Anda di halaman 1dari 23

TUGAS 5

METODE NUMERIK LANJUT


“ELIMINASI GAUSS JORDAN”

Dosen Pengajar :
Prof. Dr. Ir. Ellen Joan Kumaat, MSc., DEA.
Prof. Dr. Ir. Hieryco Manalip, MSc., DEA.

Oleh :
MEIDIANTO_TOMAILI
230221010004

UNIVERSITAS SAM RATULANGI


FAKULTAS PASCASARJANA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
MANADO
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-
Nya yang telah dilimpahkan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
dengan baik, namun demikian masih ada kekurangan didalamnya. Dan juga kami
berterima kasih kepada Ibu Prof. Dr. Ir. Ellen Joan Kumaat, MSc., DEA., Dan
Bapak Prof. Dr. Ir. Hieryco Manalip, MSc., DEA., selaku dosen mata kuliah
Metode Numerik Lanjut yang telah memberikan kepercayaan tugas ini kepada
kami.
Kami sangat berharap tugas ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
tugas ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan tugas yang telah kami
buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.
Semoga tugas sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya tugas yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun
orang yang membacanya. Sebelumnya, kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata yang kurang berkenan dan juga kami memohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

Manado, 26 September 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i


DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... iv
BAB I .................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 1
1.3 Tujuan ................................................................................................. 1
1.4 Manfaat Penulisan................................................................................ 2
BAB II ................................................................................................................. 3
KAJIAN PUSTAKA ............................................................................................ 3
2.1 Sejarah Python ..................................................................................... 3
2.2 Aplikasi Bahasa Phyton ....................................................................... 3
2.3 Mengapa Menggunakan Python ........................................................... 4
2.4 Kelebihan dan Kekurangan Python ...................................................... 5
2.5 Instalasi Python .................................................................................... 6
2.6 Platform Python ................................................................................... 7
2.7 Cara Menjalankan Program Pertama .................................................... 8
BAB III................................................................................................................ 9
PEMBAHASAN .................................................................................................. 9
3.1 Sejarah Eliminasi Gausss Jordan .......................................................... 9
3.2 Eliminasi Gauss Jordan ...................................................................... 11
BAB IV ............................................................................................................. 13
BAGAN ALIR DAN PERHITUNGAN ............................................................. 13
4.1 Algoritma Eliminasi Gauss Jordan ..................................................... 13
4.2 Bagan Alir Eliminasi Gauss Jordan .................................................... 14
4.3 Perhitungan Manual dengan Eliminasi Gauss Jordan .......................... 15
4.4 Perhitungan Eliminasi Gauss Jordan Menggunakan Program Python . 17
BAB V 19

ii
PENUTUP ......................................................................................................... 19
5.1 Kesimpulan ........................................................................................ 19
5.2 Saran.................................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 20

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 4. 1 Bagan Alir Metode Eliminasi Gauss Jordan ................................... 14


Gambar 4. 2 Perhitungan Eliminasi Gauss Jordan Menggunakan Program Python
............................................................................................................................... 18

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari-hari kita sering berhadapan dengan persoalan yang
apabila kita telusuri ternyata merupakan masalah matematika. Dengan
mengubahnya ke dalam bahasa atau persamaan matematika maka persoalan
tersebut lebih mudah diselesaikan. Tetapi terkadang suatu persoalan sering kali
memuat lebih dari dua persamaan dan beberapa variabel, sehingga kita mengalami
kesulitan untuk mencari hubungan antara variabel-variabelnya. Bahkan di negara
maju sering ditemukan model ekonomi yang harus memecahkan suatu sistem
persamaan dengan puluhan atau ratusan variabel yang nilainya harus ditentukan.
Python merupakan bahasa pemrograman yang freeware atau perangkat bebas
dalam arti sebenarnya, tidak ada batasan dalam penyalinannya atau
mendistribusikannya. Lengkap dengan source codenya, debugger, dan profiler,
antarmuka yang terkandung di dalamnya untuk pelayanan antarmuka, fungsi
sistem, GUI (antarmuka pengguna grafis), dan basis datanya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari metode eliminasi Gauss Jordan ?
2. Bagaimana menyelesaikan sistem persamaan linear dengan
menggunakan metode eliminasi Gauss Jordan dengan perhitungan
manual dan perhitungan program python ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari metode eliminasi Gauss Jordan.
2. Untuk mengetahui hasil dari sistem persamaan linear dengan
menggunakan metode eliminasi Gauss Jordan dengan perhitungan
manual dan perhitungan program python.

