasi Algoritma Genetik Untuk Optimasi


Penjadwalan Kegiatan Perkuliahan”. Jurnal Transformatika. Volume 6
nomor 1 halaman 1 – 8.

Diaraya. 2017.” Desain Flowchart Pemrosesan Transaksi Perusahaan Pada Sistem


Informasi Akuntasi Berbasis Komputer”. Jurnal Matematika, Statistika, dan
komputasi. Volume 13 nomor 2 halaman 141 – 146.

Effendi, Diana, Tono Hartono, dan Andri Kurnaedi. 2010. “Penerapan String
Matching Menggunakan Algoritma Boyer-Moore Pada Translator Bahasa
Pascal Ke C”. Jurnal Teknik. Volume 11 nomor 2 halaman 262 – 275.

Habsyi. 2006. Algorithms & Data Structures, in Computer Science for Education.
Palembang: Bina Darma University.

Haryati, Siska, Aji Sudarsono dan Eko Suryana. 2015. “Implementasi Data
Mining Untuk Memprediksi Masa Studi Mahasiswa Menggunakan
Algoritma C4.5”. Jurnal Media Infotama. Volume 11 nomor 2 halaman 130
– 138.

Jogiyanto, H.M. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi
Offset.

Kadir, Abdul . 2002. Penuntun Praktis Belajar SQL. Yogyakarta : Penerbit ANDI.

Kanza. 2001. Algoritma Dan Pemrograman Menggunakan Java. Yogyakarta:


Andi offset.
Khairul, Sri haryati dan Yanti Yusman. 2018. “Aplikasi Kamus Bahasa Jawa
Indonesia Dengan Algoritma Raita Berbasis Android”. Jurnal Teknologi
Informasi dan Pendidikan. Volume 11 nomor 1 halaman 1 – 6.

Mesterjon dan Galih Putra Kusuma. 2011. “Implementasi Fuzzy Tahani Dalam
Menentukan Pemilihan Motor Honda Pada Pd. Utama Motor Menggunakan
Visual Basic 6.0”. Jurnal Media Infotama. Vol. 7 No. 1 Hal. 162 – 196.

Nuraini, Rini. 2015. “Desain Algorithma Operasi Perkalian Matriks


Menggunakan Metode Flowchart”. Jurnal Teknik Komputer Amik Bsi.
Volume 1 nomor 1 halaman 144 – 151.

Oetomo, Sutedjo Budi Dharma. 2006. Perencanaan Dan Pembangunan Sistem


Informasi . Yogyakarta, Andi.

Patel, Urmila dan Mitesh Thakkar. 2013. Survey on Exact Pattern Matching
Algorithm. International Journal for Scientific Research and
Development. Vol. 1, Issue 8, 2321-0613.

Rahayuningsih, Panny Agustia. 2016. ” Analisis Perbandingan Kompleksitas


Algoritma Pengurutan Nilai (Sorting)”. Jurnal Evolusi. Volume 4 nomor 2
halaman 64 – 75.

Suarga. 2012. Algoritma Pemrograman. Yogyakarta: Andi.

Anda mungkin juga menyukai