1
1.4 Manfaat Penulisan
1. Memberi kemudahan dalam menyelesaikan sistem persamaan linear
dengan metode eliminasi Gauss Jordan dengan pemrograman python.
2. Dari penulisan makalah ini diharapkan mendatangkan manfaat berupa
penambahan pengetahuan serta wawasan kepada pembaca maupun
penulis tentang eliminasi Gauss Jordan.

2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Python


Python dikembangkan oleh Guido van Rossum pada tahun 1990 di CWI,
Amsterdam sebagai kelanjutan dari bahasa pemrograman ABC. Versi terakhir yang
dikeluarkan CWI adalah 1.2.
Tahun 1995, Guido pindah ke CNRI sambil terus melanjutkan pengembangan
Python. Versi terakhir yang dikeluarkan adalah 1.6. tahun 2000, Guido dan para
pengembang inti Python pindah ke BeOpen.com yang merupakan sebuah
perusahaan komersial dan membentuk BeOpen PythonLabs. Python 2.0
dikeluarkan oleh BeOpen. Setelah mengeluarkan Python 2.0, Guido dan beberapa
anggota tim PythonLabs pindah ke DigitalCreations.
Saat ini pengembangan Python terus dilakukan oleh sekumpulan pemrogram
yang dikoordinir Guido dan Python Software Foundation. Python Software
Foundation adalah sebuah organisasi non-profit yang dibentuk sebagai pemegang
hak cipta intelektual Python sejak versi 2.1 dan dengan demikian mencegah Python
dimiliki oleh perusahaan komersial. Saat ini distribusi Python sudah mencapai versi
2.6.1 dan versi 3.0.
Nama Python dipilih oleh Guido sebagai nama bahasa ciptaannya karena
kecintaan guido pada acara televisi Monty Python s Flying Circus. Oleh karena itu
seringkali ungkapan-ungkapan khas dari acara tersebut seringkali muncul dalam
korespondensi antar pengguna Python.

2.2 Aplikasi Bahasa Phyton


 Perangkat bantu shell. Tugas-tugas sistem administrator, program baris
perintah.
 Kerja bahasa ekstensi. Antarmuka untuk pustaka C/C++, kustomisasi
 Pembuatan prototipe secara cepat/pembuatan sistem aplikasi. Prototipe
yang dapat dibuang atau sesuai dengan permintaan.
 Modul berdasarkan bahasa pemrograman. Pengganti dari penulisan parser
khusus.

3
 Antarmuka pengguna grafis. Penggunaan GUI API sederhana dan
canggih.
 Pengaksesan basisdata. Penyimpanan objek tetap, antarmuka sistem SQL.
 Pemrograman terdistribusi. Penggunaan API mekanisme client/server
terintegrasi.
 Skrip internet. Skrip CGI, antarmuka HTTP, Aplet WWW, dan lainnya.

2.3 Mengapa Menggunakan Python


Sisi utama yang membedakan Python dengan bahasa lain adalah dalam hal
aturan penulisan kode program. Bagi para programmer di luar python siap-siap
dibingungkan dengan aturan indentasi, tipe data, tuple, dan dictionary. Python
memiliki kelebihan tersendiri dibandingkan dengan bahasa lain terutama dalam hal
penanganan modul, ini yang membuat beberapa programmer menyukai python.
Selain itu python merupakan salah satu produk yang opensource, free, dan
multiplatform. Beberapa fitur yang dimiliki python adalah :
 Memiliki kepustakaan yang luas ; dalam distribusi python telah disediakan
modul-modul siap pakai untuk berbagai keperluan.
 Memiliki tata bahasa yang jernih dan mudah dipelajari.
 Memiliki aturan layout kode sumber yang memudahkan pengecekan,
pembacaan kembali, dan penulisan ulang kode sumber.
 Berorientasi objek.
 Memiliki sistem pengelolaan memori otomatis (garbage collection, seperti
java)
 Modular, mudah dikembangkan dengan menciptakan modul-modul baru ;
modul-modul tersebut dapat dibangun dengan bahasa python maupun
C/C++.
 Memiliki fasilitas pengumpulan sampah otomatis, seperti halnya pada
bahasa pemrograman java, python memiliki fasilitas pengaturan
penggunaan ingatan komputer sehingga para pemrogram tidak perlu
melakukan pengaturan ingatan komputer secara langsung.

4
2.4 Kelebihan dan Kekurangan Python
Kelebihan :
 Tidak ada tahapan kompilasi dan penyambungan (link) sehingga
kecepatan perubahan pada masa pembuatan sistem aplikasi meningkat.
 Tidak ada deklarasi tipe sehingga program menjadi lebih sederhana,
singkat, dan fleksible. Manajemen memori otomatis yaitu kumpulan
sampah memori sehingga dapat menghindari pencatatan kode.
 Tipe data dan operasi tingkat tinggi yaitu kecepatan pembuatan sistem
aplikasi menggunakan tipe objek yang telah ada.
 Pemrograman berorientasi objek pelekatan dan perluasan dalam C.
 Terdapat kelas, modul, eksepsi sehingga terdapat dukungan pemrograman
skala besar secara modular.
 Pemuatan dinamis modul C sehingga ekstensi menjadi sederhana dan
berkas biner yang kecil pemuatan Kembali secara dinamis modul phyton
seperti memodifikasiaplikasi tanpa menghentikannya.
 Model objek universal kelas satu konstruksi pada saat aplikasi berjalan
interaktif, dinamis, dan alamiah akses hingga informasi interpreter.
 Portabilitas secara luas seperti pemrograman antar platform tanpa ports.
 Kompilasi untuk portable kode byte sehingga kecepatan eksekusi
bertambah dan melindungi kode sumber.
 Antarmuka terpasang untuk pelayanan keluar seperti perangkat bantu
sistem, GUI, persistence, database, dll.

5
Kekurangan :
 Beberapa penugasan terdapat diluar dari jangkauan python, seperti bahasa
pemrograman dinamis lainnya, python tidak secepat atau efisien sebagai
statis, tidak seperti bahasa pemrograman kompilasi seperti bahasa C.
 Disebabkan python merupakan interpreter, python bukan merupakan
perangkat bantu terbaik untuk pengantar komponen performa kritis.
 Python tidak dapat digunakan sebagai dasar bahasa pemrograman
implementasi untuk beberapa komponen, tetapi dapat bekerja dengan baik
sebagai bagian depan skrip antarmuka untuk mereka.
 Python memberikan efisiensi dan fleksibilitas tradeoff by dengan tidak
memberikannya secara menyeluruh.
 Python menyediakan bahasa pemrograman optimasi untuk kegunaan,
bersama dengan perangkat bantu yang dibutuhkan untuk diintegrasikan
dengan bahasa pemrograman lainnya.

2.5 Platform Python


Python dapat digunakan untuk berbagai keperluan pengembangan perangkat
lunak dan dapat berjalan di berbagai macam sistem operasi karena sifatnya yang

multiplatform. Pada kebanyakan sistem operasi linux, bahasa pemrograman ini


menjadi standarisasi untuk disertakan dalam paket distribusinya.
Seperti halnya bahasa pemrograman dinamis, python seringkali digunakan
sebagai bahasa skrip. Saat ini kode python dapat dijalankan pada sistem berbasis ;
Linux/Unix, Windows, Mac OS X, OS/2, Amiga, Palm, Symbian (untuk produk-
produk Nokia).
Python didistribusikan dengan beberapa lisensi yang berbeda dari beberapa
versi. Lihat sejarahnya di Python Copyright. Namun pada prinsipnya Python dapat
diperoleh dan dipergunakan secara bebas, bahkan untuk kepentingan komersial.
Lisensi Python tidak bertentangan baik menurut definisi Open Source maupun
General Public License (GPL).

6
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Sejarah Eliminasi Gausss Jordan


Carl Friedich Gauss (1977-1855) adalah seorang ahli matematika dan
ilmuwan dari Jerman. Gauss yang kadang-kadang dijuluki “pangeran ahli
matematika”. Disejajarkan dengan Isaac Newton dan Archimedes sebagai salah
satu dari tiga ahli matematika yang terbesar yang pernah ada. Dalam seluruh sejarah
matematika, tidak pernah ada seorang anak yang begitu cepat berkembang,
sebagaimana Gauss, yang dengan usahanya sendiri menyelesaikan dasar aritmetika
sebelum ia dapat berbicara. Pada suatu hari, saat ia bahkan belumberusia tiga tahun,
melalui cara dramatis orang tuanya mulai menyadari kejeniusan Gauss. Ketika itu
ayahnya tengah menyiapkan gaji mingguan untuk para buruh bawahannya, dan
Gauss memperhatikan dengan diam-diam dari pojok ruangan. Setelah perhitungan
yang panjang dan membosankan. Gauss tiba-tiba memberi tahu ayahnya bahwa
terdapat kesalahan dalam perhitungannya dan memberikan jawaban yang benar,
yang diperoleh hanya dengan memikirkannya (tanpa menulisnya). Yang
mengherankan orang tuanya adalah setelah diperiksa ternyata perhitungannya
Gauss benar.
Dalam desertasi doktoralnya Gauss memberikan bukti lengkap pertama teori-
teori dasar aljabar yang menyatakan bahwa setiap persamaan polynomial memiliki
solusi sebanyak pangkatnya. Pada usia 19 tahun, ia menyelesaikan masalah yang
membingungkan Euclid, menggambarkan polygon 17 sisi di dalam lingkaran
dengan menggunakan jangka dan kompas, dan pada tahun 1801, pada usia yang ke-
24 tahun, ia mempublikasikan karya terbesarnya, “Disquisitiones
Arithmeticae”, yang dipandang banyak orang sebagai salah satu prestasi paling
berlian dalam matematika. Dalam makalah itu Gauss melakukan sistematisasi studi
dari teori bilangan (sifat-sifat bilangan bulat atau integer) dan merumuskan konsep
dasar dari hal tersebut.
Diantara prestasinya yang banyak sekali, Gauss menemukan kurva Gaussian
atau kurva berbentuk lonceng yang merupakan dasar teori probabilitas,
memberikan interpretasi geometrik pertama mengenai bilangan kompleks dan

7
mengembangkan metode-metode karakteristik permukaan secara interistik dengan
menggunakan kurva-kurva yang dikandungnya, mengembangkan teori pemetaan
konformal (angle preserving), dan menemukan geometri non-Euclidean 30 tahun
sebelum dipublikasikan oleh orang lain. Dalam bidang fisika ia memberikan
sumbangan yang besar terhadap teori lensa dan gerakan kapiler, dan bersama
Wilhelm Weber ia mengerjakan pekerjaan penting dalam bidang
elektromagnetisme, magnetometer bifilar, dan elektrograf.
Gauss adalah orang yang sangat religious dan aristoratik dalam kesajaannya.
Ia dengan mudah menguasai bahasa-bahasa asing, sangat senang membaca dan
meminati bidang minarologi dan botani sebagai hobi. Ia tidak suka mengajar dan
biasanya bersikap dingin tidak mendukung terhadap ahli matematika yang lainnya,
kemungkinan ini karena ia mengantisipasi kerja mereka. Dikatakan bahwa jika saja
Gauss mempublikasikan semua penemuaannya, maka matematika saat ini akan
lebih maju 50 tahun. Tak diragukan lagi bahwa ia adalah ahli matematika terbesar
dalam era modern.
Wilhelm Jordan (1842-1899) adalah seorang insinyur Jerman yang ahli dalam
bidang geodesi. Sumbangannya untuk penyelesaian sistem linear dalam buku
populernya, Handbuch de Vermessungskunde (Buku panduan Geodesi) pada tahun
1988. Contoh Sumbangannya untuk penyelesaian sistem linear dalam buku
populernya Dalam aljabar linear, eliminasi Gauss-Jordan adalah versi dari eliminasi
Gauss. Pada metode eliminasi Gauus-Jordan kita membuat nol elemen-elemen di
bawah maupun di atas diagonal utama suatu matriks. Hasilnya adalah matriks
tereduksi yang berupa matriks diagonal satuan (Semua elemen pada diagonal utama
bernilai 1, elemen-elemen lainnya nol).
Metode eliminasi Gauss-Jordan kurang efisien untuk menyelesaikan sebuah
SPL, tetapi lebih efisien daripada eliminasi Gauss jika kita ingin menyelesaikan
SPL dengan matriks koefisien sama. Motede tersebut dinamai Eliminasi Gauss-
Jordan untuk menghormati Carl Friedrich Gauss dan Wilhelm Jordan.

8
3.2 Eliminasi Gauss Jordan
Dalam aljabar linear, eliminasi Gauss-Jordan adalah versi dari eliminasi
Gauss. Pada metode eliminasi Gauss-Jordan kita membuat nol elemen-elemen di
bawah maupun diatas diagonal utama suatu matriks. Hasilnya adalah matriks
tereduksi yang berupa matriks diagonal satuan (semua elemen pada diagonal utama
bernilai 1, elemen-elemen lainnya nol).
Langkah-langkah operasi baris yang dikemukakan oleh Gauss dan
disempurnakan oleh Jordan sehingga dikenal dengan Eliminasi Gauss-Jordan,
sebagai berikut :
 Jika suatu baris tidak seluruhnya dari nol, maka bilangan tidak nol pertama
pada baris itu adalah 1. Bilangan ini disebut 1 utama (leading 1). Jika terdapat
baris yang seluruhnya terdiri dari nol, maka baris-baris ini akan
dikelompokkan bersama pada bagian paling bawah dari matriks.
 Jika terdapat dua baris berurutan yang tidak seluruhnya dari nol, maka 1
utama pada baris yang lebih rendah terdapat pada kolom yang lebih kanan
dari 1 utama pada baris yang lebih tinggi. Setiap kolom memiliki 1 utama
memiliki nol pada tempat lain.
Berikut langkah – langkah dalam penyelesaian persamaan linear
menggunakan metode Gauss Jordan. Bentuk persamaan linear dituliskan sebagai
beriku t:
a11x1  a12 x2  a13 x3  ...  a1n xn  b1
a21x1  a22 x2  a23 x3  ...  a2n xn  b2
a31x1  a32 x2  a33 x3  ...  a3n xn  b3
.........
an1 x1  an2 x2  an3 x3  ...  ann xn  bn
Langkah penyelesaian :
1. Ubah sistem persamaan linear menjadi bentuk matriks.
Berdasarkan bentuk persamaan linear point 5, maka bentuk matriksnya :
𝑎11 𝑎12 𝑎13 … 𝑎1𝑛 𝑏1 1 0 0 … 0 𝑏1
l 𝑎21 𝑎22 𝑎23 … 𝑎2𝑛 𝑏2  l 0 1 0 … 0 𝑏2
I 𝑎31 𝑎32 𝑎33 … 𝑎3𝑛 𝑏3 I I 0 0 1 … 0 𝑏3 I
… … … … … … … … … …
𝑎𝑛2 𝑎𝑛3 … 𝑎 𝑏 𝑛) 0 0 0 … 1 𝑏𝑛
𝗁𝑎𝑛1 𝑛𝑛 𝗁 )

9
2. Melakukan operasi baris elementer, artinya membuat nilai elemen
dibawah dan diatas diagonal utama sehingga nilainya adalah 0 (nol).
a. Periksa terlebih dahulu pivot/poros. Poros = 1 ;
i. Jika bernilai 0, maka baris poros harus ditukar baris dibawahnya
yang porosnya tidak nol.
ii. Jika bernilai 1,

1. Kalikan baris poros dengan 1⁄𝑝𝑜𝑟𝑜𝑠


2. Kurangi baris poros dengan baris dibawahnya supaya poros
bernilai 1 (satu)

iii. Jika bernilai < 0, maka kalikan dengan −1⁄𝑝𝑜𝑟𝑜𝑠


b. Pivot dimulai dari baris pertama kolom pertama.
c. Lakukan reduksi baris pada baris berikutnya kolom pertama.
d. Jika kolom pertama baris-baris dibawah baris poros sudah nol, maka
cari poros berikutnya.
e. Lakukan reduksi terus menerus sesuai dengan poros yang telah
ditetapkan sampai nilai elemen dibawah diagonal utama menjadi nol
(0).
f. Dimulai dari baris terakhir cari pivot/poros yang nilainya tidak nol.
g. Lakukan reduksi baris-baris yang berada di atas pivot/poros supaya
nilai elemennya menjadi nol (0) dan dikerjakan ke arah atas.
h. Lakukan poin f s/d g sampai nilai di atas diagonal utama adalah nol (0).

Jika didapatkan matriks yang nilai elemen diagonalnya belum nol (0), maka
lakukanlah perkalian matriks tersebut dengan matriks kolom dengan tujuan
membuat nilai dibawah dan diatas diagonal utama menjadi nol.

10
BAB IV
BAGAN ALIR DAN PERHITUNGAN

4.1 Algoritma Eliminasi Gauss Jordan


1. Masukkan matriks S dan vektor B beserta ukurannya n.
2. Buat augmented matriks [S|B] namakan dengan S.
3. Untuk baris ke i dimana i=1 s/d n
a. Perhatikan apakah nilai ai, i = 0 :
Bila ya : tukarkan baris ke i dan baris ke i + k ≤ n, dimana ai + k, i tidak
sama dengan nol, bila tidak ada berarti perhitungan tidak bisa
dilanjutkan dan proses dihentikan dengan tanpa penyelesaian.
Bila tidak : lanjutkan.
b. Jadikan nilai diagonal utamanya menjadi satu, dengan cara untuk setiap
kolom k dimana k = 1 s/d n + 1,

 Untuk baris ke j, dimana j = i + 1 s/d n


Lakukan operasi baris elementer: untuk kolom k dimana k = 1 s/d n

 Penyelesaian, untuk i = n s/d 1 (bergerak dari baris ke n sampai baris


pertama)

11
4.2 Bagan Alir Eliminasi Gauss Jordan

Mulai

(Input Data) Masukkan nilai elemen matriks


s11,s12,s13,s21,s22,s23,s31,s32,s33,a,b,c,x1,x2,x3

b2 - b1 : b3 - b1 - b1 :
d=(s21- h=(s31-s11-
s11) s11)i=(s32-s12-
e=(s22- s12) j=(s33-
s12) s13-s13)
f=(s23-
b3 / 3 b3 + b2 + b2 + b2
s13)
: :l=(h+d+d+d)
p=(l/3) m=(i+e+e+e)
q=(m/3 n=(j+f+f+f)
)
r=(n/3)
b2 + (-1) . b3 b1 + (-b2) + (-b2) :
:
ax=(s11+(-t)+(-t))
t=(d+(-1)*p)
bx=(s12+(-u)+(-u))
u=(e+(-1)*q)
cx=(s13+(-v)+(-v))
v=(f+(-1)*r)

b1 + (-b3) :
ex=(ax+(-p))
fx=(bx+(-q))
gx=(cx+(-r))

Nilai x1,x2,x3:")
print("x1 =",hx)
print("x2 =",w)
print("x3 =",s)

Selesai

Gambar 4. 1 Bagan Alir Metode Eliminasi Gauss Jordan

12
4.3 Perhitungan Manual dengan Eliminasi Gauss Jordan

Diketahui :
x1 + 2x2 + x3 = 6
x1 + 3x2 + 2x3 = 9
2x1 + x2 + 2x3 = 12
Ditanya :
Metode eliminasi Gauss Jordan ?
Penyelesaian :
1 2 1 𝑥1 6
[1 3 2] 𝑥
[ 2] = { 9 }
2 1 2 𝑥3 12

Operasikan Matriksnya :

1 2 1 6 1 2 1 6
[1 3 2] [ 9 ] b2 – b1 = [0 1 1] [ 3 ]
2 1 2 12 2 1 2 12

1 2 1 6 1 2 1 6
[0 1 1] [ 3 ] b3 – b1 – b1 = [0 1 1] [3]
2 1 2 12 0 −3 0 0

1 2 1 6 1 2 1 6
[0 1 1] [3] b3 + b2 + b2 + b2 = [0 1 1] [3]
0 −3 0 0 0 0 3 9

1 2 1 6 1 2 1 6
[0 1 1] [ 3] b3 / 3 = [0 1 1] [3]
0 0 3 9 0 0 1 3

1 2 1 6 1 2 1 6
[0 1 1] [ 3] b2 + (-1) . b3 = [0 1 0] [0]
0 0 1 3 0 0 1 3

1 2 1 6 1 0 1 6
[0 1 0] [ 0] b1 + (-b2) + (-b2) = [0 1 0] [0]
0 0 1 3 0 0 1 3

13
1 0 1 6 1 0 0 3
[0 1 0] [0] b1 + (-b3) = [0 1 0] [0]
0 0 1 3 0 0 1 3

1 0 0 3
[0 1 0] [0]
0 0 1 3

Jadi, X1 = 3
X2 = 0
X3 = 3

14
4.4 Perhitungan Eliminasi Gauss Jordan Menggunakan Program Python
 INPUT

15
 OUTPUT

Gambar 4. 2 Perhitungan Eliminasi Gauss Jordan Menggunakan Program Python

16
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dalam tugas ini menggunakan program python untuk menyelesaikan sistem
persamaan linear dengan menggunakan metode eliminasi Gauss Jordan.

5.2 Saran
Untuk memudahkan pekerjaan lebih baik kita memanfaatkan aplikasi-
aplikasi komputer yang dapat membantu meringankan pekerjaan sehingga dapat
memaksimalkan waktu. Sebelum menggunakan program harus mengecek kembali
program yang ada didalamnya, harus sesuai dengan data yang akan diolah. Tugas
ini belum sepenuhnya sempurna, diharapkan agar dapat memberikan saran dan
masukan yang bersifat membangun untuk perbaikan dan menyempurnakan tugas
ini.

17
DAFTAR PUSTAKA

http://staffnew.uny.ac.id/upload/131808335/pendidikan/MATRIKS+Revisi.pdf
https://www.academia.edu/9569102/Metode_Eliminasi_Gauss_Dan_Gauss
Jordan.
file:///C:/Users/ASUS/Downloads/KONSEP%20DASAR%20PYTHON.pdf

18

Anda mungkin juga menyukai